Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR KONSULTASI ANESTESI PADA PASIEN

PREOPERATIF
No. Dokumen : No. Revisi : 00 Halaman 1/2
……. / … / 425.208 / 2012

PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan :


TETAP Direktur RSIA Muhammadiyah Kota
Probolinggo
INSTALASI
ANESTESI

dr. Beny Rahman Khomaini


NIK: 201906138
Pengertian Pemerikasaan pre operatif / pre anestesia yang dilakukan oleh dokter spesialis
anestesi kepada setiap pasien yang akan menjalani tindakan operasi dengan
anestesi general atau regional.
Tujuan 1. Menentukan status fisik penderita (kriteria ASA)
2. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang
tindakan yang akan dilakukan bersama risikonya.
3. Mempersiapkan pasien sehingga pasien dalam kondisi optimal pada
waktu menjalani operasi/anestesi.
Kebijakan Memberikan pelayanan secara professional dengan mengutamakan
keselamatan pasien.

Prosedur 1. Operasi ELEKTIF


a. Pasien operasi elektif dikonsulkan kepada dokter spesialis
anestesi dari poloklinik atau dari ruang rawat inap minimal 1
hari sebelum operasi
b. Pasien yang bisa mobilisasi hendaknya dikonsulkan ke
poliklinik anestesi pada jam kerja. Hari senin – jumat kecuali
pasien VIP.
c. Pasien diantarkan ke poliklinik anestesi oleh perawat poliklinik
atau perawat ruangan dengan membawa rekam medis dan hasil
pemeriksaan yang sudah ada.
d. Untuk pasien VIP dan pasien yang sulit mobilisasi konsultasi
dilakukan lewat telepon dan dokter spesialis anestesi yang
akan datang ke ruang rawat inap.
e. Bila diperlukan, dokter spesialis anestesi dapat meminta
tambahan pemeriksaan penunjang atau mengkonsultasikan ke
dokter spesialis lain.
2. Operasi EMERGENCY
a. Pasien operasi emergency dari IRD atau ruang rawat inap
dikonsulkan ke dokter spesialis anestesi segera setelah
diputuskan untuk operasi.

PROSEDUR KONSULTASI ANESTESI PADA PASIEN


PREOPERASI

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

b. Konsultasi dilakukan lewat telepon dan bila diperlukan dokter


spesialis anestesi akan datang ke ruangan.

Unit Terkait IRJA, IRNA, IRD

Anda mungkin juga menyukai