Makalah Arti Dan Cara Menemukan Kebenaran
Makalah Arti Dan Cara Menemukan Kebenaran
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Prodi Hukum Ekonomi Syariah pada Fakultas Syariah dan Hukum Islam
Institut Agama Islam Negeri Bone
Oleh:
KELOMPOK 10
WANDA IRMAYANTI
742342022026
Tak lupa kami curahkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang juga telah memberi petunjuk bagi kita semua, sehingga
kita terselamatkan dari lembah kesesatan. Dalam penyusunan makalah ini, tak
semudah apa yang kami bayangkan. Banyak kesulitan dan hambatan yang kami
lalui dalam penyusunan makalah ini. Tapi berkat Izin dan Rahmat Allah SWT,
kami mampu menyelesaikannya.
Harapan kami sebagai penyusun makalah, yaitu semoga apa yang terdapat
dalam lembaran kertas ini, dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Tak lupa
pula kita haturkan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat
dalam makalah ini. Karena pemilik kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Arti Kebenaran...................................................................................... 3
B. Cara Menemukan Kebenaran............................................................... 5
A. Kesimpulan........................................................................................... 7
B. Saran..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human.
Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat
manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha
“memeluk” suatu kebenaran. Manusia selalu berusaha menemukan
kebenaran. Banyak cara telah ditempuh untuk memperoleh kebenaran,
antara lain dengan menggunakan rasio seperti para rasionalis dan melalui
pengalaman atau empiris. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh
manusia membuahkan prinsip-prinsip yang terkadang melampaui
penalaran rasional, kejadian-kejadianyang berlaku di alam itu dapat
dimengerti.
Struktur pengetahuan manusia menunjukkan tingkatan-tingkatan
dalam hal menangkap kebenaran. Setiap tingkat pengetahuan dalam
struktur tersebut menunjukkan tingkat kebenaran yang
berbeda.Pengetahuan inderawi merupakan struktur yang terendah. Tingkat
pengetahuan yanglebih tinggi adalah pengetahuan rasional dan intuitif.
Tingkat yang lebih rendah menangkap kebenaran secara tidak lengkap,
tidak terstruktur, dan pada umumnya kabur, khususnya pada pengetahuan
inderawi dan naluri. Oleh sebab itulah pengetahuan ini harus dilengkapi
dengan pengetahuan yang lebih tinggi.Pada tingkat pengetahuan rasional-
ilmiah, manusia melakukan penataan pengetahuannya agar terstruktur
dengan jelas.
Pendidikan pada umumnya dan ilmu pengetahuan pada khususnya
mengemban tugas utama untuk menemukan, pengembangan, menjelaskan,
menyampaikan nilai-nilai kebenaran. Semua orang yang berhasrat untuk
mencintai kebenaran, bertindak sesuai dengan kebenaran. Kebenaran
adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human. Sebagai nilai-nilai
yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau
martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu
1
kebenaran. Kebenaran sebagai ruang lingkup dan obyek pikir manusia
sudah lama
2
2
1
Abas Hamami, Sekitar Masalah Ilmu, (Surabaya: Bina Ilmu, 1980), h. 35.
2
Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2010), cet. Ke-5, h. 102.
3
4
7
DAFTAR PUSTAKA