Anda di halaman 1dari 5

III.

Metodologi Penelitian

3.1. Metode Penentuan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tambahrejo Kec. Kanor Kab.

Bojonegoro. Metode penentuan lokasi penelitian ini adalah dilakukan

secara sengaja (Purposive) yaitu dengan berdasarkan pada pertimbangan

tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian,(Singarimbun & Sofian

Efendi, 2007). Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa Kecamatan

Kanor adalah salah satu sentra produksi padi di Kabupaten Bojonegoro,

yang mayoritas penduduknya adalah bermata pencaharian sebagai petani

padi.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi yang

menggunakan atau membudidayakan benih padi jenis varietas INPARI-

32 di Desa Tambahrejo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro.

Setelah mengetahui jumlah populasi pada daerah penelitian

langkah berikutnya adalah memilih secara acak sejumlah sampel petani,

dan untuk menentukan besarnya sampel dari suatu populasi dapat

dihitung dengan menggunakan metode acak sederhana yaitu (Sampel

Random Sampling). Adapun acuan yang digunakan yaitu pendapat

Suharsimi Arikunto (2004), yang mengatakan bahwa untuk populasi yang

subjeknya kurang dari 100 responden, maka lebih baik diambil semua,
sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi dan selanjutnya jika

jumlah subjeknya lebih dari 100 responden dapat di ambil 10% - 15% dari

jumlah populasi.

Jumlah petani yang membudidayakan padi jenis varietas INPARI-

32 adalah 296, 4 orang petani padi. Mengacu pada acuan diatas bahwa

responden lebih dari 100 maka diambil 10% - 15% dari jumlah populasi

sehingga didapat jumlah responden yaitu sejumlah 50 orang petani padi.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

responden, yaitu konsumen atau petani melalui wawancara

dengan menggunakan daftar pertanyaan (Kuesioner) yang

sudah dipersiapkan.

Berikut macam- macam data primer :

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara

kepada responden.

b. Observasi
Observasi adalah teknik untuk melengkapi data yang telah

diperoleh dari wawancara yaitu dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti.

c. Kuesioner

Kuesioner adalah data primer yang digunakan dalam

melaksanakan penelitian ini. kuesioner merupakan daftar

pertanyaan yang tersususn rapi untuk di berikan kepada

responden, adapaun pertanyaan yang terdapat pada

kuesioner yaitu bersifat tertutup, semi terbuka, dan terbuka.

Pada penelitia ini, menggunakan kuesioner tertutup dimana

kuesioner tertutup adalah kuesioner dengan pertanyaan yang tidak

memungkinkan responden untuk memberikan jawaban lain, selain

jawaban yang telah disediakan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen,

literatur, jurnal ilmiah, laporan kajian terdahulu, sumber data dari

BPS, sumber data dari PPL UPTD Kecamatan Kanor dan

sumber- sumber lain yang relevan dengan penelitian ini.

3.3. Metode Pengolahan Dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini berupa analisis kuantitatif deskriptif, yang berdasarkan pada

data primer dan data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian.
Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan dan meguraikan

gambaran umum mengenai karakteristik petani serta proses keputusan

pembelian dan penggunaan benih di Desa Tambahrejo Kecamatan Kanor

Kabupaten Bojonegoro.

Sedangkan pengolahan data dengan metode kuantitatif digunakan

untuk menganalisis sikap petani terhadap benih padi yang digunakan dan

mengkaji preferensi atribut atau faktor- faktor yang paling di

pertimbangkan petani dalam menggunakan benih padi varietas INPARI-

32 yaitu dengan menggunakan model alat analisis multiatribut fihsbein.

3.4. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah sebuah analisis yang dilakukan untuk

mengetahui karakteristik petani dalam membeli dan menggunakan benih

padi jenis varietas INPARI- 32. Data dan informasi yang digunakan

berasal dari kuisioner hasil wawancara yang di olah dan disajikan dalam

bentuk uraian dan tabulasi sederhana. Hasil yang diperoleh kemudian

dipresentasikan berdasarkan jumlah responden, presentase dari setiap

hasil merupakan faktor atribut yang paling dominan dari masing- masing

variabel yang dianalisis.

3.5. Analisis Model Multiatribut Fishbhein

Menurut Engel et al, (1998), model Multiatribut Fishbein dapat

digunakan untuk mengetahui sebuah hubungan antara pengetahuan

produk yang dimiliki konsumen dengan sikap terhadap produk yang


berkenaan dengan ciri atau atribut produk. Model Multiatribut Fishbein

mengidentifikasi bagaimana konsumen mengkombinasikan keyakinan

(Belief) mereka mengenai atribut- atrubut produk sehingga akan

membentuk sebuah sikap (Attitude) mereka terhadap berbagai merek

alternatif, dan apabila konsumen memiliki sikap yang mendukung

terhadap suatu merek, maka produk terebut akan di pilih dan dibelinya.

Untuk mengetahui atribut benih padi varietas INPARI- 32 yang

paling dipertimbangkan, digunakan analisis Multiatribut Fishbein dengan

rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Ao : Sikap konsumen terhadap benih padi INPARI- 32

bi : Tingkat keyakinan konsumen bahwa benih padi INPARI- 32

memiliki atribut tertentu (atribut ke- i)

ei : Dimensi evaluatif konsumen terhadap veriabel ke- i yang di miliki

benih padi INPARI- 32.

n : Jumlah atribut yang dimiliki benih padi INPARI- 32

Anda mungkin juga menyukai