SKRIPSI
Oleh
NPM : 17150022
MEDAN
2021
BAB IV
Agustus 2021 secara daring di kelas XI MIPA SMA YP Pelita Pematangsiantar. Data
a. Uji Validitas
SPSS 25 pada lampiran 6 dan menggunakan Ms. Excel 2017 pada lampiran
hasil uji validitas setiap item instrumen lingkungan belajar disajikan pada
tabel 4.1
valid. Maka, dalam penelitian ini digunakan 25 angket yang valid yang
belajar.
b. Uji Reliabilitas
Ms.Excel 2019 pada lampiran 9. Apabila r11 > rtabel pada taraf signifikan 5%
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.898 25
Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa nilai r 11= 0,898 sedangkan
rtabel 0,396. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa r11 > rtabel sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
a. Uji Validitas
SPSS 25 pada lampiran 10 dan menggunakan Ms. Excel 2019 pada lampiran
11. Apabila rhitung> rtabel pada taraf signifikan 5% dengan N=20 maka
Adapun hasil uji validitas setiap item instrumen motivasi belajar disajikan
valid. Maka, dalam penelitian ini digunakan 25 angket yang valid yang
belajar.
b. Uji Reliabilitas
Ms.Excel 2019 pada lampiran 13. Apabila r11 > rtabel pada taraf signifikan 5%
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.857 20
Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa nilai r 11= 0,857 sedangkan
rtabel 0,396. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa r11 > rtabel sehingga dapat
B. Hasil Penelitian
Agustus 2021 – 23 Agustus 2021 secara daring di kelas XI dengan jumlah siswa
belajar dan angket motivasi belajar oleh siswa serta nilai ulangan harian matematika
sebagai data untuk hasil belajar matematika siswa. Berikut ini akan diuraikan data
a) Lingkungan Belajar
berada pada persentase 65% dengan frekuensi 26 siswa dan termasuk pada
17,5% 17,5%
Rendah
Sedang
Tinggi
65%
tabel 5.0.
SMA Negeri 2 bandar berada pada kategori tinggi dan sedang. Berikut
20% 20%
Rendah
Sedang
Tinggi
60%
Tabel 4.12 Kategori Minat Belajar Berdasarkan Gaya Belajar Kinestetik Siswa
Kelas XI SMA YP HKBP Pematangsiantar
Batas kategori Interval Frekuensi Persentase Ket
x <( μ−σ ) x <61 1 10% Rendah
(μ−σ )≤ x <( μ+ σ ) 61 ≤ x <81 7 70% Sedang
(μ+ σ) ≤ x 81 ≤ x 2 20% Tinggi
Total 100%
10%
20% Rendah
Sedang
Tinggi
70%
Tabel 4.14 Kategori Minat Belajar Berdasarkan Gaya Belajar Kinestetik Siswa
Kelas XI SMA YP HKBP Pematangsiantar
Batas kategori Interval Frekuensi Persentase Ket
x <( μ−σ ) x <68 3 20% Rendah
(μ−σ )≤ x <( μ+ σ ) 68 ≤ x<82 10 66,66% Sedang
(μ+ σ) ≤ x 82 ≤ x 2 13,33% Tinggi
Total 100%
SMA Negeri 2 Bandar berada pada kategori sangat rendah. Berikut ini
13%
20% Rendah
Sedang
Tinggi
67%
b) Motivasi Belajar
12.5%
Rendah
32,5%
Sedang
Tinggi
55%
berada pada persentase 31% dengan frekuensi 9 siswa dan termasuk pada
berdasarkan gaya belajar visual siswa kelas XI SMA Negeri 2 Bandar berada
pada kategori sedang. Berikut ini disajikan kategori kemandirian belajar
berdasarkan gaya belajar visual siswa kelas XI SMA Negeri 2 Bandar dalam
13,33% Rendah
26,66% Sedang
Tinggi
60%
Data hasil motivasi belajar berdasarkan gaya belajar visual siswa kelas
4.20.
