Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA SENGATAN BULU BABI (SEA URCHIN)

1. Tenangkan pasien jangan panik


2. Posisikan pasien senyaman mungkin
3. bersihkan daerah luka dengan normal saline (NaCl 0.9%) jika memungkinkan rendam luka
dengan air hangat (40 C - 46 C), sesuai toleransi pasien (jangan terlalu panas) , selama 30
menit, atau sampai nyeri berkurang
4. lakukan desinfeksi sekitar luka dengan povidone iodine lalu berikan local anastesi seperti
lidocaine sekitar luka untuk meminimalisir nyeri saat proses pencabutan duri bulu babi
5. lakukan eksplorasi untuk mencari sisa duri yang tertancap/tertinggal di sekitar luka . Luka
harus diirigasi, debridement.
6. jika duri masih memungkinkan untuk dicabut, gunakan pinset untuk pencabut duri atau
gunakan needle ukuran 22 G (intinya senyaman operator) pada luka dan jangan sampai
ada yg tersisa.
7. Jika duri susah dicabut atau tidak memugkinkan dicabut dengan pinset, lakukan insisi
seminimal mungkin untuk mempermudah pencabutan duri bulu babi
8. Jika duri telah memasuki sendi atau dekat dengan struktur neurovaskular, segera pasang
splint dan konsul atau rujuk bedah.
9. Tidak ada antivenom yang tersedia saat ini untuk spesies Echinodermata. Pengobatan
hanya bersifat suportif.
10. Pertimbangkan pemberian anti nyeri oral seperti : ibuprofen,diclofenac dan NSAID
lainnya.
11. Antibiotik profilaksis biasanya tidak diindikasikan, kecuali pada orang dengan luka yang
dalam atau kotor, orang dengan morbiditas yang signifikan, atau mereka yang mengalami
gangguan sistem imun.
12. Jika kriteria pemberian antibiotic seperti diatas terpenuhi, antibiotic bisa diberikan selama
7-14 hari. Pilihan antibiotiknya meliputi :
• Ciprofloxacin 2 x 500 mg Oral
• Kotrimoxasole 2 x 1 tab oral
• Doksisiklin 2 x 100 mg oral
13. Antibiotik parenteral spektrum luas diindikasikan untuk infeksi luka parah atau sepsis

By : dr. Lalu Wisnu Aditiya Wardana

Source : link : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536934/

1.Hornbeak KB, Auerbach PS. Marine Envenomation. Emerg Med Clin North Am. 2017 May;35(2):321-
337. [PubMed]
2. Bottjer DJ, Davidson EH, Peterson KJ, Cameron RA. Paleogenomics of echinoderms. Science. 2006
Nov 10;314(5801):956-60. [PubMed]

3. Singletary EM, Rochman AS, Bodmer JC, Holstege CP. Envenomations. Med Clin North Am. 2005
Nov;89(6):1195-224. [PubMed]

4.Rossetto AL, de Macedo Mora J, Haddad Junior V. Sea urchin granuloma. Rev Inst Med Trop Sao
Paulo. 2006 Sep-Oct;48(5):303-6. [PubMed]

Anda mungkin juga menyukai