Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb,

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit yang bertemakan
“Sistem Informasi Penunjang”.

Makalah yang kami susun ini membahas tentang gambaran sistem


 penunjang yang ada di rumah sakit. Kami susun berdasarkan referensi buku dan
Jurnal di Internet dalam bentuk Pdf maupun word.

Kami ucapkan terima kasih kepada pak Ivan Tinarbudi Gavinov selaku
Dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit atas bimbingannya
dalam penyusunan makalah. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan,baik dari isi maupun pembahasan.Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan
tugas makalah ini.

Kami berharap dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan banyak


manfaat bagi kita semua terutama dalam hal informasi,sehingga ilmu yang kita

 peroleh, dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin.

Yogyakarta, 20 September 2016

Penyusun

 
DAFTAR ISI 

BAB I......................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN.....................................................................................................3

A. Latar Belakang.......................................................................................................3

B. Rumusan Masalah................................................................................................. 4

C. Tujuan..................................................................................................................... 4

BAB II........................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN........................................................................................................5

A. Pengertian SIM RS................................................................................................5


B. Tujuan Umum SIM RS..........................................................................................6

C. Ruang Lingkup SIM RS........................................................................................6

D. Ruang Lingkup Sistem Informasi Penunjang.......................................................7

BAB III.................................................................................................................... 17

PENUTUP................................................................................................................ 17

A. Kesimpulan.......................................................................................................... 17

B. Saran..................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................19

LAMPIRAN.............................................................Error! Bookmark not defined. 


BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan
dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal.
sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat,
mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk
 penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi
informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan
 perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam
kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh
Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut
untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan
informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu,
aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah
 pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan
khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
SIMRS merupakan suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem
Informasi Kesehatan. Adapun keberadaan SIMRS sendiri telah diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan No 82 Tahun 2013. Pengaturan SIMRS ini bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, profesionalisme, kinerja, serta akses
dan pelayanan Rumah Sakit.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses
manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk

 pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia,


 penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen.
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat sudah seharusnya menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
selanjutnya disingkat SIMRS untuk
mendukung proses pelayanan.

B.   Rumusan Masalah
1.  Apa yang dimaksud SIM RS? 2.  Apa tujuan dari SIM RS?
  Apa saja ruang lingkup SIM RS?
  Apa saja ruang lingkup SIM RS di bagian sistem informasi
 penunjang?

C.   Tujuan
  Untuk mengetahui pengertian SIM RS.
  Untuk mengetahui tujuan dari SIM RS.

  Untuk mengetahui ruang lingkup SIM RS.


  Untuk mengetahui ruang lingkup SIM RS di bagian sistem
informasi penunjang.
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian SIM RS
Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information
system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
 pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi
manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa,
karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan
 pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya

digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang


 bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan
manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem
informasi eksekutif.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah program
aplikasi yang dirancang untuk meningkatkan kinerja para :
1. Dokter dan Asisten Dokter
2. Bidan dan Perawat
3. Staff Administrasi dan Personalia

4. Apoteker
5. Logistik

6. TOP Manajerial

Sehingga akan mendapatkan berbagai kemudahan selama mereka menjalankan


operasional kerja sehari-hari.
B.   Tujuan Umum SIM RS

a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga


 pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

 b.Menyediakaninformasiyangdipergunakandalamperencanaan,
 pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.


Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya

 perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui


 bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi su
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan

keputusan).
C.   Ruang Lingkup SIM RS

Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan, mencakup pengelolaan


informasi dalam lingkup manajemen pasien (front office management). Lingkup ini antara lain sebagai berik
1. Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan
 pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar. Modul ini meliputi pendaftara

Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam,


 bedah, anak, obstetri dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mulut, kardiologi, radiologi, bedah
Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien, konsultasi dokter, hubungan dengan po
Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan
seperti: ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan

lain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat
 jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik),

 baiksecaralangsung maupunmelaluijaminandaripihak

ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien


(laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan
lain-lain.
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi obat-obatan

D.   Ruang Lingkup Sistem Informasi Penunjang

1.   Sistem Informasi Instalasi Gizi

Sistem informasi instalasi gizi adalah sistem yang terintegrasi dengan


 bagian atau instalasi (unit) yang lain yang ada di rumah sakit, meskipun

sistem informasi di bagian gizi tidak termasuk didalam billing sistem, karena
yang namanya billing sistem berkaitan dengan masalah tagihan atau berkaitan
dengan masalah pembiayaan pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit,
tapi sistem informasi di instalasi gizi juga harus ada.
Sistem informasi gizi di gunakan untuk mencatat kegiatan setiap hari
mengenai menu makanan yang dikonsumsi oleh pasien selama proses
 perawatan di rumah sakit. Dengan adanya sistem informasi gizi ini di dalam
 proses pencatatan menu makanan atau istilahnya disebut juga dengan  food
record  atau diary record.  Bagaimanapun juga sistem informasi di instalasi

gizi berkaitan erat dengan pemeriksaan klinis.


Dalam buku penilaian status gizi oleh Supariasa, I Dewa Nyoman, 2001.
Pemeriksaan klinis (assessment clinic) secara umum terdiri dari dua bagian,
yaitu:
1.   Medical history (riwayat medis) yaitu catatan mengenai perembangan

 penyakit.
2.   Pemerksaan fisik, yaitu melihat dan mengamati gejala gangguan gizi baik

 sign (gejala yang dapat diamati) dan  symtom  (gejala yang tidak dapat
diamati, tetapi dirasakan oleh penderita gangguan gizi).
Didalam proses pencatatan data klinis atau riwayat medis ke dalam
sistem informasi gizi diharapkan dapat membantu tenaga medis atau tenaga
 profesional lainnyaseperti ahli gizi untuk mempercepat proses penyembuhan

 pasien. Disinilah salah satu peran adanya Sistem Informasi Manajemen


Rumah Sakit yang terintegrasi antar bagian dapat membantu didalam
menyediakan data medis untuk dapat diakses dibagian gizi akan mendapatkan
data atau informasi tambahan antara lain:
1.   Apakah pasien tersebut mempunyai penyakit bawaan (genetik), misalkan

 pasien tersebut mempunyai riwayat penyakit DM (Diabetes Militus),


dengan adanya data yang diperoleh oleh bangsal rawat inap seorang ahli
gizi yang ada di bagian instalasi gizi akan menyiapkan atau menyajikan
menu makanan yang sekiranya tidak banyak mengandung unsur gula.

2.   Apakah pasien tersebut pernah menderita penyakit infeksi, kronis dll,


sehingga dokter menyarankan tidak boleh mengkonsumsi makanan
tertentu.
3.   Apakah pasien tersebut mempunyai alergi makanan tertentu.

4.   Apakah pasien tersebut melakukan semacam diet dan obat  – obatan yang
sebelumnya dipakai/dikonsumsi.
Sistem informasi di Pelayanan Gizi harus tetap integral dengan sistem
informasi Manajemen Rumah sakit walaupun layanan gizi rumah sakit
dilaksanakan oleh pihak ketiga (Outsourcing) .

Kegiatan di pelayanan Gizi disini meliputi:


a)  Produksi dan Distribusi Makanan
Meliputi kegiatan menyusun standar makanan rumah sakit, menyusun
kebutuhan diet rawat inap, menyususun formula, menu dan perencanaan
kebutuhan bahan makanan, menyusun anggaran belanja gizi, melakukan
 pengadaan bahan makanan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi bahan
makanan serta mengelola produksi dan distribusi makanan.
 b)  Pelayanan Gizi Rawat Inap
Meliputi kegiatan menyusun rancangan diet pasien rawat inap sesuai

 penyakit dan melakukan evaluasi diet di rawat inap.