berada pada persentase 50% dengan frekuensi 8 siswa dan termasuk pada
10% 10%
Rendah
Sedang
Tinggi
80%
berada pada persentase 53% dengan frekuensi 10 siswa dan termasuk pada
Rendah
Sedang
Tinggi
73,33%
matematika siswa kelas XI SMA Negeri 2 Bandar seperti pada tabel 4.23.
berada pada persentase 70% dengan frekuensi 45 siswa dan termasuk pada
cukup. Berikut ini disajikan sebaran data prestasi belajar matematika siswa
10% 10%
Rendah
Sedang
Tinggi
80%
berdistribusi normal.
Visual
Belajar Auditoial
visual
Kinestetik
berdistribusi normal.
Tabel 4.34 Hasil Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Berdasarkan Gaya
Tabel 4.35 Hasil Uji Normalitas Data Kemandirian Belajar Berdasarkan Gaya
Tabel 4.36 Hasil Uji Normalitas Data Kemandirian Belajar Berdasarkan Gaya
Negative -0,151
Tabel 4.39 Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan
Gaya Belajar Auditorial Siswa
N 16
Mean 82,81
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3,291
Absolute 0,273
Most Extreme Differences Positive 0,178
Negative -0,273
normal.
Tabel 4.40 Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan
Gaya Belajar Auditorial Siswa
PRESTASI
DENGAN
b) Uji KINESTETIK Linearitas
N 19
Uji Normal Mean 81,84 linearitas
Parametersa,b
Std. 4,072
Deviation dilakukan untuk
Most Extreme Absolute 0,196
Differences
Positive 0,196 mengetahui
Negative -0,120
bentuk Test Statistic 0,196
hubungan variabel
Asymp. Sig. (2-tailed) ,054c
bebas dengan variabel
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
terikat. Pada penelitian ini, untuk menguji linearitas yaitu dengan cara
Fobs< Ftabel maka bentuk hubungan variabel bebas dan variabel terikat linear.
Matematika
Belajar Matematika
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Prestasi Between (Combined)
Belajar Groups
Matematika 404,557 24 16,857 1,721 0,064
* Minat
Belajar
untuk nilai Ftabel = 1,846 untuk df1 = 23 dan df2 = 39 pada taraf
Tabel 4.42 Hasil Uji Linearitas Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Prestasi Between (Combined
Belajar Groups )
Matematika
dengan 156,368 18 8,687 0,880 0,610
Gaya
Belajar
Visual *
Linearity 32,012 1 32,012 3,244 0,102
Deviation
from
Linearity
124,356 17 7,315 0,741 0,718
Minat
Belajar
dengan Within Groups 98,667 10 9,867
Gaya Total 255,034 28
Belajar
nilai Fobs dibandingkan dengan nilai Ftabel untuk df1 = 17 dan df2 = 10
pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai F tabel = 2,812 sehingga Fobs
Tabel 4.43 Hasil Uji Linearitas Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Prestasi Between (Combined)
Belajar Groups
Matematika
dengan Gaya 91,083 9 10,120 1,001 0,520
Belajar
Auditorial *
Minat Belajar
dengan Gaya
Belajar Linearity 28,290 1 28,290 2,798 0,145
Auditorial Deviation from
Linearity
nilai Fobs dibandingkan dengan nilai Ftabel untuk df1 = 8 dan df2 = 6 pada
taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai F tabel = 4,147 sehingga Fobs <
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
PRESTASI Between (Combined) 225,526 11 20,502 1,966 0,190
BELAJAR * Groups
GAYA
BELAJAR
KINESTETIK
nilai Fobs dibandingkan dengan nilai Ftabel untuk df1 = 10 dan df2 = 7
pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai F tabel = 3,637 sehingga Fobs
Matematika
Berdasarkan hasil uji linearitas kemandirian belajar dengan prestasi
Tabel 4.45 Hasil Uji Linearitas Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar
Matematika
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
PRESTASI Between (Combined) 484,483 22 22,022 2,990 0,001
BELAJAR * Groups
KEMANDIRIAN
BELAJAR
nilai Fobs dibandingkan dengan nilai Ftabel untuk df1 = 21 dan df2 = 41
pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai F tabel = 1,846 sehingga Fobs
yang linear
Tabel 4.46 Hasil Uji Linearitas Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar
ANOVA Table
Sum of
Square Mean
s df Square F Sig.
