Anda di halaman 1dari 6

 

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA PERMATA HATI MAKASSAR


NOMOR : /SK/RSIA-PH/ /2018
TENTANG
KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PANDUAN SKRINING PASIEN MASUK RAWAT INAP UNTUK
MENETAPKAN KEBUTUHAN PELAYANAN PREVENTIF, PALIATIF, KURATIF, DAN REHABILITATIF

DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERMATA HATI MAKASSAR

MENIMBANG : a.  Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Permata Hati, maka diperlukan Keputusan direktur
untuk pemberlakuan panduan penyelenggaraan skrining pasien
yang efektif;
b.  Bahwa agar dapat menentukan pelayanan yang sesuai dengan
prioritas kebutuhan pasien, maka diperlukan penentuan prioritas
kebutuhan preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif;
c.  Bahwa agar pelaksanaan skrining pasien di Rumah Sakit Ibu Dan
Anak Permata Hati dapat terlaks
terlaksana
ana dengan baik, pe
perlu
rlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak Permata Hati sebagai

landasan bagi penyelenggaraan skrining pasien;


d.  Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a,
b, dan c perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Permata Hati;
MENGINGAT : 1.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit;

2.  Undang  –  Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.

3.  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008 tentang


Rekam Medis;

4.  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Rekam Medis Rumah


Sakit;

5.  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 812/Menkes/SK/VII/2007 tentang


Kebijakan Perawatan Paliatif;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak Permata Hati Makassar
Tentang Kebijakan Pemberlakuan panduan Skrining Pasien Masuk Rawat
Inap Untuk Menetapkan Kebutuhan Pelayanan Preventif, Paliatif, Kuratif,
Dan Rehabilitatif
Kedua : Kebijakan Pemberlakuan panduan Skrining Pasien Masuk Rawat Inap Untuk
Menetapkan Kebutuhan Pelayanan Preventif, Paliatif, Kuratif, Dan
Rehabilitatif di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Permata Hati Makassar
 

 
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini
Ketiga : Kebijakan pemberlakuan Panduan Skrining pasien dijadikan acuan dalam
melaksanakan pelayanan pasien di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Permata Hati
Makassar.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : M a k a s s a r
Pada Tanggal : / /2018
DIREKTUR
RSIA PERMATA HATI

dr. Armanto Makmun,M.Kes


NIK : 2011110227001 
 

Lampiran
Keputusan Direktur RSIA Permata Hati
Nomor : /SK/RSIA-PH/ /2018
TanggaL :

KEBIJAKAN SKRINING PASIEN MASUK RAWAT INAP UNTUK MENETAPKAN KEBUTUHAN


PELAYANAN PREVENTIF, PALIATIF, KURATIF, DAN REHABILITATIF
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERMATA HATI MAKASSAR

1.  Skrining
a.  Defenisi
Skrining adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha untuk mengidentifikasi
penyakit atau kelainan secara klinis belum jelas dengan menggunakan test,
pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk
membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi sesunguhnya menderita
suatu kelainan.

Test skrining dapat dilakukan dengan :

 Pengkajian (anamnese) berupa riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, psikososial,


ekonomi spiritual, pengkajian resiko jatuh, dan nyeri.
 Pemeriksaan laboratorium klinik
 Pemeriksaan diagnostik imaging
b.  Tujuan
Skrining bertujuan untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit
dengan pengobatan dini terhadap kasus yang ditemukan. Program diagnosis dan
pengobatan dini hampir selalu diarahkan kepada penyakit yang tidak menular seperti

kanker, diabetes mellitus, glaucoma, dan lain-lain.


Proses skrining pada pasien di Rumah Sakit Arun Lhokseumawe akan menentukan
 jenis pelayanan prioritas bagi kebutuhan pasien untuk pelayanan preventif, paliatif,
kuratif, dan rehabilitative.

2.  Jenis Pelayanan Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Permata Hati
a.  Preventif
1)  Defenisi
Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah
terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Preventif secara etimologi berasal dari
bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah

untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, preventif diartikan
 

 
sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan,
kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat.

2)  Tujuan
Pelayanan preventif yang dilakukan di rumah sakit adalah terdiri dari

pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi kecacatan dengan cara
menghindari akibat yang timbul dari perkembangan penyakit tersebut.

3)  Lingkup Kegiatan Perawatan Preventif


Jenis kegiatan perawatan paliatif di Rumah Sakit Arun Lhokseumawe meliputi:

b.  Paliatif
1)  Defenisi
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit
yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi
dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik,

psikososial dan spiritual.


2)  Tujuan
Ini merupakan perawatan medis yang dapat membantu meminimalisir
penderitaan serta meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami penyakit kritis
yang mengancam keberlangsungan hidupnya. Perawatan paliatif memiliki fokus pada
peredaman rasa sakit, gejala, serta stres akibat penyakit kritis seperti kanker stadium
lanjut.

Perawatan paliatif dapat dilakukan segera setelah jelas bahwa terapi bersifat
paliatif sampai pasien meninggal. Perawatan ini mencakup perawatan holistik bagi
pasien dan keluarganya, serta pemberian informasi terkini sehingga mereka dapat

memutuskan dimana akan meninggal. Perawatan paliatif merupakan kombinasi unik


dukungan di rumah sakit agar dapat memenuhi kebutuhan individual pasien dan
keluarganya (kehilangan, berduka, nyeri, muntah, dsb).

3)  Lingkup Kegiatan Perawatan Paliatif


Jenis kegiatan perawatan paliatif di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Permata hati
meliputi:

a)  Penatalaksanaan nyeri. ƒ


b)  Penatalaksanaan keluhan
keluhan fisik lain. ƒ  
c)  Asuhan keperawatan ƒ
d)  Dukungan psikologis ƒ
e)  Dukungan sosial ƒ
f)  Dukungan kultural dan spiritual ƒ
 

4)  Kuratif
a.  Defenisi
Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit, pengendalian penyakit, pengendalian kecacatan agar kualitas
penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

b.  Tujuan
Pelayanan kesehatan kuratif merupakan pengobatan yang dilakukan dengan tepat
dan segera untuk menangani berbagai masalah yang terjadi. Pengobatan segera
dilakukan sebagai penghalang agar gejala tidak menimbulkan komplikasi yang lebih
parah.

Tujuan utama dari usaha ini adalah:

1)  pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepatnya dari setiap jenis penyakit

sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.


2)  Pencegahan menular kepada orang lain, bila penyakitnya menular.
3)  Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan suatu penyakit.
5)  Rehabilitatif
a.  Defenisi
Pelayanan kesehatan rehabilitatif, kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi
sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuannya.

DIREKTUR
RSIA PERMATA HATI

dr. Armanto Makmun,M.Kes


NIK : 2011110227001 
 

Anda mungkin juga menyukai