c)   Penyuluhan dan Konsultasi Diet

Meliputi kegiatan merencanakan dan melakukan


 penyuluhan/konsultasi diet dan rujukan diet.

d)   Penilaian dan Pengembangan Gizi Terapan


Meliputi kegiatan pengkajian, perencanaan, penerapan dan penelitian
diet secara terintegrasi.
Sedangkan fitur yang di kembangkan di Pelayanan Gizi diantaranya:

   Pembelian bahan,

   Penerimaan bahan di gudang/dapur,

   Pemakaian bahan,

   Standar pemakaian bahan per menu,

   Order menu per bangsal,


  Pemeliharaan diet pasien,
   Pencetakan label makanan pasien,

   Permintaan konsultasi gizi,

   Laporan stok bahan dapur/gizi,

   Laporan mutasi order dan pemenuhan,

   Laporan realisasi dan standar pemakaian bahan,

   Laporan perubahan diet,

   Laporan konsumsi diet rawat ianap,

   Laporan jumlah kunjungan poli gizi.

2.  Sistem Informasi Kamar Jenazah


Mungkin orang – orang rumah sakit belum pernah mendengar atau
melihat bahwa di rumah sakit juga harus ada yang namanya sistem informasi
kamar jenazah. Selama ini Sistem Informasi kamar jenazah dirasa kurang
diperlukan didalam tingkat manajemen rumah sakit. Kamar jenazah
merupakan salah satu unit yang saat ini sedang dikembangkan dan dijadikan
 program unggulan suatu rumah sakit. Kamar jenazah yang di mata
masyarakat masih merupakan sebuah tempat yang angker beralih menjadi
tempat yang indah dan nyaman untuk dikunjungi, sebagai tempat
 persemayaman bagi jenazah yang harus menunggu untuk dimakamkan. Di
rumah sakit pendidikan, kamar jenazah ini juga merupakan sarana penelitian

 bagi mahasiswa kedokteran serta fungsinya sebagai Kedokteran


Forensik/Kedokteran Kehakiman. Apabila tindakan otopsi dilakukan, maka
 pengembangan sistem informasi di sini menjadi beragam. Untuk itu
dibutuhkan konsep yang matang dan integral dari profesi terkait untuk
 pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit di kamar jenazah.
Dengan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
terintegrasi seorang pasien yang sudah meninggal dikamar jenazah dapat
segera dipulangkan tanpa harus menunggu prosedur administrasi yang
 berbelit – belit.

Manfaat Sistem Informasi Kamar Jenazah antara lain:


1.   Dapat mengetahui informasi dari mana jenazaah itu dikirim (UGD,

Bangsal Rawat Inap, Poliklinik, Kamar Operasi atau ICU/ICCU).


2.   Informasi atar bagian yang dihasilkan akan selalu valid, misalkan data

identitas jenazah, penyebab kematian, pembiayaan dll.


3.   Mempercepat proses pemulangan jenazah.

Secara garis besar variabel  –  variabel yang harus ada didalam sistem
informasi kamar jenazah antara lain:
1.   Informasi identitas pasien yang meninggal.

2.   Informasi data sosial keluarga pasien.


3.   Informasi hasil tindakan medis dan keperawatan.

4.   Informasi hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, kamar operasi.

5.   Informasi hasil otopsi (penyebab kematian berdasarkan otopsi, jaringan


yang di otopsi.
6.   Informasi pasien kiriman dari mana (UGD, Bangsal Rawat Inap,

Poliklinik, Kamar Operasi atau ICU/ICCU).


7.   Informasi penyebab pasie meninggal (penyakit kronis, kecelakaan,
melahirkan, gagal operasi, dll) apabila disebabkan oleh penyakit menular

maka perlu penanganan khusus.


8.   Penyerahan surat keterangan (surat kematian, penyebab kematian, surat

 jalan).
9.   Informasi administrasi pembiayaan.