PRESTASI Betwee (Combined 141,701 15 9,447 1,084 0,447
BELAJAR * n )
KEMANDIRIAN Groups
BERDASARKA
N GAYA
BELAJAR
VISUAL
nilai Fobs dibandingkan dengan nilai Ftabel untuk df1 = 26 dan df2 = 9
pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai F tabel = 2,553 sehingga Fobs
Tabel 4.47 Hasil Uji Linearitas Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
PRESTASI Between (Combined) 147,250 10 14,725 16,361 0,003
BELAJAR * Groups
KEMANDIRIAN
BELAJAR
BERDASARKAN
GAYA BELAJAR
AUDITORIAL
Linearity 44,272 1 44,272 49,192 0,001
Deviation 102,978 9 11,442 2,587 0,006
from
Linearity
nilai Fobs dibandingkan dengan nilai Ftabel untuk df1 = 9 dan df2 = 5 pada
taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai Ftabel = 4,7724 sehingga Fobs <
Tabel 4.48 Hasil Uji Linearitas Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
PRESTASI Between (Combined) 253,276 13 19,483 2,153 0,204
BELAJAR * Groups
KEMANDIRIAN
BERDASARKAN
GAYA BELAJAR
KINESTETIK
Linearity 96,750 1 96,750 10,691 0,022
Deviation 156,526 12 13,044 1,441 0,362
from
Linearity
nilai Fobs dibandingkan dengan nilai Ftabel untuk df1 = 26 dan df2 = 9
pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai F tabel = 4,667 sehingga Fobs
memiliki hubungan yang linear. Oleh karena itu, penggunaan Statistik Prametris
untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan dengan menggunakan rumus
1) Hipotesis 1
a. Hipotesis Penelitian:
Bandar.
Hipotesis Statistik:
H 0 : ρ x 1 a y =0
1a
H a : ρ x1 a y ≠ 0
1a
pada lampiran 68 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 69, disajikan pada tabel
4.49.
Correlations
MINAT PRESTASI
BELAJAR BELAJAR
Pearson
Correlatio 1 ,493**
MINAT n
BELAJAR Sig. (2-
0
tailed)
N 64 64
Pearson
Correlatio ,493** 1
PRESTASI n
BELAJAR Sig. (2-
0
tailed)
N 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Berdasarkan tabel 4.37 diatas, diperoleh nilai rhitung = 0,493 sedangkan untuk nilai
rtabel = 0,246 pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga r hitung > rtabel. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis H a diterima dan H 0 ditolak yang
1a 1a
artinya terdapat hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar
matematika di kelas XI SMA Negeri 2 Bandar. Dari hasil korelasi tersebut juga dapat
diketahui koefisien korelasi antara variabel minat belajar dengan prestasi belajar
matematika kelas XI SMA Negeri 2 Bandar memiliki tingkat hubungan yang sedang.
dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu 1,669, sehingga diperoleh
Dengan demikian maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas XI
b. Hipotesis Penelitian:
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar
Hipotesis Statistik:
H 0 : ρ x 1 b y =0
1b
H a : ρ x1 b y ≠ 0
1b
pada lampiran 70 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 71, disajikan pada tabel
4.50.
