Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

EDISI 332
18 November 2022 M
24 Rabi'ul Akhir 1444 H

MENCINTAI RASULULLAH
SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM
Oleh: Ust. Arfiansyah Harahap, S.Pd.I., Lc., M.Pd.I
(Bidang Pendidikan dan Pesantren, PW Ikadi DIY)

َ ْ ْ َ َّ‫ َص ََّّل اهلل َعلَيْ ّه َو َسل‬- ‫اّل ْي َج َع َل ََمَ َّب َة َُمَ َّم ٍد‬‫َْ ُ ه ه‬
‫ َو َج َعل‬،‫ان‬
ّ
َ ‫اإلي‬
‫م‬ ‫ن‬ ‫م‬
ّ - ‫م‬ ّ ‫لِل‬
ّ ّ ‫احلمد‬
َ‫ُسنهتَ ُه َطريْ ًقا ُِل ُخ ْول اجلن‬
‫ان‬
ّ ّ ّ ّ ّ
َّ ُ َ ْ َ ْ َ ِّ َّ َّ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ ‫َ َ ْ َ ُ ْ َّ َ َ ه‬
‫ وأشهد أن‬،‫ان‬ ّ ‫ أمر بّمحب ّة انل ِّب العدن‬،‫َشيك َل‬ ّ ‫وأشهد أن َّل ّإَل ّإَّل اهلل وحده َّل‬
َ
َ ‫لَع آَل َوأ ْص‬ َ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ َ َ َ َّ َ ْ َ َ ْ َ ُ ُ ْ ُ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ
‫حاب ّه‬ ‫ صَّل اهلل علي ّه و‬،‫َممدا عبده ورسوَل خْي من صَّل و صام‬
. ّ‫ك َرام‬
ّ ‫ال‬
ْ َ َّ َ
‫أما بعد؛‬
َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ ُّ َ َ َ
َ
ّ‫ال أوا ّم ّره‬ َ
ّ ‫ بّام ّتث‬،‫هلل وطاع ّت ّه‬
ّ ‫ أو ّصيكم و ّاياي بّتقوى ا‬،‫فيا أيها المس ّلمون‬
ْ‫ول ِّمن‬ ٌ َُ ْ ُ َ َ ْ ََ ْ َ ْ َ ْ َ ََ ُ َ َ ْ ََ َ ْ َ
‫ لقد جآءكم رس‬:‫ قال اهلل تعاَل ِّف ّكتابّ ّه الك ّري ّم‬.‫اب نوا ّهي ّه‬
ّ ‫واج ّتن‬
ٌ‫وف َّرحيم‬ ٌ َُ ْ ُ ْ َ َ ٌ َ ْ ُّ َ َ ْ َ َ ٌ َ ْ ُ ُ َ
ّ ‫أنف ّسكم ع ّزيز علي ّه ما ع ّنتم ح ّريص عليكم باملؤمنني رء‬

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Pada khutbah kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana mencintai
Rasulullah Saw. Pembicaraan tentang mencintai Rasulullah Saw., bukan sekadar
membicarakan kecondongan hati kepada seseorang atau perasaan
mengidolakan sosok manusia luar biasa. Lebih dari itu, kita sedang
membicarakan salah satu bagian terpenting dari perkara akidah seorang muslim.
Karena Mahabbah atau kecintaan kepada Rasulullah Saw. menjadi salah satu

Edisi 332 | Jumat, 18 November 2022 M / 24 Rabi’ul Akhir 1444 H 1


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

tolok ukur keimanan seseorang. Hal itu bisa kita pahami dari persaksian dua
kalimah syahadat kita,
ُ ْ ُ َ ً َّ َ ُ َّ ُ َ ْ ُ ‫َ ْ َ ُ ْ َّ َ َ ه‬
‫أشهد أن َّل ّإَل ّإَّل اهلل وأشهد أن َممدا رسول اهلل‬
Mencintai Rasulullah Saw., berarti mencintai sosok penyelamat umat
manusia dari jurang kebinasaan. Beliaulah sosok yang telah mengeluarkan
manusia dari gelapnya kejahiliyahan dan kezaliman kepada cahaya petunjuk
hidup dan keadilan. Beliaulah sosok yang menyadarkan manusia pentingnya
berakhlak mulia dan menjaga kehidupan sosial. Beliaulah sosok yang
mengajarkan kita untuk menegakkan keadilan, mewujudkan keharmonisan,
membantu sesama dan menyejahterakan kehidupan masyarakat.
Mencintai Rasulullah Saw. berarti mencintai sosok yang mengajarkan
pentingnya menjaga hubungan dengan Allah Swt., pencipta langit dan bumi dan
pengatur alam semesta. Nabi Saw. mencontohkan kepada kita bagaimana
menjadi hamba yang taat dengan berkomitmen melaksanakan shalat berjamaah
hingga qiyamul lail, pada saat seluruh manusia terlelap dalam istirahatnya.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga membimbing kita untuk
bermujahadah dan berjuang dengan mengoptimalkan segala potensi kebaikan
yang dapat dilakukan, baik bagi individu, masyarakat, maupun dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Beliau Saw. pula yang mengingatkan kita
untuk menata hidup secara seimbang, tidak kurang dan juga tidak berlebihan.

