Anda di halaman 1dari 19

HASIL SURVEI: "ANAK MUDA, AYO SPEAK UP!

"

Survei dilaksanakan untuk mengetahui lebih jauh soal anak muda Katolik dalam kaitan dengan Kekatolikan
(hidup menggereja) dan Kebangsaan (hidup bermasyarakat).

Target responden adalah semua umat Katolik usia 15 tahun s.d. 35 tahun dan belum menikah.

Survei menggunakan Google Form yang diedarkan melalui paroki-paroki dan beberapa sekolah.

Jangka waktu pengisian form mulai 12 November s.d. 18 November 2022.

RESPONDEN

Partisipasi Paroki Dibanding Ecclesia


# Paroki Jumlah % * Jumlah %
Responden Responden Anak Muda Partisipasi
01 St. Josef Baturetno 21 1,69% 637 3,3%
02 St. Maria Ratu Bayat 30 2,41% 170 17,6%
03 Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali 31 2,49% 404 7,7%
04 St. Maria Asumpta Cawas 17 1,37% 224 7,6%
05 St. Perawan Maria Diangkat ke Surga Dalem 36 2,89% 381 9,4%
06 St. Ignatius Danan 19 1,53% 416 4,6%
07 St. Joannes Rasul Delanggu 97 7,80% 659 14,7%
08 San Inigo Dirjodipuran 31 2,49% 803 3,9%
09 St. Petrus Gemolong 10 0,80% 110 9,1%
10 St. Yusuf Pekerja Gondangwinangun 23 1,85% 647 3,6%
11 St. Theresia Jombor 48 3,86% 285 16,8%
12 St. Stephanus Jumapolo 41 3,30% 542 7,6%
13 St. Pius X Karanganyar 41 3,30% 955 4,3%
14 St. Maria Kartasura 28 2,25% 1.016 2,8%
15 Roh Kudus Kebonarum 91 7,32% 848 10,7%
16 St. Ignatius Ketandan 41 3,30% 646 6,3%
17 St. Maria Assumpta Klaten 47 3,78% 1.753 2,7%
18 St. Paulus Kleca 58 4,66% 1.441 4,0%
19 St. Aloysius Mojosongo 23 1,85% 922 2,5%
20 St. Maria Diangkat ke Surga Palur 16 1,29% 336 4,8%
21 St. Antonius Purbayan 36 2,89% 798 4,5%
22 St. Perawan Maria Regina Purbowardayan 102 8,20% 2.113 4,8%
23 St. Petrus Purwosari 58 4,66% 1.103 5,3%
24 St. Yusup Senden (Stasi) 3 0,24% n/a n/a
25 Hati Kudus Yesus Simo 36 2,89% 213 16,9%
26 Kristus Raja Solo Baru 44 3,54% 902 4,9%
27 St. Perawan Maria Fatima Sragen 93 7,48% 939 9,9%
28 Hati Kudus Yesus Sukoharjo 29 2,33% 253 11,5%
29 St. Perawan Maria Bunda Kristus Wedi 59 4,74% 771 7,7%
30 St. Yohanes Rasul Wonogiri 25 2,01% 916 2,7%
31 Tidak tahu masuk paroki mana 10 0,80% n/a n/a
TOTAL RESPONDEN 1.244 100,00% 21.203 5,9%

*) Jumlah umat yang masuk kategori Orang Muda dalam Sistem Data Umat KAS, yang berusia 15 hingga 35 tahun,
dan belum menikah.
GRAFIK RESPONDEN

Jumlah Responden
Tidak tahu; 10 Baturetno; 21
Wonogiri; 25
Bayat; 30 Boyolali; 31
Wedi; 59
Cawas; 17
Sukoharjo; 29
Dalem; 36
Sragen; 93 Danan; 19

Delanggu; 97
Solo Baru; 44
Dirjodipuran; 31
Simo; 36
Gemolong; 10
Senden; 0
Gondangwinangun; 23
Purwosari; 58

Jombor; 48

Jumapolo; 41
Purbowardayan; 102
Karanganyar; 41

Purbayan; 36
Kartasura; 28
Palur; 16 Kebonarum; 91
Mojosongo; 23
Kleca; 58 Ketandan; 41
Klaten; 47
PROFIL RESPONDEN

1. USIA
Usia Jml %
SEBARAN USIA
< 15 th 26 2,09 31 th; 9 32 th; 1 33 th; 4 34 th; 5 35 th; 3
15 th 49 3,94
30 th; 21
16 th 145 11,66 29 th; 21 35 th <; 7
17 th 143 11,50 28 th; 13 < 15 th; 26
18 th 102 8,20 27 th; 36 15 th; 49
19 th 97 7,80
26 th; 34 16 th; 145
20 th 101 8,12
25 th; 52
21 th 127 10,21
22 th 103 8,28
24 th; 60
23 th 85 6,83
24 th 60 4,82 17 th; 143
25 th 52 4,18
26 th 34 2,73 23 th; 85
27 th 36 2,89
28 th 13 1,05
29 th 21 1,69 22 th; 103
18 th; 102
30 th 21 1,69
31 th 9 0,72
32 th 1 0,08
21 th; 127 19 th; 97
33 th 4 0,32
34 th 5 0,40 20 th; 101
35 th 3 0,24
35 th < 7 0,56
Jumlah 1.244 100,00

2. JENIS KELAMIN
Keterangan Jml %
Jenis Kelamin
Cowok 591 47,51
Cewek 653 52,49
Jumlah 1.244 100,00

Cowok; 591; 48%


Cewek; 653; 52%

3. STATUS PEKERJAAN
Status Jml %
Status
Sekolah 405 33
Tidak sekolah ataupun bekerja;
Kuliah 393 32 58; 5%
Bekerja 388 31 Sekolah; 405;
Tidak sekolah Bekerja; 388; 32%
58 5
ataupun bekerja 31%
Jumlah 1.244 100

Kuliah; 393; 32%


4. STATUS PERKAWINAN ORANG TUA
Keterangan Jml %
Status Perkawinan Orang Tua
Dua-duanya Dua-duanya Nonkatolik;
1.074 86
Katolik 21; 2%
Katolik & Katolik & Nonkatolik;
149 12 149; 12%
Nonkatolik
Dua-duanya
21 2
Nonkatolik
Jumlah 1.244 100

