Tarbiyah SPIDI
1. Hukum islam ada 5 : Wajib, sunnah, mubah, makruh, haram.
2. Wajib : Perbuatan yang jika dilakukan dapat pahala dan jika ditinggalkan dapat dosa.
Contoh : Shalat lima waktu, puasa ramadhan, zakat harta dll.
3. Sunnah : Perbuatan yang jika dilakukan dapat pahala dan jika ditinggalkan tidak dapat
dosa. Contoh : Puasa senin kamis, shalat tahajjud, infak dll.
4. Mubah : Perbuatan yang jika dilakukan atau ditinggalkan tidak mendapatkan pahala
maupun dosa. Contoh : makan, minum, tidur dll.
5. Makruh : Perbuatan yang jika dilakukan tidak mendapatkan dosa, dan jika ditinggalkan
mendapat pahala. Contoh : tidur setelah subuh, bercakap - cakap setelah isya diluar
kebaikan dll.
6. Haram : Perbuatan yang jika dilakukan dapat dosa dan jika ditinggalkan dapat pahala.
Contoh : Zina, meminum khamar, mencuri dll.
7. Air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah semua air yang masih dalam bentuk
asalnya. Air Mutlak. JIka diperinci, semua air yang keluar dari perut bumi atau turun dari
langit.
8. Air yang tidak dapat digunakan untuk bersuci :
● Air yang bercampur dengan benda - benda bersih seperti ; air kopi, teh, air
sabun dll.
● Air musta’mal : Air yang sudah digunakan dalam membersihkan najis atau
mengangkat hadas.
● Air mutanajjis : Air bersih yang terkena najis
● Air Najis seperti kencing manusia maupun hewan.
9. Hadas adalah sesuatu yang menghalangi sahnya ibadah seperti shalat. Jenisnya ada 2
yaitu hadas kecil dan hadas besar.
10. Penyebab hadas kecil atau bisa juga dikatakan sebagai hal pembatal wudhu ;
● Keluarnya sesuatu dari dalam tubuh melalui kemaluan atau lubang dubur,
semuanya menyebabkan hadas atau membatalkan wudhu kecuali air mani
● Hilangnya akal karena sakit atau hal lainnya
● Tidur dalam keadaan badan terlentang
● Menyentuh kemaluan atau lubang dubur dengan telapak tangan
● Menyentuh kulit lawan jenis yang bukan mahram dan telah baligh
11. Mahram adalah seseorang yang haram hukumnya untuk dinikahi. Siapa saja yang
masuk kategori mahram bagi wanita?
● Ayah kandung, kakek dari ayah dan ibu dan seterusnya keatas jika masih hidup
● Anak kandung laki - laki, termasuk cucu laki dan seterusnya turun kebawah
● Saudara kandung, saudara seayah dan saudara seibu
● Anak saudara atau ponakan
● Paman kandung baik dari ayah maupun dari ibu
● Ayah mertua
● Ipar
● Saudara sesusuan
● Suami dari ibu susuan
12. Istinja’ atau membersihkan tempat keluarnya kotoran saat buang air hukumnya wajib
13. Hadas besar adalah suatu yang menghalangi sahnya ibadah yang membutuhkan
taharah seperti shalat dimana cara mengangkatnya dengan mandi wajib.
14. Penyebab hadas besar :
● Keluarnya air mani
● Berhubungan suami istri
● Haid
● Nifas
● Melahirkan
● Kematian (bagi jenazah) hukum memandikannya fardu kifayah bagi yang masih
hidup
15. Wajib dan Fardhu adalah 2 istilah yang sama artinya. Jenisnya ada 2 fardu ain dan fardu
kifayah
16. Fardu ain adalah kewajiban yang dibebankan kepada semua orang mukallaf sedangkan
fardu kifayah hanya dibebankan kepada sebagian orang saja, jika ada yang telah
melakukan yang lain terbebas dari kewajiban, seperti shalat jenazah dan memandikan
jenazah.
