Anda di halaman 1dari 20

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

GRADE 1

A. TUJUAN

Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat:


1. mendeskripsikan perusahaan dagang;
2. mendeskripsikan karakteristik perusahaan dagang;
3. membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang;
4. mendeskripsikan metode pencatatan persediaan.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Bisa mendefinisikan perusahaan dagang;
2. bisa mendiskripsikan karakteristik perusahaan dagang;
3. bisa membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang;
4. mendeskripsikan metode pencatatan persediaan

C. URAIAN MATERI
Pengertian

Sering kali kita kebingungan dalam menentukan jenisusaha suatu perusahaan.


Jika dicermati, aktivitas suatuperusahaan dapat dikelompokkan dalam tiga jenis,
yaituperusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan
pabrikasi(manufacture).Perusahaan jasa adalah perusahaan yang
didirikanseseorang atau sekelompok orang yang kegiatan utama/pokok bergerak
dalam bidang pelayanan jasa atau menjual jasa.Penghasilan yang diperoleh dari
perusahaan jasa ini berupahasil dari penyerahan jasa, yaitu berupa pendapatan
jasa.
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatanutama/pokok melakukan
pembelian suatu barang untukdijual kembali tanpa mengubah bentuk maupun
fungsi daribarang tersebut. Perusahaan ini memperoleh penghasilan
daripenjualan barang dagangannya. Contoh perusahaan dagangantara lain: toko
buku, toko perlengkapan sekolah, dan alatelektronik. Toko ini hanya menjual

1
barang dagangannya tanpamengubah bentuk ataupun fungsi barang tersebut.
Kelebihan dan kekurangan dari perusahaan jasadengan perusahaan dagang.

Akurasi Prinsip:
No Jenis Kelebihan Kekurangan
. Perusahaan
1 Jasa 􀁸Tidak perlu tempat 􀁸Kualitas jasa
untuk memajang dapat
(display) barang. diketahui setelah
􀁸Tidak diperlukan konsumen membeli
tempat untuk jasa.
menyimpan barang 􀁸Jasa yang
(gudang). sudah dibeli
􀁸Tidak perlu alat tidak dapat
angkut untuk dikembalikan
mengirim barang (diretur).
kepada konsumen.
2 Dagang 􀁸Menjual barang tanpa 􀁸Diperlukan
mengolah lebih dulu. tempat
􀁸Kualitas barang dapat untuk memajang
diketahui secara langsung (display) barang.
oleh konsumen 􀁸Diperlukan
tempat
untuk menyimpan
barang (gudang).
􀁸Diperlukan alat
angkut untuk
mengirim barang
kepada konsumen.
􀁸Barang yang
sudah
dibeli konsumen
dapat dikembalikan

2
(diretur) sehingga
perusahaan tidak
jadi
memperoleh
penghasilan.

Perusahaan pabrikasi (manufacture) adalah perusahaan yang kegiatan


utama/pokok mengolah bahan mentah menjadi produk jadi untuk dijual.
Perusahaan ini kegiatannya membelibahan mentah lalu mengolahnya menjadi
barang jadi,selanjutnya dijual kepada konsumen/pelanggan. Bahan mentah yang
diolah hasilnya berupa produk jadi yang berubah bentukmaupun fungsi dari
bahan tersebut. Misalnya pabrik tekstilyang mengolah benang menjadi kain untuk
dijual kepadapelanggan/konsumen.
2. Ciri Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang ini berbeda dengan jenis usaha padaperusahaan jasa. Ada
beberapa karakteristik khusus yangmelekat pada perusahaan dagang yaitu
sebagai beriku
1. .Penghasilan diperoleh dari hasil penyerahan/penjualanbarang dagangan.
2. Barang dagangan yang diperjualbelikan tidak diubahbentuk maupun
fungsinya.
3. Rekening-rekening yang terdapat pada perusahaan dagang antara lain;
pembelian atau persediaan barang dagangan, retur dan pengurangan
harga pembelian,potongan pembelian, beban angkut pembelian,
penjualan,retur dan pengurangan harga penjualan, potonganpenjualan,
harga pokok penjualan, dan beban angkut penjualan.
4. Beban usaha perusahaan dibedakan dalam dua kelompok,yaitu beban
pemasaran dan beban administrasi umum.
Beban pemasaran adalah semua beban yang ditanggungatau dikeluarkan dalam
rangka penyerahan barangdagangan kepada konsumen/pelanggan (misalnya,
gajipegawai bagian pemasaran, beban angkut penjualan).Sedangkan beban
administrasi umum adalah beban yang ditanggung atau dikeluarkan dalam
rangka pengelolaan/manajerial perusahaan (misalnya, gaji pegawai
bagiankantor, pemakaian perlengkapan kantor).

