Anda di halaman 1dari 7

VOLUME 6, NO.

2, DESEMBER 2014 : (91-97) ISSN : 2085-6601


EISSN : 2502-4590

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MANAJEMEN


WAKTU DENGAN MOTIVASI MENYELESAIKAN STUDI
Monika Nina K. Ginting1*), Azhar Azis1
1
Program Studi Magister Psikologi, Program Pascasarjana, Universitas Medan Area
*)
E-mail : analitika.jurnal.uma@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara manajemen waktu dan
lingkungan belajar dengan motivasi menyelesaikan studi.Penelitian ini berjenis kuantitatif
korelasional. Populasi penelitian adalah mahasiswa/i program pascasarjana di Universitas
Medan Area yang telah menikah. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan skala
psikologis yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan teori yang relevan. Ketiga skala
tersebut adalah skala lingkungan belajar, skala manajemen waktu, dan skala motivasi
menyelesaikan studi. Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan teknik
analisis regresi dua prediktor.Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan positif
yang signifikan antara lingkungan belajar dan manajemen waktu dengan motivasi
menyelesaikan studi pada mahasiswa pascasarjana Universitas Medan Area yang berstatus
telah menikah. Bobot sumbangan dari variabel lingkungan belajar dan manajemen waktu
terhadapmotivasi menyelesaikan studi adalah sebesar 70,4%. Namun kenyataan di lapangan,
para mahasiswa pascasarjana Universitas Medan Area yang berstatus telah menikah memiliki
lingkungan belajar, manajemen waktu, dan motivasi menyelesaikan studi yang berada di
kategori kurang baik.

Kata Kunci :lingkungan belajar, manajemen waktu, motivasi menyelesaikan studi

Abstract
The purpose of this research was to determine the relationship between the time management
and learning environment with the motivation of study completing. This research was a
quantitative correlational research. The research population was the students of the master
program at the University of Medan Area who were in marriage status. Samples selection was
done by using the purposive sampling technique. The research data collection was done by
using the psychological scaleswhich were developed by the researcher based on the relevant
theories. The scales were the learning environment scale, the time management scale, and
the motivation of study completing scale. The collected data then were analyzed using
regression analysis of two predictors. The research found that there was a significant positive
relationship between the learning environment and time management with the motivation of
study completing that owned by the master students who were ini marriage status at the
University of Medan Area. The weight of the contribution of learning environment and time
management variables to the motivation of study completing was 70.4%. But,students of the
master program at the Medan Area University who were in marriage status had learning
environment, time management, and motivation of study completing’s level which were in the
unfavorable category.

Keywords: learning environment, time management, motivation to complete the study

Mahasiswa adalah peserta didik yang Utara, 2010).Di Indonesia sendiri terdapat
terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi 4.8juta siswa yang telah terdaftar di
(Buku Pedoman Universitas Sumatera perguruan tinggi sebagai mahasiswa aktif

