Full Text
Full Text
SKRIPSI
AFRIATI
105 24 136 12
(Abdullah Gymnastiar)
ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis/peneliti
plagiat, dibuat atau dibantu secara langsung oleh orang lain baik keseluruhan
atau sebagian, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi
hokum.
Penulis
Afriati
1052413612
PRAKATA
ْشرُ ْو ِر أَ ْنفُسِ َنا َو ِمن ُ ّلِل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغفِرُ هُ َو َنع
ِ َّ ُوذ ِبا
ُ ّْلِل ِمن ِ َّ ِ َإِنَّ ْال َحمْ د
بعد
Alhamdulillah Puji dan syukur hanya milik Allah SWT, yang telah
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi tercinta, Muhammad SAW yang telah
menyinari dunia ini dengan cahaya Islam. Teriring harapan semoga kita
amin.
iv
Secara jujur penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin
baik secara moril maupun materi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui
1. Kedua orang tua penulis, Ayahanda H. Abdul aziz dan Ibunda tercinta
Mariamah, yang sangat penulis cinta dan sayangi. Atas do‟a dan kasih
Muhammadiyah Makassar
4. Ibu Dra. Fajriwati Tadjuddin, MA. M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Bahasa
v
5. Bapak Dr.Abd Rahim Razaq, M.Pd, pembimbing 1, yang senantiasa
6. Kakak dan Adik yang selalu memotivasi penulis sehingga penulis tetap
cita-cita penulis.
sebagai Guru.
vi
Akhir kata yang patut penulis ucapkan melainkan secerca untaian do‟a
dan harapan kepada Allah SWT. Semoga semua pihak yang telah
pahala yang berlipat ganda disisi-Nya. Dan juga salam perpisahan Kampus
semoga tetap jaya dan maju serta terus berkarya mencetak generasi-
generasi emas untuk keyayaan Agama, Bangsa dan Negara Kita. Amin ya
Rabbal „alamin.
Penulis
Afriati
Nim:1052413612
vii
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL
PRAKATA . i
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 8
C. Tujuan Penulisan 8
BABII PEMBAHASAN 10
A. KerangkaTeori 10
1. Bahasa Arab 10
C. Problematika 13
1. Jenis Penelitian 27
2. Lokasi Penelitian.......................................................................... 27
B. Pendekatan Penelitian 27
ix
D. Metode Pengumpulan Data
29
E. Instrumen Penelitian 32
F. Analisis Data 33
BAB IV HASILPENELITIAN
B. Profil sekolah 36
2. Identitas.............................................................................................. ...40
BAB V PENUTUP 52
a. Kesimpulan 52
b. Saran 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan orang lain dari hari ke hari. Berbicara dengan orang lain, bersalaman,
atau bahkan bermusuhan. Semua tindakan itu berciri resiprokal (timbal balik).
1990: 121).
Pertama, perlunya terjadi kontak antar orang yang berinteraksi. Kontak disini
tidak hanya berarti saling menyentuh secara fisik atau berhadapan langsung.
Kontak dapat terjadi lewat perantara berupa peralatan seperti telepon, radio,
surat, dan internet. Dan syarat yang kedua adalah komunikasi. Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara
1
2
negara, salah satunya Bahasa Arab. Bagi seorang muslim, tentu tidak akan
asing lagi dengan Bahasa Arab. Setiap harinya seorang muslim mendirikan
sendiri bahasa Arab menjadi salah satu bahasa yang digunakan terutama bagi
siswa yang menuntut ilmu di pesantren atau madrasah aliyah. Selain itu, saat
ini di beberapa perguruan tinggi pun sudah terdapat program studi bahasa
Arab.
