Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


DALAM BENTUK UKGS MANDIRI INOVATIF
DI SD PETRA SEMARANG
TAHUN 2019

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
I. LATAR BELAKANG

Dalam penigkatan kesehatan gigi dan mulut, Pemerintah melalui


Kementrian Kesehatan telah memprogramkan upaya promotif dan preventiv
kesehatan gigi melalui UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) dan
UKGMD (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa) sebagai upaya yang
paling efektif dan efisien dalam meningkatkanan derajat kesehatan gigi dan
mulut. Namun upaya tersebut masih belum maksimal karena pada
kenyataanya praktek di lapangan (Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik gigi)
sebagian besar masih berupa upaya kuratif. Hal ini ditunjang juga dengan
belum maksimal pada pendayagunaan tenaga-tenaga kesehatan gigi
karena tenaga perawat gigi yang bertugas sebagai pelaksana UKGS dan
UKGMD adalah tenaga perawat gigi Pegawai Negeri Sipil yang berada di
Puskesmas wilayah tersebut. Jadi akan lebih efektif apabila dalam suatu
tempat terdapat satu buah pelayanan kesehatan gigi yang terfokus pada
sasaran tertentu, misalnya di sebuah TK, SD kampus.
Berdasarkan Riset Kesehatan Desa (Reskesdes) 2007) anak usia
sekolah yang menderita penyakit gigi sebesar 76 % ini artinya diperlukan
keseriusan bagi tenaga kesehatan gigi. Dari analisa di atas, pelayanan
kesehatan gigi hendaknya di lakukan sejak dini dan kontinue dengan
sasaran anak usia sekolah baik TK maupun SD yaitu melalui
pengembangan model pendayagunaan klinik mandiri promotif & preventif
kesehatan gigi yang dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi .

II. PENGERTIAN UKGS MANDIRI INOVATIF

1. Model pendayagunaan tenaga dokter gigi dan perawat gigi melalui


pelayanan kesehatan gigi promotif dan prefentif di sekolah yang
merupakan upaya pelayanan kesehatan gigi atau pendekatan yang
memanfaatkanan tenaga kesehatan gigi (dokter gigi dan perawat gigi)
dalam bentuk pelayanan mandiri kesehatan gigi promotif dan preventif
kepada anak sekolah.
2. Pelayanan UKGS Inovatif kesehatan gigi promotif dan preventif yang
merupakan upaya kesehatan gigi dengan memberikan pelayanan
berupa pendidikan, pemeliharaan kesehatan gigi dan pencegahan
penyakit gigi dan mulut bagi anak sekolah dengan simulasi program
Irene Donut , yang dikelola dan di laksanakan oleh perawat gigi dengan
penanggung jawab klinis oleh dokter gigi. dan sebagai pelaksana
harian adalah perawat gigi yang bekerja di luar jalur PNS atau PTT.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkakan mutu cakupan, efisiensi pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dalam rangka tercapainya kemampuan memelihara diri di
bidang kesehatan gigi dan mulut serta status kesehatan gigi dan mulut
yang optimal.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkanan pengetahuan, sikap dan kemampuan anak usia TK
untuk berperilaku hidup sehat dan mendeteksi kejadian karies sedini
mungkin yang mencangkup:
a. Mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut
b. Mampu melakukan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi
dan mulut
c. Mengetahui kelainan-kelainan dalam bidang kesehatan gigi dan
mulut, serta mampu melakukan tindakan yang tepat untuk
mengatasinya.
d. Mampu menggunakan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang tersedia secara wajar.

IV. MANFAAT UKGS MANDIRI INOVATIF

a. Bagi masyarakat pengguna Murid SD dan orang tuanya)


1. Meningkatnya akses masyarakat, khususnya murid SD terhadap
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu.karena :
 Jarak lebih dekat
 Tidak ada biaya transportasi
2. Biaya pelayana lebih murah (dengan sistem prabayar)
3. Waktu tunggu bagi pasien (murid)berkurang
4. Waktu orang tua untuk mengantar anak ke fasilitas pelayanan tidak
di perlukan
5. Mutu pelayanan lebih baik
6. Keteraturan pemeriksaan terjamin
b. Bagi sekolah:
1. Terjaminnya ketersediaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi
murid-muridnya.
2. Berkurangnya absensi murid karena :
a. Murid menjadi lebih sehat
b. Waktu tempuh ke tempat pelayanan menjadi berkurang
c. Waktu tuggu di tempat pelayanan berkurang atau tidak ada
3. Pengetahuan dan kesadaran murid dan guru akan kesehatan
bertambah
4. Daya tarik sekolah bagi calon murid atau orang tua murid karena
adanya tambahan fasilitas kesehatan gigi yang terjamin.
c. Bagi dokter gigi dan perawat gigi:
1. Peluang untuk mendapat pekerjaan dengan
penghasilan minimum yang terjamin
2. Peluang meningkatkan ketrampilan klinik dan
menejerial karena jumlah kasus yang di tangani cukup banyak
3. Tidak tertutup kesempatan untuk pengembangan
karier (pengembangan usaha atau cakupan pelayanan dapat
bertambah).