3
Perbedaan antara Perusahaan Jasa dengan Perusahaan Dagang
Berdasarkan karakteristik perusahaan dagang, makadapat disimpulkan tentang
perbedaan antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang berikut ini.
Akurasi Prinsip
No Keterangan Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
.
1 Penghasilan 􀁸Penghasilan Jasa 􀁸 Penjualan Barang
(Penyerahan jasa Dagangan
berupa kenikmatan). (Penyerahan barang
tanpa mengolah lebih
dahulu)
2 􀁸 Pendapatan 􀁸Menjual barang tanpa 􀁸 Penjualan
jasa mengolah lebih dulu. 􀁸 Retur penjualan dan
􀁸Kualitas barang dapat pengurangan harga
diketahui secara langsung 􀁸 Potongan penjualan
oleh konsumen 􀁸 Harga pokok
penjualan
􀁸
Pembelian/persediaan
barang dagangan
􀁸 Beban angkut
pembelian
􀁸 Retur pembelian dan
pengurangan harga
􀁸 Potongan pembelian
3. Laporan laba
3 Laporan laba 􀁸 Pendapatan jasa xx Penjualan xx
rugi Beban usaha xx - Harga pokok
􀁸 Laba usaha xx penjualan xx -
Laba kotor xx
Beban usaha xx -
Laba usaha xx
4 Contoh 􀁸 Jasa bengkel/servis 􀁸 Toko bahan

4
perusahaan bangunan
kendaraan 􀁸 Toko buku dan
􀁸 Transportasi perlengkapan sekolah
􀁸 Telekomunikasi 􀁸 Pengecer dan grosir
􀁸 Salon 􀁸 Dealer motor
􀁸 Persewaan/rental
mobil, computer
􀁸 Jasa pengacara
􀁸 Notaris
􀁸 Konsultan teknik,
akuntansi, manajemen

Bagan Karakteristik TRansaksi pada Perusahaan Dagang

Rekening pada Perusahaan Dagang

5
Perusahaan dagang memang berbeda dengan perusahaanjasa. Rekening yang
digunakan pada perusahaan dagang yaituberkaitan dengan pembelian dan
penjualan barang dagangan.
Hal ini terlihat secara khusus pada rekening yang digunakanpada perusahaan
dagang antara lain rekening pembelian,persediaan barang dagangan, retur
pembelian danpengurangan harga, serta potongan pembelian.
1. Pembelian (purchases), rekening ini digunakan untukmencatat semua
transaksi yang berkaitan denganpembelian barang dagangan baik secara tunai
maupunkredit, apabila perusahaan menggunakan metodepencatatan persediaan
barang dengan metode fisik atau
periodik. Jika terjadi pembelian barang daganganberdasarkan bukti transaksi
berupa faktur pembelian ataubukti kas keluar selanjutnya dicatat dalam rekening
pembelian di sisi debit.
2. Persediaan Barang Dagangan (inventory), rekening inidigunakan untuk
mencatat semua transaksi yangberkaitan dengan pembelian barang dagangan
baik secaratunai maupun kredit, apabila perusahaan menggunakanmetode
pencatatan persediaan barang dengan metode
perpetual atau terus menerus. Jika terjadi pembelianbarang dagangan
berdasarkan bukti transaksi berupafaktur pembelian atau bukti kas keluar
selanjutnya dicatatdalam rekening persediaan barang dagangan di sisi debit.
3. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (Purchasesreturn and
allowances), rekening ini digunakan untukmencatat transaksi yang berkaitan
dengan pengembalianbarang yang telah dibeli tetapi dikembalikan karenabarang
tidak sesuai dengan yang dipesan atau barangtersebut rusak. Jika terjadi
pengembalian/retur barangdagangan yang telah dibelinya maka bukti
transaksiberupa nota debit akan dicatat dalam rekening returpembelian dan
pengurangan harga di sisi debit.
4. Potongan Pembelian (purchases discount), rekening inidigunakan untuk
mencatat transaksi yang terjadi karenaada potongan pembelian. Potongan
pembelian ini terjadijika pembeli membayar harga barang yang dibelinyatersebut
dalam jangka waktu (termin) potongan.
Potongan pembelian ini dipengaruhi oleh syaratpembayaran yang ditetapkan
oleh penjual.

