Anda di halaman 1dari 14

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : ZULKIPLI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041354111

Tanggal Lahir : Baera, 04 April 1999

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4410/ Kebijakan Publik

Kode/Nama Program Studi : 50/ Ilmu Administrasi Negara

Kode/Nama UPBJJ : 80/ Makassar

Hari/Tanggal UAS THE : Jum’at / 23 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ZULKIPLI


NIM : 041354111
Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4410/ Kebijakan Publik
Fakultas : FHISIP
Program Studi : 50/ Ilmu Administrasi Negara
UPBJJ-UT : 80/ Makassar

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
,
Jum’at, 23 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

ZULKIPLI
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

JAWABAN

1. a. Apa saja model/pendekatan kebijakan yang digunakan dalam kebijakan berbasis bukti (evidence
based policy)?
Jawaban :
Untuk mendukung perencanaan berbasis kinerja perencanaan pembangunan akan lebih efektif
apabila menggunakan pendekatan ilmiah sehingga dalam pelaksanaannya dapat sesuai dengan yang
diperlukan. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan perencanaan yang memprasyaratkan
survei yang menyeluruh terhadap sumber potensial yang ada di suatu Negara. Hal ini sangat penting
mengingat pemerintah daerah harus mampu dan bertanggung jawab atas kebutuhan peningkatan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.Penerapan kebijakan berbasis bukti
dalam sistem perencanaan pembangunan terkhususnya di Indonesia merupakan hal yang baru dan
sangat penting. Sudarno (2018) menjelaskan bahwa Kebijakan berbasis bukti sangat perlu
dikarenakan dapat dilihat dari segi efektivitas, efisiensi, orientasi layanan publik, akuntabilitas,
demokrasi dan kepercayaan. Analisis berbasis bukti yang sistematis merupakan unsur yang sangat
penting dalam semua pembuatan perencanaan yang baik. Berbagai data perlu dilakukan guna
menghasilkan analisis dan bukti yang diperlukan pemerintah untuk memahami dengan benar apakah
kebijakan mencapai sasaranya, berjalan sesuai dengan rencana, dan apakah pelayanan telah
diberikansecara efektif. Sehingga, bukti seharusnya digunakan untuk mendukung pengambilan
kebijakan.Dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dimana setiap daerah diberikan
wewenang untuk membuat dan mengatur kebijakan daerah untuk peningkatan pelayanan publik.
Oleh karena itu, demi tercapainya salah satu tujuan negara yaitu untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui pemerataan pelaksanaan pembangunan setiap tahun adanya penyusunan
dokumen perencanaan dalam setiap daerah. Pembangunan daerah sebagai bagian dari
pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan
meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat dalam rangka perwujudan tujuan daerah dan tujuan
nasional. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, maka
pengelolaannya harus dilakukan secara terarah dan terpadu dengan pembangunan
nasional.Kebijakan Berbasis Bukti.
Kebijakan berbasis bukti menggunakan penelitian dan informasi terbaik yang Tersedia
mengenai hasil program untuk membuat keputusan di semua tahapan Proses kebijakan dan di
setiap cabang pemerintahan. Perkembangan kebijakan yang Terjadi pada berbagai tahap dan
meluas dari waktu ke waktu untuk merespon dan Mengatasi masalah yang ada. Menurut
Sanderson (2002) bahwa penekanan lebih Harus diberikan pada pengembangan basis bukti yang
kuat untuk kebijakan melalui Evaluasi dampak jangka panjang dari kebijakan dan program.
Menurut Krizek (2010) praktik berbasis bukti mengusulkan hubungan yang lebih baik antara
Penelitian dan pengambil kebijakan, tetapi menimbulkan beberapa kekhawatiran Tentang jenis
bukti, kekuatan dan kejelasan penelitian dalamperencanaan, dan Ketidaksetaraan sumber daya
untuk mengintegrasikan penelitian ke dalam Perencanaan.Selain beberapa teori tersebut diatas
kebijakan berdasarkan teori rasional Memandang sebagai pencapaian tujuan serta efisien
melalui sistem pengambilan Keputusan yang tetap. Teori ini menunjukkan bahwa kebijakan
merupakan suatu Cara atau program yang dibuat dalam mencapai suatu tujuan tertentu dan
efisien Dalam pengambilan suatu kebijakan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan Rencana.
Sementara itu teori Lasswel dalam ilmu kebijakan publik mencakup Metode penelitian proses
kebijakan, hasil dari studi kebijakan, dan hasil temuan Penelitian yang memberikan konstribusi
paling penting untuk memenuhi Kebutuhan-kebutuhan intelegensi era kita sekarang. Teori ini
mendorong untuk Agar dalam perumusan kebijakaan harus dianalisa dan mampu
mengidentifikasi Masalah-masalah kebijakan karena pada dasarnya kebijakan harus brorientasi
pada Masalah yang terjadi dan berkembang.

b. Apabila Indonesia kurang menerapkan kebijakan berbasis bukti (evidence based policy) dengan
baik, maka apa pendekatan yang digunakan dalam proses kebijakan publik di Indonesia?
Jawaban :
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sistem . Pendekatan ini memanfaatkan konsep
sistem politik yang merupakan sejumlah institusi dan aktivitas politik di dalam suatu masyarakat
yang berfungsi mengalokasikan nilai-nilai secara otoritatif (mengikat) bagi masyarakat atau
dengan kata sistem politik lain berfungsi mengubah masukan (tuntutan dan dukungan) menjadi
keluaran (keputusan dan dukungan) menjadi keluaran (keputusan kebijakan) yang mengikat bagi
seluruh anggota masyarakat.

2. Lakukan analisis, apakah teori penyusunan agenda kebijakan berlaku untuk kasus UU No. 2 Tahun
2020 tersebut?
Jawaban :
Penertiban Undang-undanga Nomor 2 Tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara dan
stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemic Covid-19 seharusnya memberikan
perlindungan bagi kehidupan masyarakat yang sangat nyata terancam dengan merebak dan
penyebarnya Covid-19, baik dari aspek keselamatan jiwa karana ancaman kesehatan dan
keselamatanmaupun kehidupan sosial dan perekonomian. Seluruh kebijakan di dalam UU Nomor
2 Tahun 2020, terutama kebijakan di bidang keuangan negara yang telah diimplementasikan saat
ini, telah didasarkan pada asesmen dan menggunakan nilai data faktual ancaman Covid-29 bagi
masyarakat dan negara. Pemerintahan berpendapat bahwa undang-undang Nomor 2 Tahun 2020
sama sekali tidak merugikan hak konstitusional para pemohon. Dengan demikian, pelamar tidak
dapt memenuhi lima syarat tambahan terkait kerugian hak dan atau pun kewenangan
konstitusional untuk mengajukan pengujian undang-undang oleh mahkamah. Sebaliknya, lahirnya
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020 merupakan upaya pemenuhan hak konstitusional para
pemohon untuk mendapatkan perlindungan dan penghidupan yang layak pada saat terjadinya
bencana luar biasa akibat pandemi Covid-19.

3. a. Lakukan identifikasi aktor-aktor pelaksana kebijakan penanggulangan bencana, serta bagaimana


pengelompokkan setiap aktor kebijakan penanggulangan bencana tersebut berdasarkan teori aktor-
aktor pelaksana kebijakan?
Jawaban :
aktor dalam pelaksanaan suatu kebijakan atau program dipengaruhi oleh kekuatan (power) dan
kepentingan (interest) yang dimiliki oleh aktor tersebut, sehingga dapat dikategorikan menjadi 4
jenis yaitu:
1) Aktor dengan tingkat kepentingan (interest) yang tinggi tetapi memiliki kekuatan(power) yang
rendah diklasifikasikan sebagai Subyek (Subjects). Aktor ini memiliki kapasitas yang rendah
dalam pencapaian tujuan, akan tetapi dapat menjadi berpengaruh dengan membentuk
aliansi dengan aktor lainnya. Aktor ini sering bisa sangat membantu sehingga hubungan
dengan aktor ini harus tetap dijaga dengan baik.
2) Aktor dengan tingkat kepentingan (interest) dan kekuatan (power) yang tinggi diklasifikasikan
sebagai Pemain Kunci (Key Players). Aktor ini harus lebih aktifdilibatkan secara penuh
termasuk dalam mengevaluasi strategi baru.
3) Aktor dengan tingkat kepentingan (interest) dan kekuatan (power) yang
rendahdiklasifikasikan pengikut lain, untuk melibatkan aktor ini lebih jauh karenakepentingan
dan pengaruh yang dimiliki biasanya berubah seiring berjalannyawaktu. Aktor ini harus tetap
dimonitor dan dijalin komunikasi dengan baik.
4) Aktor dengan tingkat kepentingan (interest) yang rendah tetapi memiliki kekuatan(power)
yang tinggi diklasifikasikan sebagai pendukung (contest setters). Aktor ini dapat
mendatangkan resiko sehingga keberadaannya perlu dipantau dan dikelola dengan baik.
Aktor ini dapat berubah menjadi key players karena suatu peristiwa.Hubungan baik dengan
stakeholder ini terus dibina. Untuk itu segala informasi yangdibutuhkan harus tetap diberikan
sehingga mereka dapat terus berperan aktifdalam pencapaian tujuan.
Spektrum yang harus digunakan Dalam pelaksanaan tugas pemerintah untuk
penanggulangan Bencana , pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota perlu melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kebijakan,strategi,
serta program dalam penanganan maupun penanggulangan Bencana serta mengevaluasi
kebijakan, strategi, dan program termasuk menyediakan sarana dan prasarana bagi
penanggulangan Bencana. Dalam pelaksanaan kewenangan pemerintah untuk penanggulangan
Bencana pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota perlu
menetapkan kebijakan dan strategi penanggulangan Bencana dengan berpedoman pada
kebijakan, strategi, dan program nasional. Pemerintah juga perlu mendukung pelaksanaan
penanggulangan Bencana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang
berlaku.
b. Apa model implementasi kebijakan yang tepat untuk menganalisis efektivitas implementasi
kebijakan penanggulangan bencana? (Lakukan analisis dengan memperhatikan model implementasi
kebijakan berdasarkan generasi implementasi kebijakan)
Jawaban :
model implementasi kebijakan yang tepat untuk menganalisis efektivitas implementasi kebijakan
penanggulangan bencana iyalah Model Bawah-Atas : Analisis pentingnya peran aktor lain dan
Interaksi Organisasi.
Model Bawah-Atas memiliki karakteristik yang fokus pada masalah publik dan aktor-aktor
yang terkait dengan masalah yang ada di lokal; memperhatikan dengan cermat sasaran kebijakan
dan lingkungan yang mempengaruhi Implementasi kebijakan; Tujuan yang ingin dicapai birokrasi
garis depan, strategi, aktivitas, dan hubungannya dengan pihak lain (dalam rangka membangun
jejaring yang lebih luas): multilokal dan multilevel; dan implementasi disesuaikan dengan kondisi
lokal, dipetakan dari bawah, microlevel, ke atas.

4. a. Lakukan analisis on-going evaluation dari kebijakan pelaksanaan vaksinasi covid-19, khususnya
mengenai pelaksanaan pelayanan vaksinasi Covid-19. Evaluasi ini berdasar pada kondisi di
Kota/Kabupaten tempat anda tinggal !
Jawaban :
Sebelum adanya vaksinasi, pemerintah mengimbau masyarakat untuk mentaati protokol
kesehatan untuk memutus rantai penyebaran virus. Namun, penerapan protokol kesehatan
tidak cukup kuat untuk menangani virus yang mematikan ini. Upaya lain dilakukan pemerintah
yaitu berupa vaksinasi, dilaksanakannya vaksinasi Covid-19 sebagai perlindungan serta
menciptakan kekebalan tubuh. Pelayanan kesehatan mempertimbangkan berbagai usaha
pemerintah untuk tercapainya pembangunan kesehatan yang setinggi-tingginya untuk seluruh
masyarakat Indonesia. Pendistribusian vaksinasi tidaklah mudah, pendistribusian vaksinasi
pemerintah menggunakan metode rantai dingin agar kualitas vaksin tetap baik. Saat ini
pelayanan vaksin ada di mana-mana, jadi masyarakat tidak perlu lagi bingung untuk mencari
tempat pelayanan vaksin. Vaksinasi telah diikuti oleh semua kalangan, di mana sangat berguna
untuk mencegah penyebaran virus, pemeliharaan kesehatan, perlindungan untuk yang memiliki
antibodi rendah, dan membentuk kekebalan tubuh. Kebijakan kesehatan juga memiliki tujuan
yang jelas dengan memperhatikan dampaknya seperti sosial ekonomi terhadap kesehatan.
Vaksin ialah zat yang terbuat dari virus yang dilemahkan, di Indonesia menggunakan
vaksin hasil dari beberapa negara, vaksin sinovac, astrazeneca, dan biotech ltd adalah jenis
vaksin yang digunakan. Sedangkan cara kerjanya dengan disuntikkan ke dalam tubuh guna untuk
membangun kekebalan tubuh dan melindungi dari infeksi lain. Setelah vaksin disuntikkan maka
tubuh akan mendeteksi dan mengenali vaksin tersebut. Untuk vaksin tunggal memiliki tingkat
keefektifan 52 persen lalu pada saat vaksinasi dosis kedua berubah menjadi 95 persen.
Perlindungan setelah vaksin pada 14 hari setelah vaksinasi, dan akan lebih kuat setelah 28 hari.
Alangkah lebih baiknya kita menunda untuk acara yang memang tidak darurat, tetap melakukan
gaya hidup sehat dan tetap minum multivitamin.
Saat ini kebijakan kesehatan yang diterapkan pasti akan berdampak pada berbagai sektor lain,
seperti ekonomi. Jika masyarakat yang telah divaksin mencapai angka kekebalan kelompok,
maka kemungkinan besar kehidupan akan berjalan normal kembali. Hal ini, berkaitan dengan
dengan usaha-usaha lain yang akan beroperasi seperti biasa yang mana akan menumbuhkan
ekonomi yang sudah lama lumpuh selama pandemi ini berlangsung. Namun, jika tidak mengikuti
vaksinasi yaitu penundaan bahkan tidak diberikan lagi bantuan sosial, dipersulit pada
pengurusan dokumen administrasi. Jadi, kita sebagai masyarakat harus memiliki kesadaran diri
baik dalam menerapkan protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi, biar bagaimanapun
langkah kecil yang kita lakukan akan berdampak besar bagi orang lain.

b. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, berikan rekomendasi anda untuk perubahan dari kebijakan
pelaksanaan vaksinasi covid-19, khususnya mengenai pelaksanaan pelayanan vaksinasi Covid-19 !
Jawaban :
Menurut pendapat saya kebijakan yang ada telah baik, namun perlu adanya pembinaan kepada
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi dikarenakan
vaksinasi sangat berpengaruh sebagai perlindungan serta menciptakan kekebalan tubuh agar tidak
menghindari terserangkan Covid-19.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai