Anda di halaman 1dari 29

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH


(SMA/MA)

MATA PELAJARAN
FISIKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


JAKARTA, 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI I

I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam 2
di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Fisika di Sekolah 3
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Fisika Sekolah 4
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
E. Pembelajaran dan Penilaian 9
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Fisika Sesuai dengan 11
Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN 13


KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kelas XI 13
B. Kelas XII 18

2
I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Saat ini kita berada pada abad 21 yang ditandai dengan perkembangan
teknologi yang pesat, sehingga sains dan teknologi merupakan salah
satu landasan penting dalam pembangunan bangsa. Pembelajaran sains
diharapkan dapat menghantarkan peserta didik memenuhi kemampuan
abad 21. Berikut kemampuan yang diperlukan pada abad 21, yaitu: 1)
keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi berpikir kritis dan
mampu menyelesaikan masalah, kreatif dan inovatif, serta mampu
berkomunikasi dan berkolaborasi; 2) terampil untuk menggunakan
media, teknologi, informasi dan komunikasi (TIK); 3) kemampuan untuk
menjalani kehidupan dan karir, meliputi kemampuan beradaptasi,
luwes, berinisiatif, mampu mengembangkan diri, memiliki kemampuan
sosial dan budaya, produktif, dapat dipercaya, memiliki jiwa
kepemimpinan, dan tanggungjawab.

Fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam diperoleh dan


dikembangkan berdasarkan percobaan untuk mencari jawaban atas
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana tentang gejala-gejala alam
khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur, sifat,
transformasi, dinamika dan energetika zat. Selain berperan untuk
memahami berbagai gejala alam, ilmu fisika juga sangat membantu dan
menyumbang terhadap penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar,
seperti biologi, astronomi, geologi, maupun ilmu terapan seperti
pertambangan, pertanian, kesehatan, perikanan dan teknologi.

Ilmuwan mempelajari gejala alam melalui proses dan sikap ilmiah


tertentu. Proses/kerja ilmiah misalnya melakukan percobaan di alam
bebas atau di laboratorium, sedangkan sikap ilmiah misalnya objektif
dan jujur pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Dengan
menggunakan proses dan sikap ilmiah itu ilmuwan menemukan
berbagai produk sains yang dapat berupa fakta, konsep, asas, hukum,
dan teori. Oleh sebab itu, pembelajaran sains dan penilaian hasil belajar
sains, termasuk Fisika, harus memerhatikan karakteristik sains sebagai
sikap, proses, dan produk.

Fisika sebagai proses/metode penyelidikan (inquiry methods) meliputi


cara berpikir, bernalar, merumuskan masalah, melakukan percobaan
dan pengamatan, menganalisis data dan menyimpulkan untuk
memperoleh produk-produk sains. Rangkaian proses itu dilandasi oleh
sikap ilmiah antara lain: rasa ingin tahu, keseimbangan antara terbuka
dan tidak mudah percaya, jujur, disiplin, bertanggung jawab, tekun,
hati-hati, teliti, peduli, mudah bekerja sama, toleran, santun, responsif
dan pro-aktif. Dengan demikian Fisika dapat dipandang sebagai cara
berpikir dan bersikap terhadap alam, sebagai cara untuk melakukan
penyelidikan, dan sebagai kumpulan pengetahuan.

Dalam rangka penguasaan kecakapan abad 21 maka pembelajaran


Fisika di SMA/MA dipandang bukan hanya untuk pengalihan
pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge and skills) saja
kepada peserta didik, tetapi juga untuk membangun kemampuan
berpikir tingkat tinggi (analitis, sintesis, kritis, kreatif, dan inovatif)

3
melalui pengalaman kerja ilmiah. Pengetahuan, keterampilan,
kemampuan berpikir, dan kemampuan bersikap dari pembelajaran
Fisika akan membekali peserta didik untuk hidup di masyarakat,
maupun untuk studi lanjut terkait dengan karakteristik Fisika sebagai
landasan berbagai ilmu dasar dan terapan. Selain itu pembelajaran
Fisika dapat digunakan sebagai wahana untuk memahami alam, untuk
membangun sikap dan nilai, serta untuk meningkatkan keimanan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang


sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien,
tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak
berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi
dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip
keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah
diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik
(learnable); terukur pencapaiannya (measurable); bermakna (meaningful);
dan bermanfaat untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk
kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan


kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran,
serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip
tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang
terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang
berbasis aktifitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan
inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Fisika.
Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam
pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan
metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan siswa.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam di Pendidikan


Dasar dan Pendidikan Menengah

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibelajarkan sejak SD hingga


SMA. Pada jenjang SD Kelas I, II, dan III (kelas rendah) muatan sains
diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan di
Kelas IV, V, dan VI (kelas tinggi) Ilmu Pengetahuan Alam menjadi mata
pelajaran yang berdiri sendiri tetapi pembelajarannya menerapkan
pembelajaran tematik terpadu. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
di SMP menerapkan pembelajaran sains terpadu. Di tingkat SMA Ilmu
Pengetahuan Alam disajikan sebagai mata pelajaran yang spesifik yang
terbagi dalam mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi.

Setelah mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sejak Sekolah


Dasar, lulusan pendidikan dasar dan menengah akan memperoleh
kecakapan untuk:
 menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis,
kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan,
berdasarkan potensi proses dan produk sains;

4
 memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil
pembelajaran sains melalui bidang-bidang spesifiknya yaitu Fisika,
Kimia dan Biologi;
 membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk
atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip sains;
 mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan
oleh hal-hal yang bersifat ilmiah;
 menyelesaikan masalah yang dihadapi lulusan dalam kehidupannya,
terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia
berdasarkan pertimbangan ilmiah;
 mengenali dan menghargai peran sains dalam memecahkan
permasalahan umat manusia, seperti permasalahan ketersediaan
pangan, kesehatan, pemberantasan penyakit, dan lingkungan hidup;
dan
 memahami dampak dari perkembangan sains terhadap perkem-
bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun
potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan
lingkungannya.

Kompetensi kerja ilmiah (penyelidikan) untuk setiap jenjang ditunjukkan


dalam Gambar 1.

Gambar 1. Penjejangan Kerja Ilmiah pada Satuan Pendidikan

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Fisika di Sekolah Menengah Atas/


Madrasah Aliyah

Setelah peserta didik mengikuti pembelajaran Fisika di SMA/MA


diharapkan memiliki kompetensi yang mencakup kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan sebagai berikut
ini.
 menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis,
kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan,
berdasarkan potensi proses dan produk fisika;

5
 memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil
pembelajaran sains melalui bidang-bidang Fisika;
 membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk
atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip Fisika;
 mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan
oleh hal-hal yang bersifat ilmiah;
 menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya,
terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia
berdasarkan pertimbangan ilmiah; dan
 mengenali dan menghargai peran Fisika dalam memecahkan
permasalahan umat manusia; dan
 memahami dampak dari perkembangan Fisika terhadap perkem-
bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun
potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan
lingkungannya.

