Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Iqbal

Bp : 2000542071
Tugas Manajemen Aset Perbankan

Pengertian Market Shere

Market share dalam bahasa Indonesia adalah pangsa pasar. Berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pangsa pasar adalah jumlah penjualan produk atau komoditas suatu penjualan
dibandingkan dengan penjualan produk atau komoditas itu dalam industri atau penghasil secara
keseluruhan.  Definisi pangsa pasar secara konstitusional tercantum dalam Undang-undang (UU)
No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Pangsa pasar adalah persentase nilai jual atau beli barang atau jasa tertentu yang dikuasai oleh
pelaku usaha pada pasar bersangkutan dalam tahun kalender tertentu.

Market share adalah ukuran penguasaan pasar dari total keseluruhan pasar pada sebuah
satuan industri. Jika dianalogikan dengan kue ulang tahun, maka potongan kue segitiga adalah
pasar yang telah dikuasai. Sementara itu, kue ulang tahun adalah keseluruhan pasar dalam
sebuah industri tertentu. Market share memang hanya dihitung dalam satu industri saja. Artinya,
apabila ingin menghitung market share dari buah jeruk, maka tidak dapat mengikutsertakan
potensi pasar buah apel atau buah yang lainnya. Bergantung pada kebijakan perusahaan masing-
masing, penghitungan market share bisa dibatasi pada waktu tertentu sesuai periode akuntansi
yang dilakukan. Umumnya market share dihitung bukan dalam jumlah konkret, melainkan
menggunakan satuan persentase. Untuk mengetahui jumlah market share dari sebuah perusahaan,
maka harus diketahui juga total penjualan dari seluruh perusahaan pada satu industri yang sama.
Dengan kata lain, perusahaan produsen mie instan A harus mengetahui seberapa banyak
penjualan mie instan dari seluruh perusahaan yang ada.

Market share bisa dihitung dari hasil bagi antara jumlah penjualan oleh perusahaan
sendiri dengan hasil penjualan seluruh perusahaan yang ada, lalu dikalikan 100. Sebagai contoh,
apabila dalam sebuah pasar industri mie instan diketahui terdapat 100 penjualan, sementara
produsen mie instan A menjual 35, maka market share-nya adalah sebesar 35%. Faktanya,
sebuah perusahaan atau produsen tidak hanya ingin mengetahui seberapa market share yang
dimilikinya tetapi juga ingin membandingkan dengan kompetitor. Apabila demikian, maka yang
akan dihitung adalah market share relatif. Pengertian market share relatif adalah penghitungan
market share perusahaan sendiri yang mengacu pada market share kompetitor. Umumnya
kompetitor yang dijadikan acuan adalah kompetitor penguasa mayoritas market share. Hal ini
biasanya dilakukan untuk mengetahui seberapa besar persaingan yang terjadi.

Pricing Strategy

Pricing srtategy adalah bagaimana bank menetapkan harga produknya. Harga merupakan
salah satu aspek penting dalam aktivitas bauran pemasaran. Oleh sebab itu penentuan harga
sangat penting untuk diperhatikan karena harga akan menentukan laku atau tidaknya produk dan
jasa yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk dan
jasa yang ditawarkan.
Harga bagi bank konvensional dapat dalam bentuk :