17. Hal - hal yang harus diketahui dalam suatu ibadah :
● Syarat wajib (adanya sifat yang membuat ibadah itu wajib bagi seseorang seperti
muslim, berakal, baligh dll)
● Syarat sah (hal yang harus dipastikan sebelum memulai ibadah)
● Rukun (sesuatu yang harus dipastikan ada saat berlangsungnya ibadah,
tanpanya ibadah tidak sah)
● Sunnah (sesuatu yang menambah kesempurnaan ibadah, tanpanya ibadah tetap
sah)
● Makruh (sesuatu yang menambah kesempurnaan ibadah jika ditinggalkan,
keberadaanya tidak membatalkan ibadah)
● Mubtil/ hal yang membatalkan (sesuatu yang keberadaanya bisa membatalkan
ibadah)
18. Rukun wudhu :
● Niat dalam hati mengangkat hadas kecil, jika dilafazkan bunyi nya seperti ini ﻧوﯾت
اﻟوﺿوء ﻻﺳﺗﺑﺎﺣﺔ اﻟﺻﻼة
● Membasuh wajah sekali
● Membasuh tangan sampai siku - siku sekali
● Membasuh kepala (minimal 3 helai rambut)
● Mencuci kaki hingga mata kaki sekali.
● Tertibnya urutan dari niat hingga mencuci kaki
19. Sunnah wudhu :
● Bersiwak
● Membaca basmalah
● Mencuci tangan
● Berkumur
● Istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung)
● Melakukan 3 kali dalam setiap gerakan
● Memulai dari bagian kanan
● Membasuh telinga
● Membaca doa setelah wudhu
20. Makruh wudhu:
● Berbicara saat wudhu
● Boros dalam penggunaan air
● Membasuh ke 4 kali dengan sengaja
● Mendahulukan anggota bagian kiri
● Meninggalkan sunnah wudhu
21. Tayammum sebagai pengganti wudhu jika tidak mendapatkan air atau karena sakit. Dan
hanya boleh untuk sekali shalat wajib, adapun shalat sunnah boleh dilakukan berkali -
kali dengan satu tayammum
22. Syarat sah tayammum :
● Memastikan tidak adanya air yang bisa digunakan
● Masuknya waktu shalat wajib
● Memilih debu yang bersih (tidak ada najis)
● Melepaskan perhiasan yang ada pada tangan
23. Rukun tayammum :
● Niat
● Membasuh wajah
● Membasuh tangan
24. Sunnah tayammum :
● Membaca basmalah
● Meringankan tumpukan debu
● Membaca doa setelahnya
25. Hal yang membatalkan tayammum :
● Semua yang membatalkan wudhu
● Melihat atau mengetahui adanya air sebelum selesai shalat
26. Rukun mandi wajib :
● Niat mengangkat hadas besar
● Meratakan air ke seluruh permukaan tubuh
27. Sunnah mandi wajib :
● Membaca basmalah
● Wudhu sebelum atau setelah
● Mendahulukan anggota bagian kanan
● Menggosok badan saat mandi
● Membersihkan najis yang melekat pada badan
● Mengurai rambut yang terikat (jika ikatan rambut menghalangi air ke kulit kepala
maka mengurainya adalah wajib)
● Berdoa setelahnya
28. Makruh mandi wajib :
● Boros air
● Mendahulukan yang kiri
● Meninggalkan sunnah mandi wajib
29. Hal yang tidak boleh dilakukan saat berhadas kecil/ tidak memiliki wudhu :
● Shalat
● Tawaf
● Menyentuh mushaf (bagi penghafal al quran dibolehkan karena alasan darurat)
30. Hal yang tidak boleh dilakukan saat berhadas besar/ junub:
● Shalat
● Tawaf
● Membaca alquran
● Menyentuh mushaf
● Menetap di masjid
31. Hal yang tidak boleh dilakukan saat haid atau nifas :
● Shalat
● Tawaf
● Puasa
● Membaca alquran dan menyentuh mushaf (bagi penghafal al quran dibolehkan
karena alasan darurat)
● Berhubungan suami istri
● Talak
● Menetap di masjid
32. Syarat wajib shalat :
● Muslim
● Baligh
● Berakal
● Bersih dari haid dan nifas
33. Syarat sah shalat :
