Anda di halaman 1dari 143

MOVIEMAGZ

MOVIEMAGZ TEAM
CHIEF OFFICER : Starkiller
CONSELOR : dhukhun
Editor
Hary Susanto
QC.P (Quality Control Person)
_n1A_
DESIGNER
starkiller, Quilava,
The Unfortunate Kyd
mysecondhenz
MARKETING :
dhukhun & achoenk
WRITER :
Hary Susanto, Ajoem
Woody, AzwarHamzah,
Eichi01, Renian, LordAetherion
bleach77, Ackiel_Khan
Vio Tatsuya, lyna_3n

Kreatif
PeinAkatsuki, Woody
Sansan Xaverius
KONTRIBUTOR
(Design)
Exodus &HonkyTonkWomen
(Writer)
Irwan 19, Asingkun
ReelSpeculator, RedSharkz
Tyo, er1ck9 , Simplicious

Dari Redaksi :
Horror Movies Edition
Dibandingkan sci-fi, 2013 mungkin
bukan tahunnya film-film horor, tetapi
seperti tahun-tahun sebelumnya horor
tidak pernah terlalu sepi, selalu ada
beberapa pilihan-pilihan yang bagus,
apalagi kita bisa di bilang cukup
beruntung tahun ini karena mendapatkan
dua film dari maestro horor modern,
James Wan; The Conjuring dan sekuel
Insidious, Insidious: Chapter 2 di mana
keduanya sama-sama berhasil menjadi
film-film horor paling laris tahun ini.
Dan dalam rangka merayakan
Halloween tahun ini sekaligus edisi
horor MovieMagz, kami memberikan
beberapa pilihan horor terbaik 2013
lainnya sejauh ini yang mungkin sayang
untuk dilewatkan. So, enjoy and Happy
Halloween! Trick or Treat!
(Hary Susanto / Moviemagz Editor)

BEST HORROR MOVIES 2013

The Conjuring
Insidious Chapter 2
We Are What we Are
VHS
Evil Dead
Maniac
Mama

Hot Movies
Carrie

The Hunger Games : Catching Fire

14

Thor The Dark world

16

Oldboy

Homefront

20
21

The Hobbit : The Desolation of Smaug

22

Special features
Best Horror Movies 2013

27

Best 13 Home Invasion Thriller

49

Classic Horror movies

54

Penampakan Tak Sengaja Yang terekam

62

Asian Fear Fest Festival

68

Amazing Director

James Wan

46

Guilermo Del Torro

64

Sleeper Hit 2013


Gravity
The Way Way Back

70
73

HOT MOVIES

CARRIE

Sudah begitu banyak novel dari
Stephen King yang diadaptasi dalam media
film, dan banyak juga dari adaptasi tersebut
yang menuai sukses besar baik dari komersil
maupun kualitas. Beberapa diantaranya malah
menjadi cult classic. Rangkaian adaptasi yang
sukses tersebut diawali oleh film garapan Brian

De Palma. Carrie adalah film pertama yang


merupakan adaptasi dari cerita yang ditulis
Stephen King, dimana saat dirilis 37 tahun lalu
film ini sukses besar baik dari pendapatannya
yang berhasil meraih keuntungan diatas 30 kali
lipat dari bujetnya, sampai kualitasnya yang
dianggap sebagai salah satu horor terbaik
sampai saat ini.

Well pada Tahun 2013 Setelah
menampilkan poster sang karakter utama,
Carrie White, yang berlumuran darah, lengkap
dengan tagline You Will Know Her Name.
Sekilas dari trailernya akan mengira-ngira
apakah ini remakenya? Ya betul. Principal
Moviemagz Horror Movies 10

08 November 2013
photography untuk remake film
horor ini dimulai di Ontario,
Kanada. Kisah yang diangkat
dari novel karangan Stephen
King yang sebelumnya telah
dibuat filmnya di tahun 1976 ini
kembali dalam versi modern.

Yang membuat remake
ini masih menyimpan harapan
adalah kehadiran Chlo Grace
Moretz dan Julianne Moore.
Moretz dinilai sangat cocok
memerankan
sosok
Carrie
setelah penampilan memukau
nya dalam Kick Ass, film horor
remake Let Me In, dan terlebih
lagi Ia juga baru saja tampil
gothic dalam film terbaru karya
Tim Burton Dark Shadows.
Moretz
telah
membuktikan
bahwa dirinya mampu untuk
memberikan penampilan yang
memorable
dalam
film-film
lintas genre. Selain itu, Carrie
juga disutradarai oleh Kimberly
Peirce
yang
sebelumnya
menyutradarai film Boys Dont
Cry (1999) dan Stop-Loss
(2008),
seorang
sutradara
wanita, setelah versi orisinilnya
dahulu
disutradarai
oleh
Brian De Palma pada tahun
1976 dan Naskahnya ditulis
oleh Lawrence D. Cohen dan
Roberto Aguirre Sacasa yang
masih berdasarkan kisah asli
Carrie karya Stephen King.

Carrie (Chloe Moretz)
adalah seorang gadis lemah
lembut dan ia tinggal di sebuah
pemukiman sub urban dimana
ia dan ibunya tinggal di daerah
Chamberlain, Maine. Meskipun
dirinya cukup manis, tapi gadis
pendiam ini banyak dijauhi di
Moviemagz Horror Movies 11

Memasuki minggu
kedua, Carrie
hanya mampu
mengumpulkan
keuntungan
$27,209,175.
Sedangkan
pembuatan film ini
sendiri menelan
biaya sebesar
$30,000,000

Margaret White:
You know the devil
never dies, keeps
coming back. But
you gotta keep
killing him.

sekolah dan sering diganggu


oleh
para
murid-murid
perempuan di sekolahnya.
Penderitaan yang dialami
Carrie tidak cukup sampai
di sini saja. Di rumah sang
ibu kandung, Margaret White
(Julianne
Moore)
adalah
sosok yang sangat konservatif
dan relijius. Marget selalu
berusaha melindungi Carrie
dari berbagai macam ancaman

yang datang dari luar. Meski


dengan cara yang tegas dan
sering kali perlakuan ibu
kandungnya yang sangat
kasar terhadap buah hatinya.
Selain itu Carrie sering sekali
menerima bully dari temantemannya, Carrie pun semakin
tertekan akibat perlakuan
ibu kandungnya yang sangat
tidak menyenangkan. Suatu
hari
Carrie
mendapatkan

Director: Kimberly Peirce Writers: Lawrence D. Cohen, Roberto Aguirre-Sacasa Stars: Chlo Grace Moretz, Julianne Moore, Gabriella Wilde

dirinya memiliki kekuatan


supernatural. Sebuah kekuatan
dimana ia bisa menggerakkan
benda -benda atau yang lebih
dikenal dengan telekinesis.
Gara-gara kekuatan inilah, ibu
Carrie mengira anaknya telah
memuja aliran sesat.

mengerjai
Carrie.
Carrie
yang sudah terlanjur sangat
kecewa, ia pun sudah tidak
bisa membendung amarah
yang ada di dalam dirinya dan
ia pun mulai melampiaskan
kekesalannya
itu
kepada
semua orang.

Hingga suatu hari Salah satu


teman Carrie yakni Chris
Hargeson mengajak temanteman yang lainnya untu


Carrie memang tidak
langsung
menyuguhkan
adegan-adegan
seram
ataupun berdarah. Kita baru

akan dipertontonkan adegan


macam itu pada saat filmnya
memasuki 20an menit terakhir
yakni saat kisahnya memasuki
klimaks. Namun sebelum
itu kita akan dibawa untuk
menjelajahi detail kehidupan
dari Carrie. Kita benar-benar
akan dibuat bersimpati dengan
segala nasib yang diterima
oleh Carrie. Dari segi akting,
Chloe Grace Moretz mampu
membuat kita benar-benar
Moviemagz Horror Movies 12

bersimpati pada Carrie. Lihat juga


bagaimana perubahan sikapnya dari
seorang gadis pemurung yang tibatiba berubah drastis menjadi seorang
yang lebih ceria. Sebelum akhirnya
ia menjadi seorang wanita pembawa
bencana.

Film-film horor selalu punya
ciri khas yang mencolok, yaitu pada
bagian scoring. Untuk membangun
suasana menegangkan, musik yang
dipakai bukan sembarang musik tapi
mayoritas selalu memakai musik yang
cukup menusuk telinga, dan bagi
saya itu adalah sebuah kelebihan
yang benar-benar bisa membangun
ketegangan sebuah film horror.
Tidak hanya musiknya yang keren,
tapi penempatannya dalam sebuah
adegan juga pas.
Di setiap film horor yang pernah
dibuat oleh Hollywood termasuk
salah satunya Carrie, dimana sebuah
scoring musik masuk secara tiba-tiba
dan tentunya banyak penoton yang
kaget akibat scoring musik tersebut.
Formula seperti itu diciptakan dengan
sangat epic dari seorang pria bernama
marco beltrami. Seorang composer
untuk film-film Box Office Hollywood
seperti World War Z, The Woman in
Black, The Wolverine dan berbagai
judul film lainnya.
Film
unggulan
produksi
Sony Screen Gems yang dibintangi
Chloe Moretz dan Julianne Moore
ini awalnya, film ini dikabarkan akan
dirilis pada 15 Maret 2013 lalu.
Namun, sang produser, Kevin Misher,
mengundur film ini sampai 18 Oktober
2013 mendatang. Alasannya agar pas
dengan momen acara Halloween dan
Tayang 8 November 2013 di Bioskop
Indonesia. ( Azwar Hamzah )
Moviemagz Horror Movies 13

Jodie Foster
sebelumnya sempat
dipertimbangkan
untuk peran Margaret
White. Tetapi
kemudian digantikan
oleh Julianne
Moore. Sebelumnya
Moore juga pernah
menggantikan posisi
Foster mengisi peran
Clarice Starling
dalam film Hannibal.

HOT MOVIES

The Hunger Games

esuksesan film The


Hunger Games dalam
meraih banyak penghasilan
dan pujian membuat pihak
studio dan produser tidak
berpikir panjang untuk
segera membuat sekuelnya.
Film The Hunger Games :
Catching Fire mengambil cerita
pada buku keduanya yang
berjudul sama. Trilogi novel
The Hunger Games sendiri
mencapai sukses besar saat
dirilis di Amerika Serikat dan
juga di negara-negara lain.
Pengarangnya, Suzanne
Collins, dipuji karena dinilai
mampu memberikan cerita
fiksi ilmiah yang berbeda
bagi para remaja. Sutradara
Francis Lawrence akan kembali
menyutradarai film The Hunger
Games yang kedua ini. Para
pemainnya pun akan kembali
mengisi peran mereka yang

terdahulu, seperti Jennifer


Lawrence, Josh Hutcherson, dan
Liam Hemsworth.

