SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata l
dalam Ilmu Syari’ah dan Hukum
Disusun oleh:
Nur Hanifah
NIM: 1402026002
.
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
baik sehingga saya bisa menjadi seperti sekarang dan akan lebih
materiil.
.
v
.
vi
ABSTRAK
.
vii
media sosial, akan tetapi perbuatan pelecehan seksual sudah
termasuk dalam kategori zina.
.
viii
KATA PENGANTAR
ix.
2. Bapak Dr. Rokhmadi, M.Ag. selaku Ketua jurusan Siyasah
Jinayah. Dan Bapak Rustam Dahar Karnadi Apollo Harahap
selaku sekretaris jurusan, atas kebijakan yang dikeluarkan
khususnya yang berkaitan dengan kelancaran penulisan
skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
4. Bapak Dr. H. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag, selaku Dekan
Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang.
5. Segenap Dosen, Karyawan dan civitas akademika Fakultas
Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Walisongo.
6. Kedua orang tua tercinta ayah dan ibu, kakak dan adik-
adikku, terima kasih atas pengorbanan, doa dan semangat
yang senantiasa diberikan kepada penulis.
7. Rekan-rekan dan teman-temanku di kelas Siyasah Jinayah A
angkatan 2014, dan rekan-rekan di Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Walisongo Semarang.
8. Tidak lupa untuk sahabat-sahabat saya Inty, Hanif, Hety,
Fela, dan masih banyak lagi yang harus disebutkan.
9. Terkhusus Seorang yang sangat baik dan selalu menasehati,
membantu, menemani, memberikan kasih sayang dan perduli
terhadap saya di besarnya Kota Semarang ini Affan Ghozali
S.H
.
x
10. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih atas semua
bantuan dan do’a yang diberikan, semoga Allah Swt
senantiasa membalas amal baik mereka dengan sebaik-baik
balasan atas naungan ridhanya.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis sadar
sepenuhnya bahwa karya tulis ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Sehingga kritik dan saran konstruktif sangat penulis harapkan
demi perbaikan karya tulis selanjutnya. Penulis berharap, skripsi
ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi generasi penerus, dan
semoga karya kecil ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya
dan untuk pembaca pada umumnya
Nur Hanifah
1402026002
.
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. ........................... 1
B. Pokok Permasalahan. ................................ 13
C. Tujuan Penulisan. ...................................... 13
D. Telaah Pustaka. ......................................... 15
E. Metode Penelitian. .................................... 21
F. Sistematika Penulisan................................ 24
.
xii
BAB III HUKUMAN BAGI PELAKU PELECEHAN
SEKSUAL ATAU KESUSILAAN DI DALAM
MEDIA SOSIAL (CYBERPORN) DITINJAU
DARI HUKUM POSITIF
A. Hukuman Bagi Pelaku Pelecehan Seksual
Dalam KUHP ............................................ 61
B. Hukuman Bagi Pelaku Pelecehan Seksual
di Media Sosial Dalam UU ITE. ............... 88
C. Contoh Kasus dalam Perkara Putusan
Nomer 393/Pid.B/2014/PN.Pdg ................ 93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan. .............................................. 111
B. Saran ......................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
John J Longkutoy, Pengenalan Komputer, (Jakarta: Cendana
mas, 1978), h. 34.
1
Serial Bus), dan sarana untuk membangun jaringan internet.
macam lainnya.
2
Agus Rahardjo, Cybercrime-Pemahaman dan Upaya
Pencegahan Kejahatan Berteknologi, (Bandung: Citra Aditya Bakti,
2002), hlm. 1.
2
Munculnya beberapa kasus cybercrime di Indonesia telah menjadi
hal dan keadaan tertentu dari suatu norma atau keharusan tertentu
3
Agus Rahardjo, Op. Cit., hlm. 213
3
Hal ini merupakan perkecualian dari suatu keharusan
pengertian pornografi.
4
Adami Chazawi (i), Kejahatan terhadap Keamanan &
Keselamatan Negara, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, hlm. 1.
4
dari pasal-pasal tersebut. Demikian pula dalam pasal 411 sampai
5
Neng Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi Ditinjau Dari
Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media Group, 2009. Hlm, 129.