● Bersih dari najis (badan, pakaian, dan tempat sujud)
● Menghadap kiblat (shalat wajib yang tidak menghadap kiblat wajib diqadha)
● Menutup aurat
34. Rukun Shalat :
● Niat dalam hati (termasuk jenis shalat wajib diniatkan)
● Takbiratul ihram
● Membaca surah al fatihah termasuk basmalahnya
● Berdiri saat mampu
● Ruku'
● Tuma'ninah saat ruku
● Itidal
● Tumaninah saat itidal
● Sujud
● Tuma'ninah saat sujud
● Duduk diantara 2 sujud
● Tuma'ninah saat duduk
● Duduk tahiyat akhir
● Membaca doa tahiyat akhir
● Membaca shalawat pada tahiyat akhir
● Salam pertama
35. Sunnah Shalat :
● Melafadzkan niat
● Mengangkat tangan setinggi bahu saat takbir saat takbiratul ihram
● Membaca taawwudz
● Membaca doa iftitah
● Mengucapkan amin
● Membaca surah pendek
● Melafadzkan takbir intiqal
● Menjaharkan dan melirihkan suara pada tempatnya
● Mengangkat tangan saat hendak ruku, itidal dan bangkit dari tahiyat pertama
● Membaca doa ruku
● Membaca doa i'tidal
● Membaca doa sujud
● Membaca doa duduk diantara 2 sujud
● Duduk tahiyat awal
● Membaca tasyahud dan shalawat pada saat tahiyat awal
● Tawarruk saat tahiyat akhir
● Membaca shalawat ibrahimiyah saat tahiyat akhir
● Membaca doa setelahnya
● Salam kedua
● Menoleh ke kanan pada salam pertama dan ke kiri saat salam kedua
● Berdzikir setelah shalat
36. Sujud sahwi hukumnya sunnah saat lupa dalam shalat, dilakukan sebelum salam
sebanyak 2 kali sujud.
37. Jika yang terlupa dari gerakan shalat adalah rukun maka wajib kembali ke gerakan yang
dilupakan dan disunnahkan sujud sahwi diakhir begitupun jika yang ditinggalkan adalah
sunnah yang dikukuhkan, bedanya tetap melanjutkan gerakan tanpa perlu untuk
kembali. Adapun sunnah biasa tidak dianjurkan sujud sahwi saat terlewat.
38. Hal yang membatalkan shalat :
● Gerakan yang banyak (kategori banyaknya gerakan adalah bergerak 3 kali
dalam satu gerakan shalat)
● Berbicara dengan sengaja
● Terbukanya aurat (kecuali jika segera ditutup)
● Berhadas
● Keluarnya najis dari tubuh atau dari luar (kecuali bisa segera disingkirkan)
● Membelakangi kiblat
● Makan atau minum
● Tertawa
● Murtad
39. Makruh shalat :
● Meninggalkan sunnah shalat
● Tersenyum
● Ketawa tanpa suara
● Menoleh
● Bergerak sekali tanpa uzur syar'i
40. Shalat berjamaah hukumnya fardhu kifayah. Ketentuan shalat berjamaah :
● Niat bermakmum saat takbiratul ihram
● Mengikuti imam dalam setiap gerakan
● Tidak berdiri lebih maju dari Imam
● Tidak terpisah dari shaf terakhir lebih dari 300 hasta/ 100 meter jika diluar masjid.
Jika didalam masjid akan tetap sah dibagian manapun selama tidak di depan
Imam
41. Sunnah shalat berjamaah :
● Merapatkan shaf
● Mengisi shaf yang kosong
● Memastikan tidak membawa bau atau hal yang dapat mengganggu jamaah
yang lain
42. Makruh shalat berjamaah :
● Sejajar dengan Imam
● Menyelisihi gerakan Imam, jika 3 kali berturut - turut akan membatalkan shalat
43. Menjamak adalah menggabungkan 2 shalat fardhu di satu waktu, saat sedang
melakukan safar atau dalam kondisi hujan dan tidak dijadikan kebiasaan.
44. JIka ingin menjamak karena sebab hujan maka diwajibkan menggunakan jamak takdim.
Jika dilakukan di waktu pertama dinamakan jamak takdim dan jika dilakukan diwaktu
kedua dinamakan jamak takhir.