Hunger Games adalah
acara tahunan yang diadakan
untuk memilih satu orang
pemenang lewat pertempuran
yang mematikan. Peserta
acara tersebut adalah laki-laki
dan perempuan yang berusia
12 sampai 18 tahun yang
ada di setiap distrik di kota
Capitol. Setelah memenangkan
pertandingan Hunger Games ke74, Katniss Everdeen dan Peeta
Mellark kembali ke Distrik 12.
Ada tugas baru menanti mereka,
yaitu melakukan tur keliling ke
11 distrik lain. Tur ini sebenarnya
merupakan cara lain Capitol
untuk menunjukkan kekuasaan
atas penduduk Panem.
Presiden Snow yang memimpin
pemerintahan di Capitol, masih
mencium adanya rencana

pemberontakan yang ditunjukkan


oleh Katniss di pertandingan
Hunger Games. Ternyata Katniss
dan Peeta harus mengikuti
pertandingan Hunger Games ke75 yang disebut The Quarter Quell.
Kali ini peserta pertandingan,
bukanlah pasangan yang dipilih
dari setiap distrik, namun 24
pemenang Hunger Games di
tahun-tahun sebelumnya. Sebuah
tantangan berat menghadang di
depan mereka. Mampukah Katniss
dan Peeta melawan pesaing
mereka yang sangat tangguh
itu? Apa sebenarnya niat Capitol
mengadakan The Quarter Quell?
Untuk mengetahuinya, kalian
harus bersabar hingga film ini
dirilis 22 November 2013 nanti.
( bleach77 )
Moviemagz Horror Movies 15

Director: Alan Taylor Writers: Christopher Yost, Christopher Markus Stars: Chris Hemsworth, Natalie Portman, Tom Hiddleston

Thor sang dewa petir kembali beraksi


untuk melawan kaum dark Elf dalam
sekuelnya Thor: The Dark World. Demi
menyelamatkan pujaan hatinya Jane
(Natalie Portman), bumi dan juga kesemua
sembilan alam dari Norse Mythology.
Inti cerita dari Thor: The Dark World ini
diungkapkan oleh Kevin Feige, presiden
Marvel untuk bagian produksi, dan oleh
Chris Hemsworth sang pemeran Thor
sendiri pada media USA Today. Dikatakan
pada wawancara tersebut, Thor dan
Jane akhirnya akan bertemu kembali
satu dengan yang lain setelah berpisah
di film Thor yang pertama. Mungkin
ada yang bertanya-tanya mengapa Thor
tidak mengontak Jane di dalam film The
Avengers, Feige menjelaskan bahwa alasan
Thor untuk tidak mengontaknya adalah
untuk menjaga keselamatan sang wanita
Moviemagz Horror Movies 16

pujaan hatinya tersebut. Oleh karena itu, Thor


baru melakukannya di dalam film Thor: The
Dark World ini.
Jagat raya kembali dihadapkan akan sebuah
ancaman besar kaum dark Elf dibawah
pimpinan Malekith (Christopher Eccleston).
Keselamatan Jane terancam akibat ulah
Malekith yang membuatnya dirasuki Dark
Spirit, kaum Dark Elf ini rupanya juga
mengancam keselamatan Bumi dan Asgard,
membuat Thor harus maju dan berperang
melawan kaum Dark Elf tersebut. Untuk dapat
melawan Dark Elf dan menyelamatkan Jane,
Thor harus dapat masuk ke dalam Dark Wolrd
sementara Loki adalah satu-satunya yang
mengetahui caranya. Dalam trailer perdana
Thor: The Dark World, diperlihatkan bahwa
Thor akhirnya membentuk aliansi dengan
Loki (Tom Hiddleston) demi mengalahkan
Malekith.

HOT MOVIES

Christopher Eccleston
Selain menjanjikan aksi jauh lebih
dahsyat Thor: The Dark World.
Juga menghadirkan sosok villain
yang lebih tangguh dan berbahaya.
Malekith pemimpin kaum Dark Elf
adalah ancaman besar bagi alam
semesta. Malekith menginginkan
Casket of Ancient Winters (the blue
glowing box from Thor) yang akan
digunakan sebagai senjata untuk
membekukan sembilan dunia.
Dia diasingkan oleh Odin namun
kemudian dibebaskan oleh Surtur
yang mengirim Malekith dengan
menggunakan peti mati di bumi,
menciptakan salju musim dingin dan
musim gugur yang besar. Karakter
yang diciptakan oleh Walt Simonson

ini pertama kali muncul di Thor


#344-349 yang dipublikasikan dari
bulan Juni sampai November 1984.
Malekith memiliki kekuatan yang
membuatnya dapat memanipulasi
kekuatan magis sehingga dapat
melakukan teleportasi, proyeksi
energi, serta bentuk fisik yang bisa
berubah menjadi orang ataupun
obyek lain. Selain itu, ia juga
memiliki kekuatan fisik yang besar.
Tetapi Malekith juga memiliki
satu kelemahan, yaitu besi. Besi
dapat melemahkan Malekith dan
membuat kemampuan sihirnya
berkurang. Christopher Eccleston
terpilih untuk menghidupkan
karakter villain tangguh ini.

Alan Taylor sutradara


berbagai serial televisi
sukses ( Sex and the
City, Game of Thrones,
Supranos dll ) ini mendapat
kepercayaan untuk mengisi
kursi sutradara Thor: The
Dark World, menggantikan
Kenneth Branaghdan dan
Joss Whedon.

HOT MOVIES

Director: Spike Lee


Writers: Garon Tsuchiya (manga), Nobuaki Minegishi (manga)
Stars: Josh Brolin, Elizabeth Olsen, Samuel L. Jackson

ames Brolin memerankan Joe


Doucett dalam Oldboy, seorang pria
yang disekap selama 20 tahun di
sebuah kamar tanpa sebab yang jelas.
Setelah dibebebaskan Joe pun mencari
dalang dibalik penyekapannya. Oldboy
sendiri adalah remake dari thriller
populer Korea Selatan milik Park Chanwook berjudul sama. Film bergenre
thriller Thriller ini akan disutradarai oleh
Spike Lee sutradara berkulit hitam yang
pernah mengarahkan Denzel Washington
dalam Inside Man.
Dari trailernya yang sudah di rilis terlebih
dahulu jauh sebelum filmnya dirilis di
gedung bioskop terlihat sang sutradara
Spike Lee terlihat masih sesetia mungkin
memasukan bagian-bagian terbaik
dari versi aslinya, dari set kamar di
mana karakter Brolin di sekap sampai
adegan pertarungan memorable antara
Brolin yang bersenjatakan palu dengan
segerombolan gangster bersama banyak
kekerasan lainnya. Selain dibintangi
Josh Brolin, Oldboy juga diisi nama-nama
lain macam Elizabeth Olsen, Samuel L.
Jackson dan Sharlto Copley.
Naskah Oldboy dipercayakan
untuk ditulis Mark Protosevich
(I Am Legend, The Cell, Thor).
Oldboy dijadwalkan tayang
pada 27 November 2013

esuksesan The Expendables tampaknya membuat


Sylvester Stallone tertarik untuk bekerjasama
kembali dengan Jason Statham dalam film terbarunya
Yang dirilis pd tgl 27 November 2013, film tersebut
berjudul Homefront. Cuma bedanya kali ini Stallone
lebih tertarik untuk berperan di belakang layar sebagai
penulis naskah dan juga produser. Film yang diangkat
dari novel dengan judul yang sama, karya Chuck
Logan ini juga dibintangi oleh James Franco, Winona
Ryder dan Kate Bosworth. Untuk sutradara Stallone
sepenuhnya menyerahkan pada Gary Fleder, sutradara
yang pernah mengarahkan Morgan Freeman dalam Kiss
the Girls (1997) dan Michael Douglas dalam Dont Say
a Word (2001).
Homefront menceritakan mantan agen DEA, Phil Broker
(Statham) yang berusaha meninggalkan kehidupan
masa lalunya yang keras. Ia berusaha hidup tenang
bersama putrinya di Lousiana. Namun sayang Broker
malah terlibat urusan dengan sebuah organisasi kriminal
perdagangan narkoba lokal yang dipimpin oleh Gator
(Franco), dan kekasihnya Sheryl Gott (Ryder). Akibatnya
Broker juga harus berupaya melindungi anaknya dari
aksi balas dendam para penjahat tersebut. Sedangkan
Kate Bosworth akan berperan sebagai adik dari adik
dari sang gembong narkoba Gator. Seperti yang kita
tahu selain aktor besar Sylvester Stallone adalah juga
seorang penulis naskah yang handal, Rocky, Rambo,
The Expendables adalah hasil dari tulisannya. Dana
sebesar $70,000,000 juga telah disediakan untuk
Homefront, sehingga kita bisa berharap bahwa Film ini
akan mampu sukses seperti halnya The Expendables.

HOT MOVIES

THE HOBBIT :
THE DESOLATION OF SMAUG

alah satu film yang paling


ditunggu-tunggu di bulan
Desember ini adalah The Hobbit
: The Desolation of Smaug. Yup,
ini adalah kelanjutan dari film The
Hobbit : An Unexpected Journey
yang tayang di tahun 2012 lalu.
Seperti yang kita ketahui, The Hobbit
adalah prekuel cerita dari Lord of The
Ring. Sama seperti Lord of The Ring,
Peter Jackson pun membuat The
Hobbit menjadi trilogi. Seluruh tim
sukses dalam filmnya yang pertama
kembali dibawa untuk memproduksi
sekuelnya ini. Rencananya film
ini akan dirilis pada tanggal 13
Desember 2013.

Meneruskan cerita dari film
sebelumnya, petualangan Bilbo
Baggins (Martin Freeman) bersama
penyihir Gandalf (Ian McKellan) dan
ketiga belas kurcaci yang dipimpin
oleh Thorin Oakenshield (Richard
Armitage) pun berlanjut dalam
perjalanan mereka menuju kerajaan
Erebor. Kali ini Pasukan peri akan
Moviemagz Horror Movies 22

turut mendukung perjalanan mereka


menuju kediaman para kurcaci
yang telah disemayami oleh naga
bernama Smaug. Setelah berhasil
keluar dari Misty Mountains dan
mengantongi cincin dari Gollum,
tantangan yang harus mereka hadapi
selanjutnya adalah berhadapan
dengan naga Smaug. Sosok naga
yang di film pertamanya masih
belum diperlihatkan, akhirnya akan
diperlihatkan di film keduanya ini.
Mampukah mereka mengalahkan
sang naga? Bersiaplah kalian melihat
pertarungan yang lebih dahsyat dan
seru. Yang membuat penasaran dan
patut ditunggu juga adalah kehadiran
sang pemanah hebat dalam Lord of
The Ring, Legolas, yang diperankan
kembali oleh Orlando Bloom . Selain
itu juga ada begitu banyak tokoh yang
bermunculan. Di antaranya adalah
penampilan dari Lee Pace sebagai
Thranduil, Evangeline Lilly sebagai
Tauriel, dan Luke Evans sebagai
Bard the Grim/ Bard the Bowman. (
(bleach77 )

Yang menjadi perdebatan dalam


film trilogi The Hobbit kali ini
jatuh pada peran Evangeline Lilly
sebagai Tauriel, di mana tokoh
peri wanita ini tidak pernah ada
dalam tulisan maupun catatan milik Tolkien di mana pun.
Hal ini mengundang banyak
argumen dari para penggemar
Tolkien murni. Tauriel adalah
pemimpin Elven Guard, dia
seorang Elf kebangsaan
Sylvan yang merupakan ras
paling bawah dari jajaran Elf
yang ada. Ia tidak lebih tinggi
dari Arwen, Galadriel, Elrond
ataupun Legolas. Peran Tauriel
di perankan oleh artis berusia
32 tahun, Evangeline Lilly. Kita
bisa sedikit berharap bahwa
keberadaan tokoh baru ini
tidak akan merusak jalan cerita
utamanya.

