Anda di halaman 1dari 26

MATERI KOMPETENSI MINIMAL FIKIH

Tarbiyah SPIDI
1. Hukum islam ada 5 : Wajib, sunnah, mubah, makruh, haram.
2. Wajib : Perbuatan yang jika dilakukan dapat pahala dan jika ditinggalkan dapat dosa.
Contoh : Shalat lima waktu, puasa ramadhan, zakat harta dll.
3. Sunnah : Perbuatan yang jika dilakukan dapat pahala dan jika ditinggalkan tidak dapat
dosa. Contoh : Puasa senin kamis, shalat tahajjud, infak dll.
4. Mubah : Perbuatan yang jika dilakukan atau ditinggalkan tidak mendapatkan pahala
maupun dosa. Contoh : makan, minum, tidur dll.
5. Makruh : Perbuatan yang jika dilakukan tidak mendapatkan dosa, dan jika ditinggalkan
mendapat pahala. Contoh : tidur setelah subuh, bercakap - cakap setelah isya diluar
kebaikan dll.
6. Haram : Perbuatan yang jika dilakukan dapat dosa dan jika ditinggalkan dapat pahala.
Contoh : Zina, meminum khamar, mencuri dll.
7. Air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah semua air yang masih dalam bentuk
asalnya. Air Mutlak. JIka diperinci, semua air yang keluar dari perut bumi atau turun dari
langit.
8. Air yang tidak dapat digunakan untuk bersuci :
● Air yang bercampur dengan benda - benda bersih seperti ; air kopi, teh, air
sabun dll.
● Air musta’mal : Air yang sudah digunakan dalam membersihkan najis atau
mengangkat hadas.
● Air mutanajjis : Air bersih yang terkena najis
● Air Najis seperti kencing manusia maupun hewan.
9. Hadas adalah sesuatu yang menghalangi sahnya ibadah seperti shalat. Jenisnya ada 2
yaitu hadas kecil dan hadas besar.
10. Penyebab hadas kecil atau bisa juga dikatakan sebagai hal pembatal wudhu ;
● Keluarnya sesuatu dari dalam tubuh melalui kemaluan atau lubang dubur,
semuanya menyebabkan hadas atau membatalkan wudhu kecuali air mani
● Hilangnya akal karena sakit atau hal lainnya
● Tidur dalam keadaan badan terlentang
● Menyentuh kemaluan atau lubang dubur dengan telapak tangan
● Menyentuh kulit lawan jenis yang bukan mahram dan telah baligh
11. Mahram adalah seseorang yang haram hukumnya untuk dinikahi. Siapa saja yang
masuk kategori mahram bagi wanita?
● Ayah kandung, kakek dari ayah dan ibu dan seterusnya keatas jika masih hidup
● Anak kandung laki - laki, termasuk cucu laki dan seterusnya turun kebawah
● Saudara kandung, saudara seayah dan saudara seibu
● Anak saudara atau ponakan
● Paman kandung baik dari ayah maupun dari ibu
● Ayah mertua
● Ipar
● Saudara sesusuan
● Suami dari ibu susuan
12. Istinja’ atau membersihkan tempat keluarnya kotoran saat buang air hukumnya wajib
13. Hadas besar adalah suatu yang menghalangi sahnya ibadah yang membutuhkan
taharah seperti shalat dimana cara mengangkatnya dengan mandi wajib.
14. Penyebab hadas besar :
● Keluarnya air mani
● Berhubungan suami istri
● Haid
● Nifas
● Melahirkan
● Kematian (bagi jenazah) hukum memandikannya fardu kifayah bagi yang masih
hidup
15. Wajib dan Fardhu adalah 2 istilah yang sama artinya. Jenisnya ada 2 fardu ain dan fardu
kifayah
16. Fardu ain adalah kewajiban yang dibebankan kepada semua orang mukallaf sedangkan
fardu kifayah hanya dibebankan kepada sebagian orang saja, jika ada yang telah
melakukan yang lain terbebas dari kewajiban, seperti shalat jenazah dan memandikan
jenazah.
17. Hal - hal yang harus diketahui dalam suatu ibadah :
● Syarat wajib (adanya sifat yang membuat ibadah itu wajib bagi seseorang seperti
muslim, berakal, baligh dll)
● Syarat sah (hal yang harus dipastikan sebelum memulai ibadah)
● Rukun (sesuatu yang harus dipastikan ada saat berlangsungnya ibadah,
tanpanya ibadah tidak sah)
● Sunnah (sesuatu yang menambah kesempurnaan ibadah, tanpanya ibadah tetap
sah)
