Halaman Judul
Daftar Isi
BAB I. Pendahuluan
o A. Latar Belakang
o B. Tujuan Pedoman
o C. Ruang Lingkup Pelayanan
o D. Batasan Operasional
BAB II. Standar Ketenagaan
o A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
o B. Distribusi Ketenagaan
o C. Jadwal Kegiatan
BAB III. Standar Fasilitas
o A. Denah Ruang
o B. Standar Fasilitas
BAB IV. Tata Laksana Pelayanan
BAB V. Logistik
BAB VI. Keselamatan Pasien
BAB VII. Keselamatan Kerja
BAB VIII. Pengendalian Mutu
BAB IX. Penutup
Daftar pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persyaratan petugas yang berhak memberikan pelayanan adalah Dokter Gigi yang
telah memiliki Surat Izin Praktek (SIP) dan perawat gigi yang telah memilik surat izin
kerja (SIK). Semua petugas harus bisa melakukan semua kegiatan sesuai dengan
standar yang diharuskan. Oleh karena itu perlu dibuatkan sebuah pedoman tentang
B. TUJUAN PEDOMAN
a. Tujuan umum :
pasien
b. Tujuan khusus :
dipertanggungjawabkan.
Puskesmas Badas.
C. SASARAN PEDOMAN
Badas
Puskesmas Badas
Puskesmas Badas
E. BATASAN OPERASIONAL
F. LANDASAN HUKUM
MENKES /62/2015.
c. Pedoman ini dibuat mengacu pada Standar Pelayanan medis Kedokteran gigi
2015.
STANDAR KETENAGAAN
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Cantumkan denah ruangan pelayanan gigi dan mulut(menunggu kepastian dari kapus u/
B. STANDAR FASILITAS
Standar ini digunakan sebagai pedoman untuk menyiapkan sarana dan prasarana
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
Fasilitas
a. Ukuran ruangan periksa 3 x 4 m untuk satu dental unit
b. Mempunyai ventilasi, penerangan/pencahayaan yang cukup
c. Tersedia air mengalir, listrik termasuk genset , pengolahan limbah dan
sanitasi yang baik
d. Tersedia ruang tunggu
Peralatan
a. Alat bantu pendidikan/penyuluhan
b. Alat non medis
c. Alat medis
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas ditujukan kepada keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya dan dapat dilaksanakan di gedung Puskesmas dan luar
1. Pelayanan Kedaruratan
a. Upaya menghilangkan rasa sakit
b. Penanganan trauma sebelum pasien dirujuk
2. Pelayanan Pencegahan
a. Pelayanan yang ditujukan kepada komunitas :
kampanye kesehatan gigi dan mulut melalui penyuluhan
b. Pelayanan yang ditujukan kepada kelompok :
promosi kesehatan gigi dan mulut melalui pendekatan komunikasi dan
edukasi kepada kelompok tertentu melalui program UKBM
(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) seperti UKGS, UKGM
c. Pelayanan yang ditujukan kepada perorangan :
pemeriksaan gigi dan mulut, konseling kepada perorangan mengenai
hygiene mulut, pembersihan karang gigi, ekstraksi gigi, pengobatan serta
restorasi gigi dan rujukan.
3. Pelayanan Dasar Kesehatan Gigi dan Mulut
a. Ekstraksi tanpa komplikasi
b. Restorasi tumpatan
c. Perawatan syaraf gigi konvensional
d. Perawatan penyakit/kelainan jaringan mulut
4. Pelayanan Rujukan
5. Pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
6. Pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD
7. Pencatatan dan Pelaporan
a. Pencatatan
- Rekam Medis
Rekam medis menjelaskan keterangan/informasi yang akurat dan
lengkap tentang:
Identitas pelanggan
Tanggal dan waktu
Hasil anamnesa : keluhan dan riwayat penyakit
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis
Diagnosa
Rencana penatalaksanaan
Pengobatan dan/atau tindakan
Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
Rujukan bila diperlukan
Persetujuan tindakan medis
Persetujuan tindakan medis adalah persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarganya yang sah secara hukum atas dasar
penjelasan tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien.
- Pencatatan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di luar gedung
puskesmas.
b. Pelaporan
Laporan Bulanan
Pembuatan laporan dengan menggunakan LB1 dan LB4 ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Kediri bersama dengan laporan kegiatan
Puskesmas lainnya.
Laporan Tahunan
Pelaporan mengenai sumber daya (sarana, prasarana, tenaga) kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri bersamaan dengan laporan
kegiatan puskesmas lainnya.
B. Metode
Sistematika penulisan dalam praktek klinik Kedokteran gigi disusun dengan
urutan :
a. Nama Penyakit
Berdasarkan daftar penyakit terpilih, namun beberapa penyakit dengan
karakteristik yang hampir sama dikelompokkan menjadi satu judul penyakit
b. Kode International Classification of Desease (ICD) 10
Untuk mempermudah pencatatan dan pelaporan serta pengolahan data, di
sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut, keanekaragaaan informasi
menyangkut jenis-jenis penyakit, tanda dan gejala penyakit, penyebab,
laboratorium dan faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan
kontak dengan pelayan kesehatan, maka perlu diterapkan standar
pengkodean penyakit menggunakan ICD 10.,
Tujuan penggunaan ICD-10 adalah :
Sebagai panduan bagi petugas rekam madis (coder) dalam pengkodean
penyakit gigi dan mulut memakai ICD-10
Memperoleh keseragaman / standarisasi dalam klasifikasi pengkodean
penyakit gigi dan mulut dalam rangka mendukung sistem pencatatan dan
pelaporan penyakit dan manajemen data di puskesmas.