5
atau menunjukannya sebagai bias didapat. Diancam dengan
pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau denda
dalam pasal ini. Selain itu juga pihak yang mengakses informasi
6
elektronik dan / atau dokumen elektronik yang memiliki muatan
6
Neng Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi Ditinjau Dari
Hukum Islam, hlm. 3.
7
psikotropika misalnya, yaitu betul-betul memberantas sungguh-
patut dikenakan.
7
Budi Suhariyanto, Tindak Pidana Teknologi Informasi
(Cybercrime), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, hlm. 164.
8
diidentikkan dengan pencabulan atau erotisme. Ditinjau dari
ayat 30.
akhirat kelak.8
8
Neng Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi Ditinjau Dari
Hukum Islam, hlm. 88.
9
agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Muhammad Muslehudin
9
Neng Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi Ditinjau Dari
Hukum Islam, hlm. 92.
10
dalam suatu hubungan seksual atau menetapkan seseorang
pemukulan, pelecehan.11
10
Rohan Colier, 1998, Pelecehan Seksual Hubungan Dominasi
Masyarakat dan Minoritas, Yogyakarta:PT. Tiara Yogya, hlm 4
11
WahbahAl-Zuhaili, Al-Fiqh Al0Islami wa Adillatuhu,
(Damaskus: Dar Al-Fikr, 1989), hlm. 197.
12
„Audah, „Abd al-Qadir, 2011, At-Tasyri’ al-Jinai al-Islami,
Jilid I, Hlm. 64.
11
Menurut „Audah macam-macam hukuman Ta’zir,13 adalah
Menurut al-Mawardi
13
„Audah, „Abd al-Qadir, 2011, At-Tasyri’ al-Jinai al-Islami,
Jilid I, Hlm. 557.
14
Zahrah, al-Imam Muhammad, t.th., al-Jarimah, hlm. 75
12
Bahwa jarimah ta’zir adalah hukuman Pendidikan atas
B. Rumusan Masalah
Hukum Positif dalam KUHP Pasal 282 Ayat 1-3 dan Pasal 27
Ayat 1 UU ITE ?
15
Al-Mawardi, Abi al-Hasan „Ali bin Muhammad bin Habib al-
Basri al-Bagdadi, 1970, Al-Ahkam As-Sult aniyyah, Hlm. 236.
13
1. Untuk mengetahui sanksi tindak pidana dalam hukum
social (cyberporn).
(cyberporn).
berikut :
14
pencemaran nama baik yang terjadi di Indonesia dan hasil
baik seseorang.
D. Telaah Pustaka
15
Yang pertama yaitu skripsi karya Najmiyati Nasiatul
16
Telaah Pustaka Yang Pertama Diambil Dari Skripsi Karya
Najmiyati Nasiatul Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Dengan
Judul Tinjauan Hukum Islam Tentang Pemidanaan Anak Pelaku Cyber
Sex Dalam Pasal 45 Ayat 1 UU Nomer 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi Dan Transaksi Elektronik. Pada Tahun 2011.
16
ta,zir atau hukuman Pendidikan, karena jarimah ta’zir itu
secara hukum, dalam istilah pidana Islam disebut laisa min ahli
17
Telaah Pustaka Yang Kedua Diambil Dalam Skripsi Karya
Nurwan Wirawan, Mahasiswa Hasanuddin Makasar, Dengan Judul
“Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Penayangan Pornografi
Dalam Dunia Maya Menurut UU No. 44 tahun 2008 Tentang
Pornografi”, Tahun 2013.
17
ini melakukan penelitian di pengadilan negri Makassar dalam
diatur dalam pasal 27 ayat (1) Jo. Pasal 45 ayat (1) Jo. Pasal 55
sekitar tiga sampai dengan lima belas tahun penjara dan pidana
18
Telaah Pustaka Yang Ketiga Diambil Dalam Skripsi Karya
Kinanti Suryani, Mahasiswa Fakultas Syari‟ah Dan Hukum Institut
Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, Dengan Judul “Sanksi Bagi
Pelaku Perdagangan Perempuan Melalui Prostitusi Online (Analisis
Hukum Positif Dan Hukum Islam)” 2017.
18
denda paling sedikit Rp.120.000.000 dan paling banyak Rp.
Perdagangan Orang.