6
Perusahaan (penjual) sering menerapkan istilahtermin pembayaran. Adapun
syarat penjualan (terminpembayaran) antara lain:
a. 2/10, n/30 artinya diberikan potongan sebesar 2%dari harga faktur jika
pembayaran dilakukan dalamtempo 10 hari sejak tanggal faktur dan
jikapembayaran dilakukan setelah periode tersebut (10hari) maka pembayaran
harus dilakukan secarapenuh (nominal faktur) dengan batas waktu 30 harisejak
tanggal faktur.
Contoh: Pada tanggal 1 Oktober 2006 Toko“Saranglaba” membeli barang
dagangan dari Toko
“Sejahtera” senilai Rp30.000.000,00 dengan syarat2/10, n/30.Atas transaksi
tersebut dapat dilakukan analisis sebagai berikut.
Bagi Toko “Saranglaba” transaksi tersebutmerupakan pembelian secara kredit,
jika dibayartanggal 2 sampai tangga 11 Oktober 2006 makadiberi potongan
sebesar 2% X Rp30.000.000,00 =Rp600.000,00 sebagai potongan pembelian.
Namunjika dibayar tanggal 12 Oktober 2006 maka tidakdiberi potongan atau
dibayar sebesar harga fakturRp30.000.000,00 dan batas terakhir
pembayaransampai 1 November 2006 (jangka 30 hari).
b. n/15, EOM artinya jumlah rupiah dari harga fakturpenjualan harus dibayar 15
hari sesudah akhir bulan(End Of Month) dibuatnya faktur.Contoh: Pada tanggal 1
Oktober 2006 Toko”Saranglaba” membeli barang dagangan dari Toko“Sejahtera”
senilai Rp30.000.000,00 dengan syarat2/15, EOM.Ekonomi SMA/MA XII 9Atas
transaksi tersebut dapat dilakukan analisissebagai berikut.
Bagi Toko “Saranglaba” transaksi tersebutmerupakan pembelian secara kredit,
harga faktur
harus dibayar dan tidak diberi potongan (sebesarharga faktur Rp30.000.000,00)
batas terakhir
pembayaran sampai 15 November 2006.
c. EOM (End Of Month) artinya faktur tersebut harusdilunasi paling lambat pada
akhir bulan pembelian.Contoh: Pada tanggal 1 Oktober 2006 Toko“Saranglaba”
membeli barang dagangan dari TokoSejahtera senilai Rp30.000.000,00, dengan
syaratEOM (End Of Month).Atas transaksi tersebut dapat dilakukan
analisissebagai berikut.Bagi Toko ”Saranglaba” transaksi tersebut

