To : Mr Andrew
From : Natasya
Date : 24 October 2022
A. LEGAL BASIS
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 31/POJK.04/2018, Tentang Perizinan Wakil Manajer Investasi (“POJK
31/POJK.04/2018”)
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 38/POJK.04/2018, Tentang Perizinan
Perusahaan Pemeringkat Efek (“POJK 38/POJK.04/2018”)
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 5/POJK.04/2019, Tentang Perilaku Yang Dilarang Bagi Penasihat
investasi (“POJK 5/POJK.04/2019”)
4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 3/POJK.04/2021, Tentang Penyelenggaraan
Kegiatan Di Bidang Pasar Modal (“POJK No.3/POJK.04/2021”)
5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 24/POJK.04/2021, Tentang Pedoman
Kegiatan Perusahaan Pemeringkat Efek (“POJK 24/POJK.04/2021”)
6. Code of Conduct Fundamentals for Credit Rating Agencies, The Board of The International Organization of
Securities Commissions 2015
B. QUERRY
1. Lisence for KBLI 66199 and wether this can be put together with platform business?
C. SUMMARY
1. General
1.1 Penasihat Investasi adalah Pihak yang memberi nasihat kepada Pihak lain mengenai penjualan
atau pembelian Efek dengan memperoleh imbalan jasa.
1.2 Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek,
dan setiap derivatif dari Efek.
1.3 Perusahaan Pemeringkat Efek adalah Penasihat Investasi berbentuk Perseroan terbatas yang
melakukan kegiatan pemeringkatan dan memberikan peringkat.
TUAH & SUPARTO
Advocates and Solicitors
1.4 Pemeringkatan adalah penilaian mengenai kemampuan suatu Pihak untuk memenuhi kewajiban
pembayaran secara penuh dan tepat waktu, yang dinyatakan dengan suatu sistem peringkat yang
telah ditentukan.
1.5 Peringkat adalah opini yang diberikan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek berdasarkan hasil
Pemeringkatan.
2. Penasihat Investasi
2.1 Berdasarkan Pasal Pasal 49 Ayat 1 POJK No.3/POJK.04/2021, Pihak yang dapat melakukan
kegiatan usaha sebagai Penasihat Investasi merupakan orang perseorangan atau perusahaan
yang telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.
2.2 Berdasarkan Pasal 49 Ayat 2 POJK No.3/POJK.04/2021, Orang perseorangan yang menjadi
Penasihat Investasi atau orang perseorangan yang menjadi anggota direksi, anggota dewan
komisaris, atau mengendalikan baik langsung maupun tidak langsung Penasihat Investasi yang
berbentuk perusahaan harus memenuhi persyaratan paling sedikit:
i. tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang keuangan;
ii. memiliki akhlak dan moral yang baik; dan
iii. memiliki keahlian di bidang Pasar Modal.
2.3 Berdasarkan Pasal 50 POJK No.3/POJK.04/2021, Penasihat Investasi wajib paling sedikit
memiliki seorang tenaga ahli yang memiliki izin sebagai wakil Manajer Investasi. Dalam hal
Penasihat Investasi merupakan orang perseorangan dan yang bersangkutan telah memperoleh
izin sebagai wakil Manajer Investasi, orang perseorangan tersebut tidak wajib menunjuk wakil
Manajer Investasi lain.
2.4 Berdasarkan Pasal 51 Ayat 1 POJK No.3/POJK.04/2021, Permohonan untuk memperoleh izin
usaha sebagai Penasihat Investasi diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan disertai dengan
dokumen dan keterangan:
iii. dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan permohonan izin
usaha Penasihat Investasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal mengenai perizinan Penasihat Investasi.
2.5 Berdasarkan Pasal 4 POJK 31 /POJK.04/2018, Wakil Manajer Investasi wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
iii. bekerja pada lembaga jasa keuangan di Indonesia, bagi warga negara asing; dan
iv. tidak bekerja pada lebih dari satu Perusahaan Efek dan/atau lembaga jasa keuangan
lainnya.