Dua-duanya Katolik;
1.074; 86%

4. MINAT YANG DITEKUNI


Dari total responden 1.244 0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% 35,0% 40,0% 45,0% 50,0%
Minat Jml %
Musik 580 46,6% Musik 46,6%
Seni dan Seni dan pertunjukan 39,9%
496 39,9%
pertunjukan
Olah raga 37,1%
Olah raga 461 37,1%
Foto, Video, Foto, Video, Audio 24,5%
305 24,5%
Audio Pecinta alam 23,6%
Pecinta alam 294 23,6%
Desain/Lukis/Gambar 21,9%
Desain/Lukis/Ga
272 21,9%
mbar Gaming 21,8%
Gaming 271 21,8% Teknologi 13,1%
Teknologi 163 13,1%
Pelestarian Pelestarian Lingkungan 13,1%
163 13,1%
Lingkungan Otomotif 10,9%
Otomotif 136 10,9%
Literatur 10,8%
Literatur 134 10,8%
Lainnya 67 5,4% Lainnya 5,4%
KEKATOLIKAN

1. FREKUENSI MISA DI GEREJA


Frekuensi Jml % Frekuensi Misa di Gereja
Lebih dari Cuma waktu Natal dan Paskah; 19; 2%
154 12,4%
seminggu sekali Kurang dari sebulan sekali; Tidak pernah; 10; 1%
Seminggu sekali 983 79,0%
Sebulan sekali 42 3,4% Sebulan sekali; 42; 3% Lebih dari seminggu sekali;
Kurang dari sebulan
36 2,9%
sekali
Cuma waktu Natal
19 1,5%
dan Paskah
Tidak pernah 10 0,8%
Seminggu sekali; 983; 79%
Total 1.244 100,0%

Ikut misa onilne 0


Yang Tidak Pernah Ikut Misa di Gereja Tidak ikut misa online 5
Kadang-kadang ikut 5

2. ALASAN (MOTIVASI) MENGIKUTI MISA DI GEREJA


Alasan Jml % Alasan Ikut Misa
Untuk mengisi waktu;
Memang niat 996 80,1% Disuruh orang tua;
Ketemu teman/
54 4,3%
pacar Sekedar kewajiban;
Sekedar kewajiban 169 13,6%
Disuruh orang tua 13 1,0%
Ketemu teman/
Untuk mengisi waktu 12 1,0%
Memang niat;
Total 1.244 100,0% 996; 80%

3. PEMAHAMAN SOAL MISA


Pemahaman Jml % Pemahaman Misa
Paham 1.153 92,7% Tidak paham; 91; 7%
Tidak paham 91 7,3%
Total 1.244 100,0%

Paham; 1.153; 93%

4. KE-ENJOY-AN DALAM MENGIKUTI MISA


Keenjoyan Jml % Enjoy Mengikuti Misa
Enjoy 1.206 96,9%
Tidak enjoy; 38; 3%
Tidak enjoy 38 3,1%
Total 1.244 100,0%

Enjoy; 1.206; 97%


5. BAGIAN DALAM MISA YANG PALING BERKESAN
Dari responden yang
1.206 Yang Paling Berkesan dalam Misa
"enjoy mengikuti misa"
Bagian Misa Jml % Romonya; 48; 4%
Homili 302 25,0%
Komuni 330 27,4% Bacaan; 87; 7%
Homili; 302; 25%
Doa 70 5,8%
Nyanyian 369 30,6%
Bacaan 87 7,2%
Romonya 48 4,0%
Total 1.206 100,0% Nyanyian; 369; 31%

Komuni; 330; 27%


Doa; 70; 6%

6. ALASAN MENGAPA TIDAK BISA "ENJOY" MENGIKUTI MISA


Dari responden yang > Membosankan/bikin ngantuk
"tidak enjoy mengikuti 38 > Kurang mendalam
misa" > Terlalu liturgis dan ritual
> Bacaan banyak tetapi tidak didalami betul
> Memang tidak niat (ikut karena terpaksa)
> Faktor Romonya
> Sedang tidak merasakan kedamaian kalo misa di gereja tidak seperti dulu
> Faktor teman-teman sebayanya
> Terlalu lama
> Alasan pribadi
> Merasa blm mantap dan khusyuk

7. PUNYA KEBIASAAN BERDOA DI LUAR MISA DI GEREJA


Kebiasaan Doa Jml % Punya Kebiasaan Berdoa di Luar Misa
Punya 1.118 89,9%
Tidak Punya 126 10,1% Tidak Punya; 126; 10%
Total 1.244 100,0%

Punya; 1.118; 90%

7. KEBIASAAN DOA YANG DIAKUKAN


Dari responden yang Kebiasaan Doa yang Dilakukan
1.118
"punya kebiasaan doa"
Bersama Keluarga; 58; 5%
Doa Jml % Bersama Kelompok; 30; 3%
Pribadi 956 85,5%
Lingkungan/
74 6,6% Lingkungan/ Wilayah;
Wilayah
Bersama Keluarga 58 5,2%

Bersama Kelompok 30 2,7% Pribadi; 956; 85%


Total 1.118 100,0%
8. KEIKUTSERTAAN DALAM KEGIATAN GEREJA
Keikutsertaan Jml % Keikutsertaan dalam Kegiatan Gereja
Ikut 941 75,6%
Tidak ikut 303 24,4%
Total 1.244 100,0% Tidak ikut; 303; 24%

Ikut; 941; 76%

9. KEGIATAN GEREJA YANG DIIKUTI


Dari responden yang "ikut Kegiatan Gereja yang Diikuti
941
kegiatan gereja"
Kegiatan Jml % Lainnya; 237; 25%
Misdinar; 135; 14%
Misdinar 135 14,3%
Kor/Mazmur 292 31,0%
Lektor 151 16,0%
Parkir-Keamanan 126 13,4% Parkir-Keamanan;
Lainnya 237 25,2% 126; 14%
Total 941 100,0% Kor/Mazmur; 292; 31%

Lektor; 151; 16%

10. KEIKUTSERTAAN DALAM KELOMPOK OMK


Keikutsertaan Jml % Partisipasi dalam Kelompok OMK
Ikut 934 75,1%
Tidak Ikut 310 24,9% Tidak Ikut; 310; 25%
Total 1.244 100,0%

Ikut; 934; 75%

10. TINGKAT KEIKUTSERTAAN KELOMPOK OMK


Dari responden yang "ikut Tingkat Keterlibatan dalam Kelompok OMK
934
kelompok OMK"
Tingkat Jml %
Di Paroki; 238; 25%
Di Paroki 238 25,5%
Dua-duanya; 361; 39%
Di Lingkungan/
335 35,9%
Wilayah
Dua-duanya 361 38,7%
Total 934 100,0%
Di Lingkungan/ Wilayah;
335; 36%
10. ALASAN MENGAPA TIDAK IKUT DALAM KELOMPOK OMK

Dari responden yang Tidak tertarik Alasan Tidak Ikut Kelompok OMK
310
"tidak ikut kelompok OMK" kegiatannya; 22; 7%
Tidak nyaman; 34;
Tingkat Jml %
Tidak pernah 11%
Tidak tertarik
22 7,1% diundang; 86; 28%
kegiatannya
Tidak nyaman 34 11,0% Tidak kenal teman; 41;
Tidak kenal teman 41 13,2%
13%
Tidak ada waktu 127 41,0%
Tidak pernah Tidak ada waktu;
86 27,7%
diundang 127; 41%
Total 310 100,0%

