Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hari Suqron

NIM : 1211723016

Prodi : Ilmu Komunikasi

Tentukan Benar/Salah pernyataan di bawah ini dan berikan alasannya!

1. Selain sebagai Bahasa Nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi yang lebih luhur, yakni
sebagai bahasa pengantar di sekolah negeri.
Benar/Salah

Alasan : Mengingat sumpah pemuda buih ke 3,itu termasuk upaya untuk menumbuhkan
rasa nasionalis yang besar bagi Republik Indonesia, dan menghargain apa yang sudah
pahlawan-pahlawan lakukan di masa lalu.

2. Hewan juga berkomunikasi antarsesama dengan bahasa.

Benar/Salah

Alasan : Setiap hewan memiliki bahasa mereka sendiri untuk berkomunikasi satu sama lain,
dan itu hanya dimengerti oleh jenisnya mereka, dan itu bisa disampaikan melalui suara
ataupun gerakan mereka.

3. Ejaan Soewandi merupakan pedoman ejaan yang pertama ada di negara Indonesia.
Benar/Salah
Alasan :Ejaan yang pertama kali resmi digunakan di Indonesia adalah pedoman ejaan Van
Ophuijsen pada tahun 1901.

4. Ejaan Melindo urung digunakan sebab Malaysia merupakan jajahan Kerajaan Inggris.
Benar/Salah
Alasan : Hal yang menyebabkan ejaan Melindo tidak di resmikan penggunaannya oleh
Indonesia adalah karena adanya konfrontasi politik yang terjadi antara Indonesia dan
Malaysia.

5. Sudah sejak lama ibu kota negara direncanakan untuk dipindahkan ke luar pulau Jawa.
Pada kalimat tersebut, penulisan frasa yang dicetak miring sudah sesuai dengan
PUEBI. Benar/Salah
Alasan : Dalam penulisan huruf miring, keterangan tempat tidak termasuk aturan
penggunaan huruf miring.
6. Kaum milenial kini sudah sangat paham tentang peranan iptek dalam kehidupan.
Kata yang bercetak mirik tersebut merupakan singkatan.
Benar/Salah
Alasan : Kata iptek di kalimat tersebut termasuk pengkhususan huruf yanb berarti peraturan
dari penggunaan huruf miring.

7. Presiden yang baru saja dilantik akan mengumumkan jajaran menteri pada pekan depan.
Kata yang bercetak miring dalam kalimat tersebut mengisi pos objek.
Benar/Salah
Alasan : Kata jajaran menteri pada kalimat tersebut berarti sebuah penegasan dari kalimat
tersebut yang membuat jawabannya benar.

8. Saudara laki-lakiku terjatuh saat mengendarai sepeda motornya.

Pada kalimat tersebut mengandung klausa adjektiva.

Benar/Salah

Alasan : Pada kalimat tersebut predikat tidak sebagai adjektiva, dimana terjatuh merupakan
kata kerja.

9. Rumah dua lantai yang ada di ujung jalan itu sudah di jual pemiliknya.

Penulisan kata di jual pada kalimat tersebut adalah benar.

Benar/Salah

Alasan : Penulisan kata di jual pada kalimat tersebut salah, seharusnya yang benar adalah
dijual, dimana tidak ada spasi diantara dua kata tersebut.
10. Aku seorang kapiten, mempunyai pedang panjang.

Pedang Panjang dalam kalimat tersebut merupakan frasa adjekiva.

Benar/Salah

Alasan : Pedang adalah sebuah nomina dan panjang adalah sebuah adjektiva, yang
menjadikan itu sebuah frasa adjektiva.

11. Indonesia memiliki bendera warna merah dan putih.

Warna bendera Indonesia adalah merah dan putih.

Kalimat kedua lebih baik dibandingkan kalimat pertama.

Benar/Salah

Alasan : Pada kalimat pertama peletakan kata warna setelah bendera itu terasa tidak efektif.

12. Dia datang ke rumah orang tuaku pada jam 20:30 WIB.

Penulisan jam 20:30 WIB pada kalimat di atas tidak tepat.

Benar/Salah

Alasan : Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia menjelaskan, pemisahan angka,
jam, menit dan detik dalam penunjukkan waktu atau jangka waktu itu menggunakan tanda
titik.
13. Dalam sebuah kalimat akan ada kemungkinan terdapat lebih dari satu klausa.
Benar/Salah
Alasan : Tidak ada peraturan menurut PUEBI yang membatasi jumlah penggunaan sebuah
klausa dalam sebuah kalimat,
Contoh : Aku menggunakan sebuah raket untuk memukul shuttlecok di udara.
14. Kemarin sore, wartawan berkumpul di depan istana untuk mencari kabar calon nama-nama
baru yang akan menjadi menteri.
Klausa pertama pada kalimat tersebut merupakan klausa numerial.
Benar/Salah

Alasan : Klausa numerial adalah klausa yang predikatnya berupa kata bilangan, pada kalimat
diatas tidak ada kata yang berperan sebagai predikat dari klausa numerial. Kalimat diatas
merupakan klausa preposional, dimana kata berkumpul menjadi predikat kata depan.