Correlations
MINAT
BELAJAR PRESTASI
BERDASARKAN BELAJAR
GAYA VISUAL
Pearson
MINAT 1 0,354
Correlation
BELAJAR
BERDASARKAN Sig. (2-
0,059
GAYA VISUAL tailed)
N 29 29
Pearson
0,354 1
PRESTASI Correlation
BELAJAR
Sig. (2-
0,059
tailed)
N 29 29
Berdasarkan tabel 4.50 diatas, diperoleh nilai rhitung = 0,354 sedangkan untuk nilai
rtabel = 0,367 pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga r hitung < rtabel. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis H a ditolak dan H 0 diterima yang
1a 1a
artinya tidak terdapat hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar
matematika di kelas XI SMA Negeri 2 Bandar. Dari hasil korelasi tersebut juga dapat
diketahui koefisien korelasi antara variabel minat belajar dengan prestasi belajar
dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu 2,052, sehingga diperoleh
positif antara minat belajar berdasarkan gaya belajar visual dengan prestasi
c. Hipotesis Penelitian:
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar
Hipotesis Statistik:
H 0 : ρ x 1 c y=0
1c
H a : ρ x1 c y ≠ 0
1c
pada lampiran 72 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 73, disajikan pada tabel
4.51.
Correlations
MINAT BELAJAR
BERDASARKAN GAYA PRESTASI
AUDITORIAL BELAJAR
MINAT BELAJAR Pearson 1 0,431
BERDASARKAN GAYA Correlation
AUDITORIAL
Sig. (2-tailed) 0,084
N 17 17
PRESTASI BELAJAR Pearson 0,431 1
Correlation
N 17 17
Berdasarkan tabel 4.51 diatas, diperoleh nilai rhitung = 0,431 sedangkan
untuk nilai rtabel = 0,497 pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga r hitung < rtabel.
ditolak dan H 0 diterima yang artinya tidak terdapat hubungan positif antara
1c
tersebut juga dapat diketahui koefisien korelasi antara variabel minat belajar
dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu 2,145, sehingga
signifikan.
d. Hipotesis Penelitian:
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar
Hipotesis Statistik:
H 0 : ρ x 1 c y=0
1c
H a : ρ x1 c y ≠ 0
1c
pada lampiran 74 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 75, disajikan pada tabel
4.52.
Correlations
MINAT BELAJAR
BERDASARKAN GAYA PRESTASI
KINESTETIK BELAJAR
MINAT BELAJAR Pearson 1 ,732**
BERDASARKAN GAYA Correlation
KINESTETIK
Sig. (2-tailed) 0,000
N 19 19
PRESTASI BELAJAR Pearson ,732** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,000
N 19 19
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
untuk nilai rtabel = 0,456 pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga r hitung > rtabel.
juga dapat diketahui koefisien korelasi antara variabel minat belajar dengan
dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu 2,11, sehingga
dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar matematika siswa
2) Hipotesis 2
a. Hipotesis Penelitian:
2 Bandar
Hipotesis Statistik:
H 0 : ρ x 2 a y =0
2a
H a : ρ x2 a y ≠ 0
0a
pada lampiran 76 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 77, disajikan pada tabel
4.53.
Correlations
KEMANDIRIAN PRESTASI
BELAJAR BELAJAR
KEMANDIRIAN Pearson 1 ,505**
BELAJAR Correlation
N 64 64
PRESTASI BELAJAR Pearson ,505** 1
Correlation
N 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.53 diatas, diperoleh nilai rhitung = 0,505 sedangkan
untuk nilai rtabel = 0,246 pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga r hitung > rtabel.
Negeri 2 Bandar. Dari hasil korelasi tersebut juga dapat diketahui koefisien
rendah.
dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu 1,999, sehingga
b. Hipotesis Penelitian:
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian
Hipotesis Statistik:
H 0 : ρ x 2 b y =0
2b
H a : ρ x2b y ≠ 0
2b
pada lampiran 78 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 79, disajikan pada tabel
4.54.