91
VOLUME 6, NO.2, DESEMBER 2014 : (91-97) ISSN : 2085-6601
EISSN : 2502-4590

(Kompas.com, Sabtu, 26 Maret 2011).Ada telah menikah dan memiliki prestasi belajar
beberapa faktor yang menyebabkan orang yang bervariasi. Mahasiswa yang sudah
ingin melanjutkan pendidikan sampai ke menikah seringkali menghadapi berbagai
perguruan tinggi.Faktor pertama karena permasalahan seperti harus mengatur waktu
gengsi, artinya apabila mereka kuliah dan antara tanggung jawab dalam keluarga dan
mendapatkan gelar kesarjanaan, mereka tanggung jawab akan pendidikan. Hal ini
akan dipandang ‘keren’ oleh orang lain dan dikarenakan seorang mahasiswa yang telah
akan mendapatkan status sosial yang tinggi menikah harus mampu membagi waktu
dalam masyarakat. Faktor kedua adalah untuk bekerja, waktu untuk keluarga, dan
karena ilmu itu sendiri, artinya seseorang waktu untuk pendidikan.Dari sinilah muncul
ingin menuntut ilmu di perguruan tinggi berbagai masalah yang menyebabkan
karena ingin mendapatkan ilmu yang konflik pada dirinya antara waktu untuk
sebanyak-banyaknya.Faktor ketiga adalah keluarga dan waktu untuk menyelesaikan
karena dorongan ingin mendapatkan studinya, sehingga hal tersebut dapat
pekerjaan dan kedudukan yang lebih tinggi mempengaruhi prestasi belajar dan motivasi
dibandingkan dengan orang yang tidak dalam menyelesaikan studi dengan tepat
memiliki gelar (Priyatno, 2001). waktu.Pada kondisi ini sangat dibutuhkan
kemampuan seorang mahasiswa dalam
Menurut Sudarman (2004), salah satu menciptakan lingkungan belajar yang
kewajiban mahasiswa adalah mematuhi kondusif dan kemampuan dalam
semua peraturan atau ketentuan yang mengatur/me-manage waktu antara kuliah,
berlaku pada perguruan tinggi yang bekerja dan keluarga.Hal-hal inilah yang
bersangkutan seperti mengikuti kegiatan dapat mempengaruhi tingkat prestasi belajar
belajar-mengajar dan mengerjakan tugas pada mahasiswa yang telah menikah.
akhir atau skripsi. Skripsi adalah karya ilmiah
yang diwajibkan sebagai bagian dari Banyak mahasiswa yang telah
persyaratan pendidikan akademis di menikah mempunyai prestasi belajar yang
Perguruan Tinggi (Purwadarminta, baik karena memiliki manajemen waktu dan
2005).Semua mahasiswa wajib mengambil dukungan sosial yang baik pula dari
matakuliah tersebut karena skripsi keluarga maupun pasangan hidup.Namun
digunakan sebagai salah satu prasyarat bagi tidak sedikit pula mahasiswa yang telah
mahasiswa untuk memperoleh gelar menikah mempunyai prestasi belajar yang
akademisnya sebagai sarjana. Mahasiwa kurang baik karena dipengaruhi oleh
yang menyusun skripsi dituntut untuk dapat manajemen waktu dan dukungan sosial dari
menyesuaikan diri dengan proses belajar pasangan hidup maupun keluarganya yang
yang ada dalam penyusunan skripsi. Proses kurang mendukung.
belajar yang ada dalam penyusunan skripsi
berlangsung secara individual sehingga Seperti halnya yang terjadi pada
tuntutan akan belajar mandiri sangat besar. mahasiswa di Bandung, dari 44.8%
Mahasiswa yang menyusun skripsi dituntut mahasiswa yang telah menikah, 5%
untuk dapat membuat suatu karya tulis dari diantaranya memiliki prestasi balajar yang
hasil penelitian yang telah dilakukan dan baik yang dipengaruhi oleh dukungan dari
diharapkan dapat bermanfaat bagi pasangan hidup dan keluarganya (Pikiran
masyarakat secara umum (Gunawati & Rakyat, 2004). Di Yogyakarta, jumlah
Hartati, 2006). seluruh mahasiswa yang telah menikah baik
di Universitas negeri maupun swasta
Belajar di perguruan tinggi tidak sama keseluruhannya berjumlah 25.374
dengan belajar di tingkat SLTA maupun mahasiswa dan 13% diantaranya memiliki
SLTP dimana para mahasiwa bebas prestasi belajar yang baik dikarenakan
diperbolehkan untuk menikah. Hasil polling adanya dukungan sosial yang dari
dari Lembaga Swadaya Masyarakat Sahabat keluarganya.
Anak Dan Remaja Indonesia (Sahara
Indonesia, 2008) menyimpulkan bahwa Kurangnya dukungan sosial dari
44,8% mahasiswa dan remaja Bandung keluarga dan pengaturan waktu pada