Tahun 2008 pasal 27 ayat (1) dengan pidana penjara paling lama
Menurut hukum Islam bahwa firman Allah Q.S Al-Isra (17) ayat
perbuatan zina karena tidak ada ikatan pernikahan secara sah. Dan
19
prostitusi online menurut hukum positif dan hukum Islam,
online.
penyidikan.
20
sexual atau kesusilaan di media sosial (cyberporn) dalam UU
E. Metodologi Penelitian
21
dengan doktrin dalam pendekatan doktrinal adalah hasil
2. Sumber data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
22
penelitiannya. Data ini dilakukan dengan cara
bahan pustaka.
19
John J Longkutoy, Pengenalan Komputer, h. 45.
23
pengumpulan data meskipun pada umumnya dilakukan setelah
H. Sistematika Penulisan
bentuk-bentuk cybercrime.
24
BAB IV Dalam bab ini membahas tentang analisis hukum positif
25
BAB II
LANDASAN TEORI TENTANG TINDAK PIDANA
PELECEHAN SEKSUAL DI MEDIA SOSIAL
(CYBERPORN)
20
Musthafa Abdullah dan Ruben Ahmad,Delik yang Diancam
dengan Hukuman Pidana, Hlm. 9-10.
26
hukuman yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang
delapan macam.
21
Mahmud Syaltut, Al-islam Aqidah wa Syari‟ah, Dar Al-Qalam,
Cet III, 1966, Hlm. 2888-2990.
27
Kedelapan tindak pidana tersebut merupakan tindak
pengampunan.
28
hukum, sedangkan dalam hukum qishash merupakan hak
kepada penguasa.
22
Ahmad Wardi Muslich, Pengantar Dan Asas Hukum Pidana
Islam, Sinar Grafika, jakarta, 2004, Hlm. 6-7.
29
khusus untuk usaha yang tidak baik atau usaha yang dibenci
maupun ukrawi.
23
Muhammad Abu Zahrah, Al-Jarimah wa Al-Uqubah fi Al-Fiqh
Al-Islamy, Maktabah Al-Angelo Al-Mishriyah, kairo, Hlm. 22.
24
Ibid, Hlm. 22
30
ات َش ْر ِعيَّةٌ َز َج ُراللَّهُ تَ َع َاَل َعْن َها ِِبَ ٍّد أ َْوتَ ْع ِزيْ ِر ِ
ٌ اَ ْْلََرائ ُم ََْمظُْوَر
Artinya: jarimah adalah perbuatan-perbuatan yang
dilarang oleh syara‟, yang diancam dengan hukuman had
atau ta‟zir.25
25
Al Mawardi, Al-Ahkam As-Sulthaniyah, Maktabah Musthafa
Al-Baby Al-Halaby, Mesir, 1973, Cet III, Hlm. 219. Juga Lihat: Abi
Ya‟la Muhammad Ibn Husain, Al-Ahkam As-Sulthaniyah, Maktabah
Ahmad Ibn Sa‟ad, Surabaya, 1974, Cet III, Hlm. 257.
26
Mr. Tresna, Asas Hukum Pidana, PT Tiara, Jakarta, 1959,
Hlm. 27.
27
Ibrahim Anis, et al. Al-Mu‟jam Al-Wasith. Juz II Dar Ihya „At-
Turats Al-Arabiy, t.t halaman 612.
31
dan mendekati pengertian istilah, lafadz tersebut bisa diambil
dilakukannya.28
28
Ibid., halaman 613
29
Anton M.Moeliono, et.al. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta, cetakan II, 1989, halaman 315
32
positif di Indonesia, istilah hukuman hampir sama dengan
30
Wirjono Projodikoro, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia,
PT Eresco, Jakarta-Bandung, 1981 cetakan III, halaman 1
31
Mustafa Abdullah dan Ruben Ahmad, Intisari Hukum Pidana.
Ghalia Indonesia, Jakarta, cetakan I, 1983, halaman 47
32
Abdul Qadir Audah, At-Tasyri, Al-Jina‟iy AL-Islamiy, Juz 1,
Dar Al-Kitab Al-Araby. Beirut lt.halaman 609.