Correlations
KEMANDIRIAN
BELAJAR
BERDASARKAN GAYA PRESTASI
VISUAL BELAJAR
KEMANDIRIAN Pearson 1 ,389*
BELAJAR Correlation
BERDASARKAN GAYA
VISUAL Sig. (2-tailed) 0,037
N 29 29
PRESTASI BELAJAR Pearson ,389* 1
Correlation
N 29 29
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.54 diatas, diperoleh nilai rhitung = 0,389 sedangkan untuk nilai
rtabel = 0,367 pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga r hitung > rtabel. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis H a diterima dan H 0 ditolak yang
2b 2b
artinya terdapat hubungan positif antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar
matematika siswa berdasarkan gaya belajar visual kelas XI SMA Negeri 2 Bandar.
Dari hasil korelasi tersebut juga dapat diketahui koefisien korelasi antara variabel
belajar visual kelas XI SMA Negeri 2 Bandar memiliki tingkat hubungan yang
rendah.
dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu 2,045 , sehingga
Bandar.
c. Hipotesis Penelitian:
H 0 : ρ x 2 c y=0
2c
H a : ρ x 2 c y ≠0
2c
pada lampiran 80 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 81, disajikan pada tabel
4.55.
Correlations
KEMANDIRIAN BELAJAR
BERDASARKAN GAYA PRESTASI
AUDITORIAL BELAJAR
KEMANDIRIAN BELAJAR Pearson 1 ,540*
BERDASARKAN GAYA Correlation
AUDITORIAL Sig. (2-tailed) 0,031
N 16 16
PRESTASI BELAJAR Pearson ,540* 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,031
N 16 16
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.55 diatas, diperoleh nilai rhitung = 0,540 sedangkan untuk nilai
rtabel = 0,497 pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga r hitung > rtabel. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis H a diterima dan H 0 ditolak yang
2c 2c
artinya terdapat hubungan positif antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar
Bandar. Dari hasil korelasi tersebut juga dapat diketahui koefisien korelasi antara
variabel kemandirian belajar dengan prestasi belajar matematika siswa berdasarkan
gaya belajar auditorial kelas XI SMA Negeri 2 Bandar memiliki tingkat hubungan
yang sedang.
dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu 1,771, sehingga
2 Bandar.
d. Hipotesis Penelitian:
Hipotesis Statistik:
H 0 : ρ x 2 c y=0
2c
H a : ρ x 2 c y ≠0
2c
Berdasarkan pengujian hipotesis 2d menggunakan software SPSS 25
pada lampiran 82 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 83, disajikan pada tabel
4.56.
Correlations
KEMANDIRIAN BELAJAR
BERDASARKAN GAYA PRESTASI
KINESTETIK BELAJAR
KEMANDIRIAN BELAJAR Pearson 1 ,569*
BERDASARKAN GAYA Correlation
KINESTETIK Sig. (2-tailed) 0,011
N 19 19
PRESTASI BELAJAR Pearson ,569* 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0,011
N 19 19
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.56 diatas, diperoleh nilai rhitung = 0,569 sedangkan untuk nilai
rtabel = 0,455 pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga r hitung > rtabel. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis H a diterima dan H 0 ditolak yang
2c 2c
artinya terdapat hubungan positif antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar
Bandar. Dari hasil korelasi tersebut juga dapat diketahui koefisien korelasi antara
gaya belajar kinestetik kelas XI SMA Negeri 2 Bandar memiliki tingkat hubungan
yang sedang.
Untuk mencari kebermaknaan atau kesignifikanan terhadap populasi dilakukan
dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu 1,739, sehingga
2 Bandar.
3) Hipotesis 3
a. Hipotesis Penelitian:
Hipotesis Statistik:
H 0 : ρ x 3 a y=0
3a
H a : ρ x3a y ≠ 0
3a
pada lampiran 84 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 85, disajikan pada tabel
4.57.