10.  Perawatan jenazah oleh pemuka agama.


11. Informasi pembayaran pasien.
12. Pemakaian peralatan kamar jenazah (peti, ambulans, dll).
13. Laporan kamar jenazah.

3.   Sistem Informasi Laundry

Selama ini staff atau pimpinan rumah sakit memandang bagian ini
tidak begitu penting, karena Sistem Informasi Laundry dirasa tidak
menghasilkan uang. Justru dengan bagian inilah pihak rumah sakit harus

mulai berfikir bahwasannya sistem informasi laundry ini juga mendukung


didalam proses manajemen di rumah sakit, kebanyakan yang hanya
diperhatikan adalah bagian Billing system, karena bagian Billing System jelas
tempat yang menghasilkan uang. Sistem informasi laundry salah satunya
mempunyai tujuan untuk mengontrol sarana prasarana khususnya yang
 berkaitan dengan Loundry, misalkan: pakaian pasien, selimut, spray, korden,
dll. Dengan adanya sistem informasi manajemen dibagian loundry kita dapat
mengetahui sudah berapa lama (hari) pasien yang ada di bangsal rawat inap,
dengan begitu bagian loundry bisa mengganti pakaian atau spray (alas tidur)

 pasien secara kontinyu, karena jangan sampai pakaian atau spray (alas tidur)
 pasien selama seminggu lebih tidak pernah diganti selama pasien dalam
 perawatan, dengan alasan tidak tahu atau lupa untuk mengganti. Selain itu
sistem informasi manajemen dibagian loundry jelas akan mempengaruhi
secara langsung untuk biaya operasional, berkaitan dengan berapa biaya yang
dikeluarkan oleh pihak rumah sakit untuk bagian loundry setiap bulannya.

4.   Sistem Informasi Pemasaran Rumah Sakit

Teknologi informasi mempengaruhi proses pengembangan strategi

 pemasaran karena teknologi informasi memberikan lebih banyak informasi ke


manajer melalui pemakaian sistem pengambilan keputusan ( Decision Support
Systems atau DSS ).
Alasan kenapa diperlukan suatu sistem informasi dalam hal pemasaran

yaitu dengan adanya teknologi informasi memiliki kemampuan untuk


mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan
menyediakan bayak informasi ke manajer. Sebagai contoh, sistem informasi
eksekutif ( Executive Information Systems atau EIS)  mempengaruhi
aliran informasi secara vertikal dalam perusahaan. Pihak manajemen atas
memiliki akses informasi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan
sumber informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekomunikasi
memungkinkan informasi mengalir dengan mudah dan cepat di antara
departemen dan divisi yang berbeda.

Dengan perkembangan informasi akan kesehatan, perkembangan


sistem informasi kesehatan (SIK) di Indonesia juga sudah menembus dalam
 pelayanan khususnya di rumah sakit, hal tersebut dapat kita amati dari
 beberapa rumah sakit di kota besar atau di kabupaten sudah banyak
menggunakan sistem informasi manajemen rumaah sakit. Sebenarnya sistem
informasi pemasaran rumah sakit dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal.
Sistem informasi pemasaran rumah sakit adalah suatu struktur yang
 berkesinambungan dan saling berinteraksi dari input, proses dan output dalam
hal ini mengumpulkan data, mensortir/mengolah data, menganalisa,

mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, secara tepat


waktu, dan akurat kepada pengambil keputusan dalam manajemen pemasaran
di rumah sakit.
Sistem informasi pemasaran didapat dari semua laporan yang
dihasilkan di rumah saki, dengan laporan yag dihasilkan di rumah sakit,
dengan laporan yang dihasilkan tersebut, kita bisa gunakan untuk
mendapatkan data atau informasi tentang pemasaran rumah sakit pada saat ini
atau pada waktu yang akan datang.
Selain itu sistem informasi pemasaran juga dapat mendukung
 pemasaran jasa rumah sakit antara lain untuk meningkatkan mutu, kecepatan,
kenyamanan kepastian biaya.