92
VOLUME 6, NO.2, DESEMBER 2014 : (91-97) ISSN : 2085-6601
EISSN : 2502-4590

mahasiswa yang telah menikah sangat yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial,
berpengaruh terhadap prestasi belajarnya, dimana kedua aspek lingkungan tersebut
dimana dari 87 mahasiswa yang telah dalam proses pembelajaran haruslah saling
menikah di Semarang, 42 diantaranya mendukung sehingga peserta didik merasa
memiliki prestasi belajar yang rendah kerasan di kelas dan mau mengikuti proses
(Kompas, 2008). Buletin Studia Edisi pembelajaran secara sadar dan bukan
068/Tahun ke-2, memberitakan 8 dari 10 karena tekanan ataupun keterpaksaan.
mahasiswa yang telah menikah memiliki
prestasi belajar yang rendah bahkan 3 Lingkungan fisik, menurut Muhammad
diantaranya memutuskan untuk tidak Saroni (2006), intinya adalah lingkungan
meneruskan kuliahnya karena harus bekerja yang memberi peluang gerak dan segala
untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. aspek yang berhubungan dengan upaya
Rendahnya prestasi belajar dikarenakan penyegaran pikiran bagi peserta didik
setelah menikah timbul permasalahan- setelah mengikuti proses pembelajaran yang
permasalahan baru dan mereka belum sangat membosankan. Lingkungan fisik ini
begitu siap dengan pemasalahan tersebut. meliputi sarana prasarana pembelajaran
yang dimiliki sekolah seperti lampu, ventilasi,
Melalui hasil wawancara dengan 10 bangku, dan tempat duduk yang sesuai
mahasiswa pascasarjana di Universitas untuk peserta didik, dan lain
Medan Area, peneliti mendapatkan informasi sebagainya.Muhammad Saroni (2006)
bahwa 7 diantaranya memiliki kesulitan menjelaskan bahwa lingkungan sosial
dalam hal meningkatkan prestasi akademik berhubungan dengan pola interaksi
dikarenakan jadwal kerja mereka yang antarpersonil yang ada di lingkungan
sering kurang mendukung mereka seperti sekolah secara umum.Lingkungan sosial
harus melakukan perjalanan dinas hingga ke yang baik memungkinkan para peserta didik
luar kota, pekerjaan kantor yang menumpuk untuk berinteraksi secara baik, baik antara
sehingga harus sering dibawa hingga ke peserta didik dengan peserta didik, guru
rumah sehingga pada akhirnya mahasiswa dengan peserta didik, guru dengan guru,
merasa sulit mendapat waktu untuk atau guru dengan karyawan, dan peserta
mengulang kembali pelajaran kuliah mereka. didik dengan karyawan.Lingkungan sosial
kelas adalah upaya penciptaan suasana
Lingkungan belajar secara umum belajar atau suasana kelas belajar sehingga
dapat diartikan sebagai segala macam interaksi di dalam kelas kondusif.
kondisi dan tempat yang dapat menunjang
terjadinya pembelajaran. Oleh karena itu, Aktivitas belajar bagi setiap individu
lingkungan belajar di sini punya dua arti, tidak selamanya dapat berlangsung secara
yang pertama menunjuk pada arti wajar dan kondusif. Kesulitan belajar tidak
lingkungan yang bersifat fisik yang sering selamanya disebabkan faktor inteligensi
digunakan sebagai tempat terjadinya proses yang rendah, akan tetapi juga disebabkan
belajar mengajar dan yang kedua menunjuk faktor non inteligensi seperti manajemen
pada arti lingkungan non fisik atau segala waktu dan dukungan sosial baik dari
sesuatu yang bersifat suasana keluarga maupun pasangan hidup. Proses
pembelajaran. belajar memerlukan adanya manajemen
waktu belajar yang efektif, dimana prinsip
Agar pembelajaran benar-benar utama dari manajemen waktu secara efektif
kondusif maka pembelajar mempunyai adalah pembagian waktu yang efektif untuk
peranan yang sangat penting dalam kegiatan-kegiatan yang meliputi: waktu untuk
menciptakan kondisi pembelajaran tersebut belajar, waktu untuk bekerja dan kegiatan
diantaranya dalam hal penciptaan sosial maupun waktu bagi diri sendiri untuk
lingkungan belajar. Lingkungan belajar bersantai (Cristantie, 1997).
menurut Muhammad Saroni (2006) adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan Iman Mulyana (2004) memberikan
tempat proses pembelajaran dilaksanakan. pengertian manajemen waktu yaitu
Lingkungan ini mencakup dua hal utama, merupakan perencanaan, pengorganisasian,

