Anda di halaman 1dari 5

Naskah Khutbah Jum’at

Khadijah Wanita Yang Dinantikan Surga


ُ ُ َ َ َ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ه‬
‫اّلِل وبركاته‬ ٰ ٰ ‫السالم عليكم ورحمة‬
ْ‫ َومن‬,‫شور َأ ْن ُفس َنا‬ ُُ ُ ْ ‫َّ ْ َ ْ َ ه َ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ُ ُ ه‬
‫اّلِل ٰمن‬
ٰ ٰ ٰ ‫ ونعوذ ب‬,‫ ونستغ ٰفره‬,‫ ونست ٰعينه‬,‫ نحمده‬,‫ّلِل‬ ٰ ٰ ‫إن الحم َد‬
ُ ِ َ َ َ َ َ ْ ٰ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َّ ُ َ َ ُ ‫ه‬ ْ َ ْ َ ْ َ ِّ َ
‫ ومن َ يض ٰلل فال ه ٰادي له‬,َ ‫ َمن يه ٰد ٰه اّلِل فال م ٰضل له‬..‫ات أع َم ٰالنا‬ ٰ ‫ئ‬ ‫سي‬
ُ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َّ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َُ َ ُ َ ْ َ َّ َ َ َّ َ ُ َ ْ َ
‫شيك له وأشهد أ َن مـحمدا عبده ورسوله‬ ِ ‫َأشهد أن ال ٰإله ٰإال هللا وحده ال‬
ْ ْ ‫لله َّم َص ِّل َو َس ِّل ْم َع ََل ُم َح َّم ٍد َو عَل ٰآل ٰه و صحب ٰه أج َم ٰع‬
َ‫ي‬ ْ ْ َ َ َ َ ُ ‫أ‬
َ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ َّ َّ ٰ ُ ُ َ َ َ َ ُ َّ َ َ ‫ه‬ ُ َّ ُ َ َ ‫َ َ ُّ َ ه‬
‫يا أيها ال ٰذين آم َنوا اتقوا اّلِل حق تق ٰات ٰه وال تموتن إال وأنتم مس ٰلمون‬
‫ٰ َّ َ ْ ُ ْ ُ َ ه َ َ َ ُ ۟ ه‬ َّ َ ْ َّ َ ‫ ُ ُ ه‬.. َ َ َ ُ َ َ
‫ٱّلِل‬
ٰ ‫الر ٰج ٰيم ٰإنما ٱلمؤ ٰمنون ٱل ُ ٰذ َين ءامنوا ٰب‬ .. ‫اّلِل من الشيطان‬ ٰ ‫قال هللا تعال أعوذ ب‬
‫ه‬
ُ‫ٱّلِل ۚ أ ۟ولَٰٓ َٰـئ َك ُهم‬ َ ْ ْ ُ َ َ ْ ٰ َٰ َ ْ َ ۟ ُ ٰ َ َٰ َ َ ٰ ۟ ُ َ ْ َ ْ َ َّ ُ ُ ََ
ٰ ٰ ‫يل‬ ٰ ‫ول ُ ٰهۦ َثم لم يرتابوا وج ــهدوا ٰبأمو ٰل ٰهم وأنف ٰس ٰهم ٰف س ٰب‬ ٰ ‫ورَّس‬
‫ٱلصَٰـ ٰـدقون‬
Hadirin Jamaah shalat Jum'at yang mulia.
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT., dimana pada hari ini kita semua
masih bisa menghadiri ibadah sholat jumat sebagaimana biasa. Tak lupa solawat dan
salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad Saw.,
Berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, Kita dan keluarga
besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Marilah kita bersama sama meningkatkan taqwa kita kepada Alloh swt dengan
sebenar benarnya taqwa dan janganlah kita mati kecuali dalam keadaan muslim.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Sejarah telah mencatat seorang wanita suci dan soleha yang bernama Khadijah
binti Khawalid bin Asad, isteri Baginda Rasulullah Saw. Khadijah sebagai wanita saleha
dalam Islam karena sifat dan kepribadiannya, sebagaimana sudah di ketahui bahwa
Khadijah sudah di takdirkan oleh Allah Swt mendapat gelar Ummul mukminin. Gelar
yang di dapatkannya menunjukan bagaimana sifat dan kemuliaannya sehingga
Khadijah layak mendapatkan gelar tersebut.