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Fisika Sekolah Menengah Atas/


Madrasah Aliyah

Pengembangan Kurikulum Fisika di SMA/MA dilakukan dalam rangka


mencapai dimensi kompetensi pengetahuan, kerja ilmiah, serta sikap
ilmiah sebagai perilaku sehari-hari dalam berinteraksi dengan
masyarakat, lingkungan dan pemanfaatan teknologi, seperti yang
tergambar pada Gambar 2. berikut.

Gambar 2. Kerangka Pengembangan Sains

Gambar 2. di atas menunjukkan bahwa peserta didik mampu


menerapkan kompetensi sains yang dipelajari di sekolah menjadi
perilaku dalam kehidupan masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
dan lingkungan sebagai sumber belajar.

Kerangka pengembangan Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan


Alam mengacu pada Kompetensi Inti (KI) sebagai unsur pengorganisasi
KD secara vertikal dan horizontal. Organisasi vertikal KD berupa
keterkaitan KD antar kelas harus memenuhi prinsip belajar, yaitu terjadi
suatu akumulasi yang berkesinambungan antar kompetensi yang
dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal berupa keterkaitan antara
KD suatu mata pelajaran dengan KD mata pelajaran lain dalam satu
kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.

6
Pengembangan kompetensi dasar berdasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai KI.

Kompetensi Inti terdiri dari 4 (empat) aspek, yaitu: KI-1 (sikap spiritual),
KI-2 (sikap sosial), KI-3 pengetahuan, dan KI-4 (keterampilan). KD Sikap
Spiritual dan KD Sikap Sosial pada mata pelajaran Fisika tidak
dirumuskan, tetapi hasil pembelajaran kompetensi sikap dicapai secara
tidak langsung (indirect teaching) dari pengetahuan dan keterampilan,
sehingga perlu direncanakan pengembangan sikap dalam pembelajaran.
KI-3 pengetahuan dan KI-4 keterampilan dirinci lebih lanjut dalam KD
mata pelajaran. Pengembangan KD tidak dibatasi oleh rumusan
Kompetensi Inti (KI), tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran, kompetensi, lingkup materi, psikopedagogi. Namun demikian,
perumusan KD harus mengacu ke Kompetensi Inti. Kompetensi Inti di
SMA/MA Kelas X, XI, dan XII disajikan pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Peta Kompetensi Inti SMA/MA

Kelas X Kelas XI Kelas XII


KI-1: Menghayati dan KI-1: Menghayati dan KI-1: Menghayati dan
mengamalkan mengamalkan mengamalkan
ajaran agama yang ajaran agama yang ajaran agama yang
dianutnya. dianutnya. dianutnya.
KI-2: Menunjukkan KI-2: Menunjukkan KI-2: Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung- disiplin, tanggung- disiplin, tanggung-
jawab, peduli jawab, peduli jawab, peduli
(gotong royong, (gotong royong, (gotong royong,
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
damai), santun, damai), santun, damai), santun,
responsif dan pro- responsif dan pro- responsif dan pro-
aktif dan aktif dan aktif dan
menunjukkan menunjukkan menunjukkan sikap
sikap sebagai sikap sebagai sebagai bagian dari
bagian dari solusi bagian dari solusi solusi atas berbagai
atas berbagai atas berbagai permasalahan
permasalahan permasalahan dalam berinteraksi
dalam berinteraksi dalam berinteraksi secara efektif
secara efektif secara efektif dengan lingkungan
dengan lingkungan dengan lingkungan sosial dan alam
sosial dan alam sosial dan alam serta dalam
serta dalam serta dalam menempatkan diri
menempatkan diri menempatkan diri sebagai cerminan
sebagai cerminan sebagai cerminan bangsa dalam
bangsa dalam bangsa dalam pergaulan dunia.
pergaulan dunia. pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, mene- KI-3: Memahami, KI-3: Memahami,
rapkan, menerapkan, dan menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis dan
pengetahuan pengetahuan mengevaluasi
faktual, faktual, pengetahuan
konseptual, konseptual, faktual, konseptual,
prosedural prosedural, dan prosedural, dan
berdasarkan rasa metakognitif metakognitif

7
Kelas X Kelas XI Kelas XII
ingin tahunya berdasar-kan rasa berdasarkan rasa
tentang ilmu ingin tahunya ingin tahunya
pengetahuan, tentang ilmu tentang ilmu
teknologi, seni, pengetahuan, pengetahuan,
budaya, dan teknologi, seni, teknologi, seni,
humaniora dengan budaya, dan budaya, dan
wawasan humaniora dengan humaniora dengan
kemanusiaan, wawasan wawasan kemanu-
kebangsaan, kemanusiaan, siaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan kebangsaan, kenega-raan, dan
peradaban terkait kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab peradaban terkait penyebab fenomena
fenomena dan penyebab fenomena dan kejadian, serta
kejadian, serta dan kejadian, serta menerapkan
menerap-kan menerap-kan pengetahuan
pengetahuan pengetahuan prose- prosedural pada
prosedural pada dural pada bidang bidang kajian yang
bidang kajian yang kajian yang spesifik spesifik sesuai
spesifik sesuai sesuai dengan dengan bakat dan
dengan bakat dan bakat dan minat- minatnya untuk
minatnya untuk nya untuk memecahkan
memecahkan memecahkan masalah.
masalah. masalah.
KI 4: Mengolah, KI 4: Mengolah, menalar, KI 4: Mengolah, menalar,
menalar, dan dan menyaji dalam menyaji, dan
menyaji dalam ranah konkrit dan mencipta dalam
ranah konkrit dan ranah abstrak ranah konkrit dan
ranah abstrak terkait dengan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari terkait dengan
pengembangan yang dipelajarinya pengembangan dari
dari yang di sekolah secara yang dipelajarinya
dipelajarinya di mandiri, bertindak di sekolah secara
sekolah secara secara efektif dan mandiri serta
mandiri, dan kreatif, serta bertindak secara
mampu mampu efektif dan kreatif,
menggunakan menggunakan dan mampu
metode sesuai metode sesuai menggunakan
kaidah keilmuan. kaidah keilmuan. metode sesuai
kaidah keilmuan.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui


pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

Kompetensi dasar Fisika atau Sains memberi gambaran pencapaian


yang akan diperoleh siswa setelah menjalani proses pembelajaran.
Kompetensi dasar merupakan acuan untuk sekolah dalam menyusun
kurikulum, silabus, beserta proses pembelajarannya.