33
Dari definisi tersebut dapatkah dipahami bahwa
34
ْ )اَ ْ ِْل
b. Perbaikan dan Pendidikan (ُص ََلحُ َوالتَّ ْه ِذ ْيب
35
dapat menghindarkan diri dari hukuman akhirat.
36
terwujudlah rasa keadilan yang dapat dirasakan oleh
menyerangnya.
33
A. Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, Bulan Bintang,
Jakarta, ccetakan IV, 1990,halaman 257
37
unsur negatif seperti berlebihan dan melampaui batas
3) Fase Kemanusiaan
34
M. Nurul Irfan, Fiqh Jinayah, hlm 16.
38
hukumannya telah ditentukan oleh syara‟ dan tidak ada
35
Mahmud Syaltut, Al Islam „Aqidah wa Syari‟ah, Dar Al
Qalam, cetakan III. 1966, halaman 296.
39
b. Jarimah qishash dan diat adalah jarimah yang diancam
36
Mahmud Syaltut
40
dalam arti bahwa korban atau keluarganya memberikan
c. Jarimah Ta‟zir
37
Ibrahim Anis, Abdul Halim Muntasir,dkk., Al Mu,jam Al-
Wasith, hlm. 598.
38
Dr. Abdul Aziz, „Amir, At Ta‟zir fi Asy Syari‟ah Al Islamiyah,
Dar al Fikr Al „Araby, cetakan IV, 1969, halaman 52.
39
Al Mawardi, op cit., halaman 236.
41
secara global saja. Artinya pembuat undang-undang tidak
42
c. Unsur-Unsur Hukum Pidana Islam
hukuman.
40
Ahmad Wardi, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam (fiqh
Jinayah), PT Sinar Grafika. Jakarta: 2006 hlm 28.
43
B. Pelecehan Seksual di Media Sosial (cyberporn)
1. Pengertian Cybercrime
offence), dimensi baru dari high tech crime, dimensi baru dari
41
Diedit kembali dari makalah pada seminar Nasional Cyber
Law di STHB, Bandung, Hotel Grand Aquila, 9 April 2001
44
memperoleh uang, barang atau keuntungan lainnya atau
yaitu:
42
Puslibitang Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI,
Naskah Akademis Kejahatan Internet, (cybercreima), 2004, hlm. 4.
45
“computer criminaliteit”. Dengan perkembangannya jaringan
43
Internet adalah sebuah jaringan dari sekumpulan jaringan
networks of network yang terdiri dari jutaan komputer yang dapat
berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan suatu aturan
komunikasi jaringan komputer (protokol) yang sama. ( Agus Rahardjo,
Op., Cit., Hlm. 60 ). Bagi orang awam, internet adalah sebuah teknologi
baru yang mampu membantu beragam kinerja. Mulai dari tugas sekolah,
kampus, tugas mencari data atasan, berkirim email, membaca berita dan
banyak lagi. Merry Magdalena dan Maswigantoro, Op. Cit., hlm. Vii.
46
diperluas dalam lingkup dunia yang dijelajah oleh sistem
orginator to reciptient).44
44
Didik M. Arief Mansur dan Elisataris Ghultom, cyber Law-
Aspek Hukum Teknologi Informasi, (Bandung: Refika Aditama, 2005),
hlm. 10.
45
Seorang coloumnist asing The New York Times dalam
bukunya “World is Flat: A Breif History of the Twenty-first Century”
menggambarkan bagaimana peradaban dunia saat ini. Friedman
menggambarkan bagaimana peradaban dunia saat ini. Friedman
menggambarkan bahwa globalisasi merupakan hal yang tidak bisa
ditolak lagi oleh setiap bangsa. Friedman memaparkan tiap tahapan-
tahapan globalisasi secara rinci. Globalisasi menurut friedman terjadi
pada hampir di seluruh negara di dunia. Globalisasi yang dijabarkan
termasuk didalamnya juga pengaruh besar teknologi informasi dalam
47
perubahan dalam seluruh aspek kehidupan manusia, terutama
masyarakat.
48
Berbeda dengan kejahatan konvensional, yang bercirikan
47
Budi Suhariyanto, Tindak Pidana Teknologi Informasi
(cybercrime) Urgensi Pengaturan dan Celah Hukum, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta: 2013. Hlm 60
49
tantangan tersendiri bagi perkembangan hukum di Indonesia.
48
Kemajuan teknologi telah mengubah pandangan manusia
tentang berbagai kegiatan yang selama ini hanya dimonopoli oleh
aktivitas fisik belaka. Lahirnya internet mengubah paradigma
komunikasi manusia dalam bergaul, berbisnis, dan juga berasmara.
Internet mengubah konsep jarak dan waktu secara drastis sehingga
seolah-olah dunia menjadi kecil dan tak terbatas. Agus Rahardjo., hlm. 59.
49
Abdul Wahid dan M. Labib, Kejahatan Mayantara
(cybercrime), (Bandung: Refika Aditama, 2005), hlm. 76.
50
2) Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan
2. Bentuk-Bentuk Cybercrime
50
Budi Suhariyanto, Tindak Pidana Teknologi Informasi
(cybercrime) Urgensi Pengaturan dan Celah Hukum, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta: 2013. Hlm. 14
51
a. Kejahatan-kejahatan yang menyangkut data atau
informasi komputer.
software komputer.
penunjangnya.
51
Didik M Arief Mansur dan Elisataris Ghultom, Op. Cit., hlm. 9-10
52
a. Unauthorized acces to computer system and service
b. Illegal contents
c. Data forgery
d. Cyber espionage
53
e. Cyber sabotage and extortion
g. Infregments of privacy
52
Budi Suhariyanto, Tinjauan Umum Mengenai Cybercrime PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta: 2013.hlm 16
54
akan dapat merugikan korbannya secara materiil maupun
55
Pada kasus ini penjahat melakukan penetrasi ke
53
Merry Magdalena dan Maswigrantoro Roes Setyadi, hlm. 38
54
Ade Arie Sam Indradi, Carding-Modus Operandi, Penyidikan
dan Penindakan, (Jakarta: Grafika Indah, 2006), hlm. 1.
55
Harian Merdeka, Indonesia Lahan Cybercrime, Rabu, 1 April
2009, hlm. 11
56
Kejahatan (cybercrime) internet yang marak di
(hacking)
56
Warta Ekonomi No. 9, 5 Maret 2001 hlm. 12.
57
Menurut Jhon. S. Tumiwa pada umumnya tindakan
Spamming
sosial (cyberporn)
58
perbuatan yang tidak senonoh/ cabul, sedangkan grafi adalah
berlaku saat ini terdiri dari dua kelompok tindak pidana yaitu
57
Ungkapan serupa dikemukakan oleh George Jellink bahwa the
law as an ethical minimum ( Stephan Schafer, The Political Criminal,
1973, hlm. 67); juga terlihat dalam ungkapan Alfred Denning bahwa
without religion there can be no morality, and without morality there
can be no law ( Oemar Senoadji, Mass Media dan Hukum, 1977, hlm.
141).
59
kejahatan kesusilaan (diatur dalam Bab XIV Buku II) dan
58
Lihat Pasal 282 Jo. 233 Jo. 534 Jo. 535 KUHP
59
Adami Chazawi (iii), Tindak Pidana Mengenai Kesopanan,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hlm.22
60
BAB III
HUKUMAN BAGI PELAKU PELECEHAN SEKSUAL
ATAU KESUSILAAN DI DALAM MEDIA SOSIAL
(CYBERPORN) DITINJAU DARI HUKUM POSITIF
61
dengan mengedarkan surat tanpa diminta,
menawarkannya atau menunjuk sebagai bisa diperoleh,
dan diancam, jika ada alasan kuat baginya untuk
menduga bahwa tulisan, gambar, atau benda itu
melanggar kesusilaan, dengan Pidana paling lama
sembilan bulan atau Pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah.
3. Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut
dalam ayat pertama sebagai pencarian atau kebiasaan,
dapat dijatuhkan pidana penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau pidana denda paling banyak tujuh
puluh lima ribu rupiah.
film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi,
tarik :
60
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Direktorat
Jendral Peraturan Perundang-Undangan, Rancangan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomer... Tahun .... Tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana, ( Derektorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan,
2004 ), hlm. 117-120.