45. Shalat yang boleh dijamak adalah shalat zuhur dengan asar, adapun shalat magrib
dengan isya.
46. Ketentuan jamak takdim : berniat untuk menjamak shalat setelahnya saat takbiratul
ihram shalat yang pertama dan segera melakukan shalat yang kedua setelahnya. Jeda
yang terlalu lama akan membatalkan pelaksanaan jamak takdim
47. Ketentuan jamak takhir : berniat untuk mentakhir shalat saat masuknya waktu shalat
awal. Jika tidak diniatkan maka shalat awal yang dilakukan diakhir waktu terhitung qada.
48. Qada adalah pelaksanaan ibadah diluar waktu yang telah ditentukan, seperti shalat
subuh setelah terbitnya matahari. Ibadah didalam waktu yang telah ditentukan
dinamakan Adaa’
49. Mengqasar shalat adalah melaksanakan shalat fardu yang empat rakaat (zuhur, asar,
isya) menjadi 2 rakaat. Merupakan kemudahan atau rukhsah bagi yang sedang musafir.
50. Syarat mengqasar shalat :
● Sedang safar
● Tujuan safar bukan maksiat
● Berniat qasar saat takbiratul ihram
● Jarak safar tidak kurang dari 90 km, jumlah ini sesuai konversi hadis Ibnu Abbas
● TIdak bermakmum kepada orang yang mukmin
BACAAN SHALAT
َ َ َ ْ َ ُ َ َْ
اﻷذ ﺎر ﻌﺪ اﻟﺼﻼة
DZIKIR SESUDAH SHALAT
ُ َْ ْ َ
(×3 ) أﺳﺘﻐﻔـﺮ ﷲ
“Aku minta ampun kepada Allah,” (3x)
“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai
Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”
َ َْ
اﻟﻠ ﻢ أﻧﺖ اﻟﺴﻼم وﻣﻨﻚ اﻟﺴﻼم ﺗﺒﺎرﻛﺖ ﻳﺎ ذا ا ﻼل واﻹﻛﺮام
“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai
Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”
،ﻟﮫ اﻟﻨﻌﻤﺔ وﻟﮫ اﻟﻔﻀﻞ، ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﷲ وﻻ ﻌﺒﺪ إﻻ إﻳﺎﻩ، ﻻ ﺣﻮل وﻻ ﻗﻮة إﻻ ﺑﺎ
. ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﷲ ﻣﺨﻠﺼ ن ﻟﮫ اﻟﺪﻳﻦ وﻟﻮ ﻛﺮﻩ اﻟ ﺎﻓﺮون،وﻟﮫ اﻟﺜﻨﺎء ا ﺴﻦ
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak
disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah
dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah
kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir benci
ﻣﻦ ﺳﻮرة اﻟﺒﻘﺮة255 ( اﻵﻳﺔ... اﻟﻘﻴﻮم ﺛﻢ ﻳﻘﺮأ آﻳﺔ اﻟﻜﺮ ) ﷲ ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﻮ اﻟ
Kemudian Membaca Ayat Kursi
ﺛﻢ ﻳﻘﺮأ
1. Syahadat adalah bagian dari rukun Islam yang lima. Syahadat adalah rukun Islam yang
pertama.
2. Lafal kalimat syahadat beserta ar nya
1. Adil adalah memperlakukan sama atau tidak membedakan seseorang dengan yang lain.
Persamaan yang dimaksud di sini adalah persamaan dalam hak. Adil juga sering diartikan
menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya. Lawannya adalah zhalim.
2. Adu domba (namimah) berarti menjadikan berselisih (bertikai) di antara pihak yang
sepaham; menarungkan (mempertarungkan, memperlakukan) kita sama kita.
3. Amanah berarti kejujuran atau hal yang dapat dipercaya. Lawan dari amanah adalah
khianat atau tidak bisa dipercaya. Orang yang dapat dipercaya disebut amin atau umanah,
yang lawannya pengkhianat (kha’in).
4. Aniaya (zhulm) berarti meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya.
5. Bakhil searti dengan pelit atau kikir. Kikir diartikan dengan terlampau hemat memakai harta
bendanya.
