Anda di halaman 1dari 6

IJGC 8(1) (2019)

Indonesian Journal of Guidance and Counseling:


Theory and Application
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk

Manajemen Waktu, Dukungan Sosial, dan Prokrastinasi Akademik Siswa Kelas XI


SMA

Dije Zaraska Kristy 

Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara manajemen waktu dan
Diterima 14 Mei 2019 dukungan sosial dengan prokrastinasi akademik pada siswa kelas XI baik secara parsial
Disetujui 21 Mei 2019 maupun secara bersama-sama. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korela-
Dipublikasikan 30 Juni 2019 sional. Sampel yang digunakan berjumlah 195 dari 421 siswa dengan teknik pengambi-
lan sampel cluster sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah PASS (Pro-
Keywords: crastination Assesment Scale of Students), TMBS (Time Management Behavior Scale,
Academic Procrastina- dan CASSS (Child and Adolescent Social Support Scale). Koefisien skala tersebut adalah
tion; Social Support; 0,266-0,660; 0,273-0,767; dan 0,277-0,726 dengan nilai alpha 0,781; 0,876; dan 0,933. Ada-
Time Management pun teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian men-
unjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen waktu dengan
DOI : prokrastinasi akademik (R= 0,420, F(4,190) = 10,192, p = <0,01). Kemudian antara dukun-
https://doi.org/10.15294/ijgc. gan sosial dengan prokrastinasi akademik juga terdapat hubungan yang signifikan (R =
v8i1.27736 0,062, F(4,186) = 3,346, p = <0,05). Begitu pula antara manajemen waktu dan dukungan
sosial secara bersama-sama juga memiliki hubungan yang signifikan dengan prokrasti-
nasi akademik (R = 0,482, F(8,186) = 7,021, p = <0,01). Disarankan agar guru BK dapat
memberikan layanan yang dapat menurunkan prokrastinasi akademik. Saran untuk pe-
nelitian lanjutan, bisa melihat seberapa besar pengaruh penetapan tujuan dan prioritas,
mekanisme perencanaan dan penjadwalan, dan persepsi kontrol atas waktu terhadap
prokrastinasi akademik dalam studi eksperimen.

Abstract
This research aims to identify the relationship between the time management and the social sup-
port to the academic procrastination of grade XI students in partially as well as communally.
This research used a correlational quantitative design. The samples of this research were taken
using cluster sampling which consisted of 195 selected students from 421 students. Data were
collected using the instrument of Procrastination Assessment Scale of Students (PASS), Time
Management Behavior Scale (TMBS), and Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS).
The coefficients of those scales are 0.266-0.660, 0.273-0.767, and 0.277-0.726 with the alpha value
of 0.781, 0.876, and 0.933. Furthermore, the data of this research were analyzed using multi-
ple regression analysis. According to the result analysis, it showed that there is a significant re-
lationship between the time management and the academic procrastination—where R = 0.420,
F(4.190) = 10.192, and p =<0.01—and the significant relationship also occur between the social
support and the academic procrastination—where R = 0.062, F(4.186) = 3.346, and p =<0.05.
Communally, it was showed a similar result where both the time management and the social sup-
port have a significant relationship to the academic procrastination—with the value R = 0.482,
F(8.186) = 7.021, and p =<0.01. Therefore, it is suggested for the counseling teachers to be able
to give a valuable service in order to decrease the students’ academic procrastination. Suggest-
ed for further research, can research effect of setting goals and priorities, mechanics planning
and scheduling, perceived control of time on academic procrastination in experimental studies.

How to cite: Kristy, Dije Zaraska. (2019). Manajemen Waktu, Dukungan Sosial,
dan Prokrastinasi Akademik Siswa Kelas XI SMA . Indonesian Journal of Guidance
and Counseling: Theory And Application, 8(1), 49-54. https://doi.org/10.15294/ijgc.
v8i1.27736

© 2019 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6374
Gedung A2 Kampus Sekaran , Universitas Negeri Semarang, Semarang,
e-ISSN 2597-6133
Jawa Tengah, Indonesia.
Email: dijezaraska@gmail.com
Dije Zaraska Kristy/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 8(1) (2019) 49-54.