V. MODEL PELAYANAN
Model pelayanan Ukgs Inovatif dilaksanakan atas dasar saling
menguntungkan antara tenaga kesehatan dan pihak SD (komite Sekolah)
dan merupakan kegiatan integral Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
dengan maksud untuk mempermudah pemantauan bagi para peserta didik.
Dalam kegiatan ini petugas kesehatan (pelaksana pelayanan
kesehatan gigi) akan datang ke sekolah untuk melihat kondisi kesehatan
gigi dan mulut yang ada, melakukan pemetaan jenis pelayanan yang akan
dilakukan pada semua kelas maka sasaran pelayanan adalah semua
murid kelas 1 s/d 6 dengan perawatan yang berkelanjutan, sehingga
diharapkan bahwa setelah lulus semua murid sudah terbebas dari karies
gigi.
Sarana pelayanan UKGS ditempatkaan di SD dan semua kebutuhan
alat dan bahan akan ditangani oleh pengelola UKGS sedangkan pihak SD
menyediakan tempat dengan ukuran minimal 3 X 3 m dan kebutuhan listrik
,air dan satu set komputer
Sistem pembayaran menggunakan sistem kapitasi ( yang sehat
membantu yang sakit) dan jenis pelayanan yang ditawarkan adalah sebagai
berikut:

VI. JENIS PELAYANAN


Jenis pelayanan yang ditawarkan
Terdiri dari:
a. Pemeriksaan & deteksi dini kejadian karies
b. Penyuluhan tentang kesehatan gigi
c. Gosok t gigi massal/bersama-sama
d. Deteksi plak setelah menggosok gigi
e. Pembersihan karang gigi yang memerlukan
f. Penambalan dengan fissure sealant/ART
g. Surface protection
h. Proteksi eksternal dengan aplikasi mineral/fluoride menggunakan
bahan vitamin gigi (m CPPACP)
i. Pencabutan gigi susu yang sudah goyang
j. Produk-produk lain yang ditambahkan adalah hadiah bagi yang
bebas karies.

VII. PERENCANAAN
1. Sumber Daya Manusia
a. Perawat gigi DIII atau D.IV Keperawatan gigi yang profesional
b. Perawat gigi yang berkomiitmen tinggi terhadap keberhasilan
program
c. Dokter gigi penanggung jawab program
2. Fasilitas
a. Ruang ukuran 3 x 3 m dengan ventilasi yang cukup
b. Listrik (450 W / 220 V)
c. PAM (air bersih)
d. Mebelain (meja, kursi, lemari alat, lemari alat)

3. Pembiyaan operasional pelayanan


a. Pembiayaan kegiatan pelayanan meliputi :
b. Biaya bahan praktek
c. Sewa atau pembelian peralatan
d. Jasa pelayanan dokter gigi dan perawat gigi
e. Biaya administrasi dan operasional lainnya
f. Pengadaan alat bantu mengajar Media pembelajaran
4. Perolehan biaya
a. Biaya pelayanan UKGS Inovatif dilakukan secara swadana yang
dikelola oleh pihak Sekolah atau komite sekolah melalui dana sehat
dari murid sekolah, bantuan sekolah atau bantuan lain yang tidak
mengikat yaitu Rp.6.000 /bulan/murid untuk murid minimal 500 orang
b. Pelayanan dilaksanakan 2--3 kali dalam seminggu di sekolah. Pada
jam kerja hari Senin s/d Kamis. atau saat jam Olah Raga &
Kesehatan / Jam istirahat dengan dilayani oleh perawat gigi.

5. Pengadaan Alat dan Bahan

VIII. P
DAFTAR PENGADAAN ALAT & BAHAN
E
NO URAIAN SATUAN HARGA (Rp ) JUMLAH
L
I ALAT A
Dental Unit 1 set Rp. 5.000000 Rp. 5.000000 K
II BAHAN S
1 fuji IX 1 set Rp 485,000 Rp 485,000 A
3 Diasclosing 100 ml Rp 15,000 Rp 15,000 N
4 Betadin 10 ml Rp 7,000 Rp 50,000 A
5 Pumis 200gr Rp 5,000 Rp 25,000 A
6 Flucol 1 btl Rp 225,000 Rp 225,000 N
7 Masker 1 dos Rp 60,000 Rp 60,000
8 Hanscoend 1 dos Rp 70,000 Rp 70,000
9 Alkohol 70 % 1 liter Rp 40,000 Rp 40,000
10 Kassa 1 roll Rp 140,000 Rp 140,000
11 Kapas 500 gr Rp 25,000 Rp 25,000
12 Aquadesh 1 ltr Rp 5,000 Rp 5,000
Rp. 6.000.000
JUMLAH
1. Kegiatan dilaksanakan segera setelah Nota Kesepahaman tentang
Pelayanan UKGS disepakati bersama oleh kedia belah pihak.
IX. Struktur Pengelolaan

Penasehat :
Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian
Semarang
Pembina : Kepala Sekolah SD
Ketua Komite Sekolah
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Dep Kes Semarang
Penanggung jawab : Dosen JKG
Perawat pelaksana : Lulusan JKG

X. LANDASAN HUKUM

1. UU No 32 th2009 tentang Kesehatan


2. UU No 25 Th 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah pusat dan Daerah
3. PP No 32 Th 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. PP No 25 Th 2000 tentang Pelimpahan Kewenangan Pusat ke Daerah
5. PP No 20 Th 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
6. Permenkes 920 Th 1986 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Swasta di Bidang Medik
7. Kepmenkes No 1392 Th 2000, tentang registrasi dan ijin kerja perawat
gigi
8. Kepmenkes no 58 tentang standar pelayanan asuhan kesehatan gigi
9. MoU antara Direktur Politeknik Kesehatan Dep Kes Semarang dengan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang nomor KS.01.03.2.1.0181
dan nomor 421/6834

Demikian Proposal Kami buat untuk dapat menjadi pertimbangan Bk/Ibu


Kepala TK semoga niat mulia kami dapat memberikan manfaat bagi anak
anak bangsa dan dapat mencerdaskan generasi penerus bangsa,
selanjutnya kamu menunggu tindaklanjut dari pihak sekolah

Semarang, 21 Januari 2014


Kordinator UKGS Mandiri Inovatif
Politeknik Kesehatan Depkes Semarang

Salikun, S.Pd,M.Kes

Anda mungkin juga menyukai