NIM : 1211723016 Prodi : Ilmu Komunikasi ___________________________________________
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang
diperloeh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimulus indrawi (sensory stimuli). Pengalaman yang lumayan membekas dalam kehidupan saya adalah tentang sebuah kebaikan terhadap teman baik kita. Pada awal umur 19 tahun saya membuka usaha konveksi hoodie dimana usaha tersebut berkembang menjadi usaha yang lumayan besar, dimana itu bisa menghasilkan omzet hingga 80 juta sebulan. Dengan omzet yang begitu besar maka saya sendiri ingin lebih mengembangkan usaha tersebut dengan pindah ke tempat yang lebih besar, tempat yang lebih bagus, dan tempat yang lebih strategis untuk sebuah usaha. Saya memiliki teman baik dimana dia sudah dekat dengan saya semenjak SMP hingga tamat SMA kita masih dekat, pada saat waktu nongkrong dengan teman teman, saya memberitahu bahwa usaha butuh tempat yang lebih baik lagi demi kebaikan usaha. Waktu demi waktu saya mencari tempat yang tepat, teman saya menelfon saya dan memberitahukan bahwa ada tempat yang sangat berpotensi untuk menjadi tempat usaha baru dan itu dimiliki oleh saudara teman saya, saya mendengarnya merasa semangat dan senang ketika teman baikk kita membantu. Tidak lama dari kabar itu kita berangkat untuk survey tempat, saya merasa senang karna tempatnya sangat sesuai ekspetasi saya, tidak lama berpikir saya ingin bertemu pemiliknya dan ingin langsung mengontrak tempat tersebut, tetapi teman saya berkata bahwa si pemilik tempat sedang pergi umroh jadi dia dikasih tanggung jawab untuk tempat tersebut. Tempat tersebut memiliki nilai kontrak sebesar 75 juta untuk dalam waktu satu tahun, menurut saya itu masih dalam harga murah dengan kondisi yang baik dan terletak dalam lokasi strategis. Teman saya mengatakan bahwa dia mewakili saudaranya untuk tanda tangan kontrak, sehingga saya meminta nya untuk menyiapkan dokumen untuk kontrak tempat tersebut. Tidak lama dari itu dokumen sudah jadi dan kita bertemu secara langsung untuk tanda tangan kontrak dengan materai, pada saat itu saya percaya dengan teman saya untuk memberikan uang sebanyak 75 juta untuk diteruskan kepada saudaranya, dalam persepsi saya dia adalah orang yang sangat baik, sangat sangat berbudi pekerti, tetapi nyatanya saya salah, setelah tanda tangan kontrak saya dikasih nomor telfon si pemilik asli tempat dan saya mengatakan bahwa uang sudah diserahkan kepada keponakannya, dan si pemilik juga percaya kepada keponakannya, tetapi hal yang tidak terduga terjadi, dimana lebih dari 2 hari semenjak tanda tangan kontrak teman saya hilang kabar, teman saya tidak tau dimana keberadaanya. Info terakhri dari orang tuanya dia pergi keluar kota untuk urusan bisnis, saya sedikit panik dan menelfon pemilik tempat dan benar saja hal yang saya takutkan benar benar terjadi dimana uang belum diserahkan kepada sang pemilik tempat tersebut. Uang 75 juta hilang begitu saja tidak tau kemana. Teman yang sangat kita percaya bahkan bisa menusuk kita dari belakang juga, dengan begitu saya belajar saya tidak harus terlalu percaya dengan persepsi saya sendiri, saya butuh pendapat orang lain untuk menghadapi urusan yang sedikit rumit. Saya berencana untuk membawa itu keranah hukum tetapi orang tua saya berkata untuk mengiqlashkan uang tersebut. Saya sangat frustasi dan sedih teman yang saya begitu percaya ternyata menghianati saya. Tidak lama dari kejadiaan itu usaha pun collapse dan saya harus iqlash.