ع, ط ظ, ض, ص, ش, س, ز, ر, ذ, د, خ, ح, ج, ث, ت, ب,ا
ي, ء, ه, و, ن, م, ل, ك, ق, ف, غ,
Selain ilmu tajwid, dalam kajian ) (ع م ا صوات atau fonologi juga
Indonesia terletak pada makhorijul huruf (tempat keluar huruf). Dalam bahasa
arab cara mengucapkan tiap-tiap hurufnya tidaklah sama antara huruf yang
satu dengan huruf yang lainnya, meskipun pada huruf yang bunyinya terdengar
3
mirip. Ada huruf yang harus dibunyikan melalui tenggorokan, antara ujung lidah
arab. Sebagai orang yang bukan penutur asli bahasa arab, seseorang sering
menuju kemenangan. Tapi, apabila kita membaca dengan huruf ( ) َح َّ َع َل
kesalahan tersebut berarti tidak mebaca Alquran sesuai dengan kaidah ilmu
artikan oleh lawan bicara. Misalnya, adalah ingin meminjam spidol َ َمة ْ مِع, tetapi
karna pengucapan huruf yang kurang tepat sang lawan bicara malah memberi
kotak pensil ِم ْق َ َمة. Hal seperti ini akan menyebabkan terjadinya diskomunikasi
padahal ilmu tajwid adalah ilmu yang sangat penting bahkan hukum
mempelajarinya adalah fardukifayah, tetapi membaca Alquran dengan
baik dan benar adalah fardhu „ain. Oleh karena itu ilmu tajwid
hendaknya diajarkan oleh guru bahasa arab dengan baik dan benar.
Kesalahan membaca dalam bahasa arab akan berakibat salah pula
dalam pengertian bahasa arab dan makna yang terkandung dalam
bacaannya, oleh sebab itu perlu hati-hati dalam membacanya. (Ahmad
Izzan, (2001:121).
lafaz sin dan lafaz ẓat ()ظ, diganti dengan lafaz ṭa ()ط, serta lafaz „ain
yakni:
ش,ث, , خ, ذ, ز, غ, ع, ض, ص, ط, ظ
( Ahmad Izan.2001:121).
()ق.Maksudnya bunyi huruf qof ini keluar dari pangkal lidah dekat
belakang.
2. Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah, yaitu
huruf ()ك. Maksudnya bunyi huruf kaf ini keluar dari pangkal lidah di
bagian tengah.
3. Dua huruf tersebut ق dan ك, lazimnya disebut huruf ( )لهو ّية, artinya
lidah.”
dari tepi lidah (boleh tepi lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan
lazimnya disebut huruf ()حنب ّية, artinya huruf sebangsa tepi lidah.”
6
6. Ujung tepi lidah, yaitu huruf Lam ل. Maksudnya bunyi huruf Lam ل
7. Maksudnya bunyi huruf نkeluar dari ujung lidah (setelah makhrojnya ل,
lebih masuk sedikit ke dasar lidah dari pada ل , serta menepati dengan
8. Ujung lidah tepat, yaitu huruf ر. Maksudnya bunyi huruf ’ رkeluar dari
ujung lidah tepat (setelah makhrojnya Nun dan lebih masuk ke dasar
lidah dari pda Nun), serta menepati dengan langit-langit mulut atas.“Tiga
huruf tersebut di atas (Lam, Nun dan Ro‟), lazimnya disebut huruf
keterampilan berbahasa :
ال َمل َمح َمر ُة ا ْسل َم َم ُةم,ال َمل َمح َمر ُة إِلاا ْس إِل َمل ُةء
َمو ال َمل َمح َمر ُة إِل َم َمبة, ال َمل َمح َمر ًة الق َمإِلرا َمء ُة,
“Agar siswa dapat menguasai secara aktif dan pasif pkata dan ungkapan
dan berbagai bentuk perbedaan huruf yang memiliki kemiripan bunyi
untuk pembentukan pola kalimat, sehingga dapat digunakan sebagai
alat komunikasidan sebagai dasar memahami buku agama Islam yang
sederhana disamping Alquran dan Al-Hadits” (Depag RI, 2003: 1)
menulis.Oleh karena itu kemampuan berbahasa Arab secara pasif saja yang
dan menulis itu bersifat reseptif yaitu bentuk lisan dan tulisan. Dan juga
mempunyai
prinsipnyasesorang ingin agar tulisan itu dibaca oleh orang lain. Paling sedikit
hukum bacaan ilmu tajwid dan pembelajaran bahasa arabnya dengan baik dan
belajar bahasa Arab siswa tentang hukum-hukum bacaan yang terkait dengan
ilmu tajwid.