● Makruh (sesuatu yang menambah kesempurnaan ibadah jika ditinggalkan,
keberadaanya tidak membatalkan ibadah)
● Mubtil/ hal yang membatalkan (sesuatu yang keberadaanya bisa membatalkan
ibadah)
18. Rukun wudhu :
● Niat dalam hati mengangkat hadas kecil, jika dilafazkan bunyi nya seperti ini ‫ﻧوﯾت‬
‫اﻟوﺿوء ﻻﺳﺗﺑﺎﺣﺔ اﻟﺻﻼة‬
● Membasuh wajah sekali
● Membasuh tangan sampai siku - siku sekali
● Membasuh kepala (minimal 3 helai rambut)
● Mencuci kaki hingga mata kaki sekali.
● Tertibnya urutan dari niat hingga mencuci kaki
19. Sunnah wudhu :
● Bersiwak
● Membaca basmalah
● Mencuci tangan
● Berkumur
● Istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung)
● Melakukan 3 kali dalam setiap gerakan
● Memulai dari bagian kanan
● Membasuh telinga
● Membaca doa setelah wudhu
20. Makruh wudhu:
● Berbicara saat wudhu
● Boros dalam penggunaan air
● Membasuh ke 4 kali dengan sengaja
● Mendahulukan anggota bagian kiri
● Meninggalkan sunnah wudhu
21. Tayammum sebagai pengganti wudhu jika tidak mendapatkan air atau karena sakit. Dan
hanya boleh untuk sekali shalat wajib, adapun shalat sunnah boleh dilakukan berkali -
kali dengan satu tayammum
22. Syarat sah tayammum :
● Memastikan tidak adanya air yang bisa digunakan
● Masuknya waktu shalat wajib
● Memilih debu yang bersih (tidak ada najis)
● Melepaskan perhiasan yang ada pada tangan
23. Rukun tayammum :
● Niat
● Membasuh wajah
● Membasuh tangan
24. Sunnah tayammum :
● Membaca basmalah
● Meringankan tumpukan debu
● Membaca doa setelahnya
25. Hal yang membatalkan tayammum :
● Semua yang membatalkan wudhu
● Melihat atau mengetahui adanya air sebelum selesai shalat
26. Rukun mandi wajib :
● Niat mengangkat hadas besar
● Meratakan air ke seluruh permukaan tubuh
27. Sunnah mandi wajib :
● Membaca basmalah
● Wudhu sebelum atau setelah
● Mendahulukan anggota bagian kanan
● Menggosok badan saat mandi
● Membersihkan najis yang melekat pada badan
● Mengurai rambut yang terikat (jika ikatan rambut menghalangi air ke kulit kepala
maka mengurainya adalah wajib)
● Berdoa setelahnya
28. Makruh mandi wajib :
● Boros air
● Mendahulukan yang kiri
● Meninggalkan sunnah mandi wajib
29. Hal yang tidak boleh dilakukan saat berhadas kecil/ tidak memiliki wudhu :
● Shalat
● Tawaf
● Menyentuh mushaf (bagi penghafal al quran dibolehkan karena alasan darurat)
30. Hal yang tidak boleh dilakukan saat berhadas besar/ junub:
● Shalat
● Tawaf
● Membaca alquran
● Menyentuh mushaf
● Menetap di masjid
31. Hal yang tidak boleh dilakukan saat haid atau nifas :
● Shalat
● Tawaf
● Puasa
● Membaca alquran dan menyentuh mushaf (bagi penghafal al quran dibolehkan
karena alasan darurat)
● Berhubungan suami istri
● Talak
● Menetap di masjid
32. Syarat wajib shalat :
● Muslim
● Baligh
● Berakal
● Bersih dari haid dan nifas
33. Syarat sah shalat :
● Bersih dari najis (badan, pakaian, dan tempat sujud)
● Menghadap kiblat (shalat wajib yang tidak menghadap kiblat wajib diqadha)
● Menutup aurat
34. Rukun Shalat :
● Niat dalam hati (termasuk jenis shalat wajib diniatkan)
● Takbiratul ihram
● Membaca surah al fatihah termasuk basmalahnya
● Berdiri saat mampu
● Ruku'
● Tuma'ninah saat ruku
● Itidal
● Tumaninah saat itidal
● Sujud
● Tuma'ninah saat sujud
● Duduk diantara 2 sujud
● Tuma'ninah saat duduk
● Duduk tahiyat akhir
● Membaca doa tahiyat akhir
● Membaca shalawat pada tahiyat akhir
● Salam pertama
35. Sunnah Shalat :
● Melafadzkan niat
● Mengangkat tangan setinggi bahu saat takbir saat takbiratul ihram
● Membaca taawwudz
● Membaca doa iftitah
● Mengucapkan amin
● Membaca surah pendek
● Melafadzkan takbir intiqal
● Menjaharkan dan melirihkan suara pada tempatnya