7
merupakan pembelian secara kredit, harga fakturharus dibayar dan tidak diberi
potongan (sebesarharga faktur Rp30.000.000,00) batas terakhirpembayaran
sampai 31 Oktober 2006.
d. C.O.D (Cash On Delivery) artinya harga barang yangdibeli harus dibayar
sebesar harga faktur pada saatbarang dikirim dan diterima pembeli.Contoh: Pada
tanggal 1 Oktober 2006 Toko”Saranglaba” membeli barang dagangan dari
Toko”Sejahtera” senilai Rp30.000.000,00, dengan syaratC.O.D (Cash On
Delivery)Atas transaksi tersebut dapat dilakukan analisissebagai berikut.
Bagi Toko “Saranglaba” transaksi tersebut bukanpembelian secara kredit, harga
faktur harus dibayardan tidak diberi potongan (sebesar harga
fakturRp30.000.000,00) pada saat barang diterima pembeli.
5. Beban Angkut Pembelian (Freight-in), merupakanbeban yang harus
ditanggung pembeli pada saatpembelian barang dagangan dilakukan. Beban
angkutpembelian ini akan menambah harga perolehan/hargapokok barang
dagangan. Adanya beban angkutpembelian ini tergantung pada syarat
penyerahan barangyang ditentukan oleh penjual. Beberapa syarat penyerahan
barang yang biasa dilakukan di antaranya sebagai berikut.
a. Free on Board (FOB) destination point (prangkogudang pembeli), yaitu
penjual menanggung semuaongkos pengiriman sampai barang
dagangantersebut sejak dari gudang penjual sampai barangdagangan ada di
gudang pembeli.
b. Free on Board (FOB) shipping point (prangkogudang penjual) yaitu pembeli
menanggung semuaongkos pengiriman sampai barang dagangantersebut sejak
dari gudang penjual sampai barangdagangan ada di gudang pembeli.
6. Penjualan (sales), rekening ini digunakan untuk mencatattransaksi penjualan
barang dagangan baik secara tunaimaupun kredit. Bukti transaksi atas penjualan
barangdagangan ini berupa faktur atau bukti penerimaan kas/kuitansi.
7. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga (sales returnand allowances),
rekening ini digunakan untuk mencatattransaksi yang berkaitan dengan
pengembalian barangyang telah dijual tetapi dikembalikan oleh pembeli
karenabarang tidak sesuai dengan yang dipesan atau barangtersebut rusak. Jika
terjadi pengembalian/retur barangdagangan yang telah dijual maka bukti
transaksi berupanota kredit akan dicatat dalam rekening retur penjualandan

8
pengurangan harga di sisi kredit. Transaksipengembalian barang ini bagi pembeli
dinamakan returpembelian dan bagi penjual dinamakan retur penjualan
8. Potongan Penjualan (sales discount), rekening inidigunakan untuk mencatat
transaksi yang terjadi karenaada potongan penjualan. Potongan penjualan ini
terjadijika pelanggan/pembeli membayar harga barang yangdibelinya tersebut
dalam jangka waktu (termin)potongan. Potongan penjualan ini dipengaruhi oleh
syaratpembayaran yang ditetapkan oleh penjual. Rekening potongan ini bagi
pembeli dinamakan potonganpembelian dan bagi penjual dinamakan
potonganpenjualan. Bukti transaksi yang digunakan sebagaisumber pencatatan
dalam transaksi ini berupa buktipenerimaan kas.
9. Beban Angkut Penjualan (freight-out), rekening inidigunakan untuk mencatat
setiap transaksi penjualanapabila dalam perjanjian jual beli, penjual
yangmenanggung beban tersebut. Rekening ini sangattergantung pada syarat
penyerahan barang yangditetapkan oleh penjual. Beban angkut ini bagi
pembelidinamakan beban angkut pembelian dan bagi penjual dinamakan beban
angkut penjualan. Bukti transaksi yangdigunakan sebagai sumber pencatatan
berupa kuitansiatau bukti kas keluar.
Metode Pencatatan Persediaan
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kegiatanutama perusahaan dagang
adalah membeli barang dagangankemudian menjualnya kembali tanpa
mengubah bentukmaupun fungsinya. Dalam hal ini akan timbul
beberapapermasalahan, yaitu dalam menentukan persediaan akhir.
Caramenentukan harga pokok barang dan nilai persediaan akhirakan sangat
bergantung pada metode pencatatan persediaanyang dilakukan oleh
perusahaan. Metode pencatatanpersediaan barang dagangan dalam akuntansi
ada dua yaitu:
1. Metode Fisik (Periodik)
Metode pencatatan persediaan secara fisik biasa disebutjuga dengan sistem
periodik (periodic inventory system), karenauntuk menentukan nilai atau harga
pokok persediaan barangdagangan di akhir periode akuntansi harus
dilakukanpenghitungan secara fisik (stock opname) di gudang tempatmenyimpan
barang yang bersangkutan untuk mengetahuibesarnya persediaan barang
dagangan pada akhir periode.Karena nilai persediaan barang dagangan tidak
dapat diketahuimelalui pencatatan, maka harga pokok barang yang terjualjuga