ORLANDO BLOOM
LEGOLAS

Aktor Benedict Cumberbatch merasa sangat


beruntung karena dipercaya Peter Jackson untuk
memerankan dua peran sekaligus dalam trilogi
The Hobbit. Benedict Cumberbatch memerankan
Naga Smaug melalui suara dan rekam gerak dan
Necromancer melalui rekam gerak.

Luke Evans aktor asal Inggris yang sedang naik daun ini
akan memerankan karakter Bard the Grim/ Bard the
Bowman. Salah satu karakter penting dalam cerita The
Hobbit. Brad adalah seorang pemanah yang terampil
sekaligus ahli waris Raja Girion Dale, yang istri dan
anak selamat melarikan diri ke Laketown saat dulu
Smaug menghancurkan Gunung Sunyi (Erebor). Ketika
kemudian Smaug muncul kembali dari Gunung Sunyi dan
menyerang Laketown, Bard memimpin pertahanan kota
mengorganisir para pemanah untuk melawan sang naga

THRANDUIL
LEE PACE
Moviemagz Horror Movies 23

Director: Carl Rinsch Screenwriter: Chris Morgan, Hossein


Amini Starring: Keanu Reeves, Hiroyuki Sanada, Ko Shibasaki,

HOT MOVIES

ylvester Stallone kembali menaiki ring tinju di usianya


yang sudah di atas 60 tahun, terdengar lebih aneh
lagi karena yang akan menjadi lawannya adalah Robert
de Niro. Tentu saja ini bukanlah kenyataan tapi ini adalah
film terbaru dari dua aktor gaek tersebut Grudge
Match yang akan tayang bertepatan pada hari natal
25 desember 2013 nanti. Berkisah tentang dua petinju
legendaris, Henry Razor Sharp (Sylvester Stallone)
dan Billy The Kid McDonnen (Robert de Niro). Di
masa jayanya, mereka pernah bertarung dua kali
dimana masing-masing berhasil memetik kemenangan.
Sayangnya, mereka tak pernah bertemu di pertarungan
ketiga untuk membuktikan siapa yang paling kuat karena
Razor memutuskan pensiun.
Kini, 30 tahun setelahnya seorang promotor, Dante
Slate Jr. (Kevin Hart), tertarik untuk mempertemukan
mereka kembali di atas ring tinju. Keadaan pun semakin
memanas saat video animasi pertarungan mereka
menyebar ke publik. Sampai akhirnya kedua mantan
petinju ini memutuskan kembali berduel di atas ring
tinju. Grudge Match di sutradari oleh Peter Segal,
yang kerap bekerjasama dengan actor Adam Sandler

47 RONIN

etelah selesai dengan Man of Tai Chi, Keanu


Reeves kembali bermain dalam film 47 Ronin yang
diarahkan oleh Carl Erik Rinsch dan berdasarkan
skenario oleh Chris Morgan dan Hossein Amini. Keanu
Reeves yang pernah bermain di film The Matrix ini
adalah pemeran utama dalam film ini. Spesial efek
yang disajikan dalam filmnya pun tergolong luar
biasa. Maka tak heran jika Studio Universal berani
mengucurkan dana yang sangat besar untuk film ini,
yakni hampir $200 Juta. 47 Ronin mengisahkan tentang
Kai (Keanu Reeves) yang diminta bergabung dengan
kelompok Ronin yang dipimpin oleh Kuranosuke Oishi
(Hiroyuki Sanada). Tujuan dari kelompok Ronin ini ialah
membalaskan dendam guru besar mereka. Yang telah
dibunuh oleh panglima perang berbahaya, Lord Kira
(Tadanobu Asano). Pencarian itu membawa kelompok
Ronin ke dalam petualangan yang mempertemukan
mereka dengan mahkluk-mahkluk ghaib, penyihir dan
para penjahat berbahaya. Pertarungan epik pun tak
terhindarkan lagi.

GRUDGE MATCH

ini terkenal lewat kesuksesannya dalam membesut


berbagai film bergenre comedy seperti anger
management, 50 First Dates, Get Smart. Ikut berperan
juga beberapa bintang gaek lainnya yaitu : Kim Basinger
dan Alan Arkin. Yang pasti Grudge Match akan
menjadi tontonan keluarga yang sayang dilewatkan
pada natal tahun ini.
Moviemagz Horror Movies 24

AMERICAN HUSTLE

utradara, David O Russell menempatkan Christian Bale,


Bradley Cooper dan Jennifer Lawrence dalam sebuah
drama kriminal penuh intrik dengan latar tahun 70-an dan
80-an AMERICAN HUSTLE. Cooper akan berperan sebagai
agen FBI Richie DiMaso, yang berusaha membongkar
sindikat kejahatan dan juga walikota Camden, New
Jersey yang korup, Carmine Polito (Jeremy Renner). Dia
pun merekrut pasangan penipu ulung Irving Rosenfeld
(Christian Bale) dan mitra sekaligus kekasihnya Sydney
Prosser (Amy Adams). Sementara istri Irving Rosenfeld,
Rosalyn (Jennifer Lawrence) merupakan satu-satunya
kunci yang bisa membongkar kejahatan yang dilakukan
suaminya. AMERICAN HUSTLE akan dirilis secara serentak
pada 25 Desember mendatang

Jack Ryan sebuah


reboot dari
karakter Tom Clancy yang
sebelumnya
diperankan oleh Alec
Baldwin,
Harrison Ford dan Ben Affleck ini sekarang
sudah dikonfirmasikan bakal rilis pada tanggal
25 Desember 2013. Di produksi dibawah bendera
Paramount Picture dengan menghadirkan Chris
Pine yang akan berperan sebagai Jack Ryan.
Karakter Jack Ryan diceritakan sebagai mantan
marinir yang bekerja sebagai analis keuangan yang
berbasis di Moskow yang mengungkap sebuah
plot dari para pimpinannya untuk membiayai
sebuah serangan teroris yang dirancang untuk
melumpuhkan ekonomi Amerika.
Film ini juga dibintangi Keira Knightley yang
akan berperan sebagai istri Ryan, sementara itu
Kevin Costner akan berperan sebagai penghubung
CIA bagi Ryan. Kenneth Branagh sendiri sudah
dipastikan bakal duduk sebagai sutradara sekaligus
menjadi tokoh antagonis dari film yang dibintangi
oleh Chris Pine ini.
Moviemagz Horror Movies 25

The Secret Life

of

Walter Mitty

alter Mitty (Ben Stiller), tokoh utama dalam film ini


seorang pria yang bekerja di majalah Life, sebuah
majalah yang mengangkat kisah-kisah orang luar biasa
dengan berbagai pencapaiannya. Berbanding terbalik
dengan kehidupan Walter Mitty yang membosankan,
terjebak dalam rutinitas hariannya dan diam-diam menyukai
seorang gadis Cheryl (Kristen Wiig). Suatu ketika, ia
menemukan sepotong negatif film milik fotografer ternama
Sean OConnell (Sean Penn) hilang. Padahal foto tersebut
sangat penting akan dijadikan halaman depan majalah
tersebut. Mulailah ia berimajinasi melakukan petualangan
luar biasa untuk menemukan fotografer Sean OConnell,
namun apakah seluruh petualangannya itu benar-benar
sekedar imajinasinya?. Merupakan remake dari film
berjudul sama di tahun 1947, film ini turut dibintangi oleh
Kristen Wiig, Sean Penn, Adam Scott dan Alex Kruz. Di
sutradarai sendiri oleh Ben Stiller dan direncanakan dirilis
pada 25 Desember 2013.

http://www.getscoop.com/magazines

BEST HORROR MOVIES 2013

eperti telah disebutkan di atas pada tahun 2013 ini juga


selalu tidak pernah sepi dari film horor, ada beberapa pilihan
yang bagus. Dari sekian banyak pilihan film horor di tahun 2013
ini kami mencoba memberikan pilihan 7 film horor teraik versi
kami. Dan seperti telah diramalkan dua film dari maestro horor
modern, James Wan; The Conjuring dan sekuel Insidious, Insidious:
Chapter 2 keduanya sama-sama berhasil menjadi film-film horor
paling laris dan terbaik tahun ini. Dan dalam rangka merayakan
Halloween tahun ini sekaligus edisi horor Moviemagz, kami
memberikan beberapa pilihan horor terbaik 2013 lainnya sejauh
ini yang mungkin sayang untuk dilewatkan. So, enjoy and Happy
Halloween! Trick or Treat!
( Hary Susanto )

Movienthusiast

Moviemagz Horror Movies 27

Moviemagz Horror Movies 28

BEST HORROR MOVIES 2013


Tentu saja tidak mudah buat James
Wan untuk bisa kembali menakuti
penontonnya paska Insidious
yang sudah memberikan standar
cukup tinggi bagi horor modern,
tetapi bagaimanapun kita masih
boleh berharap banyak bahwa
karya terbaru bakal sutradara
seri ke tujuh Fast & Furious,
The Conjuring masih mampu
berbicara banyak dalam tugasnya
memberikan sensasi maksimal
sebuah sajian horor supranatural,
dan kabar gembiranya, kita masih
akan menemukan semua halhal menyenangkan yang pernah
kamu dapatkan dalam Insidious
sebut saja scoring eerie yang
menonjol, keluarga kecil yang
ketakukan, Patrick Wilson dan
penampakan nenek grandong.
Dan menjadi lebih menakutkan
adalah fakta bahwa narasi The
Conjuring diadaptasi oleh si
kembar Hayes, Chad dan Carey
(remake House of Wax) dari kisah
nyata duet penyelidik paranormal
terkenal Ed dan Lorraine Warren
yang juga pasangan suami istri
(di sini diperankan oleh Patrick
Wilson dan Vera Farmiga) ketika
menginvestigasi kediaman angker
milik keluarga Perron yang terletak
di pinggiran Rhode Island pada era
70an.