● Mengangkat tangan saat hendak ruku, itidal dan bangkit dari tahiyat pertama
● Membaca doa ruku
● Membaca doa i'tidal
● Membaca doa sujud
● Membaca doa duduk diantara 2 sujud
● Duduk tahiyat awal
● Membaca tasyahud dan shalawat pada saat tahiyat awal
● Tawarruk saat tahiyat akhir
● Membaca shalawat ibrahimiyah saat tahiyat akhir
● Membaca doa setelahnya
● Salam kedua
● Menoleh ke kanan pada salam pertama dan ke kiri saat salam kedua
● Berdzikir setelah shalat
36. Sujud sahwi hukumnya sunnah saat lupa dalam shalat, dilakukan sebelum salam
sebanyak 2 kali sujud.
37. Jika yang terlupa dari gerakan shalat adalah rukun maka wajib kembali ke gerakan yang
dilupakan dan disunnahkan sujud sahwi diakhir begitupun jika yang ditinggalkan adalah
sunnah yang dikukuhkan, bedanya tetap melanjutkan gerakan tanpa perlu untuk
kembali. Adapun sunnah biasa tidak dianjurkan sujud sahwi saat terlewat.
38. Hal yang membatalkan shalat :
● Gerakan yang banyak (kategori banyaknya gerakan adalah bergerak 3 kali
dalam satu gerakan shalat)
● Berbicara dengan sengaja
● Terbukanya aurat (kecuali jika segera ditutup)
● Berhadas
● Keluarnya najis dari tubuh atau dari luar (kecuali bisa segera disingkirkan)
● Membelakangi kiblat
● Makan atau minum
● Tertawa
● Murtad
39. Makruh shalat :
● Meninggalkan sunnah shalat
● Tersenyum
● Ketawa tanpa suara
● Menoleh
● Bergerak sekali tanpa uzur syar'i
40. Shalat berjamaah hukumnya fardhu kifayah. Ketentuan shalat berjamaah :
● Niat bermakmum saat takbiratul ihram
● Mengikuti imam dalam setiap gerakan
● Tidak berdiri lebih maju dari Imam
● Tidak terpisah dari shaf terakhir lebih dari 300 hasta/ 100 meter jika diluar masjid.
Jika didalam masjid akan tetap sah dibagian manapun selama tidak di depan
Imam
41. Sunnah shalat berjamaah :
● Merapatkan shaf
● Mengisi shaf yang kosong
● Memastikan tidak membawa bau atau hal yang dapat mengganggu jamaah
yang lain
42. Makruh shalat berjamaah :
● Sejajar dengan Imam
● Menyelisihi gerakan Imam, jika 3 kali berturut - turut akan membatalkan shalat
43. Menjamak adalah menggabungkan 2 shalat fardhu di satu waktu, saat sedang
melakukan safar atau dalam kondisi hujan dan tidak dijadikan kebiasaan.
44. JIka ingin menjamak karena sebab hujan maka diwajibkan menggunakan jamak takdim.
Jika dilakukan di waktu pertama dinamakan jamak takdim dan jika dilakukan diwaktu
kedua dinamakan jamak takhir.
45. Shalat yang boleh dijamak adalah shalat zuhur dengan asar, adapun shalat magrib
dengan isya.
46. Ketentuan jamak takdim : berniat untuk menjamak shalat setelahnya saat takbiratul
ihram shalat yang pertama dan segera melakukan shalat yang kedua setelahnya. Jeda
yang terlalu lama akan membatalkan pelaksanaan jamak takdim
47. Ketentuan jamak takhir : berniat untuk mentakhir shalat saat masuknya waktu shalat
awal. Jika tidak diniatkan maka shalat awal yang dilakukan diakhir waktu terhitung qada.
48. Qada adalah pelaksanaan ibadah diluar waktu yang telah ditentukan, seperti shalat
subuh setelah terbitnya matahari. Ibadah didalam waktu yang telah ditentukan
dinamakan Adaa’
49. Mengqasar shalat adalah melaksanakan shalat fardu yang empat rakaat (zuhur, asar,
isya) menjadi 2 rakaat. Merupakan kemudahan atau rukhsah bagi yang sedang musafir.
50. Syarat mengqasar shalat :
● Sedang safar
● Tujuan safar bukan maksiat
● Berniat qasar saat takbiratul ihram
● Jarak safar tidak kurang dari 90 km, jumlah ini sesuai konversi hadis Ibnu Abbas
● TIdak bermakmum kepada orang yang mukmin
BACAAN SHALAT
َ َ َ ْ َ ُ َ َْ
‫اﻷذ ﺎر ﻌﺪ اﻟﺼﻼة‬
DZIKIR SESUDAH SHALAT
ُ َْ ْ َ
(×3 ) ‫أﺳﺘﻐﻔـﺮ ﷲ‬
“Aku minta ampun kepada Allah,” (3x)