93
VOLUME 6, NO.2, DESEMBER 2014 : (91-97) ISSN : 2085-6601
EISSN : 2502-4590

penggerakan, dan pengawasan produktivitas yang menikah hanya memiliki waktu kurang
waktu.Soeharsono (dalam Irianto,1990) lebih 2-3 jam untuk menyelesaikan skripsi
mengemukakan bahwa waktu manusia per harinya.Waktu tersebut telah dikurangi
sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi dari waktu bekerjanya sebanyak 5-8
tiga yaitu; waktu bekerja, waktu jam/hari, istirahat 8 jam/hari, ke kampus atau
pemeliharaan diri, dan waktu luang. Waktu kegiatan lainnya 5 jam/hari.Sedangkan
bekerja adalah waktu yang digunakan mahasiswa yang tidak menikah memiliki
manusia untuk mencari nafkah agar dapat waktu luang yang lebih banyak daripada
memenuhi kebutuhannya, sedangkan untuk mahasiswa yang menikah.Diperkirakan
remaja, waktu kerja dapat diidentikkan mahasiswa yang tidak menikah memiliki
dengan waktu belajar di sekolah.Waktu waktu luang kurang lebih 5-7
pemeliharaan diri adalah waktu untuk jam/harinya.Dimana waktu ini telah dikurangi
merawat diri agar dapat hidup dengan dengan waktu untuk istirahat dan kegiatan
penampilan yang layak.Waktu luang adalah lainnya.
waktu di luar aktivitas bekerja atau belajar
maupun pemeliharaan diri. Menurut Kamus Lengkap Psikologi,
motivasi adalah suatu variabel
Peranan manajemen waktu sangat penyelenggara (yang ikut campur) yang
diperlukan dalam kegiatan belajar karena digunakan untuk membuka faktor-faktor
manejemen waktu merupakan salah satu tertentu di dalam organisme yang
faktor intern yang mempengaruhi belajar. membuktikan, mengelola, mempertahankan
Manajemen waktu yang baik merupakan dan menyalurkan tingkahlakunya menuju
motor penggerak dan pendorong bagi suatu sasaran (Chaplin, 2001). Suryabrata
individu untuk belajar sehingga di dalam (1995) berpendapat bahwa ada enam cara
belajar individu akan lebih bersemangat dan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
tidak lekas bosan dengan materi pelajaran motivasi,yaitu: (a) Menumbuhkan motif-motif
yang dipelajari dan seiring dengan hal itu sebanyak mungkin. (b) Hindarkan sugesti
dapat meningkatkan motivasi untuk yang bersifat negatif dan menggunakan
berprestasi dan menyelesaikan studi. sugesti positif. (c) Mengadakan persaingan
Mahasiswa yang sudah menikah pada yang sehat baik secara individu maupun
saat kuliah memungkinkan sekali mengalami secara kelompok. (d) Dengan Self
gangguan pada kehidupan perkuliahannya. Competition. (e) Tetapkan tujuan sementara
Beberapa hal yang bisa dikatakan menjadi atau tujuan perantara sehingga sasaran
‘bumerang’ bagi mahasiswa itu sendiri dalam yang akan dicapai menjadi jelas. (f)
hasil dan tujuan studi yang sedang mereka Mengadakan diskusi. Keenam cara
jalani dimana akan menjadi terhambat jika meningkatkan motivasi ini efektif untuk
mereka tidak mengatur waktu dengan dilaksanakan dan dipakai sesuai dengan
manajemen yang baik, bahkan kondisi dan kebutuhan individu.
dikhawatirkan mahasiswa tersebut sudah
tidak mempedulikan studi mereka lagi. Berdasarkan pengertian-pengertian
Perubahan-perubahan pada situasi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
lingkungan belajar juga dapat motivasi menyelesaikan skripsi adalah suatu
mempengaruhi motivasi dalam menjalani usaha atau tenaga pendorong yang
kuliahnya.Motivasi untuk menyelesaikan mempengaruhi tingkah laku seseorang agar
studi bagi mahasiswa yang sudah menikah tergerak hatinya untuk menyelesaikan suatu
yang sudah sampai pada tahap akhir studi karya tulis ilmiah sebagai hasil penelitian
untuk menyelesaikan skripsinya bisa saja mandiri yang disusun berdasarkan hasil
juga mengalami penurunan karena mereka penelitian di perpustakaan, di lapangan atau
merasa kesulitan dalam menjalani kuliahnya. di laboratorium untuk memenuhi sebagian
persyaratan memperoleh derajat
Melalui hasil observasi maupun kesarjanaan S-1.
interview langsung oleh penulis dengan
subyek mahasiswa menikah dan tidak Berdasarkan uraian dan fenomena
menikah, maka diperoleh bahwa mahasiswa yang telah dipaparkan diatas peneliti