PENDAHULUAN buat prioritas menurut kepentingannya dan


tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus
Saat ini prokrastinasi adalah masalah diselesaikan (Macan, 1994). Kemampuan ma-
umum yang terjadi di dunia akademik dan najemen waktu yang baik pada siswa akan ber-
mengancam bagi pelakunya (Ferrari dalam Sa- pengaruh pada pencapaian prestasi akademik-
vira & Suharsono, 2013). Pada bidang akade- nya (Puspitasari, 2013).
mik, idealnya siswa dapat berperan aktif dan Selain itu, prokrastinasi yang dilakukan
rajin dalam mengikuti pembelajaran sampai oleh siswa berpengaruh pada pola perilakunya
diselesaikannya tugas-tugas akademik yang sehari-hari. Hasil penelitian Fitriah, dkk. (2016)
diberikan oleh guru, sehingga potensi akade- menyatakan bahwa tingkat pengasuhan orang
mik yang dimiliki oleh siswa dapat tercapai tua otoriter membentuk perilaku prokrastina-
secara maksimal. Semakin rendah siswa me- si. Siswa melakukan interaksi di lingkungan
miliki prokrastinasi akademik, maka akan se- dengan melibatkan orang-orang di sekitarnya
makin tinggi kesempatan siswa dalam meraih seperti orang tua, guru, dan teman sebayanya.
prestasi belajar, penyusunan rencana belajar Akibat dari lingkungan yang rendah pengawa-
yang baik, menyelesaikan tugas secara maksi- san siswa tidak mendapatkan kontrol dari pi-
mal, dan tidak menunda-nunda mengerjakan hak lain dalam melakukan aktivitas, sehingga
tugas. Zahra dan Hernawati (2015) dalam pen- siswa bebas melakukan aktivitas tanpa mem-
elitiannya menyampaikan bahwa prokrastinasi perhatikan adanya tanggung jawab terhadap
akademik yang tinggi memiliki pengaruh ter- tugas akademiknya. Siswa membutuhkan du-
hadap penurunan prestasi akademik. kungan sosial yang positif untuk mendukung
Penundaan yang dilakukan oleh siswa siswa dalam berinteraksi sosial dan belajar un-
apabila terus dibiarkan maka dapat menga- tuk bertanggung jawab.
kibatkan dampak negatif bagi siswa dalam Menurut Sarafino dan Smith (2011), du-
menyelesaikan tugas-tugasnya. Steel dan kungan sosial adalah suatu kesenangan, per-
Klingsieck (2015) mengemukakan bahwa pro- hatian, penghargaan, ataupun bantuan yang
krastinasi pada siswa berdampak pada penu- dirasakan dari orang lain atau kelompok.
runan prestasi akademik, kesejahteraan siswa, Sarason dkk. (dalam Puspitasari, dkk., 2010)