9
tidak dapat ditentukan dengan benar. Oleh karena itupada akhir periode
akuntansi, setelah dihitung jumlah
persediaan akhir barang tersebut secara akuntansi dibuatkanjurnal penyesuaian
atas persediaan barang dagangan tersebut.Penghitungan persediaan akhir
barang dagangan ini antaralain dengan metode; FIFO (First In First Out), LIFO
(Last In FirstOut), rata-rata sederhana, dan rata-rata tertimbang. Metode FIFOini
yang digunakan pedoman adalah harga barang yang dibelipertama digunakan
untuk menentukan harga pokok barangyang terjual. Metode LIFO menetapkan
harga barang yangpaling akhir (terbaru) dibeli digunakan sebagai
dasarmenentukan harga pokok barang yang laku dijual.Dalam melakukan
pencatatan persediaan barangdagangan dengan metode fisik ini setiap terjadi
pembelian
barang dagangan akan dicatat dalam rekening Pembelian, danpada saat terjadi
penjualan barang dagangan akan dicatat dalam rekening Penjualan tanpa
mencatat harga pokok barang
yang terjual tersebut. Berikut disajikan contoh jurnalnya
Akurasi Prosedur:
Jurnal untuk Mencatat Pembelian Barang Dagangan

Nama Akun Kode….


Tangg Keterangan Ref Debit Kredit
al
Pembelian xxxx
Utang usaha/kas xxx
(mencatat
pembelian
barang dagangan)
Contoh:
Tanggal 1 Oktober 2006 Toko “Rejeki” membeli dengan kredit
barang dagangan dari Toko “Makmur” 5.000 kg beras@ Rp5.000,00 senilai
Rp25.000.000,00.
Tanggal 5 Oktober 2006 Toko “Rejeki” menjual dengan kreditbarang dagangan
tersebut 4.000 kg beras @ Rp5.500,00 kepadaToko “Aman” senilai
Rp22.000.000,00 dengan syarat (termin)

10
pembayaran 2/10; n/30.Berdasarkan transaksi tersebut dapat dicatat dalam
jurnal berikut ini.
Tangg Keterangan R Debit Kredit
al e
f
OKT 1 Pembelian 25.000.000,
Utang usaha - 25.000.000,-
(mencatat pembelian
barang dagangan dari
Toko makmur))
5 Piutang Usaha
Penjualan 22.000.000, 22.000.000,-
(mencatat penjualan -
barang dagangan
kepada
Toko Aman)

2. Metode Perpetual atau Terus-menerus(Continue)


Metode ini disebut perpetual atau terus-menerus (continue)karena aliran barang
dagangan dapat diikuti secara terusmenerussetiap saat. Di dalam sistem ini,
setiap saat dapatdiketahui besarnya nilai atau harga pokok barang yang
terjualserta jumlah persediaan barang dagangan di akhir
periodeakuntansi.Metode pencatatan atas persediaan barang
dagangandilakukan secara berkelanjutan, menyangkut perubahanpersediaan
yang tercermin dalam rekening persediaan.Pembelian dan penjualan
(pengeluaran) barang dicatat secaralangsung di rekening persediaan pada saat
terjadinya transaksi.
Akurasi Konsep:
Karakter pencatatan dengan sistem perpetual sebagai berikut
.a. Pembelian barang dagangan untuk dijual akan dicatatdalam rekening
persediaan barang dagangan bukanrekening pembelian.
b. Biaya angkut pembelian, retur, dan pengurangan hargapembelian, serta
potongan tunai pembelian dicatat dalam rekening persediaan, bukan dalam
rekening terpisah (rekening tersendiri retur dan pengurangan hargapembelian).

11
c. Harga pokok penjualan diakui pada saat penjualan denganmendebit rekening
harga pokok penjualan danmengkredit rekening persediaan barang dagangan.
d. Persediaan merupakan rekening pengendali yangdidukung oleh buku besar
pembantu. Buku pembantuberisi catatan persediaan secara individual (tiap-tiap
jenis barang dibuatkan suatu buku pembantu). Dalam bukupembantu ini
memperlihatkan tentang kualitas dan hargatiap-tiap persediaan.
Dalam melakukan pencatatan persediaan barang denganmetode perpetual,
setiap transaksi pembelian barang dicatatdalam persediaan barang. Apabila
barang tersebut dijual,dicatat dalam penjualan, serta mencatat pula harga
pokokbarang yang dijual.
Penghitungan persediaan barang dagangan ini antara laindengan metode; FIFO
(First In First Out), LIFO (Last In FirstOut) dan rata-rata bergerak. Metode FIFO
ini yang digunakanpedoman adalah harga barang yang dibeli pertama
digunakanuntuk menentukan harga pokok barang yang laku dijual.Metode LIFO
menerapkan harga barang yang paling akhir(terbaru) dibeli digunakan sebagai
dasar menentukan hargapokok barang yang laku dijual. Setiap perubahan arus
barang,maka buku/kartu persediaan juga harus dicatat sehingga
setiapperubahan akan terpantau besarnya barang yang masih adadi gudang
perusahaan.
Jurnal untuk Mencatat Pembelian Barang Dagangan
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Persediaan xxxx
Barang xxx
Dagangan
Utang
usaha/kas
(mencatat
pembelian
barang
dagangan)

