Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN RUANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT

[Document subtitle]

JANUARY 1, 2023
RUANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT
PUSKESMAS JEREWEH
Contents

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG........................................................................................2
B. TUJUAN.......................................................................................................2
C. SASARAN.....................................................................................................2
D. RUANG LINGKUP..........................................................................................3
E. BATAS OPERASIONAL.....................................................................................3

BAB II STANDAR KETENAGAAN............................................................................................4


A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia................................................................4
B. Distribusi ketenagaan..................................................................................4
C. Jadwal Kegiatan...........................................................................................5

BAB III STANDAR FASILITAS.................................................................................................6


A. Denah ruangan poligigi................................................................................6
B. Standar fasilitas...........................................................................................6

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI UPTD PUSKESMAS JEREWEH......13


A. Lingkup Kegiatan........................................................................................13
B. Metode......................................................................................................13

BAB V LOGISTIK.................................................................................................................14

BAB VI KESELAMATAN PASIEN...........................................................................................14


A. Tujuan........................................................................................................14
B. Manfaat.....................................................................................................15
C. Solusi keselamatan pasien di unit pelayanan gigi.......................................15

BAB VII KESELAMATAN KERJA............................................................................................15

BAB. VIII PENGENDALIAN MUTU........................................................................................17


A. Mutu Pelayanan.........................................................................................17
B. Upaya peningkatan mutu...........................................................................18

BAB IX PENUTUP................................................................................................................18

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manuasia yang harus
dipenuhi oleh negara. Undang-undang no.36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 93
dan 94 menyatakan bahwa pelayanan gigi dan mulut dilakukan memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyrakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi,
pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan.
Pelaksanaan dilakukan melalui pelayanan kesehatan gigi perorangan, pelayanan
kesehatan gigi masyarakat, usaha kesehatan gigi sekolah. Pemerintah daerah wajib
menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan
mulut dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman,
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis dalam pembangunan kesehatan mempunyai
salah satu fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Puskesmas juga merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kecamatan.
Pelayanan kesehatan tidak hanya mencakup pelayanan kesehatan umum, tetapi juga
mencakup pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Dengan adanya pelayanan kesehatan
gigi dan mulut diharapkan masyarakat memiliki perilaku sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memilliki derajat kesehatan setinggi tingginya, khususnya derajat kesehatan gigi dan
mulut.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Terlaksananya pelayanan poligigi UPTD Puskesmas Jereweh yang aman dan bermutu
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan bagi petugas poligigi dalam melaksanakan pelayanan di UPTD
Puskesmas Jereweh
b. Sebagai informasi bagi unit pelayanan lain dalam melaksanakan pelayanan di
UPTD Puskesmas Jereweh

C. SASARAN

a. Dokter Gigi
b. Perawat Gigi
c. Tenaga Kesehatan lain di UPTD Puskesmas Jereweh

2
D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan poli gigi ini diperuntukkan khusus untuk kegiatan dipoligigi
UPTD Puskesmas Jereweh dengan mengutamakan upaya promotive, preventif, tanpa
mengesampingkan upaya Kuratif dan Rehabilitatif .
Ruang lingkup pedoman ini disusun berdasarkan standar akreditasi Puskesmas
Jereweh tentang pelayanan poligigi meliputi pengelolaan Sumber Daya ( SDM,Sarana
dan Prasarana,administrasi ), dan pelayanan Poligigi yang mencakup pemeriksaan,
tindakan ,mengembalikan Fungsi gigi,pemberian informasi dengan memanfaatkan
tenaga,prasarana dan metode tatalaksana yang sesuai standar.

E. BATAS OPERASIONAL

a. Puskesmas Jereweh adalah UPTD Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat yang


bertanggung jawab diwilayah Kecamatan Jereweh.
b. Poli gigi dan mulut adalah unit pelayanan yang bertugas dalam penanganan dan
perawatan kesehatan gigi .Poli gigi merupakan salah satu dari jenis layanan yang
ada di UPTD Puskesmas Jereweh yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut dasar seperti :
1) Pemeriksaan gigi dan mulut
2) Konsultasi gigi dan mulut
3) Premedikasi
4) Pencabutan gigi anak-anak
5) Pencabutan gigi dewasa
6) Rujukan
7) Penyuluhan perorangan dan kelompok/masyarakat
c. Standar pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah sumber yang berlaku sesuai
dengan tingkat puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang menyelenggarakan pelayanan gigi dan mulut.
d. Tenaga pelaksana pada poligigi terdiri dari 1 orang dokter gigi,dan 3 orang terapis
gigi dan mulut
e. Standar prosedur operasional adalah kumpulan instruksi, langkah-langkah yang
telah dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu
f. Rekam Medik adalah berkas yang berisi catatan identitas pasien, hasil
pemeriksaan yang berdasarkan subyektifitas, obyektifitas, assessment, diagnose
dan rencana keperawatan ( tindakan ).
g. Informed consent adalah Meminta persetujuan ke pasien, tindakan yang akan
dilakukan oleh petugas terhadap pasien.