stres dan penyesalan. Ketika siswa sering me- mengatakan bahwa individu dengan dukun-
lakukan prokrastinasi maka semakin sering gan sosial tinggi memiliki pengalaman hidup
pula siswa kehilangan kesempatan dan pelu- yang lebih baik, harga diri yang lebih tinggi,
ang yang dimiliki untuk berprestasi. serta pandangan hidup yang lebih positif di-
Perilaku prokrastinasi terjadi tidak sela- bandingkan dengan individu yang memiliki
lu karena siswa kekurangan waktu dalam men- dukungan sosial yang lebih rendah. Kondisi
gerjakan tugas, atau kurangnya waktu dalam ini akan membantu siswa dalam menyelesai-
belajar. Akan tetapi, saat ini siswa lebih banyak kan tugas-tugas akademiknya. Sebaliknya, sis-
menghabiskan waktu hanya untuk hiburan se- wa yang mendapatkan dukungan sosial yang
mata dibandingkan dengan urusan akademik, rendah merasa dirinya terasingkan, kurang
seperti suka begadang, jalan-jalan, menonton mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari
tv, kecanduan game online dan suka menunda orang lain. Kondisi ini akan menimbulkan pe-
waktu pekerjaan (Savira & Suharsono, 2013). rasaan pesimis pada siswa, kurang termotivasi
Artinya perilaku tersebut dikarenakan keti- untuk belajar, takut akan kegagalan, serta da-
dakmampuan siswa dalam membagi waktu pat menghambat siswa meraih kesuksesan.
belajar dengan aktivitas lainnya. Penelitian ini diarahkan secara khusus
Kemampuan siswa dalam membagi untuk membuktikan hubungan antara ma-
waktu secara efektif dan efisien dinamakan najemen waktu dan dukungan sosial dengan
manajemen waktu. Menurut Claessens, dkk. prokrastinasi akademik. Penelitian ini menjadi
(2007), manajemen waktu adalah tindakan penting karena hasil penelitian ini diharapkan
yang bertujuan untuk memperoleh sebuah dapat dimanfaatkan oleh guru BK sebagai ba-
penggunaan waktu yang efektif ketika mela- han masukan dalam mengurangi prokrastina-
kukan tindakan tertentu yang mengarah pada si akademik siswa dari sisi manajemen waktu
tujuan. Dengan menerapkan manajemen wak- dan dukungan sosial yang diberikan melalui
tu siswa akan memiliki pengaturan diri dalam layanan bimbingan dan konseling.
menggunakan waktu secara efektif dan efisien,
berupa melakukan perencanaan, penjadwalan, METODE PENELITIAN
mempunyai kontrol atas waktu, selalu mem-

