Anda di halaman 1dari 8

PANITIA PENGISIAN

ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)


DESA BUKO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK

PERATURAN PANITIA PENGISIAN ANGGOTA BPD


DESA BUKO KECAMATAN WEDUNG
NOMOR : 144.1 / 1 / TAHUN 2021

TENTANG

TATA TERTIB DAN PETUNJUK TEKNIS


PENGISIAN ANGGOTA BPD DESA BUKO
KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PANITIA PENGISIAN ANGGOTA BPD DESA BUKO,

Mengingat : bahwa untuk melaksanakan tugas Panitia Pengisian anggota BPD Desa
Buko sesuai ketentuan Pasal 10 Ayat (4) Peraturan Daerah Demak
Nomor 6 Tahun 2020 tentang Badan Permusyawaratan Desa,
Panitia perlu menetapkan Peraturan Panitia tentang Tata tertib
Pengisian Anggota BPD Desa Buko Kecamatan Wedung tahun
2021;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Demak
Tahun 2020 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Demak Nomor 6);
3. Peraturan Bupati Demak Nomor 3 Tahun 2021 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun
2020 tentang Badan Permusyaratan Desa;
4. Keputusan Kepala Desa Buko Nomor : 144.1/ 21 / 2021 tentang
Pembentukan Panitia Pengisian Anggota Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) Desa Buko Kecamatan Wedung Kabupaten Demak;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN PANITIA PENGISIAN ANGGOTA BADAN


PERMUSYAWARATAN DESA TENTANG TATA TERTIB
PENGISIAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (
BPD ) DESA BUKO KECAMATAN WEDUNG TAHUN 2021
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Panitia Pengisian Badan Permusyawaratan Desa ini yang


dimaksud dengan:
(1) Daerah adalah Kabupaten Demak.
(2) Desa adalah Desa Buko
(3) Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah BPD Desa
Buko.
(4) Kepala Desa adalah Kepala Desa Buko.
(5) Lembaga Kemasyarakatan desa yang disingkat LKD adalah LKD yang ada di Desa
Buko
(6) Kelompok Perempuan yang disingkat KP adalah KP yang ada di Desa
Buko
(7) Panitia Pengisian Anggota BPD selanjutnya disebut Panitia Pengisian
merupakan Panitia yang dibentuk untuk pelaksanaan Pengisian BPD
Desa Buko yang ditetapkan oleh Kepala Desa;
(8) Panitia Pemilihan Anggota BPD selanjutnya disebut Panitia Pemilihan
merupakan Panitia yang dibentuk untuk pelaksanaan Pemilihan Calon
BPD di Wilayah Keterwakilan Desa Buko yang ditetapkan oleh Kepala
Desa;
(9) Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh Panitia terhadap bakal
calon anggota BPD melalui pemeriksaan berkas administrasi.
(10) Musyawarah Perwakilan Wilayah adalah Musyawarah yang dilaksanakan
untuk pemilihan Calon BPD di Wilayah Keterwakilan BPD Desa Buko
(11) Musyawarah Perempuan adalah Musyawarah yang dilaksanakan untuk
pemilihan Calon BPD Desa Buko dari unsur keterwakilan Kelompok
Perempuan .
BAB II
PENYARINGAN CALON
Pasal 2

(1) Bakal Calon yang mendaftar Calon Anggota BPD wajib melengkapi
persyaratan administrasi paling lambat sesuai waktu yg ditentukan
Panitia Pengisian BPD.
(2) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat
rangkap 1 (satu) foto copy dan wajib menunjukkan Aslinya apabila
dibutuhkan.
(3) Panitia memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi bakal calon
anggota BPD yang mendaftar, paling lambat 1 (satu) hari setelah
berakhirnya batas waktu melengkapi persyaratan administrasi.
(4) Panitia Pengisian menetapkan calon anggota BPD dari masing-masing
Wilayah Pemilihan dan calon dari Kelompok perempuan yang memenuhi
syarat administrasi.
(5) Dalam hal bakal calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum
melengkapi persyaratan administrasi, maka dinyatakan Tidak Memenuhi
Syarat (TMS).