Model Summary
Change Statistics
Berdasarkan tabel 4.57, diperoleh nilai r y x x =¿= 0,657. Jika rhitung dibandingkan
1 2
dengan nilai rtabel untuk n = 64 dan pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh rtabel =
pengujian hipotesis H a diterima dan H 0 ditolak yang artinya terdapat hubungan yang
3a 3a
positif secara bersama-sama antara minat dan kemandirian belajar dengan prestasi
belajar matematika.
Sedangkan untuk mengetahui signifikansi secara bersama-sama antara minat dan
0,65732 /2
¿
( 1−0,65732 ) / ( 64−2−1 )
¿ 23,2013
tersebut dibandingkan dengan F tabel dengan df1 = 2 dan df2 = 61 pada taraf signifikan
0,05 yaitu 3,15 , sehingga diperoleh F hitung > F tabel atau 23,2013 > 3,15.
secara bersama-sama antara minat dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar
b. Hipotesis Penelitian:
Bandar.
Hipotesis Statistik:
H 0 : ρ x 3 b y =0
3b
H a : ρ x3 b y ≠ 0
3b
Berdasarkan pengujian hipotesis 3b menggunakan software SPSS 25
pada lampiran 86 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 87, disajikan pada tabel
4.58.
Model Summary
Std. Change Statistics
Adjusted
R Error of R
Model R R F Sig. F
Square the Square df1 df2
Square Change Change
Estimate Change
1 ,550a 0,303 0,249 2,61484 0,303 5,65 2 26 0,009
a. Predictors: (Constant), KEMANDIRIAN BELAJAR BERDASARKAN GAYA BELAJAR VISUAL, MINAT BELAJAR
BERDASARKAN GAYA BELAJAR VISUAL
minat dan kemandirian belajar siswa berdasarkan gaya belajar visual dengan
dengan Ftabel.
R2 /k
F h=
( 1−R2 ) / ( n−k −1 )
2
0,549 /2
¿
( 1−0,5492 ) /( 29−2−1 )
¿ 5,608
Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan F tabel dengan df1 = 2 dan df2
= 26 pada taraf signifikan α = 0,05 yaitu 3,37, sehingga diperoleh F hitung >
c. Hipotesis Penelitian:
Negeri 2 Bandar.
Hipotesis Statistik:
H 0 : ρ x 3 c y=0
3c
H a : ρ x3 c y ≠ 0
3c
Berdasarkan pengujian hipotesis 3c menggunakan software SPSS 25
pada lampiran 88 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 89, disajikan pada tabel
4.59.
Model Summary
Change Statistics
Std. Error of
R Adjusted R the R Square F Sig. F
Model R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 ,582a 0,339 0,237 2,77843 0,339 3,329 2 13 0,068
a. Predictors: (Constant), KEMANDIRIAN BELAJAR BERDASARKAN GAYA BELAJAR AUDITORIAL,
MINAT BELAJAR BERDASARKAN GAYA BELAJAR AUDITORIAL
0,05 diperoleh rtabel = 0,497, sehingga r y x 1 x 2auditorial ¿ ¿> rtabel. Dengan demikian,
0,5822 /2
¿
( 1−0,5822 ) / ( 16−2−1 )
¿ 13,315
Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan F tabel dengan df1 = 2 dan df2
= 13 pada taraf signifikan α = 0,05 yaitu 3,81, sehingga diperoleh F hitung >
d. Hipotesis Penelitian:
Negeri 2 Bandar.
Hipotesis Statistik:
H 0 : ρ x 3 c y=0
3c
H a : ρ x3 c y ≠ 0
3c
pada lampiran 90 dan Ms. Excel 2019 pada lampiran 91, disajikan pada tabel
4.60.
