Disusun Oleh :
TAHUN
I. Pendahuluan
Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian integral dari pelayanan
kesehatan dalam upaya pencapaian pemerataan, jangkauan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Setidaknya ada tiga masalah umum pada kesehatan gigi dan mulut, yaitu karies
gigi (gigi berlubang), gangguan pada gusi, dan kanker mulut. Masalah-masalah tersebut
dapat menimbulkan masalah serius apabila tidak segera dilakukan perawatan. Masalah
kesehatan gigi dan mulut membutuhkan penanganan medis yang komprehensif di
fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Namun, situasi pandemi Covid-19 telah
berdampak pada terganggunya akses masyarakat terhadap fasyankes tersebut.
Kini, masyarakat tidak perlu ragu untuk mendapatkan penanganan di pelayanan
kesehatan gigi dan mulut. Hal ini dikarenakan Kementerian Kesehatan bersama
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) telah menerbitkan petunjuk teknis (Juknis) baru
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pada
Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan penularan
Covid-19, sekaligus melindungi pasien maupun tenaga kesehatan yang ada di fasyankes,
sehingga masyarakat tetap mendapatkan layanan yang prima.
Sesuai Juknis ada empat tahapan yang harus diterapkan di masa pandemi Covid
19 selain tentang penerapan protokol Kesehatan yakni:
1. Tahapan Persiapan Dokter Gigi, dokter gigi harus mengatur ruang praktik dengan
memastikan aliran udara dan ventilasi, pengelolaan air bersih dan pengelolaan
ruangan baik sesuai aturan.
2. Tahapan sebelum kunjungan pasien. Pada tahapan ini dilakukan penapisan atau
skrining pada pasien. Kemudian pengelolaan penjadwalan kunjungan pasien ke
fasilitas pelayanan kesehatan agar tidak terjadi kerumunan. Tahapan ini bisa
dilakukan dengan memanfaatkan media telekomunikasi.
3. Tahapan saat kunjungan pasien, yaitu dengan mengukur suhu tubuh kemudian
meminta pengunjung untuk cuci tangan pakai sabun di tempat yang sudah
disediakan. Himbauan terkait penerapan protokol kesehatan juga harus selalu ada di
fasyankes.
4. Tahapan setelah selesai kunjungan pasien. Pada tahapan ini dilakukan pembersihan
lingkungan kerja, disinfeksi, sterilisasi, dan untuk follow up pasien bisa
menggunakan teledentistry.
Yang paling penting di dalam praktek dokter gigi saat ini harus ada zonasi yang
jelas, yakni zona kuning untuk ruangan resepsionis, ruang tunggu pasien,
dan ruang staf. Di zona ini, semua orang harus memakai masker dan menjaga kebersihan
tangan. Selanjutnya zona merah atau zona infeksius yang dipergunakan
untuk tindakan dan saat praktek, diwajibkan memakai Alat Pelindung Diri (APD) sesuai
yang direkomendasikan. Sehingga kalau ada masalah pada kesehatan gigi dan
mulut ,jangan ragu dan takut untuk mendapatkan penanganan di fasyankes, agar tidak
menimbulkan masalah yang makin serius. Untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan pada gigi dan mulut tersebut, dapat melakukan upaya-upaya berikut di
rumah.
1. Menggosok gigi minimal 2x sehari (pagi setelah makan dan malam sebelum tidur)
menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
2. Mengganti sikat gigi tiga bulan sekali.Mengurangi makanan manis. Tidak merokok
dan mengonsumsi alkohol.
Menjaga kesehatan gigi dan mulut sama pentingnya dengan menjaga protokol
kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini. Tetap terapkan protokol kesehatan dan perilaku
hidup bersih sehat di mana pun berada.
V. Metode
- CTJ
- Diskusi
VI. Pelaksana
Sub. Koordinator Penunjang Pelayanan Kesehatan
VIII. Materi
a. PPI Poli Gigi di Puskesmas
b. Tindakan Pencabutan dengan Komplikasi di Puskesmas
c. Penanganan Komplikasi Pencabutan Gigi di Puskesmas
d. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas
sesuai Standar Akreditasi
X. PENUTUP
Kegiatan Sub. Koord Penunjang Tahun 2022, diharapkan Penanggung jawab
pelayanan gigi dapat meningkatkan kapasitas pelayanan gigi dan mulut di
Puskesmas pada Pandemi, sehingga terlaksananya pelayanan Kesehatan Gigi dan
mulut di Puskesmas sesuai dengan SOP Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut.
Mengetahui Mengetahui,