DI SUSUN OLEH
INSTALASI BEDAH SENTRAL ADE MUHAMMAD DJOEN SINTANG
A. Latar Belakang
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare
Associated Infection (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan
diberbagai negara di dunia termasuk Indonesia. HAIs dalam forum Asian
Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global Health Security Agenda
(GHSA) telah menjadi agenda yang di bahas, hal ini menunjukkan bahwa
HAIs dapat berdampak secara langsung dan tidak langsung sebagai
beban ekonomi negara.
HAIs merupakan infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,
dimana sebelumnya pasien tidak infeksi atau dalam masa inkubasi saat
masuk rawat serta dapat muncul setelah pulang rawat dan juga infeksi
yang dapat terjadi pada petugas di fasilitas pelayanan kesehatan karena
pekerjaanya.
HAIs berisiko pada lamanya perawatan yang akan menambah biaya
perawatan Kesehatan, penyebab kematian dan kemungkinan tuntutan
hukum bagi rumah sakit. HAIs dapat mempengaruhi kehidupan pasien
dan keluarga secara dramatis dengan meningkatnya rawat inap di
rumah sakit, operasi tambahan, waktu kerja yang hilang, dan
kehilangan orang yang dicintai.
Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila
fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan unit-unit
didalamnya secara konsisten melaksanakan Program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI). Program PPI di unit rumah sakit seperti
Ruang Kamr Bersalin merupakan upaya untuk memastikan
perlindungan kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular
infeksi, mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat
dan ditularkan diantara pasien, staf, tenaga profesional kesehatan,
tenaga kontrak, mahasiswa dan pengunjung.
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di Ruang Kamar B
Sentral sangat penting bila terlebih dahulu petugas dan pengambil
kebijakan memahami Program PPI yang akan dilaksanakannya, oleh
karena itu perlu disusun program yang dapat menjadi kerangka acuan
dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi, dapat
meminimalkan angka kejadian HAIs sampai angka 0% dan diharapkan
dapat meningkatkan tingkat kepatuhan semua petugas Ruang Kamar
Bersalin terhadap pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi
sehingga dapat melindungi masyarakat dan mewujudkan patient safety
yang pada akhirnya juga akan berdampak pada efisiensi pada
manajemen fasilitas pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas
pelayanan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menurunkan atau meminimalkan insiden rate infeksi berhubungan
dengan pelayanan kesehatan pada pasien. petugas dan pengunjung di
Ruang Kamar Bersalin, dengan mempertimbangkan cost effectiveness.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan Kewaspadaan Isolasi di Ruang Kamar Bersalin
b. Meningkatkan Upaya Pencegahan PPI dengan bundles HAIs di
Ruang kamar Bersalin
c. Meningkatkan Upaya Pencegahan PPI Surveilans HAIs di Ruang
Kamar Bersalin
d. Meningkatkan Program Pendidikan & Pelatihan PPI di Ruang
Kamar Bersalin
e. Menurunkan Angka Kejadian HAIs dengan Penggunaan Antibiotika
yang bijak di Ruang Kamar Bersalin