50
Dije Zaraska Kristy/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 8(1) (2019) 49-54.

Jenis penelitian yang akan digunakan 23,2%. Sedangkan sisanya sebesar 76,8% dipre-
dalam penelitian ini adalah ex post facto den- diksi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
gan desain kuantitatif korelasional. Variabel Berdasarkan hasil analisis menunjuk-
bebas dalam penelitian ini yaitu manajemen kan bahwa antara manajemen waktu dengan
waktu (X1), dukungan sosial (X2) dan prokras- prokrastinasi akademik terdapat hubungan
tinasi akademik (Y). Tujuan dari penelitian yang signifikan (R = 0,420, F(4,190) = 10,192,
ini yakni untuk mengetahui gambaran yang p = <0,01). Sebagaimana tampak pada tabel 1
ada di lapangan terkait dengan variabel serta diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,177
menganalisis hubungan dari ketiga variabel yang menginformasikan bahwa persentase
tersebut baik secara parsial maupun secara sumbangan manajemen waktu dalam menje-
bersama-sama. Untuk mengetahui gambaran laskan prokrastinasi akademik adalah sebesar
dari masing-masing variabel, desain penelitian 17,7%. Ada tiga aspek manajemen waktu yang
yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. berkorelasi negatif dan signifikan dengan pro-
Populasi dalam penelitian ini adalah krastinasi akademik yaitu menetapkan tujuan
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ungaran yang dan prioritas (β = -0,160; t = -1,984; p < 0,05),
berjumlah 421 dengan sampel 195 siswa yang mekanisme perencanaan dan penjadwalan (β =
ditentukan menggunakan teknik cluster samp- -0,168; t = -1,986; p < 0,05), dan persepsi kontrol
ling. Menurut Sugiyono (2016) cluster samp- atas waktu (β = -0,176; t = -2,630; p < 0,05), se-
ling digunakan untuk menentukan sampel dangkan satu aspek tidak berkorelasi dengan
berdasarkan daerah populasi yang telah dite- prokrastinasi akademik yaitu preferensi terha-
tapkan. dap pengorganisasian.
Alat pengumpul data yang akan digu- Berdasarkan hasil analisis menunjukkan
nakan pada penelitian ini yaitu PASS (Proc- bahwa antara dukungan sosial dengan pro-
rastination Assesment Scale of Students) di- krastinasi akademik terdapat hubungan yang
kembangkan oleh Solomon dan Rothblum signifikan (R = 0,062, F(4,186) = 3,346, p = <0,05).
(1984), TMBS (Time Management Behavior Sebagaimana tampak pada tabel 1 diperoleh
Scale) dikembangkan oleh Macan, dkk. (1990), koefisien determinasi sebesar 0,055 yang men-
dan CASSS (Child and Adolescent Social Sca- ginformasikan bahwa persentase sumbangan
le) dikembangkan oleh Malecki dan Demaray dukungan sosial dalam menjelaskan prokras-
(2002). Koefisien validitas masing-masing ska- tinasi akademik adalah sebesar 5,5%. Lebih
la tersebut adalah 0,266-0,660; 0,273-0,767; dan lanjut, dari keempat jenis dukungan sosial ada
0,277-0,726 dengan nilai alpha 0,781; 0,876; dan satu aspek yang berkorelasi negatif dan sig-
0,933. Adapun teknik analisis data menggu- nifikan dengan prokrastinasi akademik yaitu
nakan analisis regresi berganda. dukungan emosional (β = -0,224; t = -2,902; p <
0,05), sedangkan tiga jenis dukungan lainnya
HASIL tidak berkorelasi dengan prokrastinasi akade-
mik yaitu dukungan informasional, dukungan
Hasil uji hipotesis ini akan menjelaskan instrumental dan dukungan penghargaan.
hubungan yang terjadi antara setiap variabel
yang diteliti, terdiri dari hubungan antara ma- PEMBAHASAN
najemen waktu dengan prokrastinasi akade-
mik, hubungan antara dukungan sosial den- Hasil uji hipotesis secara parsial antara
gan prokrastinasi akademik dan hubungan manajemen waktu dengan prokrastinasi aka-
antara manajemen waktu dan dukungan sosial demik menunjukkan adanya korelasi yang sig-
dengan prokrastinasi akademik yang tersaji nifikan. Secara konsep Steel (2007) menjelaskan
pada tabel 1. masalah manajemen waktu dapat berpengaruh
Berdasarkan hasil analisis menunjuk- pada individu dalam melakukan prokrastina-
kan bahwa antara manajemen waktu dan du- si. Hal tersebut selaras dengan hasil penelitian
kungan sosial dengan prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh Atma (2016) yang meny-
terdapat hubungan yang signifikan (R = 0,482, atakan bahwa terdapat hubungan negatif yang
F(8,186) = 7,021, p = <0,01). Sebagaimana tam- signifikan antara manajemen waktu dengan
pak pada tabel 1 diperoleh koefisien determi- prokrastinasi akademik. Penemuan ini mem-
nasi sebesar 0,232 yang menginformasikan pertegas bahwa semakin tinggi manajemen
bahwa persentase sumbangan manajemen waktu yang dilakukan oleh siswa maka se-
waktu dan dukungan sosial dalam menjelas- makin rendah siswa melakukan prokrastinasi
kan prokrastinasi akademik adalah sebesar akademik.

