TETAP Direktur RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo INSTALASI ANESTESI
dr. Beny Rahman Khomaini
NIK: 201906138 Pengertian Pemerikasaan pre operatif / pre anestesia yang dilakukan oleh dokter spesialis anestesi kepada setiap pasien yang akan menjalani tindakan operasi dengan anestesi general atau regional. Tujuan 1. Menentukan status fisik penderita (kriteria ASA) 2. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan yang akan dilakukan bersama risikonya. 3. Mempersiapkan pasien sehingga pasien dalam kondisi optimal pada waktu menjalani operasi/anestesi. Kebijakan Memberikan pelayanan secara professional dengan mengutamakan keselamatan pasien.
Prosedur 1. Operasi ELEKTIF
a. Pasien operasi elektif dikonsulkan kepada dokter spesialis anestesi dari poloklinik atau dari ruang rawat inap minimal 1 hari sebelum operasi b. Pasien yang bisa mobilisasi hendaknya dikonsulkan ke poliklinik anestesi pada jam kerja. Hari senin – jumat kecuali pasien VIP. c. Pasien diantarkan ke poliklinik anestesi oleh perawat poliklinik atau perawat ruangan dengan membawa rekam medis dan hasil pemeriksaan yang sudah ada. d. Untuk pasien VIP dan pasien yang sulit mobilisasi konsultasi dilakukan lewat telepon dan dokter spesialis anestesi yang akan datang ke ruang rawat inap. e. Bila diperlukan, dokter spesialis anestesi dapat meminta tambahan pemeriksaan penunjang atau mengkonsultasikan ke dokter spesialis lain. 2. Operasi EMERGENCY a. Pasien operasi emergency dari IRD atau ruang rawat inap dikonsulkan ke dokter spesialis anestesi segera setelah diputuskan untuk operasi.
PROSEDUR KONSULTASI ANESTESI PADA PASIEN
PREOPERASI
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
b. Konsultasi dilakukan lewat telepon dan bila diperlukan dokter