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No Kegiatan Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Rencana Target Waktu Tempat Pelaksana
Pokok Anggaran Pelaksanaan
1. Kewaspadaan 1. Pelatihan dan 1. Melaksanakan pelatihan dan 1. Sesuai 1. IHT PPI 2 1. RSUD 1.Komite PPI
Isolasi : sosialisasi kebersihan sosialisasi SPO Kebersihan RAB tahun sekali AMD IPCN,
Kebersihan tangan sesuai SPO tangan ke semua karyawan atau saat Sintang IPCLN &
tangan Ruang Kamar Bersalin orientasi Promkes
melalui rapat ruangan dan In pegawai baru
2. Audit 6 langkah, Five House Training. 2. Setiap hari
moment kebersihan 2. Melaksanakan Audit 6 2. Non saat ada 2. R.Kamar 2.Karu, IPCN
tangan Langkah kepatuhan cuci Budgeti kesempatan Bersalin & IPCLN
tangan terhadap Dokter, ng
3. Audit kebersihan Bidan dan PPA lainnya. 3. Setiap hari
tangan pada saat 3. Melaksanakan Audit saat ada 3.Karu, IPCN
tindakan Kepatuhan cuci tangan pada 3. Non kesempatan 3. R.kamar & IPCLN
Tim kamar Bersalin. Budgeti 4. 1 bulan Bersalin
4. kebersihan tangan 4. Melaksanakan audit fasilitas ng sekali 4.Karu, IPCN
baik hand wash kebersihan tangan & IPCLN
maupun handrub menggunakan lembar 4. Non 4. R.Kamar
monitoring Budgeti 5. Pasien Pre Bersalin
5. Melaksanakan edukasi ng Operasi 5.Karu, IPCN
5. Edukasi kebersihan kebersihan tangan ke pasien, & IPCLN
tangan ke pasien dan dan keluarganya. 6. 1 tahun
keluarganya. 6. Membuat usulan 5. Non sekali 5. R.Kamar 6.Karu, IPCN
kelengkapan fasilitas Budgeti Bersalin & IPCLN
6. Mengusulkan kebersihan tangan ng
kelengkapan fasilitas
kebersihan tangan 6. Non 6. R.kamar
Budgeti Bersaln
No Kegiatan Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan Rencana Target Waktu Tempat Pelaksana
Pokok Anggaran Pelaksanaan
ng
2. Kewaspadaan 1. Pelatihan dan 1. Melaksanakan Pelatihan dan 1. Sesuai 1. IHT PPI 2 RSUD Komite PPI
Isolasi : sosialisasi panduan/ sosialisasi panduan/ SPO RAB tahun sekali AMD KARU,
Penggunaan SPO penggunaan APD. melalui kegiatan rapat atau saat Sintang IPCN,
APD ruangan dan In House orientasi IPCLN &
Training. pegawai baru Promkes
2. Audit fasilitas dan 2. Melaksanakan audit fasilitas 2. Non 2. 1 bulan R.kamar KARU,
kepatuhan dan kepatuhan Budgeti sekali bersalin IPCN &
penggunaan APD. menggunakan lembar ng IPCLN
monitoring
3. Koordinasi kecukupan 3. Melaksanakan Koordinasi 3. 1 tahun KARU,
dan kelengkapan APD kecukupan dan kelengkapan 3. Non sekali R.Kamar IPCN &
Bersama pihak terkait APD melalui Tim IPSRS, RTP Budgeti Bersalin IPCLN
dan IFRS ng
Tahun 2022
No Kegiatan Keterangan
7 8 9 10 11 12
Kewaspadaan Isolasi : Kebersihan tangan
1. Pelatihan dan sosialisasi X X X X X X
kebersihan tangan sesuai SPO
2. Audit 6 langkah, Five moment X X X X X X
kebersihan tangan
3. Audit kebersihan tangan pada X X X X X X
saat tindakan
4. Audit fasilitas kebersihan X X
tangan baik hand wash
maupun handrub
5. Edukasi kebersihan tangan ke X X X X X X
pasien dan keluarganya.
6. Mengusulkan kelengkapan X X
fasilitas kebersihan tangan
Kewaspadaan Isolasi: Penggunaan APD
8. Pelatihan dan sosialisasi X
panduan/ SPO penggunaan
APD.
9. Audit fasilitas dan kepatuhan X X X
penggunaan APD.