51
Dije Zaraska Kristy/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 8(1) (2019) 49-54.

Tabel 1. Analisis Regresi terhadap Prokrastinasi Akademik


No Prediktor R R2 F β t
1 Manajemen Waktu 0,420 0,177 10,192***
Menetapkan tujuan dan prioritas -0,160 -1,984**
Mekanisme perencanaan dan penjadwalan -0,168 -1,986**
Preferensi terhadap pengorganisasian 0.027 0,376*
Persepsi kontrol atas waktu -0,176 -2,630***
2 Dukungan Sosial 0,062 0,055 3,346**
D. Emosional -0,224 -2,902***
D. Informasional 0,036 0,334*
D. Instrumental -0,114 -1,082*
D. Penghargaan 0,100 1,180*
3 Manajemen Waktu & Dukungan Sosial 0,482 0,232 7,021***
Keterangan :
* p >0,05 *** p <0,01
** p <0,05
Lain halnya dengan hasil penelitian yang urut sesuai dengan kepentingan dan tujuan
dilakukan oleh Sandra dan Djalali (2013) yang yang sudah dibuat. Selain itu, dengan mene-
menyatakan bahwa secara parsial manajemen tapkan tujuan dan memprioritaskan kegiatan
waktu dengan prokrastinasi akademik tidak siswa dapat belajar mengesampingkan kegia-
memiliki hubungan yang signifikan. Hal yang tan-kegiatan yang memiliki tanggung jawab
membedakan ialah sampel penelitian yang kecil dan mengerjakan kegiatan yang penting
diambil yaitu sampel guru dan siswa SMA. untuk mencapai tujuan yang sudah direncana-
Kemampuan manajemen waktu orang dewasa kan.
lebih baik dibandingkan remaja, karena dalam Mekanisme perencanaan dan penjad-
belajar orang dewasa dapat mengandalkan ka- walan memiliki korelasi negatif dengan pro-
mampuan motorik baru yang tidak dapat me- krastinasi akademik. Hal ini memberi infor-
reka lakukan di masa remaja (Hurlock, 2003). masi bahwa siswa yang memiliki perencanaan
Dapat dikatakan guru lebih luwes dan dapat dan memiliki jadwal aktivitas keseharian atau
mengandalkan kemampuannya untuk meren- mingguan memiliki tingkat prokrastinasi aka-
canakan, membuat keputusan, menetapkan tu- demik yang rendah. Sebaliknya, siswa yang ti-
juan dan prioritas yang ingin dicapai, mampu dak memiliki perencanaan dan jadwal kegiatan
mengidentifikasi hal-hal yang dapat mempen- yang baik cenderung melakukan prokrastinasi
garuhi penggunaan waktu serta bertanggung akademik. Selaras dengan pernyataan yang
jawab atas hidupnya. disampaikan oleh Ulum (2016), bahwa peren-
Berdasarkan analisis lebih lanjut pada canaan yang baik kemudian diimbangi dengan
aspek-aspek manajemen waktu dengan pro- kemampuan implementasi dan strategi evalu-
krastinasi akademik, maka hasil penelitian asi yang sesuai akan membuat siswa mampu
menunjukkan bahwa aspek menetapkan tuju- mengurangi kesalahan yang dilakukan dalam
an dan prioritas dinyatakan berkorelasi secara menggunakan waktu. Dengan adanya peren-
negatif dengan prokrastinasi akademik. Man- canaan dan penjadwalan yang dilakukan oleh
daku dan Aloysius (2017) menyatakan bahwa siswa, maka kegiatan menjadi terstruktur,
individu yang sulit memprioritaskan kegiatan waktu pengerjaan dapat terorganisasi dan le-
dan tidak mampu mengerjakan sesuatu sesuai bih terkendali serta hasilnya lebih cepat dirasa-
batas waktu yang ditentukan seringkali me- kan sehingga perilaku prokrastinasi yang biasa
nunda dan terlambat dalam menyelesaikan dilakukan akan menurun.
tugasnya. Dengan kata lain, siswa yang mam- Persepsi kontrol atas waktu memiliki
pu menetapkan target dan membuat prioritas hubungan yang negatif dengan prokrastina-
dalam mengerjakan tugas cenderung dapat si akademik. Artinya, siswa yang melakukan
menghindari prokrastinasi akademik. Hal ini prokrastinasi cenderung memiliki persepsi
karena, siswa memiliki beberapa kriteria tugas kontrol yang kurang baik. Ferrari dkk. (dalam
yang harus dikerjakan terlebih dahulu secara Ghufron & Risnawita, 2016) mengatakan bah-