Sistem Informasi Pemasaran Rumah Sakit, dapat digambarkan dibawah ini:

Input Proses Output

Data Pemasaran:   Pengumpulan Data Informasi


  Pemasaran
Pengolahan Data (Dengan Statistik) Penyajian Data
  Data Intern RS (Laporan RS) Membandingkan
- Data Klinis
  Data Ekstern (Survey Lapangan)  
 

  Data Menggambarkan
-  Data Geografi keadaan/situasi di lapangan
-  Data Kependudukan/ demografi

Pengambilan Keputusan
dengan mengoptimalkan menajemen pemasaran rumah sakit

Gambar Sistem Informasi Pemasaran Rumah Sakit

5.   Sistem Pemasaran Berbasis Rekam Medis Rumah Sakit

Semua kegiatan yang ada di rumah sakit tidak akan lepas dengan yang
namanya rekam medis, begitu juga dengan sistem peamasaran yang ada di
rumah sakit juga membutuhkan data rekam medis untuk mencapai tujuan
utama dari pemasaran. Didalam pembuatan atau pengembangan sistem
informasi berbasis rekam medis di rumah sakit mempunyai tujuan secara
umum agar dapat menghasilkan informasi guna mendukung optimalisasi

manajemen pemasaran di Rumah Sakit, selain itu kita juga dapat


mengidentifikasi masalah dan peluang. Sesuai dengan gambar 11.4 Sistem
Informasi Pemasaran Rumah Sakit, bahwasannya sistem yang diawali dari
input, proses, dan output, semua data yang dihasilkan dari kegiatan

 pemasaran Rumah Sakit berasal dari rekam medis milik pasien, yang mana
 baik data klinis, data geografis dan data kependudukan dapat diperoleh sejak
 pertama kali pasien datang (mendaftar) sampai dengan pasien tersebut
 pulang, yang kemudian di olah oleh petugas rekam medis untuk
menghasilkan informasi, dan informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk
 pengambilan keputusan secara optimal oleh pimpinan rumah sakit, dalam hal
 pengembangan program pemasaran di rumah sakit

6.   Sistem Penunjang Radiologi

Unit Radiologi merupakan unit penunjang medis yang mempunyai


 peranan penting dalam pelayanan pasien baik sebagai pendiagnosa suatu
 penyakit maupun sebagai acuan pemberian arah pengobatan bagi para klinisi
dalam sebuah rumah sakit. Sebagai unit penunjang maka radiologi dituntut
untuk selalu siap dalam pemberian informasi yang dibutuhkan oleh unit-unit
terkait, informasi yang diberikan haruslah lengkap, akurat dan cepat. Dengan
 peningkatan jumlah penyakit dan pasien yang semakin bertambah maka
untuk sekarang ini mustahil suatu sistem radiologi masih menggunakan
sistem konvensional (manual). Bersyukurlah dewasa ini telah dikembangkan

suatu sistem yang dikhususkan untuk bidang radiologi yaitu Radiologi


Information system (RIS). Salah satu unsur Radiologi Information System
adalah PACS (Picture Archiving Commucation System).
Keberadaan PACS sangat membantu sekali di Radiologi terutama
dalam hal pengarsipan data, baik data gambar maupun laporan hasil
 pembacaan foto rontgen pasien, selain itu keberadaan PACS juga dapat
digunakan sebagai unsur dari sistem Teleradiografi sehingga informasi yang
ada selain digunakan oleh klinisi yang berada di satu lokasi tapi juga dapat
digunakan oleh klinisi dilokasi lain bahkan di manapun yang berhubungan

dengan jaringan komputer Radiologi atau Rumah Sakit tersebut karena PACS
 juga merupakan unsur HIS (Hospital Information System). Teleradiologi
merupakan salah satu komponen dalam sistem informasi kesehatan yang
mempunyai kompleksitas teknologi yang tinggi. Implementasinya dapat