8
memiliki kemiripan bunyi. Bahkan bagi sebagian orang sangat sulit untuk
bunyi secara tepat. Atas dasar itulah penulis ingin membuat proposal penelitian
huruf.
B. RUMUSAN MASALAH
pengucapannya?
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerangka Teori
1. Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing dengan penutur terbanyak
ke-3 di dunia dan bahasa Arab adalah bahasa Alquran yang sangat perlu di
sebagai bahasa Al-qur‟an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik
Terjemahnya:
komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami oleh
10
11
sebab tanpa bahasa tidak akan terjadi komunikasi atau interaksi antara
sesama. Begitu pula dengan bahasa lainnya yang selama ini telah digunakan
Salah satu bahasa yang paling sering digunakan di dunia selain bahasa
Inggris adalah bahasa Arab. Sebab dengan mayoritas penduduk dunia yang
merupakan muslim, bahasa Arab akan selalu digunakan ketika sholat, mengaji
ataupun berdoa. Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling fasih diantara
bahasa-bahasa yang lain dan yang paling tinggi gaya bahasanya yaitu sebagai
persatuan bagi umat islam diturunkan, dan dengannya pula Nabi muhammad
internasional seperti halna bahasa inggris yang tekenal itu, sehingga disamping
untuk keperluan agama bahasa arab juga dapat dipaki sebagai media
pandangan pasir. Tenyata jauh lebih luas dari anggapan tersebut. Bahakan,
jika dihitung jumlah negara yang mengakui dan menggunakan bahasa arab
sebagai bhasa resmi (bahasa nasional), niscaya akan diketahui betapa luasnya
timur tengah.
Pembelajaran tidak terlepas dari dua peristiwa yaitu peristiwa belajar dan
terjadi kaitan dan interaksi saling mempengaruhi dan saling menunjang satu
sama lain.
13
1. PengertianBelajar
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam buku yang lain Oemar
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan yang bukan hanya mengingat, akan
tetapi lebih luas dari itu, yaitu mengalami dan hasilnya bukan suatu
lain sebagainya. Belajar itu juga akan lebih baik kalau si subjek belajar itu
perilaku dalam proses belajar adalah akibat dari interaksi dengan lingkungan.
C. Problematika
perbedaan struktur antar satu bahasa dengan bahasa yang lain. Problema
Pembelajaran bahasa arab bagi non Arab dimulai dari pertama kali pada
abad ke-17, ketika bahasa arab di ajarkan di unuversitas Cambridge
inggris. Sementara di Amerika. Perhatian terhadap bahsa Arab dan
pembelajarannya bahasa arab, ditandai dengan banyak pusat
pembelajaran bahasa arab yang. Ada setiap pusat-pusat pebelajaran
bahasa arab ini, dipastikan ada proyek pengembangan bahasa Arab
lengkap dengan tujuan-tujuan khusus, sejumlah perencanaan dan
materi-materinya ( yunus dan Muhammad „ Abd al- Ra‟uf, 2003:22).
hijaiyah bertitik satu, dua atau tiga. tempat titikjuga bisa berbeda, ada yang
,ظ,ط, ض,ص,ش,س,ز,ر,ذ,د,خ,ح,ج,ث,ت,ب,ا
ي, ء, ه, و, ن, م, ل, ك, ق, ف, غ, ع
diftong (bunyi rangkap, seperti ai, au) dan juga sebagai konsonan lemah
seperti k, d, i, dan sebagainya (Abbas, Abdullah: 2004:17).