TUAH & SUPARTO
Advocates and Solicitors
2.6 Berdasarkan Pasal 6 POJK 31 /POJK.04/2018, Permohonan untuk memperoleh Izin Wakil
Manajer Investasi diajukan oleh pemohon kepada Otoritas Jasa Keuangan dan harus diajukan
secara elektronik melalui sistem perizinan Otoritas Jasa Keuangan, disertai kelengkapan dokumen
sebagai berikut:
a. fotokopi sertifikat keahlian sebagai Wakil Manajer Investasi yang diterbitkan oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan; atau
b. fotokopi surat keterangan pengalaman kerja dari institusi pengawas Pasar Modal
dan/atau organisasi yang diberi kewenangan oleh Undang-Undang mengenai
Pasar Modal untuk mengatur dan/atau mengawasi industri Pasar Modal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b angka 2 huruf b);
v. surat keterangan kerja dari lembaga jasa keuangan di Indonesia, bagi warga negara
asing; dan
vi. fotokopi izin mempekerjakan tenaga asing yang diterbitkan oleh instansi berwenang, bagi
warga negara asing yang bekerja pada lembaga jasa keuangan.
2.7 Berdasarkan Pasal 8 POJK 31 /POJK.04/2018, Izin Wakil Manajer Investasi diberikan oleh
Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak diterimanya
permohonan Izin Wakil Manajer Investasi yang memenuhi syarat. Dalam hal permohonan Izin
Wakil Manajer Investasi pada saat diterima tidak memenuhi syarat, paling lambat 21 (dua puluh
satu) hari kerja sejak diterimanya permohonan, Otoritas Jasa Keuangan memberikan surat
pemberitahuan secara elektronik melalui sistem perizinan Otoritas Jasa Keuangan kepada
pemohon yang menyatakan bahwa:
2.8 Berdasarkan Pasal 9 POJK 31 /POJK.04/2018, Izin Wakil Manajer Investasi mempunyai masa
berlaku selama 3 (tiga) tahun sesuai dengan tanggal dan bulan lahir pemegang Izin Wakil Manajer
Investasi dan dapat diperpanjang.
2.9 Berdasarkan Pasal 51 Ayat 2 POJK No.3/POJK.04/2021, Permohonan untuk memperoleh izin
usaha sebagai Penasihat Investasi diajukan dengan menggunakan formulir sesuai dengan
TUAH & SUPARTO
Advocates and Solicitors
2.10 Berdasarkan Pasal 52 POJK No.3/POJK.04/2021, Setiap anggota direksi dan anggota dewan
komisaris Penasihat Investasi berbentuk perusahaan wajib bebas dari penggunaan narkotika tanpa
hak atau melawan hukum.
i. meminta imbalan yang sangat tinggi dibandingkan dengan imbalan yang diminta oleh
Penasihat Investasi lain yang memberikan jasa yang sama tanpa memberitahukan
kepada nasabah bahwa terdapat pilihan pemberi jasa yang lain;
ii. mengungkapkan identitas nasabah kepada pihak ketiga kecuali diharuskan oleh peraturan
perundangan yang berlaku;
iii. memberi gambaran yang salah kepada nasabah mengenai kualifikasi dari Penasihat
Investasi, memberi gambaran yang salah mengenai sifat dari jasa yang diberikan, atau
mengabaikan untuk menyampaikan fakta material yang diperlukan agar pernyataan yang
dibuat sehubungan dengan kualifikasi Penasihat Investasi, sifat jasa, dan fakta material
tersebut tidak menyesatkan;
iv. memberi laporan atau saran kepada setiap nasabah yang tidak disiapkan olehnya tanpa
menyebutkan pihak yang menyiapkan laporan atau saran tersebut;
v. menjanjikan suatu hasil tertentu yang akan dicapai apabila nasabah mengikuti nasihat
yang diberikan;
vi. memberi saran kepada nasabah yang berkaitan dengan pembelian, penjualan, atau
pertukaran dari Efek tanpa dasar pemikiran yang rasional;
vii. mengabaikan untuk mengungkapkan secara tertulis kepada nasabah sebelum nasihat
diberikan mengenai benturan kepentingan dari Penasihat Investasi yang dapat
mengurangi obyektivitas dari nasihat tersebut;
viii. mengadakan, mengubah, memperpanjang, memperpendek, atau memperbaharui kontrak
nasihat investasi tanpa persetujuan tertulis dari nasabah;
ix. mengelola dana nasabah; dan/atau melakukan pemeringkatan Efek bagi Penasihat
Investasi yang bukan perusahaan pemeringkat Efek.
