Hengki Guslau S.

Pd
NIM : F4411221005
Program Studi : PPG-PPKN

Desain Intruksional
BERBASIS PADA DIGITAL STORYTELLING DAN LITERATURE CIRCLE
Pengajaran dan Pembelajaran Daring dan Bauran

Desain Intruksional merupakan Serangkaian proses perencanaan,

analisa, desain, pengembangan, penerapan, dan evaluasi
instruksi dalam setting pendidikan atau pelatihan baik formal
maupun informal yang terstruktur, teratur namun fleksibel.
desain instruksional menganut prinsip learner-centered atau
berorientasi pada peserta didik sehingga peserta didik ikut
terlibat dalam proses desain instruksional

DIGITAL STORYTELLING

DST mengandung elemen penting dalam pembelajaran seperti kolaborasi, inovasi, kreativitas,
dan motivasi (Psomos & Kordaki, 2012)
DST melibatkan proses di mana peserta didik dapat menjadi pendongeng yang kreatif dengan
melakukan serangkaian langkah mulai dari pemilihan topik, penelitian topik, penulisan
skenario, dan aktivitas mendongeng (Robin, 2008). Menurut Barret (2006), DST
menggabungkan empat komponen utama yaitu keterlibatan peserta didik, pembelajaran
mendalam, pembelajaran berbasis projek, dan integrasi teknologi. DST juga menjadi alat
motivasi bagi peserta didik untuk membaca dan menulis lebih banyak melalui integrasi
dengan alat teknologi terbaru (Abdel-Hack & Helwa, 2004)

Literature circle

Literature circle adalah teknologi pendidikan yang

inovatif dengan fokus pada keterampilan membaca dan
meningkatkan keterampilan diskusi, dengan istilah lain
seperti klub membaca. Peserta didik yang memiliki rasa
ingin tahu berkumpul di sekitar buku yang telah dipilih
sebelumnya untuk berbagi interpretasi, sudut pandang,
dan pemikiran. Kegiatan literature circle termasuk
membaca dalam hati, mencatat, dan membuat jurnal.

Contoh Penerapan Desain Intruksional

berbasis Digital Storytelling dan Literature
Circle pada Mata Pelajaran PPKN

1. Digital Storytelling : Materi

Menggali ide pendiri bangsa tentang
Dasar Negara
2. Literature Circle :
Materi Perlindungan Dan penegakan
Hukum DiIndonesia