Strata Mandiri :
Kriteria ( dalam 1 tahun ) : Kader hadir > 5
orang, Frekwensi penimbangan > 8 kali,
Cakupan KB > 50%, Cakupan D/S > 50%,
Cakupan KIA > 50%, ada
programtambahan, Cakupan Dana Sehat >
50%.
3 Jumlah Kader Posyandu Aktif Jumlah semua kader posyandu yang aktif
mengikuti kegiatan posyandu selama satu
tahun dibagi 12 (rata – rata kehadiran Jumlah Kader Po yandu Aktif
80% x 100 %
kader), serta mempunyai peran dalam Jumlah Seluruh Kader Posyandu
kegitan dan pembinaan posyandu. Sehingga
dapat menjadi pelapor bagi keaktifan
posyandu.
4 Jumlah Kader Poyandu yang Jumlah kader yang telah dilakukan Jumlah Kader yang telah disertikasi
Telah Disertifikasi sertifikasi dan mendapatkan sertifikat kader 100% x 100 %
resmi dari Dinas Kesehatan dan atau Jumlah Seluruh Kader
Puskesmas.
5 Jumlah Desa Siaga Aktif Adalah Desa Siaga Aktif yang memenuhi
syarat sbb: FMD: berjalan setiap bulan,
Kader Teknis: 9 atau lebih, kemudahan
akses yankes ada, posyandu dan 4 UKBM Jumlah Desa Siaga Aktif
aktif, sudaha ada dari pemerintah desa serta 80% x 100 %
dua sumber lainnya dari masyarakat dan Jumlah Seluruh Desa Siaga yang ada
dunia usaha, peran masyarakat dan
Organisasi kemasyarakatan >2 dari ormas,
per-kades / per-bupati; ada sudah
direalisasikan pembinaan PHBS RT > 70%
6 Cakupan Desa yang Adalah Persentase Desa yang memanfaatkan
memanfaatkan Alokasi Dana Desa Alokasi Dana Desa minimal 10% untuk 30% Jumlah Desa di Wilayah Kerja Puskesmas X 30%
(DD) 10% untuk UKBM UKBM dalam rangka pengembangan Desa /
Kelurahan Siaga Aktif.
C PENYULUHAN BERWAWASAN KESEHATAN
1 Penyuluhan NAPZA di Tiap Penyampaian Informasi dan Pengetahuan Jumlah penyuluhan kelompok NAPZA baik yang dilakukan oleh
wilayah Kerja Puskesmas tentang Narkotika, Psikotropika dan Zat Puskesmas , Sekolah , BNN , Kepolisian , Kemenag , PKK dll
Adiftif (NAPZA) baik yang diselenggarakan ¿
oleh Puskesmas,Sekolah, BNN, Kepolisian, ¿
Kemenag, PKK dan lain – lain, dibuktikan >15 Kali
dengan Dokumentasi dan materi penyuluhan
Penyampaian Informasi dan Pengetahuan Jumlah penyuluhan yang Memiliki esensi Kesehatan baik secara
2 yang memiliki Esensi Kesehatan baik
Penyuluhan Esensi Kesehatan Berkelompok maupun General ( seperti Siaran Keliling)