15. Lelaki yang bertopi kuning itu adalah merupakan bintang tamu yang akan turut mengisi
acara dalam kegiatan esok lusa.
Kalimat tersebut tidak hemat.

Benar/Salah

Alasan : Pada kalimat tersebut terdapat kata kata yang tidak efektif peletakannya, seperti
turut dan lusa, jika kata tersebut dihilangkan akan mengubah proporsi kalimat tersebut
menjadi hemat.

Bagian B – 5 Soal (40 Poin)

1. Buatlah dua buah kalimat yang mengandung idiom!

2. Buatlah sebuah dialog (4 kalimat) yang mengandung kalimat lengkap dan tak lengkap!
3. Jelaskan sejarah ejaan di Indonesia sejak zaman Hindia Belanda hingga sekarang!

4. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang bahasa prokem!


5. Analisislah kalimat berikut ini! (Tentukan struktur: subjek, predikat, dll; dan tentukan jenis
frasa yang tekandung di dalamnya)
a. Seekor kucing mengejar seekor tikus berwana hitam.

b. Menteri Perdagangan Republik Indonesia melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar


tradisional.

Jawab :

1. Seorang tukang cat mengkambing hitamkan debu yang menempel ke tembok yang di cat
olehnya, padahal debu tersebut menempel karena tukang tersebut tidak berhati hati ketika
mengecat.

Para pedagang sepatu di Jalan Raya Bogor gulung tikar dikarenakan sepinya pembeli waktu
malam hari.
2. A : Pak Mulyadi menjadi manager Pertamina yang baru.
B : Wah, sungguh menakjubkan!
A : Pak Mulyadi berlinang air mata karena mendapat jabatan yang baru.
B : Apa pak Mulyadi baik baik saja?
3. Sejarah Ejaan di Indonesia diawali dengan Ejaan van Ophuijsen yang digunakan sejak tahun
1901 - 1947, ejaan ini menggunakan huruf latin dan sistem ejaan Bahasa Belanda. Kemudian
pada tahun 1947 - 1956, Indonesia menggunakan Ejaan Republik/Ejaan Soewandi, hal ini
berawal dari pembicaraan dalam Kongres Bahasa Indonesia I, pada tahun 1938 di Solo,
Kongres Bahasa Indonesia I menghasilkan ketentuan ejaan yang baru yang disebut Ejaan
Republik/Ejaan Soewandi. Pada tahun 1954 di Medan, Kongres Bahasa Indonesia II digelar.
Kongres ini digagas oleh Menteri Mohammad Yamin. Dalam kongres tersebut, peserta
membicarakan tentang perubahan sistem ejaan untuk menyempurnakan ejaan Soewandi,
maka lahirla ejaan baru yang bernama Ejaan Pembaharuan yang dipakai pada tahun
1956-1961. Pada tahun 1961 - 1967, Indonesia menggunakan Ejaan Melindo, dimana ejaan
tersebut hasil dari Perjanjian Persahabatan Indonesia dan Malaysia. Tetapi rencana
peresmian ejaan tersebut gagal karena adanya konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada
tahun 1962. Pada tahun 1967 - 1972, Indoneisa menggunakan Ejaan Baru/Lembaga bahasa
dan Kesusastraan. Pembaharuan ejaan ini merupakan kelanjutan dari Ejaan Melindo yang
gagal pada saat itu. Kemudian pada tahun 1972 - 2015, Indonesia menggunakan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Ejaan ini mengalami dua kali perbaikan yaitu pada
tahun 1987 dan 2009. Pada tahun 2015 - sekarang, Indonesia menggunakan Ejaan Bahasa
Indonesia yang diresmikan oleh pemerintahan Joko Widodo dan Anies Baswedan sebagai
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
4. Bahasa Prokem adalah bahasa yang diciptakan oleh sekelompok remaja dalam
kesehariannya. Bahasa prokem merupakan salah satu bentuk menyimpang dari bahasa
Indonesia sebagai bahasa dalam pergaulan anak-anak remaja. Istilah ini muncul pada akhir
tahun 1980-an. Pada saat itu, ia dikenal sebagai “bahasa anak jalanan” karena arti dari kata
prokem dalam pergaulan adalah preman yang mendapat sisipan OK menjadi prokeman lalu
mengalami apokope yaitu lenyapnya bunyi akhir sehingga menjadi prokem.
5.
a. Seekor kucing mengejar seekor tikus berwana hitam.
Seekor kucing → Subjek, Mengejar → Prediket, Seekor tikus → Objek, Berwarna
hitam → Keterangan.
Frasa yang digunakan adalah frasa numeralia pada kata ‘seekor’, klausa transitif pada
kata ‘seekor kucing mengejar’, dan klausa adjektiva pada kata ‘tikus berwarna hitam’.
b. Menteri Perdagangan Republik Indonesia melakukan inspeksi mendadak di sejumlah
pasar tradisional.
Menteri Perdaganan Republik Indonesia → Subjek, Melakukan Inspeksi → Prediket,
Pasar tradisional → Objek. Frasa yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah
klausa transitif pada kata ‘melakukan inspeksi’ dan klausa numeralia pada kata
‘sejumlah’.

Anda mungkin juga menyukai