Alquran tentang tebal dan tipisnya, panjang dan pendeknya, sifat-sifatnya, dan
hukum membaca huruf Hijaiyah bila bertemu dengan huruf yang lain. Sehingga
menjadi suatu bacaan yang baik. Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah
ayat Alquran.
Kata tajwid berasal dari bahasa Arab ( جويدا, جوديجود, )yang artinya
membaguskan bacaan atau membuat jadi bagus. (Mahfani,2008:4).
dengan baik dan benar sehingga sempurna maknanya. Menurut ilmu tajwid,
tajwid adalah pembagusan bacaan huruf-huruf atau kalimat Alquran satu per
satu dengan terang, teratur, perlahan dan tidak terburu-buru sesuai dengan
ketika menyembunyikannya.
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu „ain yaitu sebuah aktivitas
Menurut para ahli ilmu tajwid, terdapat lima makhraj (tempat keluar huruf)
a. Ronggamulut ()الجوفHuruf yang keluar dari jauf yaitu : alif, waw, ya‟
b. Tenggorokan()الح ق
3. lidah
Yaitu huruf qof ()ق bunyinya keluar dari pangkal lidah dekat dengan
belakang.
bagian tengah.
d. Pangkal tepi lidahYaitu huruf dho‟ ( )ضbunyinya keluar dari tepi lidah
(boleh tepi lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan makhrojnya
e. Ujung tepi lidah Yaitu huruf lam ( ) bunyinya keluar dari tepi lidah
f. Ujung lidahYaitu huruf nun ()ن bunyinya keluar dari ujung lidah
g. Ujung lidah tepat Yaitu huruf ro‟ ( )رbunyinya keluar dari ujung lidah
tepat setelah makhrojnya nun dan lebih masuk ke dasar lidah serta
h. Kulit gusi atas Yaitu huruf dal ()د, ta‟()ت, tho‟( )طbunyinya keluar dari
ujung lidah serta menepati dengan pangkal gigi seri yang atas.
i. Runcing lidah Yaitu huruf shod()ص, sin ()س, za‟ ( )زbunyinya keluar
dari ujung lidah serta menepati ujung dua gigi seri yang bawah.
j. Gusi Yaitu huruf dho‟ ()ظ, tsa ()ث, dzal ( )ذbunyinya keluar dari ujung
lidah serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
a. Fa‟( )فkeluar dari dalamnya bibir yang bawah serta menepati dengan
b. Wau ()و, ba‟ ()ب, mim ( )مkeluar di antara dua bibir (antara bibir atas
dan bawah). Hanya saja untuk wawu bibir membuka, sedangkan untuk
ketentuan :
a. Nun bertasydid
b. Mim bertasydid
c. Nun sukun yang dibacai dighom bighunnah, iqlab dan ikhfa‟ haqiqi
20
ilmu tajwid adalah ilmu yang sangat pentIng bahkan hukum mempelajarinya adalah
fardukifayah, tetapi membaca Alquran dengan baik dan benar adalah fardhu „ain.
Oleh karena itu ilmu tajwid hendaknya diajarkan oleh guru bahasa arab dengan
Kesalahan membaca dalam bahasa arab akan berakibat salah pula dalam
pengertian bahasa arab dan makna yang terkandung dalam bacaannya, oleh
Kesalahan makhrajul huruf. Misalnya lafaz syin ()ش, diganti dengan lafaz
sin ()س, dan lafaz ẓat ()ظ, diganti dengan lafaz ṭa ()ط, serta lafaz „ain ()ع
yakni:
. ظ, ط, ص, ض, غ, ع, , ز, ذ, خ, ث,ش
21
proporsional
3. Sulit menyuarakan fonem (satuan bunyi) dengan baik dan benar sesuai
makhrajul huruf
4. Sulit mengeja kata atau suku kata dengan benar. Anak bingung
Kesulitan dalam memahami apa yang dibaca, Lupa meletakkan titik dan
Uraian di atas menunjukan bahwa masih banyak siswa yang tidak dapat
membaca alquran dengan baik dan benar seperti yang disebutkan ciri-
cirinya di atas. Untuk mengatasi problem pembelajaran tempat keluarnya
huruf yakni (makharijul huruf) yakni guru harus mengajarkan kepada
siswa bagaimana cara membaca al-qur‟an dengan bacaan yang nyaring.