Pasal 3

Bakal Calon yang memenuhi persyaratan ditetapkan menjadi calon anggota


BPD untuk dipilih dalam Musyawarah Perwakilan Wilayah atau Musyawarah
Perempuan dengan Keputusan Panitia Pengisian.
BAB III
PENDATAAN PEMILIH
Paragraf 1
Pemilih di Musyawarah Perwakilan Wilayah
Pasal 4

(1) Proses pemilihan melalui Musyawarah Perwakilan, maka Pemilihnya adalah unsur
wakil masyarakat yang mempunyai hak pilih yang anggotanya harus gasal terdiri
dari :
a. Ketua Rukun Warga (RW);
b. Ketua Rukun Tetangga (RT);
c. paling banyak 2 (dua) orang Tokoh Masyarakat;
d. 1 (satu) orang Tokoh Perempuan; dan
e. 1 (satu) orang Tokoh Pemuda.
(2) Apabila Ketua RT / RW berhalangan karena ikut menjadi Calon BPD maka hak
pilihnya digantikan kepada kepada Pengurus RT / RW yang lain;
(3) Panitia melakukan Pendataan pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2
untuk ditetapkan menjadi Pemilih di masing-masing Wilayah keterwakilan dengan
Surat Keputusan Panitia Pengisian.

Paragraf 2
Pemilih di Musyawarah Perempuan
Pasal 5

(1) Masing-masing LKD yang mempunyai Pengurus Perempuan dan atau


Kelompok Perempuan Lain yang memenuhi syarat, mengutus 1 orang
Pemilih untuk memilih anggota BPD dari keterwakilan perempuan di
Musyawarah perempuan.
(2) Panitia Menetapkan Pemilih sebagaimana pada ayat (1) dalam Surat
Keputusan Panitia Pengisian BPD.
BAB IV
MEKANISME MUSYAWARAH
Paragraf 1
Mekanisme Musyawarah Perwakilan Wilayah
Pasal 6

