Anda di halaman 1dari 8

Pelaksanaan perlombaan baca puisi :

1. Puisi yang ditampilkan terdiri dari puisi wajib dan bebas


2. Setiap mahasiswa membawa puisi wajib yang berjudul “ Nabi Muhammad S.A.w”
karya Taufiq Ismail
3. Dan membawa 1 puisi bebas yang dipilih dari salah satu dari 3 judul puisi yang telah
ditentukan.
4. Judul puisi bebas terdiri “Rasulullah menyuruh kita” karya Taufiq Ismail, “Nabi di
akhir zaman” karya Nadyyra Putri, dan “Rabiul Awal telah tiba”karya Ozy v.
Alandika.
5. Setiap peserta akan membaca 1 puisi wajib dan 1 puisi bebas yang telah dipilih saat
proses pendaftaran berlangsung
6. Setiap peralatan yang dibutuhkan dalam proses perlombaan disediakan oleh setiap
peserta
7. Semua peserta harap mengikuti setiap prosedur kegiatan, keputusan juri mutlak tidak
dapat di ganggu gugat.

Kriteria Penilaian
1. Interpretasi
2. Vokal yang mencakup ; artikulasi, intonasi, diksi, dan power
3. Ekspresi yang mencakup; mimik dan gesture
4. Totalitas (penyajian secara keseluruhan)
Puisi Bebas

Nabi di Akhir Zaman


Karya: Nadyrra Putry

Engkau datang menembus dinding kegelapan


Ketika jahiliyah menguasai zaman
Dan di dunia di landa kesuraman
Hadirmu menjadi lentera penerang jalan

Allah menunjukkmu memimpin umat Islam


Kepadamu ayat suci diturunkan
Yang kini terkumpul dalam kitab Al-Qur’an
Sebuah perintah-Nya yang harus engkau ajarkan

Engkaulah Nabi akhir zaman


Tuntunanmu menjadi suri tauladan
Mengajarkan kami keimanan
Membimbing kami menuju ketakwaan

Ya Rasulullash Shollallahu Alaihi Wassallam


Kepadamu selawat dan salam kami tujukan
Berharap syafaatmu di hari kemudian
Semoga kami umatmu mendapatkan pengampunan
Rasulullah Menyuruh Kita
Karya: Taufik Ismail

Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu


Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda
Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin


Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin
Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar


Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar
Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas


Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas
Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan


Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan
Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat


Rasul sendiri tidak marah bila beliau di debat
Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita

Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan


Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka
Kita cintai anak yatim dan piatu

Pada Rasulullah kita bersangatan cinta


Gemetar kami dalam zikir
Gagap kami menyanyikan shalawat

Tiada cukup butir tasbih


Tiada memada kosa kata
Dalam membalas cintanya
Secara sederhana
Rabiul Awal Telah Tiba
Karya : Ozy V. Alandika

Rabiul awal telah tiba


Sejenak hatiku gemetar membaca kisah yang telah dijanjikan
Sungguh hari yang bahagia
Di mana orang-orang seakan mati rasa

Entah ingin menangis entah bahagia


Keduanya terbalut bersama shalawat atas Rasul-Nya
Rabiul awal telah tiba
Mengajak kita untuk mengingat kisah

Tentang pasukan Abrahah yang tumbang oleh burung dan ulat


Tentang riwayat akhir dari Persia; empat belas balkon istana Kisra sirna
Tentang padamnya api kaum Majusi
Juga tentang runtuhnya gereja Buhairah

Rabiul awal telah tiba


Kelahiran Muhammad bertabur cahaya
Menjadi pertanda bahwa Syam akan segera cerah
Menggantikan kejayaan Romawi pada zamannya

Rabiul awal telah tiba


Sudah sangat jauh dari 571 Masehi
Aku tidak pernah sekali pun melihat Nabi
Aku hanya tahu dari Sirah Nabawi

Juga firman Iilah


Sungguh malu aku hari ini
Padahal Muhammad akan menolong di Hari Akhir Nanti

Sedangkan bibirku masih sedikit berucap shalawat


Duhai Nabiku; aku sungguh mencintaimu
Puisi Wajib

Nabi Muhammad SAW


Karya: Taufik IIsmai

Yaa Nabi Yaa Rasulullah


Cahaya hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri

Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia


Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah


Betapa mulia akhlaqmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama

Agungnya cintamu menyayangi sesama


Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah


Betapa indah akhlaqmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu

Engkaulah cermin bagi hidup kami


Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami

Wahai teladan yang tak pernah padam

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah


Betapa suci akhlaqmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami

Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami


Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami

Yaa Nabi Yaa Rasulullah


Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri

Engkaulah surya, engkaulah purnama


Engkau cahaya di atas cahaya

Anda mungkin juga menyukai