Khotimatul Husna - Khotimatul Husna
Khotimatul Husna - Khotimatul Husna
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuh Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Khotimatul Husna
NIM 11150184000068
Yang Mengesahkan
Pembimbing
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Yang Mengesahkan
Pembimbing
ii
SURAT UJI REFERENSI
JAKARTA
2020
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul Analisis
Deskriptif Pembelajaran Mitigasi Bencana Alam Gunung Meletus Dalam Buku
“Aku Tahu Gunung Meletus” yang disusun oleh Khotimatul Husna, NIM
11150184000068, Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 23 April
2020.
Diuji oleh,
Pembimbing
iii
Maila Dinia Husni Rahiem, M.A., Ph.D.
iv
ABSTRAK
Kata Kunci: Analisis Buku, Buku Anak, Buku Bencana, Gunung Meletus,
Pembelajaran Mitigasi.
v
ABSTRACK
vi
KATA PENGANTAR
vii
dan takzim penulis, yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat,
membimbing, dan memberikan motivasi kepada penulis.
8. Putri Febrianti, selaku penulis Buku Anak Seri Pengetahuan Bencana Alam
“Aku Tahu Gunung Meletus.”
9. Kepada orang tua, abah (almarhum) dan ibu yang senantiasa memberikan
dukungan moril maupun materil dan tak henti-hentinya memberikan doa
kepada penulis tanpa pamrih. Tanpa beliau penulis tidak akan bisa sampai
pada tahapan ini. Semoga Allah selalu melimpahi kasih sayang, rizki, dan
kenahagiaan kepada beliau.
10. Ketujuh kakak penulis yang selalu memberikan motivasi dan doanya. Tanpa
kasih sayang dan perjuangan yang mereka berikan, penulis mungkin tidak bisa
sampai pada titik ini. Semoga Allah senantiasa melindungi dan melimpahi
rahmat kasih sayang kepada mereka.
11. Kawan yang sangat saya sayangi dan akan saya rindukan Baiq, Khansa, Maya,
serta Nike yang bersdia menemani dan menjaga saya di perantauan ini. Tidak
lupa teman diskusi skripsi saya, Fira Widiastuti yang senantiasa menjadi alarm
pengingat dan penyemangat saya untuk mengerjakan skripsi, teman aneh saya
Aqilah, Mupideh, Nufus, dan Saly yang membantu meringankan kesedihan di
perantauan ini. Eva SZ teman seperjuangan saat revisi proposal.
12. Seluruh teman-teman Jurusan Pendidikan Islam Anak Dini angkatan 2015
yang telah berjuang bersama.
13. Teman tebaik saya Numa dan Nisa yang tergabung dalam Kosan95s! Cute
Girls yang selalu membawa saya mengelilingi kota perantauan dan
memasakkan makanan yang sehat dan bergizi.
14. Teman Organisasi saya Bibeh, Rama, Dhea, Ume, Umam, Nazi, Farid,
Jayanti, Novi, dan Nisa Marawis yang telah bersedia membantu saya
berproses menjadi dewasa.
15. Segenap keluarga besar Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR) yang telah
mendewasakan saya.
16. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terima kasih
atas bantuan, nasihat, dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
viii
Terlepas dari semua itu, peneliti menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan dan penulisan proposal skripsi ini. Oleh karena itu,
peneliti menerima saran dan kritik yang membangun dari para pembaca proposal
skripsi ini. Akhir kata peneliti berharap semoga karya ilmiyah ini dapat
memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.
ix
DAFTAR ISI
x
e. Macam-macam/ Jenis Gunung Meletus ....................... 15
f. Damapak Gunung Meletus .......................................... 16
g. Definisi Mitigasi ........................................................ 17
h. Mitigasi Gunung Meletus Menurut Badan Nasional
penanggulangan Bencana (BNPB) .............................. 17
i. Definisi Pembelajaran ................................................ 19
j. Definisi Buku Bacaan Anak Usia Dini ........................ 19
k. Kriteria Buku Bacaan Anak yang Menarik .................. 20
l. Manfaat Buku Bacaan Anak Usia Dini ........................ 20
m. Pentingnya Buku Bacaan Anak Tentang Bencana ...... 21
B. Penelitian yang Relevan .......................................................... 22
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu Penelitian ...................................................................... 26
B. Metode Penelitian .................................................................... 27
C. Sumber Data ............................................................................ 27
D. Prosedur Penelitian .................................................................. 28
E. Rencana Pengujian Keabsahan Data ........................................ 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 32
B. Gambaran Umum Buku “Aku Tahu Gunung Meletus” .......... 33
C. Informasi Partisipan ............................................................... 33
D. Pedoman Mitigasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
.................................................................................................. 35
E. Paparan Data Hasil Penelitian .............................................. 43
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan .................................................................................. 66
B. Implikasi .............................................................................. 66
C. Saran ........................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 74
xi
DAFTAR GAMBAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tampilan dan penyampaian mitigasi dalam buku “Aku Tahu Gunung
meletus” ..................................................................................................... 45
Gambar 4.2 Tampilan dan penyampaian mitigasi dalam buku “Aku Tahu gunung
Meletus” ..................................................................................................... 46
Gambar 4.3 Suasana kejadian gunung meletus pada sampul buku ............ 49
Gambar 4.4 Buku memberikan gambaran suasana kejadian gunung meletus pada
halaman pertama ........................................................................................ 50
Gambar 4.5 Buku memberikan gambaran suasana kejadian gunung meletus dan
menggunakan perumpamaan yang mudah dipahami .................................. 52
Gambar 4.7 Kata tim SAR, kata asing yang tidak memiliki perumpamaan dan
tidak mudah dimengerti oleh anak ............................................................. 55
Gambar 4.8 Bahasa yang digunakan masih belum dimengerti anak .......... 55
Gambar 4.10 Seruan untuk mengikuti arahan tim SAR atau tim penolong
.............................................................................................................. 58
Gambar 4.11 Mitigasi untuk menjauh dari jalur lahar dingin ataupun lahar dingin
itu sendiri ................................................................................................... 58
Gambar 4.12 Himbuan untuk menjauh dari gunung meletus sejauh 10 km sampai
15 km ......................................................................................................... 62
Gambar 4.13 Seruan untuk mengikuti arahan tim SAR atau tim penolong .. 63
xiii
Gambar 4.14 Penjelasan mitigasi bencana alam gunung meletus untuk menjauhi
jalur lahar dingin dan lahar dingin ............................................................. 63
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dedi Herman, Geografi Bencana Alam, (Depok : Rajawali Pers), 2015, hal. 1
2
Lisa Christie Gosal, dkk., Analisis Spasial Tingkat Kerentanan Bencana Gunung Api
Lokon Di Kota Tomohon, (Manado: Universitas Sam Ratulangi, 2018), vol. 5, hal.229
3
Hery Haryono, Indonesia Memiliki 127 Gunung Api Aktif, 2012, hal.1,
(http://lipi.go.id/berita/single/Indonesia-Memiliki-127-Gunung-Api-Aktif/7448), diakses pada
tanggal 6 Juli 2019 jam 13.49.
1
2
4
Jonner Hasugian, Urgensi Literasi Informasi Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Di
Perguruan Tinggi, (Medan: Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, 2008), vol. 4, hal.
35
5
BBC NEWS Indonesia, Buku Pelajaran Berunsur Pornografi Ditarik, 2013, hal. 1,
(https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2013/07/130712_pendidikan_bukupelajaran ),
diakses pada tanggal 12 Juli 2020 jam 08.04
4
peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah, buku yang memiliki pengetahuan
yang ada di lingkungan sekitar mereka, misalnya buku tentang bencana alam.
Buku bacaan tentang pengetahuan bencana alam yang diterbitkan di
Indonesia sangatlah banyak. Berbagai variasi buku bacaan tersebut sangat
membantu penduduk Indonesia untuk lebih mengenal gejala dan akibat dari
bencana alam. Bahkan ada pula buku yang khusus membahas tentang salah
satu bencana alam yang sering terjadi seperti banjir, tsunami, gunung meletus,
dll. Buku-buku yang bertemakan tentang bencana ini sangat membantu
penduduk Indonesia, terlebih orang awam yang tinggal di daerah yang jauh
dari gunung api aktif. Buku tersebut akan membantu untuk mengetahui tanda-
tanda yang diberikan oleh bencana alam tertentu, misalnya gunung meletus.