62
a. Bagian tubuh tertentu yang sensual dari orang dewasa;
b. Ketelanjangan tubuh;
bergoyang erotis;
berlawanan jenis;
63
objek pembuatan tulisan, suara rekaman suara, film atau yang
dan pidana denda paling sedikit kategori III dan paling banyak
Kategori V.
61
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Rancangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomer ... Tahun ... tentang Kitab
Undang-Undang Pidana, ( Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-
64
setiap orang membuat tulisan, pemufakatan jahat melakukan
65
bagian ini juga perlu dikemukakan tentang ketentuan pidana
1917 No. 49, 645) yang mulai berlaku pada tanggal 1 januari
62
Hermein Hadiati Koeswadji, Perkembangan macam-macam
Pidana dalam Rangka Pembangunan Hukum Pidana, Cet. 1. (Banudng:
Alumni, 1995), 1.
66
berupa sejumlah uang yang wajib dibayar oleh terpidana
dengan:
67
b. Pidana mati, pidana seumur hidup, atau pidana penjara
kategori VI.
68
yaitu63, pornografi adalah gambar sketsa, ilustrasi, foto,
berbadan hukum.
63
Neng Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi, Fajar
Interpratama offset, Jakarta: 2013. Hlm, 331.
69
melakukan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak
70
orang lain itu tidak perlu di hadapan para remaja. Pendapat ini
kualifikasi remaja
2) gambar;
3) benda;
71
yang setiap orang dapat melihatnya dengan leluasa.
(2) kulit; dan (3) isi yang dapat terbaca oleh orang -orang
72
Misalnya si pembuat mempertunjukkan Dipaksa.
seorang perempuan.
73
dalam pasal ini tidak ditegaskan, perbuatan cabul dapat
ke alat kelaminnya.
74
objek tindak pidana secara implisit atau terselubung ada
64
S.Wojowasito. Kamus Umum Belanda Indonesia, Jakarta,
Ichtiar Baru van Hoeve, 1999, hlm 407.
75
merupakan objek perbuatan menawarkan, menyerahkan,
dan lain-lain.
76
memperlihatkan tulisan, gambar, atau benda melanggar
Rp. 9000,-,
telah diketahuinya.
77
tulisan, gambar atau benda yang melanggar kesusilaan,
menggugurkan kehamilan.
78
lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda
283.
65
Chazawi Adami, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 11.
79
tersebut, memasukkan kedalam negri,
80
sebagai bisa diperoleh, dan diancam, jika ada alasan
rupiah.
Pasal 284-296,
66
Chazawi Adani, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 23.
81
Adapun yang termasuk pelanggaran kesusilaan menurut
KUHP (532-535)
67
Chazawi Adani, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 43.
68
Ibid., hlm. 49.
82
barang yang dapat merangsang nafsu birahi para
remaja maupun secara terang-terangan atau dengan
menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjuk sebagai
bisa didapat, tulisan atau gambar yang dapat
membangkitkan birahi para remaja, diancam dengan
pidana kurungan paling lama dua bulan atau pidana
denda paling banyak tiga ribu rupiah.
d. Barangsiapa menawarkan memberikan untuk terus
atau sementara waktu, menyerahkan atau
memperlihatkan gambar atau benda yang demikian,
pada seseorang yang belum dewasa dan dibawah
umur tujuh belas tahun;
e. Barangsiapa memperdengarkan isi tulisan yang
demikian di muka seorang yang belum dewasa dan
dibawah umur tujuh belas tahun.
5. Pasal 534
Barangsiapa secara terang-terangan
mempertunjukkan sesuatu sarana untuk mencegah
kehamilan maupun secara terang-terangan atau tanpa
diminta menawarkan, ataupun secara terang-terangan atau
dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjuk
sebagai bisa didapat, sarana atau perantaraan (diensten)
yang demikian itu, diancam dengan pidana kurungan
paling lama dua bulan atau pidana denda paling banyak
tiga ribu rupiah.69
6. Pasal 535
Barang siapa secara terang-terangan
mempertunjukkan suatu sarana untuk menggugurkan
kandungan, maupun secara terang-terangan atau tanpa
diminta menawarkan, ataupun secara terang-terangan atau
dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjuk
sebagai bisa didapat sarana atau perantaraan yang
demikian itu, diancam dengan pidana kurungan paling
69
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika,
2011, hlm., 183.
