Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktik

Mekanika Fluida

Disusun :

Nama : Nurman Yoga Pamungkas (11504241035)


Isnanto Bima Khaqiqi (11504241037)
Takyudin Jauhari
(11504241039)
Andy Sudarmaji (11504241040)
Triasih (11504244026)
Yunis Ariyadi (11504244027)
Kelas : C2
Dosen : Sudarwanto, M.Eng

PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2012
KERUGIAN PIPA GESEK PIPA LURUS DIAMETER TETAP

A. TUJUAN
Setelah selesai mengerjakan praktikum diharapkan mahasiswa :
1. Dapat menggambarkan hubungan antara debit air yang mengalir melalui pipa lurus
yang berdiameter tetap dengan penurunan tekanan akibat kerugian gesek yang
dialami oleh air selama pengaliran
2. Menganalisa kesalahan dan penyimpanan yang terjadi selama percobaan
3. Menyusun hasil percobaan dengan benar.
B. PERALATAN
Peralatan yang digunakan percobaan kerugian pipa lurus diameter tetap adalah :
- Meja percobaan Cusson
- Perangkat pipa lurus
- Pengukur waktu
- Segitiga siku-siku
- Gelas ukur
- Obeng ( - ), kunci pas 17 -19 dan selang plastic diameter 8 mm
C. DASAR TEORI

. Hubungan Antara Bilangan Reynold dan Kerugian Gesek (λ) pada Pipa Lurus
Analisa grafik:

Pada grafik hubungan antara bilangan reynold dan faktor gesekan terlihat bahwa
bentuk grafik cenderung menurun seiring bertambah besarnya bilangan reynold. Dari
grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin besar bilangan reynold, maka faktor gesekan
semakin kecil. Hal ini sesuai dengan rumus bilangan reynold:

Red = d.V/v

Dimana:

d = diameter pipa (m)

V = kecepatan fluida (m/s)

v = viskositas kinematik air (m2/s)

dan faktor gesekan:

λ =2.g.h.d/V^2.l

Dimana:

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = tekanan diferensial (mH2O)

d = diameter pipa (m)

V = kecepatan fluida (m/s)

Dari rumus tersebut, dengan mengasumsikan nilai dari d, v, g, h dan l konstan


maka dapat disimpulkan bahwa besarnya Red dan sangat tergantung pada V. Besarnya
bilangan reynold sebanding dengan kecepatan aliran (V) sedangkan besarnta faktor
gesekan berbanding terbalik dengan kecepatan aliran (V). Jadi, semakin besar bilangan
reynold, maka kecepatan aliran yang ditimbulkan semakin besar yang menimbulkan
bidang kontak antara fluida dan pipa semakin kecil sehingga mengakibatkan faktor
gesekan juga semakin kecil.

Pada grafik di atas terlihat adanya penyimpangan. Pada bilangan reynold tertentu
bentuk grafik terlihat semakin naik. Hal ini disebabkan karena adanya fluktuasi
perbedaan tekanan pada manometer sehingga data yang diambil kurang tepat.
Cairan yang melalui sebuah pipa – pipa maka akan mengalami penurunan tekan
hal ini disebabkan oleh adanya gesekan pada pipa. Untuk mencari besarnya gesekan
dalam pipa dengan rumus :

hf = f. f=  Re =

Dimana :
V = Kecepatan Aliran (m2) L = Panjang pipa
v = kekentalan kinematic (m2/dt) Re = Bil. Reynolds
f = Koefisien gesek
d = Diameter Pipa

Tabel Kekentalan Kinematik air :

Suhu ( 4,4 10,0 15,6 21,1 26,7 32,2 37,8 43,3 48,0 65,6
0
C)

v…x 10-6 1,550 1,311 1,130 0,984 0,864 0,767 0,687 0,620 0,567 0,441
(m2/dt)

D. LANGKAH KERJA
1. Hubungkan perangkat percobaan dengan pipa pemasok air. Atur besarnya aliran
sehingga beda ketinggian air dalam pipa pengukur mudah diamati dan tetap (stabil).
2. Amati tinggi air h dan catat dalam format pengamatan
3. Air yang keluar dari perangkat percobaan ditampung untuk mendapatkan banyaknya
air yang mengalir dalam waktu tertentu, untuk mendapatkan debit air ( Q ).
4. Ulangi langkah 1-2-3 seperti tersebut diatas sampai 3 kali dengan harga h yang sama
(aliranya tetap). Catat besarnya h (sama) dan Q (mungkin tidak persis sama).
5. Kerjakan lagi seperti langkah 1-2-3 di atas, tetapi dengan besarnya hf yang bervariasi.
Dengan sendirinya Q yang didapat juga bervariasi besarnya. Kerjakan sampai 3
macam variasi hf. Hasil pengamatan tentang hf dan Q dicatat secara cermat dalam
format pengamatan. Makin banyak variasi besarnya h makin baik.
6. Carilah kemudian harga hf dengan cara perhitungan teoritis. Kemudian bandingkan
harga hf dengan pengamatan harga hf secara perhitungan.
7. Ulangi percobaan tersebut diatas (No 1-6) pada pipa yang berbeda.