3
h. Pemantapan mutu kesehatan gigi dan mulut adalah semua kegiatan yang
ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan gigi dan
mulut.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Untuk menjalankan pelayanan poli gigi dan mulut didukung oleh tenaga dokter gigi dan terapis
gigi dan mulut

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Penanggung jawab poli gigi dan mulut adalah seorang dokter gigi yang bertanggung
jawab kepada kepala puskesmas.

No. Jabatan Jumlah Standar Kompetensi


Disyaratkan Keadaan riil
1. Dokter 1 1) Mempunyai surat tanda
registrasi yang dikeluarkan
oleh KKI dan masih berlaku
2) Mempunyai surat ijin praktek
di UPTD Puskesmas Jereweh
dan masih berlaku.
2. Terapis gigi dan 3 1) Mempunyai surat ijin
mulut Peraktek ( SIP ) dan surat ijin
kerja yang masih berlaku.
2) Melaksanakan asistensi
dokter gigi sesuai kompetensi

B. Distribusi ketenagaan
1. Ketenagaan :
a. Dokter gigi ada 1 petugas
b. Perawat gigi ada 3 petugas
2. Uraian Tugas
a. Dokter Gigi
1) Melayani pasien dipoligigi sesuai SOP yang telah ditetapkan dengan
penuh tanggung jawab yang sesuai kompetensi dan kewenangan.
2) Membuat catatan medis sesuai SOP yang telah ditetapkan dan dapat
dipertanggungjawabkan

4
3) Meningkatkan mutu pelayanan melalui monitoring dan evaluasi
4) Mengkoordinir kegiatan poligigi dan mulut
5) Melakukan perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi poligigi dan mulut
6) Melakukan komunikasi dengan tenaga klinis yang lain
7) Memastikan kegiatan dipoligigi dan mulut berjalan sesuai standar yang
sudah ditetapkan
b. Terapis gigi dan mulut Gigi
1) Melayani pasien dipoligigi sesuai SOP yang telah ditetapkan dengan penuh
tanggung jawab sesuai kompetensi dan kewenangannya.
2) Membuat catatan yang diperlukan dalam rekam medis.
3) Mencatat hasil kegiatan di register harian
4) Memasukkan data hasil pelayanan pada system e-puskesmas
5) Melakukan dekontaminasi, sterilisasi, pembuangan limbah medis dan non
medis
6) Menjaga kebersihan ruangan
7) Membuat laporan bulanan dan tahunan
8) Melaksanakan kegiatan promotive dan preventif

C. Jadwal Kegiatan
1. Pelayanan poligigi
Pelayanan dipoligigi UPTD Puskesmas Jereweh selama 5 hari kerja,dengan
waktu pelayanan :

Senin – Jumat
Pagi : 08.00 – 12.30 Wita
Siang : 14.00 – 16.00 Wita

5
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah ruangan poligigi

Lemari
perlalatan
Lemari
perlalatan
Pint

Meja
dokter

Meja computer dan


administrasi

B. Standar
fasilitas
1. Meubeler

No NAMA PERALATAN PERMENKES 43 PUSKESMAS


1 Meja administrasi 2 buah
2 Kursi duduk pasien 2 buah
3 Kursi duduk berroda untuk 1 buah
operator
4 Kursi untuk petugas 3 buah
5 Tempat sampah medis 1 buah
6 Tempat sampah non 1 buah
medis
7 Tempat cuci alat 1 buah
8 Lemari alat dan bahan 1 buah
9 AC 1 buah

