EDISI 332
18 November 2022 M
24 Rabi'ul Akhir 1444 H
MENCINTAI RASULULLAH
SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM
Oleh: Ust. Arfiansyah Harahap, S.Pd.I., Lc., M.Pd.I
(Bidang Pendidikan dan Pesantren, PW Ikadi DIY)
َ ْ ْ َ َّ َص ََّّل اهلل َعلَيْ ّه َو َسل- اّل ْي َج َع َل ََمَ َّب َة َُمَ َّم ٍدَْ ُ ه ه
َو َج َعل،ان
ّ
َ اإلي
م ن م
ّ - م ّ لِل
ّ ّ احلمد
َُسنهتَ ُه َطريْ ًقا ُِل ُخ ْول اجلن
ان
ّ ّ ّ ّ ّ
َّ ُ َ ْ َ ْ َ ِّ َّ َّ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ ْ َّ َ َ ه
وأشهد أن،ان ّ أمر بّمحب ّة انل ِّب العدن،َشيك َل ّ وأشهد أن َّل ّإَل ّإَّل اهلل وحده َّل
َ
َ لَع آَل َوأ ْص َ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ َ َ َ َّ َ ْ َ َ ْ َ ُ ُ ْ ُ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ
حاب ّه صَّل اهلل علي ّه و،َممدا عبده ورسوَل خْي من صَّل و صام
. ّك َرام
ّ ال
ْ َ َّ َ
أما بعد؛
َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ ُّ َ َ َ
َ
ّال أوا ّم ّره َ
ّ بّام ّتث،هلل وطاع ّت ّه
ّ أو ّصيكم و ّاياي بّتقوى ا،فيا أيها المس ّلمون
ْول ِّمن ٌ َُ ْ ُ َ َ ْ ََ ْ َ ْ َ ْ َ ََ ُ َ َ ْ ََ َ ْ َ
لقد جآءكم رس: قال اهلل تعاَل ِّف ّكتابّ ّه الك ّري ّم.اب نوا ّهي ّه
ّ واج ّتن
ٌوف َّرحيم ٌ َُ ْ ُ ْ َ َ ٌ َ ْ ُّ َ َ ْ َ َ ٌ َ ْ ُ ُ َ
ّ أنف ّسكم ع ّزيز علي ّه ما ع ّنتم ح ّريص عليكم باملؤمنني رء
tolok ukur keimanan seseorang. Hal itu bisa kita pahami dari persaksian dua
kalimah syahadat kita,
ُ ْ ُ َ ً َّ َ ُ َّ ُ َ ْ ُ َ ْ َ ُ ْ َّ َ َ ه
أشهد أن َّل ّإَل ّإَّل اهلل وأشهد أن َممدا رسول اهلل
Mencintai Rasulullah Saw., berarti mencintai sosok penyelamat umat
manusia dari jurang kebinasaan. Beliaulah sosok yang telah mengeluarkan
manusia dari gelapnya kejahiliyahan dan kezaliman kepada cahaya petunjuk
hidup dan keadilan. Beliaulah sosok yang menyadarkan manusia pentingnya
berakhlak mulia dan menjaga kehidupan sosial. Beliaulah sosok yang
mengajarkan kita untuk menegakkan keadilan, mewujudkan keharmonisan,
membantu sesama dan menyejahterakan kehidupan masyarakat.
Mencintai Rasulullah Saw. berarti mencintai sosok yang mengajarkan
pentingnya menjaga hubungan dengan Allah Swt., pencipta langit dan bumi dan
pengatur alam semesta. Nabi Saw. mencontohkan kepada kita bagaimana
menjadi hamba yang taat dengan berkomitmen melaksanakan shalat berjamaah
hingga qiyamul lail, pada saat seluruh manusia terlelap dalam istirahatnya.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga membimbing kita untuk
bermujahadah dan berjuang dengan mengoptimalkan segala potensi kebaikan
yang dapat dilakukan, baik bagi individu, masyarakat, maupun dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Beliau Saw. pula yang mengingatkan kita
untuk menata hidup secara seimbang, tidak kurang dan juga tidak berlebihan.
Hadirin rahimakumullah,
Mencintai Rasulullah berarti selalu merindukannya dan tidak tahan
berjauh-jauh darinya. Cinta dan rindu yang sangat besar, yang tidak dapat
ditandingi dengan cinta kepada apapun dan siapapun, kecuali cinta kepada
Allah. Inilah rasa cinta yang diteladankan para sahabat radliyallahu’anhum.
Sungguh, dari zaman ke zaman, tidak ada manusia yang paling baik dalam
mencintai Rasulullah Saw. selain para sahabat Rasulullah Saw. Mereka telah
mencontohkan kepada kita bagaimana cara mencintai Rasulullah Saw.
Suatu hari, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang tangan Umar. Umar
lantas mengatakan, “Wahai Rasulullah, sungguh aku sangat mencintaimu
melebihi apapun selain diriku.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu
bersabda, “Tidak (seperti itu), demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya,
hingga saya lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.”
Hadirin rahimakumullah,
Layaknya dalam perkara cinta, mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam menuntut bukti konkrit dari sang pencinta. Tidaklah cinta jika sekadar
untaian kata yang menghiasi bibir, tapi tanpa komitmen dan kesediaan
berkorban. Cinta kepada baginda Rasul Saw. merupakan cinta suci yang lahir
dari iman di dalam dada.
Bukti seseorang mencintai Rasulullah Saw. adalah dengan berupaya
menjadikan setiap apa yang dilakukan Rasulullah Saw. sebagai teladan dalam
perilaku kesehariannya. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam Al-Quran:
َ َُْ ُ َ ُ َ ُ ُ َّ ُ ُ َ َ َ
ُ خ ُذ
وه َو َما ن َهاك ْم عنه فانتَ ُهوا وما آتاكم الرسول ف
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dan apa yang dilarangnya maka
tinggalkanlah." (Q.s. Al-Hasyr: 7)
“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-
Nya kamu menjadi bersaudara.” (Q.s. Ali ‘Imran: 103).
َ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َّ َ
بارك اهلل ِّل ولكم ِّف هذا اْلومّ الك ّري ّم ،ونفع ِّن و ّاياكم بّما ّفي ّه ّمن الصَل ّة
َ َ َ َّ َ ه َ ْ ُ ْ َ َ الص َدقَة َوت ََل َوة الْ ُق ْراَن َو ََجيْع َّ
الز ََكة َو َّ
َجيْ َع أ ْع َم ّانلاَّ م ك نم و
ّّ ّْ
ِنم ل بق ت و ، ت
ّ
الط َ
اَع ّ ّ ّ ّ ّ ّ َو َّ ّ
َّ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ ُ ْ ُ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ ُ
ك ْم ،فَ ْ
استَ ْغف ُر ْو ُهّ ،انَّ ُه ُهوَ
ّ كيم الع ّليم ،أقول قو ِّل هذا وأستغ ّفر اهلل ِّل ول ّإنه هو احل ّ
الْ َغ ُف ْو ُر َّ
الر ّحيْمُ
Khutbah Kedua
Edisi 332 | Jumat, 18 November 2022 M / 24 Rabi’ul Akhir 1444 H 5
KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Edisi 332 | Jumat, 18 November 2022 M / 24 Rabi’ul Akhir 1444 H 6