94
VOLUME 6, NO.2, DESEMBER 2014 : (91-97) ISSN : 2085-6601
EISSN : 2502-4590

semakin tertarik untuk meneliti bagaimana (andal). Sementara itu, skala motivasi
lingkungan belajar dan bagaimana menyelesaikan studimemiliki 18 butir
manajemen waktu yang terjadi pada pernyataan yang valid dengan koefisien rbt
mahasiswa pascasarjana dalam antara 0,300 sampai rbt 0,611 dan indeks
mempengaruhi motivasi mereka untuk dapat reliabilitas sebesar rtt = 0,875; p = 0,000
menyelesaikan studi. (andal).

Teknik analisis data yang digunakan


METODE PENELITIAN untuk menguji hipotesis penelitian yang
diajukan adalah teknik analisis regresi dua
Penelitian ini berjenis kuantitatif prediktor.
korelasional. Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa dan mahasiswi program
pascasarjana di Univesitas Medan Area. HASIL PENELITIAN
Pemilihan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis dengan
Adapun kriteria sampel yang digunakan menggunakan analisis regresi berganda,
adalah sebagai berikut : diketahui bahwa terdapat hubungan positif
1. Mahasiswa dan mahasiswi semester IV yang signifikan yang ditunjukkan dalam Freg
program pascasarjana Universitas Medan = 54,796 dimana p<0,05. Setelah dilakukan
Area uji t, maka didapat bahwa variabel bebas
2. Sedang menyusun laporan akhir atau yang berpengaruh terhadap motivasi
proposal tesis menyelesaikan studi adalah manajemen
waktu sedangkan variabel bebas lingkungan
Instrumen dalam penelitian ini belajar tidak berpengaruh terhadap motivasi
menggunakan adalah skala psikologis yang menyelesaikan studi. Berdasarkan hasil
disusun dengan metode penskalaan Likert penelitian ini, maka dapat dinyatakan bahwa
dengan rincian sebagai berikut : hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
dinyatakan diterima. Berikut adalah
Tabel 1. Variabel Penelitian dan Indikatornya rangkuman hasil perhitungan analisis regresi
Variabel Indikator berganda.
Lingkungan 1. Lingkungan Keluarga
Belajar 2. Lingkungan Sekolah/kampus
3. Lingkungan Masyarakat
Tabel 2. Rangkuman Hasil Perhitungan
Manajemen waktu 1. Penetapan tujuan dan Analisis Regresi
prioritas, Sumber JK db RK F Sig
2. Mekanisme dari manajemen Regresi 1355,555 2 677,778 54,796 0,000
waktu Residu 568,975 46 12,369 - -
3. Kontrol terhadap waktu. TOTAL 1924,531 48 - - -
Motivasi 1. Aspek-aspek motivasi belajar, Keterangan:
menyelesaikan 2. Fungsi motivasi, JK = Jumlah Kuadrat
studi 3. Macam-macam motivasi db = Derajat Kebebasan
belajar. RK = Rerata Kuadrat
F = Koefisien hubungan
Sig = Signifikansi
Setelah melalui uji coba, skala
lingkungan belajar memiliki 15 butir
Selain itu diketahui bahwa terdapat
pernyataan yang valid dengan koefisien rbt
hubungan positif yang signifikan antara
antara 0,323 sampai rbt 0,611 dan memiliki
lingkungan belajar dan manajemen waktu
indeks reliabilitas sebesar rtt = 0,818; p =
dengan motivasi menyelesaikan studi. Hasil
0,000 (andal).
ini dapat dilihat dari korelasi R = 0,839.
Artinya semakin baik lingkungan belajar dan
Setelah melalui uji coba, skala
semakin baik manajemen waktu maka
manajemen waktumemiliki 27 butir
semakin tinggi juga motivasi menyelesaikan
pernyataan yang valid dengan koefisien rbt
studi. Dengan demikian maka hipotesis yang
antara 0,352 sampai rbt 0,763 dan indeks
diajukan dinyatakan diterima.Kemudian dari
reliabilitas sebesar rtt = 0,915; p = 0,000
perhitungan Analisis Regresi, dapat
95
VOLUME 6, NO.2, DESEMBER 2014 : (91-97) ISSN : 2085-6601
EISSN : 2502-4590