“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai
Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”

َ َْ
‫اﻟﻠ ﻢ أﻧﺖ اﻟﺴﻼم وﻣﻨﻚ اﻟﺴﻼم ﺗﺒﺎرﻛﺖ ﻳﺎ ذا ا ﻼل واﻹﻛﺮام‬
“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai
Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”

،‫ء ﻗﺪﻳﺮ‬ ‫ﻞ‬ ‫ ﻟﮫ اﳌﻠﻚ وﻟﮫ ا ﻤﺪ و ﻮ ﻋ‬،‫ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﷲ وﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮ ﻚ ﻟﮫ‬


.‫ وﻻ ﻳﻨﻔﻊ ذا ا ﺪ ﻣﻨﻚ ا ﺪ‬،‫ وﻻ ﻣﻌﻄﻲ ﳌﺎ ﻣﻨﻌﺖ‬،‫اﻟﻠ ﻢ ﻻ ﻣﺎ ﻊ ﳌﺎ أﻋﻄﻴﺖ‬
Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya.“
BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang
mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak
berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang
menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan

،‫ﻟﮫ اﻟﻨﻌﻤﺔ وﻟﮫ اﻟﻔﻀﻞ‬،‫ ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﷲ وﻻ ﻌﺒﺪ إﻻ إﻳﺎﻩ‬، ‫ﻻ ﺣﻮل وﻻ ﻗﻮة إﻻ ﺑﺎ‬
.‫ ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﷲ ﻣﺨﻠﺼ ن ﻟﮫ اﻟﺪﻳﻦ وﻟﻮ ﻛﺮﻩ اﻟ ﺎﻓﺮون‬،‫وﻟﮫ اﻟﺜﻨﺎء ا ﺴﻦ‬
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak
disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah
dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah
kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir benci

(‫ ﻣﺮة‬33) ‫ ﻣﺮة( ﷲ أﻛ‬33) ‫ ا ﻤﺪ‬،(‫ ﻣﺮة‬33) ‫ﺳﺒﺤﺎن ﷲ‬

.(‫ء ﻗﺪﻳﺮ‬ ‫ﻞ‬ ‫ ﻟﮫ اﳌﻠﻚ وﻟﮫ ا ﻤﺪ و ﻮ ﻋ‬،‫ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﷲ وﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮ ﻚ ﻟﮫ‬


Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, dan Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada Rabb (yang“
berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan.
BagiNya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu

‫ ﻣﻦ ﺳﻮرة اﻟﺒﻘﺮة‬255 ‫( اﻵﻳﺔ‬... ‫اﻟﻘﻴﻮم‬ ‫ﺛﻢ ﻳﻘﺮأ آﻳﺔ اﻟﻜﺮ ) ﷲ ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﻮ اﻟ‬
Kemudian Membaca Ayat Kursi

‫ﺛﻢ ﻳﻘﺮأ‬

(‫ﺳﻮرة اﻹﺧﻼص )ﻗﻞ ﻮ ﷲ أﺣﺪ‬

(‫ﺳﻮرة اﻟﻔﻠﻖ )ﻗﻞ أﻋﻮذ ﺑﺮب اﻟﻔﻠﻖ‬

(‫ﺳﻮرة اﻟﻨﺎس )ﻗﻞ أﻋﻮذ ﺑﺮب اﻟﻨﺎس‬


Kemudian membaca : Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq, Surah An-Nas

(‫ﺗﻘﺮأ ﻌﺪ ﺻﻼ ﻲ اﻟﻔﺠﺮ واﳌﻐﺮب )ﺛﻼث ﻣﺮات‬


.Tiga Surah di atas masing-masing dibaca 3 X sesudah shalat shubuh dan shalat maghrib
KISI KISI AQIDAH

1. Syahadat adalah bagian dari rukun Islam yang lima. Syahadat adalah rukun Islam yang
pertama.
2. Lafal kalimat syahadat beserta ar nya

‫أﺷﻬﺪ أن ﻻ اﻟﻪ إﻻ ﷲ وأﺷﻬﺪ أن ﻣﺤﻤﺪ اﻟﺮﺳﻮل ﷲ‬


Ar nya: Aku bersaksi bahwa dak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah
dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
3. Laa ilaaha illallah adalah kalimat yang agung, dengan mengucapkannya berar telah
berikrar untuk masuk ke dalam Islam dan berserah diri kepada Allah Subhanahu wata’ala
dengan beribadah hanya kepadaNya.
4. Makna Syahadat Muhammadan Rasulullah Yaitu mengakui secara lahir ba n bahwa
Muhammad dengan hamba Allah dan RasulNya yang diutus kepada manusia secara
keseluruhan, serta mengamalkan konsekuensinya yaitu menaa perintahnya,
membenarkan ucapannya, menjauhi larangannya, dan dak menyembah Allah kecuali
dengan apa yang disyariatkan.
5. Makna Ma’rifatullah. Ma'rifatullah berasal dari kata ma'rifah dan Allah. Ma'rifah ar nya
mengetahui, mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya
lewat tanda-tanda kebesaran-Nya (ayat-ayat-Nya).
6. Kewajiban manusia terhadap Allah
● Percaya dengan adanya Allah Ta’ala.
● Tidak mempersekutukan Allah dengan selain-Nya.
● Taat terhadap segala perintah-perintah Allah.
● Menjauhi segala apa-apa yang dilarangnya-Nya.
● Bersyukur akan nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya.
● Mengerjakan rukun Islam dan meyakini rukun Iman.
● Ikhlas dalam menjalankan se ap perintah-Nya.
● Ridha terhadap se ap ketentuan-Nya.
● Mencintai Allah.
7. Makna Ma’rifaturrasul. Ma’rifatur rasul yaitu mengetahui bahwasanya Muhammad
adalah rasul Allah; penyampai ajaran dari Allah, beliau jujur (benar ) di dalam
menyampaikan ajarannya baik.
8. Kewajiban manusia terhadap Rasul
● Beriman kepadanya.
● Membenarkan berita yang disampaikan.
● Menaa perintahnya.
● Menjauhi larangannya.
● Mencintainya.
● Memuliakannya.
● Membelanya.
● Mencintai orang yang dicintainya.
● Menghidupkan sunnahnya.
● Memperbanyak shalawat atasnya.
● Mengiku ajarannya.
9. Tiga landasan utama dalam Islam.
● Mengenal Rabb kita Allah, yaitu mengenalnya sebagaimana terdapat dalam
Alquran, dan lewat lisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengenalnya
berar mengenal keesaan Allah, juga mengenal nama dan sifat-Nya. Inilah
landasan pokok dari landasan lainnya. Kita wajib mengenal Allah sehingga kita
bisa menyembah Allah di atas bashirah (buk ) dan keyakinan.
● Mengenal dinul Islam, yaitu kita beribadah kepada Allah lewat syariat Islam,
dengan menjalankan se ap perintah dan menjauhi se ap larangan.
● Mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena beliau adalah
wasithah (perantara) antara kita dan Allah. Kita dak bisa beribadah kepada Allah
dengan baik melainkan melalui syariat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam

10. Pertanyaan di alam kubur.


● Siapa Tuhanmu ?
Tuhanku adalah Allah. Allah berada di atas ‘Arsy. ‘Arsy adalah makhluk Allah yang
paling besar dan letaknya paling nggi.
Salah satu cara mengenal Allah adalah dengan mengetahui tanda-tanda
kekuasaannya. Contohnya: adanya siang dan lama, bulan, langit, bumi, manusia,
dll.
● Siapa Nabimu?
Nabiku adalah Muhammad, seluruh manusia wajib beriman kepada Nabi
Muhammad karena Allah telah mengutus Nabi Muhammad kepada seluruh
manusia.
Kita wajib menaa beliau dan mengiku syariatnya. Barangsiapa yang
menaa nya maka dia akan mausk surge dan brangsiapa mendurhakainya maka
dia akan masuk neraka.
● Apa agamamu?
Agamaku adalah Islam, yaitu menegaskan Allah dalam seluruh ibadah, dak
berbuat syirik, dan selalu taat kepada-Nya.
Islam adalah satu-satunya aga yang diridhai oleh Allah, dan satu-satunya agama
yang benar. Hanya agama Islam yang diterima oleh Allah.
● Apa kitab sucimu ?
Kitabku adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kalamullah (ucapan Allah). Al-Qur’an
bukanlah makhluk. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah dan senan asa dijaga
oleh-Nya. Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca, dipelajari, dan diamalkan.
Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia.
11. Tauhid adalah mengesakan Allah dengan perkara-perkara yang merupakan
kekhususan-Nya.
12. Macam-macam Tauhid
● Tauhid rububiyah: Mengesakan Allah dalam perbuatan-perbuatan-Nya atau
mengesakan Allah dalam penciptaan, kepemilikan dan pengaturan. Meyakini
bahwa Allah sebagai pencipta, pemilik, pengatur alam semesta, pemberi rezeki,
serta penguasa jagad raya.
● Tauhid Uluhiyah: mengesakan Allah dalam beribadah. Mempersembahkan
seluruh ibadah hanya untuk Allah.
Contoh: belajar agama hanya untuk Allah, shalat hanya untuk Allah, berdoa
hanya untuk Allah.
● Tauhid Asma wa Sifat: mengesakan Allah dengan apa-apa yang Allah namai dan
sifa diri-Nya sendiri dalam kitab-NYa atau lisan Rasul-Nya.
13. Penerapan rukun Islam
● Syahadat
Contoh: Melafalkan dan mengakui dua kalimat syahadat. Jika seseorang telah
mengucapkan kalimat syahadat. Itu pertanda bahwa o seseorang harus beribadah
kepada Allah SWT, menjauhi larangannya dan mengiku sunnah Nabi Muhammad SAW.
● Shalat
Contoh: Melaksanakan shalat wajib 5 waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah.
● Puasa
Contoh: Berpuasa di bulan Ramadhan bagi umat muslim yang sudah baligh laki-laki
maupun perempuan. Dengan menahan diri dari rasa lapar, haus serta hawa nafsu.
● Zakat
Contoh: Menunaikan zakat sesuai jumlah dan waktu yang telah ditentukan. Zakat
mengajarkan seseorang agar lebih peka terhadap sekitar, menghargai apapun bentuknya
yang telah didapatkan dan selalu bersyukur dalam kondisi apapun.
● Haji
Contoh: Melaksanakan haji bagi umat muslim yang mampu. Ibadah haji diwajibkan bagi
mereka yang mampu baik secara finansial maupun fisik.

14. Rukun Iman


● Iman kepada Allah
Contoh: Lakukan shalat 5 waktu, lakukan kewajiban kita untuk zakat, berbak
kepada kedua orang tua dan lakukan segala amalan yang sudah
diperintahkandan dak menyekutukan Allah SWT.
● Iman kepada malaikat-malaikat
Contoh: Cara mengimaninya dengan meniru sifat baik dari malaikat yang selalu
taat kepada Allah SWT. Ingat bahwa ada malaikat yang betugas untuk mencatat
amal baik dan buruk kita, dalam hidup di dunia, pas kan Anda memperbanyak
perbuatan baik.
● Iman kepada kitab-kitab Allah
Contoh: Sebagai umat muslim kita harus selalu membaca, menghafal, bahkan
mengamalkan apa yang telah terkandung dalam Alquran dalam kehidupan agar
dak tersesat. Firman Allah dalam Alquran sungguh nyata, sebisa mungkin kita
harus terus melakukan amalan yang terkandung du dalamnya.
● Iman kepada Rasul-Rasul
Contoh: rajin membaca sholawat nabi se ap hari, menjalankan sunnah dari
Rasulullah yang telah diajarkan, dan meniru sifat, perilaku, perbuatan, ucapan
baik para Rasul.
● Iman kepada hari kiamat
Contoh: Mengimani segala sesuatu yang terjadi di alam barzakh berupa fitnah
kubur yaitu nikmat atau pun siksa. Kita juga harus mengimani tanda-tanda
kiamat, hari kebangkitan di padang mahsyar, adanya hisab, misan, hingga
berakhir di Surga atau Neraka.
● Iman kepada takdir Allah
Contoh: Selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, Allah menciptakan mudarat
pas lah ada maslahat, dan pandai bersyukur baik saat mendapat musibah
maupun mendapat kebahagian.