Namun tidak hanya tanda-tanda saat akan terjadi, saat terjadi, dan setelah
terjadinya bencana gunung meletus, tetapi mitigasi apa saja yang bisa
dilakukan. BNPB sendiri juga mengeluarkan berbagai macam buku tentang
bencana alam, salah satunya adalah buku yang berjudul Buku Saku Tanggang
Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang ditujukan pada masyarakat
sekitar khususnya orang dewasa.
Seperti yang kita ketahui, salah satu bencana alam yang pernah terjadi di
Indonesia adalah tsunami, bencana yang memakan banyak korban jiwa yang
menyebabkan trauma utuk beberapa orang yang mengalaminya. Bencana alam
tsunami yang terjadi pada akhir tahun 2004 tersebut tidak hanya terjadi di
Indonesia, namun juga terjadi pada 13 negara lainnya, Indonesia menjadi
negara yang terkena dampak yang begitu parah,6 namun selain Indonesia,
Thailand juga menjadi negara yang cukup parah terkena dampak dari tsunami
tersebut. Namun pada sekitar pantai Phuket yang berada di negara Thailand
hanya memakan sedikit korban jiwa, hal ini dikarenakan ada seorang anak
yang melihat surutnya air di pantai tersebut dan anak tersebut teringat akan
pelajaran tentang tanda-tanda tsunami yang diberikan gurunya di sekolah.
Seketika anak tersebut mengatakan pada ayahnya bahwa akan terjadi bencana
6
Wiki Pedia, Gempa dan Tsunami Samudra Hindia 2004, hal. 1,
(https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_dan_tsunami_Samudra_Hindia_2004), diakses pada
10 Juli 2020 jam 08.47
5
alam tsunami. Ayah dari anak tersebut langsung pergi ke tempat penjaga
pantai yang berada di sekitarnya untuk menyampaikan apa yang telah
dikatakan oleh anaknya. Bersama dengan penjaga pantai, mereka langsung
memberi peringatan kepada pengunjung untuk segera menjauh dari pantai dan
menuju tempat yang tinggi. Berkat kepercayaan sang ayah pada anaknya,
lebih dari seratus nyawa terselamatkan dari bencana alam tersebut. Dari cerita
tersebut dapat kita ketahui bahwa kepercayaan yang dimiliki ayah kepada
anaknya sangatlah besar dan membantu meminimalisir dampak terjadinya
bencana alam tsunami. Selian itu tidak dapat dipungkiri lagi bahwa siswa
memiliki peran yang cukup besar untuk membantu pemeritah mengurangi
dampak dari bencana alam yang terjadi.7
Berbagai macam buku yang diterbitkan dengan tema bencana alam
memiliki sasaran yang berbeda-beda. Tidak hanya buku yang ditujukan
kepada orang dewasa saja, namun ada juga buku bacaan yang ditujukan
kepada anak usia dini agar anak juga mengetahui tentang bencana alam yang
terjadi di Indonesia maupun di negara lain. Buku bacaan pengetahuan bencana
alam untuk anak terdiri dari beberapa buku dan setiap bukunya membahas satu
bencana saja, misalnya Buku Anak Seri Pengetahuan Bencana Alam “Aku
Tahu Gunung Meletus.” Buku yang ditujukan khusus kepada anak ini
membuat anak lebih mudah utuk memahami materi yang disampaikan dari
penulis buku tersebut. Pendidikan mitigasi bencana alam juga dapat diselipkan
dalam isi buku yang bertemakan bencana alam, hal ini membuat masyarakat
tidak hanya tahu tentang pengertian bencana alam yang dipaparkan, namun
juga dapat mengecilkan dampak negatif bencana alam dari penyelipan materi
pendidikan mitigasi bencana alam tersebut. Berdasarkan pengamatan peneliti
tentang pentingnya edukasi bencana alam dan mitigasinya, maka peneliti akan
menganalisa mitigasi bencana alam gunung meletus dalam Buku Anak Seri
7
Masterrayden, Raden Ahamad Fauzi-Regulus Abraham, Anak 12 Tahun Jadi Pahlawan
Saat Tsunami di Thailand, 2011, hal. 1 (https://regulusabraham.wordpress.com/2011/08/01/90/
diakses pada tanggal 10 Juli 2020 jam 08.38
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang maka dituliskan masalah-masalah
apa saja yang terkait topik yang mendorong peneliti unuk melakukan
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Ketidaksesuaian buku bacaan anak yang masih beredar di kalangan
masyarakat Indonesia yang sesuai dengan karakter dan apa yang
dibutuhkan anak usia dini.
2. Pembahasan tentang bencana alam yang diperuntukkan untuk anak usia
dini masih jarang ditemukan .
3. Kurangnya edukasi pada anak terhadap kewaspadaan gunung meletus.
4. Pembahasan tentang pendidikan mitigasi bencana alam yang jarang
ditemukan dalam buku yang memiliki sasaran kepada orang dewasa
maupun anak-anak.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pembahasan tentang mitigasi bencana alam
gunung meletus yang terdapat dalam Buku Anak Seri Pengetahuan Bencana
Alam “Aku Tahu Gunung Metelus” menurut standar PERMENDIKBUD
Nomor 8 Tahun 2016 Pasal 3 Ayat 6 Tentang Buku yang Digunakan Oleh
Satuan Pendidikan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tampilan dan penyampaian buku “Aku Tahu Gunung Meletus”
dengan standar PERMENDIKBUD Nomor 8 Tahun 2016 Pasal 3 Ayat 6
Tentang Buku yang Digunakan Oleh Satuan Pendidikan?
2. Bagaimana kesesuaian isi buku Aku Tahu Gunung Meletus dengan
pedoman mitigasi bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana?
7
E. Tujuan Penelitian
Tujuan Peneliti melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan tampilan dan penyampaian pendidikan mitigasi
bencana alam gunung meletus dalam buku “Aku Tahu Gunung Meletus”
menurut standar PERMENDIKBUD Nomor 8 Tahun 2016 Pasal 3 Ayat 6
Tentang Buku yang Digunakan Oleh Satuan Pendidikan.
2. Untuk mencari kesesuaian isi buku Aku Tahu Gunung Meletus dengan
standar Badan Nasional Penanggulngan Bencana.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi orang tua, guru TK/RA, bagi siswa, bagi
sekolah, bagi Kurikulum, dan bagi penulis buku anak. Adapun manfaatnya
diuraikan sebagai berikut ini:
1. Bagi Orang Tua
a. Sebagai referensi orang tua saat membelikan buku untuk anaknya.
b. Sebagai buku koleksi tambahan bacaan untuk anaknya di dalam
rumah.
c. Sebagai edukasi dini kepada anak agar tanggap bencana.
2. Bagi Guru TK/RA
a. Sebagai salah satu referensi guru untuk membuat rencana kegiatan
pembelajaran harian.
b. Sebagai bahan untuk mendongeng saat kegiatan belajar mengajar di
kelas.
c. Sebagai wawasan untuk persiapan saat bencana alam terjadi.
3. Bagi Siswa
a. Agar siswa mengetahui berbagai macam bencana alam dan
penanggulangannya sejak dini.
b. Agar siswa memiliki buku bacaan bencana alam yang mudah
dipahami.
c. Supaya siswa tanggap bencana sejak dini.
8
4. Bagi Sekolah
a. Sebagai referensi saat memilih buku untuk sekolah.
b. Sebagai bahan pembelajaran di sekolah.
c. Sekolah dapat menjadikan tambahan buku bacaan bencana alam untuk
koleksi buku sekolah.
5. Bagi Kurikulum/Kebijakan Pendidikan
a. Sebagai masukan materi bahan ajar.
b. Sebagai acuan untuk melakukan simulasi bencana alam.
c. Sebagai evaluasi buku bacaan untuk anak di sekolah.
6. Bagi Penulis Buku Anak
a. Sebagai acuan saat menulis buku anak.
b. Sebagai tema untuk penulisan buku anak.
c. Saran untuk memperkaya ide bagi penulis.
BAB II
A. Deskripsi Teoritik
Pada bagian ini peneliti akan membahas deskripsi teoritik dan landasan
teori dari penelitian ini.
