Anda di halaman 1dari 2

TANTRI DESIANTI

8A

Proses Terjadinya Gempa Bumi Berdasarkan Jenisnya

Bencana alam merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi di bumi yang dapat menyebabkan
manusia dan makhluk hidup lainnya mengalami dampak, bahkan dapat menyebabkan kerugian.
Sebenarnya, fenomena alam tersebut sudah wajar terjadi, mengingat bumi akan terus menerus aktif dan
memproduksi semua bahan di dalam perut bumi secara otomatis. Kita sebagai umat manusia yang
menempati bumi tentunya harus menerima konsekuensi atau risiko yang dapat terjadi.

Oleh sebab itu, banyak digalakkan kampanye untuk menjaga bumi agar tetap bersih dan sehat. Hal ini
berguna untuk mengurangi kemungkinan terjadi hal yang mengerikan seperti bencana alam. Salah
satunya yang sedang marak terjadi, khususnya di negara yang memang dilewati lingkaran aktif atau
lempengan bumi adalah gempa bumi.

Gempa bumi merupakan sebuah getaran atau guncangan yang terjadi pada permukaan bumi dan
dirasakan dengan skala yang berbeda-beda. Gempa bumi dapat menunjukkan adanya pergerakan
lempengan bumi yang dapat menimbulkan efek domino pada benda di sekitarnya.

Kata gempa bumi merujuk ke daerah asal terjadinya pergerakan atau kejadian tersebut, walaupun
kenyataannya bumi merupakan planet yang padat. Namun, karena selalu bergerak dengan kecepatan
yang tidak bisa dirasakan manusia, gempa bumi melakukan aktivitas yang menimbulkan tekanan yang
akhirnya sering terjadi pergerakan karena tidak bisa ditahan.

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang sangat besar di lempengan bumi.
Semakin lama biasanya akan semakin tertekan dan juga besar. Akhirnya mencapai sebuah keadaan
dimana tekanan tersebut tidak bisa ditampung atau ditahan lagi.

Proses terjadinya gempa bumi sebenarnya bermacam-macam, di mana gempa bumi terjadi saat ada
batuan yang ada di kerak bumi mengalami tekanan dan menyebabkan lempengan bergesekan.
Lempengan tersebut bisa jadi antar samudera maupun antar benua. Ketika terjadi tumbukan, maka
gempa bumi akan terjadi. Namun, proses ini merupakan gempa yang paling umum.

Untuk mengetahui secara rinci, berikut proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya

1. Gempa Bumi Tektonik

Proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya yang pertama adalah gempa bumi tektonik. Gempa
tektonik merupakan gempa yang terjadi akibat terbenturnya lempengan bumi atau bergesernya
lempengan bumi. Hal ini menimbulkan efek pada permukaan bumi yang akhirnya menyebabkan gempa.
Seperti yang dijelaskan, gempa tersebut paling umum terjadi dan bisa dimulai dengan skala yang
bermacam-macam mulai dari skala rendah hingga yang sangat besar.
Proses terjadinya gempa bumi tektonik berawal dari adanya interaksi antar lempeng yang dapat
menyebabkan lempengan lain akan masuk atau menyusup ke bawah dan biasa disebut dengan subduksi.
Gempa bumi ataupun getaran akan berubah menjadi semakin besar apabila terdapat sesuatu yang
mengganjal namun kemudian ikut menyusup secara tiba tiba dan mendadak. Hal ini yang terkadang
menimbulkan tanah retak dan menelan berbagai gedung dan sebagainya.

2. Gempa Vulkanik

Proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya yang berikutnya adalah gempa vulkanik. Gempa
jenis ini datang dari fenomena gunung meletus atau bencana akibat keluarnya magma dari perut bumi.

Gunung memiliki masa aktif, di mana gunung bisa meletus dan mengeluarkan magma akibat tekanan
yang ada dan juga energi bebatuan yang memang sudah waktunya dikeluarkan atau diletuskan. Anda
tentunya sudah tahu bahwa erupsi gunung biasanya diawali dengan getaran atau gesekan antar magma
dan perut bumi yang akhirnya menimbulkan gempa. Jika gunung tersebut ada di laut maka
menimbulkan gempa disertai gelombang laut atau bencana tsunami.

3. Gempa Ekstraterestial

Proses terjadinya gempa bumi berdasarkan jenisnya dinamakan dengan gempa ekstraterestial. Gempa
ini terjadi yang disebabkan oleh adanya meteor atau benda langit yang masuk dan membentur atmosfer
bumi. Hal ini dilakukan oleh atmosfer agar bisa melindungi dari bumi dan tidak menolak benda untuk
masuk. Sehingga menimbulkan getaran dan akhirnya terasa atau terjadi gempa.

4. Faktor Lainnya

Faktor lainnya didapatkan dari gerakan inti bumi atau gelombang yang biasanya terjadi. Di mana inti
bumi memang aktif dan memproduksi lahar untuk bisa menjalankan sumber daya yang ada, namun
gelombang ini bisa menjadi sumber utama mengapa terjadinya getaran atau gelombang yang terasa
sampai permukaan bumi. Namun, getaran ini bersifat ringan dan biasanya tidak terlalu terasa, karena
manusia melakukan aktivitas sehari-hari.

Berbicara soal gempa bumi, sebenarnya fenomena ini dapat terjadi jutaan kali akibat adanya pergerakan
lempengan bumi yang aktif. Namun, kembali lagi getarannya tidak terasa dan hanya beberapa gempa
yang memiliki skala besar saja yang terasa oleh manusia. Biasanya diukur dalam skala richter. Dengan
ukuran mulai dari 1 (getaran ringan) sampai dengan 9 (getaran merusak).

Mengenai gempa memang merupakan hal yang menyeramkan dan perlu diwaspadai. Namun, perlu
Anda ketahui bahwa kita tetap tidak bisa lari dari fenomena alam yang akan terus terjadi ini. Namun
Anda tetap bisa berjaga dan mencari cara untuk menangkal kemungkinan yang terjadi, minimal
menyelamatkan diri dan keluarga tercinta.

Anda mungkin juga menyukai