Khadijah di anggap wanita saleha dalam Islam karena sebelum beliau masuk
dalam Islam dan sebelum beliau mengenal ajaran agama sudah terlihat bagaimna sifat
dan perilaku beliau baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat Arab. Mungkin di
karenakan karena Khadijah di didik oleh orang tuannya yang sangat menganjurkan
ahlakkul karimah. Ciri-ciri Khadijah di jadikan wanita saleha dapat di lihat bagaimana
cara pergaulan beliau semasa kecil, remaja sampai dewasa. Dimana di lihat saat
kehidupannya yang sangat bergelimang harta beliau tidaklah sombong bahkan beliau
tidak pernah ragu ntuk mengeluarkan hartannya untuk kemaslahatan masyarakat Arab
yang membutuhkan bantuannya.
Khadijah r.a. menjadi satu dari empat wanita yang menjadi teladan dalam
kehidupan muslim. Keempatnya dijanjikan surga sesuai hadist َ Nabi Saw,:َ
‫ه‬ ‫ه‬
‫اّلِل َصَل‬ ُ ‫ َو َفاط َم ُة ب ْن ُت َر‬،‫ان‬
َ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ ٌ َ ْ َّ َ ْ ْ
: ُ َ ِّ َ
َ ‫ات ن‬
ٰ ‫ول‬ ٰ ‫س‬ ٰ ٰ ‫ر‬ ‫م‬‫ع‬ ٰ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ي‬‫ر‬‫م‬ ‫ع‬ ‫ـ‬ ‫ب‬
‫ر‬ ‫أ‬ ‫ة‬
ٰ ‫ن‬‫ج‬ ‫ال‬ ‫ل‬ ‫ه‬‫أ‬
ُ َ َ ٰ ْ َ ُ ُ ْ ُ َ َ َٰ َ ‫ُ َ َ ْ َ َ ه‬
‫اء‬
ٰ ‫س‬ ٰ ‫س يد‬
‫آسية‬ ٰ ‫ و‬،‫ وخ ٰديجة ٰبنت خوي ٰل ٍد‬،‫هللا علي ٰه وسلم‬
"Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam bintu Imran, Fatimah bintu
Rasulillah Saw., Khadijah bintu Khuwailid, dan Asiyah." (HR Muslim).
Khadijah menjadi salah satu dari empat wanita terbaik di dunia, selain pribadinya
yang mulia, wanita dari kabilah Bani Asad dari suku Quraish ini juga adalah Muslim
pertama dan mendapat salam khusus dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril tentang
rumah emas di surga yang telah disiapkan untuknya.
Imam Al-Dhahabi menggambarkan sosok istri pertama Nabi Muhammad SAW
Khadijah binti Khuwailid sebagai sosok yang cerdas, terhormat, berbakti, berbudi luhur,
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 1
dan murah hati. “Dia cerdas, terhormat, berbakti, berbudi luhur dan murah hati. Dia
berasal dari orang-orang surga. Nabi SAW biasa memujinya di atas ibu-ibu orang
beriman lainnya”.
Hadirin Yang Berbahagia….
Khadijah memiliki sejumlah sifat yang mulia, adapun beberapa sifat dan sikap
yang banyak dipuji dan layak ditiru, sebagai berikut;
Pertama; Bijak memilih pendamping. Sebagai wanita yang sukses dan
bergelimang harta, Khadijah telah menerima banyak lamaran pernikahan dari berbagai
pria, namun pernikahan, menurut Khadijah, bukan tentang uang atau garis keturunan.
