oleh, Anita1
(tugas kuliah Islamic Worldview 2012)
1
Penulis merupakan mahasiswa semester 6 Program Studi Sosiologi dan Antropologi Jurusan P.IPS
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
1
Dalam khasanah keilmuan Barat, worldview dipahami sebagai cara pandang kehidupan
yang mengedepankan porsi keduniaan. Sebagaimana dikutip dalam makalah Adnin Armas yang
berjudul “Islamic Worldview (Sebuah Konsep)”, istilah worldview pertama kali dipopulerkan
oleh Immanuel Kant dengan sebutan Weltanschauung dalam buku Critique of Judgment.
Weltanschauung terdiri atas dua kata, yaitu Welt yang berarti dunia/alam dan Anschauung yang
bermakna pandangan. Weltanschauung/worldview/PH merupakan asas lahirnya kebudayaan,
peradaban dan berbagai ideologi. Sebagai contoh peradaban Barat didasarkan oleh PH Barat.
Demikian halnya Peradaban Islam didasarkan oleh PH Islam.
2
maupun kondisi sejarah (historis) dalam memahami segala bentuk ilmu. (Tumanggor, 2010: 11)
Al-Attas dalam Islam dan Sekularisme juga menegaskan bahwa ilmu pengetahuan Barat
dibangun diatas lima faktor, yaitu; (1) akal diandalkan untuk membimbing kehidupan manusia;
(2) bersikap dualistik terhadap realitas dan kebenaran; (3) menegaskan aspek eksistensi yang
memproyeksikan pandangan hidup sekular; (4) membela doktrin humanisme; (5) menjadikan
drama dan tragedi sebagai unsur-unsur yang dominan dalam fitrah dan eksistensi kemanusiaan.
(Al-Attas, 2010)
Pemikiran seperti ini sangat berbahaya jika dimiliki seorang Muslim. Seorang Muslim
dapat menjadi sekuler jika terjebak dalam dikotomi ilmu pengetahuan Barat. Padahal Islam tidak
mengakui pemisahan antara perkara inderawi dan jasmani karena keduanya merupakan
penjelmaan dari satu kesatuan ruhani. (Al-Attas, 2009) Oleh sebab itu, menjadi satu keharusan
bagi seorang Muslim untuk mempelajari PH Islam. Hal ini dapat menjadi alternatif ditengah arus
globalisasi serta derasnya serbuan PH Barat.
Dengan PH Islam, seorang Muslim akan memahami bahwa Islam tidak mengenal proses
dialektika yang berulang, dari tesis-antitesis-dan sintesis. Islam telah dewasa sejak pertama kali
muncul. Islam tidak membutuhkan proses pertumbuhan menuju kedewasaan. Al-Attas juga
menyatakan bahwa PH Islam memiliki konsep sendiri mengenai (1) Tuhan, (2) Wahyu, (3)
Agama, (4) Dunia, (5) Manusia, (6) Ilmu, (7) Adab, (8) Kebahagiaan, serta (9) Kebudayaan,
Perubahan, dan Kemajuan. Selanjutnya PH Islam memiliki karakteristik yang berbeda dari PH
lainnya. Karakteristik itu adalah; pertama, PH Islam bukan hanya mencakup pandangan terhadap
alam indrawi (visible world), melainkan juga yang ghaib (invisible world) dan kedua, PH Islam
dibentuk oleh suatu sumber wahyu (Revelation).
PH Islam dapat terwujud dengan mempelajari konsep-konsep tersebut. Meski tidak
semua ilmu dapat diterima oleh akal dan menjadi PH, tapi setidaknya dengan ilmu manusia dapat
menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya. Melalui ilmu manusia dapat mengetahui
hak dan bathil tanpa mencampur antara keduanya. Melalui ilmu manusia akan memperoleh
kebahagiaan. Perlu usaha keras dari seorang Muslim untuk memahami PH Islam. Karena dengan
PH Islam, seorang Muslim minimal dapat memfilter atau bahkan meluruskan berbagai disiplin
Ilmu yang salah.
Allahu „alam