Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Permainan Ular

Tangga Terhadap Pengetahuan HIV Dan Narkoba Pada Remaja

Siska Evi Martina1*, Rumondang Gultom2, Janno Sinaga3, Hemmia Br Tarigan4


1,2,3
Program S1 Keperawatan, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Sari Mutiara Indonesia
4
Mahasiswa rogram S1 Keperawatan, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Sari Mutiara Indonesia
*Corresponding Author: siskaevi21@gmail.com

ABSTRAK
Pemahaman tentang HIV/AIDS dan narkoba pada remaja masih sangat minim, sehingga
remaja merupakan kelompok usia rentan terhadap perilaku menyimpang yang beresiko
terinfeksi HIV dan terjerumus penyalahgunaan narkoba. Tujuan penelitian untuk
mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan melalui metode permainan ular tangga
terhadap pengetahuan HIV dan Narkoba pada remaja di Desa Tanjung Gusta. Penelitian ini
merupakan Quasi-Eksperimen dengan pretes-postest dan control group design. Sampel
penelitian ini sebanyak 36 remaja dengan pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil penelitian menggunakan uji Paired t- test. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil uji statistic didapatkan sig (2-tailed) sebesar 0,000 (a < 0,05). Hal ini
menunjukan bahwa Ho ditolak yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan
metode permainan ular tangga terhadap pengetahuan HIV dan Narkoba pada remaja di desa
tanjung gusta. Maka dari itu, kegiatan pendidikan kesehatan dengan metode permainan ular
tangga ini bisa menjadi program kegiatan berkala bagi remaja untuk meningkatkan
pengetahuan tentang HIV//AIDS dan narkoba. Sedangkan tidak terjadi perubahan
pengetahuan pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji t independen dengan (P
value=0,920) pada pengetahuan HIV dan p value = 0,421) pada pengetahuan narkoba.
Permainan ini salah satu permainan yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkat
pengetahuan remaja.

Kata Kunci : HIV/AIDS, Narkoba, Pendidikan kesehatan, Ular tangga

ABSTRACT
Understanding of HIV/AIDS and drugs in adolescents is still very minimal, so that adolescents are an
age group that is vulnerable to deviant behavior that is at risk of being infected with HIV and falling
into drug abuse. The purpose of this study was to determine the effect of health education with the
snake and ladder game method on knowledge of HIV and drugs in adolescents in the village of
Tanjung Gusta. This type of research is a quasi-experimental research design with pretest-posttest
with control group design. The population in this study were 57 adolescents. The sample in this
study were 36 teenagers. Sampling using purposive sampling technique. The research data used the
Paired t-test. The results showed that the statistical test results obtained sig (2-tailed) of 0.000 (a <
0.05). This shows that Ho is rejected, which means that there is an effect of health education with
the snake and ladder game method on HIV and drug knowledge in adolescents in the village of
Tanjung Gusta. Therefore, health education activities using the snake and ladder game method can
be a regular activity program for teenagers to increase knowledge about HIV//AIDS and drugs.
Meanwhile, there was no change in knowledge in the control group using an independent t test with
(P value = 0.618) on knowledge of HIV and p value = 0.862 on knowledge of drugs. This game is one
of the games that can be done in an effort to increase the knowledge of teenagers.

Keywords: HIV/AIDS, Health Education, Snake Games

PENDAHULUAN

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit menular karena ada virus
didalam darah dan menyerang leukosit/sel darah putih. HIV juga merupakan penyakit
menular yang prevalensinya masih tinggi terutama di Indonesia. Salah satu penularan HIV
terjadi karena adanya penyalahgunaan narkoba. Narkoba adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (Humas BNN, 2020)

Menurut data dari World Health Organitation (WHO) tahun 2020 menyatakan bahwa 79,3
juta orang telah terinfeksi virus HIV dan 36,3 juta orang meninggal karena HIV. Pada tahun
2020 secara global sebanyak 37,7 juta orang yang hidup dengan HIV dan 1,5 juta orang
merupakan infeksi baru (WHO, 2020).

Menurut data Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemenkes RI,
kasus HIV di Indonesia pada tahun 2019 tercatat 50.282 kasus sedangkan tahun 2020
tercatat 41.987 kasus dan data terakhir hingga Juni 2021 sebanyak 8.412 kasus.
Berdasarkan kelompok usia presentasi HIV tertinggi terdapat pada usia 25-49 tahun (70,7%)
dan 15,7 % kelompok usia 20-24 tahun (15,7%), dan sebanyak 3,3 % kelompok 15-19
(Direktur Jenderal P2P, 2021).