12
Jurnal untuk Mencatat Penjualan Barang Dagangan

Tangg Keterangan Re Debit Kredit


al f
Piutang/Kas Xxxx
Penjualan Xxx
(mencatat penjualan
barang
dagangan)
Harga Pokok XXX
Penjualan XXX
Persed. Barang Dag.
(mencatat harga
pokok
penjualan))

Contoh:
Tanggal 1 Oktober 2006 Toko “Rejeki” membeli dengankredit barang dagangan
dari Toko “Makmur”5.000 kg beras @ Rp5.000,00 senilai
Rp25.000.000,00dengan syarat (termin) pembayaran 3/10; n/30.Tanggal 5
Oktober 2006 Toko “Rejeki” menjual dengankredit barang dagangan tersebut
4.000 kg beras@ Rp5.500,00 kepada Toko “Aman” senilaiRp22.000.000,00
dengan syarat (termin)pembayaran 3/10; n/30.
Berdasarkan transaksi tersebut dapat dicatat dalam jurnal BERIKUT INI
Tangga Keterangan F Debit Kredit
l
OKT 1 Persed. Barang Dag. Rp25.000.000,00

13
Utang Usaha - Rp25.000.000,00
(mencatat pembelian
barang dagangan)
5 Piutang Usaha 22.000.000,-
Penjualan 22.000.000,-
(mencatat penjualan
barang dagangan)
Harga Pokok 20.000.000,-
Penjualan 20.000.000,-
Persed. Barang Dag.
(dengan metode
persediaan
FIFO tidak ada
persediaan
awal)
(mencatat harga
pokok
penjualan)
(4.000 kg × Rp5.000)

Pada metode perpetual ini setiap jenis barang harusdibuatkan buku pembantu
persediaan yang akan digunakanuntuk mencatat transaksi yang berkaitan
dengan keluarmasuknya barang dagangan yang bersangkutan. Adapuncontoh
kartu persediaan adalah:

TG KE MASUK KELUAR SISA


L T Unit/ Harg Jumla Unit/ Harg Jumla Unit/ Harg Jumla
kg a h kg a h kg a h

Keterangan Kolom:
1 : diisi dengan tanggal terjadinya pembelian barangdagangan.

14
2 : untuk mencatat uraian transaksi, baik yang masuk ataukeluar serta nama
pemasok atau pelanggan.
3 : untuk mencatat banyaknya barang yang masuk/dibeli.
4 : untuk mencatat harga perolehan barang per satuanbarang yang masuk/dibeli.
5 : untuk mencatat harga jumlah harga perolehan(banyaknya barang X harga per
unit) barang yangmasuk/dibeli.
6 : untuk mencatat banyaknya barang yang keluar/dijual.
7 : untuk mencatat harga perolehan barang per satuanbarang yang keluar/dijual.
8 : untuk mencatat harga jumlah harga perolehan(banyaknya barang X harga per
unit ) barang yangkeluar/dijual.
9 : untuk mencatat banyaknya barang yang masih ada/tersisa.
10 : untuk mencatat harga perolehan barang per satuanbarang yang masih
ada/tersisa.
11 : untuk mencatat harga jumlah harga perolehan(banyaknya barang X harga
per unit) barang yang masihada/tersisa.
Dari kartu persediaan (buku pembantu persediaan) iniperusahaan dapat
mengetahui dan memantau aliran barangyang dibeli dan yang laku dijual serta
setiap saat dapat mengetahui besarnya sisa barang (barang yang belum
lakudijual). Oleh karena itu, untuk menghitung harga pokokpenjualan tidak perlu
lagi menghitung secara fisik jumlahbarang yang masih ada dalam gudang.
Contoh:
Tanggal 1 Oktober 2006 Toko “Rejeki” membeli dengan tunaibarang dagangan
dari Toko “Makmur” 5.000 kgberas @ Rp5.000,00 senilai Rp25.000.000,00
dengansyarat (termin) pembayaran 3/10; n/30.Tanggal 5 Oktober 2006 Toko
“Rejeki” menjual dengankredit barang dagangan tersebut 4.000 kg beras@
Rp5.500,00 kepada Toko “Aman” senilai Rp22.200.000,00 dengan syarat
(termin) pembayaran 2/10; n/30.
Transaksi yang ada di Toko “Rejeki” dapat dicatat dalam buku persediaan berikut
ini.
TG KET MASUK KELUAR SISA
L Unit/ Harga Jumlah Unit/ Harga Jumlah Unit/ Harga Jumlah
kg kg kg
Okt 1 Pembelian 5.000 5.000 25.000.000 5.000 5.000 25,000.000
dari Toko

