Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN

KEPERAWATAN
HIPOTIROID
Jangan sampai
berkedip ya hehe !
Defenisi
Hipotiroidisme adalah keadaan defisiensi hormon
tiroid (TH) yang menyebabkan metabolisme tubuh
berjalan lambat, penurunan produksi panas, dan
penurunan konsumsi oksigen dijaringan. Aktivitas yang
lambat di kelenjar tiroid mungkin sebagai akibat
disfungsi tirodi primer, atau kejadian sekunder akibat
disfungsi hipofisis anterior. (Esther Chang, dkk, 2009)
Etiologi
Hipotiroid Primer
Mungkin disebebkan oleh congenital dari tiroid (kretinism), sintesis
hormon yang kurang baik, defisiensi iodin (prenatal dan postnatal), obat anti
tiroid, pembedahan atau terapi radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit
inflamasi kronik seperti penyakit hasimoto, amylodosis, dan saroidosis.
Hipotiroid Sekunder
Hipptiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak
memadai dari kelenjar tiroid normal, konsekuensinya jumlah tiroid stimulasing
hormone (TSH) meningkat. Ini mungkin awal dari suatu malfungsi dari
pituitary atau hipotalamus. Ini dapat juga disebabkan oleh resistensi perifer
terhadat hormon tiroid.
Etiologi
Hipotiroidisme Tersier
Hipotiroidisme tersier dapat berkembang jika hipotalamus gagal untuk
memproduksi tiroid releasing hormon (TRH) dan akibatnya tidak dapat
distimulasi pituitary untuk mengeluarkan TSH. Ini mungkin berhubungan
dengan suatu tumor atau lesi destruktif lainya di hipotalamus. Ada 2 bentuk
utama dari goiter sederhana yaitu enedemic dan sporadic. Goiter endemik
prinsipnya disebabkan oleh nutrisi, defisiensi iodine. Ini mengalahkan pada
“goiter belt” dengan karakteristik area geografis oleh minyak dan air yang
berkurang dan iodine.
Patofisiologi
Penurunan kadar tiroid menyebabkan penurunan seluruh metabolisme basal.
Penurunan metabolisme diseluruh tubuh menyebabkan achlorhydria
(penuruna sekresi asam hidroklorik/ HCl dilambung), penurunan motilitas
saluran pencernaan, bradikardi, penurunan fungsi neurologi, dan penurunan
produksi panas pada temperatur tubuh basal. 
Perubahan paling penting akibat penurunan hormon tiroid efek dalam
metabolisme lemah. Reduksi ini meningkatkan kolesterol serum dan kadar
trigliserida yang menyebabkan resiko aterosklerosis, arteriosklerosis, dan
penyakit jantung koroner meningkat pada klien hipotiroidisme.
Pengkajian Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada
berbagai sistem tubuh:

Sistem pulmonary
a. Identitas klien Hipovenilasi, efusi pleura, dipsnea
Sistem pencernaan
b. Riwayat Kesehatan anoreksia, opstipasi, distensi abdomen
1) Riwayat penyakit saat ini Sistem kardiovaslkuler
Bradikardi, distrimia, cardiomegali
2) Riwayat penyakit dahulu Sistem musculoskeletal
3) Riwayat kesehatan klien dan keluarga nyeri otot, kontraksi dan relaksasi otot lambat
Sistem neurologik dan Emosi/psikologis
fungsi intelektual lambat, berbicara lambat dan
terbata – bata, gangguan memori
c. Keluhan Utama Sistem reproduksi
Penurunan frekuensi jantung, intoleransi dingin, perubahan ovulasi, anovulasi, dan penurunan
kelemahan generalisata, konstipasi, depresi libido
Metabolik
penurunan metabolism basal, penurunan suhu
tubuh, intoleransi terhadap dingin
Pengkajian

Pemeriksaan Fisik a. Penampilan secara umum;


amati wajah klien terhadap adanya edema sekitar
mata, wajah bulan dan ekspresi wajah kosong
b.Nadi lambat dan suhu
serta roman wajah kasar. Lidah tampak menebal tubuh menurun.
dan gerak-gerik klien sangat lamban. Postur
c.Perbesaran jantung.
tubuh keen dan pendek. Kulit kasar, tebal dan
berisik, dingin dan pucat.
d.Disritmia dan
hipotensi.
e.Parastesia dan reflek
tendon menurun.
Diagnosa

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan 5. Konstipasi berhubungan dengan


dengan hipoksia penurunan fungsi gastrointestinal
2. Ketidakefektifan pola nafas 6. Intoleransi aktivitas berhubungan
berhubungan dengan depresi ventilasi dengan kelelahan dan penurunan proses
3. Hipotermi berhubungan dengan kognitif
penurunan metabolisme 7. Defisiensi pengetahuan berhubungan
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari dengan kurang informasi tentang program
kebutuhan tubuh berhubungan dengan pengobatan untuk terapi penggantian
lambatnya laju metabolism tubuh tiroid seumur hidup
Intervensi

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan 2.Ketidakefektifan pola nafas


dengan hipoksia berhubungan dengan depresi ventilasi

a. Posiskan pasien untuk memaksimalkan ventilasi a. Posiskan pasien untuk memaksimalkan


b. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara ventilasi
tambahan b. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
c. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan tambahan
keseimbangan c. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
d. Monitor respirasi dan status o2 keseimbangan
e. Repiratory Monitoring d. Monitor respirasi dan status o2
f. Monitor rata-rata, kedalaman, irama, dan usaha e. Pertahankan posisi pasien
respirasi f. Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
g. Monitor pola nafas g. Monitor TD, nadi, shu, dan RR
h. Monitor pola pernafasan abnormal
i. Monitor suhu, warna, dan kelembapan kulit
Intervensi

1. Hipotermi berhubungan dengan


penurunan metabolisme

a. Monitor suhu minimal tiap 2 jam


b. Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
c. Monitor Td, nadi dan suhu
d.
e.
f.
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
TAMAT
g. Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
h. Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan
kemungkinan efek negative dari kedinginan
i. Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
j. Berikan antipiretik jika perlu

Anda mungkin juga menyukai