15. Pembatal-pembatal keislaman


● Syirik dalam beribadah kepada Allah
● Orang yang menjadikan antara dia dan Allah perantara-perantara, ia berdoa
kepadanya, meminta syafaat serta bertawakal kepadanya.
● Orang yang dak mau mengkafirkan orang-orang musyrik, atau ragu terhadap
kekafiran mereka, atau membenarkan ideologi mereka.
● Orang yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi lebih sempurna dari petunjuk
beliau, atau hukum yang lain lebih baik dari hukum beliau.
● Membenci dan menghina ajaran yang dibawa oleh Rasulullah.
● Mempercayai sihir, melakukannya sendiri atau membantu orang lain untuk
melakukan sihir.
● Mendukung kaum musyrikin dan menolong mereka dalam memusuhi umat
Islam.
● Berpaling dari agama Allah.
16. Syirik adalah mengambil tandingan selain Allah yang dipersamakan dalam
Rububiyah-Nya, Uluhiyah-Nya, dan Asma Wa Sifat-Nya.
17. Ciri-ciri Syirik kecil
● Tidak mengeluarkan dari agama.
● Pelakunya dak kekal dalam neraka.
● Tidak menghapus semua amalan.
● Semua harta dan darahnya dak halal
18. Contoh syirik kecil
● Bersumpah selain Allah
● Ucapan “apa yang Allah kehendaki dan yang anda kehendaki” ( seharusnya
Menggunakan kata kemudian bukan dan )
● ucapan: “seandainya bukan karena Allah dan fulan”
● Memakai gelang dan yang semisalnya untuk menghilangkan atau menolak bala’.
● Menggantung jimat jimat. Hal ini jika diyakini sebagai sebab Allah akan
menghilangkan menolak bala’ seseorang.
● Riya
19. Ciri-ciri Syirik besar
● Mengeluarkan dari agama.
● Pelakunya kekal dalam neraka.
● Menghapus semua amalan
● Harta dan darahnya halal
20. Contoh syirik besar
● Syirik berdoa kepada Allah
● Syirik dalam niat dan tujuan
● Mencintai sesuatu seper cintanya kepada Allah
● Menjadikan selain Allah
21. Balasan orang syirik
● Tidak ampuni oleh Allah
● Keluar dari agama
● Tidak diterima amalnya
● Tidak boleh menikahi orang musyrik
22. Ihsan Secara bahasa Ihsan berar berbuat baik. Sedangkan penger an ihsan secara
is lah itu terdiri dari dua: Ihsan dalam ibadah kepada Allah, Ihsan kepada sesama
makhluk.
Ihsan dalam ibadah kepada Allah adalah seorang hamba yang beribadah kepada Allah
seakan-akan ia melihat Allah, apabila ia dak melihat-Nya maka sesungguhnya Allah
melihatnya. Ihsan kepada sesama makhluk adalah mendermakan dengan segala jenis
kebaikan kepada siapapun makhluk (baik manusia maupun hewan) sesuai hak dan
kedudukannya.
23. Penerapan Ihsan
● Ihsan kepada Allah
- Menyembah Allah semata dan dak menyekutukannya.
- Mengerjakan ibadah dengan menyempurnakan syarat dan rukun-rukunnya,
menjalankan sunnah-sunnahnya serta adab-adabnya.
- Menghadirkan sikap penuh harap, takut, ridha, ikhlas kepada Allah.
- Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah.
● Ihsan kepada orang tua
- Berbuat baik kepada orangtua.
- Mematuhi perintah keduanya selama dak melanggar aturan Islam.
- Mendoakan kedua orang tuanya.
- Memuliakan kedua orang tuanya.
- Mencari ridha dari keduanya.
● Ihsan kepada kerabat
- Bersimpa kepada kerabat
- Tidak berbuat buruk kepada mereka.
- Menjaga ukhuwah.
- Saling tolong menolong.
- Saling mendoakan.
- Saling menyayangi.
● Ihsan kepada tetangga
- Saling berbagi.
- Tidak mengganggu baik secara lisan maupun perbuatan.
- Memberikan rasa aman pada tetangga.
- Saling tolong menolong.
● Ihsan dalam bermuamalah
- Tidak saling menipu dalam jual-beli.
- Saling memudahkan dalam jual-beli.
- Memaa an kesalahan orang lain.
● Ihsan kepada hewan
- Memberikan makanan dan minuman.
- Mengoba apabila sakit/luka.
- Tidak berbuat kasar pada hewan atau menyiksanya.
24. Sikap beriman kepada hari akhir
● Menjadikan dunia sebagai ladang pengumpulan amal sebagai bekal kehidupan di
akhirat
● Mendorong untuk selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk karena
meyakini ada balasan setalah kema an
● Tidak terlalu mencintai dunia karena meyakini bahwa dunia hanya sementara
dan akhirat selama-lamanya.
● Ada rasa tanggung jawab terhadap amal sholeh dan amal ibadah
● Menjauhi sifat-sifat buruk dan mungkar
● Menjauhi perbuatan-perbu atan maksiat dan keji
● Giat melaksanakan ibadah ibadah wajib dan ibadah ibadah sunnah
25. Iman kepada hari Akhir merupakan salah satu rukun dari rukun iman, dan salah satu
‘aqidah dari ‘aqidah Islam yang pokok, karena masalah kebang-kitan di negeri akhirat
merupakan landasan berdirinya ‘aqidah setelah masalah keesaan Allah Ta’ala.
Iman kepada segala hal yang terjadi pada hari Akhir dan tanda-tandanya merupakan
keimanan terhadap hal ghaib yang dak bisa dijangkau oleh akal, dan dak ada jalan
untuk mengetahuinya kecuali dengan nash melalui wahyu.
ISTILAH-ISTILAH AKHLAK