11. DUKUNGAN & DORONGAN ORANG TUA DALAM HIDUP MENGGEREJA


Orang Tua Orang Tua Mendukung Hidup Menggereja
Jml % Tidak; 23; 2%
Mendukung
Ya 1.221 98,2%
Tidak 23 1,8%
Total 1.244 100,0%

Ya; 1.221; 98%

12. DUKUNGAN & DORONGAN ORANG KATOLIK DI SEKITAR DALAM HIDUP MENGGEREJA
Orang di Sekitar
Jml % Orang Katolik di Sekitar Mendukung Hidup Menggereja
Mendukung
Ya 1.203 96,7% Tidak; 41; 3%
Tidak 41 3,3%
Total 1.244 100,0%

Ya; 1.203; 97%

13. DPP MENDUKUNG, MENDORONG, DAN MEMBERI RUANG BAGI OMK UNTUK BERKIPRAH DALAM HIDUP MENGGEREJA
Dukungan DPP Jml % Penilaian Anak Muda terhadap Dukungan DPP pada OMK
DPP cukup untuk Berkiprah dalam Hidup Menggereja
1.095 88,0%
mendukung DPP kurang mendukung;
DPP kurang 149; 12%
149 12,0%
mendukung
Total 1.244 100,0%

DPP cukup mendukung;


1.095; 88%
KEMASYARAKATAN & KEBANGSAAN

1. KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUNG (RT/RW)


Keaktifan Jml %
Keaktifan Ikut Kegiatan Kampung (RT/RW)
Ikut 638 51,3%
Tidak ikut 606 48,7%
Total 1.244 100,0%

Tidak ikut; 606; 49% Ikut; 638; 51%

2. KEGIATAN KAMPUNG YANG DIIKUTI


Dari responden yang "ikut Kegiatan Kampung yang Diikuti
638 Rewangan; 1; 0%
kegiatan kampung"
Kegiatan Jml % Posyandu; 2; 0% Lainnya; 1; 0%
Karang Taruna 466 73,0%
Ronda; 94; 6% Karang Taruna; 466; 29%
Tujuh Belasan 417 65,4%
Kerja Bakti 309 48,4%
Sinoman; 332; 20%
Sinoman 332 52,0%
Ronda 94 14,7%
Posyandu 2 0,3%
Rewangan 1 0,2%
Lainnya 1 0,2%
Kerja Bakti; 309; 19% Tujuh Belasan; 417; 26%
* Dapat memilih lebih dari 1 kegiatan

3. ALASAN MENGAPA TIDAK IKUT KEGIATAN KAMPUNG


Dari responden yang "tidak Alasan Tidak Ikut Kegiatan Kampung (RT/RW)
606
ikut kegiatan kampung"

Alasan Jml %
Tidak berminat 339 55,9% Tidak ada kegiatan di
Tidak ada kampung; 267; 44%
Tidak berminat; 339; 56%
kegiatan di 267 44,1%
kampung
Total 606 100,0%

4. KEIKUTSERTAAN DALAM KELOMPOK/ORGANISASI DI MASYARAKAT


Keikutsertaan Jml % Partisipasi dalam Kelompok/Organisasi di Masyarakat
Ikut 468 37,6%
Tidak ikut 776 62,4%
Total 1.244 100,0%
Ikut; 468; 38%

Tidak ikut; 776; 62%


5. KELOMPOK/ORGANISASI DI MASYARAKAT YANG DIIKUTI
Dari responden yang "ikut
Kelompok/Organisasi/ Komunitas yang Diikuti
kelompok /organisasi di 468
masyarakat" Tidak spesifik/ Tidak sesuai;
Kelompok/
31; 7%
Lainnya; 10; 2%
Jml %
Organisasi

Olah Raga 128 27,4%


Olah Raga; 128; 28%
Seni & Budaya;
Sosial 76; 16%
169 36,1%
kemanusiaan
Sosial politik &
15 3,2%
kemasyarakatan Karang Taruna;
Karang Taruna 39 8,3% 39; 8%
Seni & Budaya 76 16,2%
Lainnya 10 2,1%
Tidak spesifik/ Sosial politik & kemasyarakatan; Sosial kemanusiaan;
31 6,6% 15; 3%
Tidak sesuai 169; 36%
Total 468 100,0%

6. PEMAHAMAN TENTANG PANCASILA


Pemahaman Jml % Pemahaman tentang Pancasila
Paham 1.118 89,9% Tidak paham, Hanya hafal;
126; 10%
Tidak paham,
126 10,1%
Hanya hafal
Total 1.244 100,0%

Paham; 1.118; 90%

7. KEMAMPUAN MENYANYIKAN LAGU INDONESIA RAYA


Kemampuan Jml % Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Bisa 1.235 99,3% Tidak Bisa; 9; 1%
Tidak Bisa 9 0,7%
Total 1.244 100,0%

Bisa; 1.235; 99%

8. PENGETAHUAN TENTANG PAHLAWAN NASIONAL YANG BERAGAMA KATOLIK


Pengetahuan Jml % Tahu tentang Pahlawan Nasional yang Katolik
Tahu 808 65,0%
Tidak tahu 436 35,0%
Total 1.244 100,0%
Tidak tahu; 436; 35%

Tahu; 808; 65%


9. MINAT UNTUK MENJADI PELAYAN MASYARAKAT
Minat Jml % Minat Menjadi Pelayan Masyarakat
Berminat 857 68,9%
Tidak berminat 387 31,1%
Total 1.244 100,0% Tidak berminat; 387; 31%

Berminat; 857; 69%

(Berminat menjadi pelayan masyarakat apa?)