(1) Panitia menyelenggarakan Musyawarah Perwakilan Wilayah untuk memilih


Calon Anggota BPD dari masing-masing Wilayah Keterwakilan.
(2) Musyawarah Perwakilan Wilayah dilaksanakan sesuai dengan waktu dan
tempat yang ditentukan dan/atau setelah paling sedikit 50% (Lima Puluh
Perseratus) Pemilih.
(3) Calon Angota BPD Perwakilan Wilayah yang dapat dipilih adalah calon dari
Wilayah Pemilihan yang ditetapkan oleh Panitia.
(4) Pemilihan Calon dalam Musyawarah Perwakilan Wilayah dapat dilakukan
melalui musyawarah mufakat atau voting tertutup.
(5) Dalam hal pemilihan calon anggota BPD tidak bisa dilaksanakan dengan
musyawarah mufakat, maka dilaksanakan pemungutan suara ( voting
tertutup ) untuk memperoleh suara terbanyak dengan cara sebagai
berikut:
a. Pemungutan suara dilaksanakan s e c a ra l a n g s un g be b a s d a n
ra h a s i a o l eh P e m il i h yang sudah ditetapkan oleh Panitia;
b. Cara menggunakan hak pilih adalah sebagai berikut:
1. Pemilih menunjukkan undangan dari panitia Pengisian;
2. Pemilih menuju bilik untuk memilih calon anggota BPD sebanyak 1
calon dengan cara menandai (melingkari) Nomor urut calon anggota
BPD;
3. Setelah setelai, kertas surat suara dilipat dan dimasukkan dalam
kotak suara;
c. Surat suara hanya diberikan 1 (satu) kali kepada masing-masing
pemilik hak suara yang hadir pada saat pemungutan suara;
d. Pada saat pemungutan suara sedang berlangsung calon anggota BPD
boleh berada / tidak berada ditempat pemungutan suara;
e. Surat suara dinyatakan sah apabila:
1. Terdapat tanda tangan ketua panitia pengisian anggota BPD;
2. Terdapat pilihan sebanyak 1 calon anggota BPD;
3. apabila salah menandai (melingkari) nomor urut calon anggota BPD
boleh mengganti dengan cara di silang (X) nomor urut calon yang
dianggap salah dan melingkari nomor urut calon yang akan dipilih.
f. Surat suara dinyatakan tidak sah apabila:
1. Tidak ada tanda tangan ketua panitia pengisian anggota BPD;
2. terdapat pilihan lebih / kurang dari 1 calon;
g. Setelah pemungutan suara ditutup panitia Pemilihan menghitung
perolehan suara masing-masing calon anggota BPD dengan cara:
1. Anggota Panitia Pemilihan membuka dan membaca nama calon
yang dilingkari Nomor urut Calon pada surat suara;
2. Salah satu anggoa Panitia Pemilihan menulis hasil dalam plano yang
telah disediakan;
3. Apabila terdapat perolehan suara terbanyak yang sama maka
panitia Pemilihan melakukan pengundian untuk menentukan
urutan terkecil.
(6) Hasil pemilihan Calon dituangkan dalam Berita Acara, diurutkan mulai
dari bakal calon yang memperoleh suara terbesar ke yang terkecil.
(7) Urutan 3 / 5 besar perolehan suara calon diusulkan kepada Panitia
Pengisian untuk dilakukan Pemilihan lanjutan di Panitia Pengisian.
Paragraf 2
Mekanisme Musyawarah Perempuan
Pasal 7
(1) Panitia Pengisian menyelenggarakan Musyawarah Perempuan untuk
memilih Calon Anggota BPD dari unsur keterwakilan perempuan.
(2) Musyawarah Perempuan dilaksanakan sesuai dengan waktu dan tempat
yang ditentukan dan/atau setelah sekurang-kurangnya 50% (lima puluh
persen) jumlah yang diundang hadir.
(3) Calon Perwakilan Perempuan yang dapat dipilih adalah semua calon dari
perwakilan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelompok Perempuan
yang ditetapkan oleh Panitia.
(4) Pemilihan calon dalam Musyawarah Perempuan dapat dilakukan melalui
musyawarah mufakat atau voting tertutup.
(5) Dalam hal pemilihan calon anggota BPD tidak bisa dilaksanakan dengan
musyawarah mufakat, maka dilaksanakan pemungutan suara ( voting
tertutup ) untuk memperoleh suara terbanyak dengan cara sebagai
berikut:
a. Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung, bebas, dan rahasia
o l e h P em i l ih d a ri L K D d a n K P y a n g s u d a h d i t e t ap k a n o l eh
P a n i t i a P en g i s i an ;
b. Cara menggunakan hak pilih adalah sebagai berikut:
1. Pemilih menunjukkan undangan dari panitia Pengisian;
2. Pemilih menuju bilik untuk memilih calon anggota BPD sebanyak
1 calon dengan cara menandai (melingkari) Nomor urut calon
anggota BPD;
3. Setelah setelai, kertas surat suara dilipat dan dimasukkan dalam
kotak suara;
c. Surat suara hanya diberikan 1 (satu) kali kepada masing-masing
pemilik hak suara yang hadir pada saat pemungutan suara;
d. Pada saat pemungutan suara sedang berlangsung calon anggota BPD
boleh berada / tidak berada ditempat pemungutan suara;
e. Surat suara dinyatakan saha pabila:
1. Terdapat tanda tangan ketua panitia pengisian anggota BPD;
2. Terdapat pilihan sebanyak 1calon anggota BPD;
3. apabila salah menandai (melingkari) noror urut calon anggota BPD
boleh mengganti dengan cara di silang (X) nomor urut calon yang
dianggap salah dan melingkari nomor urut calon yang akan dipilih.
f. Surat suara dinyatakan tidak sah apabila:
1. Tidak ada tanda tangan ketua panitia pengisian anggota BPD;
2. terdapat pilihan lebih / kurang dari 1 calon;
g. Setelah pemungutan suara ditutup, panitia Pengisian menghitung
perolehan suara masing-masing calon anggota BPD dengan cara:
1. Anggota Panitia Pengisian membuka dan membaca nama calon
yang tertulis pada surat suara;
2. Salah satu anggota Panitia Pengisian menulis hasil dalam plano
yang telah disediakan;
3. Apabila terdapat perolehan suara terbanyak yang sama maka
panitia melakukan pengundian untuk menentukan urutan terkecil.
(6) Hasil pemilihan Calon dituangkan dalam Berita Acara, diurutkan mulai
dari bakal calon yang memperoleh suara terbesar ke yang terkecil.
(7) Calon dengan perolehan suara terbanyak sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) merupakan Calon Anggota BPD untuk ditetapkan menjadi calon
anggota BPD terpilih.
(8) Urutan berikutnya dari daftar yang tertuang dalam Berita Acara
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) merupakan urutan pengganti antar
waktu.
Paragraf 3
Mekanisme Rapat Terbuka
Pasal 8