1. Landasan Teori
Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Self-awareness dan
Teori Psikoanalisis. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua teori
tersebut:
a. Teori Self-awareness
Menurut Morin (2011) Self-awareness represents a complex
multidimensional phenomenon that comprises various self-domains
and corollaries. To illustrate, one can think about one’s past
(autobiography) and future (prospection). Similary, one can focus on
one’s emotions, thoughts, personality traits, preferences, goals,
attitudes, perceptions, sensations.8 Teori ini diartikan secara bebas
oleh peneliti sebagai berikut: kesadaran diri merupakan fenomena
multidimensi kompleks yang terdiri dari daerah seseorang dan akibat
yang semestinya. Sebagai ilustrasi, seseorang dapat berpikir tentang
masa lalunya (autobiografi) dan masa depan (prospek). Memusatkan
perhatian pada emosi, pikiran, sifat kepribadian, hak atau prioritas
(yang diutamakan), tujuan, sikap, persepsi, sensasi.
b. Teori Psikoanalisis
Teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud yang mengatakan bahwa
banyak dari perilaku manusia yang diatur oleh proses alam bawah
8
Dhita paranita ningtyas dan Duana Fera Risina, Peningkatan Self-awareness Anak Usia
Dini melalui mitigasi Bencana Gunung Meletus, (Yogyakarta: Al-Athfal, 2018), hal. 116
9
10
secara perlahan akan masuk ke dalam alam bawah sadar anak dan akan
muncul kembali saat anak merasa bahwa lingkungan sekitarnya merasa
tidak aman seperti yang telah dilihat dan dipahaminya dalam buku yang
anak baca. Anak akan teringat kembali pendidikan mitigasi bencana alam
gunung meletus yang ada di dalam buku tersebut.
Upaya yang dilakukan agar anak menjadi peduli terhadap dirinya
sendiri dengan cara membaca dan mengamati buku seri pengetahuan
bencana alam “Aku Tahu Gunung Meletus” untuk anak, dari buku tersebut
anak dapat mempelajari tentang gunung meletus berserta mitigasinya dan
anak dapat mengamati buku tersebut sebagai bahan belajar dan fondasi
untuk pengetahuannya di masa yang akan datang. Pembangunan rasa
peduli anak terhadap dirinya sendiri dengan membaca buku membuat anak
mengetahui lingkungan yang aman untuk dirinya sendiri. Seiring dengan
seringnya anak membaca buku tersebut membuat pengetahuan dalam buku
tersebut masuk ke dalam alam bawah sadar anak dan menjadi acuan dalam
pendidikan mitigasi untuk anak saat terjadinya bencana alam seperti
gunung meletus, karena setiap bencana yang datang tidak ada yang tahu
kapan persisnya bencana alam tersebut akan terjadi.
2. Kajian Literatur
Pada bagian ini penelitian akan menjelaskan tentang definisi bencana
alam, macam-macam/jenis bencana alam, bencana alam di Indonesia,
definisi gunung meletus, macam-macam/jenis gunung meletus, dampak
gunung meletus, definisi mitigasi, mitigasi penampilan gunung meletus
menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana, definisi pembelajaran,
definisi buku bacaan anak, kriteria buku bacaan anak yang menarik,
manfaat buku bacaan anak, dan pentingnya buku bacaan anak tentang
bencana alam. Berikut adalah uraian detailnya:
11
Giri wiarto, Tanggap Darurat bencana Alam, (Yogyakarta: Gosyen Publisshing, 2017),
hal.1
12
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana
13
Ramli Daud, dkk., Penerapan Pelatihan Siaga Bencana Dalam Meningkatkan
Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Komunitas, SMA Negeri 5 Banda Aceh, Jurnal Ilmu
Kebencanaan, Vol.1, 2014, hal. 28
14
Giri wiarto, loc. cit., hal. 5
15
Aldila Rahma, Implementasi Program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Melalui
Pendidikan Formal, Jurnal Varia Pendidikan, Vol. 30, 208, hal. 2
13
16
Mirza Desfandi, Urgensi Kurkilum Pendidikan Kebencanaan Berbabis Kearifan Lokal
Di Indonesia, Jurnal Sosio Didaktika, Vol. 1, No. 2, 2014, hal. 193
17
Neil Morris, Gempa Bumi, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo), hal. 2
18
Dwi Jokowinarno, Mitigasi Bencana Tsunami D Wilayah Pesisir Lampung, Jurnal
Rekayasa, Vol. 15, 2011, hal. 16
19
Riki Irfan, Selayang Pandang Gunung Api dan Energi Panas Bumi, (Bandung: Yrama
Widya, 2018), hal. 1
20
Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana olen Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, (Jakarta: Humas BNPB, 2018), Cet. III, hal. 38
21
Nuryadi dan Suci Agustiarini, Analisis Rawan Kekeringan Lahan Padi Kabupaten
Banyuwangi Jawa Timur, Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Vol. 5, 2018, h. 29
22
Giri Wiarto, op. cit., hal. 83
23
Aryono D. Pusponegoro dan Ahmad Sujudi. Kegawatdaruratan Bencana, (Jakarta:
Rayyana Komunikasindo, 2015), hal. 514
14
24
Nurjanah dkk, Manajemen Bencana, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 81
25
Nurjanah dkk, Ibid., hal. 83-85
26
Rahayu dkk, Dampak Erupsi Gunung Merapi Terhadap Lahan dan Upaya-upaya
pemulihannya, Jurnal of Sustainable Agriculture, Vol. 29, 2014, hal. 62
15
27
Riki Irfan, op.cit., hal.1
28
Bambang Ruwanto, Gunung Meletus, (Yogyakarta: Kanisius, 2008), hal. 1
29
Riki Irfan, Op. cit., hal. 5-6
16
30
Fitriani Agustin dan Sutikno Bronto, Volkanostratigrafi Inderaan Jauh Kompleks
Gunung Api Gede dan Sekitarnya, Jawa Barat, Indonesia, Jurnal Geologi dan Sumberdaya
Mineral, Vol. 20, No. 1, 2019, hal. 10
31
Riki Irfan, op. cit.., hal.7-8
17
g. Definisi Mitigasi
Indonesia sebagai salah satu negara yang rawan bencana telah
merancang undang-undang yang mengatur tentang penanggulangan
bencana, dalam undang-undang tersebut terdapat pengertian dari
mitigasi, yaitu mitigasi adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan
secara terus-menerus dan bertujuan untuk meminimalisir dampak dari
bencana melalui pembangunan fisik dan kesiapsiagaan dalam
mengadapi bencana.32 Menurut Raden Cecep Eka Permana dkk dalam
jurnal yang ditulisnya mengatakan bahwa mitigasi adalah usaha yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana atau mengecilkan
kemungkinan dampak yang didapat dari bencana tersebut.33
Sedangkan menurut Giri Wiarto dalam bukunya mengatakan bahwa
mitigasi adalah usaha yang dilakukan secara terus-menerus untuk
mengecilkan risiko dari bencana alam terhadap manusia dan harta
benda.34
32
Republik Indonesia, Undang-undang Dasar Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007
Tentang Penanggulangan Bencana
33
Raden Cecep Eka Permana, dkk., Kearifan Lokal Tentang Mitigasi Bencana Pada Masyarakat
Baduy, Jurnal Kajian Budaya, Vol. 15, 2011, h. 68
34
Giri Wiarto, Op.Cit., hal. 15
18
i. Definisi Pembelajaran
Belajar yang menjadi dasar kata pembelajaran memiliki
pengertian sebagai proses dari seseorang untuk berubah melalui
kegiatan atau prosedur latihan.36 Perubahan yang ingin dicapai oleh
seseorang harus melalui proses dari kegiatan atau latihan yang
dilakukannya, usaha inilah yang disebut dengan pembelajaran.
Menurut pendapat lain pembelajaran adalah proses yang dilakukan
secara sengaja oleh seseorang dan direncanakan agar terciptanya
aktivitas belajar dalam diri seseorang tersebut.37 Slameto mengatakan
bahwa belajar adalah suatu proses dalam sebuah usaha seseorang agar
medapatkan hasil perubahan dalam berpikir dan bertindak.38
35
Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana olen Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, (Jakarta: Humas BNPB, 2018), Cet. III, hal. 38hal. 35-37
36
Martina, Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 9 Tulung Selapan Kabupaten Oki, Junal PAI
Raden Fatah, Vol. 1, 2019, hal. 166
37
Raja Usman, Penggunaan Metode Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Telepon Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Kundur,
Jurnal Geram (Gerakan Aktif Menulis), Vol. 6 2018, hal. 69
38
Slameto, Belajar dann Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010), hal. 2
39
Agil Purba Sandika, Peran Bacaan Anak Pada Rumah Baca Kuartet Dalam
Meningkatkan Minat Baca, Skripsi pada Sekolah Strata Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011, hal. 8
20
40
Murti Bunanta, Buku, Mendongeng dan Minat Membaca, (Jakarta: Kelompok Pecinta
Bacaan Anak, 2008), hal. 227
41
Sofie Dewayani dan Roosie Setiawan, Saatnya Bercerita, (Yogyakarta: PT Kanisius,
2018), hal. 44-47
42
Ana Widyastuti, Kiat jitu Anak Gemar Baca Tulis, (Jakarta: PT Alex Media
Komputindo, 2017), hal. 75
21
43
Yuliana, Pengembangan Buku Cerita Bergambar Sebagai bahan Ajar Dalam
Perkembangan Moral Anak Usia Dini Taman Kanak-kanak Islamiyah Desa Tanjung Raja, Skripsi
pada Sekolah Strata Satu UIN Raden Intan Lampung, 2018, hal.25
44
Eni Suryaningsih dan Laila Fatmawati, Pengembangan Buku Cerita Bergambar
Tentang Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Api Untuk Siswa SD, Jurnal Profesi Pendidikan Dasar,
Vol. 4, No. 2, 2017, hal. 115
22
45
Siti Anafiah dan Ardian Arief, Pembuatan Buku Cerita Anak Bermuatan
Penanggulangan Bencana Di SDN Bangurejo 1, SDN Bangurejo 2, dan SDN Baluwarti
Yogyakarta, Jurnal Abdi, Vol. 3, No. 2, 2018, hal. 91
23
pada tahun 2018 di TK B Pertiwi 1 dan 2 dilakukan oleh penelitian ini adalah
Samiran.
