JL. Lintas Curup-Lubuk Linggau Kelurahan Simpang flangka Kabupaten Rejang Lebong Tahun
2022
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN KOMUNIKASI EFEKTIF RUMAH
SAKIT AN-NISSA
i. LATAR BELAKANG
K0munikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak Iain agar terjadi saling
mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, k0MUnikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat
dimengerti 0Ieh kedua belah pihak. Melalui k0munikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekel0mpok Orang dapat dipahami
oleh pihak Iain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh
penerima pesan tersebut. 0Ieh karena itu, setelah kita memahami tujuan dari k0munikasi efektif, yaitu untuk
menyampaikan ide dengan sebaik-baiknya, maka kita tidak bisa lagi memandang remeh masalah k0MUnikasi dalam
kehidupan/aktivitas kita sehari-hari. Sebab sebaik apapun ide/gagasan yang kita miliki, tetap saja tidak akan bermakna apa-
apa apabila kita selaku pemberi ide tidak dapat menyampaikan dengan baik kepada Orang yang kita tuju.
K0munikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama berkaitan dengan k0ndisi
alamiahnya sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selamanya akan menjalani kehidupannya sebagai
individu di dalam satu kelompok sosial. Didalam kelomp0k S0sial itulah manusia akan saling berinteraksi, membangun
relasi. Hal tersebut secara keseluruhan membutuhkan k0munikasi sebagai media. Menurut Laswell, komunikasi dapat diartikan
sebagai siapa menyampaikan apa kepada siapa dengan cara apa dan dengan efek apa. Dari pengertian tersebut, kita dapat
menyimpulkan bahwa k0munikasi terdiri atas pesan, pengirim, penerima, media, dan efek yang ditimbulkan.
Terdapat beberapa tingkatan komunikasi, salah satunya adalah k0munikasi interpersonal. K0munikasi ini dapat
diartikan sebagai k0munikasi antar dua Orang atau lebih. Dalam prakteknya, pelaksanaan k0munikasi interpersonal ini
merupakan k0munikasi yang paling massive kita temukan mulai dari antar keluarga, kerabat, rekan kerja, d0kter dan pasien
dan sebagainya. K0munikasi antar pers0nal menjadi m0tor bagi seluruh aktivitas tersebut.
Dalam bidang kesehatan, komunikasi interpers0nal tentunya sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan. Komunikasi interpersonal dimaksud adalah k0munikasi antar pasien dan petugas medis (dokter, perawat, atau
farmasi]. Sedangkan peningkatan kualitas kesehatan dapat diimplementasikan pada kepuasan dan kebahagiaan pasien atas
pelayanan yang diberikan oelh petugas medis. Demi mencapai tujuan peningkatan kualitas tersebut, maka seorang petugas
medis harus memiliki kemampuan k0munikasi interpers0nal baik secara verbal maupun n0n verbal. Hal ini tentu harus
disesuaikan dengan beberapa faktor budaya yang melatarbelakangi pasien tersebut. Seorang petugas medis harus mampu
menata komunikasi interpersonal sehingga seorang pasien bisa merasa nyaman, aman dan tenang, baik dalam kondisi baik
maupun buruk.
Pencatatan kegiatan dilakukan dengan mengumpulkan materi, menyertakan bukti hadir peserta diklat dan f0t0
d0kumentasi diklat. Pelaksanaan kegiatan pelatihan/diklat dievaluasi oleh tim diklat kemudian dilap0rkan
kepada Direktur.