3.1 Berdasarkan Pasal 4 POJK 38/POJK.04/2018, Perseroan yang melakukan kegiatan usaha
sebagai Perusahaan Pemeringkat Efek wajib memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan
TUAH & SUPARTO
Advocates and Solicitors
3.2 Berdasarkan Pasal 5 POJK 38/POJK.04/2018, Permohonan untuk memperoleh izin usaha
Perusahaan Pemeringkat Efek diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan format
Permohonan Izin Usaha Sebagai Perusahaan Pemeringkat Efek. Permohonan izin usaha wajib
disertai dokumen dan informasi sebagai berikut:
i. identitas perseroan;
ii. surat keterangan domisili perseroan;
iii. fotokopi akta pendirian perseroan yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang,
berikut anggaran dasar terakhir yang telah memperoleh persetujuan dari instansi yang
berwenang, atau telah diterbitkannya surat penerimaan perubahan anggaran dasar dari
instansi yang berwenang;
iv. bukti penyetoran yang sah dari modal disetor;
v. fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak perseroan;
vi. struktur organisasi perseroan yang memisahkan bagian yang berfungsi atas
Pemeringkatan, riset, pemasaran, dan kepatuhan; dan
vii. data anggota direksi, anggota dewan komisaris, pejabat satu tingkat di bawah direksi, dan
Analis, meliputi:
a. daftar nama;
b. daftar riwayat hidup yang telah ditandatangani;
c. fotokopi ijazah pendidikan formal terakhir yang telah dilegalisasi;
d. fotokopi sertifikat keahlian di bidang Pemeringkatan efek, jika memiliki sertifikat
keahlian di bidang Pemeringkatan efek;
e. fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Paspor yang masih berlaku;
f. pasfoto berwarna terbaru berukuran 4x6 cm dengan latar belakang berwarna
merah sebanyak 2 (dua) lembar; dan
g. fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak bagi anggota direksi, anggota dewan
komisaris, pejabat satu tingkat di bawah direksi, dan Analis yang diwajibkan
mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak berdasarkan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan;
d. orang-perseorangan, meliputi:
daftar riwayat hidup; dan
fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau
Paspor yang masih berlaku;
ix. fotokopi izin mempekerjakan tenaga kerja asing dan izin kerja tenaga kerja asing yang
masih berlaku bagi warga negara asing;
x. neraca pembukaan atau laporan keuangan terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik
yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan;
xi. daftar khusus perseroan dan daftar pemegang saham perseroan sebagaimana dimaksud
dalam Undang- Undang mengenai perseroan terbatas;
xii. dokumen sistem pengendalian mutu;
xiii. dokumen Metodologi Pemeringkatan;
xiv. surat pernyataan dari pemegang saham pengendali Perusahaan Pemeringkat Efek baik
secara langsung maupun tidak langsung yang menyatakan bahwa yang bersangkutan;
xv. surat pernyataan anggota direksi dan anggota dewan komisaris yang menyatakan
terpenuhinya persyaratan sebagai berikut:
cakap melakukan perbuatan hukum;
mempunyai akhlak dan moral yang baik;
tidak pernah dinyatakan pailit;
tidak pernah menjadi pengurus atau pengawas perusahaan yang berdasarkan
keputusan rapat umum pemegang saham atau organ lain yang setara dengan
rapat umum pemegang saham, dinyatakan bertanggung jawab atas kepailitan
perusahaan;
tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang
keuangan;
tidak pernah melakukan pelanggaran yang material atas ketentuan peraturan
perundang- undangan di bidang pasar modal;
tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan sesama anggota direksi, dengan
sesama anggota dewan komisaris, dan/atau antara anggota direksi dengan
anggota dewan komisaris;
mempunyai komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan
mempunyai komitmen terhadap pengembangan industri Pemeringkatan pada
khususnya dan pasar modal pada umumnya;
xvi. surat pernyataan anggota direksi yang menyatakan bahwa perseroan bertanggung jawab
penuh terhadap segala kegiatan yang berkaitan dengan perusahaan yang dilakukan oleh
direktur, pejabat, dan pihak lain yang bekerja untuk perseroan;
xvii. surat pernyataan masing-masing anggota direksi yang menyatakan tidak bekerja rangkap
dalam jabatan apapun pada perusahaan lain;
xviii. surat pernyataan masing-masing anggota dewan komisaris yang menyatakan tidak
bekerja rangkap dalam jabatan apapun pada perusahaan lain yang melakukan kegiatan
usaha sebagai pemeringkat efek; dan
xix. surat pernyataan dari Analis dan pejabat satu tingkat di bawah direksi yang menyatakan
bahwa Analis dan pejabat satu tingkat di bawah direksi tidak bekerja rangkap dalam
jabatan apapun pada perusahaan lain dan berdomisili di Indonesia.