83
lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratu rupiah.70
dalam pasal 27 Ayat (1), (2), (3), dan ayat (4), dipidana penjara
70
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika,
2011, hlm., 184.
84
Pasal 45 UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
1. Setiap orang;
2. Dengan sengaja;
71
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
85
ayat 1 UU ITE yang dimaksud dengan sengaja ialah tahu dan
kesusilaan ;
3. Perbuatan cabul
86
Perbedaan lain ialah orang yang dipaksa pada perkosaan
87
berhubungan alat kelamin atau bagian tubuh lainnya yang
dalam UU ITE
72
Adami Chazawi, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, PT
Raja Grafinfo Persada, Jakarta: 2005, Hlm, 78-80.
73
Amandemen Undang-undang ITE, Informasi dan Transaksi
Elektronik ( UU RI NO. 19 Tahun 2016 ), (Sinar Grafika: Jakarta Timur,
2017). Hlm. 3
88
mendistribusikan dan/ atau mentransmisikan dan/atau
kesusilaan” .
pasal 27 Ayat (1), (2), (3), dan ayat (4), dipidana penjara
89
sebagaimana arti dari istilah kesusilaan pada umumnya
tafsiran atas Pasal 281, 282, 283, 532, 534, dan 535, maka
dalam pasal 411 sampai 416, Pasal 420, dan Pasal 422 RUU-
74
Budi Suharyanto, Tindak Pidana Teknologi Informasi
(cybercrime), Urgensi Pengaturan dan Celah Hukumnya, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2013), Hlm. 163.
75
Neng Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi, Fajar
Interpratama offset, Jakarta: 2013.Hlm 129.
90
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kesusilaan
adanya wanita dan pria mandi di kali yang kelihatan dari jalan
76
Ibid., hlm. 228
77
R.Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP),
(Bogor: Politeia, 1996), hlm. 295.
91
adalah sebagaimana kesusilaan dalam arti istilah sebenarnya,
92
C. Contoh Kasus dalam Perkara Putusan Nomer 393/Pid.B/
2014/ PN.Pdg
Pekerjaan : Polri ;
Dengan dakwaan
pukul 03.30 Wib atau pada waktu dalam bulan Mei 2014,
93
Kec. Padang Timur kota Padang atau pada tempat dimana
Rabu tanggal 03 Mei 2014 sekira pukul 03. 30 wib saksi korban
saya, kakak suka nggak kalau kemaluan tebalnya itu saya jilat
kak).
atau sms lagi yang berisi (bolehkan kalau saya onani sambil
pesan singkat atau sms lagi yang berisi (bh sama celana dalam
94
nya warna apa sich kak) terdakwa juga mengirim pesan singkat
kak..kemaluan kakak bulu lebat atau botak kak?) selain itu pada
pukul 03.53 wib terdakwa mengirim pesan singkat atau sms yang
berisi (mau ndak saya kirim photo kemaluan saya kak) kemudian
pada pukul 03.55 wib pesan singkat atau sms dari terdakwa yang
03.58 wib pesan singkat atau sms dari terdakwa berisi (o body
95
Informasi dan Transaksi Elektronik atau Dakwaan Kedua
berikut :
1. Setiap orang;
96
atas kesalahan terdakwa, maka terhadap terdakwa dapat
2. Dengan sengaja;
melanggar kesusilaan;
97
pidana “ Tanpa Hak dengan sengaja mentransmisikan
kesusilaan “
bulan;
dijatuhkan ;
menyentak kita semua. Ulasan ini ingin membahas sisi lain dari
98
dalam usaha mediasi ini ujung-ujungnya membujuk agar perawat
adanya perekaman.
bagian yang tidak adil dan mengusik rasa keadilan. Dari dua hal
ini diinvestigasi. 78
78
Derektori Putusan Pengadilan Negeri Padang
99
BAB IV
ANALISIS HUKUM ISLAM BAGI PELAKU PELECEHAN
SEKSUAL ATAU KESUSILAAN DI MEDIA SOSIAL
(CYBERPORN)
ٓ َ َٰ َ َ َ ُ َّ َ َ ّ ْ ُ َ َ َ َ
حشة َو َسا َء َسبِيلِ ٱلزن ى إِنهۥ َكن ف
ِ وَل تقربوا
100
Artinya: dan janganlah kamu mendekati zina,
sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk.