52
Dije Zaraska Kristy/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 8(1) (2019) 49-54.

wa seorang prokrastinator memilih melakukan merlukan bantuan. Dengan kata lain, dukun-
aktivitas yang lebih menyenangkan daripada gan yang diberikan harus disesuaikan dengan
harus mengerjakan tugas. Akibatnya, menyi- kondisi individu atau tidak dapat digenerali-
ta banyak waktu yang dimiliki siswa sehingga sasikan.
mereka cenderung gagal untuk mengerjakan Pemberian informasi dari orang lain un-
tugasnya. Siswa yang memiliki persepsi kont- tuk membantu siswa berupa nasihat, saran,
rol atas waktu yang baik mereka mampu un- dan umpan balik tidak mempengaruhi siswa
tuk mengatur waktu, mengidentifikasi hal-hal dalam melakukan prokrastinasi akademik.
yang dapat mempengaruhi penggunaan wak- Hal itu disebabkan, sebagian siswa dapat men-
tu, dan memperkirakan waktu yang diperlu- gakses informasi dari berbagai sumber seperti
kan untuk setiap kegiatan yang dilakukan. internet. Informasi yang didapatkan dari orang
Sama halnya dengan manajemen waktu, lain tidak dijadikan sebagai sumber utama
dukungan sosial juga memiliki korelasi yang untuk membantu memecahkan masalah aka-
signifikan dengan prokrastinasi akademik. demik mereka. Dukungan instrumental erat
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang kaitanya dengan bantuan langsung dari orang
dilakukan oleh Andarini dan Fatma (2013) lain berupa fasilitas untuk menunjang belajar
yang menyatakan bahwa terdapat korelasi ne- siswa meliputi peralatan belajar, perlengkapan
gatif yang signifikan antara dukungan sosial dan sarana pendukung tidak berpengaruh ter-
dengan prokrastinasi akademik. Siswa yang hadap prokrastinasi akademik siswa. Indikasi
memiliki dukungan sosial yang tinggi akan ini dikarenakan fasilitas belajar mereka sudah
memiliki pengalaman hidup yang lebih baik, terpenuhi dengan baik sehingga tidak begitu
harga diri yang lebih tinggi, serta pandangan berpengaruh dalam memotivasi mereka untuk
hidup yang lebih positif yang akan memban- mengerjakan tugas akademiknya.
tu siswa semangat dalam menyelesaikan tugas Sama halnya dengan penghargaan dari
akademik yang dimilikinya. orang lain yang mereka terima tidak berpenga-
Lebih lanjut, jenis dukungan emosional ruh terhadap prokrastinasi akademiknya. Pra-
dinyatakan berkorelasi negatif dengan pro- tiwi dan Laksmiwati (2013) memaparkan bah-
krastinasi akademik. Semakin tinggi perha- wa dukungan penghargaan dapat membantu
tian, kepedulian dan empati yang diberikan individu untuk menambah kemampuan dan
oleh orang lain kepada siswa, maka prokras- penghargaan dirinya sehingga individu mam-
tinasi akademik yang dilakukan semakin ren- pu mengurangi stresnya. Hal tersebut sesuai
dah. Dukungan emosional yang diterima oleh dengan pernyataan House (dalam Smet, 1994),
siswa dapat membuat siswa merasa dihargai, bahwa pemberian dukungan penghargaan
diperhatikan dan dicintai oleh lingkungan berfungsi untuk menambah penghargaan diri
sekitanya. Hasiolan dan Sutejo (2015) mema- dan perasaan dihargai saat individu mengala-
parkan bahwa dukungan emosional yang di- mi tekanan. Artinya, dukungan jenis ini san-
terima remaja berupa perhatian, empati, dan gat bermanfaat ketika siswa mengalami stres
kepedulian membuat remaja merasa nyaman, disebabkan tuntutan tugas yang lebih besar
diperhatikan, dicintai, dan meningkatkan har- dari kemampuan yang dia miliki. Dalam hal
ga diri remaja. Oleh karena itu, dengan adanya ini siswa yang melakukan prokrastinasi akade-
perasaan positif yang mereka dapatkan dari mik belum tentu mengalami stres atau merasa
orang lain dan lingkungan sekitarnya akan tertekan akibat penundaan yang dilakukan. In-
membuat siswa merasa nyaman, termotivasi dividu menganggap dukungan yang diberikan
untuk terus berusaha mengerjakan tugas-tugas kurang sesuai karena saat ini mereka merasa
akademiknya, berusaha mencapai tujuannya, tidak dalam kondisi tertekan dengan penun-
dan cenderung tidak melakukan prokrastinasi daan yang mereka lakukan.
akademik.
Lain halnya dengan jenis dukungan SIMPULAN DAN SARAN
informasional, dukungan instrumental dan
dukungan penghargaan yang tidak memiliki Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
korelasi dengan prokrastinasi akademik. Sa- bahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat
rafino dan Smith (2011: 86) menyatakan bah- hubungan yang signifikan antara manajemen
wa dukungan sosial tidak hanya memberikan waktu dan dukungan sosial dengan prokrasti-
efek positif. Hal ini terjadi karena dukungan nasi akademik. Hal ini berarti semakin tinggi
yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang manajemen waktu dan dukungan sosial, maka
dibutuhkan individu atau mereka tidak me- semakin rendah prokrastinasi akademik. Saran