10. PENGETAHUAN ADA/TIDAKNYA PERSOALAN DALAM MASYARAKAT


Pengetahuan Jml % Pengetahuan Ada/Tidaknya Persoalan dalam Masyarakat
Tahu 821 66,0%
Tidak tahu 423 34,0%
Total 1.244 100,0%
Tidak tahu; 423; 34%

Tahu; 821; 66%

11. PERSOALAN DALAM MASYARAKAT YANG DIKETAHUI


Dari responden yang "tahu Persoalan yang Diketahui dalam Masyarakat
adanya persoalan dalam 821
masyarakat" Kesehatan; 3 Persoalan Lainnya; 8
Persoalan Jml %
Sosial ekonomi 271 33,0% Politik; 43 Tidak spesifik/ Tidak
Lingkungan 204 24,8%
Agama (dan toleransi); 71
Kemanusiaan 139 16,9%
Sosial ekonomi;
Hukum dan
78 9,5% Hukum dan keadilan; 78
keadilan
Agama (dan
71 8,6%
toleransi)
Politik 43 5,2%
Kesehatan 3 0,4%
Kemanusiaan; 139
Persoalan Lainnya 8 1,0%

Tidak spesifik/
4 0,5% Lingkungan; 204
Tidak sesuai

12. KEAKTIFAN MENGIKUTI ISU-ISU POLITIK DI INDONESIA


Keaktifan Jml % Mengikuti Isu Politik di Indonesia
Mengikuti 629 50,6%
Tidak mengikuti 615 49,4%
Total 1.244 100,0%
Mengikuti; 629; 51%
Tidak mengikuti; 615; 49%
13. ISU-ISU POLITIK YANG DIIKUTI
Dari responden yang Isu Politik yang Diikuti
629 Korupsi; 2; 0%
"mengikuti isu-isu politik"
Isu Politik Jml % Kepolisian; 6; 1% Lainnya; 26; 4%
Toleransi 349 55,5% Keadilan dan hukum; 8; 1%
Pemilu 147 23,4%
UU dan Perda 91 14,5% UU dan Perda; 91
Keadilan dan
8 1,3%
hukum
Kepolisian 6 1,0% Toleransi; 349; 56%
Korupsi 2 0,3% Pemilu; 147; 23%
Lainnya 26 4,1%

14. DUKUNGAN & DORONGAN ORANG TUA DALAM KEGIATAN ATAU KELOMPOK MASYARAKAT
Dukungan Orang Dukungan orang tua dalam kegiatan atau
Jml %
Tua kelompok/organisasi masyarakat
Mendukung 1.123 90,27 Tidak mendukung; 121; 10%

Tidak mendukung 121 9,73

Total 1.244 100,00

Mendukung; 1.123; 90%

14. MINAT UNTUK AMBIL BAGIAN DALAM MENCARI SOLUSI UNTUK MENGATASI PERSOALAN MASYARAKAT
Minat Jml % Minat Ambil Bagian Mencari Solusi Mengatasi Persoalan
Berminat 855 68,73 Masyarakat
Tidak berminat 389 31,27
Total 1.244 100,00 Tidak berminat; 389;

Berminat; 855;

15. DPP MENDORONG/MENGGERAKKAN OMK UNTUK PEDULI ATAU TERLIBAT DALAM PERSOALAN MASYARAKAT
Dorongan DPP Jml % Apakah DPP (Gereja) mendorong OMK untuk peduli
Mendorong 1.028 82,64 dan/atau terlibat dalam persoalan masyarakat?
Tidak Mendorong 216 17,36
Total 1.244 100,00 Tidak Mendorong; 216; 17%

Mendorong; 1.028; 83%


CUPLIKAN (HIGHLIGHT) JAWABAN ATAS PERTANYAAN-PERTANYAAN TERBUKA
DALAM SURVEI “ANAK MUDA, AYO SPEAK UP!”

A. Pertanyaan: Menurut pendapatmu, apakah Dewan Pastoral Paroki (pengurus paroki)


mendukung, mendorong, memberi ruang bagi OMK untuk berkiprah dalam hidup
menggereja? Jelaskan.
1. Cukup mendukung.
Gereja memberikan ruang gerak bagi omk salahsatunya gereja memberikan kepercayaan bagi omk
tingkat paroki untuk menghandle acara HUT yang dimana ini merupakan pengalaman pertama bagi
teman2 OMK. Salah satu kesempatan yang luar biasa bagi lebih orang muda untuk berlatih menuju
step selanjutnya untuk omk yg lebih maju dan bertanggung jawab.
2. Kurang mendukung.
Karna Timja kurang bisa merangkul dan membuat kegiatan sebagai wadah OMK berdinamika
3. Cukup mendukung.
Semua umat selalu mendukung kegiatan yang OMK lakukan, contohya pada saat OMK mengadakan
lomba 17 an, umat ikut berpartisipasi secara aktif untuk mendukung jalannya kegiatan tersebut.
Selain itu juga pasti membantu OMK untuk melakukan kegiatan yang positif terutama yang
mendorong pertumbuhan iman katolik pada diri anak muda
4. Cukup mendukung.
Mendukung untuk omk aktif berkegiatan di gereja, tp kurang memberikan ruang untuk berkreasi
sesuai selera anak muda.
5. Cukup mendukung.
Cukup mendukung. Terkadang jika ada kegiatan disupport dengan baik tapi adakalanya kita juga
sedikit kesulitan terutama bagian dana kadang sedikit tidak dibantu untuk diarahkan (menurut
pribadi saya).
6. Kurang mendukung.
Dewan terkadang membuat program yg kurang tepat sasaran untuk kategori omk, sehingga omk
ruang geraknya dibatasi dengan benturan2 seperti program yang tidak disetujui, pemangkasan
anggaran, lalu omk jg dituntut untuk selaras dengan "keinginan" Dewan.
Semua bentuk upaya untuk menghidupkan omk dikembalikan kepada omk sendiri, Dewan hanya
memberi arahan dan evaluasi yg itupun sifatnya pujian karna sudah menjalankan program kerja hal
ini kurang membangun karna omk terkesan hanya sbg "alat" yg digunakan tenaga, pikirannya untuk
mewujudkan slogan "orang muda wajah Gereja".
7. Cukup mendukung.
Menurut saya, Dewan Pastoral Paroki (pengurus Paroki) mendukung, mendorong, memberi ruang
bagi OMK untuk ikut ambil bagian dalam hidup menggereja karena bisa dilihat saja pada saat HUT
Paroki yang ke 24 kemarin, OMK mendapat kesempatan untuk menjadi panitia HUT, sehingga
dengan adanya momentum seperti itu sama saja seperti mengajak para orang-orang muda di Paroki
roh Kudus kebonarum ini untuk aktif dan ikut terlibat dalam hidup menggereja. Tidak hanya itu
saja, pada pemilihan Dewan Pastoral Paroki kemarin juga OMK ikut terlibat dalam pemilihan, dan
juga mendapat hak untuk dipilih
8. Cukup mendukung.
Untuk saat ini, orang muda Katolik di paroki didorong untuk mengikuti setiap pelayanan dalam
menggereja seperti Lektor, Prodiakon, Pemazmur, Tatib. Untuk umur yang sudah cukup tua,
diharapkan memberikan kesempatan bagi yang lebih muda untuk maju dalam kehidupan
menggereja.
9. Cukup mendukung.
DPP mulai memberikan ruang bagi OMK untuk terlibat dalam pelayanan pastoral paroki sebagai
anggota DPP, dan selalu memberikan berbagai bentuk dukungan dalam berbagai kegiatan OMK.
10. Kurang mendukung.
Eksistensi orang tua atau dewan gereja yang terlalu ikut campur dlm kreativitas anak muda, bukan
membimbing tapi menghendaki sesuatu yg bertentangan dengan anak muda. Terlalu banyak aturan
yg membatasi ruang gerak anak muda dan sedikitnya dukungan finansial untuk mewujudkan suatu
kegiatan.

