1. Suatu ketika seekor singa sedang makan daging hasil buruannya,
tiba-tiba seekor elang terbang menyambar daging hasil buruannya.Singa itu sangat marah.
Singa sangat dendam dengan perlakuan elang, ia segera
mengumpulkan rakyatnya dan membuat sumpah akan mengadakan permusuhan dengan binatang jenis burung.
Bngsa binatang yang lain juga menyetujui permusuhan
denganbangsa burung maka saat malam tiba bangsa binatang bergerak menyerang sarang-sarang burung.
Mendapat serangan tu bangsa burung kocar-kacir. Sementara
bagi kelelawar, ia sangat khawatir nasibnya, maka ia segera menemui singa, dan meminta bergabung dengan kelompoknya, meskipun punya sayap tapi dia adalah jenis tikus.
Kelelawar berjanji akan mempertarukan hidupnya demi serigala.
Pada malam berikutnya kelompok binatang kembali menyerang bangsa burung,dan berhasir mengusirnya.
Keesokan harinya, bengsa burung kembali bersatu dan
menyerang bangsa binatang dengan membawa batu dan mengujani bangsa binatang. Bangsa burung berhasil memenangkan pertarungan, saat itulah kelelawar juga khawatir akan nasibnya, maka ia segera menghadap elang dan meminta untukbergabung karena ia juga memiliki sayap seperti burung
Pertempuran kembali dilakukan, kali ini singa berhasil
memenangkan pertempuran, dan saat itulah kelelawar kembali bergabung dengan bangsa binatang
Lama kelamaan sikap mengecut dan tak berpendirian dari
kelelawar itu akhirnya diketahui oleh kelompok binatang, begitu juga dengan kelompok burung
Kedua belah pihak akhirnya menyadari bahwa permusuhan itu
tidak ada gunanya, maka mereka sepakat mengusir kelelawar yang tidak memiliki pendirian itu
Akhirnya mereka hidup bersama dalam kebersamaan,
sementara kelelawar merasa sangat malu sehingga mereka tinggal di dalam gua-gua yang gelap dan keluar saat malam tiba
Pesan Moral : Sifat tidak perpendirian adalah sifat yang sangat tercela, karena biasanya sifat ini hanya dimiliki oleh seseorang yang hanya mementingkan dirinya sendiri