E. HASIL PRAKTIKUM

1. Tabel Pengamatan
Pengamatan
Perc. Ke t
L (mm) d (mm) V (ml) Q (ml/s) hf (mm)
(s)
1 400 3 200 63 3.17 50
2 400 3 200 96 2.08 30
3 400 3 200 122 1.64 20
1 400 5 400 22 18.18 110
2 400 5 400 24 16.67 100
3 400 5 400 25 16.00 100
1 400 7 400 14 28.57 50
2 400 7 400 15 26.67 45
3 400 7 400 16 25.00 45

2. Perhitungan

Percobaan dengan 1. V = Q /d = 0,00000317 /0,00007065 = 0,45 m/s2

diameter 3 mm Re = = = 1528

f= = = 0,041

hf = f . = 0,041 = 0,0565 m = 56,5 mm

2. V = Q /d = 0,00000208 /0,000007065 = 0,29 m/s2

Re = = = 1022

f= = = 0,063
hf = f . = 0,063 = 0,0353 m = 35,3 mm

3. V = Q /d = 0,00000164 /0,000007065 = 0,23 m/s2

Re = = = 799

f= = = 0,08

hf = f . = 0,08 = 0,0282 m = 28,2 mm

Percobaan dengan 1. V = Q /d = 0,00001818 /0,00000196 = 9,2 m/s2

diameter pipa 5 mm Re = = = 53677

f= = = 0,0012

hf = f . = 0,0012 = 0,406 m = 406 mm

2. V = Q /d = 0,00001667 /0,00000196 = 8,5 m/s2

Re = = = 49219
f= = = 0,0013

hf = f . = 0,0013 = 0,375 m = 375 mm

3. V = Q /d = 0,000016 /0,00000196 = 8,2 m/s2

Re = = = 47453

f= = = 0,0013

hf = f . = 0,0013 = 0,349 m = 349 mm

Percobaan dengan 1. V = Q /d = 0,00002857 /0,000003846 = 7,4 m/s2

diameter pipa 7 mm Re = = = 60184

f= = = 0,001

hf = f . = 0,001 = 0,166 m = 166 mm


2. V = Q /d = 0,00002667 /0,000003846 = 6,9 m/s2

Re = = = 56182

f= = =0,0011

hf = f . = 0,0011 = 0,149 m = 149 mm

3. V = Q /d = 0,000025 /0,000003846 = 6,5 m/s2

Re = = = 52664

f= = =0,0012

hf = f . = 0,0012 = 0,146 m = 146 mm

3. Tabel Hasil Pengukuran dan Perhitungan

Pengamatan Perhitungan
Perc. Ke t
L (mm) d (mm) V (ml) Q (ml/s) hf (mm) hf (mm) Re f V
(s)
1 400 3 200 63 3.17 50 56.5 1528 0.041 0.45
2 400 3 200 96 2.08 30 35.3 1022 0.063 0.29
3 400 3 200 122 1.64 20 28.2 799 0.08 0.23
1 400 5 400 22 18.18 110 406 53677 0.0012 9.2
2 400 5 400 24 16.67 100 375 49219 0.0013 8.5
3 400 5 400 25 16.00 100 349 47453 0.0013 8.2
1 400 7 400 14 28.57 50 166 60184 0.0011 7.4
2 400 7 400 15 26.67 45 149 56182 0.0011 6.9
3 400 7 400 16 25.00 45 146 52664 0.0012 6.5

Table rata-rata

Diamete hf hf
r Q(ml/s) pengamatan perhitungan
Re f V
1116.3
3 2.30 33.33 40.00 3 0.0613 0.32
50116.
5 16.95 103.33 376.67 33 0.0013 8.63
56343.
7 26.75 46.67 153.67 33 0.0011 6.93

4. Gambar diagram
F. KESIMPULAN

Besarnya bilangan reynold sebanding dengan kecepatan aliran (V)


sedangkan besarnta faktor gesekan berbanding terbalik dengan kecepatan aliran (V). Jadi,
semakin besar bilangan reynold, maka kecepatan aliran yang ditimbulkan semakin besar
yang menimbulkan bidang kontak antara fluida dan pipa semakin kecil sehingga
mengakibatkan faktor gesekan juga semakin kecil. Pada bilangan reynold tertentu bentuk
grafik terlihat semakin naik. Hal ini disebabkan karena adanya fluktuasi perbedaan
tekanan pada manometer sehingga data yang diambil kurang tepat.

Cairan yang melalui sebuah pipa – pipa maka akan mengalami penurunan tekan
hal ini disebabkan oleh adanya gesekan pada pipa.

Anda mungkin juga menyukai