Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lisna wardani

Shift 1

Resume
Titrasi iodometri Dan titrasi iodimetri (penetapan kadar metampiron
Kafein Dan vitamin C )

Vitamin C atau asam L-askorbat, atau askorbat adalah nutrisi penting bagi
manusia dan hewan. Vitamin yang memiliki aktivitas vitamin C adalah asam askorbat
dan garamnya, dan beberapa bentuk teroksidasi dari molekul seperti asam
dehidroaskorbat. Askorbat dan asamaskorbat keduanya secara alami terdapat dalam
tubuh ketika salah satu dari asam ini bertemu dalam sel karena perubahan bentuk yang
disebabkan oleh pH (Wadge, 2003).
Metode titrasi iodometri langsung (iodimetri) mengacu kepada titrasi dengan
suatu larutan iod standar. Metode titrasi iodometri tak langsung (iodometri) adalah
berkenaan dengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia

Titrasi Iodometri adalah sebuah metode yang berdasarkan reaksi redoks dengan
mengukur jumlah iodin yang tersisa dari hasil reaksi antara vitamin C dengan reaktan
Amilum yang digunakan sebagai indikator akan ditambahkan pada saat mendekati
fase akhir proses titrasi. Titrasi menggunakan iodin bertujuan untuk mereduksi
senyawa-senyawa kuat seperti vitamin C. Hasil uji titrasi dengan larutan iodin
diberikan hingga warna larutan berwarna biru.
Berdasarkan metode tersebut, pengukuran kadar vitamin C dilakukan dengan titrasi
redoks yaitu menggunakan larutan iodin (I2) sebagai titran dan larutan kanji sebagai
indikator. Dalam metode tersebut, asam askorbat (C6H8O6) dioksidasi oleh iodin
menjadi asam dehidroaskorbat (C6H6O6). Selama reaksi oksidasi asam askorbat,
molekul asam askorbat akan melepas elektron yang diserahkan kedalam molekul
iodine sehingga molekul iodine mengalami reduksi.

Maka dari itu pentingnya mengetahui kadar vitamin C yang terkandung dalam
buah-buahan. Kadar vitamin C akan meningkat sampai buah matang, dan akan
menurun saat tingkat kematangan sudah terlampaui [1]. Pengukuran kadar asam
askorbat dapat dilakukan dengan cara titrasi iodimetri Prinsip dari titrasi iodin yaitu
iodin dapat mengadisi ikatan rangkap vitamin C pada atom karbon C nomor 2 dan 3,
ikatan rangkap yang diadisi oleh iodin akan terputus menjadi ikatan tunggal. Jika
seluruh vitamin C telah diadisi oleh iodin, maka iodin yang menetes selanjutnya saat
titrasi akan bereaksi dengan larutan indikator amilum akan membentuk iodin- amilum
yang berwarna biru. Warna biru menunjukkan bahwa proses titrasi telah selesai,
karena seluruh vitamin C sudah diadisi oleh iodin, sehingga volume iodine yang
dibutuhkan saat titrasi setara dengan jumlah vitamin C
DAFTAR PUSTAKA

Ngginak, J., Rupidara, A., & Daud, Y. (2019). Analisis Kandungan Vitamin C dari Ekstrak Buah Ara (Ficus
carica L) dan Markisa Hutan (Passiflora foetida L). Jurnal Sains Dan Edukasi Sains, 2(2), 54–59.
https://doi.org/10.24246/juses.v2i2p54-59

Nurmastika, A., & Erwanto, D. (2018). Aulia Dewi Rosanti. Farrady Alif Fiolana/ Setrum, 7(1), 1.

Nuryanti, S. (2021). Media Eksakta Analisis Vitamin C Pada Buah Rambusa (Passiflora foetida L.) Analysis
of Vitamin C in Rambusa Fruit (Passiflora foetida L.). 17(1), 46–51.
http://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jme

Techinamuti, N., & Pratiwi, R. (n.d.). REVIEW: METODE ANALISIS KADAR VITAMIN C.

Vela Septyani, L. (2021). PENGARUH WAKTU DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP STABILITAS SEDIAAN
VITAMIN C DIUKUR DENGAN METODE TITRASI IODOMETRI EFFECT OF TIME AND TEMPERATURE ON
VITAMIN C STABILITY MEASURED BY IODOMETRY TITRATION METHOD (Vol. 5, Issue 2).
 

Anda mungkin juga menyukai