2. Standar fasilitas Alat kesehatan

Ruang Kesehatan Gigi Dan Mulut

6
No Jenis Peralatan PERMENKES 43 Puskesmas
.
I. Set Kesehatan Gigi Dan Mulut
1. Alat suntik intra ligamen 0 Buah
2. Atraumatic Restorative 1 Buah
Treatment (ART)
8) Enamel Access Cutter 1 Buah
9) Eksavator Berbentuk Sendok 1 Buah
Ukuran Kecil (Spoon
Excavator Small
10) Eksavator Berbentuk Sendok 1 Buah
Ukuran Sedang ( Spoon
Excavator Medium)
11) Eksavator Berbentuk Sendok 1 Buah
Ukuran Besar (Spoon
Excavator Large)
12) Double Ended Applier and 1 Buah
Carver
13) Hatchet 1 Buah
14) Spatula Plastik 1 Buah
3. Bein Lurus Besar
4. Bein Lurus Kecil
5. Handpece Contra Angle
6. Mat (Diamond Bur Assorted)
untuk Air Jet Hand Piece
(Kecepatan Tinggi) (round,
inverted, fissure, wheel)
7. Mata bor kontra Angle Hand
Piece Conventional (Kecepatan
Rendah) (round, inverted,
fissure, wheel)
8. Handpiece Straight
9. Ekskavator Berujung Dua (Besar)
10. Ekskavator Berujung Dua (Kecil)
11. Gunting Operasi Gusi (Wagner)
12 cm
12. Kaca Mulut Datar No. 3 Tanpa
Tangkai
13. Kaca Mulut Datar No.4 Tanpa

7
Tangkai
14. Klem/Pemegang Jarum Jahit
(Mathieu Standar)
15. Jarum Exterpasi
16. Jarum K-File (15-40)
17. Jarum K-File (45-80)
18. Light Curing
19. Pemegang Matriks (Matrix
HolderI)
20. Penahan Lidah
21. Pengungkit Akar Gigi kanan
Distal (Cryer Distal)
22. Pengungkit Akar Gigi kanan
Mesial (Cryer Mesial)
23. Penumpat Plastis
24. Peridontal Probe
25. Penumpat semen berujung dua
26. Pinset Gigi
27. Polishing Bur
28. Set Kursi Gigi Elektrik yang
terdiri atas:
1.A.1.1 Kursi Gigi
1.A.1.2 Cuspidor Unit
1.A.1.3 Meja Instrument
1.A.1.4 Foot Controller untuk
Hand Piece
1.A.1.5 Kompresor Oilles 1 PK
29. Skeler Standar, Bentuk Cangkul
Kiri (Tipe Chisel/Mesial)
30. Skeler Standar, Bentuk Cangkul
Kanan (Type Chies/Mesial)
31. Skeler Standar, Bentuk Tombak
(Type Hook)
32. Skeler Standar, Black Kiri dan
kanan (Type Chies/Mesial)
33. Skeler Standar, Black Kiri dan kiri
(Type Chies/Mesial)
34. Skeler Ultrasonik
35. Sonde Lengkung

8
NO JENIS PERALATAN PERMENKES 43 PUSKESMAS
1. Pinset Gigi 1
2. Kaca mulut 3
3. Sterilisator kering/Dry-heat 1
36. Sonde Lurus
steriliser
37. Spatula Pengaduk Semen
4. Bein lurus 2
38. Spatula Pengaduk Semen
5. Gunting Oprasasi Gusi (Wagner) 1
Ionomer
(12 cm)
39. Set Tang Pencabutan Dewasa
6. Atraumatic Restorative 1
a. Tang gigi anterior rahang atas
Treatment
dewasa
7. Spoon Excavatro 2
b. Tang gigi premolar rahang
Small/Eksavator Berbentuk
atas
Sendok Ukuran Kecil
c. Tang gigi molar kanan rahang
8. Dauble Ended Applier and 1
atas
Carve
d. Tang gigi molar kiri rahang
9. Spatula Pengaduk Semen Gigi 1
atas
10. Bor Intan (Diamond Bur
e. Tang molar 3 rahang atas
Assorted) untuk Air jet Piece
f. Tang sisa akar gigi anter
(Kecepatan Tinggi)
40.
11. Bor Intan kontra Anggle Hand 1
41.
Piece Conventional (kecepatan
42.
rendah)
43.
12. Ekskavator Berujung Dua 1
44.
(Besar)
45.
13. Ekskavator Berujung dua (kecil) 1
46.
14. Tang Molar Susu Rahang Atas 2
47.
Anak
48.
15. Tang Gigi Anterior Rahang Atas 2
49.
Anak
50.
16. Tang Gigi Anterior dan 2
51
Premolar Rahang Bawah Anak
17. Tang Gigi Anterior Rahang Atas 2
nak
18. Tang Molar Rahang Atas Anak 2
19. Tabg Gigi Molar 3 Rahang 2
Bawah
20. Tang Gigi Molar Rahang Bwah 2
Kanan/Kiri
21. Tang Sisa Akar Gigi Anterior 2
Rahang Atas
22. Sonde Lurus 3
23. Tangkai Kaca mulut 0
24. Penumpat Semen Berujung dua
25. Tang Molar 3 Rahang Atas 9 2
26. Tang Gigi Premolar rahang atas 2
27. Tang Gigi Molar Kiri Rahang 2
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN GIGI
DI UPTD PUSKESMAS JEREWEH