Dan guru harus memperkenalkan kepada siswa terhadap bunyi-bunyi
huruf Arab atau huruf hijaiyyah dan dilatih pelafalannya, sehingga siswa
terampil dalam mempelajari hukum-hukum ilmu tajwid dalam
pembelajaran bahasa Arab. (Mulyono Abdurahman,( 2004:40)
dasar yang harus dikuasai oleh umat Islam ataupun para penerus bangsa yang
beragama islam. Hal ini dikarenakan ilmu tajwid terkait dengan bagaimana
membaca Alquran dengan baik dan benar sebagai kitab suci umat islam. Oleh
22
karena itu guru bahasa Arab hendaknya mengajarkan ilmu tajwid dengan baik
dimasa yang akan datang. Itulah sebabnya Bahasa Arab sebagai bahasa
Alquran yang diturunkan juga untuk menjadi pedoman bagi mereka yang ingin
islam dengan penuh kesadaran. Apalagi Alquran tidak hanya diturunkan untuk
suatu umat dalam satu abad, tetap untuk seluruh umat manusia dan sepanjang
berbunyi :
)٩: أَمنَّ لَم ُةهمۡ أَم ۡج ٗرا َم بإِل ٗيرا (اال راء
Terjemahnya:
pengucapan, sehingga disebut juga dengan slip of tongue. Dalam hal ini
Arab walupun hanya terjadi kesalahan pada penyebutan salah satu hurufnya
saja, namun hal ini sangat berpengaruh pada makna kalimatnya. Bisa jadi
makna kalimat tadi berubah dari makna aslinya atau bahkan kalimat tersebut
yaitu :
kesalahan yang tidak jelas terlihat, kedua jenis kesalahan ini semata-
mata
24
berbeda dan dengan kemampuan dalam membaca dan menulis yang berbeda
pula. Dari sinilahtimbul berbagai macam masalah yang berkaitan dengan hal
Jadi upaya guru bahasa Arab yang dimaksud di sini adalah usaha
atau ikhtiar yang dilakukan oleh seorang yang mengajar bahasa Arab di
parasiswa.
mungkin tak akan ada habisnya. Banyak sekali hal yang menarik untuk dibahas
Arab. Salah satu penelitian yang relevan dengan penelitian penulis adalah
Berbasis Multimedia”. Skripsi tersebut juga menjadi salah satu referensi penulis
sehingga dapat membedakan bunyi satu huruf hijaiyah dengan huruf hijaiyah
yang lainnya
26
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
serta dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
alamiah.
kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari suatu fenomena sosial atau suatu
lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat dan waktu.
27
27
2. Lokasi Penelitian
dalam pelafazan huruf hijaiyah dalam belajar bahasa Arab. Oleh karena
B. PENDEKATAN PENELITIAN
C. SUMBER DATA
Situasi sosial dalam penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Arab yang
Secara rinci digambarkan yang menjadi pelaku (actor) atau dapat juga
(Sugiyono,2008:300).
langkah awal, penelitian ini ditujukan pada 10 informan. Yaitu khusus kelas VII,
yang terdiri dari guru bahasa Arab 1 orang, dan peserta didik 10 orang
Informan, sampai data yang dikumpulkan dianggap jenuh dan dapat menjawab
a. observasi
metode pengajarannya.
b. Wawancara
dengan wawancara, peneliti dapat menggali tidak saja yang diketahui dan
dialami subjek yang diteliti, akan tetapi apa yang tersembunyi jauh di dalam
hal-hal yang bersifat lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau, masa
dari pada itu. Observasi meliputi langsung bertatap muka dengan informan.