Memperoleh keseragaman / standarisasi dalam klasifikasi pengkodean
penyakit dalam pelaksanaan kesehatan gigi dan mulut.
c. Definisi
d. Patofisiologi
e. Hasil anamnesa
f. Gejala klinis dan pemeriksaan
g. Diagnosa banding
h. Klasifikasi terapi International Classification of Desease (ICD) 10
i. Prosedur Tindakan kedokteran gigi
j. Pemeriksaan penunjang
k. Peralatan dan bahan / obat
l. Lama perawatan
m. Faktor penyulit
n. Prognosis dengan kategori: - baik
- Buruk
Kategori prognosis sangat ditentukan dengan kondisi pasien saat diagnosis
ditegakkan
o. Keberhasilan perawatan
p. Persetujuan tindakan kedokteran
q. Faktor sosial yang perlu diperhatikan
r. Tingkat pembuktian :
- Grade A
Terdapat bukti ilmiah yang benar-benar menunjukkan manfaat pelayanan
jauh lebih besar daripada potensi resiuko. Dokter gigi harus
mendiskusikan pelayanan yang akan diberikan pada pasien sesuai
indiukasi
- Grade B
Terdapat bukti ilmiah yang cukup menunjukkan manfaat pelayanan jauh
lebih besar daripada potensi resiuko. Dokter gigi harus mendiskusikan
pelayanan yang akan diberikan pada pasien sesuai indiukasi
- Grade C
Terdapat bukti ilmiah yang cukup menunjukkan manfaat pelayanan,
namun resiko manfaat dan kerugia terlalu kecil untuk pelayna tersebut.
Dokter gigi tidak perlu memberikan opsi perawatan ini kecuali dengan
pertimbangan individu
- Grade D
Terdapat bukti ilmiah yang cukup menunjukkan resiko lebih besar
daripada manfaat pelayanan.
C. Langkah Kegiatan
Semua kegiatan yang dilakukan di pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang
tersedia yaitu :
5.3.1 SOP Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
5.3.2 SOP Penatalaksanaan Pulpitis Reversible
5.3.3 SOP Penatalaksanaan Pulpitis Irreversible
5.3.4 SOP Penatalaksanaan Nekrosis Pulpa
5.3.5 SOP Penatalaksanaan Abses Periapikal
5.3.6 SOP Penatalaksanaan Abses Periodontal
5.3.7 SOP Penatalaksanaan Periodontitis Akut
5.3.8 SOP Penatalaksanaan Periodontitis Kronis
5.3.9 SOP Penatalaksanaan Gingivitis Akibat Plak Mikrobial
5.3.10 SOP Penatalaksanaan Persistensi Gigi Sulung
5.3.11 SOP Tumpatan Glass Ionomer Cement
5.3.12 SOP Tumpatan Resin Komposit
5.3.13 SOP Devitalisasi Pulpa
5.3.14 SOP Mummifikasi
5.3.15 SOP Anestesi Lokal Infiltrasi
5.3.16 SOP Anestesi Mandibular Blok dengan Teknik Indirect
5.3.17 SOP Anestesi Topikal
5.3.18 SOP Pencabutan Gigi Permanen
5.3.19 SOP Scaling (Pembersihan Karang Gigi)
5.3.20 SOP Penatalaksanaan Sinkop
5.3.21 SOP Anafilaktik Syok
5.3.22 SOP Cuci Tangan
5.3.23 SOP Penanganan Alat
5.3.24 SOP Pengisian Odontogram
5.3.25 SOP Pengisian Rekam Medis
5.3.26 SOP Pengisian Register Harian
5.3.27 SOP Pra Pelayanan di Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut
5.3.28 SOP Pasca Pelayanan di Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut
5.3.29 SOP Pemakaian Kompresor
5.3.30 SOP Pemakaian Contra Angle High Speed
5.3.31 SOP Electric Scaler
5.3.32 SOP Pemeliharaan Dental Unit
5.3.33 SOP Pengisian Water Kontainer
5.3.34 SOP UKGS
5.3.35 SOP UKGMD
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan logistik untuk pelayanan klinis kedokteran gigi meliputi informed consent, form
rujukan umum, kertas resep, permintaan laboratorium, ballpoint, kertas A4, catridge print,
tinta stampel, bantalan stampel, buku register, buku untuk rujukan dan buku tindakan, map,
Untuk kebutuhan logistik bahan habis pakai medis unit layanan klinis seperti bahan-bahan
kedokteran gigi,kasa kotak steril, kasa gulung, jarum, spuit 3/5/10cc, benang, povidene
iodine (Betadine), plester, Nacl 0,9%, surflo, infuse set, obat-obat emergency, oksigen dll,
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
PENUTUP