Hadirin rahimakumullah,
Mencintai Rasulullah berarti selalu merindukannya dan tidak tahan
berjauh-jauh darinya. Cinta dan rindu yang sangat besar, yang tidak dapat
ditandingi dengan cinta kepada apapun dan siapapun, kecuali cinta kepada
Allah. Inilah rasa cinta yang diteladankan para sahabat radliyallahu’anhum.
Sungguh, dari zaman ke zaman, tidak ada manusia yang paling baik dalam
mencintai Rasulullah Saw. selain para sahabat Rasulullah Saw. Mereka telah
mencontohkan kepada kita bagaimana cara mencintai Rasulullah Saw.
Suatu hari, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang tangan Umar. Umar
lantas mengatakan, “Wahai Rasulullah, sungguh aku sangat mencintaimu
melebihi apapun selain diriku.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu

Edisi 332 | Jumat, 18 November 2022 M / 24 Rabi’ul Akhir 1444 H 2


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

bersabda, “Tidak (seperti itu), demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya,
hingga saya lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.”

Mendengar hal itu, Umar lalu mengatakan, “Demi Allah, sekarang


engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam lantas berkata, “Sekarang engkau mengatakan hal yang benar wahai Umar.”
(Sahih al-Bukhari. Hadis no. 6632)
Semenjak saat itu, Umar senantiasa berusaha untuk mendidik dirinya
agar mencintai semua hal yang dicintai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hadirin, lihatlah kecintaan Sumaira binti Qais, seorang shahabiyyah
Anshar yang anaknya terkena panah dan akhirnya syahid di medan Uhud.
Dalam keadaan berduka, keluar dari lisannya satu pertanyaan yang
membuktikan cintanya kepada Rasulullah Saw. Dia berkata kepada para
pasukan perang Uhud, "Dimana dan bagaimana keadaan Rasulullah Saw.?" Lalu
tiba-tiba Rasulullah Saw. terlihat di antara pasukan. Setelah itu, Sumaira binti
Qais mendekati Rasulullah Saw. seraya berkata, "Ya Rasulullah, segala bentuk
musibah setelah melihatmu terasa ringan." (H.r. Al-Baihaqi dalam Dalail an-
Nubuwwah 3/301)

Hadirin rahimakumullah,
Layaknya dalam perkara cinta, mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam menuntut bukti konkrit dari sang pencinta. Tidaklah cinta jika sekadar
untaian kata yang menghiasi bibir, tapi tanpa komitmen dan kesediaan
berkorban. Cinta kepada baginda Rasul Saw. merupakan cinta suci yang lahir
dari iman di dalam dada.
Bukti seseorang mencintai Rasulullah Saw. adalah dengan berupaya
menjadikan setiap apa yang dilakukan Rasulullah Saw. sebagai teladan dalam
perilaku kesehariannya. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam Al-Quran:
َ َُْ ُ َ ُ َ ُ ُ َّ ُ ُ َ َ َ
ُ ‫خ ُذ‬
‫وه َو َما ن َهاك ْم عنه فانتَ ُهوا‬ ‫وما آتاكم الرسول ف‬
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dan apa yang dilarangnya maka
tinggalkanlah." (Q.s. Al-Hasyr: 7)