buku untuk anak usia dini.
Hasil: meningkatnya kemampuan Self-
awareness pada TK B Pertiwi dengan
presentase 62% setelah dilakukannya siklus
I dan menjadi meningkat 77,1% pada siklus
II.
Jika dilihat dari tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembahasan
tentang bencana alam gunung meletus dan analisa bahan ajar sudah banyak
yang mengambil bahasan tersebut untuk diteliti, namun untuk pembahasan
bahan ajar tentang pendidikan mitigasi gunung meletus yang ditujukan pada
anak usia dini masih jarang ditemukan.
C. Kerangka Berpikir
Dalam kerangka berpikir ini saya sebagai peneliti ingin menggambarkan
bagan yang menjadikan suatu fondasi dalam penelitian ini. Bagan di bawah ini
menceritakan tentang Indonesia yang merupakan pertemuan tiga lempeng,
yaitu Eurosia, Samudera Pasifik, dan Samudera Indo-Australia yang
menjadikan Indonesia sebagai negara yang berpotensi bencana alam terutama
bencana alam gunung meletus, tercatat dalam sejarah dunia bahwa salah satu
letusan gunung api paling dahsyat adalah yang terjadi di Indonesia yaitu
Gunung Krakatau, yang letusannya mengakibatkan berubahnya iklim dunia,
untuk itu diperlukannya edukasi tentang bencana alam gunung meletus kepada
masyarakat, termasuk anak usia dini. Pengetahuan akan bencana alam gunung
meletus akan membuat anak semakin peduli dengan keselamatan dirinya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana memiliki peran yang sangat
penting sebagai lembaga pemerintah nonkementrian untuk membantu presiden
dalam penanganan bencana. Bandan Nasional Penanggulangan Bencana
memiliki buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang
memiliki peran untuk penyebarluasan pengetahuan dan mitigasi bencana alam.
Buku ini mejadi salah satu bentuk dari Badan Nasional Penanggulangan
Bencana untuk mengurangi dampak negatif dari terjadinya bencana alam,
salah satunya adalah pengurangan korban jiwa.
25
Pengetahuan tentang bencana alam juga perlu diketahui oleh anak usia
dini untuk mengurangi risiko bencana alam yang akan diterima oleh
masyarakat yang terkena bencana. Pengetahuan bencana alam sejak dini
adalah langkah awal untuk mengurangi risiko terjadinya bencana, sehingga
masyarakat sadar akan bencana dan dapat mengurangi risiko bencana tersebut.
Buku menjadi salah satu sumber yang sanagat efektif untuk memberikan
pengetahuan tentang bencana alam sejak dini, pengemasan buku yang menarik
dan sesuai dengan karakteristik anak usia dini akan menjadi nilai tambahan
karena anak akan menyukainya dan pengetahuan tentang bencana alam dapat
tersampaikan kepada anak.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
26
27
B. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah penafsiran dari
masalah yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara mendeskripsikan
dalam kata-kata dan bahasa pada suatu bagian khusus yang alamiah dengan
berbagai cara yang ada.46 Penelitian yang dijelaskan dengan kata-kata dan
bahasa yang mudah dipahami oleh orang lain.
Emzir juga mengatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah
hasil penelitian dari metode kualitatif yang mendeskripsikan masalah secara
menyeluruh tentang pengalaman atau program pada penelitian.47 Peneliti
menggunakan metode ini karena ingin memperoleh data yang bersifat apa
adanya dalam melakukan analisis pembelajaran mitigasi gunung meletus yang
ada dalam buku Aku Tahu Gunung Meletus yang sudah jarang di temukan
pada masyarakat.
C. Sumber Data
Sumber data adalah bahan dari mana data bisa diperoleh.48 Sumber data
yang didapatkan untuk melakukan penelitian ini adalah bahan-bahan seperti
buku, jurnal, majalah atau bahan tulisan lainnya. Pada penelitian ini sumber
data utama adalah buku yang dianalisis oleh peneliti, yaitu Buku Seri Anak
Pengetahuan Bencana Alam “Aku Tahu Gunung Meletus”,
PERMENDIKBUD Nomor 8 Tahun 2016 Pasal 3 Ayat 6 Tentang Buku yang
Digunakan Oleh Satuan Pendidikan, buku Panduan Pemilihan Buku Nonteks
Pelajaran yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan
Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang diterbitkan
oleh BNPB yang menjadikan acuan untuk standar mitigasi bencana alam
gunung meletus.
46
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosydakarya,
2009), Cet. XXIX, hal. 6
47
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif, (Depok: PT
Rajagrafindo Persada, 2017), Cet. X, hal. 174
48
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), Cet. XII,
hal. 107
28
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian proposal skripsi ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dan teknik yang dilakukan adalah:
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dipelajari dengan menggunakan literatur
yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti dengan
mengumpulkan data-data melalui bahan bacaan dengan bersumber pada
buku. Data diperoleh melalui buku anak seri pengetahuan bencana alam
“Aku Tahu Gunung Meletus”, PERMENDIKBUD Nomor 8 Tahun 2016
Pasal 3 Ayat 6 Tentang Buku yang Digunakan Oleh Satuan Pendidikan,
buku Panduan Pemilihan Buku Nonteks Pelajaran yang diterbitkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, buku yang diterbitkan oleh
BNPB yang membahas tentang bencana dan penanggulangan bencana, dan
buku-buku yang mengandung teori yang mendukung analisis deskriptif
pada penelitian ini, namun peneliti tetap menggunakan wawancara sebagai
pendukung data dari penelitian ini. Sugiyono mengatakan dalam penelitian
kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan cara teknik
pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan
sampai data jenuh.49
Sebelum menganalisis buku tersebut peneliti membaca buku tersebut
untuk mencari sumber kepustakaan yang mendukung tulisannya,
49
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hal.
273
29
50
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2017), hal. 207
30
51
Sugiyoyo, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2006), hal. 275
52
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), Cet. XXVI, hal. 366
31
53
Sugiyono, Ibid., h. 368
54
Amir Hamzah, op.cit., hal. 114
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini peneliti akan membahas data hasil analisis buku dan juga
wawancara yang dilakukan dengan narasumber yang peneliti sebut sebagai
partisipan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer penelitian ini berasal dari analisis buku, sedangkan
data sekunder berasal dari wawancara yang dilakukan kepada narasumber.
Buku yang dianalisis adalah buku anak seri pengetahuan bencana alam
“Aku Tahu Gunung Meletus.” Sedangkan, enam partisipan yang
diwawancarai adalah tiga orang yang berprofesi sebagai guru dan tiga orang
tua siswa.
Dari data dan pembahasan, pembaca dapat mengetahui bagaimana
tampilan dan penyampaian pendidikan mitigasi bencana alam gunung meletus
dalam buku anak seri pengetahuan bencana alam “Aku Tahu Gunung
Meletus” dan bagaimana kesesuaian isi buku “Aku Tahu Gunung Meletus”
dengan pedoman mitigasi bencana dari Badan Nasional Penanggulangan
Bencana.
