Analisis 2
Analisis 2
Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan algoritma C4.5 metode Decision Tree,
semester 7, yaitu:
1. Klasifikasi 1
jika mahasiswa mengambil SKS KKN (Semester 7, semester 9) dan mengambil SKS
TA (semester 8), dengan tingkat pendidikan ibu (S1/D4, S2, SMA/sederajat, SMP),
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari 296 responden yang dijadikan sampel,
yang masuk pada klasifikasi ini berjumlah 110 (37%) mahasiswa. sebanyak 105
(95%) mahasiswa mengambil SKS KKN Pada semester 7 dan 5 (5%) mahasiswa
mengambil SKS KKN pada semester 9. Sudah diketahui bahwa berdasarkan data
tersebut, mayoritas mahasiswa mengambil SKS KKN adalah pada semester 7. Hal
tersebut merupakan langkah tepat yang diambil oleh mahasiswa, karena beban SKS
yang dimiliki akan berkurang untuk semester 8. Langkah tersebut akan berpengaruh
pada waktu luang yang dimilikinya lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa
yang mengambil SKS KKN pada semester 8. Namun, dalam memanfaatkan waktu
luang yang dimiliki, mahasiswa tidak memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-
baiknya. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingginya intensitas bertemu mahasiswa
(nongrong) dengan intensitas tergolong sedang dan tinggi (1-5 kali bahkan > 6 kali)
hedonisme biasanya lebih senang mengisi waktu luang nongkrong di mall, kafe dan
restoran-restoran siap saji (fast food), serta memiliki sejumlah barang-barang dengan
dibuktikan dengan data mahasiswa yang mengambil SKS Tugas akhir pada semester
8 berjumlah 256 mahasiswa, dari 256 mahasiswa tersebur, sebanyak 223 mahasiswa
Berdasarkan uraian diatas, yang terjadi seperti ini terindikasi akan mempengaruhi
yang dimiliki pada semester 8, namun tidak digunakan untuk belajar, sehingga
Mahasiswa yang ambil sks kkn semest 7 diapresiasi, namun tetep diberi warning
2. Klasifikasi 2
(semester 8), dengan tingkat pendidikan ibu (SD, D3) yang memiliki pendapatan
orang tua (>10 juta, 1 juta-2.5 juta, 7.5 juta10 juta), maka mahasiswa termasuk
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari 296 responden yang dijadikan sampel,
yang masuk pada klasifikasi ini berjumlah 10 (3%) mahasiswa dan sebanyak 10
(100%) mahasiswa mengambil SKS KKN Pada semester 7. Hal tersebut merupakan
langkah tepat yang diambil oleh mahasiswa, karena beban SKS yang dimiliki akan
berkurang untuk semester 8. Langkah tersebut akan berpengaruh pada waktu luang
SKS KKN pada semester yang sedang ditempuh (semester 8). Selain karena beban
SKS yang sudah diambil pada semester sebelumnya, banyaknya waktu luang yang
dimiliki disebabkan oleh rendahnya intensitas mahasiswa dalam bermain game dan
nonton film/series. hal ini dapat dibuktikan dengan data yang diperoleh, dari 10
mahasiswa yang masuk pada klasifikasi ini, mayoritas mahasiswa yang bermain game
online, terdapat 80% mahasiswa yang bermain game dengan intensitas rendah dan
80% mahasiswa yang nonton film/series dengan intensitas rendah. Hal ini
(sebanyak 20%) dan tinggi (sebanyak 70%) atau (1-5 kali bahkan > 6 kali) dalam
biasanya lebih senang mengisi waktu luang nongkrong di mall, kafe dan restoran-
restoran siap saji (fast food), serta memiliki sejumlah barang-barang dengan merek
prestisius.
Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi pada klasifikasi ini adalah tingkat
pendidikan ibu, berdasarkan data yang diperoleh, dari 10 mahasiswa yang masuk pada
klasifikasi ini, terdapat 80% dengan lulusan SD dan 20% dengan lulusan D3. Tingkat
pendidikan ibu yang mayoritas tergolong rendah akan kesulitan dalam membantu dan
terdapat 60% mahasiswa memiliki dukungan orang tua (memberikan teguran kepada
anak) yang tergolong rendah. Penelitian yang dilakukan (Putriku, 2018) menyatakan
bahwa perbedaan antara orang tua yang berpendidikan tinggi dan yang kurang
berpendidikan adalah ketika mereka memberikan nasihat dan motivasi. Orang tua
harus siap membantu dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami anak selama
menempuh perkuliahan. Hal itu mudah dilakukan oleh orang tua yang memiliki
tingkat pendidikan yang memadai, karena dengan bekal itu orang tua dapat
memberikan bimbingan dan solusi dalam pemecahan masalah kesulitan belajar yang
tua kepada anaknya akan berdampak pada progress tugas akhir mahasiwa yang
diambilnya pada semester 8. Hal ini dapat dibuktikan dengan data mahasiswa yang
mengambil SKS Tugas akhir pada semester 8 berjumlah 256 mahasiswa, dari 256
Berdasarkan uraian diatas, yang terjadi seperti ini terindikasi akan mempengaruhi
yang dimiliki pada semester 8, namun tidak digunakan untuk belajar, sehingga
Mahasiswa yang ambil sks kkn semest 7 diapresiasi, namun tetep diberi warning
3. Klasifikasi 3
jika mahasiswa mengambil SKS KKN (Semester 7 dan semester 9) dan mengambil
SKS TA (semester 8), kemudian tingkat pendidikan ibu (SD, D3) dengan pendapatan
orang tua (500 ribu-1 juta, 2.5 juta-5 juta, 5 juta-7.5 juta), maka mahasiswa termasuk
yang masuk pada klasifikasi ini berjumlah 7 (2%) mahasiswa dan sebanyak 7 (100%)
mahasiswa mengambil SKS KKN Pada semester 7. Hal tersebut merupakan langkah
tepat yang diambil oleh mahasiswa, karena beban SKS yang dimiliki akan berkurang
untuk semester 8. Namun, karena mahasiswa yang masuk pada klasifikasi ini masih
terdapat beban SKS (selain KKN dan TA) yang dituntut agar diselesaikan pada
semester yang sedang dijalaninya. Sehingga nilai yang diperoleh dari SKS (selain
KKN dan TA) tersebut akan membantu bobot nilai SKS yang dihasilkan untuk
Mahasiswa yang ambil sks kkn semest 7 diapresiasi, namun tetep diberi warning
system walaupun memperoleh IP tinggi, karena masih ada beban sks yang harus
diselesaikan pada tahun terakhir yang terindikasi akan menyebabkan lulus lebih dari 4
tahun.
4. Klasifikasi 4
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari 296 responden yang dijadikan sampel,
yang masuk pada klasifikasi ini berjumlah 9 (3%) mahasiswa. sebanyak 9 (100%)
mahasiswa mengambil SKS KKN lulus pada semester 7, dan sebanyak 9 (100%)
organisasi non akademik. Hal tersebut akan mempengaruhi intensitas belajar mereka.
Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yusup dkk, 2020)
belajar. (Saepuloh, 2017) juga menyatakan hal yang sama, keaktifan mahasiswa
dalam organisasi dapat menurunkan prestasi belajar karena tidak bisa memanajemen
waktu antara organiasi dengan dunia akademik, serta mahasiswa yang aktif di
untuk organisasi.
Mahasiswa yang ambil sks kkn dan SKS TA semest 7 dan aktif di organisasi
diapresiasi, namun tetep diberi warning system, karena tidak bisa memanajemen
5. Klaisifkasi 5
Pada akar pohon keputusan cabang sebelah kiri didapatkan jika mahasiswa mengambil SKS
KKN (Semester 7, semester 9) dan mengambil SKS TA (semester 7, semester 9, semester 10),
serta mahasiswa tidak mengikuti organisasi, maka mahasiswa termasuk kedalam kategori IP
Semester Tinggi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari 296 responden yang dijadikan sampel,
yang masuk pada klasifikasi ini berjumlah 9 (3%) mahasiswa dan mayoritas
mengambil SKS KKN dan SKS TA pada smester 7 sebanyak 7 (78%) mahasiswa. Hal
tersebut merupakan langkah tepat yang diambil oleh mahasiswa, karena beban SKS
Namun pada SKS TA yang diambil semester 7, masih terdapat mahasiswa yang tidak
tinggi.
Mahasiswa yang ambil sks kkn dan SKS TA semest 7 diapresiasi, dijadikan contoh
6. Klasifikasi 6
Pada akar pohon keputusan cabang sebelah kanan didapatkan jika mahasiswa
mengambil SKS KKN (semester 8, semester 10) dengan teguran orang tua (tinggi),
Berdasarkan observasi data pada mahasiswa yang masuk pada klasifikasi ini, masih
dari 296 responden yang dijadikan sampel, yang masuk pada klasifikasi ini berjumlah
8 (3%) mahasiswa. sebanyak 7 (88%) mahasiswa mengambil SKS KKN lulus pada
keadaan tersebut, dukungan orang tua sangat dibutuhkan agar mahasiswa tetap fokus
Warning system
7. Klasifikasi 7
jika mahasiswa mengambil SKS KKN (semester 8), menuju variabel teguran orang tua
(rendah, sedang), dan pendapatan orang tua (5 juta-7.5 juta), maka mahasiswa termasuk
berdasarkan data yang diperoleh, dari 296 responden yang dijadikan sampel, yang
masuk pada klasifikasi ini berjumlah 4 mahasiswa dengan pendidikan ayah dan ibu
Begitupun sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan maka semakin rendah pula
pendapatan (Utari dan Dewi, 2014). Namun tingginya pendapatan orang tua belum
tentu uang saku yang diberikan untuk anaknya juga tinggi. hal ini berdasarkan data
yang diperoleh, uang saku yang diterima mayoritasnya (75%) adalah (<1 juta).
Menurut (Hidayah & bowo, 2018) Apabila uang saku yang didapatkan dari orang tua
tidak sedikit pula mahasiswa yang memilih untuk kuliah sambil bekerja dalam
diambil pada semester 7, para mahasiswa lebih banyak memiliki waktu luang
menjadi pemicu para mahasiswa mencari kegiatan demi mengisi waktu luang yang
dimilikinya. Mahasiswa yang bekerja sedikit banyak akan berkurang waktunya karena
sebagian waktunya digunakan untuk bekerja. Kelelahan fisik akan mempengaruhi
penurunan.
8. Klasifikasi 8
jika mahasiswa mengambil SKS KKN (semester 8, semester 10), menuju variabel teguran
orang tua (rendah, sedang), kemudian menuju variabel pendapatan orang tua (100 ribu-500
ribu, 500 ribu-1 juta, 1 juta2.5 juta, 2.5 juta-5 juta), serta menuju variabel jumlah uang saku
(<1 juta, 1.5 juta – 2 juta dan >2.5 juta), maka memeproleh IP dengan kategori Rendah.
berdasarkan hasil dari observasi data penelitian ini, menunjukkan bahwa dari
296 mahasiswa program studi Teknik industri yang dijadikan sampel, terdapat 8 (3%)
mahasiswa masuk pada klasifikasi ini dengan mayoritas tingkat pendidikan ayah dan
ibu adalah lulusan yang belum menempuh pendidikan tinggi. Penelitian yang
dilakukan (Putriku, 2018) menyatakan bahwa perbedaan antara orang tua yang
memberikan nasihat dan motivasi. Orang tua harus siap membantu dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialami anak selama menempuh perkuliahan. Hal itu mudah
dilakukan oleh orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang memadai, karena
dengan bekal itu orang tua dapat memberikan bimbingan dan solusi dalam pemecahan
kategori ini, yang memiliki dukungan orang tua mayoritas adalah dukungan dengan
kategori rendah yaitu (Teguran orang tua 63% rendah, solusi orang tua 75% rendah
dan arahan orang tua 63% rendah yang disertai prestasi belajar tergolong rendah.
Sehingga berdasarkan fenomena yang terjadi. Dukungan orang tua yang tergolong
9. Klasifikasi 9
Pada akar pohon keputusan cabang sebelah kanan didapatkan jika mahasiswa mengambil
SKS KKN bukan (Semester 7, semester 9) melainkan mahasiswa mengambil SKS KKN
(semester 8, semester 10), menuju variabel teguran orang tua bukan (tinggi) melainkan
teguran orang tua (rendah, sedang), kemudian menuju variabel pendapatan orang tua bukan
(5 juta-7.5 juta) melainkan pendapatan orang tua (100 ribu-500 ribu, 500 ribu-1 juta, 1
juta2.5 juta, 2.5 juta-5 juta, 7.5 juta-10 juta dan >10 juta), serta menuju variabel jumlah uang
saku bukan (