Anda di halaman 1dari 6

NAMA : KOMANG TRI ARISTIA DEWI

NIM : 2117051156
NO. ABSEN : 05
KELAS : 3D
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“SISTEM AKUNTANSI ASET TETAP”


A. Deskripsi Aset Tetap
Aset tetap adalah aset perusahaan yang memiliki wujud sehingga sering kali disebut dengan
aset tetap berwujud (tangible fixed assets), mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu
tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual
kembali.
❖ Adapun kriteria pengakuan aset tetap, antara lain sebagai berikut :
1) Berwujud
2) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
3) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
4) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, dan
5) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

❖ Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas
operasi entitas. Klasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut:
1) Tanah, yang dimiliki atau diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah daerah dan dalam kondisi siap digunakan. Dalam akun tanah
termasuk tanah yang digunakan untuk bangunan, dan jalan, jaringan, dan irigasi.
2) Peralatan dan Mesin, merupakan unit peralatan dan mesin yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap digunakan serta nilai
perolehan awalnya tidak kurang dari Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah).
3) Gedung dan Bangunan, yang dibeli atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
dalam kegiatan operasional pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat
umum dan dalam kondisi siap digunakan serta nilai perolehan awalnya tidak kurang
dari Rp. 10.000.000,00.
4) Jalan, Jaringan, dan Irigasi, yang dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh
pemerintah dan dalam kondisi yang siap digunakan.
5) Aset Tetap Lainnya, merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok aset tetap di atas, yang dimana diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan.
6) Konstruksi dalam Pengerjaan, merupakan aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya.
Konstruksi dalam pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, jaringan, dan irigasi, serta aset tetap lainnya yang proses perolehan
pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai.
❖ Transaksi aset tetap memiliki karakteristik sebagai berikut ini :
1) Frekuensi terjadinya transaksi yang mengubah aset tetap relatif sedikit dibandingkan
dengan transaksi yang mengubah aset lancar, namun umumnya menyangkut jumlah
rupiah yang besar.
2) Pengendalian aset tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aset tetap,
sehingga sistem otorisasi perolehan aset tetap diterapkan pada saat perencanaan
perolehan dan pada saat pelaksanaan rencana perolehan aset tetap.
3) Pengeluaran yang terkait dengan aset tetap perlu dibedakan menjadi dua macam:
pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) dan pengeluaran modal (capital
expenditure). Pengeluaran pendapatan dibebankan sebagai beban pada periode
akuntansi terjadinya, sedangkan pengeluaran modal diperlakukan sebagai tambahan
harga perolehan aset tetap dan dibebankan sebagai beban dalam periode akuntansi
yangmenikmati manfaat pengeluaran modal tersebut.
❖ Aset tetap dalam perusahaan manufaktur umumnya digolongkan sebagai berikut :
1) Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement)
2) Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement)
3) Mesin dan peralatan pabrik
4) Mebel
5) Kendaraan
❖ Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi aset tetap antara lain :
1) Pengelola Barang Milik Daerah
2) Pejabat Penatausahaan Barang
3) Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang
4) Pengurus Barang Pengelola
5) Pengurus Barang Pengguna
6) Bendahara Pengeluaran SKPD atau Bendahara Pengeluaran Pembantu SKPD
7) Pejabat Pembuat Komitmen
8) Pejabat Penatausahaan Keuangan
B. Dokumen Yang Digunakan
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi aset tetap antara lain :
1) Bukti Belanja/Pembayaran GU/TU Aset Tetap, Dokumen ini merupakan dokumen
sumber untuk melakukan jurnal pengakuan aset tetap dan belanja modal dengan cara
pembayaran GU/TU.
2) Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan, Dokumen ini merupakan dokumen sumber
untuk melakukan jurnal atas pengakuan asettetap dengan cara pembayaran LS/GU/TU.
3) SP2D LS, Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk pengakuan belanja modal
dengan carapembayaran LS.
4) Surat usulan penghapusan Aset Tetap, Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk
pengakuan reklasifikasi aset tetapmenjadi Aset Lain-lain.
5) Surat Pernyataan Perubahan Kondisi Barang, Dokumen ini merupakan dokumen yang
dibuat oleh pengguna barang sebagai dasar untuk melakukan reklasifikasi aset tetap
menjadi Aset Lain-lain.
6) Surat Keputusan Walikota atau Sekretaris Daerah tentang Penghapusan Aset, Dokumen
ini merupakan dokumen sumber untuk pengakuan penghapusan aset tetap.
7) Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan, Dokumen ini merupakan dokumen
sumber untuk pengakuan aset tetap konstruksidalam pekerjaan.
8) Bukti Memorial, Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk pelaksanaan akuntansi
berbasis akrual terkait dengan aset tetap seperti penyusutan dan reklasifikasi dari satu
jenis aset tetap ke akun lain.
9) Dokumen Lain yang Dipersamakan, Dokumen selain dokumen tersebut di atas yang
berfungsi sebagai dokumen penggantidalam proses akuntansi aset tetap.

Selain itu, adapun dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah
harga pokok aset tetap dan akumulasi penyusutan aset tetap yang bersangkutan, antara lain :
1) Surat permintaan otorisasi investasi (expenditure authorization request atau
authorization for expenditure).
2) Surat permintaan reparasi (authorization for repair).
3) Surat pemintaan transfer aset tetap.
4) Surat permintaan penghentian pemakaian aset tetap.
5) Surat perintah kerja (work order).
6) Surat order pembelian.
7) Laporan penerimaan barang.
8) Faktur dari pemasok.
9) Bukti kas keluar.
10) Bukti memorial.
C. Catatan Akuntansi Yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aset
tetap dan akumulasi penyusutan aset tetap adalah :
1) Kartu aset tetap.
2) Jurnal umum.
3) Register bukti kas keluar.
D. Fungsi Yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aset tetap dan akumulasi
penyusutan aset tetap adalah :
1) Fungsi pemakai
2) Fungsi penelitian dan pengembangan
3) Direktur yang terkait
4) Direktur Utama
5) Fungsi Pembelian
6) Fungsi Penerimaan
7) Fungsi Aset Tetap
8) Fungsi Akuntansi
E. Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aset tetap adalah :
1) Sistem pembelian aset tetap
2) Sistem perolehan aset tetap melalui pembangunan sendiri
3) Sistem pengeluaran modal
4) Sistem penghentian pemakaian aset tetap
5) Sistem transfer aset tetap
6) Sistem revaluasi aset tetap
7) Sistem akuntansi penyusutan aset tetap

Dalam struktur organisasi, fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan aset tetap berada
di tangan Bagian Aset Tetap. Makadari itu, wewenang yang dimiliki oleh Bagian Aset Tetap
adalah :
1) Menempatkan aset tetap di tangan fungsi pemakai aset tetap.
2) Memberikan otorisasi pemindahan aset tetap dari fungsi satu ke fungsi lainnya.
3) Memberikan otorisasi penghentian pemakaian aset tetap.
4) Memberikan otorisasi pengiriman aset tetap ke pihak luar untuk keperluan reparasi.

Sedangkan pada Portability aset tetap digolongkan menurut kemudahan dan dapat atau tidaknya
aset tetap dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain sebagai berikut :
1) Portable (dapat dibawa dengan tangan manusia).
2) Movable (dapat dipindahkan dengan bantuan peralatan).
3) Fixtures (melekat pada aset tetap lain).

Transaksi yang terkait dengan aset tetap terdiri dari tiga kelompok, antara lain :
1) Transaksi yang merubah akun aset tetap,
2) Transaksi yang merubah akun akumulasi penyusutan aset tetap yang bersangkutan, dan
3) Transaksi yang merubah akun beban reparasi dan pemeliharaan aset tetap
F. Bagan Alir Dokumen Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Akuntansi Aset Tetap
1) Sistem Pembelian Aset Tetap
Transaksi pembelian aset tetap dimulai dengan permintaan otorisasi investasi dari
pemakai aset tetap yang diajukan kepada direksi.
2) Sistem Perolehan Aset Tetap Melalui Pembangunan Sendiri
Sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aset tetap yang diperoleh perusahaan
dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan.
3) Sistem Pengeluaran Modal
Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aset tetap dengan adanya
pengeluaran modal.
4) Sistem Penghentian Pemakaian Aset Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi
penyusutan aset tetap yang dihentikan pemakaiannya serta keuntungan atau kerugian
yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aset tetap tersebut.
5) Sistem Transfer Aset Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat transfer aset tetap dari satu pusat
pertanggungjawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain.
6) Sistem Revaluasi Aset Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi revaluasi aset penilaian kembali aset tetap.
7) Sistem Pencatatan Penyusutan Aset Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya penyusutan aset tetap
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai