Translate
Translate
Cekungan geologi analog dengan makhluk hidup, dimana melalui suatu siklus
kehidupan, dilahirkan, pergi menuju suatu fase yang memberikan perubahan signifikan
dan akhinya mati (kembali menuju mantel bumi). Karena cekungan geologi mengalami
perubahan signifikan dalam sejarah tektoniknya (saging,rifting, drifting), terdapat pola
pengisian cekungan secara regional pada proses terbentuknya yang disebut
megasequences. Beberapa megasequence yang dapat dikenelai (sag, synrift,
foredeep), dan masing-masing dicirikan dengan pola pengendapan yang unik. Model
umum telah banyak dipublikasikan dan tidak akan dibahas Kembali disini, tetapi
memahami perubahan signifikan dalam sejarah tektonik membantu untuk memprediksi
stratigrafi yang akan dihasilkan.
Setiap cekungan geologi penuh dengan sedimen. Dalam pengertian sederhana suatu
strata akan mampu menampung hidrokarbon (apabila terdapat batuan induk) di
reservoir dan dibatasi oleh batuan penutup yang efektif, tetapi hanya 60% dari
cekungan dunia yang telah terbukti mengandung hidrokarbon. Oleh karena itu aspek
terpenting dalam analisa suatu cekungan adalah batuan induk dan pengisian
hidrokarbon
Apakah terdapat batuan induk?
Pada interval mana dan dimana lokasi/interval yang memiliki keberadaan batuan
induk lebih tebal, lebih baik, dan lebih efektif?
Apakah batuan induk kaya konten organik dan secara volumetrik apakah dapat
menghasilkan volume hidrokarbon yang signifikan?
Jika demikian, kapan ini terjadi?
Apakah dalam sejarah tektonik menghasilkan sturuktur yang signifikan? Dimana
dan kapan? Apakah telah terjadi sebelum atau sesudah pengisian/migrasi
hidrokarbon?
Dimana lokasi cebakan (trap) berada diatas atau dibawah batuan induk? Apakah
memiliki kedekan stratigrafi dengan batuan induk?
Apa metode migrasi yang memungkinkan untuk pengisian hidrokarbon dari
batuan induk menuju reservoir?
Apakah terdapat sesuatu yang terjadi saat hidrokarbon bermigrasi menuju
tempat akumulasi (seperti biodegradasi atau thermal cracking)?
Apakah observasi dan prediksi yang dilakukan sesuai dengan lapangan yang
sudah ada dan sesuai dengan data indikasi hidrokarbon yang tersedia?
Pada dasarnya, menjawab semua pertanyaan diatas meruapakan studi mengenai
cekungan yang umum disebut analisa petroleum system. Studi ini dapat membantu
untuk memilah dan memilih prospek pada cekungan geologi.
Beberapa kumpulan cekungan dapat dilakukan pemilahan secara cepat yang
menghasilkan inventaris area yang memungkinkan untuk dilakukan studi lebih lanjut.
Faktor manajemen dan faktor strategi ekonomi dan geopolitik dalam hasi studi ini di
perlukan untuk meningkatkan observasi awal, namun tidak menjadi keharusan pada
setiap kolom stratigrafi, akan tetapi pada interval play geologi tertentu.
Fairways
Sebelum memulai diskusi mengenai analisis play, sebuah keharusan untuk mengetahui
definisi dari play geologi:
Play Geologi merupakan play yang terdiri dari rangkaian prospek (beberapa diataranya
telah dilakukan tes dan menjadi discovery atau dry hole) yang memiliki sejarah geologi
yang sama khususnya pada elemen pengisian hidrokarbon (batuan induk/waktu
migrasi).
Dalam ruang lingkup stratigrafi secara luas, play umumnya terpisahkan oleh suatu
batas atau batuan penutup yang signifikan dalam regional. Area maksimal suatu play
umumnya ditunjukan oleh batas pertemuan antara reservoir utama dan batuan penutup.
Analisa komprehensif dari play geologi sangat membutuhkan banyak waktu. Sebagai
tambahan penyusunan semua data yang tersedia dan peta spesifik pada play target,
seluruh data sumur eksplorasi taruhan (Wild Cat) yang menembus area play harus
ditinjau ulang, dipahami, dan didokumentasikan. Memahami kegagalan dari uji sumur
pada play yang dituju dan tidak adanya penemuan hidrokarbon merupakan hal yang
sama pentingnya dengan mendokumentasikan dimana play telah terbukti sukses.
Selain itu, volume yang dapat diproduksi dari cadangan pada termuan di setiap
lapangan harus diperkirakan. Hal tersebut memiliki dua tujuan utama: 1) hal ini dapat
memberikan validasi yang meyakinkan dalan pengestimasian volume untuk proyeksi
suatu kesuksesan pada prospek yang belum dilakukan pengeboran dan 2) Analisa dari
volume cadangan yang telah ditemukan memberikan gambaran untuk karakteristik
ukuran di masa yang akan datang, dimana hal ini sangat diperlukan untuk memprediksi
potensi volume play yang belum ditemukan. Dua topik ini akan didiskusikan khusus
dalam dokumen ini.