Sains pada dasarnya lebih banyak berusaha mencari jawaban atas


pertanyaan “mengapa”, berbeda dengan pendidikan vokasi yang
berusaha memberi kemampuan untuk menjawab pertanyaan

8
“bagaimana”. Kompetensi dalam sains akan memberi kemampuan pada
lulusan agar bisa memilih sikap dan mengambil berbagai keputusan
berdasarkan pengetahuan keilmuan yang dimilikinya, yang mungkin
akan memiliki dampak kesehatan atau lingkungan.

Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam untuk setiap jenjang


pendidikan ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Ruang Lingkup Materi Ilmu Pengetahuan Alam


Ruang Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam pada Jenjang
Lingkup SD/MI I-III SD/MI IV-VI SMP/MTs SMA/MA
Kerja Mengajukan Mengajukan Merumuskan Merumuskan
Ilmiah pertanyaan, pertanyaan, masalah, masalah,
dan memprediksi memprediksi, memprediksi, mengajukan
Kesela- , melakukan melakukan melakukan hipotesis,
matan pengamatan, percobaan, percobaan, menentukan
Kerja mengumpul- mengumpulk mengumpul- variabel,
kan data, an dan kan data merancang dan
menarik mengolah secara melakukan
kesimpulan, data, akurat, percobaan,
dan menarik mengolah mengumpulkan
mengomuni- kesimpulan, data secara dan mengolah
kasikan hasil dan sistematis, data secara
percobaan mengomunik menarik sistematis,
asikan hasil kesimpulan, menarik
percobaan mengomunik kesimpulan,
asikan hasil serta
percobaan mengomunikasik
secara lisan an hasil
maupun percobaan
tertulis secara lisan dan
tertulis
Makh- Bagian tubuh Gejala alam, Gejala alam, Obyek biologi
luk manusia dan lingkungan, lingkungan Meliputi 5
Hidup perawatan- tumbuhan, dan Kingdom
dan nya hewan, dan perubahan- Tingkat
Sistem Makhluk manusia nya, Organisasi
Kehidup hidup di secara makro tumbuhan, Kehidupan
an sekitarnya hewan, dan (molekul, sel,
(ciri, bagian, manusia jaringan, organ,
cara peme- secara mikro sistem organ,
liharaan) individu,
populasi,
komunitas,
ekosistem, dan
biosfer)
Ragam persoalan
biologi (keaneka-
ragaman
makhluk hdup,
makhluk hidup
dan lingkungan,
struktur dadn
fungsi, regulasi,
genetika,
evolusi, dan
bioteknologi)
Energi Sumber dan Gaya dan Gerak dan Mekanika
dan Bentuk Gerak Gaya Termodiamika

9
Ruang Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam pada Jenjang
Lingkup SD/MI I-III SD/MI IV-VI SMP/MTs SMA/MA
Perubah Energi Sumber Usaha (kerja) Gelombang dan
annya Energi dan Pesawat Optik
Bunyi Sederhana Listrik Statis
Cahaya Tekanan dan Dinamik
Sumber Daya Gelombang Arus Bolak-balik
Alam dan Optik Fisika Modern
Suhu, Kalor, Kelistrikan Teknologi Digital
dan dan
Perpindahan Kemagnetan
Kalor Teknologi
Rangkaian ramah
Listrik lingkungan
Sederhana
dan Sifat
Magnet
Materi Ciri benda Perubahan Penggolongan Komposisi,
dan Wujud benda Wujud dan Struktur, dan
Perubah Penggolongan Perubahan Sifat (Rumus
an-nya Materi materi Kimia, Struktur
Zat Aditif dan Atom, Ikatan
Adiktif Kimia, dan Tabel
Partikel Periodik Unsur)
Materi Transformasi
(Rekasi Kimia,
Persamaan
Kimia, Hukum-
hukum Dasar
Kimia,
Stoikiometri,
Asam, Basa, dan
Larutan)
Dinamika (Laju
Reaksi,
Kesetimbangan
Kimia, Sifat
Koligatif)
Energitika
(Termokimia,
Elektrokimia)
Terapan
Kimia/Isu Kimia
(Senyawa
Karbon,
Senyawa
Anorganik)
Bumi Siang dan Malam Tata Surya Lapisan Gerak Planet
dan Perubahan Cuaca Bumi, Bulan, Bumi dalam Tata
Anta- dan Musim dan Matahari Tata Surya Surya
riksa
Sains, Dampak Lingkungan Pemanasan Pemanasan
Lingku- Perubahan dan Global Global dan
ngan, Musim Kesehatan Teknologi Dampaknya bagi
Teknolo- terhadap Perawatan Ramah Kehidupan dan
gi, dan Kegiatan Tumbuhan Lingkungan Lingkungan
Masya- Sehari-hari Sumber Daya Tanah Energi Alternatif
rakat Alam

10
Berdasarkan ruang lingkup materi Fisika tersebut dijabarkan ke dalam
peta materi pembelajaran Fisika setiap kelas di SMA/MA sebagaimana
ditampilkan pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Peta Materi Pembelajaran Fisika di SMA/MA

Kerja Ilmiah, dan Keselamatan dan Keamanan Fisika


(terintegrasi pada seluruh materi pembelajaran)
Kelas X Kelas XI Kelas XII
 Keseimbangan dan  Rangkaian Arus
 Hakikat Ilmu Fisika, Dinamika Rotasi Searah
metode dan prosedur
 Elastisitas dan Hukum  Listrik Statis
ilmiah, keselamatan Hooke  Medan Magnet
kerja di laboratorium
 Fluida Statik  Induksi
 Pengukuran dan angka
 Suhu, Kalor dan Elektromagnetik
penting Perpindahan Kalor  Rangkaian Arus
 Vektor
 Teori Kinetik Gas Bolak-Balik
 Gerak Lurus
 Hukum  Radiasi
 Kerak Parabola Termodinamika Elektromagnetik
 Gerak Melingkar  Ciri-ciri Gelombang  Teori Relativitas
 Hukum Newton Mekanik Khusus
 Hukum Newton tentang  Gelombang Berjalan  Konsep dan Fenomena
Gravitasi dan Gelombang Kuantum
 Usaha dan Energi Stasioner  Teknologi Digital
 Momentum dan Impuls  Gelombang Bunyi  Inti Atom
 Getaran Harmonis  Gelombang Cahaya  Sumber-sumber
 Alat-alat Optik Energi
 Gejala Pemanasan
Global

E. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran

Kurikulum 2013 merekomendasikan pendekatan saintifik atau


pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sebagai proses membangun
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pendekatan saintifik
merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan
logis meliputi proses pembelajaran: (a) mengamati; (b) menanya; (c)
mengumpulkan informasi/mencoba; (d) menalar/mengasosiasi; dan
(e) mengomunikasikan. Kelima hal tersebut dapat juga dipandang
sebagai kemampuan yang perlu dilatihkan dan dimiliki peserta didik
terkait dengan kompetensi yang dibutuhkan pada abad 21.