Dalam hal ini guru bahasa Arab, peserta didik atau pihak yang lain untuk
Makassar.
c. Dokumentasi
d. Angket
kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal
e. Penelusuran referensi
untuk dijadikan media informasi dan data tambahan dalam memperkuat data
Data kualitatif yang dimaksud di sini adalah data yang disajikan dalam
32
Ada dua jenis data menurut sumbernya yang menjadi acuan penelitian
ini, yaitu:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan. Dalam hal
ini adalah tenaga pengajar dan peserta didik yang terlibat dalam
E. INSTRUMEN PENELITIAN
itu sendiri yaitu peneliti. Orang yang melakukan penelitian kualitatif adalah
seluruh ruang secara teliti, terstruktur dan leluasa. Bahkan ada yang menyebut
peneliti sebagai instrumen kunci. Dari sini dapat diketahui perlunya instrumen
dan kemampuan bidang ilmu yang ditekuni.(Djam‟an Satori dan A‟an Kamariah
( 2010:61)
F. ANALISIS DATA
1. Reduksi data
2. Penyajian data
penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan teks
naratif.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Visi,misi sekolah
2. Visi
3. Misi
tertib, dan adat istiadat dalam kehidupan sosial sekolah dan budaya
bangsa.
35
36
2. Profil Sekolah
tahun 01 juni 1954 di Jl. Ratulangi No 101. Sekolah ini didirikan sebagai
bangunan :298 M2
1. Islamiyah BA
5. Drs. Khairuddin
2. Fasilitas
kondusif.
usaha, ruang belajar, ruang guru ruang kepala sekolah, dan musholah.
b. Ruang kelas
ruangan dibagi dua, X, XII, sedangkan kelas, XI, belajar diruang guru
karena yang akatif cuma tiga orang siswa. Tiap ruangan terdapat 24
c. Perpustakaan
d. Ruang guru
masuk gedung sekolah lantai satu, diruang guru ini terdapat meja,
Ruang kantor dan ruang kepala sekolah terletak disebelah kiri pintu
ruangan kepala sekolah terdapat sofa untuk tamu yang datang serta
terdapat lemari yang berisikan tropy dan piala yang diraih oleh
dengan lemari buku. Ruangan tata usaha sangat kecil tapi Nampak
g. Kamar mandi/WC
h. Mushollah
3. Identitas sekolah
wakil
4 Ruangan guru 1 - 1
6 Mushalla 1 - 1
8 Halaman Sekolah 1 - 1
9 Gudang 1 - 1
4. Keadaan siswa
5. Keadaan Guru
ajaran 2015/1016
No Nama Jabatan
2. Petugas keamanan
Mamjang.
NO NAMA JABATAN
1 Abduh Satpam
2 Sujatmiko Satpam
3 Hatimah Bujang
B. PEMBAHASAN
Kota Makassar
tajwid. Ilmu tajwid ialah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana
sebenarnya membunyikan huruf-huruf dengan betul, baik huruf yang berdiri sendiri
maupun dalam rangkaian kata. Selain ilmu tajwid, dalam kajian ) (ع م ا صوات
atau fonologi juga terdapat pembahasan tentang tempat keluar bunyi (fonetik
artikulatoris).
Setiap materi yang ada siswa di suruh membaca kalimat atau teks bahasa
arab yang di pelajari,..Langkah ini dilakukan mengingat peserta didik masih
banyak yang pemula.Jika diteliti lebih jauh, ada beberapa peserta didik
yang tamatan SMP. Dengan cara membaca kalimat bahasa arab seperti ini,
peserta didik tidak merasa kesulitan mengikuti pelajaran bahasa Arab.