101
agama, keturunan, dan harta, serta kehormatan diri.
79
Rohan Colier, 1998, Pelecehan Seksual Hubungan Dominasi
Masyarakat dan Minoritas, Yogyakarta: PT. Tiara Yogya, hlm 4
80
„Audah, „Abd al-Qadir, 2011, At-Tasyri’ al-Jinai al-Islami,
Jilid I, Hlm. 64.
102
Ta’zir,81 adalah sebagai berikut, hukuman mati, hukuman
peradilan).82
Menurut al-Mawardi
ُ ُ ْ َ ْ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ٌ ْ ْ َ ُ ْ ْ َّ َ
اْل ُد ْود ب لم تْشع فِيها
ِ واتلع ِز ير تأ دِ يب لَع ذ نو
Ta’zir itu adalah hukuman pendidikan atas dosa (tindak
pidana) yang belum ditentukan hukumnya oleh syara‟
81
„Audah, „Abd al-Qadir, 2011, At-Tasyri’ al-Jinai al-Islami, Jilid
I, hlm. 557.
82
Zahrah, al-Imam Muhammad, t.th., al-Jarimah, hlm. 75
83
Al-Mawardi, Abi al-Hasan „Ali bin Muhammad bin Habib al-
Basri al-Bagdadi, 1970, Al-Ahkam As-Sult aniyyah, Hlm. 236.
103
Menurut hukum Islam, seperti difatwakan Majelis
84
Saat ini, larangan berkhalwat tidak hanya ditempat-tempat
sunyi, karena ditempat-tempat ramaipun banyak orang-orang dewasa
yang melakukan perbuatan tidak senonoh atau cabul, misalkan di kereta
api yang berdesak-desakan, ataupun di mobil bus umum, maupun di
104
mukhrimnya, 85 ataupun antara laki-laki dengan laki-laki
(lesbian).
105
Islam bahwa sistem pembelajaran terhadap anak itu wajib
Karena itu, dalam Surat An-Nur ayat 58-61 diatur tentang tata
107,
86
Departemen Agama, Op. Cit, Hlm. 554-555
87
Neng Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi, Fajar
Interpratama offset, Jakarta: 2013. Hlm, 92
106
َ َ َ َََٓ
َ ك إ ََّل َر
َ ۡحة لّ ِل َعَٰلَه
ي ِ ِ َٰونا أرسلن
”dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi alam semesta”. 88,
88
Dapartemen Agama, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Semarang:
Wicaksana, 1993) hlm 549-551
89
Lihat Mahmud Saedon Awang Othman, An Introduction to
Islamic Law Of Evidence, Translatetd by Raden Ahmad Shauki R.
Hisam, 2nd., ( kuala lumpur: The Open Press, 2000), pp. 39-40: Lihat Al
Mubarak,., Jilid 6 Hlm. 41. Lihat kembali, Op.cit., T. 144. Lihat
Haliman,.. Hlm. 391-392; Lihat Kamali, Ibid. Lihat pula Haliman, Ibid.;
Lihat Doi, Shar‟ah.. hlm 226. Lihat Hood,. 25-26. Lihat al-maliki., Hlm.
239-240, 285-289.
107
yang qat’i (pasti) maupun ketentuan yang zanni (sangkaan)
108
maka akan merusak generasi bangsa, seperti tidak adanya rasa
109
hukuman pokok berupa jilid, pelaku jarimah ta’zir juga dapat
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
111
berupa jilid, hukuman berupa peringatan keras, dicela,
B. Saran
elektronik.
C. Penutup
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Nur Hanifah
Tempat Tgl Lahir : Semarang, 16 April 1995
Alamat : Jl, Limbangan Km 1 Dusun Penaton
Rt 007 Rw 007, desa Boja, Kabupaten
Kendal.
No. HP : 085713139216
E-mail : hany.nihany@yahoo.co.id
B. Riwayat Pendidikan
1. TK : TK Ngasem Bandungan
2. SD : SDN 06 Boja Kendal
3. SMP : SMP Pondok Modern Selamat Kendal
4. SMA : SMA Pondok Modern Selamat Kendal
NUR HANIFAH
NIM: 1402026002