6. Birrul walidain adalah berbakti kepada kedua orang tua.
7. Al-hubb/Cinta berarti kesadaran diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang menyebabkan
seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan kasih
sayang.
8. Dermawan (pemurah) adalah sifat atau sikap tidak kikir kepada orang-orang yang dalam
kesulitan atau sedang membutuhkan dan memberikan apa yang mereka inginkan.
9. Hasad (dengki) adalah menaruh perasaan marah (benci atau tidak suka) karena iri yang
amat sangat kepada keberuntungan orang lain.
10. Hiqd (dendam) adalah berkeinginan keras untuk membalas suatu kejahatan atau lainnya.
11. Husnuzhan berarti berbaik sangka. Husnuzan merupakan kebalikan dari berburuk sangka
(su’uzhan). Orang yang berhusnudzan adalah orang yang selalu berpikir positif dan tidak
pernah berburuk sangka terhadap apa yang dilakukan orang lain.
12. Iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala yang akan merendahkan, merusak,
dan menjatuhkannya.
13. Ijtihad adalah mencurahkan segenap kemampuan berfikir untuk menetapkan hukum syar’i
atas perbuatan orang mukallaf yang digali dari dalil-dalil yang terperinci dalam al-Quran
maupun hadis.
14. Ikhlas adalah melakukan sesuatu perbuatan (beramal) semata mata mengharapkan ridho
dari Allah Swt. Ikhlas juga berarti berbuat tanpa pamrih apa pun, tetapi yang diharapkan
hanyalah ridho Allah Swt.
15. Istiqamah berarti sikap teguh dan konsekuen dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam
sekalipun harus menghadapi berbagai macam tantangan dan cobaan.
16. Jihad (mujahadah) berarti pengerahan segala kemampuan untuk melepaskan diri dari
segala hal yang menghambat pendekatan diri terhadap Allah, baik hambatan yang bersifat
internal maupun yang bersifat eksternal.
17. Jubun berasal dari kata jubn yang berarti lemah hatinya, penakut, atau pengecut. Orang
yang berjiwa pengecut adalah orang yang lemah hatinya dan tidak berani menghadapi
kenyataan yang diterimanya, karena takut akan merugikan dan membahayakan dirinya.
18. Khauf secara etimologis berarti takut. Dari segi istilah khauf berarti takut atau kegalauan
hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan menimpanya atau
membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya.
19. Khianat berarti perbuatan tidak setia, pengingkaran dari tanggung jawab, atau perbuatan
yang bertentangan dengan janji yang telah dibuat. Lingkungan adalah semua yang
melingkupi kita dan berada di sekitar kita.
20. Al-Haya’/Malu berarti merasa sangat tidak enak hati karena berbuat sesuatu yang kurang
baik, atau segan melakukan sesuatu karena ada rasa hormat, agak takut, dsb.
21. Al-Afwu/Pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikitpun ada
rasa benci dan keinginan untuk membalasnya.
22. Qana’ah berarti menerima dengan rela apa yang ada atau merasa cukup dengan apa yang
dimiliki.
23. Raja’ secara etimologis berarti berharap atau mematikan hati kepada sesuatu yang disukai
pada masa yang akan datang. Menurut istilah raja’ berarti keterpautan hati dengan
keberhasilan yang diinginkan di masa yang akan datang.
24. Ridho berarti rela. Menurut istilah ridha berarti senangnya hati dengan ketetapan (qada’)
dari Allah. Riya’ (pamer) berarti memperlihatkan perbuatan baik kepada orang lain dengan
tujuan untuk mendapatkan pujian atau penghargaan lainnya. Atau meninggalkan
keikhlasan dalam beramal untuk mendapatkan perhatian dari selain Allah.
25. Riya’ (pamer) berarti memperlihatkan perbuatan baik kepada orang lain dengan tujuan
untuk mendapatkan pujian atau penghargaan lainnya. Atau meninggalkan keikhlasan
dalam beramal untuk mendapatkan perhatian dari selain Allah.
26. Sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho
dari Allah Swt. Sakinah adalah kondisi keluarga yang tenang dan tenteram.