secara berkelompok maupun general
>15 Kali ¿
( seperti siaran Keliling) dibuktikan dengan ¿
Dokumentasi dan materi Penyuluhan
II KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESJAOR
A PENYEHATAN AIR
1 Penduduk dengan Akses Air Minum Yang Berkualitas (Layak).
Berkelanjutan Terhadap Air
Air minum yang terlindung meliputi air
Minum Berkualitas ( Layak)
ledeng (Keran), Keran umum, hydrant
umum, terminal air, penampungan air hujan
(PAH) atau mata air dan sumur terlindung,
sumur bor atau sumur pompa, yang jaraknya
minimal 10 meter dari pembuangan
otoran,penampungan limbah dan
pembuangan sampah. Tidak termasuk air
kemasan, air dari penjual keliling, air yang
dijual melalui tanki, air sumur dan mata air
terlindung. Jumlah penduudukyang memiliki akses berkelanjutan
terhdap sumber air minum berkualitas ( layak )
Penduduk dengan Akses Berkelanjutan 85% disuatu wilayah pada periode tertentu
terhadap Air Minum Berkualitas Layak x 100 %
Jumlah penduduk yang akses terhadap air Jumlah penduduk diwilayah dan pada periode yang sama
minum berkualitas (layak) seperti air minum
yang terlindung meliputi air ledeng (keran),
keran umum, hydrant umum, terminal air,
penampungan air hujan (PAH) atau mata air
dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur
pompa, yang jaraknya minimal 10 meter
dari pembuangan kotoran, penampungan
limbah dan pembuangan sampah. Tidak
termasuk air kemasan, air dari penjual
keliling, air yang dijual melalui tanki, air
sumur dan mata air terlindung.
Jasa Boga/Katering:
Usaha atau kegiatan pengelolaan makanan
yang disajikandi luar tempat usaha atas
dasar pesanan yang dilaksanakan oleh badan
hukum/perorangan.
Rumah Makan :
Setiap usaha komersial yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan makanan dan
minuman untuk umum di tempat usahanya.
Restoran :
Salah satu jenis usaha jasa pangan yang
bertempat di sebagian atau seluruh
bangunannya yang permanen dilengkapi
dengan peralatan dan perlengkapan untuk
proses pembuatan, penyimpanan, penyajian
dan penjualan makanan dan minuman bagi
masyarakat umum ditempat usahanya.
Depot air minum:
Usaha industry yang melakukan proses
pengolahan air baku menjadi air minum dan
menjual langsung kepada konsumen.
Kantin :
Salah satu jenis usaha jasa makanan yang
lokasinya berada di lingkungan industry dan
sebagian besar konsumennya adalah
masyarakat di institusi tersebut, seperti
kantin sekolah, kantin yang berada dikantor.
Makanan jajanan :
Usaha makanan dan minuman yang diolah
oleh pengrajin makanan ditempat penjualan
dan disajikan sebagai makanan siap santap
untuk dijual bagi umum selain yang
disajikan jasaboga, rumah makan/restoran
dan hotel.
TPM Memenuhi syarat hygiene sanitasi
TPM yang memenuhi persyaratan hygiene
sanitasi denngan bukti dikeluarkannya
sertifikat laik hygiene sanitasi.
2 Tempat Pengelolaan Makanan TPM Dibina : 80%
Dibina dan diuji petik TPM yang tidak memenuhi persyaratan
hygiene sanitasi yang dibina di suatu daerah
dalam kurun waktu tertentu. Jumlah TPM yang tidak memenuhi syarat
TPM Duji Petik : dibin a di suatu wilayah pada waktu tertentu
x 100 %
TPM yang memenuhi syarat hygiene sanitasi Jumlah TPM yang tidak memenuhi syarat
hygiene sanitasi di wilayahdan pada
yang diuji petik disuatu daerah dalam kurun
kurun waktu yang sama
waktu tertentu.
