Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian ini dilakukan di Kampung Cidulang RW 10 Desa


Pinggirsari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung. Dipilihnya lokasi
penelitian tersebut karena objek penelitian dapat di jangkau.

2. Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih dua minggu, dimulai pada 4
Mei sampai dengan 18 Mei 2023. Peneliti langsung melakukan angket pada
responden para petani secara acak di kampung Cidulang.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian Kualitatif deskriptif yaitu


dimana peneliti berusaha menggambarkan dan menjelaskan apa yang terjadi dilokasi.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan tekhnik angket dan dokumentasi untuk
mendapatkan data dari masyarakat.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi dalam penelitian merupakan merupakan wilayah yang ingin di teliti
oleh peneliti. Seperti menurut Sugiyono (2011 : 80) “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulanya.” Pendapat di atas menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk
menentukan populasi. Populasi yang akan digunakan sebagai penelitian adalah petani
yang berada di kampung Cidulang.

2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti.
Menurut Sugiyono (2011:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sehingga sampel merupakan bagian dari
populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara
tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada. Dalam teknik
pengambilan sampel ini penulis menggunakan teknik sampling purposive. Sugiyono
(2011:84) menjelaskan bahwa: “Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.” Dari pengertian diatas agar memudahkan penelitian,
penulis menetapkan sifat-sifat dan katakteristik yang digunakan dalam penelitian ini.
Sampel yang akan digunakan peneliti memiliki ketentuan, warga masyarakat yang
berprofesi petani, sedang dalam masa tanam (bertani).

Menurut Arikunto (2006:112) mengatakan bahwa “apabila subjeknya kurang


dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan populasi.
Tetapi, jika jumlah subjek besar, dapat diambil antara 10-15% atau 15- 25% atau
lebih.” Pendapat tersebut sesuai menurut Roscoe dalam Sugiyono (2011:90) “ ukuran
sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.” Dari
keseluruhan populasi semuanya berjumlah besar, maka sesuai pendapat diatas jumlah
sampel dalam penelitian ini dapat diambil 30 orang sampel dari keseluruhan jumlah
populasi.

D. Instrumen Penelitian
Pada dasarnya penelitian itu melakukan pengukuran, maka diperlukanya alat
ukur dengan baik. Menurut sugiyono (2011:102) “Karena pada prinsipnya meneliti
adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik”. Dalam
penelitian ini menggunakan sistem angket yang diberikan kepada sempel. Dengan
menggunakan instrumen metode angket, dengan jawaban sudah disediakan dan
sempel hanya memilih jawaban tersebut dengan sebenarnya, metode angket ini untuk
mempermudah dan mempercepat memperolah hasil yang diinginkan peneliti.
Keuntungan dengan mengunakan metode angket yaitu sampel, dapat bebas menjawab
dengan jujur dan tidak ada rasa malu.

E. Teknik Analisis Data


Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar menjadi
sistematis dan lebih mudah. Berdasarkan masalah yang diteliti serta jenis data yang
diperoleh maka dalam penelitian ini dipergunakan sejumlah kombinasi metode dan
teknik pengumpulan data antara lain:

a. Angket adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan suatu


informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau
tanya jawab. Pedoman angket merupakan intrumen dalam pengumpulan data.
Secara garis besar instrumen tersebut dapat dibedakan dalam dua bentuk,
yaitu:

a) Bentuk pedoman angket terstruktur, yaitu bentuk pedoman


angket,yang disusun secara terperinci mengenai hal-hal yang ingin
ditanyakan.

b) Bentuk pedoman angket tidak terstruktur, yakni suatu bentuk pedoman


angket yang hanya menurut pokok-pokok pikiran yang ingin
ditanyakan.

Peneliti menggunaan angket tidak terstruktur atau angket bebas, dimana


peneliti tidak menggunakan pedoman angket yang tersusun secara sistematis
dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman angket yang digunakan
hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan.

Adapaun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah para petani di
kampung Cidulang, tujuannya adalah untuk mendapatkan data atau informasi
yang akurat dari informan mengenai perkembangan teknologi pertanian yang
semakin berkembang dan maju . Sehingga data yang ingin diperoleh
peneliti dalam hal ini berupa :

a) Pendapat petani terhadap penggunaan alat teknologi sebagai alat yang


bisa meningkatkan produktivitas pertanian.

b) Dampak positif dari perkembangan teknologi yang memasuki


pedesaan dan perkampungan salahsatunya kampung Cidulang.

b. Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui dokumen-dokumen tertulis.


Dalam penelitian ini, data-data yang didapatkan melalui dokumen-dokumen
yang dikumpulkan dan diolah sehingga relevan dengan objek penelitian.
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian Angket
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN DI KAMPUNG
CIDULANG
SASARAN PETANI DI KAMPUNG CIDULANG
Nama Responden :
Jenis kelamin :
Umur :
No Pertanyaan Hasil Angket
Apakah Bapak/Ibu mengetahui
1 bentuk dan pengetahuan teknologi
pertanian?
Apa tanggapan bapak/ Ibu terkait
2 perkembangan teknologi
terkhusus di pertanian saat ini?
Sejak kapan teknologi pertanian
3
masuk ke kampung cidulang?
Apakah ada dampaknya buat
bapak/Ibu terkait teknologi
4 pertanian? Apakah teknologi
pertanian berdampak positif bagi
bapak/ibu?

Apakah dengan adanya teknologi


5 pertanian dapat mempercepat
dalam pengolahan lahan?
Apakah dengan adanya teknologi
6 pertanian dapat menghemat biaya
dalam pengolahan lahan.
Apakah teknologi pertanian
berperan penting bagi kehidupan
7
bapak/ibu dalam
pengolahan lahan?
Apakah pada awal kemunculan
8 alat teknologi pertanian bapak/ibu
menyetujui?
Apakah Bapak/Ibu menggunakan
9 alat teknologi pertanian dalam
mengelola lahan saat ini?
Apa harapan bapak ibu terhadap
10 perkembangan teknologi
pertanian di kemudian hari?

Anda mungkin juga menyukai