diketahui bobot sumbangan dari variabel Faktor ekstern dan intern yang dimaksud
lingkungan belajar dan variabel manajemen dalam penelitian ini adalah lingkungan
waktu dengan variabel motivasi belajar. Motivasi menyelesaikan studi seperti
menyelesaikan studi adalah sebesar 70,4%. yang tertera dalam Brophy (2004), lebih
Berarti masih terdapat 29,6% pengaruh dari mengutamakan respon kognitif, yaitu
variabel lain terhadap motivasi kecenderungan siswa untuk mencapai
menyelesaikan studi, dimana faktor-faktor aktivitas akademis yang bermakna dan
lain tersebut dalam penelitian ini tidak dikaji, bermanfaat serta mencoba untuk
diantaranya adalah faktor intern yang mendapatkan keuntungan dari aktivitas
meliputi kematangan atau pertumbuhan, tersebut.Siswa yang memiliki motivasi
kecerdasan, latihan faktor ekstern yang belajar akan memperhatikan pelajaran yang
meliputi serta kesempatan yang tersedia disampaikan, membaca materi sehingga
didalam motivasi (dalam Sadirman, 2008). bisa memahaminya, dan menggunakan
strategi-strategi belajar tertentu yang
Dalam upaya mengetahui bagaimana mendukung. Berdasarkan penjelasan ini
kondisi lingkungan belajar, manajemen ternyata mahasiswa harus meningkatkan
waktu dan motivasi menyelesaikan studi, motivasi menyelesaikan studi, dimana
maka perlu dibandingkan antara mean/nilai motivasi ini harus didukung oleh manajemen
rata-rata empirik dengan mean/nilai rata-rata waktu yang baik. Manajemen waktu
hipotetik dengan memperhatikan besarnya mengandung unsur atau aspek psikologis.
bilangan SD dari variabel yang sedang Aspek ini akan mendukung motivasi
diukur. Dalam penelitian ini bilangan SD menyelesaikan studi.
variabel lingkungan belajar adalah sebesar
50 : 6 = 8,33, bilangan SD variabel Namun dari hasil penelitian ini
manajemen waktu adalah sebesar 70 : 6 = didapatkan bahwa lingkungan belajar tidak
11,67 dan bilangan SD variabel motivasi mempengaruhi motivasi menyelesaikan
menyelesaikan studi adalah 50 : 6 = 8,33. studi pada mahasiswa Program
Gambaran selengkapnya mengenai Pascasarjana Magister Psikologi Universitas
perbandingan mean/nilai rata-rata hipotetik Medan Area. Berdasarkan hasil pengamatan
dengan mean/nilai rata-rata empirik dapat yang telah dilakukan, peneliti menemukan
dilihat pada tabel di bawah ini. ada faktor lain selain lingkungan belajar
yang meningkatkan motivasi menyelesaikan
Tabel 3. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata studi sehingga lingkungan belajar tidak
Hipotetik dan Nilai Rata-rata mempengaruhi motivasi menyelesaikan
Empirik studi. Motivasi menyelesaikan studi yang
Nilai Rata-Rata dapat dicapai seseorang tidak akan tinggi
Variabel SD Hipo- Empi- Keterangan seandainya ia tidak terlibat secara intens
tetik rik
Lingkungan
dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin
8,33 50 49,796 Normal tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang
Belajar
Manajemen berkaitan untuk memahami suatu topik, dan
11,67 70 61,02 Normal
Waktu menyelesaikan tugas yang diberikan (dalam
Motivasi Brophy, 2004).
menyelesaikan 8,33 50 44,408 Normal
studi
Berdasarkan data-data yang telah
didapatkan serta bila disesuaikan dengan
DISKUSI kondisi yang terlihat di lapangan, maka
dapat dinyatakan bahwa para
Hasil penelitian ini sejalan dengan mahasiswakurang mempunyai motivasi
pendapat sebelumnya bahwa lingkungan menyelesaikan studi yang baik dan
belajar memiliki pengaruh yang berarti manajemen waktu yang kurang baik serta
terhadap motivasi menyelesaikan studi. lingkungan belajaryang tergolong kurang
Seperti yang dinyatakan Sadirman bahwa baik. Namun adanya faktor lain yang
faktor intern dan ekstern berperan dalam ditemukan peneliti sehingga para mahasiswa
meningkatkan motivasi menyelesaikan studi. semester 4 Program Pascasarjana Magister