 bunga,
 biaya administrasi,
 biaya komisi dan provisi,
 biaya kirim,
 biaya tagih,
 biaya sewa,
 biaya iuran,
 dan lain-lain.
Sedangkan bagi bank syariah, harga identik dengan bagi hasil.
Bagi bank konvensional harga terdiri dari harga beli, harga jual dan biaya-biaya yang dibebankan
ke nasabahnya. Harga beli adalah bunga yang diberikan kepada para nasabah simpanan, seperti
jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito. Harga jual adalah bunga yang dibebankan kepada
nasabah pinjaman atau penerima kredit (debitur). Sedangkan biaya ditentukan kepada berbagai
jenis jasa yang ditawarkan, seperti biaya administrasi, biaya iuran, biaya sewa, biaya tagih dan
biaya kirim.
Hasil atau keuntungan dari aktivitas investasi ini akan menentukan besar kecilnya porsi atau
bagian yag akan dibagi hasilkan antara bank dengan nasabah pembiayaan. Semakin tinggi
keuntungan dari aktivitas investasi/usaha maka penerimaan bagi hasil akan semakin tinggi.
Keuntungan yang diperoleh bank dari aktivitas pembiayaan ini kemudian akan dibagi hasilkan
kepada nasabah penyimpan dana. Oleh sebab itu besar kecilnya bagi hasil atas simpanan nasabah
ini sangat ditentukan oleh penerimaan bagi hasil dari aktivitas pembiayaan.

Menurut Karim cara menghitung pendistribusian bagi hasil dapat dilihat dari sudut pandang
nasabah investor maupun dari sudut pandang bank. Perhitungan bagi hasil dari sudut nasabah
investor lebih difokuskan pada perhitungan berapa besar bagi hasil yang akan didapatkan oleh
nasabah, sedangkan dari sudut pandang bank perhitungan lebih ditujukan pada berapa besar bagi
hasil dan alokasi bagi hasil yang akan dibagikan kepada nasabah.

Alternatif strategi yang bisa dilakukan untuk pengembangan bank syariah 

• penetrasi pasar
• pengembangan produk-produk bank syariah yang kreatif dan inovatif
• pengingkatan promosi dan sosialisiasi terhadap produk-produk bank syariah
• peningkatan kualitas pelayanan, peningkatan kerjasama dengan institusi

Perbankan syariah nasional masih diharap mampu melanjutkan pertumbuhan pembiayaan


yang baik pada tahun ini seiring dengan momentum pemulihan ekonomi nasional yang kuat.
Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK Deden Firman Hendarsyah
mengatakan market share perbankan syariah akhir tahun lalu sudah naik ke 6,51%, dan terus naik
ke 6,55% pada awal tahun ini. Pembiayaan yang akhir tahun lalu tercatat naik 8,08% naik ke
8,71% pada awal tahun ini. "Kita sudah melewati pandemi tahun lalu dan masih mampu
membukukan pertumbuhan baik. kami berharap masih bisa mempertahankan pertumbuhan
baiknya," sebutnya, Dia menyebutkan pemulihan ekonomi tahun ini sudah sangat cepat.
Perbankan syariah pun terus mengupayakan peningkatan kinerja lantaran memiliki fundamental
bisnis yang kuat.
BSI memiliki sejumlah peluang yang dapat digarap. Di antaranya integrasi dengan
lembaga komersial dalam pemanfaatan dana zakat, wakaf sehingga lebih produktif. BRIS dapat
mengoptimalkan pengumpulan dana zakat melalui pemanfaatan teknologi dan penetrasi nasabah
yang dimiliki. Apalagi pengumpulan dana zakat saat ini baru terserap 6% dari potensi yang ada.
"Dalam beberapa tahun terakhir, bank besar memiliki keunggulan kompetitif dalam menyerap
dana murah dan stabil. Bank kecil harus jumpalitan untuk mencari dana murah sehingga
menaikan suku bunga. Persaingan seperti ini tidak sehat. Salah satu cara menyehatkan adalah
bank syariah harus menjadi besar," imbuhnya dalam kesempatan yang sama. Untuk
mengembangkan perbankan syariah juga dibutuhkan human capital yang baik. Dengan modal
yang kuat, maka bank syariah dapat merekrut bankir terbaik sehingga perusahannya lebih cepat
berkembang. "Kalau bank kecil akan sulit menyediakan remunerasi, insentif dengan jumlah yang
lebih baik bagi para bankir yang sudah top di industrinya. Kalau bank syariah bisa
mempekerjakan top bankir, maka akan lebih cepat berkembang.

Anda mungkin juga menyukai