PENDAHULUAN
Upaya peningkatan status gizi masyarakat khususnya balita tidak hanya cukup
dengan meningkatkan peluasan jangkauan pelayanan saja, tetapi perlu dibarengi
dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat khususnya para kader
sebagai ujung tombak pelayanan. Salah satu upaya tersebut melalui pelatihan/orientasi
konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), agar mampu mengatasi secara
mandiri dan menangani masalahnya.
Tujuan utama dari orientasi konseling PMBA ini adalah untuk membekali peserta
kader dengan pengetahuan, ketrampilan dan alat untuk mendukung ibu, ayah dan
pengasuh yang terkena dampak bencana dalam meningkatkan praktek pemberian
makan kepada bayi dan anak mereka secara optimal.
Pentingnya pemberian makan bayi dan anak (PMBA) dalam situasi bencana
Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)
Pemberian makan bayi dan anak yang sakit dan deteksi dini balita sakit
Saat mengawali pelatihan PMBA ini di jelaskan tentang tujuan dari orientasi konseling
PMBA dalam situasi bencana dengan harapan peserta kader dapat memberikan
praktek-praktek PMBA dalam situasi bencana dengan tepat. Di lakukan Pre Test untuk
mengetahui pengetahuan peserta kader dan untuk menentukan sesi-sesi mana yang
perlu dilakukan penekanan yang lebih, dan di akhir pelatihan juga dilakukan Post Test
untuk mengetahui perbedaan aspek pengetahuan peserta (aspek pemahaman) setelah
mendapatkan materi pelatihan.
20
15
Pre Test
Post Test
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
TIM FASILITATOR
TIM PANITIA
10.00 – 10.45 Sesi 3 : Situasi Umum yang dapat Mempengaruhi PMBA dalam
Situasi Bencana
13.00 – 13.45 Sesi 7 : Praktek PMBA yang di Anjurkan ( PMBA bagi Anak Usia
6-24 Bualan )
13.45 – 14.30 Sesi 8 : Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
14,30 – 15.00 Sesi 9 : Pemberian Makan Bayi dan Anak dalam Situasi Bancana