(1) Panitia Pengisian menyelenggarakan Rapat Terbuka untuk memilih Calon


Anggota BPD yang sudah diusulkan oleh masing-masing Panitia
Pemilihan.
(2) Rapat Terbuka dilaksanakan sesuai dengan waktu dan tempat yang
ditentukan dan/atau setelah sekurang-kurangnya 50% (lima puluh
persen) dari jumlah yang diundang hadir.
(3) Calon Anggota BPD dipilih adalah semua calon yang sudah disulkan oleh
Panitia Pemilihan dari hasil masing-masing Musyawarah Perwakilan.
(4) Pemilihan calon anggota BPD dalam Rapat Terbuka dapat dilakukan
melalui aklamasi atau voting tertutup.
(5) Dalam hal pemilihan calon anggota BPD tidak bisa dilaksanakan dengan
aklamsi, maka dilaksanakan pemungutan suara (voting tertutup) untuk
memperoleh suara terbanyak dengan cara sebagai berikut:
a. Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung, bebas, dan rahasia
o l e h Pe m i li h d a ri An g g o t a P a n i t i a P en g i s i an ;
b. Cara menggunakan hak pilih adalah sebagai berikut:
1. Pemilih menuju bilik untuk memilih calon anggota BPD sebanyak
1 calon dengan cara melingkari /menandai Nomor urut calon
anggota BPD;
2. Setelah setelai, kertas surat suara dilipat dan dimasukkan dalam
kotak suara;
c. Surat suara hanya diberikan 1 (satu) kali kepada masing-masing
pemilik hak suara yang hadir pada saat pemungutan suara;
d. Pada saat pemungutan suara sedang berlangsung calon anggota BPD
boleh berada / tidak berada di tempat pemungutan suara;
e. Surat suara dinyatakan sah apabila:
1. Terdapat tandatangan ketua panitia pengisian anggota BPD;
2. Terdapat pilihan sebanyak 1 calon anggota BPD;
3. apabila salah menulis nama calon anggota BPD boleh mengganti
dengan cara di silang (X) nomor urut calon yang dianggap salah dan
melingkari nomor urut calon yang akan dipilih.
f. Surat suara dinyatakan tidak sah apabila:
1. Tidak ada tanda tangan ketua panitia pengisian anggota BPD;
2. terdapat pilihan lebih / kurang dari 1 calon;
g. Setelah pemungutan suara ditutup panitia menghitung perolehan
suara masing-masing calon anggota BPD dengan cara :
1. Anggota Panitia membuka dan membaca nama calon yang tertulis
pada surat suara;
2. Salah satu anggota Panitia menulis hasil dalam plano yang telah
disediakan;
3. Apabila terdapat perolehan suara terbanyak yang sama maka
panitia Pengisian melakukan pengundian untuk menentukan
urutan terkecil.
(6) Hasil pemilihan Calon dituangkan dalam Berita Acara, diurutkan mulai
dari bakal calon yang memperoleh suara terbesar ke yang terkecil.
(7) Calon dengan perolehan suara terbanyak sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) merupakan Calon Anggota BPD untuk ditetapkan menjadi calon
anggota BPD terpilih.
(8) Urutan berikutnya dari daftar yang tertuang dalam Berita Acara
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) merupakan urutan pengganti antar
waktu.
BAB V
SURAT SUARA
Pasal 9

(1) Surat suara diperlukan untuk pemilihan Calon Anggota BPD di Muswarah
Perwakilan, Musyawarah Perempuan dan Rapat Terbuka apabila pemilihan anggota
BPD dilaksanakan dengan voting tertutup;
(2) Surat Suara yang digunakan dalam pemilihan BPD harus mencantumkan
a. Nomor urut Calon
b. Nama Calon
c. Jenis Kelamin Calon
d. Tanda tangan dan Nama Ketua Panitia Pengisian
(3) Penulisan Nomor Urut Calon dalam Surat Suara adalah berdasarkan urutan abjad
nama.

BAB VI
JADWAL KEGIATAN PENGISIAN BPD
Pasal 10

Jadwal kegiatan Pengisian Badan Permusyawaratan Desa tercantum dalam


Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Panitia
Pengisian Badan Permusyawaratan Desa ini.

BAB VII
PENUTUP
Pasal 11

Peraturan Panitia Pengisian Badan Permusyawaratan Desa ini mulai berlaku


pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Buko
pada tanggal 7 Mei 2021

PANITIA PENGISIAN
ANGGOTA BPD BUKO
KETUA,

DWI CAHYO PURNO UTOMO

Anda mungkin juga menyukai