Di Sumatera Utara, dialaporkan secara kumulatif hingga Agustus 2019 sebanyak 9.362 kasus
dengan perincian 4.182 kasus HIV dan 5.180 kasus AIDS. Dari data HIV di atas sebanyak
7.875 kasus penularan melalui dengan hubungan seks heteroseksual dan homoseksual,
1.188 kasus penularan melalui penggunaan narkoba menggunakan jarum suntik, 84 kasus
penularan lewat transfusi darah, 122 kasus penularan dari ibu ke anak, dan 87 kasus
penularan pada ibu rumah tangga.

Dalam World Drug Report UNODC 2020, tercatat sekitar 269 juta orang di dunia terlibat
penyalahgunaan narkoba. Jumlah tersebut meningkat 30% dari tahun 2009 dengan jumlah
pecandu narkoba sebanyak 35 juta orang. UNODC juga merilis adanya fenomena global
dimana sampai dengan Desember 2019 telah dilaporkan adanya penambahan temuan zat
baru lebih dari 950 jenis ( World Drugs Report, 2020).

Sementara di Indonesia, Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat adanya penurunan


angka prevalensi penyalahgunaan narkoba pernah pakai sebesar 2,4% menjadi hanya 1,8%
penyalahguna narkoba di tahun 2019. Dengan demikan terjadi penurunan angka prevalensi
sebesar 0,6% yang berarti sampai dengan tahun 2019 sebanyak 1 juta orang tidak lagi
melakukan penyalahgunaan terhadap narkoba (BNN RI, 2020)

Menurut BNN Sumatera Utara pada tahun-tahun setelahnya, jumlah kasus narkoba
mengalami tren menurun. Pada tahun 2019, kasus narkoba mencapai 951 kasus dan
kembali menurun pada 2020 sebanyak 833 kasus. Jumlah itu turun sebanyak 12,4%.Pada
tahun 2021 jumlah narkoba di sumatera kembali meningkat menjadi 2.661 kasus
narkoba hingga triwulan I 2021.

Beberapa upaya pencegahan HIV-Narkoba pada remaja telah dilakukan oleh Pemerintah
namun kurang efektif. Hal ini dikarenakan metode pendekatan yang belum sesuai dan
diterima remaja. Promosi kesehatan pada remaja diberikan dengan cara yang
menyenangkan dan sesuai situasi terkini saat ini. Beberapa peneliti menunjukkan metode
permainan dapat meningkatkan pengetahuan remaja dalam peningkatan pengetahuan
kesehatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Suci Rahmadani, Andi Selvi Yusnitasari, dkk (2020) tentang
Permainan Edukatif Ular Tangga dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan HIV Pemuda
Desa Towata menggunakan kuesioner tentang pengetahuan HIV ada pengaruh metode
penyuluhan dengan permainan edukatif terhadap peningkatan pengetahuan pemuda Desa
Towata tentang HIV.
Selain itu Purnama Dewi Siregar dan Syamsul Huda (2018 ) menunjukan hasil adanya
peningkatan siswa tentang HIV/AIDS menggunakan media permainan ular tangga HIV/AIDS
dimana p=0.000 (p<α, α=0,05).

Pada tahun 2019, Siska Evi Martina dan Gerardina Sri Redjeki melaporkan hasil penelitian
tentang Penerapan Metode Permainan Ular Tangga dalam Peningkatan Pengetahuan HIV
dan Narkoba pada Remaja di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta dengan menggunakan kuesioner
tentang pengetahuan HIV dan narkoba diperoleh hasil ada pengaruh pemberian permainan
ular tangga terhadap pengetahuan remaja tentang HIV dan Narkoba dengan nilai p 0,000
(<0,05).

Berdasarkan suvey awal yang dilakukan peneliti bahwa remaja usia 15-19 tahun di desa
Tanjung Gusta Dusun III mengatakan belum pernah dilakukan edukasi tentang aplikasi ular
tangga terhadap pengetahuan HIV-Narkoba dan khawatir dengan pergaulan saat ini remaja
banyak ditangkap polisi karena narkoba.