Edisi 332 | Jumat, 18 November 2022 M / 24 Rabi’ul Akhir 1444 H 3


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,


Agar hubbur-rasul (cinta kepada Rasul) terpatri dalam relung setiap
muslim, ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Pertama, membaca kembali sirah Nabi Saw. Mustahil kita bisa mencintai
seseorang yang tidak kita kenal. Maka, aneh rasanya jika sebagai muslim tidak
mengenal Rasulullah Saw. Padahal, kita telah bersyahadat akan kerasulannya.
Jika kita telah bersyahadat tapi ternyata tidak mengenal beliau Saw.,
sesungguhnya syahadat seperti apa yang telah dilakukan dan seperti apa
kualitas persaksian tersebut? Oleh karena itu, bacalah sirahnya, bacalah
bagaimana beliau berperilaku dan berakhlak, ikuti kajian mengenai sejarah
hidup Nabi, lakukan diskusi-diskusi mengenai Rasulullah Saw., agar kita
semakin mencintai beliau Saw.
Kedua, 'ittiba' atau menjadikan perilaku keseharian beliau Saw. menjadi
perilaku keseharian kita. Dari cara kita beribadah, mengelola perekonomian,
mengelola kehidupan sosial, hingga mengelola kepentingan masyarakat umum.
Semuanya telah Rasulullah Saw. contohkan. Sangat lengkap keteladanan
Rasulullah Saw., hingga tidak ada satupun urusan keseharian, baik yang kecil
maupun yang besar, yang tidak dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Ketiga, menjadikan sifat-sifat utama Rasulullah Saw. sebagai sifat-sifat
keseharian kita. Kejujurannya, kedisiplinannya, kesantunannya, keramahannya,
kecerdasannya, dan kemampuan komunikasinya merupakan karakter yang
harus kita teladani. Diantara yang sudah dikenal oleh kaum muslimin adalah
empat karakter utama Nabi yaitu siddiq, amanah, fathonah dan tabligh.
Keempat, berjuang dalam membuktikan komitmen kita sebagai orang
yang mencintai Rasulullah Saw. Hal ini dilakukan dengan terus berupaya
mengamalkan sunnah-sunah yang diteladankan Rasulullah kepada kita.
Kelima, menjadi pembela Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan
membela Rasulullah Saw., sama dengan membela akidah dan membela agama.
Rasulullah Saw. adalah pembawa risalah Islam. Membela Rasulullah Saw. sama
dengan membela agama Allah Subhanahu wa ta'ala.
ْ ُ ْ ُ َ َّ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ُ َّ َ َ َ َ ً َ َّ ْ َ ُ َ ْ َ
‫الِل َعليْك ْم ّإذ كنتُ ْم‬
ّ ‫َجيعا وَّل تفرقوا واذكروا نّعمت‬ ّ ‫الِل‬ ّ ‫واعت ّصموا ِّبب ّل‬
ً َْ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ ََ ْ ُ ُ ُ َ ْ َ َ َّ َ َ ً َ ْ َ
‫أعداء فألف بني قلوبّكم فأصبحتم بّ ّنعم ّت ّه ّإخوانا‬

Edisi 332 | Jumat, 18 November 2022 M / 24 Rabi’ul Akhir 1444 H 4


‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫‪“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu‬‬
‫‪bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa‬‬
‫‪jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-‬‬
‫‪Nya kamu menjadi bersaudara.” (Q.s. Ali ‘Imran: 103).‬‬

‫َ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َّ َ‬
‫بارك اهلل ِّل ولكم ِّف هذا اْلومّ الك ّري ّم‪ ،‬ونفع ِّن و ّاياكم بّما ّفي ّه ّمن الصَل ّة‬
‫َ َ َ َّ َ ه َ ْ ُ ْ َ َ‬ ‫الص َدقَة َوت ََل َوة الْ ُق ْراَن َو ََجيْع َّ‬
‫الز ََكة َو َّ‬
‫َجيْ َع أ ْع َم ّانلاَ‬‫ّ‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ن‬‫م‬ ‫و‬
‫ّّ ّ‬‫ْ‬
‫ِن‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ب‬‫ق‬ ‫ت‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ت‬
‫ّ‬
‫الط َ‬
‫اَع‬ ‫ّ ّ ّ‬ ‫ّ ّ ّ‬ ‫َو َّ ّ‬
‫َّ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ ُ ْ ُ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ ُ‬
‫ك ْم‪ ،‬فَ ْ‬
‫استَ ْغف ُر ْو ُه‪ّ ،‬انَّ ُه ُهوَ‬
‫ّ‬ ‫كيم الع ّليم‪ ،‬أقول قو ِّل هذا وأستغ ّفر اهلل ِّل ول‬ ‫ّإنه هو احل ّ‬
‫الْ َغ ُف ْو ُر َّ‬
‫الر ّحيْمُ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ْيا َك َما أَ َمر‪َ.‬‬