F Kesehatan Olahraga
1 Kesehatan Olahraga, Laveling Puskesmas melaksanakan kesehatan Level 1 Puskesmas Minimal Melaksanakan Level 1
pelaksanaan Program Kesehatan Olahraga berdasarkan Leveling Level 1
Olahraga di Puskesmas Kesehatan Olahraga Internal :
a. Perencanaan
b. Peregangan
c. Senam Bersama
d. Pembinaan kesehatan jasmani pegawai
Kesehatan Olaheaga Externa :
e. Latihan fisik ibu hamil
f. Latihan fisik pada lansia
Level 2 :
Melaksanakan level 1 dan ditambah
melaksanakan :
Kesehatan Olahraga Internal
a. Analisis hasil kebugaran jasmani pegawai
Kesehatan Olahraga External
b. Pembinaan kesehatan jasmani jamaah haji
Level 3
Melaksanakan Level 1 dan Level 2 ditambah
kesehatan olahraga External :
a. Pembinaan kebugaran jasmani ASN
tingkat Kecamatan
2 Kesehatan Kerja Puskesmas melaksanakan kesehatan kerja Level 1 Puskesmas Minimal Melaksanakan Level 1
Laveling Pelaksanaan Program berdasarkan level 1 :
Kesehatan Kerja di Puskesmas a. Perencanaan
b. Pengelola program kesehatan kerja
c. SOP
d. Peta Identifikasi bahaya dan resiko di
puskesmas
e. Jalur dan tanda evakuasi
f. Ketersedian APAR
g. Pelayanan PAK
h. Pembentukan Pos UKK
i. Pendataan Perusahaan
j. Peta Wilayah Kerja Puskesmas
Level 2
Melaksanakan kegiatan Level 1 ditambah
kegiatan K3 Internal dan K3 Eksternal :
a. Simulasi APAR
b. Pelayanan PAK bagi petugas
c. Deteksi Dini PTM dan Pencegahan PM
bagi Petugas
d. Pembinaan Pos UKK
e. Pembinaan Perusahaan
f. Peta distribusi dan sebaran penyakit pada
masyarakat dan peta potensi risiko kesehatan
kerja diwilayah kerja puskesmas
Level 3
Melaksanakan kegiatan Level 1 dan 2
ditambah kegiatan K3 Internal dan Eksternal
a. Jabfung pembibing Kesehatan Kerja
G Jumlah Pos Usaha Kesehatan Jumlah Pos UKK yang dibentuk dan dibina ≥1 Pos UKK Masyarakat Pencapaian sesuai dengan Target yg telah di tentukan = 100%
pekerja (pencapaian)
Kerja (UKK) yang dibina di masyarakat yang difasilitasi oleh
puskesmas, yang keberadaannya dibuktikan Catatan : Puskesmas minimal membina 1 sekolah jika yang dibina > 1
dengan SK pembentukan oleh pemerintah sekolah pencapaian tetap ditulis 100%
3 Cakupan Pelayanan kesehatan Ibu Cakupan pelayanan ibu hamil dengan tenaga
Hamil (Kunjungan Antenatal 6 kesehatan yang mempunyai kompetensi,
untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
kali/K.6)
komprehensif sesuai standar selama
kehamilannya minimal 4 kali dengan waktu:
- 1 kali pada trimester ke-1 90%
- 2 kali pada trimester ke-2 Ibu Hamil Jumlah Ibu hamil yang mendapakkan pelayanan antenatal
- 3 kali pada trimester ke-3 K 6 difasilitas pelayanan kesehatan
x 100 %
Sampai kelahirannya diwilayah kerja dalam Jumlah semua ibu hamil di suatu wilayahkerja dalam
kurun waktu satu tahun satutahun
Catatan :
- ANC oleh dokter di trimester ke-3
4 Cakupan Pelayanan kesehatan Ibu Cakupan pelayanan persalinan yang Jumlah ibu bersalin yang ditolong olehtenaga kesehatan
Bersalin (persalinan di fasilitas dilakukan di Fasilitas Kesehatan oleh di fasilitaskesehatan
tenagaa kesehatan yang kompeten sesuai x 100 %
kesehatan) 100% Jumlah seluruh sasaranibu bersalin di suatuwilayah
dengan standar persalinan normal atau Ibu Bersalin
kerja dal am satu tahun
standar persalinan komplikasi dalam kurun
waktu satu tahun
5 Cakupan Pelayanan kesehatan Ibu Cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6- Jumlahibu Nifas yang mendapat pelayanan pada masa
Nifas pertama (KF1) 48 jam setelah bersalin sesuai standar 6−48 jam sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu
100% Ibu Nifas wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
x 100 %
Jumlah seluruh sasaran ibu Nifas di suatu wilayah
kerja dalam satu tahun