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik khusus dalam


penggunaan pendekatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar. Pembelajaran Fisika lebih menekankan pada penggunaan
pendekatan keterampilan proses/kerja ilmiah. Aspek-aspek pada
pendekatan ilmiah (scientific approach) terintegrasi pada pendekatan
keterampilan proses dan metode ilmiah. Keterampilan proses sains
merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan
dalam melakukan penyelidikan ilmiah, yang meliputi, antara lain:

11
menemukan masalah, mengumpulkan fakta-fakta terkait masalah,
membuat asumsi, mengendalikan variabel, melakukan observasi/
percobaan, melakukan pengukuran, melakukan inferensi
memprediksi, mengumpulkan dan mengolah data hasil observasi/
pengukuran, serta menyimpulkan dan mengomunikasikan.

Kedua pendekatan tersebut dapat digunakan dalam berbagai model


pembelajaran, antara lain: model pembelajaran penemuan
(discovery/ inquiry learning), pembelajaran berbasis proyek (project-
based learning), dan pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning, inquiry learning).

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus pembelajaran yaitu


proses pembelajaran langsung (direct teaching) dan proses
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching). Proses pembelajaran
langsung adalah proses pembelajaran yang membangun
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik
peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP berupa proses pembelajaran
berbasis kegiatan. Karakteristik pembelajaran berbasis kegiatan
meliputi: interaktif dan inspiratif; menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; kontekstual dan
kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan sesuai dengan bakat,
minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.

Dalam pembelajaran langsung, peserta didik melakukan kegiatan


belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang
sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran
langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung
atau yang disebut dengan instructional effect.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses yang terjadi selama


pembelajaran tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung pada umumnya berkenaan dengan
pengembangan sikap spritual dan sikap sosial. Meskipun sikap
yang akan dikembangkan tidak diajarkan secara langsung dalam
pembelajaran, tetapi tetap dirancang dan direncanakan dalam
silabus dan RPP.

Dalam proses pembelajaran Fisika dengan pendekatan saintifik,


ranah sikap dimaksudkan agar peserta didik tahu tentang
‘mengapa’. Ranah keterampilan dimaksudkan agar peserta didik
tahu tentang ‘bagaimana’. Sedangkan, ranah pengetahuan
dimaksudkan agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhir
pembelajaran Fisika adalah peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan
manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup
secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan. Dengan mengembangkan ketiga kompetensi tersebut
maka diharapkan dapat membentuk peserta didik yang produktif,
kreaktif, inovatif dan afektif.

12
Dalam proses pembelajaran tentu diperlukan media pembelajaran
untuk mempermudah peserta didik mencapai kompetensi. Media
pembelajaran Fisika dapat berupa benda asli, model, dan multimedia
interaktif. Media yang tergolong benda asli dalam pembelajaran
Fisika adalah bahan-bahan Fisika sintesis dan alami serta alat-alat
laboratorium. Alat peraga yang termasuk jenis model, anatara lain,
molymod, model bangun atom dan molekul. Multimedia
pembelajaran Fisika interaktif dapat diunduh bebas dari berbagai
laman seperti Google, Youtube, dan Wikipedia (Wikipedia.org).

Beberapa metode dapat digunakan dalam pembelajaran Fisika,


antara lain: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi;
dan (5) eksperimen. Pemilihan metode dalam pembelajaran Fisika
disesuaikan dengan karakteristik materi dan kompetensi yang
hendak dicapai.

2. Penilaian

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan


informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar.

Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian


autentik dan nonautentik dalam menilai hasil belajar. Penilaian
autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta
didik secara holistik dan valid. Bentuk penilaian autentik mencakup
penilaian berdasarkan pengamatan fenomena alam, tugas ke
lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium
Fisika, dan unjuk kerja, serta penilaian diri. Sedangkan bentuk
penilaian non-autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian.

Penilaian hasil belajar Fisika oleh pendidik mencakup kompetensi


sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
dengan berbagai teknik dan instrumen penilaian. Penilaian
kompetensi sikap dilakukan melalui pengamatan sebagai sumber
informasi utama, sedangkan penilaian melalui penilaian diri dan
penilaian antarteman digunakan sebagai informasi pendukung.
Hasil penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
predikat atau deskripsi. Hasil penilaian sikap digunakan sebagai
pertimbangan pengembangan karakter peserta didik lebih lanjut.
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian
keterampilan dalam mata pelajaran Fisika dilakukan melalui unjuk
kinerja/praktik, produk, proyek, portofolio dan/atau teknik lain
sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian keterampilan
melalui praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa saat
melakukan praktikum/percobaan dan pemaparan hasil percobaan.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Fisika Sesuai dengan Kondisi


Lingkungan dan Peserta Didik

Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini hanya merupakan model.


Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat diperkaya sesuai dengan

13
sumber daya yang ada di daerah/sekolah dan peserta didik.
Pembelajaran dapat dikaitkan dengan objek dan fenomena ysng terjadi
di lingkungan terdekat. Selain itu dapat dikaitkan dengan konteks global
misalnya perubahan iklim, pemanasan global dan efek rumah kaca,
sumberdaya energi dan energi alternatif, dan perkembangan teknologi
digital.

Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka dalam pembelajaran


seyogianya juga dapat mengakses kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai sarana, sumber belajar maupun alat pembelajaran.
Pemanfaatan buku teks pelajaran tetap diperlukan untuk merangsang
minat baca dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Lembar kerja
siswa (LKS) sedapat mungkin disusun oleh guru yang memberi peluang
pengembangan kreativitas peserta didik terlibat langsung dalam
merancang prosedur kegiatan.

14
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kelas XI
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi


Keterampilan sebagai berikut ini.

Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

3.1 Menerapkan Keseimbangan dan  Mendefinisikan momen gaya melalui


konsep torsi, dinamika rotasi: pengamatan demonstrasi mendorong
momen inersia, benda dengan posisi gaya yang
titik berat, dan  Momen gaya berbeda-beda.
 Memahami penerapan keseimbangan
momentum sudut  Momen inersia
 Keseimbangan benda titik, benda tegar dengan
pada benda tegar menggunakan resultan gaya dan
benda tegar
(statis dan  Titik berat momen gaya,
dinamis) dalam  Hukum  Memahami penerapan konsep
kehidupan sehari- kekekalan momen inersia, dinamika rotasi
hari misalnya momentum sudut  Memahami penerapan hukum
dalam olahraga pada gerak rotasi kekekalan momentum pada gerak
rotasi.
 Mengolah data hasil percobaan ke
dalam grafik
 Menentukan persamaan grafik
 Menginterpretasi data dan grafik
untuk menentukan karakteristik
keseimbangan benda tegar
 Mempresentasikan hasil percobaan
tentang titik berat
4.1 Membuat karya  Membuat karya yang menerapkan
yang menerapkan konsep titik berat dan
konsep titik berat kesetimbangan benda tegar
dan  Mempresentasikan hasil percobaan
tentang titik berat
kesetimbangan
benda tegar

3.2 Menganalisis sifat Elastisitas dan  Mengidentifikasi sifat elastisitas


elastisitas bahan bahan dalam kehidupan sehari-hari

15
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

dalam kehidupan Hukum Hooke:  Memahami pengaruh gaya terhadap


sehari hari perubahan panjang pegas/karet
 Hukum Hooke  Mengolah data dan menganalisis
 Susunan pegas hasil percobaan ke dalam grafik
seri-paralel  Menentukan persamaan
 Membandingkan hasil percobaan
dengan bahan pegas/karet yang
berbeda, perumusan tetapan pegas
susunan seri-paralel

4.2 Melakukan  Melakukan percobaan hukum Hooke


percobaan tentang dengan menggunakan pegas/karet,
sifat elastisitas mistar, beban gantung, dan statif
suatu bahan secara berkelompok
 Membuat laporan hasil percobaan
berikut presentasi
dan mempresentasikannya
hasil percobaan
dan
pemanfaatannya

3.3 Menerapkan Fluida statik:  Mengidentifikasi penerapan fluida


hukum-hukum dalam kehidupan sehari-hari
fluida statik  Hukum utama  Menyimpulkan konsep tekanan
hidrostatis hidrostatis
dalam kehidupan
 Tekanan  Menyimpulkan konsep prinsip
sehari-hari
Hidrostatis hukum Archimedes
 Hukum Pascal  Menyimpulkan konsep hukum
 Hukum Pascal
Archimedes
 Meniskus
 Gejala
kapilaritas
 Viskositas dan
Hukum Stokes
4.3 Merancang dan  Merancang percobaan yang
melakukan memanfaatkan sifat-sifat fluida
percobaan yang statik, berikut presentasi hasil
memanfaatkan percobaan dan pemanfaatannya
 Melakukan percobaan yang
sifat-sifat fluida
memanfaatkan sifat-sifat fluida
statik, berikut statik, berikut presentasi hasil
presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya
percobaan dan  Membuat laporan hasil percobaan
pemanfaatannya  Mempresentasikan penerapan
hukum-hukum fluida statik
3.4 Menerapkan Fluida Dinamik:  Menemukan persamaan kontinuitas
prinsip fluida melalui berbagai sumber
dinamik dalam  Fluida ideal  Menemukan persamaan hukum
teknologi  Azas Bernoulli melalui berbagai sumber
kontinuitas  Menjelaskan kaitan antara

16
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

 Azas Bernoulli kecepatan aliran dengan luas


 Penerapan Azas penampang,
Kontinuitas dan  Menjelaskan hubungan antara
Bernouli dalam kecepatan aliran dengan tekanan
Kehidupan fluida
 Menjelaskan penyelesaian masalah
terkait penerapan azas kontinuitas
dan azas Bernoulli

4.4 Membuat dan  Membuat ilustrasi tiruan aplikasi


menguji proyek Azas Bernoulli (alat venturi,
sederhana yang kebocoran air, atau sayap pesawat)
menerapkan secara berkelompok
 Mempresentasikan laporan hasil
prinsip dinamika
produk tiruan aplikasi azas Bernoulli
fluida

3.5 Menganalisis Suhu, Kalor dan  Menganalisis pemuaian pada rel


pengaruh kalor Perpindahan Kalor: kereta api, pemanasan es menjadi
dan perpindahan air, konduktivitas logam (almunium,
kalor yang  Suhu dan besi, tembaga, dan timah)
pemuaian  Menganalisis pengaruh kalor
meliputi
 Hubungan kalor terhadap perubahan suhu benda
karakteristik
dengan suhu  Menganalisis pengaruh perubahan
termal suatu benda dan suhu benda terhadap ukuran benda
bahan, kapasitas, wujudnya (pemuaian)
dan konduktivitas  Azas Black  Menganalisis perpindahan kalor
kalor pada  Perpindahan secara konduksi, konveksi dan
kehidupan sehari- kalor secara radiasi
hari konduksi,
konveksi, dan
radiasi

4.5 Merancang dan  Melakukan percobaan tentang


melakukan pengaruh kalor terhadap suhu,
percobaan tentang wujud, dan ukuran benda,
karakteristik menentukan kalor jenis atau
kapasitas kalor logam dan
termal suatu
mengeksplorasi tentang azas Black
bahan, terutama dan perpindahan kalor
terkait dengan  Mengolah data dan menganalisis
kapasitas dan hasil percobaan tentang kalor jenis
konduktivitas atau kapasitas kalor logam dengan
kalor, beserta menggunakan kalorimeter
presentasi hasil  Membuat laporan hasil percobaan
dan mempresentasikannya
percobaan dan

17
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

pemanfatannya

3.6 Menjelaskan teori Teori Kinetik Gas:  Mengidentifikasi perilaku gas melalui
kinetik gas dan pengamatan proses pemanasan air
karakteristik gas  Persamaan misalnya pada ketel uap
keadaan gas ideal  Menganalisis tentang penerapan
pada ruang
 Hukum Boyle- persamaan keadaan gas dan hukum
tertutup
Gay Lussac Boyle-Gay Lussac dalam
 Teori kinetik gas penyelesaian masalah gas di ruang
ideal tertutup
 Tinjauan impuls-  Menganalisis ilustrasi hubungan
tumbukan tekanan, suhu, volume, energi
untuk teori kinetik rata-rata gas, kecepatan
kinetik gas efektif gas, teori ekipartisi energi,
 Energi kinetik dan energi dalam
rata-rata gas
 Kecepatan efektif
gas
 Teori ekipartisi
energi dan Energi
dalam
4.6 Menyajikan karya  Mempresentasikan hasil eksplorasi
yang berkaitan menerapkan persamaan keadaan gas
dengan teori  Mempresentasikan hasil eksplorasi
kinetik gas dan hukum Boyle dalam penyelesaian
masalah gas di ruang tertutup
makna fisisnya

3.7 Menganalisis Hukum  Menganalisis pengukuran suhu


perubahan Termodinamika: badan dengan termometer (Hukum
keadaan gas ideal ke-Nol) melalui pengamatan
dengan  Hukum ke Nol  Menganalisis gerakan piston pada
 Hukum I motor bakar (Hukum I
menerapkan
Termodinamika Termodinamika) dan entropi melalui
hukum pengamatan
 Hukum II
Termodinamika Termodinamika  Menjelaskan hasil pengamatan
 Entropi terkait Hukum ke-Nol, Hukum I dan
II Termodinamika
 Merancang pemecahan masalah
tentang siklus mesin kalor, siklus
Carnot sampai dengan teori Clausius
Clayperon), entropi
 Menganalisis hubungan tekanan (P),
volume (V) dan suhu (T) dari mesin
kalor dan siklus Carnot dalam
diagram P-V
4.7 Membuat  Mempresentasikan hasil
karya/model penyelesaian masalah tentang siklus
penerapan hukum mesin kalor
I dan II  Mempresentasikan hasil
penyelesaian masalah tentang siklus
Termodinamika
Carnot sampai dengan teori
berikut presentasi Clausius-Clayperon
makna fisisnya  Mempresentasikan hasil
penyelesaian masalah tentang grafik

18
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

p-V dari siklus mesin kalor dan


mesin Carnot
3.8 Menganalisis Ciri-ciri gelombang  Mengidentifikasi gejala gelombang
karakterisitik (pemantulan, pembiasan, difraksi
gelombang mekanik: dan interferensi, dan polarisasi)
mekanik dengan menggunakan tanki riak
 Pemantulan  Menganalisis gelombang transversal,
 Pembiasan gelombang, longitudinal, hukum
 Difraksi pemantulan, pembiasan, difraksi,
 Interferensi interferensi
 Mengeksplorasi penerapan gejala
pemantulan, pembiasan, difraksi dan
interferensi dalam kehidupan sehari-
hari
 Membuat kesimpulan tentang
karakteristik gelombang

4.8 Melakukan  Melakukan percobaan tentang salah


percobaan tentang satu karakteristik gelombang
salah satu mekanik
karakteristik  Mempresentasikan hasil percobaan
tentang gelombang
gelombang
mekanik berikut
presentasi
hasilnya

3.9 Menganalisis Gelombang  Memahami gelombang berjalan


besaran-besaran berjalan dan melalui pengamatan demonstrasi
fisis gelombang gelombang menggunakan slinki/ tayangan
berjalan dan video/animasi
Stasioner:  Menganalisis persamaan-persamaan
gelombang
gelombang berjalan
stasioner pada
 Persamaan  Menganalisis persamaan-persamaan
berbagai kasus gelombang gelombang stasioner
nyata  Besaran-besaran
fisis

4.9 Melakukan  Melakukan percobaan Melde untuk


percobaan menemukan hubungan cepat rambat
gelombang gelombang dan tegangan tali secara
berjalan dan berkelompok
 Menganalisis hasil percobaan Melde
gelombang
untuk menemukan hubungan cepat
stasioner, beserta rambat gelombang dan tegangan tali.

19
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

presentasi hasil  Membuat laporan tertulis hasil


percobaan dan praktikum dan
makna fisisnya mempresentasikannya

3.10 Menerapkan Gelombang Bunyi:  Memahami penggunaan gelombang


konsep dan sonar di laut, bunyi dan
prinsip gelombang  Karakteristik permasalahannya, karakteristik
gelombang cahaya, difraksi, dan interferensi.
bunyi dan cahaya
bunyi  Menjelaskan tentang cepat rambat
dalam teknologi
 Cepat rambat bunyi, azas Doppler
gelombang  Menjelaskan tentang intensitas
bunyi bunyi, difraksi kisi, interferensi
 Azas Doppler
 Fenomena
dawai dan pipa
organa
 Intensitas dan
taraf intensitas

Gelombang
Cahaya:

 Spektrum
cahaya
 Difraksi
 Interferensi
 Polarisasi
 Teknologi LCD
dan LED
4.10 Melakukan  Melaksanakan percobaan untuk
percobaan tentang menyelidiki fenomena dawai dan
gelombang bunyi pipa organa, menyelidiki pola
dan/atau cahaya, difraksi, dan interferensi
 Presentasi hasil diskusi tentang
berikut presentasi
cepat rambat bunyi, azas Doppler,
hasil percobaan intensitas bunyi, dawai, pipa organa,
dan makna difraksi kisi dan interferensi
fisisnya misalnya
sonometer, dan
kisi difraksi

3.11 Menganalisis Alat-alat optik:  Mengidentifikasi penggunaan alat-


cara kerja alat  Mata dan kaca alat optik dalam kehidupan sehari-
optik mata hari
menggunakan  Kaca pembesar  Menganalisis tentang prinsip
(lup) pembentukan bayangan dan
sifat pemantulan
perbesaran pada kaca mata, lup,
dan pembiasan  Mikroskop mikroskop, teleskop dan kamera
 Teropong
cahaya oleh  Menganalisis cara kerja alat optik
 Kamera
cermin dan lensa menggunakan sifat pemantulan dan
pembiasan cahaya oleh cermin dan
lensa

20
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

4.11 Membuat karya  Membuat teropong sederhana secara


yang menerapkan berkelompok
prinsip  Presentasi kelompok tentang hasil
pemantulan merancang dan membuat teropong
sederhana
dan/atau
pembiasan pada
cermin dan lensa

3.12 Menganalisis Gejala pemanasan  Menjelaskan aktifitas manusia yang


gejala pemanasan global: mengakibatkan berbagai dampak
global dan pemanasan global, efek rumah kaca,
dampaknya bagi  Efek rumah kaca dan perubahan iklim
 Menganalisis fenomena pemanasan
kehidupan serta  Emisi karbon dan
perubahan iklim global, efek rumah kaca, perubahan
lingkungan iklim serta dampak yang diakibatkan
 Dampak
pemanasan bagi manusia
global, antara  Menjelaskan hasil-hasil kesepakatan
lain (seperti Global IPCC, Protokol Kyoto, dan
mencairnya es di APPCDC terkait pemanasan global
kutub,
perubahan iklim)

Alternatif solusi:

 Efisiensi
penggunaan
energi
 Pencarian
sumber-sumber
energi alternatif
seperti energi
nuklir
Hasil kesepakatan
dunia
internasional:

 Intergovernmenta
l Panel on Climate
Change (IPCC)
 Protokol Kyoto
 Asia-Pacific
Partnership on

21
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

Clean
Development and
Climate
(APPCDC)
4.12 Mengajukan  Menyajikan ide/gagasan
ide/gagasan penyelesaian masalah pemanasan
penyelesaian global sehubungan dengan gejala
masalah dan dampaknya bagi kehidupan
serta lingkungan
pemanasan global
sehubungan
dengan gejala dan
dampaknya bagi
kehidupan serta
lingkungan

22
B. Kelas XII
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi


Keterampilan sebagai berikut ini.

Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

3.1 Menganalisis Rangkaian arus  Memahami arus listrik dan


prinsip kerja searah pengukurannya
peralatan listrik  Memahami Hukum Ohm
searah (DC) berikut  Arus listrik dan  Menjelaskan arus listrik dalam
pengukurannya rangkaian tertutup
keselamatannya
 Hukum Ohm  Menganalisis hambatan sepotong
dalam kehidupan
 Arus listrik dalam kawat penghantar
sehari-hari rangkaian  Menganalisis rangkaian hambatan
tertutup  Menganalisis gabungan sumber
 Hambatan tegangan listrik
sepotong kawat  Memahami Hukum II Kirchoff
penghantar  Menganalisis energi dan daya
 Rangkaian listrik
hambatan  Menganalisis prinsip kerja
 Gabungan sumber peralatan listrik searah (DC) dalam
tegangan listrik kehidupan sehari-hari
 Hukum II Kirchoff
 Energi dan daya
listrik
4.1 Melakukan  Membuat percobaan tentang
percobaan prinsip rangkaian listrik searah
kerja rangkaian  Menyajikan hasil percobaan
listrik searah (DC) tentang rangkaian listrik searah
baik lisan maupun tulisan secara
dengan metode
sistematis
ilmiah berikut
presentasi hasil
percobaan

3.2 Menganalisis Listrik Statis  Mengidentifikasi fenomena


muatan listrik, gaya (Elektrostatika): kelistrikan dan pemanfaatannya di
listrik, kuat medan kehidupan sehari-hari
listrik, fluks,  Listrik statis dan menggunakan alat dan bahan
muatan listrik sederhana
potensial listrik,
 Hukum Coulomb  Menganalisis fenomena kelistrikan,
energi potensial muatan listrik, fluks listrik dan
 Medan listrik

23
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

listrik serta  Energi potensial interaksi antar muatan listrik, kuat


penerapannya pada listrik dan medan listrik, potensial listrik,
berbagai kasus potensial listrik energi potensial, dan kapasitor.
 Kapasitor  Merancang percobaan tentang
peristiwa kelistrikan, misalnya
pengisian kapasitor
 Menganalisa gaya listrik, kuat
medan listrik, fluks, potensial
listrik, energi potensial listrik serta
penerapannya pada berbagai kasus

4.2 Melakukan  Melakukan percobaan kelistrikan


percobaan berikut (misalnya pengisian dan
presentasi hasil pengosongan kapasitor) dan
percobaan manfaatnya dalam kehidupan
sehari
kelistrikan
 Mempresentasikan hasil percobaan
(misalnya pengisian kelistrikan (misalnya pengisian dan
dan pengosongan pengosongan kapasitor) dan
kapasitor) dan manfaatnya dalam kehidupan
manfaatnya dalam sehari
kehidupan sehari

3.3 Menganalisis Medan Magnet:  Mengidentifikasi berbagai


medan magnetik, fenomena kemagnetan dalam
induksi magnetik,  Medan magnetik di kehidupan sehari-hari, misal bel
sekitar arus listrik listrik, kereta cepat dan atau
dan gaya magnetik
 Gaya magnetik penelusuran studi literatur
pada berbagai
 Penerapan gaya fenomena kemagnetan dari
produk teknologi magnetik berbagai sumber
 Menganalisis fenomena
kemagnetan, fluks magnetik,
induksi magnetik dan gaya
magnetik dan peranannya pada
berbagai produk teknologi
 Menyusun percobaan tentang
induksi magnetik dan gaya
magnetik di sekitar kawat berarus
listrik

4.3 Melakukan  Melakukan percobaan tentang


percobaan tentang induksi magnetik dan gaya
induksi magnetik magnetik di sekitar kawat berarus
dan gaya magnetik listrik
 Melakukan percobaan membuat
disekitar kawat
motor listrik sederhana
berarus listrik  Mempresentasikan hasil
berikut presentasi percobaan tentang induksi
hasilnya magnetik dan gaya magnetik
disekitar kawat berarus listrik

24
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

3.4 Menganalisis Induksi  Mengidentifikasi berbagai produk


fenomena induksi Elektromagnetik : teknologi yang menggunakan
elektromagnetik induksi Faraday dari berbagai
dalam kehidupan  Potensial (GGL) sumber
induksi  Merancang percobaan tentang
sehari-hari
 Hukum Lenz induksi elektromagnetik
 Induktansi diri  Menganalisis Potensial Induksi,
 Terapan induksi hukum Lenz, dan pemanfaatan
elektromagnetik Potensial induksi pada berbagai
pada produk produk teknologi
teknologi  Merancang pembuatan alat
sederhana yang menggunakan
prinsip Potensial induksi (hukum
Faraday)
 Menganalisis pembuatan alat
sederhana yang menggunakan
prinsip Potensial induksi (hukum
Faraday)

4.4 Melakukan  Membuat alat sederhana yang


percobaan tentang menggunakan prinsip Potensial
induksi induksi (hukum Faraday)
elektromagnetik  Mempresentasikan pembuatan alat
sederhana yang menggunakan
berikut presentasi
prinsip Potensial induksi (hukum
hasil percobaan dan Faraday)
pemanfaatannya
dalam kehidupan
sehari-hari

3.5 Menganalisis Rangkaian Arus  Mengidentifikasi informasi tentang


rangkaian arus Bolak-Balik : karakteristik arus, tegangan dan
bolak-balik (AC) sumber arus bolak balik
serta penerapannya  Arus dan tegangan  Menganalisis arus dan tegangan
bolak-Balik dengan sumber arus bolak-balik,
 Rangkaian arus rangkaian RLC dengan sumber
bolak-balik arus bolak-balik, daya pada
 Daya pada rangkaian arus bolak-balik
rangkaian arus  Mengeksplorasi rangkaian
bolak-balik resonansi dan pemanfaatannya
untuk pencarian frekuensi pada
radio
 Menganalisis penerapan arus
listrik bolak-balik dalam kehidupan
sehari-hari

25
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

4.5 Mempresentasikan  Mempresentasikan penerapan arus


prinsip kerja listrik bolak-balik dalam kehidupan
penerapan sehari-hari
rangkaian arus
bolak-balik (AC)
dalam kehidupan
sehari-hari