‫حل َ ْم ُد ّلِل ََحْ ًدا َكث ْ ً‬
‫ّ‬
‫َ ْ‬
‫ا‬
‫ّ‬
‫َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ً ْ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ََّ‬ ‫َ ْ َ ُ ْ َ َ َ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َشيك َل‪ّ ،‬إرَغما لّمن جحد بّ ّه وكفر‪ .‬وأشهد أن‬ ‫ّ‬ ‫َّل‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫اهلل‬ ‫َّل‬ ‫وأشهد أن َّل ّاَل ّا‬
‫ْ َ‬ ‫َل‪َ ،‬خ ْ ُ‬‫َُمَ َّم ًدا َعبْ ُد ُه َو َر ُس ْو ُ ُ‬
‫الر ُس ّل َو َسيِّ ُد البََش‪.‬‬ ‫ْي ُّ‬
‫َّ ُ َّ َ ه َ َ ه ْ َ َ َ ه َ ُ َ َّ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َّ ْ َ َ ُ ْ َ َ ً َ َ ً‬
‫اللهم ص ّل وس ّلم لَع س ّي ّدنا َمم ٍد ولَع أ ّ َّل وأصحابّ ّه واتلابّ ّعني لهم‪ ،‬صَلة دائّمة‬
‫ْ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ّإَل يَ ْومّ ال َمحَش‪.‬‬
‫َ َّ َ ْ‬
‫أما بعد؛‬
‫اح َش َما َظ َه َر ّمنْ َها َو َما َب َطن‪َ.‬‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ُّ َ ْ َ ُ ْ َ َّ ُ َّ َ َ َّ ُ َ َ َ ُ ْ ْ َ‬
‫اِضون اتقوا الِل حق تقاتّ ّه وذ روا الفو ّ‬ ‫فيا أيها احل ّ‬
‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ َ َ َ ْ َْْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ ُ ْ َ َ َّ َ َ ُ ُ ْ ْ‬
‫ات‪.‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫اجب ّ‬‫ات والو ّ‬ ‫َجي ّع المأمور ّ‬ ‫وحافّظوا لَع الطاع ّة وحضو ّر اجلمع ّة واجلماع ّة و ّ‬
‫َ َ َّ َ‬ ‫َ َ َّ َ َ َ ْ ُ َ ه َ ُ ْ‬ ‫َ ْ َ ُ ْ َ َّ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫واعلموا أن اهلل أمركم بّأم ٍر بدأ بّنف ّسه‪ ،‬وثَّن بّمَلئّك ّة المس ّبح ّة بّقد ّس ّه‪ ،‬وثلث‬
‫ِب ياَ‬ ‫لَع َّ‬
‫انل ِّ‬ ‫َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ َّ‬ ‫ُ ْ َ ُّ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ َ َ َّ ْ َ‬
‫ّ‬ ‫بّكم أيها المؤ ّمنون‪ ،‬فقال عز ّمن قائّل‪ِّ :‬إّن الِل ومَلئّكته يصلون‬
‫َ ُّ َ َّ َ َ ُ َ ُّ َ َ ْ َ َ ِّ ُ َ ْ ً‬
‫اّلين آمنوا صلوا علي ّه وسلموا تس ّليما‪.‬‬ ‫أيها ّ‬

‫‪Edisi 332 | Jumat, 18 November 2022 M / 24 Rabi’ul Akhir 1444 H‬‬ ‫‪5‬‬
‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫لَع َسيه ّدنَا إبْ َرا ّهيْمَ‬ ‫َ ه َ ُ َ َّ َ َ َ َّ ْ َ َ َ‬ ‫َ ه َ َ َ ه َ ُ َ َّ َ َ َ‬


‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ت‬ ‫ي‬‫ل‬ ‫ص‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫د‬‫ٍ‬ ‫م‬ ‫َم‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫د‬ ‫ّ‬ ‫ي‬
‫ّ‬ ‫س‬ ‫آل‬
‫ّ‬ ‫لَع‬ ‫امهلل ص ّل لَع س ّي ّدنا َمم ٍد و‬
‫ار ْك َ‬ ‫لَع أل َسيهدنَا َُمَ َّمد َك َما بَ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ه َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ه َ ُ َ َّ َ َ َ‬ ‫َ ََ‬
‫ت‬ ‫ٍ‬ ‫ّ ّّ‬ ‫و‬ ‫د‬
‫ٍ‬ ‫م‬ ‫َم‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫د‬‫ّّ‬‫ي‬ ‫س‬ ‫لَع‬ ‫ك‬ ‫ار‬
‫ّ‬ ‫ب‬‫و‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ا‬‫ر‬ ‫ب‬‫إ‬
‫ّ ّّ ّ ّ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫س‬ ‫آل‬ ‫لَع‬ ‫و‬
‫َ ه َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ ْ ٌ َ ٌ‬ ‫ََ َ ه َ َْ َْ َ ََ‬
‫َميْد‪.‬‬ ‫ّ‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫َح‬
‫ّ‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫ا‬
‫ّ‬ ‫ني‬ ‫م‬
‫ّ‬ ‫ال‬‫الع‬ ‫ِف‬ ‫ّ‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ه‬
‫ّ‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫إ‬
‫ّ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫د‬
‫ّ‬ ‫ي‬ ‫س‬
‫ّ ّ‬ ‫آل‬ ‫لَع‬ ‫لَع س ّي ّدنا ّإبرا ّهيم و‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫َ ُْ ْ ْ َ َ ُْ ْ َ َْ ْ‬ ‫ني َوال ْ ُم ْسل َ‬ ‫اغف ْر للْ ُم ْسلم ْ َ‬ ‫ْ‬
‫ات اْلحيَا ّء ّمن ُه ْم‬ ‫ّ ّ‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ؤ‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ني‬ ‫ن‬
‫ّّ‬‫م‬ ‫ؤ‬ ‫م‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ات‬
‫ّ ّ‬ ‫م‬ ‫ّّ‬ ‫امهلل ّ ّ‬
‫َ‬ ‫َْْ‬
‫ات‪.‬‬‫ّواْلمو ّ‬
‫ْ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُّ َ‬
‫السيُ ْوف‬ ‫امهلل ادفع عنا اْلَلء والغَلء والوباء والفحشاء والمنكر واْلْغ و‬
‫ْ ُ ْ َ َ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ً‬
‫اصة َو ّم ْن‬ ‫َلنا هذا خ‬ ‫المخت ّلفة والشدائّد وال ّمحن‪ ،‬ما ظهر ّمنها وما بطن‪ّ ،‬من ب ّ‬
‫ْ ُ ْ ْ َ َ َ ً َّ َ َ َ ُ ه َ ْ َ ْ ٌ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُْ‬
‫هلل‪،‬‬
‫ك َش ٍء ق ّدير ّعباد ا ّ‬ ‫ان المس ّل ّمني َعمة‪ّ ،‬انك لَع ّ‬ ‫بَل ّ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ُْ َ ْ‬ ‫ك الْ َع ْف َو َوالْ َعافيَة‪َ ،‬وال ْ ُم َعافَاة َّ‬ ‫َ‬
‫َّ ُ َّ َّ َ ْ ُ َ‬
‫اِلائّ َمة‪ِّ ،‬ف ّديْ ّننَا َودنيَانا َوأه ّلنَا َو َم ّانلا‪.‬‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫اللهم ّإنا نسأل‬
‫اْلَاِسين‪َ.‬‬ ‫َ َّ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ َّ َ ْ‬
‫ّ ّ‬ ‫ربنا ظلمنا أنفسنا و ّإن لم تغ ّفر نلا وترَحنا نلكونن ّمن‬
‫ار‪.‬‬ ‫اب َّ‬
‫انل‬ ‫اِل ْنيَا َح َسنَ ًة َوِف ْاْلخ َرة َح َسنَ ًة َوقنَا َع َذ َ‬ ‫َر َّبنَا آتنَا ِف ُّ‬
‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ ّ‬
‫واحل َ ْم ُد َّلِل َر ِّب الْ َعالَمني‪َ.‬‬‫ْ‬
‫ّ‬ ‫ّ ّ‬
‫ْ ُْ َْ ََْ َ َ َْ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َّ َ َ ْ ُ ُ ُ ْ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ‬
‫ان و ّايتا ّء ّذي القرَب وينَه ع ّن الفحشا ّء‬ ‫اَّلحس ّ‬ ‫ّان اهلل يأمركم بّالعد ّل و ّ‬
‫ْ ُ ُ‬ ‫َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ‬
‫اهلل ال َع ّظيْ َم يَذك ُرك ْم‬ ‫ْغ‪ ،‬ي ّعظكم لعلكم تذكرون‪ .‬فاذكروا‬ ‫اْل ّ‬ ‫والمنك ّر و‬
‫ّل ْك ُر اهلل أَ ْك َبُ‬ ‫و ّ‬
‫ََ‬
‫ّ‬

‫‪Edisi 332 | Jumat, 18 November 2022 M / 24 Rabi’ul Akhir 1444 H‬‬ ‫‪6‬‬

Anda mungkin juga menyukai