Alat yang umumnya digunakan untuk menyampaikan prospektivitas pada play adalah
peta play. Peta play adalah suatu peta yang memiliki informasi rangkuman dari play,
umumnya dengan mengintegrasikan berbagai aspek geologi dalam satu peta. Pada
awal 1980, Exxon mengkampanyekan penggunaan peta sintesis regional untuk
informasi spesifik dari play. Pembacanya merujuk pada atrikel AAPG oleh White 1993
mengenai pendektan berbasis play (dapat diakses secara gratis kepada member AAPG
melalui http://members.aapg.org/index.cfm). Contoh dari suatu peta play yang berasal
dari GIS-pax sofwater package Player©, alat yang dirancang untuk pembuatan peta
play yang terkait dengan Analisa play prospek.
Terdapat banyak cara pendekatan dalam pemetaan play, berawal dari metode “traffic
light” (lampu lalulintas) yang telah dibahas sebelumnya, dimana pada metode ini warna
poligon menunjukan nilai prospektivitas yang berbeda (sebagai contoh, area berwarna
hijau lebih baik dibandingkan area berwarna merah) untuk pendekatan secara
kuantitatif dimana setiap poligon memiliki suatu nilai fraksi decimal. Setiap individu
poligon disebut play segment, merupakan sebuah bagian dari seluruh play yang
memiliki kondisi geologi yang bereda dari segmen lain yang berdampingan. Hal
tersebut dapat digambarkan sebagai contoh, memiliki susunan struktur berbeda dan
menghasilkan prospek yang lebih besar atau kepadatan perangkap yang lebih tinggi.
Apabila suatu segmen merefleksikan profil yang berbeda, mereka disebut common
risk segments.
Peta play dibuat dengan mengintegrasikan berbagai aspek dari geologi play dengan
cara Menyusun bertumpuk (stacking), dapat dilakukan secara manual (menggunakan
Mylar) atau sistematis menggunakan perangkat lunak computer. Target utama untuk
mengidentifikasi play fairways – bagian dari suatu play dimana kondisi geologi memiliki
potensi eksplorasi paling tinggi (reservoir yang paling tebal dan property terbaik disertai
dengan batuan penutup yang tebal dimana kondisi sangat memungkinkan untuk
adanya indikasi pengisian hidrokarbon) (Lampiran 3).
Peta play sangat efektif dan sebagai komponen utama dalam proses penilaian
eskplorasi. Peta play dapat mengidentifikasikan tingkat prosektivitas dalam suatu play,
apa resko kiritikal, dan dapat digunakan untuk mengkalibasi nilai Pg dari prospek yang
belum dilakukan pengeboran.
Sebagian besar dari dokumen selanjutkan akan membahas praktik terbaik industri dari
penilaian suatu prospek. Kita akan membahas lebih fokus dua proses improvisasi yang
dilakukan dan hadir saat penilaian suatu play dan prospek secara bersamaan.
2) Memvalidasi prediksi volume usulan pengeboran pada setiap prospek yang belum
dilakukan pengeboran dalam konteks ukuran lapangan yang ditemukan dengan
penekanan temuan yang terbaru. Volume prospek diestimasi berdasarkan model dari
ketidakpastian dalam seri variable (rentang ketebalan pay, porositas, dan sebagainya)
dan menghitung rentang kemungkinan volume bila prospek sukses. Simpel namun
sangat akurat dengan menggunakan distribusi ukurang lapangan untuk estimasi
(Lampiran 5).
Plot yang dilakukan menggunakan log probabilitas kumulatf dari volume lapangan yang
telah ditemukan. Data lognormal akan cenderung untuk terdistribusi secara garis lurus
dalam suatu plot. Garis merah diatas merupakan regresi paling sesuai yang melalui
seluruh populasi penemuan hingga saat ini dan haris biru adalah regresi yang melalui
penemuan terbaru.
Umumnya pola seperti itu akan ditunjukan, dimana garis penemuan baru bergeser ke
kiri mengindikasikan penemuan yang jauh lebih kecil kemudian dalam suatu play. Data
yang ditunjukan oleh awan jingga pada plot adalah kisaran volume rata-rata kasus
sukses yang dinilai untuk inventaris prospek play yang belum dilakukan pengeboran
(data yang sama ditampilkan pada kedua garis). Nilai rata rata dari propek yang belum
dilakukan pengeboran diperkirakan akan ditemukan diantara nilai garis biru P90 dan
P10, tetapi pada kasus ini, nilai akan berasosiasi dengan kemungkinan terendah (P10
atau lebih rendah), menunjukan bahwa volume prospek terlihat lebih optimistic. Penilai
pertama-tama harus menyelidiki adanya kemungkinan bias pada volume yang dilebih-
lebihkan dan jika tidak ada penyesuaian dilakukan, maka bersiap untuk menjelaskan
mengapa prospek ini sangatlah baik secara volumetric dibandikan dengan dengan apa
yang telah ditemukan pada play baru-baru ini.
3. Apakah peta CCRS mencerminkan gambaran intuitif dari rata-rata PoS prospek di
setiap segmen?
4. Apakah PoS dibandingkan dengan sejarah eksplorasi dan portofolio prospek? Pada
segment yang telah terbukti (PoS play = 1.0). Apakah PoS lead sesuai dengan sejarah
tingkat keberhasilan? Jika diplot pada peta CCRS, apakah resiko prospek mewakili
rata-rata PoS yang digambarkan oleh analisis play dan apakah nilai PoS prospek
berubah melintasi batas-batas utama?
5. Apakah hasil peta masih menunjukan secara jelas kecenderungan utama dari play
atau apakah Peta tampak seperti pecahan kaca? Seringkali peta mencerminkan tingkat
detail yang tidak didukung dengan data yang tersedia, dan lebih detail dari tingkat
pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan teknis eksplorasi yang
relevan