32
33
Buku yang berjudul “Aku Tahu Gunung Meletus” ini ditulis oleh Putri
Frebrianti, profesi tentang penulis buku ini yaitu Putri Febrianti tidak
diinformasikan dalam buku “Aku Tahu Gunung Meletus” dan buku anak seri
bencana alam lainnya. Buku anak seri bencana alam ini memiliki enam seri
yaitu; 1) Aku Tahu Gunung Meletus; 2) Aku Tahu Gempa Bumi; 3) Aku Tahu
Tsunami; 4) Yuk, Cegah Longsor; 5) Yuk, Cegah Kebakaran; dan 6) Yuk,
Cegah Banjir. Editor dalam buku ini adalah Renika Veronika dan Nurlailah.
Buku “Aku Tahu Gunung Meletus” ini adalah buku cerita bergambar, gambar
pada buku ini diilustrasikan oleh Regi Wasdiansyah. Buku ini pertama kali
dicetak pada bulan November tahun 2015. Kota Bandung menjadi tempat
diterbitkannya buku ini dan diterbitkan oleh PT Srikandi Empat Widya Utama
(SEWU). 25 X 18 cm adalah ukuran yang dimilki oleh buku “Aku Tahu
Gunung Meletus” dan pada buku seri bencana alam lainnya. Jumlah halaman
yang dimiliki buku ini adalah 30 halaman, sedangkan berat buku tidak
disebutkan dalam buku. Buku ini memiliki International Standard Book
Number (ISBN) yaitu ISBN 978-602-382-003-7.
C. Informasi Partisipan
Sebagai tambahan data analisis buku, maka peneliti melakukan
wawancara kepada enam orang partisipan, para partisipan tersebut terdiri dari
tiga partisipan yang bekerja sebagai guru pada jenjang taman kanak-kanak dan
34
tiga partisipan yang sudah menjadi ibu rumah tangga. Berikut adalah
informasi partisipan yang lebih rinci:
Informasi yang berasal dari partisipan A adalah seorang yang bekerja
sebagai guru pada jenjang taman kanak-kanak. Selain sebagai guru pada
jenjang taman kanak-kanak, partisipan A ini adalah mahasiswa pada jurusan
Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang menggunakan sedikit waktu luangnya
untuk mengajar anak usia dini di sebuah sekolah. Partisipan A ini berusia 22
tahun dan sudah menjadi guru pada taman kanak-kanak selama satu tahun.
Partisipan M adalah seorang yang bekerja sebagai guru pada jenjang
anak usia dini atau taman kanak-kanak. Selain sebagai guru, partisipan M ini
adalah mahasiswa dari jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang
menggunakan waktu luangnya untuk mengajar pada jenjang taman kanak-
kanak. Partisipan M berusia 22 tahun dan sudah bekerja sebagai guru taman
kanak-kanak selama satu tahun lamanya.
Partisipan K adalah seorang guru yang berada pada jenjang taman
kanak-kanak. Selain sebagai guru, partisipan K ini adalah seorang mahasiswa
dari jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang menggunakan waktu
luangnya untuk mengajar anak usia dini pada taman kanak-kanak. Partisipan
K ini berusia 22 tahun dan sudah bekerja sebagai guru selama satu setengah
tahun.
Partisipan R yang memiliki jenis kelamin perempuan adalah seorang ibu
rumah tangga berusia 30 tahun yang mengasuh ketiga anaknya bersama
suaminya. Selain sebagai ibu rumah tangga, partisipan R juga menjadi guru
mengaji pada sore hari.
Partisipan I adalah seorang perempuan yang berusia 28 tahun. Partisipan
I memiliki dua anak. Selain sebagai ibu rumah tangga, beliau juga bekerja
sebegai guru mengaji Al-Quran di sore hari.
Partisipan yang berinisial huruf N adalah seorang perempuan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan guru mengaji Al-Quran pada pagi hari.
Partisipan N berusia 35 tahun dan memiliki dua anak.
35
Tabel 4.2
Pedoman Mitigasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Prabencana Alam Gunung Meletus
Mitigasi Prabencana Analisis Peneliti Pada buku
No. Alam Gunung Uraian Kegiatan Kesesu
Bukti
Meletus aian
1. Perhatikan arahan a. Ikut berkumpul
dari Pusat saat ahli
-
Vulkanologi dan memberikan
Mitigasi Bencana pengumuman
Geologi (PVMBG) b. Memperhati-
dan perkembangan kan
aktivitas gunung api perkembang-an
gunung api baik
-
dari media
cetak maupun
media
elektronik
c. Tidak panik dan
tetap mengikuti
-
arahan dari
pihak
36
berwenang
d. Melihat papan
pengumuman
untuk -
mengetahui
arahan dari ahli
2. Menyiapkan a. Menyiapkan
perlindungan mata masker untuk
dan mulut melindungi -
pernapasan dari
abu vulkanik
b. Menyiapkan
kain basah
untuk
-
melindungi
mulut dari abu
vulkanik
c. Menyiapkan
kacamata untuk
melindungi -
mata dari abu
vulkanik
3. Mengetahui jalur a. Melihat papan
evakuasi dan shelter pengumuman
yang telah tentang jalur
disiapkan oleh evakuasi yang -
pihak berwenang disediakan
pihak
berwenang
b. Melihat papan
pengumuman
untuk
mengetahui
-
tempat
berlindung yang
disediakan oleh
pihak
37
berwenang
4. Menyiapkan a. Badan Nasional
skenario evakuasi Penanggulanga
lain jika dampak n Bencana
letusan meluas di menyiapkan
luar prediksi rencana lain
-
untuk berjaga-
jaga saat
dampak gunung
meletus di luar
dari dugaan
b. Warga
mengikuti
arahan dari
V
pihak
berwenang
Halaman lima belas
5. Menyiapkan a. Menyiapkan
dukungan logistik mie instan
-
untuk berjaga-
jaga
b. Menyiapkan
baterai untuk -
berjaga-jaga
c. Menyiapkan
cadangan
-
baterai untuk
berjaga-jaga
d. Menyiapkan
-
uang tunai
e. Menyiapkan
pakaian -
secukupnya
f. Menyiapkan
obat-obatan -
yang diperlukan
Saat Bencana Alam Gunung Meletus
38
Halaman sebelas
b. Berada di
tempat evakuasi
yang telah
-
disarankan oleh
pihak
berwenang
2. Tidak berada di a. Menjauhi
lembah atau aliran lembah seperti
sungai yang telah
disarankan V
Badan Nasional
Penanggulanga Halaman sembilan belas
n Bencana
b. Menjauhi
sungai yang
disarankan oleh
V
Badan Nasional
Penanggulanga
n Bencana Halaman sembilan belas
3. Menghindar dari a. Tidak keluar
tempat terbuka, dari tempat
-
lindungi diri dari evakuasi atau
abu letusan gunung rumah
api b. Berada di
tempat yang
-
terbebas dari
abu vulkanik
4. Gunakan pelindung a. Menggunakan -
39
vulkanik
d. Menggunakan
baju lengan
panjang untuk
-
melindungi
tubuh dari abu
vulkanik
e. Menggunakan
sapu tangan
untuk
-
melindungi
tangan dari abu
vulkanik
f. Menggunakan
celana panjang
untuk
-
melindungi kaki
dari abu
vulkanik
g. Menggunakan
kaos kaki untuk
melindungi kaki -
dari abu
vulkanik
h. Menggunakan
sepatu untuk
melindungi kaki
-
bagian bawah
dari abu
vulkanik
Pascabencana Alam Gunung Meletus
Mitigasi Kesesu
No. Pascabencana Aspek Penilaian aian Bukti
Gunung Meletus
1. Mengurangi a. Berada di
paparan abu daerah yang -
vulkanik terbebas dari
41
abu vulkanik
b. Berada dalam
ruangan yang
-
terlindung dari
abu vulkanik
c. Gunakan baju
yang menutupi
tubuh agar -
terlindung dari
abu vulkanik
d. Gunakan
payung saat
keluar untuk
-
mengurangi
paparan abu
vulkanik
2. Tidak menggunakan a. Tidak keluar
kendaraan bermesin menggunakan
mobil karena
-
abu vulkanik
akan merusak
mesin mobil
b. Tidak keluar
menggunakan
sepeda motor
karena abu -
vulkanik akan
merusak mesin
motor
3. Bersihkan abu a. Membersihkan
vulkanik dari abu vulkanik
-
sekitar kita yang ada di atap
rumah
b. Membersihkan
abu vulkanik
-
dari dalam
rumah
42
c. Membersihkan
abu vulkanik
-
yang ada di
jendela rumah
4. Hindari aliran a. Menjauh dari
sungai tepi sungai
Menurut saya tampilan pada buku ini masih kurang menarik, karena
pewarnaan yang kurang cerah dan sampul depan buku yang terlihat
sedikit menakutkan. [N/CW.6A]
55
Murti Bunanta, Buku, Mendongeng dan Minat Membaca, (Jakarta: Kelompok Pecinta
Bacaan Anak), 2008, hal. 91
47
56
Heru Kurniawan, Sastra Anak, (Yogyakarta: Graha Ilmu), 2009, hal. 65
57
Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak, Pengantar Pemahaman Dunia Anak, (Yogyakarta:
Gajah Mada University Press), 2013, cetakan ke III, hal. 91
48
58
Ana Widyastuti, Kiat Jitu Anak Gemar Baca Tulis, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo), 2017, hal. 76
49
59
Burhan Nurgiyantoro, op. cit., hal. 92
50
juga membawa pohon yang tumbang yang terseret oleh lahar dingin
tersebut. Suasana panik yang ditampilkan pada sampul buku dan
halaman satu buku “Aku Tahu Gunung Meletus” ini juga mewakili
suasana kejadian gunung yang sedang meletus yang membuat warga
sekitar panik. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh ibu A:
Tapi saya hanya ingin memberi tahu jika gunung meletus itu
menandakan sesuatu yang menakutkan, gambar yang ditampilkan
memberikan kesan yang menakutkan, seperti ibu yang sedang panik
dan anak-anak yang menangis. [A/CW.1A]
Cerita nyata atau realistik yang ada dalam buku anak diperlukan
dalam kehidupan anak, agar anak mendapatkan pelajaran dari buku
tersebut dan karena gunung meletus tidak hanya terjadi sekali atau dua
kali.60 Cerita tentang kehidupan yang multikultural dan memiliki
keragaman, disampaikan dalam bentuk yang sederhana, dan tokoh
yang ada di dalam buku anak tersebut adalah tokoh yang seusia dengan
anak yang membacanya akan memudahkan anak untuk memahami
cerita.61 Buku “Aku Tahu Gunung Meletus” memiliki tokoh yang yang
sedang berjalan-jalan bersama keluarganya, dengan gambaran suasana
kejadian gunung meletus yang menggunakan perumpamaan yang
mudah dipahami membuat cerita lebih mudah dipahami dan disenangi
oleh anak.