3.3 Berdasarkan Pasal 7 POJK 38/POJK.04/2018, Dalam hal permohonan izin Perusahaan
Pemeringkat Efek memenuhi syarat, paling lama dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari
sejak diterimanya permohonan secara lengkap, Otoritas Jasa Keuangan memberikan surat izin
usaha Perusahaan Pemeringkat Efek kepada pemohon.
3.4 Berdasarkan Pasal 8 POJK 38/POJK.04/2018, Dalam hal permohonan izin usaha tidak
memenuhi syarat, paling lama dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak diterimanya
TUAH & SUPARTO
Advocates and Solicitors
Pemohon yang tidak melengkapi kekurangan dokumen yang dipersyaratkan dalam jangka waktu
45 (empat puluh lima) hari setelah tanggal surat pemberitahuan, dianggap membatalkan
permohonan izin usaha yang sudah diajukan.
Permodalan
3.5 Berdasarkan Pasal 9 POJK 38/POJK.04/2018, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib mempunyai
modal disetor paling sedikit sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Pemegang Saham
3.6 Berdasarkan Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12 POJK 38/POJK.04/2018, Pemegang saham
Perusahaan Pemeringkat Efek wajib memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional
perusahaan yang sehat dan kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan. Setiap pihak
dilarang menjadi pemegang saham langsung maupun tidak langsung pada lebih dari satu
Perusahaan Pemeringkat Efek, kecuali kepemilikan atau penyertaan modal oleh Pemerintah dan
dilarang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung, independensi dan
objektivitas proses Pemeringkatan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek.
3.8 Berdasarkan Pasal 16 POJK 38/POJK.04/2018, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib mempunyai
paling sedikit 3 (tiga) orang anggota direksi dan wajib berdomisili di Indonesia.
3.9 Berdasarkan Pasal 17 POJK 38/POJK.04/2018, Anggota direksi dan anggota dewan komisaris
Perusahaan Pemeringkat Efek wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
3.10 Berdasarkan Pasal 20 POJK 38/POJK.04/2018, Anggota direksi dan Anggota Komisaris
Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang bekerja rangkap dalam jabatan apapun pada perusahaan
lain
3.11 Berdasarkan Pasal 22 POJK 38/POJK.04/2018, Rencana perubahan anggota direksi dan
anggota dewan komisaris Perusahaan Pemeringkat Efek wajib terlebih dahulu disampaikan
kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk memperoleh persetujuan
4.1 Berdasarkan Pasal 5 POJK 24/POJK.04/2021, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib memiliki dan
menerapkan Metodologi Pemeringkatan tertulis dengan memenuhi kondisi paling sedikit:
4.2 Berdasarkan Pasal 6 POJK 24/POJK.04/2021, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib menerapkan
tahapan Proses Pemeringkatan mencakup paling sedikit:
4.4 Berdasarkan Pasal 8 POJK 24/POJK.04/2021, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib memiliki dan
menerapkan kebijakan dan prosedur untuk melakukan pemantauan dan pemutakhiran secara
terus-menerus dan/atau berkala atas setiap hasil Peringkat yang telah dipublikasikan.
i. menugaskan Analis yang secara individu atau kolektif memiliki pengalaman dan keahlian
yang memadai dan sesuai untuk melaksanakan penugasan Pemeringkatan dan
pemantauan atas hasil Peringkat yang telah dipublikasikan;
ii. menjamin ketersediaan dan keberlanjutan Analis dalam setiap Proses Pemeringkatan;
iii. memiliki persyaratan dan kualifikasi Analis secara tertulis dan menerapkannya untuk
menjamin keberlangsungan dan kualitas Proses Pemeringkatan; dan
iv. menetapkan kompetensi Analis.