Dia menginginkan sosok suami yang berbudi luhur. Khadijah juga telah menolak
banyak pria, sebelum akhirnya memutuskan melamar Rasulullah, pria yang memiliki
keuatamaan yang paling dia hargai dari sosok seorang suami.
Kedua; Istri yang mendukung suami dan penuh kasih. Khadijah dikenal sebagai
sosok istri yang penuh kasih dan mendukung Suaminya. Dia selalu menjadi orang
pertama yang mendukung Rasulullah, menjadi tempat pengaduan dan pemberi
ketenangan saat Rasul dirundung masalah. Saat Rasulullah pertama kali bertemu
dengan Malaikat Jibril, Khadijah adalah orang pertama yang Nabi tuju saat dia gemetar
ketakutan. Saat itu, dengan lembut Khadijah memeluk Rasulullah dan
menenangkannya.
Responnya yang menguatkan dan menenangkan suaminya, membuat Khadijah
selalu disebut Rasulullah sebagai sosok yang baik dan penuh kasih. Sikap Ummul
Mukminin ini tentu sangat perlu ditiru oleh seluruh istri manapun agar selalu menjadi
pilar pendukung dan sumber kehangatan, sumber semangat, kepedulian, dan
kemurahan hati bagi keluarganya.
Ketiga; Penasihat yang bijaksana. Dengan jarak usia yang cukup jauh, selain
menjadi pendukung terdepan Rasulullah, Khadijah juga selalu menjadi penasihat yang
bijak. Dia selalu menyajikan saran dan ide yang mengagumkan dan penuh perhitungan.
Kecerdasan Khadijah juga membuat segala ucapannya selalu berbobot dan
berdasarkan pengamatan yang bijak.
Keempat; Siap berkorban. Meski terbiasa hidup di keluarga yang dihormati dan
bergelimang harta, Khadijah tidak pernah sekalipun mengeluh, bahkan selalu menjadi
pendukung pertama saat tidak ada satupun yang mempercayai perkataan sang suami.
Rasulullah berkata, “Dia (Khadijah) percaya pada saya ketika orang-orang
lainnya tidak percaya. Dia memberi saya bagian dari kekayaannya ketika orang lain
menolak saya (milik mereka). Allah memberi saya anak darinya, sementara Dia (Allah)
menyangkal saya oleh selain dia (Khadijah).” (HR. Ahmad)
Meskipun harus menderita seumur hidup, menerima ejekan dan cacian,
kehilangan kekayaan, boikot, kelaparan, rasa hormat Khadijah kepada suaminya tidak
berkurang sedikitpun. Dia justru menjadi pilar kekuatan bagi Nabi hingga kematian
memisahkan mereka.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Sebagian besar kita lebih mengenal dan suka dengan kisah cinta Romeo dan
Juliet, tapi bagi umat Islam, kisah cinta yang paling indah adalah kisah cinta Nabi
Muhammad SAW dan Siti Khadijah. Bukan hal yang mudah menjadi pasangan seorang
rasul, maka kehadiran Siti Khadijah di tengah perjuangan Nabi Muhammad SAW
tentulah spesial. Dibandingkan kepada istri yang lain, rasa cinta Nabi Muhammad SAW
terhadap Siti Khadijah sangat besar. Saat menikahi Siti Khadijah, Nabi Muhammad
tidak melakukan poligami. Bahkan setelah meninggal, Nabi Muhammad masih sering
membicarakan mendiang istrinya. Sebuah rasa cinta yang teramat besar.
Apa yang membuat Rasulullah begitu mencantai Ummul Mukminin Khadijah r.a.?