Model Summary
Change Statistics
Std. R
Error of Squar
R Adjuste the e F Sig. F
Squar dR Estimat Chang Chang Chang
Model R e Square e e e df1 df2 e
1 ,801a 0,642 0,597 2,5858 0,642 14,322 2 16 0,000
8
a. Predictors: (Constant), KEMANDIRIAN BELAJAR BERDASARKAN GAYA BELAJAR
KINESTETIK, MINAT BELAJAR BERDASARKAN GAYA BELAJAR KINESTETIK
R2 /k
F h=
( 1−R2 ) / ( n−k −1 )
0,8012 /2
¿
( 1−0,8012 ) / ( 19−2−1 )
¿ 17,722
Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan F tabel dengan df1 = 2 dan df2
= 16 pada taraf signifikan α = 0,05 yaitu 3,63, sehingga diperoleh F hitung >
SMA negeri 2 Bandar dengan arah yang positif sebesar 0,493 dan signifikan.
Artinya semakin tinggi minat belajar yang dimiliki siswa maka semakin tinggi
juga prestasi belajar matematika siswa, begitu juga dengan sebaliknya jika
semakin rendah nilai minat belajar maka semakin rendah juga prestasi belajar
matematika siswa.
Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian relevan yang dilakukan
persamaan Ŷ = 22,15 + 0,78x dengan Fhitung < Ftabel (-1,52 < 1,63) hal ini
dengan koefisien determinasi sebesar 49,8% dan diperoleh thitung > ttabel (7,914 >
matematika.
korelasi r x 1 y(visual) sebesar 0,354 dengan r tabel = 0, 367 yang termasuk dalam
signifikan di kels XI SMA Negeri 2 Bandar. Hal ini terjadi mungkin karena
yang sudah diberikan, jadi minat belajar yang diperoleh tidak mencerminkan
belajar auditorial, diharapkan siswa tetap memiliki minat belajar yang baik
korelasi r x 1 y(auditorial) sebesar 0,431 dengan r tabel = 0,497 yang termasuk dalam
tidak terdapat hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar
belajar auditorial, diharapkan siswa tetap memiliki minat belajar yang baik
arah yang positif sebesar 0,732 dan signifikan. Artinya semakin tinggi minat
belajar yang dimiliki siswa berdasarkan gaya belajar kinetetik maka semakin
tinggi juga prestasi belajar matematika nya, begitu juga dengan sebaliknya
jika semakin rendah nilai minat belajar siswa berdasarkan gaya belajar
korelasi r x y sebesar 0,505 yang termasuk dalam tingkat hubungan yang rendah.
2
Negeri 2 Bandar dengan arah yang positif sebesar 0,505 dan signifikan. Artinya
semakin tinggi kemandirian belajar yang dimiliki siswa maka semakin tinggi
juga prestasi belajar matematika siswa, begitu juga dengan sebaliknya jika
semakin rendah kemandirian belajar siswa maka semakin rendah juga prestasi
Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian relevan yang dilakukan
matematika positif sebab ditunjukkan dari nilai korelasi yang positif 0,251,
artinya makin tinggi kemandirian belajar siswa maka makin tinggi prestasi
belajar matematika. Dan diperoleh korelasi parsial dengan p = 0,009 < taraf
kesimpulan ini dapat berlaku untuk populasi di mana sampel ini diambil. Maka
didapat kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
kemandirian belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP
korelasi r x 2 y(visual) sebesar 0,389 yang termasuk dalam tingkat hubungan yang
gaya belajar visual di kelas XI SMA Negeri 2 Bandar dengan arah yang positif
sebesar 0,389 dan signifikan. Artinya semakin tinggi kemandirian belajar yang
dimiliki siswa berdasarkan gaya belajar visual maka semakin tinggi juga
prestasi belajar matematika siswa, begitu juga dengan sebaliknya jika semakin
Negeri 2 Bandar dengan arah yang positif sebesar 0,540 dan signifikan.
