Anda di halaman 1dari 5

Inhouse training

Keselamatan pasien “patien safety”


di Rumah Sakit

A. Pendahuluan
Program pemerintah yang terkait dengan jaminan sosial bagi
masyarakat Indonesia merupakan issue trategis yang harus ditanggapi dengan
serius. Mengapa? Di sisi bisnis, tentu merupakan wahana yang bisa
meningkatkan pola kunjungan masyarakat pengguna layanan kesehatan
rumah sakit. Pada saat ini dengan informasi semakin mmudah diakses meberi
implikasi pada pola pikir masyarakat dimana mereka akan semakin kritis dan
semakin pandai memilih mana yang paling baik menurut mereka.
Keberadaan mutu layanan yang memuaskan dan adanya jaminan keselamatan
bagi pasien menjadi alasan penting bagi masyarakat untuk menjatuhkan
pilihan layanan. Untuk itu layanan rumah sakit pada saat ini harus berfokus
pada peningkatan mutu layanan dan peningkatan keselamatan pasien. Mutu
layanan diindikasikan dengan kepuasan pasien terhadap asuhan darirumah
sakit atau paradigma “Quality”, sedang lebih dari itu, keselamatan pasien
tidak boleh dikesampingkan sebagai fokus asuhan yang berkesinambungan,
dengan demikian paradigma rumah sakit yang berkembang saat ini haruslah
komprehensif meliputi aspek Quality dan Safety. Dalam pada itu, domain
keselamatan (safety) di rumah sakit sendiri meliputi lima unsure penting yang
diantaranya adalah keselamatan pasien (patien safety), keselamatan pekerja
atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit
yang bisa berdampak pada keselamatan pasien dan petugas, keselamatan
lingkungan (green productivity) yang berdampak pada pencemaran
lingkungan. Kelima aspek tersebut sangat penting untuk diterapkan di rumah
sakit, akan tetapi harus diakui bahwa rumah sakit akan berjalan tentu tidak
terlepas dari keberadaan pasien. Sehingga keselamatan pasien lagi-lagi
menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan yang tentunya akan berhubungan
dengan issue mutu dan citera rumah sakit itu sendiri.

Tujuan dari keselamatan pasien di rumah sakit adalah mencegah


kejadian tidak diinginkan, kejadian nyaris cedera ataupun kejadian cedera
yang diakibatkan oleh kesalahan dalam melaksanakan tindakan (commission)
atau bahkan tidak melakukan satu prosedur tindakan yang seharusnya
dilakukan (ommission). WHO (Worl Health Organisation) pada tahun 2004
mempublikasikan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dengan rentang 3,2 -
6,6% di rumah sakit; Amerika, Inggris, Australia, Denmark. Dengan angka
tersebut, beberapa negara berkepentingan dalam penelitian dan
pengembangan keselamatan pasien. Di indonesia keselamatan pasien diatur
dalam undang-undang no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit (UURS). Pada
pasal 2 UURS dinyatakan dengan tegas bahwa penyelenggaraan rumah sakit
harus didasarkan pada keselamtan pasien. Peraturan menteri kesehatan no.
1691 tahun 2011 juga menjadi landasan akan pentingnya keselamatan pasien
di rumah sakit. Bahkan akreditasi rumah sakit versi 2012 pun menjadikan
keselamatan pasien sebagai pilar standart akreditasi rumah sakit.
Berangkat dari hal tersebut di atas, rumah sakit Yy terpanggil untuk
menjadi yang terdepan dari provider layanan kesehatan yang unggul, bermutu
dan menjamin keselamatan pasien. Sehingga dari jajaran manajerial dan
stakeholder sampai pelaksana atau seluruh karyawan harus bersinergi untuk
memiliki kesadaran akan pentingnya issue keselamatan di rumah sakit
khususnya keselamatan pasien. Berkenaan akan pentingnya pemahaman dan
implementasi keselamatan pasien bagi seluruh karyawan di RS Yy, divisi
pendidikan dan pelatihan bekerja sama dengan PPNI Komisariat RS Yy dan
Universitas ‘Aisiyah Yogyakarta akan mengadakan pelatihan internal
“inhouse training” bertemakan keselamatan pasien atau patien safety. Yang
dengan kegiatan pelatihan tersebut bisa menjadi pintu terciptanya budaya
keselamatan / Safety dan menjadi citera yang baik bagi rumah sakit.