96
VOLUME 6, NO.2, DESEMBER 2014 : (91-97) ISSN : 2085-6601
EISSN : 2502-4590

Psikologi Universitas Medan Area memiliki


motivasi menyelesaikan studi yang kurang DAFTAR PUSTAKA
baik selain manajemen waktu, seperti usia
dan pengalaman pribadi. Hal ini didapat Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial.
karena lingkungan belajar tidak Jakarta: Rineka Cipta.
mempengaruhi terhadap motivasi
menyelesaikan studi mahasiswa. Ahmadi, Abu dan Widodo, Supriyono.(2004).
Psikologi Belajar. Jakarta:
Dalam penelitian ini faktor lain yang RinekaCipta.
juga memperngaruhi motivasi mahasiswa
dalam menyelesaikan studi seperti usia dan Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur.(2007).
pengalaman pribadi kurang dibahas lebih Teori Belajar dan
detail, sehingga kepada peneliti selanjutnya Pembelajaran.Jogjakarta: Ar-Ruzz
dapat mempertimbangkan faktor tersebut Media Group.
sebagai variabel penelitian. Tentunya pada
penelitian selanjutnya juga lebih Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi
menekankan kepada faktor-faktor dalam Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
motivasi sehingga hubungannya akan lebih
dekat atau lebih jelas. Hurlock, E.B. (1994). Developmental
Psychology: A life-span Approach.
New Delhi: Tata McGraw-Hill
KESIMPULAN Publishing Company Ltd.

Hasil penelitian menemukan bahwa Nilawati, Levi. (2010). Pengaruh Motivasi


terdapat hubungan positif yang signifikan pada Kinerja Belajar. Jurnal
antara lingkungan belajar dan manajemen Manajemen Bisnis.Vol3, No3.
waktu dengan motivasi menyelesaikan studi Jakarta.
pada mahasiswa pascasarjana Universitas
Medan Area yang berstatus telah menikah. Purwanto, M. Ngalim. (2006). Psikologi
Dengan demikian, semakin kondusif Pendidikan. Bandung
lingkungan belajar dan semakin baik :RemajaRosdakarya.
manajemen waktu yang dimiliki oleh
mahasiswa, semakin tinggi motivasinya Slameto.(2003). Belajar dan Faktor-faktor
menyelesaikan studi. Sebaliknya, semakin yang Mempengaruhinya. Jakarta :
tidak kondusif lingkungan belajar dan Bina Aksara.
semakin buruk manajemen waktu yang
dimiliki oleh mahasiswa, semakin rendah Timpe, D. (1991). Mengelola Waktu:Seri
motivasinya menyelesaikan studi. Bobot Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis.
sumbangan dari variabel lingkungan belajar Jakarta: PT Gramedia.
dan manajemen waktu terhadapmotivasi
menyelesaikan studi adalah sebesar 70,4%. Winardi,J. (200)1. Motivasi dan
Namun kenyataan di lapangan, para Pemotivasian dalam Manajemen.
mahasiswa pascasarjana Universitas Medan Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Area yang berstatus telah menikah memiliki
lingkungan belajar, manajemen waktu, dan Zainuddin, M dan Muhammad Walid.(2009).
motivasi menyelesaikan studi yang berada di Pedoman Penulisan Skripsi.
kategori kurang baik. Malang:Fakultas Tarbiyah Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

97

Anda mungkin juga menyukai