4.6 Berdasarkan Pasal 11 POJK 24/POJK.04/2021, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib memiliki:
i. Pemeringkatan berdasarkan faktor yang tidak relevan dengan penilaian atas Pihak yang
diperingkat dan/atau Pihak yang Efek-nya diperingkat; dan
ii. Pemeringkatan atas Pihak dan/atau Efek yang diterbitkan oleh suatu Pihak jika Pihak
tersebut mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perusahaan Pemeringkat Efek.
i. kegiatan usaha yang tidak berkaitan dengan kegiatan Pemeringkatan kecuali kegiatan
usaha yang disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan;
TUAH & SUPARTO
Advocates and Solicitors
Instrument rating :
Efek bersifat utang (debt securities) atau umumnya di kenal
sebagai obligasi
Sukuk (efek syariah yang menjadi salah satu instrument
investasi)
Efek Beragun Aset (sekumpulan aset keuangan
berupa tagihan, dapat berbentuk berbentuk Surat Partisipasi
(SP) yaitu surat berharga yang terdiri dari sekumpulan Kredit
Kepemilikan Rumah (KPR),
Efek lain yang dapat diperingkat.
ii. Perusahaan pemeringkat efek juga dilarang melakukan kegiatan usaha yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan, seperti pemberian jasa konsultasi.
iii. Mengacu pada Provision 2.5 Code of Conduct Fundamentals for Credit Rating Agencies,
The Board of The International Organization of Securities Commissions 2015, A Credit
TUAH & SUPARTO
Advocates and Solicitors
5.3 Berdasarkan Pasal 17 POJK 24/POJK.04/2021, Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang memiliki
atau melakukan transaksi pada Efek yang menimbulkan benturan kepentingan dengan kegiatan
Pemeringkatan.
6. Conclusion
6.1 Bahwa berdasarkan legal research yang mengacu pada peraturan yang disebutkan diatas, baik
penasihat investasi maupun perusahaan pemeringkat efek harus mendapatkan izin dari Otoritas
Jasa Keuangan;
6.2 Bahwa berdasarkan legal research yang mengacu pada peraturan yang disebutkan diatas,
penasihat investasi perorangan atau berbentuk perseroan wajib menunjuk tenaga ahli sebagai
Wakil Manajer Investasi namun apabila penasihat investasi sudah mendapat izin sebagai Wakil
Manajer Investasi maka tidak perlu menunjuk Wakil Manajer Investasi lain;
6.3 Bahwa berdasarkan legal research yang mengacu pada peraturan yang disebutkan diatas, Untuk
menjadi Wakil Manajer Investasi harus mendapatkan izin memenuhi persyaratan yang telah
disebutkan di poin 2.5;
6.4 Bahwa berdasarkan legal research yang mengacu pada peraturan yang disebutkan diatas,
Penasihat investasi perorangan memiliki larangan yang telah disbeutkan di poin 2.11;
6.5 Bahwa berdasarkan legal research yang mengacu pada peraturan yang disebutkan diatas,
Perusahaan pemeringkat efek memiliki kewajiban yang harus ditaati sebagaimana disebutkan pada
angka 4;
6.6 Bahwa berdasarkan legal research yang mengacu pada peraturan yang disebutkan diatas,
terdapat larangan yang harus ditaati oleh perusahaan pemeringkat efek sebagaimana disebutkan
pada angka 5;
6.7 Bahwa berdasarkan legal research yang mengacu pada peraturan yang disebutkan diatas,
Perusahaan pemeringkat efek tidak diperkenankan melakukan kegiatan usaha yang tidak berkaitan
dengan kegiatan Pemeringkatan kecuali kegiatan usaha yang disetujui oleh Otoritas Jasa
TUAH & SUPARTO
Advocates and Solicitors
Keuangan, sementara OJK tidak memiliki daftar penetapan kegiatan usaha lain yang
diperbolehkan/dilarang;
6.8 Bahwa berdasarkan legal research yang mengacu pada peraturan yang disebutkan diatas,
Perusahaan Pemeringkat Efek juga dimungkinkan untuk melakukan kegiatan usaha yang berkaitan
erat dengan kegiatan utamanya dalam melakukan pemeringkatan. Lingkup kegiatan usaha
Perusahaan Pemeringkat Efek mencakup antara lain:
6.9 Bahwa berdasarkan legal research yang mengacu pada peraturan yang disebutkan diatas,
Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang memiliki atau melakukan transaksi pada Efek yang
menimbulkan benturan kepentingan dengan kegiatan Pemeringkatan. Contoh kegiatan usaha yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan dalam perusahaan pemeringkat efek seperti pemberian
Jasa Konsultasi