27. Shiddiq berarti yang suka pada kebenaran, atau yang membuktikan ucapannya dengan
perbuatan, atau yang berbakti serta selalu mempercayai. Bahasa lain dari shiddiq adalah
jujur.
28. Su’uzhan berarti buruknya dugaan, pikiran atau berprasangka buruk.
29. Syaja’ah adalah berani, yang bernilai positif, bukan berani yang bernilai negatif, seperti
berani berbuat kesalahan atau berani yang tujuannya hanya untuk pelampiasan nafsu
belaka.
30. Syukur berarti berterima kasih atau memuji kepada yang telah memberi kenikmatan atas
kebaikan yang telah dilakukannya. Bersyukur kepada Allah Swt. berarti berterima kasih
kepada Allah dengan memuji-Nya atas kenikmatan yang telah diterimanya dari-Nya.
31. Takabur berarti sombong atau congkak, maksudnya adalah sifat manusia yang
menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain.
32. Takwa berarti menjaga diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya.
33. Tamanni adalah harapan yang tidak diimbangi dengan usaha sehingga hanya merupakan
angan-angan kosong.
34. Taubat berarti kembali kepada Allah dengan melepaskan simpul ikatan-ikatan hati
kemudian melaksanakan hak-hak Tuhan. Orang yang bertaubat kepada Allah adalah orang
yang kembali dari hal-hal yang terlarang (akhlak tercela) kepada hal-hal yang diperintahkan
(akhlak terpuji atau mulia).
35. Tawadhu’ berarti merendahkan diri atau rendah hati. Sikap tawadhu’ merupakan lawan dari
sikap takabur. Jika tawadhu’ menganggap diri tidak lebih dari orang lain, maka takabur
sebaliknya memandang dirinya melebihi orang lain.
36. Tawakkal ‘ala Allah berarti bersandar kepada Allah atau tunduk dan patuh kepada Allah.
Secara teknis, tawakal berarti berserah diri kepada kehendak Allah, dan percaya dengan
sepenuh hati atas keputusan Allah.
37. Toleransi/tasamuh adalah sikap rela untuk menerima kenyataan adanya orang lain yang
berbeda. Dalam bahasa Arab toleransi biasa disebut tasamuh, yang berarti membiarkan
sesuatu untuk dapat saling mengizinkan dan saling memudahkan.
38. Ujub adalah menganggap diri hebat lantaran pencapaian materi, baik berupa
kebaikan-kebaikan yang nyata maupun sekadar dalam imajinasi.
39. ‘Uququl walidain adalah berani dan durhaka kepada kedua orang tua.
40. Wara’ berarti menjauhkan diri dari dosa, maksiat, dan perkara yang syubhat (hal-hal yang
belum jelas halal dan haramnya).
41. Zhalim adalah berbuat aniaya, baik kepada diri sendiri, kepada orang lain, maupun kepada
Allah Swt.
42. Zhan adalah persangkaan terhadap perbuatan orang lain yang tidak didasari oleh fakta
yang sebenarnya.
43. Zuhud adalah membatasi ambisi-ambisi duniawi, syukur terhadap terhadap setiap
anugerah, dan menghindari apa yang telah diharamkan oleh Allah Swt. atau menjauhkan
diri dari kehidupan dunia dan memalingkan diri daripadanya dengan penuh kepatuhan
kepada Allah Swt.
44. Istiqamah adalah pendirian yang kuat atau konsisten dalam menjalankan syariat islam
45. Arif adalah sikap bijaksana
46. Qudwah hasanah Keteladan atau memberikan contoh yang baik kepada orang lain
47. Al-Ghaddab Mudah marah atau tidak mampu mengontrol emosi yang menyebabkan oraing
lain tidak senang
48. Gibah adalah mengumpat yaitu perilaku membicarakan keburukan orang lain atau ajakan
membenci terhadap orang lain
49. Sumu’ah melakukan perbuatan atau berkata sesuatu agar didengar oleh orang lain
dengan maksud agar namanya dikenal
50. Itsar : : Itsar adalah mendahulukan orang lain dari pada dirinya sendiri