B. Tujuan
1. Umum:
Terwujudnya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS Yy.
2. Khusus:
a. Terwujudnya budaya keselamatan pasien di RS Yy. Keramahan
sebenarnya
b. Terwujudnya sistem pelaporan dan menurunnya angka kejadian tidak
diinginkan di RS Yy.
c. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga kejadian tidak
diinginkan tidak terulang lagi di RS Yy.
C. Nama kegiatan
In house training
“implementasi pasien safety di RS Yy”
D. Peserta
Perawat, dokter, analis, apoteker, radiographer dan seluruh karyawan
RS Yy.
E. Pemateri
Dr(PJ SKP RS Yy) N (PJ. Pasien safety RS Sardjito Yogyakarta)

F. Tempat dan waktu pelaksanaan


13 April ~ 14 April 2016
Tempat : Rang serba guna RS Yy.

G. Metode
Ceramah, Tanya jawab, diskusi.

H. Jadwal acara
pembukaan Sie acara. 08.00 – 08.15
Pembacaan ayat Qur’an Qarik 08.15 – 08.30
Sambutan Ketua Panitia 08.30 – 09.00
Acara inti Pemateri Moderator 09.00 – 11.30
Isoma 11.30 – 12.30
Lanjutan materi 12.30 – 13.00
Diskusi 13.00 – 14.00
Penutup 14.15
I. Rencana anggaran
a. KESEKRETARIATAN
Kertas A4 1 rim :Rp 30.000,-
Pembuatan proposal kegiatan,
Sponsorship, dan LPJ :Rp 100.000,-
Penggandaan makalah :Rp 100.000,-
Tanda peserta + tanda panitia
@ Rp.1000 x 250 :Rp 250.000,-
ATK ( tinta printer,spidol) :Rp 100.000,-
TOTAL :Rp 580.000,-
b. PUBDEKDOK
Banner 2 buah @ Rp 250.000,- :Rp 500.000,-
Sertifikat 100 buah @ Rp 2000,- :Rp 100.000,-
Pensil 5 pak @ 10.000,- :Rp 50.000,-
TOTAL :Rp 650.000,-
c. KONSUMSI :
Snack Peserta@ Rp 10.000 :Rp 2500.000,-
Air Mineral Botol 5 buah @ Rp 1500,- :Rp 7.500,-
Makan pemateri 5 porsi @ Rp 20.000,- :Rp 100.000,-
Tisu 4 pak @ Rp 2500,- :Rp 10.000,-
TOTAL :Rp 2.617.500,-
d. TRANSPORTASI :
Pencari & penjemput pemateri :Rp 150.000,-
TOTAL :Rp 150.000,-
e. HONORARIUM :
Honor pembicara2 x Rp.500.000,- :Rp 1.000.000,-
TOTAL :Rp 5.067.500,-
J. Kepanitiaan
Seksi-seksi
K. Penutup
Terjaminya mutu dan keselamatan pasien yang baik di RS Yy tentuakan
berpengaruh pada tingkat kepercayaan bagi badan jaminan social untuk terus
menjalin kerja sama, dan lebih dari itu kepercayaan masyarakat untuk
memanfaatkan layanan rumah sakit juga akan meningkat. Oleh karena itu
keselamatan dan mutu layanan harus selalu ditingkatkan dengan melibatkan
pucuk pimjpinan rumah sakit sampai tingkat pelaksana dan seluruh bagian
terkait. Tentunya kegiatan pelatihan keselamatan pasien ini tidak akan
berjalan dengan lancar tanpa adanya dukungan serta pasrtisipasi dari berbagai
pihak, untuk itu ucapan terima kasih menjadi persembahan bagi semua pihak
terkait yang telah menjadikan berjalan lancarnya kegiatan pelatihan ini.,

6 April 2016

Anda mungkin juga menyukai