1. Adil adalah memperlakukan sama atau tidak membedakan seseorang dengan yang lain.
Persamaan yang dimaksud di sini adalah persamaan dalam hak. Adil juga sering diartikan
menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya. Lawannya adalah zhalim.
2. Adu domba (namimah) berarti menjadikan berselisih (bertikai) di antara pihak yang
sepaham; menarungkan (mempertarungkan, memperlakukan) kita sama kita.
3. Amanah berarti kejujuran atau hal yang dapat dipercaya. Lawan dari amanah adalah
khianat atau tidak bisa dipercaya. Orang yang dapat dipercaya disebut amin atau umanah,
yang lawannya pengkhianat (kha’in).
4. Aniaya (zhulm) berarti meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya.
5. Bakhil searti dengan pelit atau kikir. Kikir diartikan dengan terlampau hemat memakai harta
bendanya.
6. Birrul walidain adalah berbakti kepada kedua orang tua.
7. Al-hubb/Cinta berarti kesadaran diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang menyebabkan
seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan kasih
sayang.
8. Dermawan (pemurah) adalah sifat atau sikap tidak kikir kepada orang-orang yang dalam
kesulitan atau sedang membutuhkan dan memberikan apa yang mereka inginkan.
9. Hasad (dengki) adalah menaruh perasaan marah (benci atau tidak suka) karena iri yang
amat sangat kepada keberuntungan orang lain.
10. Hiqd (dendam) adalah berkeinginan keras untuk membalas suatu kejahatan atau lainnya.
11. Husnuzhan berarti berbaik sangka. Husnuzan merupakan kebalikan dari berburuk sangka
(su’uzhan). Orang yang berhusnudzan adalah orang yang selalu berpikir positif dan tidak
pernah berburuk sangka terhadap apa yang dilakukan orang lain.
12. Iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala yang akan merendahkan, merusak,
dan menjatuhkannya.
13. Ijtihad adalah mencurahkan segenap kemampuan berfikir untuk menetapkan hukum syar’i
atas perbuatan orang mukallaf yang digali dari dalil-dalil yang terperinci dalam al-Quran
maupun hadis.
14. Ikhlas adalah melakukan sesuatu perbuatan (beramal) semata mata mengharapkan ridho
dari Allah Swt. Ikhlas juga berarti berbuat tanpa pamrih apa pun, tetapi yang diharapkan
hanyalah ridho Allah Swt.
15. Istiqamah berarti sikap teguh dan konsekuen dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam
sekalipun harus menghadapi berbagai macam tantangan dan cobaan.
16. Jihad (mujahadah) berarti pengerahan segala kemampuan untuk melepaskan diri dari
segala hal yang menghambat pendekatan diri terhadap Allah, baik hambatan yang bersifat
internal maupun yang bersifat eksternal.
17. Jubun berasal dari kata jubn yang berarti lemah hatinya, penakut, atau pengecut. Orang
yang berjiwa pengecut adalah orang yang lemah hatinya dan tidak berani menghadapi
kenyataan yang diterimanya, karena takut akan merugikan dan membahayakan dirinya.
18. Khauf secara etimologis berarti takut. Dari segi istilah khauf berarti takut atau kegalauan
hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan menimpanya atau
membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya.
19. Khianat berarti perbuatan tidak setia, pengingkaran dari tanggung jawab, atau perbuatan
yang bertentangan dengan janji yang telah dibuat. Lingkungan adalah semua yang
melingkupi kita dan berada di sekitar kita.
20. Al-Haya’/Malu berarti merasa sangat tidak enak hati karena berbuat sesuatu yang kurang
baik, atau segan melakukan sesuatu karena ada rasa hormat, agak takut, dsb.
21. Al-Afwu/Pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikitpun ada
rasa benci dan keinginan untuk membalasnya.
22. Qana’ah berarti menerima dengan rela apa yang ada atau merasa cukup dengan apa yang
dimiliki.
23. Raja’ secara etimologis berarti berharap atau mematikan hati kepada sesuatu yang disukai
pada masa yang akan datang. Menurut istilah raja’ berarti keterpautan hati dengan
keberhasilan yang diinginkan di masa yang akan datang.
24. Ridho berarti rela. Menurut istilah ridha berarti senangnya hati dengan ketetapan (qada’)
