Anda di halaman 1dari 2

Nama: Fachri Hafidz.

s
Kelas: XI MIPA 1
Resensi film the greatest showman
 Film The Greatest Showman menceritakan tentang P. T. Barnum (Hugh Jackman),
seorang anak penjahit yang datang dari masyarakat kelas bawah. Hidupnya yang serba
kekurangan membuat dirinya terus diinjak, apalagi oleh kaum borjuis kala itu. Namun,
cintanya tumbuh dengan tulus oleh seorang anak majikan yang bernama Charity
(Michelle Williams).
Tentu saja cintanya mendapat pertentangan dari kedua orang tua Charity. Namun,
Barnum berjanji ia akan tetap setia dan akan terus mengejar cinta Charity. Sampai
akhirnya keduanyapun menikah dan dikaruniai dua orang anak perempuan.

Kehidupan keluarga kecil mereka serba sederhana. Barnum yang menjanjikan kehidupan
bahagia untuk Charity mulai memutar otak, terlebih ketika dia harus keluar dari
perusahaan tempatnya bekerja akibat kebangkrutan.

Akhirnya, dengan modal nekat dan sedikit tipuan, Barnum mengajukan pinjaman pada
bank. Uang hasil pinjaman tersebut ia belikan gedung museum. Sayang, museumnya tidak
menarik, tidak ada pengunjung yang ingin datang ke sana.

Akhirnya, dengan sejuta ide yang ia punya, Barnum mulai mengumpulkan orang-orang
yang memiliki keunikan. Ia membuat sebuah pertunjukan yang berisi orang-orang aneh
dan unik. Tak disangka, pertunjukkan ini menarik minat banyak orang.

Sedikit demi sedikit uang terkumpul dari pertunjukkan ini. Namun, bukan hidup
namanya jika tanpa masalah. Pertunjukan yang dibangun Barnum diprotes oleh warga
sekitar, bahkan mendapat kritik tajam dari kritikus seni yang menyebut pertunjukkannya
sebagai sirkus penjual tipuan.

Tak ambil pusing, Barnum malah mengajak seseorang untuk bekerja sama dengannya.
Ialah Phillip Carlyle (Zac Efron), yang diminta oleh Barnum untuk dapat menggaet
penonton kelas atas menonton pertunjukan garapannya. Ia juga merekrut seorang
penyanyi yang terkenal di Eropa bernama Jenny Lind (Rebecca Ferguson).
Pertunjukkan musik Jenny Lind mendapat kesuksesan yang sangat besar, terlebih
penontonnya memang berasal dari kalangan kelas atas. Sayang, hal ini malah membuat
Barnum menjadi orang yang sombong dan melupakan regu sirkusnya. Ia bahkan
melupakan keluarganya demi bisa lebih terkenal dan sukses lewat pertunjukkannya
bersama Jenny Lind.

Lalu, akankah hidup Barnum akan selalu bahagia dalam kesuksesannya ini? Atau ia
malah mengalami kehancuran akibat semua ini?

Anda mungkin juga menyukai