B. Pertanyaan: Apa usulanmu untuk Dewan Pastoral Parokimu?


1. Untuk Dewan Pastoral Paroki dalam menjalankan rencana kegiatanya alangkah baiknya juga
disesuaikan dengankan dengan kondisi di wilayah/stasi. Kita sebagai paguyuban harus bersama²
dalam mengembangkan gereja buka hanya perintah.
2. Berikan mereka ruang dan support untuk berkarya di gereja dengan gaya mereka sendiri. Mayoriras
OMK tidak ingin melakukan pelayanan di gereja jika terdapat doktrinasi "gaya lama" yang kuat. OMK
ingin menjadi "supir" mobil mereka sendiri, tetapi mereka tidak tahu kalau mereka belum bisa "nyetir".
Semoga DPP dapat menjadi "navigator" yang baik bagi OMK.
3. Libatkan orang muda dalam kegiatan gereja, mulai percayakan kepada kaum muda untuk berada
dalam Dewan Pastoral Paroki.
4. Sebaiknya orang2 yg tua kolot diganti dgn wajah2 yg baru disesuaikan dgn kondisi sekarang yg lebih
modern.
5. Berilah wadah bagi anak muda untuk berkegiatan digereja selain tentang pelayanan. semisal
menyalurkan hobi atau sekedar bermain digereja selama tidak mengganggu dan merusak atau bahkan
tidak merugikan gereja dan berdampak positif tidak perlu dilarang dan saya harap gereja ikut andil
dalam perkembangan anak muda diluar dari pelayanan.
6. Memberikan waktu untuk mendengarkan aspirasi kami orang muda dari berbagai prespektif, tidak
mengkonotasikan orang muda sebagai "anak-anak" yang memiliki kecenderungan berbuat negatif,
dibutuhkan adanya keterbukaan kepada kami, serta mengapresiasi apa yang sudah kami lakukan
sebagai playan di gereja, tidak harus muluk-muluk tetapi hargai dan restui kami untuk ikut bekerja di
ladang Tuhan dengan cara kami
7. Apabila ingin melibatkan OMK dlm suatu kegiatan, alangkah lebih baik apabila OMK jg diajak untuk
berpikir, berdiskusi bersama sehingga OMK paham apa yang diinginkan dan dimaksud oleh Bp/Ibu.
Tidak ujug2 selalu minta ikut kegiatan dadakan, dan harus BISA. Kita anak muda bukannya tidak mau
membantu, tp kalo spti itu terus menerus kami jg capek. Seakan OMK hnya spti orang suruhan.
8. Meminta ketua wilayah & ketua lingkungan survei kegiatan omk wilayah. Setidaknya mengutus awam
untuk mendampingi OMK wilayah untuk berdinamika.
9. Jangan hanya melihat orang orang yang sudah aktif di gereja, namun saya harap mereka lebih
merangkul orang yang mungkin sangat ingin terlibat aktif di gereja namun karena pemalu, atau ayah
ibunya bukan prodiakon, jadi mereka takut untuk terlibat aktif dalam gereja. Saya lihat masih sangat
banyak hal hal yang seperti itu, gereja kan seharusnya menjadikan orang yang jauh dari Tuhan
semakin dekat bukan malah adu kemampuan agar dapat terlibat lebih banyak di gereja semata mata
agar dipandang.
10. Berilah ruang untuk anak muda berkarya, dengan memberi kesempatan mereka terlibat dalam
kepengurusan & kepanitiaan acara. Dengan memberi mereka kepercayaan peran di kedua lini
tersebut, pasti semakin banyak anak muda Katolik yg mau keluar dan terlibat untuk mengembangkan
Gereja masa depan. Tapi melibatkan & memberi peran tidak semata2 dengan melimpahkan banyak
acara kepada OMK, kami juga butuh ruang & waktu untuk mengembangkan kegiatan yg atas inisiatif
kami sendiri. Jadi ajak kami berdiskusi untuk menentukan timeline program pelayanan, agar tidak
bertumbukan jadwal antara OMK dengan Bidang2 lainnya.
11. DPP yang saat ini masih didominasi kaum tua mungkin bisa lebih merangkul OMK, contoh kecil: DPP
bisa lebih terbuka dan mau belajar menggunakan teknologi untuk kemajuan paroki. Terbukanya DPP
terhadap teknologi kiranya mampu diiringi lebih banyak masuknya peran OMK dalam pengembangan
paroki.
12. Sebelumnya terimakasih untuk motivasi dan dorongan dari DPP. Semoga DPP semakin mendengar
OMK tidak hanya meminta OMK agar aktif, tapi juga diadakan acara atau langkah pendekatan yang
lebih sefrekuensi dengan gaya anak muda.
13. Memiliki pemikiran lebih terbuka jika mengajak Omk, maksudnya dapat menerima usulan Omk
walaupun itu sedikit bertentangan dari aturan atau kebiasaan sebelumnya karena omk memiliki cara
pikir dengan merasakan jadi anak muda saat ini.
14. Libatkan org muda utk belajar berpendapat, membantu mengambil keputusan, dan jalinlah RELASI
dengan orang muda, bukan hanya utk DIMANFAATKAN SAJA namun murni tulus ingin berinteraksi,
berelasi, dan mau melihat juga daro sudut pandang orang muda.
15. Ajak OMK untuk terjun langsung dalam dewan pastoral meskipun bukan sebagai inti tapi bisa saja
dalam PSE ada bagian sebagai survei nah kaum muda diajak terlibat didalamnya mengingat kaum
muda lebih terampil dan cekatan dalam meraih informasi.
16. Tolong menjadi lebih terbuka dengan OMK, dan lebih srawung dengan OMK. Suatu saat nanti mereka
OMK akan menggantikan bapak/ibu yang berada di dewan paroki. jangan sampai mereka tidak
srawung dan berakhir malas untuk ikut dalam kepengurusan gereja.
17. Lebih diutamakan pelayanan. Karena kerap sekali banyak grup grup yang membuat kita malas ke
gereja. Jika niatnya pelayanan yha pelayanan bukan perfom bagus bagusan dan saling menjatuhkan
grup satu sama lain.
18. Usulan untuk dewan pastoral paroki yaitu lebih memperhatikan kembali OMK per wilayah dan
lingkungan. Karena justru yang perlu mendapat perhatin dan dukungan saat ini lebih kepada OMK
Wilayah masing2 bukan lagi OMK paroki.
19. OMK perlu dipandang bukan sekedar orang muda yang mempunyai semangat atau kekuatan fisik
lebih segar melainkan perlu dipandang secara utuh bahwa OMK adalah bagian tak terpisahkan dari
proses formatio iman berjenjang. Keterlibatan OMK tidak hanya diletakkan pada kegiatan yang
melibatkan aktivitas fisik melainkan perlu diajak untuk urun rembug sehingga OMK juga mempunyai
pemahaman mendalam mengenai hidup menggereja;. Hal tersebut juga agar melatih komunikasi dan
critical thinking anak muda pada tempatnya atau diberi wadah.
20. Tolong di japri orang tua yg anaknya ga mau ikut omk … percuma kalo orang tuanya aktif nyuruh
orang lain ikut omk tapi anaknya ga ikut omk.

C. Pertanyaan: Apa usulanmu untuk romo di parokimu?


1. Semoga romo dapat menjadi "rem" dan "gas" bagi OMK. Tahu kapan OMK bertindak terlalu
melenceng dan tahu kapan OMK perlu lari dengan kencang, tetapi tidak mengganggu "perjalanan"
para OMK.
2. Lebih aktif lagi untuk menanyakan atau peduli setidaknya apa yang dibutuhkan oleh kawan² OMK
baik di lingkup paroki maupun lingkup wilayah masing-masing. Ikut terjun melihat dan terlibat di
dalamnya sehingga memahami makna setiap kegiatan OMK. Karena di paroki saya, ada yang
sebenarnya 'kurang' peduli akan apa yg dibutuhkan oleh OMK di paroki kami, oleh karena itu lebih
baik semua Romo atau dewan pastoral paroki ikut terlibat di dalamnya.
3. Menjaga kesehatan untuk bisa terus melayani umat parokinya.
4. Romo diharapkan mampu untuk menambah intensitas nya turut serta mendampingi kegiatan umat di
lingkungan gereja. Tidak hanya bagi orang muda, namun juga anak-anak dan lansia. Romo mampu
mengerti dan memahami apa yang menjadi prioritas kebutuhan dari umatnya. Sehingga kebijakan
yang diambil kedepan bisa tepat sasaran dan juga sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh
umatnya.
5. Maturnuwun Romo, semoga Romo tetap dekat dengan teman-teman OMK menjadi Romo yang asyik
dan menghilangkan kesan “Takut dengan Romo” yang menjadikan canggung antara OMK dan Romo.
6. Romo itu sebagai pelayan umat semua tidak hanya sama umat yg di cocokin aj.
7. Sebaiknya jangan melihat kolekte sebagai ajang mengumpulkan uang, tetapi sebagai persembahan
pada Yesus Kristus, walaupun uang tersebut memang digunakan untuk pembangunan gereja tapi
bukan berarti jika total kolekte sedikit Romo dapat menyindir umat.
8. Mungkin saat Homili lebih interaktif agar kita kaum muda tidak merasa ngantuk dan bosan.
9. Romo, saya tau Romo hebat dalam membuat sebuah rancangan kegiatan di tempat yang dahulu.
Namun, sekarang Romo sudah ada di tempat yang baru, lingkungan yang baru, orang-orang yang
baru, dan budaya yang baru. Oleh karena itu, lebih baik Romo dapat menyadari bahwa cara cara
yang lama belum tentu berhasil diterapkan di tempat yang baru. Jika hal yang baik menjadi hilang
hanya karena cara yang kami lakuan berbeda dan kurang cocok dengan pemikiran Romo pada
akhirnya membuat kami enggan berkarya di Gereja tempat kami dilahirkan. Romo mari duduk
bersama dan cari solusi untuk OMK ke depannya.
10. Lebih memperhatikan kondisi ekonomi umat yang kurang mampu agar bisa berkembang dan bangkit.
11. Orang muda perlu romo yang mau srawung dengan orang muda. Tidak harus selalu mengikuti tren
yang ada atau menjadi asik. Minimal mau menjalin komunikasi dan memahami orang muda.
12. Sebaiknya jgn terlalu menyerahkan sepenuhnya pd dewan utk kegiatan2..harus dimonitor sendiri, kl
ada usulan sebaiknya dipertimbangkan jgn lgsg ditolak mentah2. Jg harus lebih guyub dan akrab
sesama Romo, jgn yg 1 punya kebijakan begini..satu lagi punya kebijakan sendiri. Utk romo yg sudah
terlalu sepuh sebaiknya jgn dikasih jatah mimpin misa dgn jam yg sama..umatnya bosen bgt..kami
ngga mudeng homilinya apa, dan kadang marah2 ngga jls.
13. Menjadi romo memang tantangan, dan suatu keharusan untuk melalui semua tantangan. Romo bukan
hanya saat dia yg memakai kasula lalu memberikan ceramah kepada umat, tetapi di kehidupan sehari
hari. Romo harusnya bukannya membesarkan ego sendiri. Semua ada batasannya bukan semana
mena menjadikan suatu kegiatan sebagai alasan. Sebagai romo terutama juga harus mengerti waktu
nggak selalu keluyuran bersama omk (yg lebih banyak cewenya) dengan dahlil "rapat di wedhangan".
Romo harusnya bisa mengerti kondisi psikis omk tidak nge-judge omk itu "gila" Karena manut omngan
omk yg lain karna ga suka.
14. Semangat ya Romo, pahami dan selami pola pikir OMK.. tidak perlu harus selalu punya pandangan
yg sama seperti OMK.. cukup dimengerti saja... dan juga jangan terkesan terburu2, krn semua pasti
ada waktunya.
15. Lebih dekat dengan kami orang-orang muda, ijinkan kami juga untuk dekat dengan "pasturan"
sehingga kami tidak terkesan canggung dan takut untuk berkeluh kesah, cerita, memohon berkat dan
lebih enjoy untuk melayani di gereja.

D. Pertanyaan: Apa usulanmu untuk kelompok OMK?


1. Saya pribadi berharap, agar teman-teman OMK tidak mengedepankan ego masing-masing, dan untuk
kami yg mungkin kurang aktif dalam berkegiatan, jangan di kucilkan, ajak kami untuk bergabung
supaya kami tidak merasa rendah diri karena kurang aktif dalam kegiatan menggereja dan kegiatan
di OMK sendiri.
2. Organisasi jangan hanya dijadikan tempat untuk sekadar berkumpul, tapi buat dan adakan suatu
program dan kegiatan yang membangun dan bermanfaat, baik untuk lingkup dalam maupun luar
organisasi. Ciptakan suasana dan lingkungan yang positif.
3. Lebih kompak lagi dan jangan saling membedakan antara generasi, Perlunya kesadaran dalam waktu
dan tempat khususnya saat diruang OMK, Mengurangi adanya geb dan bersosialisasi dengan baik
agar keterlibatan kaum muda yg belum aktif dapat secara mudah dirangkul, Lebih kreatif untuk
membuat agenda2 menarik yang dapat menjadi sarana merekrut renang baru/yang pasif dan saling
mengenal.
4. Dalam berkegiatan ada baiknya dan seyogyanya lebih diperhatikan lagi dalam kegiatan itu maksud
dan tujuan yang hendak diraih itu apa dan maknanya serta relevansinya bagi Orang Muda itu apa?
Dan harapannya kegiatan tersebut bisa menjadikan pribadi yang berdaya ubah untuk saling mengenal
akan pentingnya kebersamaan sebagai saudara seiman (Teman, Sahabat, BESTIE dll).
5. Untuk kelompok OMK,mungkin untuk kedepannya bisa lebih giat lagi didalam kegiatan menggereja.
OMK kecenderungannya hanya memilih untuk kegiatan yang bersifat senang-senang saja. Contohnya
di wilayah ada kegiatan retret bersama OMK kalau ada acara seperti ini kecenderungan OMK lebih
memilih ikut,dan kalau ada acara seperti ibadah,tugas koor,dll dalam wilayah yang sifatnya
mengundang para OMK,mereka kecenderungan untuk memilih tidak turut serta dalam hal ini. Hal
seperti ini lah yang perlu kita sebaiknya singkirkan karena kita hidup didunia ini tidak hanya
bersenang-senang saja,namun kita juga perlu ingat tentang keimanan Tuhan Yesus dalam diri kita
yang dibangun melalui kegiatan bersama.
6. Tantangan org muda saat ini mmg sulit, terlebih dalam pelayanan sehingga kita harus sadar betul
motivasi kita pelayanan untuk apa, mungkin perlu menjangkau omk ditingkat lingkungan agar omk
yg tdk aktif jg mngenal omk paroki itu apa.. Banyak diantara org muda terjebak stigma omk paroki
adlh mrka yg terpilih di paroki sdgkan wilayah sudah dgn otoritasnya masing2, shg org muda yg krg
aktif merasa mereka tidak punya wadah disitu. Jadi mari kita hilangkan stigma tsb mari kita rangkul
omk yg krg mendapat perhatian tsb, dan hilangkan jg model gap diantara omk2 shg kita smua sama
dan pantas menyandang sebutan omk paroki yg bermakna menyeluruh baik tingkat pengurus, omk
wilayah dan tingkat lingkungan agar menjadi 1 kesatuan yg solid. Prinsip ini harus dijalankan. Barulah
buat program yg dapat menyentuh seluruh elemen orang muda.
7. Kelompok OMK terasa nge-geng dengan berbagai atribut yang menunjukkan bahwa mereka adalah
OMK. Akan lebih baik bila mereka lebih rendah hati dan tidak berlebihan menggunakan atribut,
sehingga lebih enak dipandang oleh semua umat. OMK yang mengatur parkir agar lebih baik lagi
karena mereka tidak bisa mengatur dan mobil yang keluar dari parkiran pun semrawut, pendamping
OMK juga diam saja.
8. Sudah melaksanakan tugas dgn baik, mungkin dari saya OMK yg kurang aktif ini masih kurang yakin,
karena takut kurang nyaman di OMK yg sepertinya masih ada semacam kelompok² tertentu, dan
kurang berbaur dgn semua anggota OMK.
9. Semoga OMK boleh merekrut teman-teman mahasiswa yang mungkin saja dari provinsi lain yang
datang ke Solo untuk berkuliah yang sebenarnya mereka juga rindu untuk ikut organisasi Gereja,
salah satunya OMK.
10. Omk agar semakin gerak cepat dan terstruktur, mau mendengarkan saran dari berbagai Pihak, selalu
mengkosultasikan jika ada agenda atau problem yang ada di Omk, jangan di pendem dan di garap
dewean tetapi harus tetep koordinasi dengan Romo Paroki sekecil apapun progres kalian.
11. OMK bisa memberikan wadah bagi kaum muda untuk mengembangkan minat maupun bakat pada
bidangnya yang sesuai dengan perkembangan zaman, orang muda akan tertarik mengikuti kegiatan
apabila kegiatan tersebut berguna untuk pengembangan dirinya dalam mengasah hard skill maupun
softskill sehingga output dari kegiatan tersebut dapat diaplikasikan dan diterapkan dalam kehidupan
kuliah maupun pekerjaan. Kegiatan di gereja tidak hanya berfokus pada pengembangan iman tetapi
juga pengembangan diri dalam mempersiapkan kehidupan yang lebih baik. Misal : di era teknologi -
OMK mengadakan kegiatan mengenai pentingnya big data, investasi, bisnis, dll sehingga bisa menjadi
bekal bagi kaum muda untuk ambil bagian dalam kemajuan dunia.
12. Penyebab utama saya jarang mengikuti kegiatan OMK adalah kurang tepat waktu saat kumpul kumpul
diadakan. Saya merasa lebih bisa memanfaatkan waktu kosong itu untuk hal lain daripada harus
menunggu orang orang yang tidak ontime.
13. Saya berharap maybe omk akan ke kampus2 untuk mengajak kami mengikuti omk.
14. Tidak ada. OMK kami sedang tidur.
15. Kalian hebat. Karna diusia muda sudah mau memberikan diri untuk pelayanan. Yukkk dimantapin lagi
imannya biar makin bakoh.
E. Pertanyaan: Apa usulanmu untuk pendamping OMK di parokimu?
1. Pendamping OMK Paroki untuk bisa membuat gebrakan untuk lebih mengakrabkan OMK Paroki denga
OMK yang di stasi/wilayah dan membuat OMK di stasi/wilayah agar juga mau terlinat dalam kegiatan
OMK Paroki.
2. Untuk pendamping OMK, semoga pendamping kami bisa lebih mengamati teman-teman yang
mungkin kurang aktif dalam kegiatan OMK maupun kegiatan gereja agar tidak merasa rendah diri
karena saya pribadi terkadang merasa kurang percaya diri karena saya belum begitu aktif dalam
kegiatan, namun teman-teman yg aktif dalam kegaiatan terkadang masih memilih untuk
berkomunikasi dengan yg lebih aktif daripada kami yg kurang aktif dalam kegiatan.
3. Lebih pro aktif lagi terutama mengajak pihak-pihak lain seperti Romo untuk mendukung sepenuhnya
setiap kegiatan OMK yang sudah direncakan dan yang akan berjalan maupun sudah berjalan. Untuk
kegiatan yang direncanakan sebaiknya dilist apa saja yang dibutuhkan, besarnya anggaran dan siapa
saja yang terlibat, untuk kegiatan yang sedang berjalan hendaknya para Romo, semuanya saja untuk
Romo ikut terlibat dan setidaknya peduli akan apa yang dibutuhkan, tidak hanya 1-2 Romo namun
semuanya saja, untuk kegiatan yang sudah terlaksana adanya evaluasi membuat kegiatan yg sdh
berjalan tsb dapat menjadi lebih baik ke depannya atau mungkin dapat menjadi kegiatan lain yang
lebih seru / berguna.
4. Berikan ruang lebih bagi orang yang bukan dari kalangan Pengurus/Petinggi Gereja untuk menjadi
pengurus OMK dan lebih dekat dengan Gereja. Jangan hanya itu-itu saja yang terlihat menonjol aktif
di Gereja. Sekali lagi, tidak aktif bukan berarti tidak mau/tidak niat, melainkan bisa saja merasa tidak
diterima.
5. Semoga pendamping tidak memihak pada omk yang memang mereka dekat namun dpt menjadi
penegah sert pembimbing yg adil bagi omk.
6. Lebih berani dalam mengajak anggota OMK dari setiap wilayah, mengingat bahwa pendamping tidak
hanya terpaku pada mendampingi saja, tapi juga mengajak untuk aktif. Serta komunikasi yang efektif,
tidak hanya sebatas "ayo ayo" dan selesai tapi juga komitmen dalam kegiatan (dalam artian disiplin)
dan bila perlu mendatangi anggota OMK untuk kembali aktif bagi yg tidak pernah datang.
7. lebih giat dan mendorong para pengurus untuk mau terjun ke lini terkecil gereja yaitu tgkt lingkungan,
dan mengawal program kerja unggulan yg dapat mencakup segala aspek baik minat, bakat, rohani,
dan kemasyarakatan sehingga para orang muda merasa bahwa mereka tidak sendiri, dan mereka
selalu punya tempat/wadah untuk mereka berkarya.
8. Smoga hanya mendukung dan menjadi penasehat..bukan pelaksana kegiatan..sering kali ketua OMK
mundur karena direcoki oleh pendamping OMKnya..jd merasa useless sebagai ketua OMK.
9. Hidupkan OMK dari Tingkat Lingkungan - Paroki.. paling tidak sebulan Sekali Berkumpul untuk
Merekatkan kebersamaan OMK.. supaya anak" muda lebih mengutamakan kegiatan menggereja.
10. Pendamping OMK sebaiknya mampu menyeimbangkan diri secara mental dan emosional dengan
berbagai usia yang ada di dalam OMK. Serta setiap melakukan evaluasi tiap bulan harus dilakukan
secara terbuka untuk sie apapun, termasuk perbendaharaan dan kesekretariatan OMK.
11. Usulan saya, tetap sabar dan tekun dalam mendampingi para teman - teman OMK, karena dalam
mendampingi pasti bukanlah hal yang mudah. Tetap semangat dan jangan menyerah.
12. Semua orang digereja itu pendamping OMK, tidak ada satu person. Namun jika ada pendamping OMK
biarlah pendamping itu yg memilih OMK itu sendiri, bukan dipilihkan dari Dewan atau Romo.
13. Tidak pernah memikirkan pendamping soalnya omk sering bergerak sendiri tanpa ada pendamping.
14. Menjadwalkan dan mengadakan pertemuan rutin omk dan mewajibkan setiap lingkungan
mengirimkan paling tidak 3 atau 5 orang untuk ikut berpartisipasi kedalam omk dan membagi
kelompok sesuai dengan minat dan bakat perseorangan.
15. Beri teguran kalo memang tidak sesuai.
F. Pertanyaan: Dewan Pastoral Paroki (Gereja) mendorong/menggerakkan OMK untuk
peduli dan/atau terlibat dalam persoalan masyarakat melalui hal atau kegiatan apa?
1. Bakti sosial di Masyarakat.
2. Lingkungan hidup melalui kegiatan bagi benih ikan, membagikan benih tanaman baik tanaman sayur
hingga tanaman keras.
3. Banyak kegiatan sosial yang dilakukan Paroki salah satunya kegiatan baksos, donor darah dan adanya
organisasi HAK yang membantu mendorong OMK untuk ikut berperan dalam kegiatan.
4. Mengkampanyekan dan menerapkan pola hidup minim sampah, misal selalu bawa tumbler dan tas
sehingga tidak membutuhkan kresek.
5. Ketika perayaan pesta nama, pasti gereja mengundang umat yang berbeda agama untuk ikut kenduri
lintas iman dimana omk juga dilibatkan.
6. Sejujurnya saya belum terlalu mengenal berbagai bidang dari dewan paroki. Mungkin tiap bidang
memiliki proker yang bisa melibatkan OMK dalam menggali solusi dalam persoalan masyarakat.
Sebagai contoh, baru saja dilaksanakan kegiatan kerja bakti antar agama dalam rangka hari
pahlawan. Poin yg disampaikan kegiatan ini adalah silahturahmi demi menekan ancaman perpecahan
antar umat beragama di masyarakat.
7. Romo & dewan mengarahkan OMK untuk terlibat dalam kepanitiaan hari Kemerdekaan. Saat Pemilu
juga Gereja memberi ruang diskusi dengan wakil rakyat untuk menyampaikan aspirasi.
8. Peduli untuk berbagi terhadap mereka yang kurang mampu. Kami melakukan kegiatan seperti
membagikan makanan atau minuman. OMK paroki membagi tugas untuk hal ini kepada OMK wilayah
untuk membuat makanan atau minuman dari bahan yang telah dipersiapkan dari OMK paroki.
9. Setiap sholat ied, kami OMK membantu parkir saudara-saudara kami yang sedang sholat. Menata
motor dan merapikannya di beberapa masjid. Selain itu membagikan takjil saat bulan puasa.
Melakukan kegiatan lintas iman dengan mengunjungi pondok pesantren.
10. Sebenarnya dr pihak gereja itu mendukung dan mendorong, kaya contoh nya pembimbing bilang
anak OMK harus menjiwai rasa peduli dan mau terlibat dalam masyarakat, dll. Cuma mungkin karna
efek covid yang melanda 2 tahun usia² OMK mau ikut serta ke masyarakat itu jadi kaku, harus mulai
dr mana, hrs bagaimana, dll. Jadi bentuk nyatanya blm terlalu terlihat, baru hanya sekedar sosialisasi.
11. Toleransi, kepedulian sesama terutama pada msy yg kurang mampu dan mengarahkan kaum muda
untuk lebih teliti, cermat dan bijak dalam memilih kandidat di pemilu yg akan dtg khususnya mereka
yg perdana dalam melakukan pemilu.
12. Melalui kegiatan menjual barang rosokan untuk membantu warga yg kurang berkecukupan di sekitar
gejera.
13. Pemberdayaan orang muda yang tidak punya pekerjaan dan penghasilanya kurang dari cukup agar
bisa berkembang dan bangkit dari keterpurukan.

Anda mungkin juga menyukai