Karena beliau adalah pendukung utama Nabi Muhammad SAW., saat pertama
menerima wahyu pertama di Gua Hira dan yang pertama mempercayai nabi. Saat itu
dia menemani Rasulullah SAW yang ketakutan, seperti diceritakan Aisyah ra.;
Artinya: "Beliaupun pulang dalam kondisi gemetar dan bergegas hingga masuk
ke rumah Khadijah. Kemudian Nabi berkata kepadanya: Selimuti aku, selimuti aku.
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 2
Maka Khadijah pun menyelimutinya hingga hilang rasa takutnya. Kemudian Nabi
bertanya: 'wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku ini?'. Lalu Nabi menceritakan
kejadian yang beliau alamai kemudian mengatakan, 'aku amat khawatir terhadap diriku'.
Maka Khadijah mengatakan, 'sekali-kali janganlah takut! Demi Allah, Dia tidak akan
menghinakanmu selama-lamanya. Sungguh engkau adalah orang yang menyambung
tali silaturahmi, pemikul beban orang lain yang susah, pemberi orang yang miskin,
penjamu tamu serta penolong orang yang menegakkan kebenaran." (HR Bukhari).
Dalam Kitab Al-Busyro dari Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Miliki Al-Hasani,
Khadijah diceritakan menggunakan seluruh hartanya untuk penyebaran Islam. Khadijah
yang awalnya kaya jatuh miskin, hingga tak punya kain kafan untuk membungkus
mayatnya jika meninggal. Saat itu, Khadijah dikisahkan meminta sorban yang biasa
digunakan Nabi Muhammad SAW untuk menerima wahyu sebagai kafan. Namun
sorban tersebut urung digunakan karena Khadijah menerima sorban yang dikirim
Malaikat Jibril. Kelak ada lima orang yang menggunakan kain kafan istimewa tersebut
yaitu Siti Khadijah, Nabi Muhammad SAW, Siti Fatimah, Ali bin Abi Thalib, dan Hasan
cucu Rasulullah SAW.
Sidang Jum'at yang mulia
Kisah Pengorbanan Sayyidah Khadijah Al Kubro yang luar biasa terhadap Allah
dan RasulNya, sebagaimana dalam Kitab Al Busyro Karangan Sayyid Muhammad Bin
Alawi Almaliki Alhasani : Dikisahkan, suatu hari ketika Rasulullah pulang dari
berdakwah, Beliau masuk ke dalam rumah. Khadijah menyambut, dan hendak berdiri di
depan pintu. Ketika Khadijah hendak berdiri, Rasulullah bersabda, “Wahai Khadijah
tetaplah kamu ditempatmu”.
Ketika itu Sayyidah Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi. Saat
itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makanan pun tak punya. Sehingga
ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang
masuk dalam mulut Fatimah r.a. Kemudian Beliau mengambil Fatimah dari gendongan
istrinya lalu diletakkan di tempat tidur. Rasulullah yang lelah seusai pulang berdakwah
dan menghadapi segala caci maki dan fitnah manusia itu lalu berbaring di pangkuan
Khadijah.
Rasulullah tertidur, kemudian Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan
penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi
Rasulullah, Beliau pun terbangun. “Wahai Khadijah Mengapa engkau menangis ?
Adakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad ?” Tanya Rasulullah dengan
lembut. Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun
hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh
kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal wahai Khadijah bersuamikan aku,
Muhammad ?” tanya Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.
Wahai suamiku, Wahai Nabi Allah bukan itu yang kutangiskan.” jawab Khadijah.
“Dahulu aku memiliki kemuliaan. Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan
RasulNya. “Dahulu aku adalah bangsawan. Kebangsawanan itu juga aku serahkan
untuk Allah dan RasulNya. “Dahulu aku memiliki harta kekayaan. Seluruh kekayaan
itupun telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya.“Wahai Rasulullah, Sekarang aku
tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini”.
“Wahai Rasulullah, Sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu ini belum
selesai, sekiranya engkau hendak menyebrangi sebuah lautan, sekiranya engkau
hendak menyebarangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit pun atau pun
jembatan. Maka galilah lubang kuburku, ambilah tulang belulangku. Jadikanlah sebagai
jembatan untuk engkau menyebrangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan
manusia dan melanjutkan dakwahmu. Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah.