Berdasarkan masalah diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui “Apakah ada pengaruh
pendidikan kesehatan dengan metode permainan ular tangga terhadap pengetahuan HIV-
Narkoba pada remaja di Desa Tanjung Gusta Dusun III”.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian quasi eksperimen dengan metode kuantitatif, desain yang digunakan
adalah eksperimen yaitu penelitian yang bertujuan mengungkapkan hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan dua kelompok eksperimen dengan pre-test and post test with
control grup dengan menggunakan uji T-Independen. Kelompok eksperimen dibagi kedalam
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini kelompok intervensi dan
kelompok kontrol masing -masing diberikan pre test. Setelah dilakukan pre test remaja
diinformasikan untuk berkumpul kembali 1 minggu kemudian dan dilakukan evaluasi
permainan ular tangga dengan post test pada kelompok intervensi . Post test dilakukan
seperti pre test, remaja mendapat kuesioner yang sama setelah diisi kuesioner dikumpulkan
kembali. Hasil pre test dan post test dianalisa untuk mengetahui dampak kegiatan
permaianan ular tangga untuk peningkatan pengetahuan HIV dan Narkoba.

Penelitian ini akan dilakukan di desa Tanjung Gusta, Dusun III, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja usia 15-19 tahun dengan jumlah populasi
sebanyak 57 remaja. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling
dengan kriteria inklusi remaja usia 15-19 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 36 remaja dengan 18 kelompok intervensi dan 18 kelompok kontrol di desa
Tanjung Gusta

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengetahuan HIV dan Narkoba Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pendidikan


Kesehatan Dengan Metode Permainan Ular Tangga Di Desa Tanjung Gusta

Pengetahuan 95%Cl P value


HIV dan
N Mean SD T
Narkoba Lower upper

Pengetahuan 18 17.83 4.409 -10.764 -4.902 -5.639 0,000


HIV sebelum

Pengetahuan 18 25.67 3.464 -10.764 -4.902 -5.639 0,000


HIV sesudah

Pengetahuan 18 6.94 2.388 -9.723 -7.055 -13.271 0,000


narkoba
sebelum

Pengetahuan 18 15.33 3.087 -9.723 -7.055 -13.271 0,000


narkoba
sesudah

Berdasarkan data diatas yang menunjukkan uji statistik variabel kelompok intervensi
sebelum dan sesudah Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Permainan
Ular Tangga, hasil uji statistic paired sampel t test didapatkan nilai P value=0.000 maka
tedapat ada pengaruh pengetahuan tentang HIV dan Narkoba dengan pendidikan kesehatan
menggunakan permainan ular tangga.

Analisa Perbedaan Pengetahuan HIV dan Narkoba Sebelum dan Sesudah


Dilakukan Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Permainan Ular Tangga Pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

Pengetahuan N Mean SD 95%Cl t P


HIV dan Narkoba value
Lower upper
Intervensi 18 17.83 4.409 -10.525 -5.142 -5.927 0.000
Pengetahuan HIV
Sebelum

Sesudah 25.67 3.464 -10.525 -5.142 -5.927 0,000

Selisih 7.84

Pengetahuan narkoba 18 6,94 2,388 -10.263 -6.515 -9.119 0,000


Sebelum

Sesudah 15,33 3,087 -10.263 -6.515 -9.119 0,000

selisih 8.39

Kontrol 18 19.56 1.917 -.748 1.748 .814 0.421


Pengetahuan HIV
Sebelum

Sesudah 19.06 1.765 -.748 1.748 .814 0.421

selisih 0.50

Pengetahuan narkoba 18 12.56 3.222 -2.126 2.349 .101 0.920


Sebelum

Sesudah 12.44 3.382 -2.126 2.349 .101 0.920

selisih 0.12
Hasil analisa tingkat pendidikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum
dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode permainan ular tangga
didapatkan,pada kelompok intervensi : rata-rata tingkat pengetahuan HIV sebelum
intervensi 17.83 dengan standar deviasi 4.409, rata-rata pengetahuan setelah intervensi
25,67 dengan standar deviasi 3.464,pada pengetahuan narkoba rata-rata pengetahuan
sebelum intervensi 6,94 dengan standar deviasi 2,388, rata-rata pengetahuan sesudah
intervensi 15,33 dengan standar deviasi 3,087. Hasil uji statistik didapatkan nilai p
value=0,000 maka ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan remaja sebelum dan
sesudah intervensi pendidikan kesehatan dengan metode permaina ular tangga. Hasil
analisis pengetahuan HIV kelompok kontrol sebelum rata-rata 19,56 dengan standar deviasi
1,917, rata-rata pengetahuan sesudah 19,06 dengan standar deviasi 1,765 dan rata-rata
pengetahuan narkoba sebelum 12,56 dengan standar deviasi 3,222,dan rata-rata
pengetahuan sesudah 12,44 dengan standar deviasi 3,382.

Hasil uji statistik didapat pada pengetahuan HIV nilai p value =0,421, dan uji statistik pada
pengetahuan narkoba nilai p value=0,920,maka tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah
dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan dengan kuesioner HIV dan Narkoba.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai sebelum dan sesudah dilakukan Pendidikan
Kesehatan dengan metode permainan ular tangga dengan menggunakan uji paired sample
t test yaitu p=0,000 (<0,05) yang berarti adanya ada pengaruh pengetahuan tentang HIV dan
Narkoba dengan pendidikan kesehatan menggunakan permainan ular tangga.

Penelitian sejalan dengan (Rahmadani et al., 2020) rata-rata tingkat pengetahuan setelah
dilakukan permainan edukasi ular tangga terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan
5,70 menjadi rata-rata 7,20. Diperoleh hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,002 berarti <
0.05 (α) Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh metode penyuluhan dengan
permainan edukatif terhadap peningkatan pengetahuan pemuda Desa Towata tentang
HIV/AIDS.
Penelitian yang dilakukan oleh (Siska Evi Martina & Gerardina Sri Redjeki,2019) yang
meneliti tentang Penerapan Metode Permainan Ular Tangga dalam Peningkatan
Pengetahuan HIV dan Narkoba pada Remaja di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta dengan
menggunakan kuesioner tentang pengetahuan HIV dan narkoba rata-rata tingkat
pengetahuan remaja sebelum dilakukan kegiatan terdapat pengetahuan baik sebesar 86,8%
dan setelah dilakuka intervensi pengetahuan remaja tentang hiv dan narkoba meningkat
menjadi 97,4%. Diperoleh hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000 berarti <0,05 sehingga
dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian permainan ular tangga terhadap pengetahuan
remaja tentang HIV dan Narkoba.

SIMPULAN

Terdapat adanya perbedaan pengetahuan remaja tentang HIV dan Narkoba sebelum
dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode permainan ular tangga
yang dibuktikan dengan uji statistik paired t test dengan nilai p = 0,000.

Diharapkan bagi remaja dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan saat penyuluhan
untuk dapat menghindari perilaku berisiko penularan HIV/AIDS dan narkoba , dan
dapat menghilangkan stigma negatif tentang penularan serta penderita HIV/AIDS.

REFERENSI

Direktur Jenderal P2P. (2021). Laporan Perkembangan HIV AIDS & Penyakit lnfeksi
Menular Seksual (PIMS) Triwulan I Tahun 2021. Kementerian Kesehatan RI,
4247608(021), 613–614. https://siha.kemkes.go.id/portal/perkembangan-kasus-hiv-
aids_pims#

Humas BNN. (2020). Press release akhir tahun 2020 “Sikap BNN Tegas, Wujudkan
Indonesia Bebas Dari Narkoba.” Bnn, 1–33. https://bnn.go.id/press-release-akhir-tahun-
2020/

Martina, E., Redjeki, S., & Mutiara, S. (2019). Penerapan Metode Permainan Ular Tangga
dalam Peningkatan Pengetahuan HIV / AIDS dan Narkoba pada Remaja di Rusun Tanah
Tinggi , Jakarta Application of Snakes and Ladders Game for Improving Knowledge
HIV / AIDS and Drugs among Adolescents in Tanah Tinggi R. Jurnal Panrita Abdi,
3(2), 144–151.
Purnama Dewi Siregar, Syamsul Huda BM, R. I. (2018). Evaluasi Efektivitas Permainan Ular
Tangga Hiv/Aids Terhadap Peningkatan Pengetahuan Tentang Hiv/Aids Pada Siswa
Sma Di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(2), 170–178.

Rahmadani, S., Yusnitasari, A. S., Manyullei, S., Marzuki, D. S., & Abadi, M. Y. (2020).
Permainan Edukatif Ular Tangga dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan HIV/AIDS
Pemuda Desa Towata. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(4), 935–942.
https://doi.org/10.30653/002.202054.422

WHO. (2020). HIV / AIDS.

Anda mungkin juga menyukai