10. Koordinasi kecukupan dan X X X
kelengkapan APD
Kewaspadaan Isolasi: Penempatan Pasien
12. Sosialisasi regulasi dan SPO X X X X X X
Penempatan pasien
13. Audit fasilitas kewaspadaan X X X
transmisi dan penempatan
pasien
Tahun 2022
No Kegiatan Keterangan
7 8 9 10 11 12
14. Audit kepatuhan kewaspadaan X X X
transmisi dan penempatan
pasien
15. Usulan kelengkapan X
kewaspadaan transmisi dan
penempatan pasien
Kewaspadaan Isolasi: Kebersihan Lingkungan
Sosialisasi regulasi kebersihan X X X X X X
lingkungan
Audit 5 R ( Resik , Rapi, X X X
Ringkes, Rawat, Rajin )
Usulan kelengkapan fasilitas X X X
kebersihan lingkungan
Pemeriksaan kualitas udara,
air dan permukaan
lingkungan.
Kewaspadaan Isolasi : Pengelolaan Linen
Sosialisasi regulasi pengelolaan X
linen
Audit kepatuhan pengelolaan X
linen
Usulan kelengkapan fasilitas X
pengelolaan linen
Kewaspadaan Isolasi : Pengelolaan Peralatan Perawatan Pasien
Sosialisasi regulasi dan X
prosedur pengelolaan peralatan
perawatan pasien
Audit kepatuhan pengelolaan X X
peralatan perawatan pasien
Audit peralatan single use yang X X
di reuse
Usulan kelengkapan fasilitas X X
pengelolaan peralatan
perawatan pasien
Kewaspadaan Isolasi : Etika Batuk / Bersin
Sosialisasi regulasi Etika X X X X
Tahun 2022
No Kegiatan Keterangan
7 8 9 10 11 12
batuk/bersin
Audit kepatuhan Etika X X X X
batuk/bersin
Usulan kelengkapan fasilitas X X
Etika batuk/bersin
Edukasi etika batuk/bersin X X X X X X
Kewaspadaan Isolasi : Pengelolaan Limbah
Sosialisasi SPO pengelolaan X X
limbah
Audit kepatuhan pengelolaan X X
limbah
Usulan kelengkapan fasilitas X X
pengelolaan limbah
Kewaspadaan Isolasi : Perlindungan Kesehatan Petugas
Sosialisasi regulasi kesehatan X X X X
petugas, alur penanganan dan
pelaporan pajanan
Koordinasi dengan Tim K3RS Sesuai
melaksanakan Medikal Cek Up jadwal dari
karyawan baru dan seluruh RS
karyawan sesuai prioritas
Koordinasi dengan Tim K3RS
dan unit terkait dalam
pelaksanaan pengobatan dan
konseling sesuai hasil Medikal
Cek Up
Koordinasi dengan Tim K3RS Sesuai
melaksanakan Imunisasi Jadwal dari
Hepatitis B RS
Koordinasi dengan Tim K3RS Sewaktu-
terkait pelaksanaan Tracing waktu saat
Kontak Erat pajanan Covid -19 diperlukan
serta tindak lanjutnya
Koordinasi pelaksanaan Sewaktu-
profilaksis pasca pajanan HIV, waktu saat
Hepatitis B diperlukan
Tahun 2022
No Kegiatan Keterangan
7 8 9 10 11 12
Kewaspadaan Isolasi : Penyuntikan yang Aman
Sosialisasi regulasi tentang x x x x x x
penyuntikan yang aman
Optimalisasi area bersih x x x
tempat pencampuran obat di
ruangan
Audit kepatuhan penyuntikan x x x x x x
yang aman
Buat usulan fasilitas x x
penyuntikan yang aman
Evaluasi program PPI di Ruang kamar Bersalin dilakukan setiap satu bulan
sekali dengan melihat pencapaian kegiatan yang dilaksanakan bulan
sebelumnya. Untuk menunjang kegiatan tersebut perlu dilakukan pelaporan dari
Kepala Ruangan Ruang Kamar Bersalin / Kepala Instalasi Rawat Inap kepada
Komite Penunjang setiap bulannya.
BAB VI
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Indah Setyorini,A.Md.Keb
Nip.19760912 200212 2 011