Ingatkan mereka kepada yang hak. Ajak mereka kepada Islam, wahai Rasulullah.
Karena itu, peristiwa wafatnya Siti Khadijah sangat menusuk jiwa Rasulullah
Shollallahu Alaihi Wasallam alangkah sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah ketika
itu karena dua orang yang dicintainya yaitu istrinya Siti Khadijah dan pamannya Abu
Thalib telah wafat. Tahun itu disebut sebagai Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 3
‫‪kehidupan Rasulullah. Ilaa hadlratin Nabiyyil musthafa, wa ilaa Khadijah al Kubra,‬‬
‫‪al Fatihah….‬‬
‫‪Saudaraku Kaum Muslim…, Bagaimana dengan isteri-isteri kita, anak-anak‬‬
‫‪perempuan kita, saudara perempuan kita ? apakah mereka sudah mencontoh‬‬
‫‪keteladan Ummu Khadijah ? ataukah mereka lebih mengidolakan para artis yang suka‬‬
‫? ‪mempertontonkan aurat mereka didepan umum‬‬
‫‪Semoga keluarga kita bisa meneladani Ummul Mukminin Khadijah al-Kubra.‬‬
‫‪Aamiin.. yarobbal‬‬
‫‪َ 'alamin..‬‬ ‫َ‬
‫ُ‬ ‫ْ َْ‬ ‫ُ ْ ْ نَ ْ ُ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َُ‬
‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫استغ ِف ُر ْوه‬ ‫ي ِمن ك ِّل ذن ٍب ف‬‫أق ْو ُل هذا َّالق ْو َل َوأ ْستغ ِف ُر هللا ِ ي ْل َولك ْم َو ِل َسا ِئ ِر المس ِل ِم‬
‫َْ ْ َ ُْ ُ ُ َ َ‬
‫الغ ُف ْو ُر َ‬
‫الرح ْيمُ‬
‫ِ‬ ‫يغ ِفر لكم ِإنه هو‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ ُُ‬ ‫َ ْ َ ُ ُ ََ ْ َ ُْ ُ ََ ْ َْ ُُ ََُ ْ ُ‬ ‫َّ ْ َ ْ َ‬
‫ّلِل‪ ،‬ن َحمده ونست ٰعينه ونستغفره ونعوذ باهلل من شور‬ ‫َٰإ ْن الحمد ٰ ٰ‬
‫ُ َ َ ٰ ُ َّ َ ُ ٰ َ َ ٰ ْ ٰ ُ ْ ْ ِ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ‬ ‫ُ َ َ َ ِّ َ‬
‫ات أع َم ٰالنا‪ ،‬من يه ٰد ٰه هللا فال م ٰضل له‪ ،‬و َمن يض ٰلل فال‬ ‫أنفسنا وسيئ‬
‫ُ َ ْ َ ُ َ َُ ْ َ َ ُ َ َّ ُ َ َّ ً‬ ‫َ ٰ َ َ ُ َ َ ْ ٰ َ ُ ْ َ َ َ َّ‬
‫شيك له وأن محمدا‬ ‫ِ‬ ‫ه ٰادي له ‪..‬وأشهد أن ال ٰإل ُه ٰإال هللا وحده ال‬
‫س ب َت ْق َوى هللا َع َّز َو َ‬ ‫ْ ْ ُْ ََْ‬ ‫َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ ‪َ َ ..‬‬
‫ج َّل‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫ْ‬
‫ي‬ ‫ٰ‬ ‫ف‬ ‫ن‬‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫ٰ‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫َ‬ ‫‪،‬‬ ‫هللا‬