6 Cakupan Pelayanan kesehatan Ibu Cakupan pelayanan kepada ibu masa 6 jam 90%
Nifas Lengkap (KF Lengkap) sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai
standar paling sedikit 4 kali dengan waktu :
- 6 jam – hari ke 2 (KF 1)
- Hari ke 3 – hari ke 7 (KF2) Ibu Nifas
- Hari ke 8 – hari ke 28 (KF3)
- Hari ke 29 – hari ke 42 (KF4)
di suatu wilayah kerja pada kurun waktu Jumlah ibu Nifas yang mendapat pelayanan sesuai
tertentu standar oleh tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali
di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
x 100 %
Jumlah seluruh sasaranibu Nifas di suatu wilayah
kerjadalam satutahun
7 Cakupan Pelayanan KB Pasca Cakupan pelayanan KB pasca persalinan Jumlah PUS yang mengikuti KB pasca persalinan di suatu
Persalinan dengan metode kontrasepsi modern wilayahkerja pada kurun waktu tertentu
80% x 100 %
PUS
Jumlah seluruh sasaran ibu nifas di suatu wilayah
kerjadalam satutahun
8 Cakupan Peserta KB Aktif Cakupan akseptor yang menggunakan alat Jumlah PUS yang menggunakan KBdi suatu
dan obat kontrasepsi wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
PUS x 100 %
80% Jumlah seluruh PUS di suatu wilayah
kerjadalam satutahun
9 Cakupan Pelayanan kesehatan Cakupan pelayanan bayi baru lahir pada 90%
Bayi Baru Lahir (Kunjungan masa 6-48 jam setelah lahir sesuai standar
neonatal pertama/KN1) Catatan Standar kualitas :
1. Pelayanan neonatal Esensial saat lahir (0-6
jam)
- Pemotongan& perawatan tali pusat
- Inisiasi menyusu dini (IMD)
- Injeksi vitamin K1
- Pemberian salep/tetes mata antibiotik
- Pemberian imunisasi (injeksi vaksin
Hepatitits BO)
2. Pelayanan neonatal Esensial setelah lahir Jumlah bayi baru lahir usia 6−48 jam yang mendapatkan
(6 jam - 28 hari) pelayanan sesuai standar olehtenaga kesehatan
- Konseling perawatan bayi baru lahir dan Bayi baru di suatu wilayahkerja pada kurun waktu tertentu
Lahir x 100 %
ASI ekslusif Jumlah seluruh sasaran bayi disuatu wilayahkerja
- Memeriksa kesehatan dengan dalam kurun waktu satutahun
menggunakan pendekatan MTBM
- Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir
tidak di fasilitas kesehatan atau belum
mendapatkann injeksi vitamin K1
- Imunisasi Hepatitis B untuk bayi usia <
24 jam yang lahir tidak ditolong tenaga
kesehatan
- Penanganan dan rujukan kasus neonatal
komplikasi
12 Cakupan Pelayanan kesehatan Cakupan anak usia pendidikan dasar 100% Jumlah anak usia pendidikan dasar yang
pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
(penjaringan) sesuai standar didalam dan yang ada di wilayahkerja dalam kurun
luar satuan pendidikan dasar diwilayah kerja waktu satutahun ajaran
dalam kurun waktu satu tahun ajaran. x 100 %
Jumlah semua anak usia pendidik an dasar yang ada
Kriteria standar :
di wilayahkerja dalam kurun waktu satu
1) Skrining kesehatan
- Penilaian status gizi
tahun ajaran yang sama
- Penilaian tanda vital
- Penilaian kesehatan gigi dan mulut
- Penilaian ketajaman indera Usia Sekolah
2) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan
- Memberikan umpan balik hasil
skrining kesehatan
- Melakukan rujukan jika diperlukan
- Memberikan penyuluhan kesehatan
Keterangan :
Dilakukan pada anak kelas 1 sampai dengan
kelas 9 di sekolah minimal satu kali dalam
satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun
diluar sekolah
2 Cak. Balita 1-5 Tahun mendapat Adalah cakup an anak balita yang mendapat Jumlah balita 1−5 bulan yang mendapat Vit . A 200.000 UI
vit. A vitamin A dosis 200.000 UI dua kali pada bulan Februari atau Agustus
x 100 %
pertahun pada bulan februari atau agustus di Jumlah sasaran balita 1−5 tahun
suatu wilayah kerja pada kurun waktu 100%
tertentu Catatan: Cakupan tahunan Vit.A balita 1-5 tahun menggunakan data