Perumpamaan gunung meletus yang sedang dilakukan oleh tokoh
anak pada gambar di bawah ini:
60
Riris K. Toha-Sarumpaet, Pedoman Penelitian Sastra Anak,( Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia), 2017, cetakan ke 3 hal. 28
61
Sofie Dewayani dan Roosie Setiawan, Saatnya Bercerita, Mengenalkan Literasi Sejak
Dini, (Sleman: PT Kanisius), 2018, hal.45
52
Gambar yang diberikan sudah sesuai, namun jika gambar dibuat lebih
dekat lagi akan lebih bagus, misalnya saat minuman bersodanya
berbusa, saat itu sebaiknya gambar difokuskan pada gambar
minuman bersoda tersebut yang sedang tumpah-tumpah karena
dikocok. [I/CW.5B]
62
Eni Suryaningsih dan Laila Fatmawati, Pengembangan Buku Cerita Bergambar
Tentang Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Api Untuk Siswa SD, Jurnal Profesi Pendidikan Dasar,
Vol. 4, No. 2, 2017, hal. 115
54
maksimal lima kalimat, agar anak tidak terlalu banyak melihat huruf
dan agar menjadikan buku tersebut tidak monoton.63 Namun, pada
halaman sebelas pada buku “Aku Tahu Gunung Meletus” ini memilliki
lebih dari lima kalimat yang telah ditentukan oleh Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, yaitu enam kalimat. Berikut adalah gambar dari
halaman sebelas buku “Aku Tahu Gunung Meletus:
63
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Panduan Pemilihan Buku Nonteks Pelajaran, Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018, hal. 13
55
Gambar 4.7 Kata tim SAR, kata asing yang tidak memiliki
perumpamaan dan tidak mudah dimengerti oleh anak
Buku tersebut sudah dapat dipahami bagi saya sebagai guru dalam
segi bahasanya. Namun, jika anak usia dini membaca sendiri, bahasa
yang digunakan terlalu tinggi kurang sederhana. [A/CW.1B]
64
Burhan Nurgiyantoro, op. cit., hal. 88
57
e. Buku menjelaskan tiga mitigasi bencana yang ada pada Buku Saku
Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengecilkan dampak
dari suatu bencana yang dilakukan secara terus-menerus.67 Mitigasi
memiliki petunjuk atau arahan yang bisa diikuti, di Indonesia mitigasi
dalam kebencanaan berpedoman pada mitigasi dari Badan Nasional
Penanggulangan Bencana. Badan ini menerbitkan buku tentang
pengetahuan beberapa bencana serta mitigasinya, seperti bencana alam
gunung meletus, bencana alam tsunami, bencana alam gempa bumi,
dll. Berikut adalah gambar mitigasi pertama yang ada dalam buku
“Aku Tahu Gunung Meletus”:
65
Burhan Nurgiyanto, Ibid, hal. 88
66
Agil Purba Sandika, Peran Bacaan Anak Pada Rumah Baca Kuartet Dalam
Meningkatkan Minat Baca, Skripsi pada Sekolah Strata SatuUIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2009, hal. 8
67
Giri wiarto, Tanggap Darurat bencana Alam, (Yogyakarta: Gosyen Publisshing, 2017),
hal. 15
58
Gambar 4.10 Seruan untuk mengikuti arahan tim SAR atau tim
penolong
Gambar 4.11 Mitigasi untuk menjauh dari jalur lahar dingin ataupun
lahar dingin itu sendiri
59
Pesan yang terdapat dalam buku ini bagus ya, anak jadi tahu tentang
gunung api, bagaimana dia bisa meletus, dan akibat yang didapat dari
gunung meletus. [K/CW.3C]
Pesan dalam buku ini adalah pengetahuan dan dampak dari gunung
meletus, pesan bisa tersampaikan dengan baik. [M/CW.2E]
68
Yosi Saputra, Kreasi Ilstrasi Buku Cerita Bergambar Damarwulan Dengan Teknik
Digital Sebagai Media Penyampaian Pesan Moral Bagi Generasi Muda, Skripsi pada sekolah
Strata satu Universitas Negeri Semarang, 2017, hal. 4
69
Riris K. Toha-Sarumpaet, op. cit., hal. 18
60
70
Ade Ulfa Septiana, Sri Sumarni, dan Rukiyah, Pengembangan Buku Cerita Bergambar
Berbasis Tema Alam Semesta untuk Anak Kelompok B Di RA Miftahul Jannah Palembang, Jurnal
Pendidikan Anak, Vol. 7, Edisi 1, 2018, hal. 2
61
sebaiknya kita menjauh dan mencari tempat yang aman. Hal ini seperti
yang diungkapkan oleh ibu K dan ibu I:
Pesan yang terdapat dalam buku ini bagus ya, anak jadi tahu tentang
gunung api, bagaimana dia bisa meletus, dan akibat yang didapat dari
gunung meletus. [K/CW.3C]
71
Burhanudin Mukhamad Faturahman, Konsep Mitigasi Bencana Melalui Perdpektif
Kebijakan Publik, Malang: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 2018, Vol. 3, hal. 126
72
Burhanudin Mukhamad Faturahman, Reformasi Administrasi Dalam Manajemen
Bencana, Mimbar Yustitia: Jurnal hukun dan Hak Asasi Manusia, Vol 1, 2017, hal. 187
73
Muhamad Roudhotul Ulum, Eva Banowati, dan Erni Suharini, Partisipasi Masyarakat
Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Terhadap Upaya Penanggulangan Bencana Tanah
Longsor, Semarang: Journal of Edu Geography, 2017, hal. 70
74
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh
Menghadapi Bencana, (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Edisi 2017), hal. 35-37
62
b. Buku menjelaskan pentingnya mengikuti arahan dari tim SAR atau tim
penolong, menjauh dari gunung meletus, dan menjauhi lahar
Pembelajaran mitigasi yang ada dalam buku “Aku Tahu Gunung
Meletus” ini mengajarkan agar anak mengikuti arahan yag diberikan
oleh tim SAR atau tim penolong, menjauh sekitar 10 km sampai 15 km
dari gunung meletus, dan menjauh dari lahar. Pembelajaran tersebut
akan membantu dalam melakukan mitigasi saat bencana terjadi.
Pesan yang terdapat dalam buku ini bagus ya, anak jadi tahu tentang
gunung api, bagaimana dia bisa meletus, dan akibat yang didapatdari
gunung tersebut. [K/CW.3C]
Pesan dalam buku ini adalah pengetahuan dan dampak dari gunung
meletus, pesan bisa tersampaikan dengan baik. [M/CW.2E]
75
Burhan Nurgiyantoro, op. cit., hal. 71-72
65
76
Didit Damayanti, Pria Wahyu RG, Muhanni’ah, Hubungan Pengetahuan Tentang
Manajemen Bencana Dengan Prevention Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gunung
Meletus Pada Kepala Keluarga Di Rt 06/Rw 01 Dusun Puncu Desa Puncu Kecamatan Puncu
Kabupaten Kediri, Kediri: Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. 5, 2017, hal. 2
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Analisis Deskriptif Pembelajaran Mitigasi Bencana Alam
Gunung Meletus Dalam Buku “Aku Tahu Gunung Meletus” dapat disimpulkan bahwa: 1)
Tampilan dan penyampaian pendidikan mitigasi bencana alam pada buku belum menarik
perhatian anak usia dini. 2) Buku menggunakan bahan yang mudah basah dan mudah
robek. 3) Buku memberikan gambaran suasana kejadian gunung meletus dan
menggunakan perumpamaan yang mudah dipahami. 4) Bahasa yang digunakan pada
buku tidak mudah dimengerti anak. 5) Buku menjelaskan tiga mitigasi bencana yang ada
pada Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang ditulis oleh
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 6) Buku belum menjelaskan secara rinci
tentang keadaan dan tindakan pada saat prabencana, saat bencana terjadi, dan
pascabencana. 7) Buku menjelaskan pentingnya mengikuti arahan dari tim SAR atau tim
penolong, menjauh dari gunung meletus, dan menjauhi lahar. Buku “Aku tahu Gunung
Meletus” masih kurang cukup untuk meberikan pembelajaran tentang mitigasi bencana
alam gunung meletus, karena hanya menekankan 3 mitigasi pada jalannya cerita yang
terdapat dalam buku.
B. Implikasi
Implikasi dari penelitian ini meliputi empat aspek, yaitu berimplikasi atas bidang
keilmuan, implikasi pada penelitian selanjutnya, implikasi pada kebijakan yang ada, dan
implikasi pada praktik. Implikasi pada bidang keilmuan berhubungan dengan kontribusi
hasil penelitian terhadap pendidikan mitigasi bencana alam gunung meletus yaitu
penelitian ini memberikan kontribusi pemikiran dan saran untuk memasukkan materi
tentang pendidikan kebencanaan ke dalam materi pembelajaran di sekolah termasuk pada
jenjang Pendidikan Anak Usia Dini dengan melihat kebijakan yang telah dibuat oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan
Pendidikan yang lebih dijabarkan lagi oleh Pusat Kurikulum dan perbukuan pada buku
Panduan Pemilihan Buku Nonteks Pelajaran, Implikasi pada penelitian selanjutnya adalah
66
67
penelitian ini memberikan gambaran bahwa isi buku anak tentang bencana alam masih
belum memberikan informasi lengkap tentang penanggulangan bencana alam sesuai
dengan pedoman Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan terlalu menuangkan
kalimat yang panjang bagi anak usia dini sesuai dengan standar dari Pusat Kurikulum dan
Perbukuan. Penelitian ini berimplikasi sebagai tambahan khasanah penelitian pendidikan
kebencanaan di Indonesia yang masih sangat sedikit sekarang ini. Penelitian ini
menginspirasi untuk lebih banyak lagi penelitian mengenai pendidikan kebencanaan.
Implikasi pada kebijakan, kebijakan pemerintah tentang kebencanaan diatur pada
UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana pasal 12 ayat a, pada
peraturan tersebut disebutkan bahwa pemerintah pusat dan daerah menjadi penanggung
jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana. Pemerintah dalam hal ini Badan
Nasional Penanggulangan Bencana. Namun, informasi kebencanaan yang disebarkan
kepada masyarakat luas, dalam hal ini anak-anak, masih belum memberikan informasi
yang lengkap atau sesuai dengan pedoman yang ada. Selain itu, juga pada kebijakan
pemerintah tentang perbukuan yang diatur dalam UU Nomor 3 Tahun 2017 tentang
Sistem Perbukuan pasal 4 ayat b yang menyatakan bahwa sistem perbukuan bertuajuan
untuk meningkatkan mutu dan jumlah sumber daya perbukuan untuk menciptakan buku
yang berkualitas, murah, dan merata. Penelitian ini berimplikasi memberikan masukkan
agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Pemerintah dalam hal ini Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan bisa memberikan contoh atau mendorong masyarakat umum
untuk menuliskan buku pengetahuan anak tentang bencana alam yang sesuai dengan
pedoman yang ada. Kemudian implikasi yang selanjutnya adalah implikasi pada praktik
adalah perlunya pendidik dan orang tua mengetahui tentang pengetahuan bencana alam,
termasuk pada bencana alam gunung meletus supaya anak siap, siaga, dan tidak panik
saat bencana alam gunung meletus terjadi dan dapat memilihkan buku yang sesuai untuk
anak usia dini dengan berpedoman pada buku Panduan Pemilihan Buku Nonteks
Pelajaran.
C. Saran
Berdasarkan penelitian ini mengenai Analisis Deskriptif Pembelajaran Mitigasi
Bencana Alam Gunung Meletus Dalam Buku “Aku Tahu Gunung Meletus” maka saran
yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Orang Tua
68
Pemilihan pada buku anak seharusnya lebih diperhatikan lagi oleh orang tua,
buku yang dipilih sebaiknya tidak hanya menarik, namun isi buku memiliki jalan
cerita dan bahasa yang sederhana.
3. Bagi Siswa
Guru dan orang tua membangun kesadaran dan kesiapsiagaan anak usia dini
untuk menghadapi bencana alam.
4. Bagi Sekolah
Supaya sekolah memperbanyak referensi buku mengenai mitigasi bencana alam
yang sesuai dengan anak usia dini.
5. Bagi Penerbit
Supaya penerbit memberikan deskripsi buku yang lebih rinci, seperti informasi
tentang penulis.
Agustin, Fitriani dan Sutikno Bronto. Volkanostratigrafi Inderaan Jauh Kompleks Gunung
Api Gede dan Sekitarnya, Jawa Barat, Indonesia, Jurnal Geologi dan Sumberdaya
Mineral. Vol. 20 No. 1. 2019.
Allen, K. Eileen dan Lynn R, Martoz. Profil Perkembangan Anak. Jakarta: Indeks. 2010.
Anafiah, Siti dan Ardian Arief. Pembuatan Buku Cerita Anak Bermuatan Penanggulangan
Bencana Di SDN Bangurejo 1, SDN Bangurejo 2, dan SDN Baluwarti Yogyakarta.
Jurnal Abdi. Vol. 3 No. 2. 2018.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet. XII. 2002.
Bunanta, Murti. Buku, Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta: Kelompok Pecinta Bacaan
Anak. 2008.
Daud, Ramli dkk. Penerapan Pelatihan Siaga Bencana Dalam Meningkatkan Pengetahuan,
Sikap, dan Tindakan Komunitas SMA Negeri 5 Banda Aceh. Jurnal Ilmu
Kebencanaan. Vol.1. 2014.
69
70
Dewayani, Sofie dan Roosie Setiawan. Saatnya Bercerita. Yogyakarta: PT Kanisius. 2018.
Gosal, Lisa Christie dkk. “Analisis Spasial Tingkat Kerentanan Bencana Gunung Api Lokon
Di Kota Tomohon”. Jurnal. Manado: Universitas Sam Ratulangi. vol. 5. 2018.
Irfan, Riki. Selayang Pandang Gunung Api dan Energi Panas Bumi. Bandung: Yrama
Widya. 2018.
Martina. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 9 Tulung Selapan Kabupaten Oki. Junal PAI
Raden Fatah. Vol. 1. 2019.
71
Masterrayden, Raden Ahamad Fauzi-Regulus Abraham. Anak 12 Tahun Jadi Pahlawan Saat
Tsunami di Thailand. 2011. (https://regulusabraham.wordpress.com/2011/08/01/90/
diakses pada tanggal 10 Juli 2020 jam 08.38
Ningtyas, Dhita Paranita dan Duana Fera Risina. Peningkatan Self-awareness Anak Usia Dini
melalui mitigasi Bencana Gunung Meletus. Yogyakarta: Al-Athfal. 2018.
Nurgiyantoro, Burhan. Sastra Anak, Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press. cetakan ke III. 2013.
Nuryadi dan Suci Agustiarini. Analisis Rawan Kekeringan Lahan Padi Kabupaten
Banyuwangi Jawa Timur. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Vol. 5.
2018.
Permana, Raden Cecep Eka, dkk. Kearifan Lokal Tentang Mitigasi Bencana Pada
Masyarakat Baduy. Jurnal Kajian Budaya. Vol. 15. 2011.
Rahayu dkk. Dampak Erupsi Gunung Merapi Terhadap Lahan dan Upaya-upaya
pemulihannya, Jurnal of Sustainable Agriculture. Vol. 29. 2014.
Republik Indonesia. Undang-undang Dasar Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana
Sandika, Agil Purba. Peran Bacaan Anak Pada Rumah Baca Kuartet Dalam Meningkatkan
Minat Baca. Skripsi pada Sekolah Strata Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011.
Saputra, Yosi. Kreasi Ilstrasi Buku Cerita Bergambar Damarwulan Dengan Teknik Digital
Sebagai Media Penyampaian Pesan Moral Bagi Generasi Muda. Skripsi pada sekolah
Strata satu Universitas Negeri Semarang. 2017.
Septiana, Ade Ulfa, Sri Sumarni, dan Rukiyah. Pengembangan Buku Cerita Bergambar
Berbasis Tema Alam Semesta untuk Anak Kelompok B Di RA Miftahul Jannah
Palembang, Jurnal Pendidikan Ana., Vol. 7. Edisi 1. 2018.
Slameto. Belajar dann Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2006.
Suryaningsih, Eni dan Laila Fatmawati. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tentang
Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Api Untuk Siswa SD. Jurnal Profesi Pendidikan
Dasar. Vol. 4 No. 2. 2017.
Toha-Sarumpaet, Riris K. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia. 2017.
Ulum, Muhamad Roudhotul, Eva Banowati, dan Erni Suharini. Partisipasi Masyarakat
Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Terhadap Upaya Penanggulangan
Bencana Tanah Longsor. Semarang: Journal of Edu Geography. 2017.
Usman, Raja. Penggunaan Metode Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Telepon Siswa Kelas IV SD Negeri 02
Kundur. Jurnal Geram (Gerakan Aktif Menulis). Vol. 6. 2018.
Wiarto, Giri. Tanggap Darurat bencana Alam. Yogyakarta: Gosyen Publisshing. 2017.
Widyastuti, Ana. Kiat Jitu Anak Gemar Baca Tulis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
2017.
73
Yuliana. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Sebagai bahan Ajar Dalam Perkembangan
Moral Anak Usia Dini Taman Kanak-kanak Islamiyah Desa Tanjung Raja. Skripsi
pada Sekolah Strata Satu UIN Raden Intan Lampung. 2018.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran Surat
74
75
2. Lampiran Instrumen
77
c. Menyiapkan
kacamata untuk
melindungi -
mata dari abu
vulkanik
3. Mengetahui jalur a. Melihat papan
evakuasi dan shelter pengumuman
yang telah tentang jalur
disiapkan oleh evakuasi yang -
pihak berwenang disediakan
pihak
berwenang
b. Melihat papan
pengumuman
untuk
mengetahui
tempat -
berlindung yang
disediakan oleh
pihak
berwenang
4. Menyiapkan a. Badan Nasional
skenario evakuasi Penanggulanga
lain jika dampak n Bencana
letusan meluas di menyiapkan
luar prediksi rencana lain
-
untuk berjaga-
jaga saat
dampak gunung
meletus di luar
dari dugaan
b. Warga
mengikuti
arahan dari
V
pihak
berwenang
Halaman lima belas
5. Menyiapkan a. Menyiapkan
dukungan logistik mie instan -
untuk berjaga-
85
jaga
b. Menyiapkan
baterai untuk -
berjaga-jaga
c. Menyiapkan
cadangan
-
baterai untuk
berjaga-jaga
d. Menyiapkan
-
uang tunai
e. Menyiapkan
pakaian -
secukupnya
f. Menyiapkan
obat-obatan -
yang diperlukan
Saat Bencana Alam Gunung Meletus
No. Mitigasi Saat
Kesesu
Bencana Alam Aspek Penilaian Bukti
aian
Gunung Meletus
1. Tidak berada pada a. Menjauh 10 km
lokasi yang telah sampai 15 km
disarankan untuk dari gunung
V
dikosongkan meletus
Halaman sebelas
b. Berada di
tempat evakuasi
yang telah
-
disarankan oleh
pihak
berwenang
2. Tidak berada di a. Menjauhi
lembah atau aliran lembah seperti
sungai yang telah
disarankan V
Badan Nasional
Penanggulanga Halaman sembilan belas
n Bencana
86
b. Menjauhi
sungai yang
disarankan oleh
V
Badan Nasional
Penanggulanga
n Bencana Halaman sembilan belas
3. Menghindar dari a. Tidak keluar
tempat terbuka, dari tempat
-
lindungi diri dari evakuasi atau
abu letusan gunung rumah
api b. Berada di
tempat yang
-
terbebas dari
abu vulkanik
4. Gunakan pelindung a. Menggunakan
mata kacamata untuk
melindungi -
mata dari abu
vulkanik
b. Menggunakan
masker yang
-
menutupi
seluruh wajah
5. Tidak menggunakan a. Melindungi
lensa kontak mata dengan -
kacamata
6. Menutupi mulut dan a. Menggunakan
hidung masker untuk
-
menutupi mulut
dan hidung
b. Menggunakan
kain basah
untuk dijadikan -
masker sebagai
pelindung
7. Gunakan pakaian a. Menggunakan
tertutup untuk topi untuk
melindungi tubuh melindungi -
kepala dari abu
vulkanik
87
b. Menggunakan
kacamata untuk
melindungi -
mata dari abu
vulkanik
c. Menggunakan
masker penutup
mulut dan
hidung untuk
-
melindungi
mulut dan
hidung dari abu
vulkanik
d. Menggunakan
baju lengan
panjang untuk
-
melindungi
tubuh dari abu
vulkanik
e. Menggunakan
sapu tangan
untuk
-
melindungi
tangan dari abu
vulkanik
f. Menggunakan
celana panjang
untuk
-
melindungi kaki
dari abu
vulkanik
g. Menggunakan
kaos kaki untuk
melindungi kaki -
dari abu
vulkanik
h. Menggunakan
sepatu untuk
-
melindungi kaki
bagian bawah
88
dari abu
vulkanik
Pascabencana Alam Gunung Meletus
Mitigasi Kesesu
No. Pascabencana Aspek Penilaian aian Bukti
Gunung Meletus
1. Mengurangi a. Berada di
paparan abu daerah yang
-
vulkanik terbebas dari
abu vulkanik
b. Berada dalam
ruangan yang
-
terlindung dari
abu vulkanik
c. Gunakan baju
yang menutupi
tubuh agar -
terlindung dari
abu vulkanik
d. Gunakan
payung saat
keluar untuk
-
mengurangi
paparan abu
vulkanik
2. Tidak menggunakan a. Tidak keluar
kendaraan bermesin menggunakan
mobil karena
-
abu vulkanik
akan merusak
mesin mobil
b. Tidak keluar
menggunakan
sepeda motor
karena abu -
vulkanik akan
merusak mesin
motor
3. Bersihkan abu a. Membersihkan
-
vulkanik dari abu vulkanik
89
CATATAN WAWANCARA
HASIL WAWANCARA GURU
CATATAN WAWANCARA
HASIL WAWANCARA GURU
CW.2D Partisipan Untuk isi buku “Aku Tahu Gunung Meletus” ini, dalam segi
bahasa dan alur cerita sudah sesuai jika diperuntukkan anak
usia dini, karena bahasa yang ada dalam buku sudah sesuai dan
alur cerita tersebut tidak terlalu berat bagi anak usia dini
5. Peneliti Baik, pertanyaan terakhir, bagaimana menurut ibu tentang
pesan dalam buku tersebut?
CW.2E Partisipan Pesan yang terdapat dalam buku ini sudah sesuai, pesan dalam
buku ini adalah pengetahuan dan dampak dari gunung meletus,
pesan bisa tersampaikan dengan baik
104
6. Peneliti Baik bu, terima kasih atas waktu yang ibu luangkan
CW.2F Partisipan Iya, sama-sama mbak
105
Mengetahui
Ibu Rifa
108
Mengetahui
Ibu Iyun
109
Mengetahui
Ibu Nifa
110
4. Dokumentasi
CATATAN DOKUMENTASI
Dokumentasi Pada Saat Wawancara dengan Partisipan