(Wawancara Selasa, 03 mei2016)
Melalui cara ini, pengucapan huruf dilakukan pada setiap kata. Biasanya
urutan bahasa sumber masih dijaga dan dipertahankan.Kalau ada kata yang
Indonesia terletak pada makhorijul huruf (tempat keluar huruf). Dalam bahasa arab
cara mengucapkan tiap-tiap hurufnya tidaklah sama antara huruf yang satu
dengan huruf yang lainnya, meskipun pada huruf yang bunyinya terdengar mirip.
Ada huruf yang harus dibunyikan melalui tenggorokan, antara ujung lidah dan
arab. Sebagai orang yang bukan penutur asli bahasa arab, seseorang sering
pengucapan huruf juga sering terjad ؤ ر الل حة ayat yang seharusnya di
baca
seperti ini yang harus diluruskan. Dimana dalam mempelajari bahasa Arab beda
cara membacanya beda pula artinya. Dan kalimat yang seharusnya di baca
bahasa arab.
yakni: ث, , خ, ذ, ز, ش, غ, ع, , ض, ص, ط, ظ.
didik. Meskipun kemampuan peserta didik bervariasi dalam artian ada siswa yang
sudah bisa membedakanhuruf yang hamper mirip penyebutanya, dan ada juga
struktur antar satu bahasa dengan bahasa yang lain. Problema dalam
pembelajaran bahasa Arab merupakan suatu faktor yang bisa menghalangi dan
Arab.Problema tersebut muncul dari kalangan pengajar (guru) dan peserta didik
itu sendiri.
Pembelajaran bahasa arab bagi non Arab dimulai dari pertama kali pada
abad ke-17, ketika bahasa arab di ajarkan di unuversitas Cambridge inggris.
Sementara di Amerika. Perhatian terhadap bahsa Arab dan pembelajarannya
bahasa arab, ditandai dengan banyak pusat pembelajaran bahasa arab
yang. Ada setiap pusat-pusat pebelajaran bahasa arab ini, dipastikan ada
proyek pengembangan bahasa Arab lengkap dengan tujuan-tujuan khusus,
sejumlah perencanaan dan materi-materinya ( yunus dan Muhammad „ Abd
al- Ra‟uf, 2003:22).
ع,ظ,ط,ض,ص,ش,س,ز, ر,ذ,د,خ,ح,ج,ث,ت,ب,ا
ي,ء, ه,و,ن,م,ل,ك,ق,ف,غ,
2 Berperan 5 50%
3 Kurang berperan - 0%
4 Tidak berperan - 0%
Jumlah 10 100%
pembelajaran bahasa Arab. Mengacu dari hasil tabel di atas terlihat bahwa
peserta didik lebih banyak menyebutkan penerapan huruf yaitu 5 peserta didik
48
dan 5 orang peserta didik mengatakan bahwa guru bahasa Arab sering
arab.
“Peserta didik wajib mengenal huruf hijiyah , baik itu dalam teks bahasa arab
maupun teks yang ada dalam buku ajaran bila dengan cara tersebut tetap
mengalami kesulitan. Hal ini terjadi karena kurangnya minat
dalampembelajaran bahasa arab .”
(Wawancara Selasa, 03 Mei 2016)
Hasil tabel di atas menggambarkan bahwa ada rasa kecintaan peserta didik
terhadap bahasa Arab mengatakan sangat suka terhadap pelajaran bahasa Arab
yaitu 5 atau orang 50% orang sedangkan yang mengatakan mengatakan suka
terhadap pelajaran bahasa Arab 5 orang atau 50%. Sedangkan yang mengatakan
Belajar bahasa Arab adalah paham akan arti teks bahasa Arab. Di samping
itu sebagian peserta didik baru menjumpai pelajaran bahasa Arab pada saat
sebagian peserta didik berlatar belakang pendidikan SMP.Di samping itu juga
masih banyak peserta didik yang minim dalam penguasaan mufradat.Oleh karena
itu, peserta didik mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat dan belum
mengajar.Oleh karena itu secara moril guru mempunyai peran serta untuk
didik. Guru adalah salah satu unsur di dalam pembelajaran dan secara
pembelajaran tidak akan dapat berjalan. Karena itu pula keberhasilan belajar
peserta didik juga tergantung pada guru. Langkah penting yang harus
Indonesia.