‫عبده َورسوله ٰعب َ ٰ‬
‫اد‬
‫الرج ْيم‪َ ..‬يا أ ُّيهاَ‬ ‫الش ْي َطان َّ‬ ‫َ َّ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ َ َ ََ‬ ‫َ ْ ُ‬
‫ن‬ ‫م‬ ‫اهلل‬
‫ٰ‬ ‫ب‬ ‫ذ‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫أ‬ ‫‪،‬‬ ‫ال‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫ار‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫ث‬ ‫حي‬
‫َ َ َّ ُ َ ٰ َ َ َٰ ُ ْ ُ َّ َّ َ َ ٰ ْ ُ ْ ُّٰ ْ ٰ ُ ْ َ َُّ‬ ‫ه ْ َ َ ُ َّ ُ‬
‫ال ٰذين َآمنوا ات َقوا هللا حق تق ٰات ٰه وال تموتن ٰإال وأنتم مس ٰلمون‪..‬ثم‬
‫ف ُم ْحك ٰم‬
‫َ‬ ‫ال ْ ْ‬ ‫الس َالم َع ََل َنب ِّيه‪َ ،‬ف َق َ‬ ‫الص َالة َو َّ‬ ‫هللا أ َم َر ُك ْم ب َّ‬ ‫اع َل ُم ْوا أ َّن َ‬ ‫ْ‬
‫ْ َٰ ي َ ُ َ ُّ‬ ‫ٰ‬ ‫َّ َ َ َ َ ٰ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ ٰ َّ َ ٰ َ‬ ‫ٰ‬
‫الذين آمنوا صلوا‬ ‫ا‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫ُّ‬
‫ي‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ِّ‬ ‫الن‬ ‫َل‬ ‫ع‬ ‫ون‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ك‬ ‫ئ‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫هللا‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫‪:‬‬ ‫ل‬ ‫ي‬‫الت ْ ْنْ‬
‫َّ‬
‫ٰ‬ ‫ي‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ِ ٰ ٰ‬
‫َع َل ْيه َو َس ِّل ُموا َت ْسل ْي ًما‪..‬الله َّم ص ِّل وسل ْم عَل نب ِّينا ُمح َّم ٍد‪ ،‬وارضَ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َ‬
‫ْ َ ه ْ َ َ َ ْ ْ َ ٰ ِّ َ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ َ‬ ‫ُ ََ ٰ‬ ‫ه ٰ‬
‫الل ُهم عن خلفا ٰئ ٰه َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫الر ٰاش ٰدين ال ٰذين قضوا ٰبالحق و ٰب َ ٰه كانوا يع ٰدلون‪ :‬أ ٰ يب‬
‫َّ َ َ ْ َ ْ َْ َ َّ‬ ‫َ ْ َ ُ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ٍّ َ‬
‫ي‪َ ،‬وعنا‬ ‫َل‪َ ،‬وع َ ْن َس ٰائ ِر الصح َاب ٰة أجم ٰع‬ ‫ي‬ ‫َ‬ ‫بك ٍر‪ ،‬وعمر‪ ،‬وعثمان‪ ،‬وع‬
‫َ‬
‫ي‪..‬الل ُه َّم أع َّز اْل ْسالمَ‬ ‫ْ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َم َع ُه ْم ب ُج ْود َك َو َك َرم َك َيا أ ك َر َم اْل ك َرم ْ َْ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ ٰ ْ َ ٰ َ َ ٰ ِّ َ َ ْ ْ ْ َ ٰ َ َ َ ْ َ ٰ ِّٰ‬
‫ي‪ ،‬ود ِّم ْر أعد َاء الدين‪ ،‬واج َع ٰل‬
‫َ‬ ‫الّشك وال ُم ُّشك ْ‬ ‫ي‪ ،‬وأ ٰذ َّل ُ ْ‬ ‫وال ُم ْس ٰل ٰم ْ‬
‫ٰ‬
‫ي‪َ ,‬ا هلل ُه َّم أعزَّ‬ ‫الل ُه َّم َه َذا ْال َب َل َد آم ًنا ُم ْط َمئ ًّنا َر َخ ِ ًاء َو َس ْائ َر ب َالد ْال ُم ْسلم ْ َْ‬ ‫ه‬
‫ٰ‬ ‫ْ ْ ٰ ٰ َ ه ٰٰ‬ ‫َ ٰ‬ ‫ٰ‬
‫الم َجاهد ْينَ‬ ‫ي‪ ,‬الله َّم ان ُُص ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫الّشك َوال ُم ُّشك ْ َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ِّ‬ ‫ُ‬ ‫ي‪َ ,‬وأذلَّ‬ ‫ْاْل ْس َال َم َو ْال ُم ْسلم ْ َْ‬
‫ٰ ٰ‬ ‫ْ ُ ٰ ٰ َ َٰ ه ُ ُ ْ َ ُ َ ِ ٰ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ًِ‬
‫ي ف ك ِّل َمكان‪ ،‬الله َّم كن له ْم و ًّليا ونص ًنا‪ ،‬و ُم ٰع ْينا وظهناً‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْال ٰ ُم ْؤمن ْ َْ‬
‫َ َّ َ ٰ ٰ َ ْ ٰ ي ُّ ْ َ َ ٍَ َ ً َ ْ ْ َ َ َ َ ً َ ٰ َ َ َ َ َّ َ ٰ ه ُ َّ َّ‬
‫ربن َا ٰآتنا ٰ يف الدنيا حسنة و ٰ يف اْل ٰخرٰة حسنة و ٰقنا عذاب الن ِار‪ .‬اللهم ٰإنا‬
‫اج َعلْ‬ ‫اك‪َ ،‬و ْ‬ ‫َ ْ ُ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ ْ َ َ ‪ َ ..‬ه ُ َّ َ ِّ ْ َ َ َ ُ َ َ‬
‫نسألك ٰاْلخالص ٰ يف القو ٰل والعم ٰل ُ اللهم وفق ٰإمامنا ٰلهد‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ِّ ْ َ ْ َ ُ َ ُ ْ ْ ُ ْ ْ َْ ْ‬
‫عمله ٰ يف ِرضاك‪ ،‬ووفق ج ٰميع وال ٰة أمو ِر المس ٰل ٰمي ٰللعم ٰل ٰب ٰكت ٰابك‪،‬‬
‫َ َ ْ ْ ْ َُ ْ َ‬
‫ْ‬ ‫وتحكي ٰم ش ٰعك‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ع َب َاد هللا‪ :‬إ َّن ه َ‬
‫اّلِل َيأ ُم ُر ٰبال َعد ٰل َو ٰاْل ْح َس ٰان َوٰإيت ٰاء ٰذي الق ْر َب َو َينَه َع ِن‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫ٰ‬
‫‪Penyusun: Usman Tahir, S.Ag‬‬
‫‪Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo‬‬ ‫‪4‬‬
‫َْ ْ َ َ ُْْ َ َ َْْ َ ُ ُْ ََه ُْ ََ هُ َ‬
‫الفحش ٰاء والمنك ِر والب ِيغ ي ٰعظكم لعلكم تذكرون‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ ْ ُُْ َ َْ َْ ْ َ ْ َ َْ ُُْْ َ ْ ُ‬
‫فاذكروا هللا الع ٰظي َم الج ٰليل يذكركم‪ ،‬واشكروه عَل آال ٰئ ٰه و ٰنع ٰم ٰه‬
‫َ َ َ‬ ‫َُْ َ ُ َ‬ ‫َ ُْْ ََ ْ‬
‫هللا َي ْعل ُم َما ت ْصن ُع ْون‬‫هللا أ كن‪ ،‬و‬
‫ٰ‬ ‫ر‬‫ُ‬ ‫ك‬‫ي ِزدكم‪ ،‬ول ٰذ‬

‫‪Penyusun: Usman Tahir, S.Ag‬‬


‫‪Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo‬‬ ‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai