Anda di halaman 1dari 3

Nama:Ghani Ibnu Fajar

NIM:2102030086

Matkul:Manajemen Keu

MANAJEMEN KEUANGAN

PENDAHULUAN

Struktur modal secara umum merupakan perbandingan antara utang dan modal untuk membiayai suatu
perusahaan (Alipour et al., 2015). Struktur modal yang optimal dapat diwujudkan dengan menentukan
kombinasi modal yang tepat sehingga perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dan
dapat menghasilkan laba yang maksimal (Sari & Haryan to, 2013). Brigham & Houston (2011)
mengemukakan peningkatan harga saham karena struktur modal dapat dikatakan struktur modal yang
baik. Namun pada kenyataannya, penggunaan hutang yang terlalu banyak dapat mengakibatkan
perusahaan likuiditas memiliki hasil yang signifikan dalam arah negatif.

PEMBAHASAN

Pengaruh Likuiditas Terhadap Struktur Moda

Likuiditas memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan struktur modal. Hal ini menunjukkan bahwa
struktur modal yang bersumber dari utang berkurang sehingga tingkat likuiditas dapat mempengaruhi
struktur modal. Likuiditas yang tinggi dari suatu perusahaan dapat membuat kemampuannya untuk
memenuhi kewajiban karena aktiva lancarnya dapat digunakan untuk membayar kewajiban tersebut.
Dengan bertambahnya likuiditas perusahaan, maka dana internal berupa aset lancar digunakan untuk
memenuhi kewajiban dalam membayar utang perusahaan dan apabila masih terdapat dana internal
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional. Hutang yang relatif rendah pada likuiditas
perusahaan yang tinggi memiliki hasil yang sejalan dengan teori pecking or der (Chasanah & Satrio,
2017).

Pengaruh Struktur Aset Terhadap Struktur Modal

Struktur aktiva dapat mempengaruhi struktur modal secara signifikan dan negatif. Besar kecilnya risiko
perusahaan akibat penggunaan utang menyebabkan korelasi negatif antara struktur aktiva dan struktur
modal. Kemudian, kondisi ini menyebabkan perseroan menggunakan utang yang relatif kecil sebagai
sumber pendanaan dalam membiayai kegiatan operasionalnya. Aset perusahaan yang digunakan
sebagai dana internal digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan dengan struktur aset yang
besar

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal

Struktur modal dipengaruhi oleh profitabilitas dengan korelasi negatif dan signifikan. Hal ini
mengindikasikan bahwa peningkatan profitabilitas akan mengurangi utang sehingga dapat dikatakan
peningkatan profitabilitas perusahaan dapat mengubah struktur modal. Penggunaan hutang akan
berkurang jika perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi (Cahyani & Handayani, 2017). Hal ini
disebabkan besarnya keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi.
Dengan hasil tersebut, maka kegiatan operasional perseroan dibiayai oleh laba ditahan di kas internal.
Selain itu, penggunaan dana internal juga memiliki tingkat risiko yang kecil.

POT menjadi pisau analisis untuk menggambarkan perilaku kinerja keuangan pada setiap tahapan
kehidupan perusahaan. Misalnya, hubungan antara perilaku leverage dan perilaku pertumbuhan
penjualan, perilaku profitabilitas, perilaku dividen, perilaku laba ditahan, perilaku FCF, risiko keuangan
dan perilaku ukuran perusahaan. Hal ini disebabkan perilaku kinerja keuangan setiap tahapan berbeda
(Dickinson, 2011; Sumail dan Akob, 2021).

Peluang pertumbuhan dan leverage

Peluang pertumbuhan berpengaruh positif terhadap leverage buku dan berpengaruh negatif terhadap
leverage pasar. Pengaruh positif growth opportunity terhadap book leverage sesuai dengan Pecking
Order Theory dengan argumentasi bahwa investment opportunity akan meningkatkan financial deficit
dan perusahaan lebih memilih debt financing untuk mengatasinya (Gaud et al., 2005). Pengaruh negatif
growth opportunity terhadap market leverage sesuai dengan Trade-off Theory. Biaya kesulitan
keuangan pada perusahaan dengan pertumbuhan tinggi juga relatif tinggi, yang mengarah pada
peningkatan biaya agen utang, akibatnya pembiayaan utang menurun (Ariff, Hassan, & Shamsher, 2008).

Pertumbuhan PDB dan leverage

Hasil analisis menunjukkan bahwa GDP tidak berpengaruh terhadap leverage (book leverage dan market
leverage), temuan ini sesuai dengan Yildirim, Masih, & Bacha (2018) tentang perusahaan yang sesuai
syariah. Temuan ini tidak mendukung Pecking Order Theory yang menjelaskan bahwa peningkatan PDB
dikaitkan dengan keuntungan yang lebih tinggi, sehingga perusahaan dapat menggunakan lebih banyak
modal internal daripada hutang. Temuan ini juga tidak mendukung Trade-off Theory yang menjelaskan
bahwa semakin tinggi pertumbuhan PDB, semakin tinggi pula keinginan perusahaan untuk
menggunakan utang untuk membiayai investasi.

Kesimpulan

Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya profitabilitas yang memiliki arah yang sama yaitu negatif baik
terhadap ukuran struktur modal, book leverage dan market leverage. Peluang pertumbuhan dan ukuran
perusahaan memiliki efek yang berbeda pada dua ukuran struktur modal, yang positif untuk leverage
buku dan negatif untuk umur tuas pasar. Tangibility, business risk, dan inflasi hanya berpengaruh pada
market leverage, tangibility dan inflasi berpengaruh positif, sedangkan business risk berpengaruh
negatif. Penelitian ini tidak menemukan bukti bahwa pertumbuhan PDB mempengaruhi dua ukuran
struktur modal perusahaan manufaktur kriteria syariah

Anda mungkin juga menyukai