dikaitkan dengan sistem informasi radiologi dan sistem informasi rumah sakit
yang diharapkan mampu memberikan kualitas dari pelayanan pasien dan
mendukung pekerjaan administratif sehingga memperbaiki efesiensi dan
efektifitas rumah sakit.
Digital Imaging and Communication in Medicine (DICOM) adalah
standar untuk penanganan, penyimpanan, percetakan, dan transmisi informasi
medis. DICOM memungkinkan integrasi scanner, server, workstation, printer,
 jaringan dan perangkat keras dari beberapa produsen dalam sistem
 pengarsipan gambar dan komunikasi (Picture Archiving and Communication

System / PACS). DICOM berbeda dari format data lain dalam hal bahwa ia
mengelompokkan informasi kedalam data set. Itu berarti file citra X-Ray dari
dada misalnya, sebenarnya berisi pasien ID dalam file, sehingga gambar tidak
dapat dipisahkan dari informasi ini. Teleradiologi merupakan salah satu
komponen dalam sistem informasi kesehatan yang mempunyai kompleksitas
teknologi yang tinggi. Implementasinya dapat dikaitkan dengan sistem
informasi radiologi dan sistem informasi rumah sakit yang diharapkan
mampu memberikan kualitas dari pelayanan pasien dan mendukung
 pekerjaan administratif sehingga memperbaiki efesiensi dan efektifitas rumah

sakit.
Fungsi Radiologi
a.  Rontgent berfungsi untuk mengetahui kelainan yang terdapat didalam
tubuh manusia dengan bantuan penyinaran atau radiasi sinar X-ray guna
untuk menentukan diagnosis terapi.
 b.  RIS (Radiologi Information System ) berfungsi untuk memudahkan kita
untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh unit-unit terkait
secara lengkap, akurat dan cepat.
c.  PACS (Picture Archiving Commucation System ) berfungsi untuk

 pengarsipan data, baik data gambar maupun laporan hasil pembacaan


foto rontgen pasien, selain itu keberadaan PACS juga dapat digunakan
sebagai unsur dari sistem Teleradiografi sehingga informasi yang ada
selain digunakan oleh klinisi yang berada di satu lokasi tapi juga dapat

digunakan oleh klinisi dilokasi lain bahkan di manapun yang


 berhubungan dengan jaringan komputer Radiologi atau Rumah Sakit
tersebut.
d.  DICOM memungkinkan integrasi scanner, server, workstation, printer,
 jaringan dan perangkat keras dari beberapa produsen dalam sistem
 pengarsipan gambar dan komunikasi.
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi p
 prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti
 biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah program aplikasi yang dirancang untuk meningkatkan
1.Dokter dan Asisten Dokter 2.Bidan dan Perawat
3.Staff Administrasi dan Personalia 4.Apoteker
Logistik
TOP Manajerial
Sehingga akan mendapatkan berbagai kemudahan selama mereka menjalankan operasional kerja sehari-hari.

Ketiga tujuan ini menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu
memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana
cara menggunakannya seperti :
a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
 pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
 b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
 pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

B.   Saran

Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit harusnya sesuai dengan


 prosedur yang digunakan untuk mengelola alur informasi mula dari pengumpulan
data sampai pemberian informasi. Diharapkan dengan pembuatan makalah ini,
dapat dijadikan pedoman untuk memanjemen rumah sakit dalam SIM RS upaya
 peningkatan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Rustiyanto, Ery. 2012, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta.


Gosyen Publishing
Gavinov, Ivan Tinarbudi. 2016, Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta. Nuha
Medika
https://rusdinncuhi.wordpress.com/2013/07/04/makalah-sistem-informasi-

manajemen-rumah-sakit/ 
http://alpiyansuyadi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-system-informasi-
manajemen.html 
LAMPIRAN

 
 

Anda mungkin juga menyukai