Artinya semakin tinggi kemandirian belajar yang dimiliki siswa berdasarkan
gaya belajar auditorial maka semakin tinggi juga prestasi belajar matematika
belajar siswa berdasarkan gaya belajar auditorial maka semakin rendah juga
Negeri 2 Bandar dengan arah yang positif sebesar 0,569 dan signifikan.
gaya belajar kinestetik maka semakin tinggi juga prestasi belajar matematika
belajar siswa berdasarkan gaya belajar kinestetik maka semakin rendah juga
positif sebesar 0,657 dan signifikan. Artinya semakin tinggi minat dan
kemandirian belajar yang dimiliki siswa maka semakin tinggi juga prestasi
belajar matematika siswa, begitu juga dengan sebaliknya jika semakin rendah
minat dan kemandirian belajar maka semakin rendah juga prestasi belajar
matematika siswa.
Negeri 2 Bandar dengan arah yang positif sebesar 0,550 dan signifikan.
Artinya semakin tinggi minat dan kemandirian belajar yang dimiliki siswa
berdasarkan gaya belajar visual maka semakin tinggi juga prestasi belajar
matematika nya, begitu juga dengan sebaliknya jika semakin rendah minat
dan kemandirian belajar siswa berdasarkan gaya belajar visual maka semakin
XI SMA Negeri 2 Bandat dengan arah yang positif sebesar 0,582 dan
dimiliki siswa berdasarkan gaya belajar auditorial maka semakin tinggi juga
prestasi belajar matematika nya, begitu juga dengan sebaliknya jika semakin
XI SMA Negeri 2 Bandat dengan arah yang positif sebesar 0,801 dan
signifikan. Artinya semakin tinggi minat dan kemandirian belajar yang
dimiliki siswa berdasarkan gaya belajar kinestetik maka semakin tinggi juga
prestasi belajar matematika nya, begitu juga dengan sebaliknya jika semakin
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
prestasi belajar matematika siswa kelas XI SMA Negeri2 Bandar. Hal ini
kelas XI SMA Negeri 2 Bandar. Hal ini ditunjukkan dengan diperoleh nilai
koefisien korelasi r x 1 y(visual) = 0,354 > rtabel = 0,367 serta hubungan antara
kelas XI SMA Negeri 2 Bandar. Hal ini ditunjukkan dengan diperoleh nilai
koefisien korelasi r x 1 y(auditorial ) = 0,431 > rtabel = 0,497 serta hubungan antara
koefisien korelasi r x 1
= 0,732 > rtabel = 0,456 serta hubungan antara
y(kinestetik )
prestasi belajar matematika siswa kelas XI SMA Negeri 2 Bandar. Hal ini
SMA Negeri 2 Bandar. Hal ini ditunjukkan dengan diperoleh nilai koefisien
korelasi r x 2
= 0,389 > rtabel = 0,367 serta hubungan antara kemandirian
y(kinestetik )
visual kelas XI SMA Negeri 2 Bandar berada dalam kategori hubungan yang
rendah.
koefisien korelasi r x 2 y(auditorial) = 0,540 > rtabel = 0,497 serta hubungan antara
koefisien korelasi r x 2
= 0,569 > rtabel = 0,455 serta hubungan antara
y(kinestetik )
9. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat dan kemandirian
SMA Negeri 2 Bandar. Hal ini ditunjukkan dengan diperoleh nilai koefisien
10. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara
berdasarkan gaya belajar visual kelas XI SMA Negeri 2. Hal ini ditunjukkan
dengan diperoleh nilai koefisien korelasi Ry x 1 x 2(visual )= 0,550 > rtabel = 0,367,
11. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara
> rtabel = 0,497, kemudian nilai Fhitung = 13,215 > Ftabel = 3,81.
12. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara
> rtabel = 0,455, kemudian nilai Fhitung = 17,722 > Ftabel = 3,63.
B. Saran
bahwa peran dari minat dan kemandirian belajar memiliki peran yang sangat
matematika. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya penelitian ini, siswa
menciptakan siswa yang memiliki minat dan kemandirian belajar yang baik
3. Hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain yang ingin