15
Okt5 ”Makmur” 4000 5.000 20.000.000 1.000 5.000 5.000.000,-
Penjualan
kepada
Toko
”Aman”

Akurasi Prinsip:
Dapat disimpulkan tentang perbedaan antara pencatatanpersediaan sebagai
berikut.

Keterangan Metode Fisik/Periodik Metode Perpetual


Pencatatan Tidak ada kartu Ada kartu persediaan
dalam Buku persediaan
Pembantu/Kartu
Persediaan
Jurnal saat 􀁸 Pembelian xx 􀁸 Persd. Brng. Dag. xx
Pembelian Kas/Utang Dag. xx Kas/Utang Dag. xx
Jurnal saat 1. Piutang xx 1. Piutang xx
Penjualan Penjualan xx Penjualan xx
2. Tidak ada jurnal HPP 2. Jurnal HPP (Harga
(Harga Pokok Pokok
Penjualan) Penjualan)
Mencatat Biaya Biaya Angkut Pemb xx 􀁸 Tidak ada rekening
Angkut Kas /Utang xx Biaya
Pembelian Angkut Pembelian, karena
sudah dicatat dalam harga
perolehan/pembelian
Jurnal 􀁸 Ada jurnal 􀁸 Tidak perlu jurnal
Penyesuaian penyesuaian penyesuaian.
untuk mencatat
persediaan
dengan menggunakan
dua pendekatan
yaitu:
1. Pendekatan Ikhtisar

16
Laba-Rugi
2. Pendekatan Harga
Pokok Penjualan
Perlakuan di 􀁸 Untuk mengetahui 􀁸 Untuk mengetahui
akhir periode besarnya besarnya
persediaan akhir persediaan akhir tidak
perlu dilakukan perlu dilakukan
perhitungan perhitungan
akhir. fisik
Metode yang 􀁸 FIFO 􀁸 FIFO
digunakan 􀁸 LIFO 􀁸 LIFO
􀁸 Rata-rata sederhana 􀁸 Rata-rata bergerak
􀁸 Rata-rata tertimbang

D. AKTIFITAS PEMBELAJARAN

Kerjakan dalam kelompok yang terdiri atas dua orang teman pria dan tigaorang
wanita. Cermati kegiatan usaha yang dilakukan oleh seseorang disekitar
sekolahmu. Catat dan identifikasi masing-masing kegiatan itu. Catatrekening apa
saja yang ada di perusahaan tersebut.
E. LATIHAN / KASUS/ TUGAS

Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tandasilang (X) pada salah satu
huruf a, b, c, d, atau e didepan jawaban yang tersedia, dan kerjakan di
kertaslain!
1. Di bawah ini yang termasuk contoh jenis perusahaandagang adalah ….
a. servis elektronik
b. rental komputer
c. dealer mobil
d. perhotelan dan restoran
e. transportasi
2. Di bawah ini merupakan transaksi-transaksi yang membedakan perusahaan
jasa dengan perusahaan dagang, kecuali ….
a. retur pembelian dan pengurangan harga