A. Lingkup Kegiatan
1. Pelayanan Dalam Gedung
2. Pelayanan diluar Gedung

B. Metode
1. Pelayanan Dalam Gedung
Pelayanan dalam Gedung adalah pelayanan atau tindakan yang dilakukan
didalam poligigi yaitu :
a. Pelayanan diruang poligigi
1) Persiapan pelayanan
Sebelum memulai pelayanan petugas poligigi mempersiapkan ruangan, alat,
obat dan bahan habis pakai untuk menjamin kelancaran pelayanan diruang
pelayanan gigi dan mulut
2) Saat Pelayanan
a) Petugas menerima rekam medis dari pendaftaran maupun dari rujukan
internal (bila ada)
b) Memanggil pasien sesuai nomor antrian
c) Apabila pasien yang dipanggil tidak ada atau belum ada
ditempat,petugas dapat memanggil pasien berikutnya.
d) Melakukan pengecekan rekam medis dengan pasien yang dipanggil
e) Apabila tidak sesuai,rekam medis dikembalikan ke pendaftaran.Apabila
sudah sesuai petugas gigi dapat melakukan anamnesis,pemeriksaan
sesuai keluhan asien,inform consent sebelum dilakukan tindakan.
f) Apabila membutuhkan rujukan internal dapat dilakukan ke poli lain
untuk membantu menegakkan diagnosis.
g) Melakukan tindakan dan atau pengobatan sesuai hasil diagnose.
h) Melakukan rujukan eksternal apabila membutuhkan konsulen ke tingkat
spesialis atau tidak tersedia alat dan bahan dipoligigi dan mulut.
i) Apabila sudah dilakukan pemeriksaan ,konsultasi maupun
tindakan,dibuatkan tanda pembayaran untuk pasien yang tidak memiliki
jaminan kesehatan.
3) Sesudah Pelayanan
a) Petugas mencuci alat yang telah dipakai
b) etugas meregistrasi seluruh kunjungan pasien yang periksa dipoligigi dan
mulut pada buku register harian
c) Petugas menginput data pada layanan e-puskesmas

10
d) Petugas melakukan administrasi maupun kegiatan penunjang lainnya.

BAB V
LOGISTIK

Keperluan logistik dipoligigi dan mulut meliputi bahan medis habis pakai yang ada di gudang
farmasi UPTD Puskesmas Jereweh.
Alur permintaan bahan medis dan non medis :
Perencanaan pengadaan bahan medis poligigi dan mulut harus mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut :
• Tingkat persediaan digudang obat puskesmas,ada dan tidaknya stok bahan medis
maupun non medis.
• Perkiraan jumlah kebutuhan.Menghitung pemakaian bahan medis dan bahan non
medis setiap bulannya,untuk memperkirakan kebutuhan dalam satu tahun,melalui
buku stok yang ada.atau disesuaikan dengan sistem dari gudang obat.
• Permintaan bahan medis yang stoknya mulai berkurang ,dapat mengajukan
permintaan kepada petugas gudang obat dengan menggunakan buku permintaan
obat
• Penyimpanan stok bahan medis dan non medis kebutuhan poligigi dan mulut
dilakukan digudang obat.Untuk stok harian bahan medis dan non medis disimpan
dipoligigi

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien diunit pelayanan gigi adalah suatu sistem dimana membuat asuhan
pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi assessmen resiko,identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,kemamuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat dan berdasarkan atas latar
belakang itulah maka pelaksanaan program keselamatan pasien di UPTD puskesmas Jereweh
perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan terutama didalam melaksanakan
keselamatan pasien .

A. Tujuan

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Unit pelayanan gigi.


2. Meningkatnya akuntabilitas unit pelayanan gigi terhadap pasien dan masyarakat.

11
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan ( KTD ) di unit pelayanan gigi.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
5. Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah di unit
pelayanan gigi.
6. Sebagai acuan yang jelas bagi petugas di unit pelayanan gigi di dalam mengambil
keputusan terhadap keselamatan pasien.
7. Sebagai acuan agi dokter gigi dan terapis gigi mulut untuk dapat meningkatkan
keselamatan pasien.
8. Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah di unit
pelayanan gigi.

B. Manfaat
Dapat meningkatkan mutu pelayanan yang berkualitas dan citra yang baik bagi unit
pelayanan gigi.

1. Agar seluruh prsonil unit pelayanan gigi memahami tentang tanggung jawab dan
rasa nilai kemanusiaan terhadap keselamatan pasien.
2. Dapat meningkatkan kepercayaan antara petugas unit pelayanan gigi dan pasien
terhadap tindakan yang akan dilakukan.
3. Mengurangi terjadinya KTD di unit pelayanan gigi.

C. Solusi keselamatan pasien di unit pelayanan gigi


1. Perhatikan nama obat,rupa dan ucapan yang mirip.
2. Pastikan identitas pasien.
3. Komunikasi secara benar saat akan merujuk pasien ke unit lain.
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar.
5. Kendalikan cairan elektrolit pekat ( konsentrat ) misalnya,penggunaan cairan bayclin
untuk merendam alat. (saat ini sudah ada larutan desinfektan perendam alat yang
lebih aman untuk alat).
6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan.
7. Hindari kesalahan dalam menggunakan alat yang berakibat fatal.
8. Gunakan alat suntik sekali pakai.
9. Tingkatkan kebersihan tangan ( hand hygiene ) untuk pencegahan infeksi
nosokomial.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Pedoman umum kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 ) poligigi dan mulut merupakan
bagian dari pengelolaan poligigi dan mulut secara keseluruhan.Tenaga pelayanan kesehatan

12
gigi dan mulut di Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu memenuhi salah satu
kriteria standar pelayanan kedokteran gigi Indonesia yaitu melaksanakan kesehatan
keselamatan kerja ( K3 ).
Prosedur tentang pelaksanaan kesehatan keselamatan kerja harus dilaksanakan dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut puskesmas.Dokter gigi sebagai penanggungjawab
pelayanan gigi dipoligigi harus dapat memastikan seluruh tenaga pelayanan yang bekerja
dilingkungannya mempunyai pengetahuan tentang kesehatan keselamatan kerja.Standar
kesehatan dan keselamatan kerja di unit pelayanan gigi,kebijakan pelaksanaan dan
program kesehatan keselamatan kerja,standar pelayanan K3 di unit pelayanan gigi,standar
sarana,pengelolaan jasa dan barang berbahaya bagi manusia diunit pelayanan
gigi,pembinaan pencatatan dan pengawasan.
Unit pelayanan gigi di UPTD Puskesmas Jereweh merupakan salah satu unit pelayanan yang
wajib melaksanakan K3 yang bermanfaat baik bagi dokter gigi,terapis gigi mulut,pasien dan
pengantar pasien serta masyarakat sekitar.Setiap petugas unit poligigi dan mulut wajib
melaksanakan pelayanan kesehatan kerja seperti yang tercantum pada pasal 23 undang-
undang kesehatan tahun 1992 yaitu melaksanakan pendidikan dan pelayanan/pelatihan
tentang kesehatan kerja dan memberikan bantuan kepada pekerja diunit pelayanan gigi
dalam menyesuaikan diri baik fisik maupun mental terhadap pekerjaannya.
Maka diperlukan antara lain :
1. Informasi umum tentang unit pelayanan gigi dan fasilitas atau sarana yang terkait
dengan K3.
2. Informasi tentang resiko dan bahaya khusus ditempat kerjanya
3. SOP kerja, SOP peralatan, SOP penggunaan alat pelindung diri.
4. Orientasi K3 ditempat kerja.
5. Melaksanakan pendidikan ,kesehatan kerja secara berkala atau penyuluhan sesuai
kebutuhan dalam menciptakan budaya K3.
6. Meningkatkan kesehatan fisik,kondisi mental spiritual petugas.

A. Penanganan bahan berbahaya dan beracun ( B3 ) di unit pelayanan gigi


Yang dimaksud dengan penanganan tersebut meliputi cara
menyimpan,memindahkan,menangani tumpahan,cara menggunakan.Setiap petugas di unit
pelayanan gigi mengetahui betul jenis dan bahan serta penanganan dengan melihat SOP
yang telah ditetapkan.
1. Penanganan personil
a. Mengenali dengan seksama jenis bahan yang digunakan dan disimpan.
b. Membaca petunjuk yang tertera pada kemasan.
c. Penempatan bahan sesuai petunjuk.
d. Jangan menyimpan bahan yang mudah bereaksi.
e. Memperhatikan batas waktu pemakaian.

13
f. Menghindari kebocoran dan tumpahan, serta melaporkan bila ada kebocoran
bahan gas ( kompresor ).
g. Melaporkan bila ada kejadian tidak diinginkan.
2. Penanganan berdasarkan lokasi penempatan tabung kompresor berada diluar
ruangan unit pelayanan gigi untuk menghindari kebocoran gas dan kebisingan suara.
3. Penanganan administratif disetiap penyimpanan,penggunaan dan pengelolaan B3
harus diberi tanda sesuai dengan potensi bahaya yang ada dan tersedia SOP untuk
menangani B3 antara lain :
a. Cara penanggulangan jika terjadi kontaminasi.
b. Cara penanggulangan jika terjadi kedaruratan.
c. Cara penanganan B3.

BAB. VIII
PENGENDALIAN MUTU

Agar upaya peningkatan mutu di unit pelayanan gigi dan mulut UPTD Puskesmas Jereweh
dilaksanakan secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya kesatuan bahasa tentang
konsep dasar upaya peningkatan mutu pelayanan.

A. Mutu Pelayanan
1. Pengertian mutu
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa.
b. Mutu adalah expertise,atau keahlian dan keterikatan (komitmen) yang selalu
dicurahkan pada pekerjaan.
c. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar.
d. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan.
2. Pihak yang berkepentiingan dengan mutu
a. Konsumen atau pasien
b. Pembayar atau asuransi
c. Karyawan
d. Masyarakat
e. Pemerintah
f. Ikatan profesi
3. Dimensi Mutu
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan pasien
d. Kepuasan pasien
e. Aspek sosial budaya

14
4. Mutu terkait dengan input,proses dan output Pengukuran mutu pelayanan kesehatan
dapat diukur dengan menggunakan 3 variabel,yaitu :
a. Input adalah segala yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kesehatan,
seperti: tenaga, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi dll.
Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu
pula.
b. Proses adalah interaksi professional antara pemberi pelayanan dengan
konsumen ( pasien/masyarakat )
c. Output adalah hasil pelayanan kesehatan,perubahan yang terjadi pada pasien /
masyarakat,termasuk kepuasan konsumen tersebut

B. Upaya peningkatan mutu


Upaya peningkatan mutu pelayanan dilakukan melalui upaya peningkatan mutu
pelayanan UPTD Puskesmas Jereweh secara efektif dan efisien agar tercapai derajat
kesehatan yang optimal. Upaya tersebut dilakukan melalui :
1. Optimalisasi tenaga,sarana dan prasarana
2. Pemberian pelayanan sesuai standar profesi dan standar pelayanan yang
dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien
3. Pemanfaatan teknologi tepat guna,hasil penelitian dan pengembangan
pelayanan kesehatan. Setiap petugas harus mempunyai kompetensi bidang
profesinya, sehingga mutu pelayanan dapat ditingkatkan, angka kesalahan
tindakan dapat diperkecil sesuai dengan target mutu poligigi dan mulut, serta
kepuasan pelanggan dapat selalu ditingkatkan.
Pemantapan mutu di poligigi UPTD Puskesmas Jereweh melalui tahap :
a. Pre analitik meliputi kegiatan mempersiapkan sebelum pelayanan, menerima
pasien
b. Analitik meliputi kegiatan pemeriksaan, anamnesis, pemeriksaan keluhan
utama, tindakan
c. Pasca analitik meliputi kegiatan pencatatan hasil pemeriksaan, pelaporan hasil
pemeriksaan ke dalam Pcare/epuskesmas

BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelayanan gigi dan mulut yang sudah disusun bersama,sebaiknya menjadi dasar
setiap SDM dipoligigi dan mulut khususnya,dan SDM UPTD Puskesmas Jereweh dalam
menjalankan organisasi demi tercapainya kinerja yang optimal.

15
Pedoman ini bertujuan pada akhirnya untuk kepuasan pelanggan,baik internal maupun
eksternal.Seiring perjalanan waktu,sesuai perkembangan dan tuntutan pedoman pelayanan
organisasi ini akan direvisi apabila diperlukan

16

Anda mungkin juga menyukai