3.6 Menganalisis Radiasi  Memahami spektrum


fenomena radiasi Elektromagnetik : elektromagnetik
elektromagnetik,  Menganalisis sumber radiasi
pemanfaatannya  Spektrum elektromagnetik
elektromagnetik  Memahami pemanfaatan radiasi
dalam teknologi,
 Sumber radiasi elektromagnetik
dan dampaknya
elektromagnetik  Menjelaskan bahaya radiasi
pada kehidupan  Pemanfaatan elekromagnetik
radiasi  Menganalisis fenomena radiasi
elektromagnetik elektromagnetik, pemanfaatannya
 Bahaya radiasi dalam teknologi, dan dampaknya
elekromagnetik pada kehidupan

4.6 Mempresentasikan  Mempresentasikan manfaat dan


manfaat dan dampak radiasi elektromagnetik
dampak radiasi pada kehidupan sehari-hari
elektromagnetik
pada kehidupan
sehari-hari

3.7 Menjelaskan Teori Relativitas  Mengidentifikasi data tentang teori


fenomena Khusus: relativitas khusus melalui berbagai
perubahan panjang,  Relativitas Newton sumber belajar
waktu, dan massa  Percobaan  Menganalisis perbedaan antara
Michelson dan fenomena yang terjadi pada benda
dikaitkan dengan
Morley yang bergerak relatif terhadap
kerangka acuan pengamat diam dan pengamat
 Postulat relativitas
dan kesetaraan bergerak
khusus
massa dengan  Menganalisis besaran panjang,
 Massa,
energi dalam teori Momentum, dan waktu, massa, dan energi dikaitkan
relativitas khusus energi relativistik dengan teori relativitas khusus
 Menjelaskan tentang besaran
panjang, waktu, massa, dan energi
dikaitkan dengan teori relativitas
khusus dalam bentuk peta konsep
4.7 Mempresentasikan  Mempresentasikan konsep
konsep relativitas relativitas tentang panjang, waktu,
tentang panjang, massa, dan kesetaraan massa

26
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

waktu, massa, dan dengan energi


kesetaraan massa
dengan energi

3.8 Menjelaskan secara Konsep dan  Mengidentifikasi konsep foton,


kualitatif gejala Fenomena kuantum: fenomena efek fotolistrik, efek
kuantum yang  Konsep foton Compton, sinar-X, aplikasi dalam
mencakup sifat  Efek fotolistrik kehidupan manusia
 Efek Compton  Menjelaskan tentang foton, efek
radiasi benda
 Sinar-X fotolistrik, cara kerja mesin
hitam, efek fotokopi, dan mesin foto Rontgen
fotolistrik, efek  Menganalisis informasi tentang
Compton, dan sinar foton, efek fotolistrik, efek
X dalam kehidupan Compton, dan sinar-X
sehari-hari  Mengeksplorasi konsep foton,
fenomena efek fotolistrik, efek
Compton, dan sinar-X

4.8 Menyajikan laporan  Menyajikan laporan tertulis dari


tertulis dari berbagai sumber tentang
berbagai sumber penerapan efek fotolistrik, efek
tentang penerapan Compton, dan sinar X dalam
kehidupan sehari-hari
efek fotolistrik, efek
Compton, dan sinar
X dalam kehidupan
sehari-hari

3.9 Menjelaskan Teknologi digital :  Mengidentifikasi informasi dari


konsep berbagai sumber tentang teknologi
penyimpanan dan  Penyimpanan data digital dan aplikasinya dalam
transmisi data  Transmisi data kehidupan manusia
 Aplikasi teknologi  Menganalisis konsep teknologi
dalam bentuk
digital dalam digital, transmisi, penyimpanan
analog dan digital kehidupan sehari- data secara digital, dan prinsip
serta penerapannya hari kerja sistem digital misalnya
dalam teknologi telepon seluler, CD, USB, flasdisk,
informasi dan hardisk
komunikasi yang  Merancang laporan dan presentasi
nyata dalam tentang manfaat teknologi digital
kehidupan sehari-
hari

4.9 Menyajikan karya  Menyajikan karya hasil


hasil penelusuran penelusuran informasi tentang
informasi tentang transmisi dan penyimpanan data
transmisi dan dalam bentuk analog dan digital
serta penerapannya dalam
penyimpanan data
teknologi informasi dan

27
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

dalam bentuk komunikasi (misalnya poster


analog dan digital banner)
serta penerapannya
dalam teknologi
informasi dan
komunikasi
(misalnya poster
banner)

3.10 Menganalisis Inti Atom :  Mengidentifikasi informasi dari


karakteristik inti berbagai sumber tentang aplikasi
atom,  Struktur inti radioaktivitas dalam berbagai
radioaktivitas,  Reaksi inti bidang teknologiyang bermanfaat
 Radioaktivitas dan merugikan bagi kehidupan
pemanfaatan,
 Teknologi nuklir manusia.
dampak, dan  Menjelaskan manfaat nuklir yang
 Proteksi radiasi
proteksinya dalam meliputi: sudah digunakan saat ini dalam
kehidupan sehari- Pelindung atau berbagai kehidupan misalnya
hari perisai radiasi, bidang kesehatan, industri dan
jaga jarak, batas pertanian
 Mengeksplorasi tentang dampak
waktu/time
radioaktivitas bagi mahluk hidup,
limitation lingkungan, iklim, ekonomi, politik
dan sosial
 Mengeksplorasi tentang prinsip
Proteksi Radiasi meliputi pelindung
atau perisai radiasi, jaga jarak,
batas waktu/time limitation
 Mengklasifikasi data tentang
radioaktivitas, nuklir, dan
pemanfaatannya dalam berbagai
bidang

4.10 Menyajikan  Menyajikan laporan tentang


laporan tentang sumber radioaktif, radioaktivitas,
sumber radioaktif, pemanfaatan, dampak, dan
radioaktivitas, proteksinya bagi kehidupan
pemanfaatan,
dampak, dan
proteksinya bagi
kehidupan

3.11 Menganalisis Sumber-sumber  Menjelaskan konsep sumber energi


keterbatasan Energi: terbarukan dan tak terbarukan
sumber energi dan  Menjelaskan pembangkit energi
dampaknya bagi  Sumber energi listrik terbarukan dan tak
terbarukan dan tak terbarukan
kehidupan
terbarukan  Menjelaskan energi alternatif yang
 Pembangkit energi dapat digunakan dalam kehidupan
listrik terbarukan manusia
dan tak terbarukan  Menganalisis keterbatasan sumber
 Energi alternatif energi dan dampaknya bagi
kehidupan

28
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran / Indikator
Topik / Subtopik

4.11 Menyajikan  Menyajikan ide/gagasan dampak


ide/gagasan keterbatasan sumber energi bagi
dampak kehidupan dan upaya penyelesaian
keterbatasan masalah dengan energi alternatif
sumber energi bagi
kehidupan dan
upaya penyelesaian
masalah dengan
energi alternatif

29

Anda mungkin juga menyukai