17
b. retur penjualan dan pengurangan harga
c. potongan penjualan
d. penjualan
e. depresiasi aktiva tetap
3. Syarat (termin) pembayaran yang bagi pembeli berhubungan dengan ….
a. potongan pembelian
b. retur pembelian dan pengurangan harga
c. penyerahan barang
d. pengembalian barang
e. pengiriman barang
4. Syarat (termin) pembayaran 4/10, n/30 artinya ….
a. menerima potongan tunai 10% jika dilunasi30 hari
b. menerima potongan tunai 10% jika dilunasi 4 hari
c. menerima potongan tunai 4% jika dilunasi 30 hari
d. menerima potongan tunai 4% jika dilunasi 10 hari
e. menerima potongan tunai 25% jika dilunasi10 hari
5. Pada tanggal 14 Agustus 2006 dibeli barang dagangan secara kredit sebesar
Rp5.000.000,00, dari transaksi tersebut terdapat beban angkut sebesar
Rp500.000,00dengan syarat FOB destination point. Jurnal yangdibuat oleh
pembeli adalah ….
a. pembelian Rp5.000.000,00
utang usaha Rp5.000.000,00
b. pembelian Rp5.000.000,00
beban angkut pembelian Rp 500.000,00
utang usaha Rp5.500.000,00
c. pembelian Rp5.000.000,00
kas Rp5.000.000,00
d. pembelian Rp5.000.000,00
beban angkut pembelian Rp 500.000,00
kas Rp5.500.000,00
e. pembelian Rp5.500.000,00
utang usaha Rp5.500.000,00
6. Pada tanggal 5 Agustus 2006 dilakukan pembelian senilai Rp30.000.000,00
secara kredit dengan syarat 2/10, EOM. Pada tanggal 14 Agustus 2006

18
dilakukan pembayaran atas pembelian tersebut. Jurnal yang dibuat tanggal 14
Agustus 2006 adalah …
a. utang usaha (D) Rp30.000.000,00
kas (K) Rp30.000.000,00
b. pembelian (D) Rp30.000.000,00
kas (K) Rp30.000.000,00
c. utang usaha (D) Rp30.000.000,00
potongan pembelian (K) Rp 600.000,00
kas (K) Rp29.400.000,00
d. utang usaha (D) Rp30.000.000,00
potongan pembelian (K) Rp 3.000.000,00
kas (K) Rp27.000.000,00
e. pembelian (D) Rp30.000.000,00
potongan pembelian (K) Rp 3.000.000,00
kas (D) Rp27.000.000,00
7. Dikembalikan kepada penjual barang yang dibeli karena rusak
Rp1.700.000,00. Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut adalah ….
a. utang usaha (D) Rp1.700.000,00
pembelian (K) Rp1.700.000,00
b. potongan pembelian (D) Rp1.700.000,00
pembelian (K) Rp1.700.000,00
c. kas (D) Rp1.700.000,00
pembelian (D) Rp1.700.000,00
d. utang usaha (D) Rp1.700.000,00
retur pembelian dan
pengurangan harga (K) Rp1.700.000,00
e. kas (D) Rp1.700.000,00
potongan pembelian (D) Rp1.700.000,00

F. RANGKUMAN
 Perusahaan dagang merupakanperusahaan yang melakukankegiatan
pokok membeli danmenjual barang dagangan.

19
 Perkiraan atau rekening yang ada diperusahaan dagang, yaitu
pembelian,penjualan, retur pembelian dan pengurangan harga, potongan
pembelian, penjualan, returpenjualan dan pengurangan harga,potongan
penjualan, beban angkutpembelian, dan beban angkutpenjualan.
 Pencatatan persediaan barang dagangan dapat dilakukan secara fisik
ataupun perpetual.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Setelah mempelajari bab ini, kalian seharusnya telah mampu:
􀁸 mendeskripsikan perusahaan dagang,
􀁸 mendeskripsikan karakteristik perusahaan dagang,
􀁸 membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang,
􀁸 mendeskripsikan metode pencatatan persediaan.
Jika ada hal-hal yang belum kalian pahami, pelajarilah kembali hal
tersebut
sebelum kalian melanjutkan ke bab berikutnya.
H. KUNCI JAWABAN
Jawaban Soal no
1. C
2. E
3. B
4. D
5. A
6. A
7. A

20

Anda mungkin juga menyukai