dari Allah. Riya’ (pamer) berarti memperlihatkan perbuatan baik kepada orang lain dengan
tujuan untuk mendapatkan pujian atau penghargaan lainnya. Atau meninggalkan
keikhlasan dalam beramal untuk mendapatkan perhatian dari selain Allah.
25. Riya’ (pamer) berarti memperlihatkan perbuatan baik kepada orang lain dengan tujuan
untuk mendapatkan pujian atau penghargaan lainnya. Atau meninggalkan keikhlasan
dalam beramal untuk mendapatkan perhatian dari selain Allah.
26. Sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho
dari Allah Swt. Sakinah adalah kondisi keluarga yang tenang dan tenteram.
27. Shiddiq berarti yang suka pada kebenaran, atau yang membuktikan ucapannya dengan
perbuatan, atau yang berbakti serta selalu mempercayai. Bahasa lain dari shiddiq adalah
jujur.
28. Su’uzhan berarti buruknya dugaan, pikiran atau berprasangka buruk.
29. Syaja’ah adalah berani, yang bernilai positif, bukan berani yang bernilai negatif, seperti
berani berbuat kesalahan atau berani yang tujuannya hanya untuk pelampiasan nafsu
belaka.
30. Syukur berarti berterima kasih atau memuji kepada yang telah memberi kenikmatan atas
kebaikan yang telah dilakukannya. Bersyukur kepada Allah Swt. berarti berterima kasih
kepada Allah dengan memuji-Nya atas kenikmatan yang telah diterimanya dari-Nya.
31. Takabur berarti sombong atau congkak, maksudnya adalah sifat manusia yang
menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain.
32. Takwa berarti menjaga diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya.
33. Tamanni adalah harapan yang tidak diimbangi dengan usaha sehingga hanya merupakan
angan-angan kosong.
34. Taubat berarti kembali kepada Allah dengan melepaskan simpul ikatan-ikatan hati
kemudian melaksanakan hak-hak Tuhan. Orang yang bertaubat kepada Allah adalah orang
yang kembali dari hal-hal yang terlarang (akhlak tercela) kepada hal-hal yang diperintahkan
(akhlak terpuji atau mulia).
35. Tawadhu’ berarti merendahkan diri atau rendah hati. Sikap tawadhu’ merupakan lawan dari
sikap takabur. Jika tawadhu’ menganggap diri tidak lebih dari orang lain, maka takabur
sebaliknya memandang dirinya melebihi orang lain.
36. Tawakkal ‘ala Allah berarti bersandar kepada Allah atau tunduk dan patuh kepada Allah.
Secara teknis, tawakal berarti berserah diri kepada kehendak Allah, dan percaya dengan
sepenuh hati atas keputusan Allah.
37. Toleransi/tasamuh adalah sikap rela untuk menerima kenyataan adanya orang lain yang
berbeda. Dalam bahasa Arab toleransi biasa disebut tasamuh, yang berarti membiarkan
sesuatu untuk dapat saling mengizinkan dan saling memudahkan.
38. Ujub adalah menganggap diri hebat lantaran pencapaian materi, baik berupa
kebaikan-kebaikan yang nyata maupun sekadar dalam imajinasi.
39. ‘Uququl walidain adalah berani dan durhaka kepada kedua orang tua.
40. Wara’ berarti menjauhkan diri dari dosa, maksiat, dan perkara yang syubhat (hal-hal yang
belum jelas halal dan haramnya).
41. Zhalim adalah berbuat aniaya, baik kepada diri sendiri, kepada orang lain, maupun kepada
Allah Swt.
42. Zhan adalah persangkaan terhadap perbuatan orang lain yang tidak didasari oleh fakta
yang sebenarnya.
43. Zuhud adalah membatasi ambisi-ambisi duniawi, syukur terhadap terhadap setiap
anugerah, dan menghindari apa yang telah diharamkan oleh Allah Swt. atau menjauhkan
diri dari kehidupan dunia dan memalingkan diri daripadanya dengan penuh kepatuhan
kepada Allah Swt.
44. Istiqamah adalah pendirian yang kuat atau konsisten dalam menjalankan syariat islam
45. Arif adalah sikap bijaksana
46. Qudwah hasanah Keteladan atau memberikan contoh yang baik kepada orang lain
47. Al-Ghaddab Mudah marah atau tidak mampu mengontrol emosi yang menyebabkan oraing
lain tidak senang
48. Gibah adalah mengumpat yaitu perilaku membicarakan keburukan orang lain atau ajakan
membenci terhadap orang lain
49. Sumu’ah melakukan perbuatan atau berkata sesuatu agar didengar oleh orang lain
dengan maksud agar namanya dikenal
50. Itsar : : Itsar adalah mendahulukan orang lain dari pada dirinya sendiri

Anda mungkin juga menyukai