53
Dije Zaraska Kristy/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 8(1) (2019) 49-54.

yang dapat diberikan guru BK dapat membe- Manajemen Waktu terhadap Prokrastinasi
rikan layanan yang dapat menurunkan pro- Akademik. Naskah Tidak Diterbitkan. Jakar-
krastinasi akademik, seperti memberikan la- ta Timur: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.
yanan penguasaan konten dengan mengajari Pratiwi, I.H., & Laksmiwati, H. (2013). Pengaruh
Dukungan Emosional, Dukungan Penghar-
siswa untuk dapat memiliki target dan tujuan
gaan, Dukungan Instrumental, dan Dukun-
dalam hidup agar mampu mengerjakan tugas gan Informatif terhadap Stres pada Remaja
tepat waktu dan memberikan layanan infor- di Yayasan Panti Asuhan Putra Harapan
masi pentingnya memberikan dukungan sosial Asrori Malang. Character Jurnal Penelitian
pada siswa misalnya memberikan perhatian Psikologi. 1(2).
dan motivasi. Penelitian selanjutnya, melihat Puspitasari, W. (2013). Hubungan antara Manaje-
seberapa besar pengaruh penetapan tujuan men Waktu dan Dukungan Sosial dengan
dan prioritas, mekanisme perencanaan dan Prestasi Akademik Mahasiswa yang Bekerja.
penjadwalan, dan persepsi kontrol atas waktu Empathy Jurnal Fakultas Psikologi. 2(1).
Puspitasari, Y.P., Z. Abidin., & D.R. Sawitri. (2010).
terhadap prokrastinasi akademik dalam studi
Hubungan antara Dukungan Sosial Teman
eksperimen. Sebaya dengan Kecemasan Menjelang Ujian
Nasional (UN) pada Siswa Kelas XII Reg-
DAFTAR PUSTAKA uler SMA Negeri 1 Surakarta. Naskah Tidak
Diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi,
Andarini, S.R., & A. Fatma. (2013). Hubungan an- Universitas Diponegoro.
tara Distress dan Dukungan Sosial dengan Sandra, K.I., & M.A. Djalali. (2013). Manajemen
Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Waktu, Efikasi-Diri dan Prokrastinasi. Jurnal
dalam Menyusun Skripsi. Jurnal Talenta Psikologi Indonesia. 2(3), 217-222.
Psikologi. 2(2), 159-180. Sarafino, E.P, & T.W. Smith. (2011). Health Psycholo-
Atma, H.W. (2016). Hubungan Motivasi Diri, Mana- gy: Biopsychosocial Interactions Seventh Edition.
jemen Waktu, Dan Penetapan Tujuan Ter- New York: John Wiley & Sons.
hadap Prokrastinasi Akademik Siswa SMPN Savira, F., & Y. Suharsono. (2013). Self-Regulated
di Kota Malang. Naskah Tidak Diterbitkan. Learning (SRL) dengan Prokrastinasi Aka-
Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universi- demik pada Siswa Akselerasi. Jurnal Ilmiah
tas Negeri Malang. Psikologi Terapan. 1(1), 66-75.
Claessens., B.J. C., W. van Eerde., & C.G.Rutte. Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta:
(2007). A Review of the Time Management Lit- Grasindo.
erature. Personnel Review. 36(2), 255-276. Steel, P. (2007). The Nature of Procrastination: A
Fitriah, Z., M.Th. Sri Hartati., & K. Kurniawan. Meta-Analytic and Theoretical Review of
(2016). Faktor Penyebab Prokrastinasi Aka- Quintessential Self-Regulatory Failure. Psy-
demik Penyusunan Skripsi pada Mahasiswa chological Bulletin. 133(1), 65-94.
FIP UNNES. Indonesian Journal of Guidance Steel, P., & K.B. Klingsieck. (2015). Procrastination.
and Counseling. 5(4), 46-51. International Encyclopedia of the Social & Behav-
Ghufron, M.N., & R. Risnawita, S. (2016). Teori-Teori ioral Sciences (Second Edition). 19, 73-78.
Psikologi. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan
Hasiolan, M.I.S., & Sutejo. (2015). Efek Dukungan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Emosional Keluarga pada Harga Diri Rema- Bandung: Alfabeta.
ja: Pilot Study. Jurnal Keperawatan Indonesia. Ulum, M.I. (2016). Strategi Self Regulated Learning
18(2), 67-71. untuk Menurunkan Tingkat Prokrastinasi
Hurlock, Elizabeth B. (2003). Psikologi Perkembangan Akademik Siswa. Psympathic: Jurnal Ilmiah
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidu- Psikologi. 3(2), 153-170.
pan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Zahra, Y., & N. Hernawati. (2015). Prokrastinasi Ak-
Macan, T. (1994). Time Management: Test of a Pro- ademik Menghambat Peningkatan Prestasi
cess Model. Journal of Applied Psychology. Akademik Remaja di Wilayah Perdesaan.
79(3), 381-391. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen. 8(3), 163-
Mandaku, V., & S. Aloysius. (2017). Pengaruh Mo- 172.
tivasi Berprestasi, Locus of Control, dan

54

Anda mungkin juga menyukai