Arab dapat dengan mudah peserta didik mengucapkan huruf dengan baik
Ada sebuah pernyataan yang berbunyi tidak pernah ada kamus yang
kamus, akan tetapi hanya menyatakan bahwa informasi yang ada tersaji
disusun, muncul pula istilah-istilah yang baru lagi, karena bahasa itu
bersifat dinamis.
semata. Artinya teks atau aturan-aturan baku nahwu itu menjadi objek
tanpa dikaji secara kritis, objektif dan ilmiah agar tidak terlepas dari
konteksnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kajian ilmu tajwid. Ilmu tajwid ialah ilmu yang digunakan untuk
sama antara huruf yang satu dengan huruf yang lainnya, meskipun
pada huruf yang bunyinya terdengar mirip. Ada huruf yang harus
asli bahasa arab. Sebagai orang yang bukan penutur asli bahasa arab,
52
53
pasir.
B. Saran
peserta didik.
Alquranil Karim
Ahmad izzan, 2011. Matodologi Pembelajaran Bahasa Arab,cet-2
Ahmad syafruddin. 2004. Mendidik Anak Membaca, Menulis,dan Mencintai
Alquran . Cet-3, Jakarta Gemalsani Press
Ahmad Hams Madyan, 2002. Peta Pembelajaran Alquran, Cet. Ke-3
Surabaya: Pustaka Bina Ilmu
Anselm, dkk, 1997. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif (prosedur, theknik dan
teori gronded). Jakarta: PT Bina Ilmu.
Asy‟ari, abdullah, 1987. Pelajaran Tajwid Surabaya Apolo.
Departemen Agama RI, 2012. Alquran dan Terjemahnya, Semarang: PT
Karya Toha Putra
Edy winarno St, M. Eng “Pemerograman Web Berbasis HTML, PHP dan Java
Script”. Semarang: Graha
E. St. Harahap, 2007, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet, Ke-1, Jakarta
Balai Pustaka
Kamus Besar Bahasa iIndonesia 2009. Jakarta PT. Media Pustaka Phoenix
M. Khalirurahman Al Mahfani, 2008. Jus’ Amma Tajwid Berwarna Dan
Terjemahannya, Jakarta: Wahyu Media
Martinet, andre. 1987. Ilmu bahasa: Pengantar. Terj. Rahayu Hidaayat
Yogyakarta: Penerbit Kansius.
Moh. Wahyudin, 2008. Ilmu plus, cet-2. Surabaya: PT Halim Jaya
Nadwi, Abdullah Abbas. 1995. Belajar Mudah Bahsa Alquran. Ter. Tim
Redaksi Penerbit mizan. Bandung. Penerbit Mizan
Zulhanan. 20005. Metode Pembelajaran Bahsa Arab. Bandar Lampung an-
nur
Diyan Nofita Salamah (2005) “Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Bahasa.
Arab Diyan Nofita Salamah (2005) “Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Bahasa
Kamus besar Bahasa Indonesia (mata pencaharian, profesinya) mengajar
(Depdikbud, 1993: 288).
Inpres Leu (sekarang SDN inpres leu) pada tahun 1997 dan tamat pada
tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada
SMPN 1 Bolo [SSN] Sekolah Standar Nasional, dan tamat pada tahun 2009.
Pada tahun 2009 melanjutkan pendidikan pada MAN 3 BIMA dan sekarang
menjadi MAN 1 Bima dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis