Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Aryani

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043242622

Tanggal Lahir : 14 Mei 1999

Kode/Nama Mata Kuliah : 25/Metode Ilmu Pemerintah

Kode/Nama Program Studi : 71/Ilmu Pemerintah

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 29 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Aryani


NIM : 043242622
Kode/Nama Mata Kuliah : 25/Metode Ilmu Pemerintah
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
UPBJJ-UT : Jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Rabu, 29Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Aryani
JAWABAN

1. Pandangan dari Barbara Goodwin, Pengertian kekuasaan ialah kemampuan untuk mengakibatkan
seseorang bertindak dengan cara yang bersangkutan, dan tidak akan dipilih dan jika dipilih ia
tidak dilibatkan. Dengan kata lain memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan kehendaknya. Berdasarkan pengertian kekuasaan diatas, terdapat beberapa
poin yaitu,
 Bahwa kekuasaan umumnya diselenggarakan melalui isyarat jelas. Hal ini disebut dengan
kekuasaan Manifes atau manifest power.
 Kekuasaan yang lain, namun hanya kadang terjadi yaitu kekuasaan implisit yang terjadi tanpa
adanya isyarat yang jelas.
 Hal yang perlu ditekankan karena adanya kekuasaan ialah adanya hak untuk mengadakan sanksi.
Dalam menyelenggarakan kekuasaan, banyak upaya yang dilakukan dalam bentuk sanksi untuk
menegakkan kekuasaan seperti koersi, persuasi dan cara lainnya. Sedangkan pemerintah sebagai
sistem kekuasaaan yaitu kekuasaan berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan
pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut.

2. Pemerintahan merupakan gejala kekuasaan yang sah (kewenangan). Jadi kegiatan pemerintah
selalu berkaitan dengan adanya peraturan perundang-undangan yang berlaku. Gejala semacam ini
dapat dipahami dengan pendekatan legalistik formal, dalam arti menggunakan rujukan sebagai
peraturan yang digunakan pemerintah pada :
1) Membuat kebijakan,
2) Memberikan pelayanan kepada masyarakat,
3) Menegakkan aturan. Pada saat menggunakan pendekatan legalistik, kajian ilmu pemerintahan
dapat meminjam berbagai teori, paradigma, konsep, maupun definisi yang digunakan pula dalam
ilmu hukum.

3. Selama beberapa dekade terakhir dunia mengalami 4 transformasi besar yaitu globalisasi,
demokratisasi, informasi dan teknologi komunikasi. Perubahan itu turut membangun kesadaran
publik dan merubah persepsi publik terhadap pemerintah. Kompleksitas kebutuhan dan mobilitas
yang tinggi, meningkatkan sebuah tuntutan publik terhadap pemerintah. Ketidakmampuan
pemerintah ini memenuhi espektasi publik mengakibatkan persepsi publik terhadap pemerintah
cenderung negatif. Salah satu konsekuensiya yaitu turunnya kepercayaan publik kepada
pemerintah. Ketika harapan publik tidak sesuai dengan kenyataan, ketidakpercayaan masyarakat
sangat mudah terbentuk. Kepercayaan publik bukan suatu hal yang datang dengan sendirinya
namun sesuatu yang bersifat sangat dinamis dan harus dikelola. Kepercayaan publik merupakan
variablel penting terwujudnya good governance. Kepercayaan menghasilkan legitimasi publik
yang dapat menciptakan modal sosial bagi pemerintah yang digunakan sebagai instrumen untuk
mendapatkan dukungan politik maupun sosial dalam aktivitas pemerintah.
Di Indonesia kepercayaan publik terhadap pemerintah terbilang cukup baik, menurut data yang
telah dilansir oleh OECD dalam Government at Glance 2017 tingkat kepercayaan masyarakat
Indonesia terhadap pemeritah mencapai 80% pada tahun 2016, meningkat 28% dibandingkan
tahun 2007 yang hanya 52%. Tingginya tingkat kepercayaan publik merepresentasikan dukungan
masyarakat terhadap kebijakan serta program-program pemerintah. Presiden Joko Widodo telah
memberikan sebuah kepeduliannya kepada masyarakat dengan menampilkan branding politik
sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat. Kebijakan- kebijakan pro-rakyat yang dirangkum
dalam nawacita menumbuhkan harapan rakyat untuk kehidupan yang lebih baik.
Kepercayaan publik yang dibangun oleh pemerintah mengesankan bahwa pemerintah
memiliki kapasitas yang mumpuni dalam mengelola pemerintahan. Selain figuritas presiden,
keberadaan menteri-menteri yang berkompeten serta program-program pemerintah yang pro-
rakyat mampu menaikkan kepercayaan rakayat secara signifikan. Akan tetapi, kenyatannya
kepercayaan tersebut tidak bertahan lama. Pasalnya ditahun yang sama hasil survey yang
dilakukan oleh Edelman Indonesia menunjukkan bahwa kepercayaan publik kepada pemerintah
sebesar 58% turun 7% yang sebelumnya yaitu sebesar 65%. Ketidak puasan muncul akibat dari
serangkain program dinilai tidak sesuai dengan apa yang telah di janjikan. Salah satu strategi
pemulihan kepercayaan publik adalah dengan prinsip tata kelola pemerintahan partisipatif
(participatory governance). Pemerintahan partisipatif lebih mengedepankan partisipasi dan
transparansi dalam meningkatkan kepercayaan publik. Keterlibatan masyarakat dalam
pemerintahan memiliki arti penting dalam membangun kepercayaan publik. Partisipasi dan
kepercayaan memiliki hubungan timbal balik, partisipasi dapat meningkatkan kepercayaan dan
kepercayaan dapat meningkatkan partisipasi. Partisipasi masyarakat merupakan suatu keniscayaan
dalam proses demokrasi.

4. pendekatan paradigmatik mempelajari gejala pemerintahan di satu negara atau daerah, perhatian
paradigma yang digunakannya sehingga akan diperoleh analisis yang akurat, yang pada gilirannya
akan diperoleh pengetahuan yang benar. Dalam hal ini kebenaran yang diperoleh bukan hanya
menurut pendapat pengkaji saja, melainkan kebenaran menurut kaidah-kaidah ilmiah maupun
kebenaran menurutr kalangan luas. Di dalam pendekatan paradikma, yang dikaji meliputi: a)
hasil-hasil nilai warganegara, b) kualitas dan nilai, c) produksi, d) mendorong ketaatan pada
norma, e) Mengidentifikasi misi, pelayanan, pelanggan, dan nilai guna f) Memindahkan nilai g)
Membangun akuntabilitas h) Memperkuat hubungan kinerja i) Memahami dan menerapkan norma
j) Mengidentifikasi dan memecahkan masalah k) Terus menerus meningkatkan proses l)
Memisahkan pelayanan dari pengendalian m) Membangun dukungan berdasarkan norma n)
Memperluas pilihan konsumen o) Mendorong tindakan kolektif p) Memberikan insentif q)
Mengukur dan menganalisis hasil r) Memperkaya umpan balik.

Anda mungkin juga menyukai