Moviemagz Horror Movies 29

BEST HORROR MOVIES 2013

AWESOME

80%
Jika bisa memasukan
semuanya mengapa hanya
satu atau dua, ya, kali ini
James Wan tidak tanggungtanggung, jika Insidious hanya
bergerak di ranah subgenre
haunted house maka Wan
menjadi rakus di sini dengan
memasukan lebih banyak
hal-hal mengasyikan yang
pernah kamu liat sejak era
horor-horor 70an. Selain
elemen rumah hantu kental
yang terlihat seperti kombinasi
The Amityville Horror dan
Poltergeist ada unsur demonic
possession yang berujung
exorcism seperti halnya
The Exorcist, dan jika kamu
melihat koleksi benda-benda
angker milik Ed dan lorraine itu
sedikit banyak mengingatkan
pada serial televisi klasik
Friday the 13th: The Series

plus sedikit bumbu witchcraft


dan kutukan. Terkadang tak
apa menjadi sedikit tamak
selama kamu tahu apa yang
kamu lakukan, dan Wan jelas
tahu bagaimana memblender
semua bumbu-bumbu klasik
tersebut menjadi sebuah sajian
horor lezat dengan sari pati
Insidious yang kental bersama
scoring menyayat garapan
Joseph Bishara dan signature
Wan macam creepy doll dan
scary grandma yang sudah
dibawanya sejak Saw dan
Dead Silence.
The Conjuring memperlihatkan
kematangan seorang James
Wan. Dengan sabar ia
menuntunmu perlahan menuju
mimpi terburukmu. Jika kamu
menganggap 5 menit opening
scene-nya yang menghadirkan
neneknya Chucky, Annabel

sudah cukup menakutkan,


maka bersiaplah untuk
sesuatu yang lebih besar lagi
di sisa 100 menitnya. Setelah
adegan pembukannya
The Conjuring bergerak
pelan, memperkenalkan
karakter-karkaternya
melalui dua cerita terpisah
dan memastikan bahwa
penontonnya tahu apa
siapa Ed dan lorraine dan
sesuatu yang jahat sedang
terjadi di kediaman keluarga
Perron yang malang sampai
pada akhirnya semuanya
bergabung dalam satu titik.
Wan lihai mengeksekusi
segalanya, membuat naskah
familiar duo Hayes dan kisah
nyatanya menjadi jauh lebih
mengerikan secara visual.
Beberapa momen
menakutkannya mungkin

sudah pernah kamu lihat; pintu berderit dan


terbuka sendiri, suara-suara misterius sampai
bayangan-bayangan hitam mengerikan,
tetapi tenang saja, dengan sedikit
kreatifitas Wan memodifikasi semuanya.
Ia tahu benar bagaimana mempermainkan
imajinasi terliarmu ketika membayangkan
hal-hal mengerikan yang tidak bisa kamu
lihat. Dengan cerdas ia menarik ulur
temponya, tidak mau sampai The Conjuring
terjerumus menjadi horor murahan yang
hanya mengobral penampakan, termasuk
menempatkan semua kengerian itu baik CGI
maupun non-CGI pada tempat-tempat yang
mungkin tidak kamu duga, dan kemudian
BOOOO! Jeritan mengerikan itu akhirnya
datang tanpa kamu sadari. Tetap tabah,
karena bagian terbaiknya masih belum
datang. Anggap saja 30 menit pertamanya
sebagai senam jantung, puncaknya ada di
sisa durasi ketika Wan mulai mengurangi
dramanya, memfokuskan semuanya

pada horornya tanpa henti yang


menguncang adrenalinmu dan
efeknya akan dahsyat buat para
penonton berhati lemah.
Menonton The Conjuring itu sama
seperti memasuki wahana rumah
hantu yang dipenuhi dengan jeritanjeritan mengerikan dan momen jumpscares, tetapi The Conjuring jelas
jauh lebih baik dari wahana manapun
yang pernah kamu masuki. Mungkin
beberapa viral-nya (misalnya
peringatan yang ditempel di depan
bioskop, saran membawa pendeta)
dan beberapa reaksi penontonnya
sedikit berlebihan (dari yang W.O
sampai pingsan), tetapi faktanya
The Conjuring memang sajian
menakutkan, dan James Wan sukses
mendramatisasi kisah nyatanya
menjadi sajian horor supranatural
seru dan cerdas yang nantinya bakal
dikenang cukup lama.

Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

Moviemagz Horror Movies 32

THE CONJURINGSISASI
Story : Sansan Xaverius Art : Sansan Xaverius IDFL SubsCrew

BEST HORROR MOVIES 2013

etelah apa yang sudah


dilakukannya di dua film
sebelumnya, sulit dipercaya jika
James Wan masih mampu menakutnakuti penontonnya untuk ketiga
kalinya secara beruntun. Tentu saja
setelah Insidious dan The Conjuring
pastinya tidak mudah buat Wan
untuk melakukannya lagi, apalagi
mengingat yang terkahir, The
Conjuring telah menetapkan batasan
lebih tinggi lagi dari yang pernah ia
lakukan sebelumnya. Pertanyaanya
tentu saja, apakah horor selanjutnya
bisa lebih bagus? Atau setidaknya
dapat menyamai keduanya? Tetapi
rasa pesimis tentang sebuah sekuel
yang sebenarnya tidak perlu ada
itu hilang seketika di saat lagi-lagi
Insidious: Chapter 2 datang bersama
kengerian yang sama kuatnya dengan
pendahulunya. Dan kali ini tidak
hanya membawa aroma yang sama
pekatnya dengan seri pertamanya,

Wan juga akan menjawab semua


pertanyaan-pertanyaan yang
mungkin menganggumu sejak dua
tahun lalu bersama lebih banyak
misteri yang terungkap dan kejutankejutan baru yang tidak kamu
dapatkan sebelumnya bersama
dereta cast seri pertamanya,
termasuk Ty Simpkins dan beberapa
karakter baru yang penting.

Buat yang belum nonton Insidious


lebih baik stop di sini dulu dan
pergi sana untuk melihat seri
pertamanya sebelum kamu nekat
membaca sinopsis ini lebih lanjut,
karena apa yang saya tulis nanti
bukan hanya akan menjadi spoiler
buat Insidious namun kamu
harus menonton seri pertamanya
agar tidak tersesat di Chapter
2 ini, ok? Mari lanjut. Kita tahu
persis apa yang terjadi di ending
Insidious: Josh Lambert (Patrick
Wilson) berhasil meyelamatkan
putranya, Dalton (Ty Simpkins)
dari setan Darth Maul. Dan Apa
yang terjadi kemudian adalah
hantu nenek grandong yang
selama ini menunggunya berhasil
ikut pulang, menghinggapi raga
Josh lalu membunuh Elise (Lin
Shaye) sang cenayang. Dan film
pertamanya berakhir setelah
Renai (Rose Byrne) melihat
gambar mengerikan di kamera
Elise.

BEST HORROR MOVIES 2013

GOOD

79%
Nah, Chapter 2 memulai
kisahnya sesaat setelah
peristiwa seri pertamanya
berakhir. Untuk sementara
Josh, Renai dan ketiga
putranya tinggal di
rumah ibu Josh, Lorraine
(Barbara Hershey) sembari
menenangkan diri. Tetapi
tentu saja setelah apa yang
sudah dilihatnya, Renai tidak
pernah merasa bahwa mimpi
buruk itu berkahir begitu
saja, terlebih ia menemukan
kembali kejadian-kejadian
gaib di rumah ibu mertuanya
itu plus sosok Josh yang
berubah, tidak hanya Renai
bahkan Lorraine pun turut
merasakan keganjilan itu
dan memutuskan untuk
menyelidiki lebih jauh apa
yang sebenarnya terjadi
pada diri putra satu-satunya

GOOD

itu sebelum semuanya


terlambat.
Seperti yang sering kamu
dapatkan di dua horor
Wan sebelumnya, masih
akan ada rumah yang
diganggu, koridor-koridor
gelap, pintu berderit,
benda bergerak sendiri,
sekelebat penampakan
hantu sampai momen jump
scare tak terduga yang
menguji kekuatan jantungmu
bersama scoring menyayat
dari komposer langganan
Wan, Joseph Bishara.
Tetapi Chapter 2 tidak
hanya mencoba mengulangi
formula creepy yang sama
dengan seri pertamanya atau
mungkin juga The Conjuring
yang banyak memberikan
inspirasi Wan untuk

79%

sekuel Insidious ini tanpa


perkembangan. Ada sesuatu
yang lebih dalam yang hendak
dihadirkan Wan untuk melebihi
seri pertamanya dengan
mengisi naskah garapan Leigh
Whannell dengan kedalaman
yang lebih jauh lagi dari
sekedar horor rumah angker
dengan membawa settingya
keluar dari kediaman ke.
Seperti kata Wan, Chapter 2
sedikit bergeser dari sekedar
horor haunted house semata.
Ini seperti thriller domestik
dengan unsur supranatural
kuat di dalamnya bersama
sedikit sentuhan klasik
The Shining, misteri lama
yang terungkap dengan
kemunculan paranormal baru
yang menggunakan dadu
ketika berbicara dengan orang
mati.

Director: James Wan Writers: Leigh Whannell (screenplay), James Wan (story) Stars: Patrick Wilson, Rose Byrne, Barbara Hershey

Di dalamnya juga ada masa lalu


Josh yang tergambar rangkaian
flashbcak 1986 ketika Lorraine
muda bersama Elise muda
berusaha untuk menyembuhkan
Josh, meskipun kita sama-sama
mengetahui itu tidak sepenuhnya
berhasil di masa depan nanti.
Tetapi bagaimanapun masa
lalu sangat berperan penting
pada Chapter 2 ini untuk
mengungkap beberapa fakta
mengerikan tentang diri Josh
dan siapa sebenarnya hantu
nenek bergaun hitam yang
menerornya selama ini. Ada
juga elemen time travel yang
dimasukan Wan yang dan harus
diakui bagaimana dengan cerdas
Wan memanfaatkan perjalan
waktunya untuk menempel
dengan sekuen-sekuen seri
pertamanya, menjadikan kedua
seri ini seperti satu paket horor
yang tidak terlepaskan satu
sama lain.
Mungkin tidak lebih baik, tetapi
ini masih sama menakutkannya
dengan seri pertamanya lengkap
dengan segala teror-teror klasik
khas Wan. Dan seperti layaknya
sebuah sekuel, Insidious:
Chapter 2 mencoba untuk
tampil lebih besar ketimbang
seri pertamanya dengan
menghadirkan lebih banyak
misteri dan teror baru yang
dibangun dengan semangat
lama. Ending-nya menjelaskan
bahwa akan ada seri berikutnya
di masa depan, namun
mengingat pernyataan Wan yang
emoh menggarap horor lagi, kita
hanya bisa berharap franchise ini
masih tetap kuat tanpa campur
tangan seorang James Wan.

Insidious: Chapter
2 masih punya atmosfer
eerie yang sama dengan
pendahulunya dengan
narasi dan misteri yang
lebih kuat plus elemenelemen pendukung yang
belum pernah kamu lihat
di horor-horor milik Wan
sebelumnya.

Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST


Moviemagz Horror Movies 35

ika kamu sudah menonton


versi aslinya; Somos lo que
hay 2011 lalu, bisa dipastikan
tahu benar rahasia mengerikan
apa yang disembunyikan di balik
pintu rumah keluarga Parker
di remake horor cult Meksiko
ini. Dibuka dengan guyuran
hujan deras yang hampir
menengelamkan kota kecil di
Pegunungan Catskill, versi daur
ulang We Are What We Are seperti
sudah menetapkan atmosfer
sendunya jauh sejak awal besama

balutan sinematografinya yang


cantik, sunyi, melankolis dan
pucat, sepucat kulit anggota
keluarga kecil Parker yang
misterius.
Setelah kematian mendadak sang
ibu, seperti ada kegelisahan di
antara anggota keluarga Parker,
khususnya dari anak-anak mereka.
Kegelisahan menunggu waktu
makan yang biasanya dipersiapkan
oleh ibu mereka. Kini, pasca
kepergian ibu, ritual memasak

dan makan malam keluarga yang


sudah berusia ratusan tahun itu
berada di tangan putri tertua Parker,
Iris (Ambyr Childers). Sementara
sang ayah, Frank (Bill Sage) yang
mulai sakit-sakitan bertugas untuk
meyakinkan putri dan putranya
bahwa tradisi mengerikan keluarga
mereka memang sudah digariskan
oleh Tuhan. Lalu ada kecemasan
lain yang melanda warga Catskill,
ketika sekitar 30an penduduknya
menghilang tanpa bekas dalam
kurun waktu 12 tahun ini, termasuk
Moviemagz Horror Movies 36

BEST HORROR MOVIES 2013

GOOD

77%

Ini adalah remake


yang memuaskan buat
kamu, penonton yang
belum ataupun sudah
menonton versi aslinya.
We Are What We Are
membawa horor dan
drama keluarga ke level
berbeda. Ini adalah
sebuah sajian horor indie
kontemplatif berdarah
yang digarap cantik dan
berkelas.

Set-nya dipindahkan dari kumuhnya


Meksiko ke kota kecil di pegunungan
Catskill yang basah dan sepi,
sutradara Mulberry Street (2006)
dan Stake Land (2010), Jim Mickle
melakukan banyak perubahan dan
penyesuaian sana sini untuk remake
Sundance-nya ini, menambah unsur
gothic, menyajikannya dengan lebih
presentasinya lebih menarik dan
pastinya lebih cantik ketimbang
versi aslinya yang kurang greget
Director: Jim Mickle Writers: Nick Damici, Jorge Michel Grau (an original
itu, menghilangkan tema-tema
screenplay) Stars: Bill Sage, Ambyr Childers, Julia Garner, Jack Gore
provokatifnya, dari homoseksual
sampai incest dan mengganti gender
cerita pencarian identitas dari
darahnya. Alurnya bergerak
anggota keluarganya yang kini lebih
perlahan, namun bersama
dua gadis remaja yang galau
didominasi oleh lebih banyak anakakan posisi mereka di dalam
kombinasi kekuatan visualnya
anak perempuan dengan konflik
yang kelam dan penampilan
keluarganya, We Are What We
internal yang lebih sederhana serta
apik para aktris perempuanya
Are juga menawarkan momen
melibatkan investigasi dari dokter
blood & gore-nya yang meskipun
ia tidak pernah gagal merebut
yang curiga, hasilnya, bagus! Ini adalah
perhatianmu di sepanjang 105
tidak banyak tetapi muncul pada
contoh remake horor yang berhasil
saat-saat yang tepat sehingga
menit durasinya. Mickle tahu
menghadirkan semua kekuatan versi
benar bahwa ini bukan hanya
secara tidak langsung mampu
orisinilnya dalam balutan teknis dan
menghadirkan efek kejut dan
sekedar sajian horor semata,
naskah yang lebih menyegarkan.
brutal tersendiri, lihat saja
drama dan kengeriannya harus
bisa berjalan seimbang sama
endingnya yang mengerikan itu,
Tanpa harus jauh-jauh melenceng,
kuat. Jadi selain melihat sebuah
adegan the last supper itu seperti
We Are What We Are versi Mickle
kisah tentang keluarga yang
sebuah klimaks dari segala
masih mampu menghadirkan sebuah
ketenangan dan kegelisahan di
berjuang bertahan hidup dengan
kengerian sebuah horor indie dengan
pilihan-pilihan sulit dari agama
sepanjang filmnya.
sedikit nada arthouse di pembuluh
yang mereka percayai, sebuah
( Hary Susanto )
Moviemagz Horror Movies 37

Tape 49

etahun yang lalu para fans mocku horor


dimanjakan dengan kehadiran V/H/S, sebuah
omnibus found-footage kecil buatan anak-anak
Bloody Disgusting pimpinan Brad Miska yang sukses
menghadirkan sebuah paket kengerian menggigit.
Menggigit karena tampaknya Miska tahu bahwa
horor mokumentari itu adalah sarana efektif untuk
menghadirkan kengerian yang nyata dan melalui sebuah
antologi kita akan menemukan lebih banyak teror tanpa
perlu takut terjebak dalam cerita yang terlalu panjang
dan membosankan . Ya, cukup setahun buat Miska dan
geng The Collective-nya untuk kemudian menelurkan
seri keduanya, sebuah jeda yang terbilang cukup cepat
untuk sebuah sekuel. Formatnya masih sama, masih
menghadirkan 5 segmen teror found-footage kasetkaset VHS dari banyak sutradara-sutradara keren
macam Jason Eisener (Hobo With a Shotgun), Eduardo
Snchez, Gregg Hale (The Blair Witch Project), Adam
Wingard (Youre Next) dan kejutan terbesar buat
penonton Indonesia, Gareth Evans (The Raid) dan Timo
Tjahjanto (Rumah Dara).

Clinical Trials

Moviemagz Horror Movies 38

Sama seperti pendahulunya Tape 56, segmen


utamanya masih dipegang oleh Simon Barret.
Kisahnya masih melanjutakn seri pertamanya di
mana dua orang investigator sedang menyelidiki
kasus hilangnya para mahasiwa secara misterius.
Penyelidikan yang dilakukan keduanya membawa
mereka ke sebuah rumah yang berisi banyak
televisi dan kaset-kaset VHS yang nantinya
membawa kita ke lebih banyak teror terpisah. Jika
dibanding Tape 56 yang sama-sama menjadi kisah
utama, Tape 49 sebenarnya tidak menawarkan
sesuatu yang baru. Ini sama persis dengan yang
terjadi setahun yang lalu; Rumah tua terbengkalai,
banyak monitor dan televisi yang menyala dan
puluhan kaset-kaset VHS yang berisi rekamanrekaman mengerikan, bahkan endingnya pun tidak
berbeda jauh. Selain menjadi bagian pembuka Tape
49 juga menjadi kisah penutup V/H/S 2.
Bagian yang digarap Adam Wingard ini juga
mengingatkan saya pada Amateur Night di V/H/S.
keduanya sama-sama menggunakan kamera
tersembunyi, hanya saja jika di Amateur Night yang
melibatkan sebuah keisengan yang berujung vampir
wanita ganas itu kameranya disembunyikan di
kaca mata, di sini kamera adalah bagian dari mata
karakter utama sebelumnya harus rela kehilangan
mata aslinya paska kecelakaan. Yang terjadi
kemudian adalah ketika mata buatan itu tanpa
diketahui mampu melihat hal-hal yang tidak bisa
dilihat oleh mata normal. Sepintas konsep Clinical
Trials mirip dengan horor Hongkong, The Eye: Mata
cangkokan yang mampu melihat hantu, hanya saja
ini lebih canggih dan juga sederhana. Sayang konsep
menariknya hanya berlangsung sebentar, setelah itu
ia tercebur dalam kubangan horor generik. Ia juga
tidak didukung dengan keseraman yang sepadan.
Penampakan-penampakannya kurang maksimal
namun twist diujungnya cukup mengerikan.

BEST HORROR MOVIES 2013


Duet The Blair Witch Project, Eduardo Snchez dan
Gregg Hale menghadirkan sebuah keasikan sendiri
di segmen yang dipenuhi zombie ini. Dihadirkan
melalui sudut pandang orang pertama dengan
pengunaan kamera Go Pro yang terpasang di
helm seorang biker malang. Selanjutnya kita akan
menyaksikan semua mimpi buruk secara langsung. Ya,
penggunan POV orang pertama itu adalah ide bagus
dan menyenangkan untuk diterapkan, apalagi yang
menjadi sentralnya adalah karakter zombie itu sendiri.
Kita akan melihat semuanya, dari sebelum sampai
sesudah biker berubah dan menyerang yang lain.
Twistnya juga tidak buruk. Ini adalah sebuah gorefest
yang mengasyikan, segemen kedua terbaik di V/H/S 2.

Safe Haven

A Ride in the Park


Jika ada alasan paling kuat untuk menonton V/H/S 2
mungkin karena segmen gila satu ini. Ya, ini mungkin
segmen terbaik, bahkan jika kamu mau membandingkannya
dengan semua segmen di dua serinya sekaligus, dan bagian
paling menyenangkan adalah mengetahui bahwa yang
menghadirkannya adalah Gareth Evans dan Timo Tjahjanto.
Temanya bergerak dari sesuatu yang sederhana hingga
berakhir menjadi sebuah kekacauan luar biasa. Dibintangi oleh
Hannah Al Rashid, Fachry Albar dan Oka Antara yang menjadi
kru reporter untuk meliput Epy Kusnandar yang menjadi
pemimpin sebuah sekte sesat. Selain Rumah Dara, kita sudah
melihat bagaimana jika kamu memberikan keleluasaan lebih
buat seorang sinting seperti Timo Tjahjanto di segmen Libido
di antologi horor lainnya, The ABCs of Death tanpa ganguan
sensor apalagi kali ini ia dipasangkan dengan Evans yang kadar
kegilaannya hanya kalah setingkat di bawahnya. Mungkin
Safe Haven tidak sampai seerotis Libido, tetapi ini jauh lebih
besar, mengerikan dan menegangkan, melibatkan galonan
darah segar, kepala pecah, tubuh meledak, potongan tubuh
sampai demonic theme yang kental dengan segala Holy Shit!
momennya yang mengasyikan. Yap! Tidak perlu diragukan
lagi ini adalah segmen terbaik dan asiknya, kamu tidak perlu
menunggu sampai akhir.

Slumber Party Alien Abduction


Malang buat Jason Eisener karena segmen sci-fi horor tentang
alien abduction-nya berada setelah kegilaan luar biasa Safe
Haven. Hasilnya seperti terbanting. Masalahnya pada akhirnya
bukan hanya sekedar peletakan segmen yang kurang strategis,
namun konsep menarik Eisner ini tidak didukung presentasi
yang bagus, penampakan alien yang kurang meyakinkan dan
terlalu mengobral adalah beberapa kesalahan besarnya, namun
pemasangan kamera di seekor anjing lucu sebenarnya bukan ide
yang terlalu buruk dan twistnya juga bagus.
Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

GOOD

73 %

BEST HORROR MOVIES 2013

Tidak ada Raimi, tidak ada Ash,


tidak ada black comedy dan tidak
semenakutkan versi jadul-nya, namun seri
terbaru Evil Dead ini Alvarez memberimu banyak
sensasi torture porn modern yang mengerikan,
membuatmu bergidik ngilu meskipun bagi para veteran
film gore ini tidak sampai berlebihan seperti tagline-nya, namun
bagaimanapun Evil Daead adalah remake yang bagus ketika
Alvarez tahu benar bagaimana menghormati pendahulunya
dengan caranya sendiri tanpa kehilangan jati diri versi
orisinilnya.

Bagaimana kamu membuat remake Evil Dead


tanpa kehadiran Ash dan campur tangan
Sam Raimi di dalamnya? Ini jelas pekerjaan
berat, mendaur ulang produk horor klasik
seabadi ini tanpa kemudian meninggalkan
kekecewaan besar buat para penonton
veterannya, seperti yang sudah sering
dilakukan remake horor lain yang kurang
ajar. Lalu kenapa Evil Dead versi sutradara
muda asal Uruguay, Fede Alvarez ini menjadi
sebuah pengecualian?
Pertama, Alvarez itu sedikit banyak
mengingatkan saya dengan apa yang
dilakukan Raimi 30 tahun lalu ketika
sutradara trilogi Spider-Man itu memulai
kariernya dengan membuat film-film
pendek sebelum akhirnya franchise Evil
Dead menjadikannya seperti sekarang. Ini
adalah proyek besar pertama Alvarez setelah
beberapa film pendeknya sempat meledak
di Youtube. Dan mimpinya pun menjadi
kenyataan ketika kemudian Ghost House
Pictures meliriknya untuk menggarap horor
favoritnya. Kedua, tidak banyak remake
mendapatkan restu dari orang-orang lamanya
dan kamu tahu kebanyakan dari mereka
kualat karena melakukan itu, dan Evil Dead
versi Alvarez tidak hanya mendapatkan
dukungan penuh namun nama-nama lama
seperti Raimi, Campbell, and Robert G.
Tapert turut memproduseri remake ini.
Dengan dua alasan itu plus trailler-nya yang
menggoda sulit untuk kemudian tidak
menantikannya muncul melepaskan neraka
baru baik buat para die hard fans-nya atau
penonton muda yang belum mengenalnya.
Jadi apa yang terjadi di sini. Setelah 30
tahun semuanya tampak masih sama.
Ada sekelompok pemuda-pemudi, kabin
kecil di tengah hutan, Naturom Demonto
a.k.a Buku Kematian, ruang bawah
tanah, double-barreled shotgun, gergaji
mesin sampai mobil Oldsmobile Delta 88
keluaran 1973. Namun naskah garapan
Alvarez dan Rodo Sayagues dengan sedikit
sentuhan screenwriter Juno, Diablo Cody
yang namanya tidak dicantumkan dalam
kreditnya mengalami sedikit modifikasi
dari tujuan awal yang untuk berlibur dan

GOOD

72 %

bersenang-senang menjadi usaha


menyembuhkan ketergantungan
narkoba yang dialami Mia (Jane
Levy) oleh sahabat-sahabatnya,
Eric (Lou Taylor Pucci), Olivia
(Jessica Lucas), Natalie (Elizabeth
Blackmore) serta kakak lakilakinya, David (Shiloh Fernandez).
Lalu kamu tahu apa yang terjadi,
seperti yang sudah-sudah, ada
kelancangan berbuah petaka ketika
buku kematian itu dibuka dan
isinya dibacakan.
Remake yang baik adalah remake
yang tahu diri, menghormati dan
tidak pernah menjadi durhaka
kepada versi aslinya, tidak peduli
seberapa banyak hal-hal yang
kamu modifikasi di dalamnya
pada akhirnya kamu akan selalu
bisa melihat wajah aslinya, ya, dan
Alvarez tampaknya tahu tentang
ini ketika ia memodernisasi Evil
Dead miliknya menjadi sebuah
Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

horor kontemporer penuh teror,


mimpi buruk tanpa pernah
melupakan jati dirinya dengan
menampilkan lusinan tribut yang
mengingatkan kita pada versi
1981-nya termasuk di dalamnya,
tree rape scene dan kamera yang
berlariho. Ya, dari segi naskah
memang ada sedikit perubahan,
menjadi lebih terarah meskipun
tidak pernah menjadi lebih kuat.
Tidak ada karakter yang benarbenar menonjol dan memorable
seperti Ash-nya Bruce Campbell
meskipun Mia yang diperankan
bintang serial komedi Suburgatory
juga sama sekali tidak buruk
terlebih ketika ia sudah membawa
gergaji mesin di tangannya.
Lalu Alvarez membuang banyak
porsi komedi hitamnya yang
menjadi salah satu tanda pengenal
versi klasiknya, menggantikannya
dengan tone yang jauh lebih gelap,

suram dan serius, menambah


lebih banyak kesadisan frontal
nan brutal dan hujan darah yang
memerahkan segalanya dalam
bungkusan scoring Roque Baos
yang menyayat, dan kamu tahu,
kelancangan yang dilakukan
Alvarez rupanya berbuah manis,
menjadikan setiap momen gore
yang konon digarap dengan
sedikit CGI itu sukses menyiksa
habis-habisan penontonnya yang
berjiwa lemah. Ya, sepertinya
perkataan Bruce Campbell
dalam sebuah wawancara,
Kami ingin membuat film yang
mampi menyiksa penontonnya
di sepanjang hidupnya Yah,
mungkin tidak sampai sepanjang
hidup, namun kurang lebih
satu setengah jam durasinya
sebenarnya sudah lebih dari
cukup memberikanmu sensasi
tidak menyenangkan itu.
( Hary Susanto )

BEST HORROR MOVIES 2013

GOOD

72 %

ernah hampir gila ketika harus mengemban


tugas maha berat; membawa One Ring ke kawah
gunung Mordor dan menghancurkannya dalam
trilogi Lord of The Ring lalu menjadi pembunuh bayaran
di adaptasi grapich novel Frank Miller, Jadi tidak perlu
heran jika kita melihat si imut Elijah Wood berada di
remake terbaru Alexandre Aja ini, memerankan sosok
Frank Zito, psikopat sinting pemilik toko reparasi
mannequin di siang hari dan pembunuh sadis di malam
hari.

Sekedar informasi, film aslinya yang digarap
Bill Lustig 33 tahun lalu adalah salah satu slasher kecil
bagus yang kurang mendapat perhatian, beruntung tiga
dekade kemudian ada Alexandre Aja, sineas spesialis
horor remake yang pernah menghadirkan versi daur
ulang The Hill Have Eyes, Mirrors dan Piranha 3D, dan
kamu tahu, semuanya memuaskan, jadi tentu saja saya
berharap banyak pada Maniac, meksipun faktanya Aja
hanya duduk di bangku produser dan penulis naskah
sementara penyutradaraannya diserahkan kepada
Franck Khalfoun yang sebelumnya juga pernah bekerja
sama dengan Aja dalam P2.

Yup, ini adalah remake yang bagus, Aja dan
Khalfoun tidak semerta merta mencontek habis dengan
apa yang sudah dilakukan Lustig di masa lalu. Keduanya
sukses memindahkan setting-nya dari New York klasik
ke Los Angeles modern tanpa harus kehilangan ciri
khas gloomy versi aslinya termasuk scoring jadulnya
yang mendapatkan sedikit polesan. Tetapi modifikasi
yang paling mengesankan adalah pengunaan sudut
pandang orang pertama yang seakan-akan semakin

menebalkan pesan tentang sebuah kegilaan yang


akut. Tetapi tunggu dulu, bukan berarti Maniac jatuh
menjadi sebuah horor mokumentari, namun apa yang
dilakukan Aja dan Khalfoun adalah menempatkan kita
langsung di kepala Frank, melihat melalui matanya dan
merasakan apa yang sedang dirasakannya, dan cara
ini bisa dibilang berhasil membuat remake ini menjadi
berbeda meskipun imbasnya membuat kita harus
rela jarang melihat wajah Elijah Wood tetapi sisi baik
lainnya membuat setiap adegan blood and gore-nya khas
Aja yang frontal menjadi semakin terasa megasikan
karena kita dipaksa melihat langsung setiap adegannya.

Ini memang cerita tentang pembunuh berantai
yang mengerikan, bagaimana pelakunya yang sakit jiwa
menjalankan aksinya dengan sadis, namun fokusnya ada
pada karakterisasinya. Kita dihadapkan dengan masa
kecil nan kelam Frank Zito, bagaimana hubungannya
dengan sang ibu yang membuatnya menjadi psikopat
seperti sekarang ini, bagian psikologis satu ini coba
ditelusuri oleh Aja dengan halusinasi-halusinasi
menakutkan dan obesesinya akan rambut yang
tergambar kelam dalam pikiran Zito yang kesepian.

Tentu saja seperti kebanyakan remake, mau tidak
mau, suka tidak suka kita akan membandingkannya
dengan versi aslinya, dan untuk kasus Maniac, sekali
lagi Aja membuktikan bahwa ia memang pantas
dijuluki sang master horor remake dimana ia bersama
koleganya, Khalfoun sudah membuat versi daur
ulangnya ini menjadi lebih segar bersama sentuhansentuhan modern yang membuatnya memiliki ciri khas
sendiri tanpa harus kehilangan DNA milik Bill Lustig.
Writer : Hary Susanto Art : mysecondhenz

BEST HORROR MOVIES 2013

engawinkan horor supranatural dan dongeng


fantasi gelap, serahkan saja pada ahlinya,
seorang Meksiko bernama Guillermo del
Toro yang sejauh ini belum pernah mengecewakan
saya ketika mencampur kedua dunia itu, bahkan saya
pun menyukai Dont be Afraid of The Dark yang banyak
dikritik orang itu. Tetapi seperti Dont be Afraid of The
Dark, ini bukan karya del Toro, ia hanyalah salah satu
orang yang berada di balik layar sebagai produser
dari versi panjang Mama, horor kecil buatan Andres
Muschietti yang juga dipercaya untuk menangani
layar lebarnya. Tetapi kamu tahu bagaimana pengaruh
seorang del Toro meskipun ia tidak memegang
langsung filmnya, ya, sangat besar, kamu dapat melihat
Mama terbentuk dari semangat del Toro dengan segala
aura gothic gelapnya. Tetapi tidak hanya del Toro dan
bagaimana Muschietti mendapatkan pengaruhnya,
daya tarik lainnya juga ada pada pesona aktris kaliber
Oscar, Jessica Chastain yang mencoba menajajal peran
dalam genre Horor, satu-satunya genre yang belum
pernah disentuhnya selain komedi.

Jadi ini yang terjadi dalam Mama; Victoria
yang baru berusia 3 tahun dan adiknya, Lily 1 tahun
diculik oleh ayahnya, Jeffrey (Nikolaj Coster-Waldau)
yang stress ke sebuah kabin di tengah hutan di luar
kota. Di sana ia berusaha menghabisi nyawa anakanaknya, namun sesuatu terjadi. Jeffrey mendadak
raib tak berbekas, sementara dua putrinya tidak

diketahui lagi rimbanya, hingga lima tahun kemudian


kedua gadis kecil malang tersebut secara ajaib berhasil
ditemukan selamat oleh pamannya, Lucas ((Nikolaj
Coster-Waldau) meskipun dalam kondisi fisik
memprihatinkan. Lucas bersama kekasihnya, Annabel
(Jessica Chastain) lalu mengambil alih merawat
Victoria (Megan Charpentier) dan Lily (Isabelle
Nlisse). Masalahnya Victoria dan Lily tidak sendiri,
ada sesuatu yang telah menemani mereka selama
lima tahun ini, sesuatu yang sepertinya tidak senang
keduanya di rawat oleh orang lain.

Tidak pernah mudah memang melebarkan
sesuatu berdurasi tiga menit menjadi 100 menit, oleh
karena itu tidak salah jika kemudian del Toro tetap
memasang Andres Muschietti untuk memamanjangkan
sendiri horor pendeknya yang menakutkan itu, toh
tidak ada yang lebih mengenal filmnya ketimbang
pembuatnya sendiri. Jujur, jika mau membandingkan
dengan film pendeknya, Mama versi layar lebar
mungkin masih kalah menyeramkannya, tetapi ini
juga tidak buruk, mungkin masih cukup kuat untuk
membuatmu merinding disko. Horor bertema ceritacerita tentang hantu yang mati penasaran dengan
kombinasi haunted house itu selalu menjadi tontonan
menyangkan buat saya, mereka biasanya punya kadar
misteri yang menarik meskipun jatuhnya ya masih
seperti itu-itu saja.

Mama menjadi sedikit berbeda karena ia

punya premis menarik dari sekedar cerita tentang


hantu gentayangan semata. Sesuai judulnya, Muschietti
banyak memasukan tema tentang kasih sayang seorang
ibu dari sudut pandang berbeda, dan hasilnya bagus.
Meskipun masih punya lubang cerita di sana sini
yang sedikit menganggu tetapi secara keseluruhan
Mama berhasil menyampaikan narasinya dengan baik,
terlebih Muschietti juga mampu membalutnya dengan
penyajian menyeramkan dengan aroma gothic gelap
yang sangat terlihat banyak dipengaruhi unsur-unsur
horor ala del Toro dan juga banyaknya momen-momen
penggedor jantung. Ya, mungkin Muschietti tidak tahu
bahwa sesuatu yang tidak atau jarang terlihat itu jauh
lebih menakutkan, Ia lebih memilih memberondong
penontonnya dengan banyak penampakan-penampakan
yang terkesan sedikit di obral, tapi toh tidak pernah
terkesan murahan, dan hasilnya efektif untuk membuat
penontonnya bergidik setiap kali melihat pemunculan
sosok Mama yang menakutkan itu.

Alurnya bergerak pelan namun sudah sanggup
mencengekeram perhatian kita sejak menit-menit awal
dan semakin mencekam menunju akhir. Fokus utamanya
ada pada sosok hantu yang dipanggil Mama dan juga
dua bocah perempuan yang punya rahasia mengerikan
itu. Muschietti memberikan misteri menarik dan latar
belakang kisahnya melalui serangakaian flashbcak
muram yang kemudian diakhiri dengan sebuah ending
emosional. Sementara di sisi lain penampilan berbeda
Chastain memberikan pesona tersendiri di aura filmnya
yang gelap. Mungkin bukan penampilan terbaik Chastain
yang pernah kamu lihat, tetapi apa yang dilakukannya
di sini sudah lebih dari cukup untuk membuat MAMA
menjadi lebih baik.

Mama menawarkan sebuah dongeng horor
dengan premis dan narasi yang menarik, sukses untuk
membuat kita penasaran hingga akhir. Elemen horornya
bekerja dengan baik, settingnya menakutkan, auranya
menyesakan serta para cast-nya bermain dengan ya,
mungkin sedikit berlebihan di beberapa bagian, namun
bagaimanapun Andres Muschietti bisa dikatakan
sudah sukese memanjangkan film pendeknya dengan
baik, efektif menunaikan tugasnya untuk memberikan
penontonnya sebuah sensasi menonton horor yang
menakutkan.

OKAY

70%

Writer : Hary Susanto Art : mysecondhenz

AMAZING DIRECTOR

Young and talented

utradara ini sangat berhak


menyandang predikat
tersebut di atas, mengingat
apa yang telah dihadirkannya
kepada para penikmat
film, utamanya lagi kepada
penggemar film dengan genre horor.
Ketakutan, kengerian, sadisme
frontal berhasil dikemas dalam
karya-karya yang disutradarainya
di beberapa tahun belakangan ini.
Catat saja judul-judul yang pasti tak
asing lagi di telinga anda, masih
segar dalam ingatan adalah The
Conjuring, Insidious, kemudian lagi
ada Dead Sentence, Dead Silence,
dan Saw. Keseluruhan judul-judul
di atas sukses menjadi Box Office
yang meraup keuntungan secara
materi dan mendongkrak pesat
namanya ke level baru perfilman.
James Wan.
James Wan lahir 27 Februari 1977
di negeri yang tak jauh dari kita
Indonesia. Kuching, Sarawak,
tepatnya negeri tetangga yang
masih serumpun dengan kita yaitu

JAMES WAN

Follow Twitter official-nya di @creepypuppet, dan juga akun


Facebook-nya dengan nama yang sama.

Malaysia. Tapi mendengar namanya tentu


kita bisa menarik kesimpulan jika ia bukanlah
sepenuhnya beretnis Melayu, darah etnis
Cina mengalir penuh di nadinya yang berasal
dari ke dua orang tuanya. Berimigrasi ke
Australia di usia 7 tahun, ia tumbuh besar
dan berkembang di sana, Perth tepatnya.
Melanjutkan impiannya membuat film sejak
usia 11 tahun, ia kuliah di Royal Melbourne
Institute of Technology, dan meraih gelar
sarjananya di sana. Di usianya yang ke-17
ia bertemu seorang rekan bernama Leigh
Whannel, di mana beberapa tahun kemudian
mereka berkolaborasi membuat sebuah film
pendek berdurasi 5 menit, yang menjelma
menjadi franchise fenomenal senilai 873 juta
dolar berjudul Saw, di usia sang sutradara
yang baru 26 tahun, sensasional!!!.

He turned a five-minute
short into an $873 million
global phenomenon with
Saw. Now this 36-year-old
filmmaker is playing in the
big leagues, taking over
Universals
blockbuster
street-racing franchise.

Mengutip sedikit hasil


wawancara beberapa media
dengan James Wan, ia
mengungkapkan bahwa orang
pertama yang mengenalkan
dunia sinema adalah ibunya,
semenjak ayahnya meninggal
dunia ketika ia masih berusia
14 tahun maka jadilah ia lebih
banyak menghabiskan masa
kecilnya dengan sang ibu, yang
ternyata adalah penggemar
film. Dan adalah sosok David
Lynch yang banyak memberi
inspirasi bagi pemikiran James
Wan melalui film-film hasil
karyanya.
David Lynch adalah seorang
yang jenius, seorang profesor
dengan nalar dan intuisi terbaik
yang pernah dimiliki dunia
perfilman, tangan dinginnya
menghasilkan mahakarya
yang pada akhirnya membuka
katup pemikiran praktis menjadi
lebih kritis dan kompleks,
Moviemagz Horror Movies 46

serta memberi sudut pandang


baru dalam menilai detilnya
skenario yang ditawarkan
sebuah tontonan. Itu sekelumit
pujian dari James Wan kepada
sutradara favorit yang dianggap
telah memberi banyak
pengaruh atas dirinya.
Dan kini James Wan,
setelah sukses membuat
penonton menahan nafas,
mencengkeram erat pegangan
tempat duduknya, menutup
mata, menutup telinga, dan
bahkan menggerutu antara
protes atas visualisasi yang
terlampau gelap dan vulgar
dalam menerjemahkan
sadisme, tapi juga sering
mengundang decakan kagum
atas berhasilnya tontonan
tersebut memberi pengalaman
baru kepada penonton. Para
penggemar bersiap-siaplah
lagi untuk menikmati besutan
barunya, melanjutkan kisah

dunia lain nan seram Insidious,


akan hadir ke hadapan kita
Insidious Chapter 2, dan
sebuah kejutan kecil namun
cukup menimbulkan pro dan
kontra adalah, James Wan
akan mengambil alih dan
memegang kendali di film
lanjutan aksi balap jalanan
yang sangat ekslusif, Fast and
Furious 7. Sebuah tantangan
sekaligus perjudian tentunya,
dari wara-wirinya di dunia
lain yang penuh kegelapan
ia bermanuver tajam menuju
dunia baru yang penuh
gemerlap dan tentunya, dengan
kecepatan tinggi.
Sebuah blunder besar atau
malah sebaliknya akan menjadi
awal baru sebuah kesuksesan
dalam menapak ke level yang
lebih tinggi di Hollywood.
Ada baiknya kita tunggu, kita
saksikan, dan beri penilaian
sendiri. ( Woody )

Special features

13 Best
Home Invasion Thrillers
Writer : Harry Susanto
Art : Starkiller

uat kita, memastikan setiap pintu dan jendela rumah sudah


terkunci rapat mungkin adalah tindakan paling mudah untuk tetap
menjaga keamanan, tetapi jika belajar banyak dari subgenre home
invasion thriller kita jelas butuh lebih dari sekedar kunci, gembok besar
dan alarm canggih untuk mencegah masuknya tamu-tamu tak diundang
ke dalam rumah. Dan dalam feature kali ini, Movienthusiast akan
menghadirkan 13 film pilihan(disusun secara random) yang seperti ingin
memberitahu kita bahwa isitilah home sweet home a.k.a rumahku,
istanaku tidak pernah berlaku dalam dunia film horor/thriller.

13 Best Home Invasion Thrillers

PANIC ROOM
2002 | David Fincher

Bukan termasuk dalam jajaran film


terbaik dari seorang David Fincher,
tetapi sebagai sebuah sajian home
invasion thriller, Panic Room masih
berada dalam koridor film-film
bertegangan tinggi yang digarap
apik dengan segala konsep menarik
tentang fungsi nyata sebuah kamar
panik canggih untuk berlindung dari
kedatangan tamu tak diundang.
Panic Room juga diisi oleh namanama besar; 2 jagoan utamanya,
ada Jodie Foster dan K-Stew kecil
sebagai pasangan ibu-anak yang
menempati apartemen baru dan para
penyusupnya ada Jared Leto, Forest
Whitaker dan Dwight Yoakam yang
mencari harta terpedam
di
dalamnya.

1
YOURE NEXT

2011 | Adam Wingard

Rahasia suksesnya thriller garapan


Adam Wingard ini ada pada takaran
blood, gore, black comedy berimbang
yang tidak hanya menjadi sebuah sajian
sadis penuh darah yang menegangkan
namun juga mengundang senyum di
saat bersamaan. Ia juga dimeriahkan
dengan kehadiran heroine paling
tangguh yang mungkin pernah kamu
temui dalam sejarah panjang subgere
ini dan tidak ketinggalan juga twist
yang merubah wujud film ini sejak
pertengahan durasinya.
Moviemagz Horror Movies 49

13 Best Home Invasion Thrillers

FUNNY GAMES
2008 | Michael Hanake

2008 | Michael Hanake

Kebanyakan subgenre ini


memang punya aroma depressing
kental, tetapi mungkin dari
sekian banyak home invasion
thriller tidak ada yang mampu
menandingi bagaimana Michael
Hanake menghadirkannya.
Funny Games baik versi
1997 ataupun remake
Hollywood-nya yang sama
persis sekuen demi sekuen
itu tidak hanya disesaki tone
depressi pekat namun ia juga
sangat menyebalkan ketika setiap
momennya yang melibatkan duo
sukses mempermainkan emosi kita
dengan cara yang terbilang
kejam dan sakit (ingat
momen remote televisi itu?)

the strangers

2008 | Bryan Bertino


The Strangers adalah home invasion thriller sejati. Chiller
debutan sutradara sekaligus penulis Bryan Bertino memasang
resep standar sebuah home invasion sesederhana mungkin
bersama narasi yang familiar: Sepasang kekasih galau yang dimainkan Liv Tayler dan Scott Speedman disambangi beberapa
orang bertopeng misterius. Senjata utamanya adalah atmosfer
eerie-nya yang pekat. Alih-alih bermain dengan kekejaman dan
darah, Bertino tahu benar bagaimana memanfaatkan setiap
sudut rumah untuk menghasilkan kengerian maksimal sebuah
thriller menyesakan lengkap dengan efek suara menyayat,
rekaman lagu menganggu dari piringan hitam yang rusak dan
antagonis tanpa motif dan dialog sedikitpun yang melakukan
terornya bak hantu.

Kidnapped
2010 | Miguel Angel Vivas

Keluarga kaya yang baru saja pindah


ke rumah baru, malam harinya mereka
disatroni tiga orang bertopeng ski
bersenjata yang meminta paksa hartaharta berharaga. Lihat premisnya
lagi-lagi usang, tetapi setidaknya
ada motif uang di baliknya yang
membuat Kidnapped terasa lebih
nyata ketimbang koleganya yang
kebanyakan meneror tanpa alasan.
Tetapi sutradara sekaligus co-writer
Miguel Angel Vivas memang tidak
terlalu memfokuskan ke narasinya
melainkan penyajian yang real dengan
mengandalkan banyak teknik singletake panjang di 80 menit durasinya
serta split screen bersama akting
kuat dan tentu saja kekerasan brutal
yang efektif. Dan 15 menit terakhirnya
ditutup dengan salah satu momen
ultra-violance yang meninggalkan
bekas mendalam.

INSIDE
Awas !

2007 | Alexandre Bustillo & Julien Maury

WAIT UNTIL DARK

Home invasion thriller produksi


Perancis ini bisa menjadi tontonan yang sangat disturbing.
Ini adalah contoh thriller berskala kecil yang mampu
memberikan efek negatif begitu besar buat penontonnya
yang berjiwa lemah. Isinya ada seorang ibu hamil besar yang
sedang depresi berat di malam natal diteror oleh kehadiran
perempuan bergaun hitam misterius yang entah kenapa
tampaknya sangat marah kepadanya. Yap, sangat sederhana
dan secara bersamaan thriller berjudul asli lintrieur ini
juga sangat mematikan degan segala elemen gore tingkat
tingginya yang berpadu padan dengan suspense klaustrofobik
kental di 80 menit durasinya. Dan saya masih belum
menyebut ending-nya yang.SAKIT!!

2011 | Jaume Balaguer

7
1967 | Terence Young

Auderey Hepburn dan nominasi Oscar,


tidak ada home invasion thriller yang
sebergengsi Wait Until Dark bahkan sampai
saat ini. Bisa jadi ini adalah salah satu yang
terbaik sepanjang masa untuk subgenre
ini. Premisnya diisi oleh wanita buta yang
dimainkan dengan brilian oleh Hepburn
yang harus berjuang melawan gerombolan
kriminial yang dipimpin oleh Alan Arkin
yang hendak mengambil boneka titipan
berisi heroin selundupan. Wait Until Dark
begitu perkasa di segala sisi. Narasinya
kuat, plotnya dibangun perlahan sampai
pada akhirnya ditutup dengan klimaks luar
biasa dan ia juga punya karakter wanita
buta paling tangguh dalam sejarah perfilman
yang dimainkan dengan jenius oleh Auderey
Hepburn yang abadi.

Yang satu ini sedikit berbeda. Pernah punya pengalaman


merasa diawasi seseorang di rumahmu sendiri? Jika
pernah, bisa jadi memang benar-benar ada orang di sana
yang sedang mengawasimu, nah, Sleep Tight mengambil
premis itu dan menerjemahkannya dalam thriller home
invasion Spanyol yang mendebarkan. Isinya, tentang
penjaga apartemen yang diperankan Luis Tosar yang
terobesesi dengan salah satu penghuni perempuannya.
Yang dilakukannya adalah bersembunyi di bawah tempat
tidur sang korban, menunggunya terlelap, membiusnya
kemudian melakukan apa saja yang dimaunya. Kekuatan
Sleep Tight ada pada premisnya yang menarik, lalu ia juga
dipersenjatai dengan kekuatan akting Luis Tosar yang
keren dan sebuah twist menarik di ujungnya.

13 Best Home Invasion Thrillers

HAUNTE TENSION
2003 | Alexandre Aja
Garapan terbaik Alexandre Aja
ini menawarkan kombinasi home
invasion dan slasher berdarah-darah
yang tidak ada duanya. Pelakunya
adalah supir truk sadis yang meneror
Ccile de France dan keluarga
sahabatnya ketika ia berlibur di
pedasaan terpencil. Haunte Tension
yang juga punya judul lain Haunte
Tension dan Switchblade Romance
ini dihadirkan dengan kekerasan
vulgar, suspense tingkat tinggi yang
berpadu padan dengan scoring
mecekamnnya. Atagonisnya begitu
misterius dan kejam diimbangi dengan
protagonis yang sama kuatnya dalam
diri Ccile de France. Twist
endingnya mungkin menjadi
sedikit masalah, tetapi
untuk sisanya, High
Tension masih susah
dicari tandingannya jika
berbicara soal slasher.

2011 | Andrs Baiz

THE HIDDEN FACE

10

2006 | David Moreau & Xavier Palud


Home invasion Perancis
berdurasi 74 menit ini punya
narasi yang sederhana;
Sepasang suami istri diteror oleh
segerombolan orang berkerudung
di rumah mereka yang terisolasi
dari keramaian. Kamu mungkin
bisa menebak ke mana arahanya
dengan mudah. Tetapi di balik
kesederhanaan dan segala
hal klise di ceritanya duet
penyutradaraan David Moreau &
Xavier Palud sudah melakukan
pekerjaan bagus dalam
menghadirkan atmosfer creepy
yang kuat ketika para penyusup
misteriusnya bermain-main
dengan korbannya secara efektif.
Ada 20 menit adegan kejarkejaran penuh adrenalin sebelum
akhirnya ditutup oleh sebuah shot
final yang menghantuimu

11

Settingnya memang tidak melulu di rumah, tetapi hampir keseluruhan gangguannya berasal
dari sana dan menariknya, tidak terlihat. Pertama, dengan asumsi tidak melihat trailer-nya (yang
berpotensi besar merusak segalanya) mungkin banyak yang mengira thriller erotis Kolombia
ini termasuk jenis horor rumah angker ketimbang home invasion dengan segala bunyi-bunyian
misterius yang berasal dari pipa air. Tetapi twist di tengah-tengah itu luar biasa, merubah wajah
The Hidden Face secara keseluruhan, menjadikannya sebuah sajian thriller yang lebih berbobot.
Mungkin ini jadinya jika Panic Room digabung dengan The Orphanage dengan banyak
ketelanjangan dan juga seks.
Moviemagz Horror Movies 52

13 Best Home Invasion Thrillers


Hei! Ada apa dengan sinema
Perancis, wanita dan gore?
Mereka seperti tidak berhenti
menghadirkan kombinasi maut
ini dalam 10 tahun terakhir.
Dan Martyrs yang menjadi
thriller Perancis keempat di
daftar ini dan salah satunya
yang paling gila dan sakit!
Dibuka dengan adegan
sarapan berdarah yang
melibatkan shotgun, tumpukan
mayat, sayatan-sayatan

tajam di tubuh dan halusinasi


mengerikan, sutradara
Pascal Laugier kemudian
membawa Martyrs lebih ke
dalam lagi bersama lebih
banyak misteri dan adrenalin
hingga pada akhirnya premis
home invasion thrillernya
berkembang menjadi torture
porn mang memilukan yang
ditutup dengan semangat
spritual kental tentang misteri
kehidupan.

12
2008 | Pascal Laugier

13

HOME

ALONe

1990 | Chris Columbus

Yaya..ya..Saya tahu ini jelas jauh dari kesan


thriller dan sama sekali tidak menakutkan,
tetapi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak
memasukan Home Alone ke jajaran best home
invasion, toh semua elemen pendukungnya
ada di sini: Rumah besar melompong, tuan
rumah yang sendirian dan dua tamu tak
diundang. Bagian terbaiknya dari drama
komedi Natal abadi garapan Chris Columbus
ini ada pada si imut Macaulay Culkin, duo
Wet Bandits sial yang dimainkan Joe Pesci
dan Daniel Stern dan tentu saja pertunjukan
utamanya, jebakan-jebakan maut yang sudah
disiapkan Kevin buat dua tamunya itu.

Classic Horror Movies

Norman Bates :
Mother! Oh God, mother!
Blood! Blood!

udah seminggu lamanya Lila Crane


(Vera Miles) tidak mengetahui
keberadaan sang adik, Marion
(Janet Leigh) yang tanpa kabar
apapun menghilang begitu saja
setelah sebelumnya mencuri uang milik
perusahaannya. Lila kemudian meminta Sam
Loomis (John Gavin), kekasih Marion dibantu
Milton Arbogast (Martin Balsam), detektif
swasta yang disewa perusahaan tempat
Marion bekerja untuk melacak dimana Marion
dan uang yang dicurinya berada.
Penyelidikan yang dilakukan Arbogast
mengantarnya ke sebuah motel kecil milik
Norman Bates (Anthony Perkins). Di tempat
ini Arbogast mulai menyelidiki keberadaan
Marion yang diyakininya pernah menginap
di penginapan tersebut dengan mengorek
informasi dari Norman yang ternyata selama
ini hidup bersama ibunya. Namun disaat
Arbogast ingin bertemu dengan ibu Norman
tiba-tiba saja ia diserang oleh sesosok wanita
misterius.
Lili yang gelisah menunggu kabar dari
Arbogast kemudian mengajak Sam melakukan

penyelidikan sendiri. Dengan menyamar


sebagai pasangan suami istri mereka
mendatangi Bates Motel tanpa menyadari
apa yang akan mereka hadapi di tempat itu.
Bisa dibilang saya adalah orang yang
beruntung karena dapat menyaksikan
salah satu karya terbaik Alfred Hitchcock ini
tanpa tercemar spoiler sedikitpun, bahkan
usaha saya untuk dapat menahan diri
agar tidak kelepasan menyaksikan versi
remake-nya pun ternyata berbuah sangat
manis. Tidak heran sebenarnya jika Pycho
yang kisahnya diadaptasi dari novel tahun
1959 karya Robert Bloch berjudul sama ini
mampu menjadi salah satu thriller psikologis
terbaik sepanjang masa. Semuanya tidak
lepas karena peran besar dari orang hebat
dibelakangnya bernama Alfred Hitchcock,
sang Master of Suspense yang sebelumnya
di era 50an sukses dengan karya-karyanya
seperti Dial M for Murder, Rear Window dan
To Catch a Thief.
Ya, Psycho bisa dibilang adalah karya
Hitchcock yang paling ambisus di jamannya,
bahkan bayak orang yang menyebut bahwa
film ini adalah thriller psikoanalisi pertama
yang banyak mengispirasi film-film thriller
pintar modern untuk tidak hanya menawarkan
ketengangan semata namun juga mengajak
penontonnya berpikir, menganalisis dan
mencerna penggambaran tersembunyi dalam
ceritanya yang kompleks. contohnya dalam
film, kediaman Bates yang terdiri dari tiga
lantai ternyata merupakan personifaksi dari 3
pikiran manusia, id, ego dan superego, serta
simbolisme burung hiasan yang diawetkan
sebagai metafora kematian. Bahkan

sampai saat ini kisah yang


ditampilkan Pycho mampu
membuat penontonnya,
khususnya yang belum
mengetahui ceritanya sama
sekali bakal terhenyak
dengan twist mengejutkan di
penghujung film, tidak ada
yang menyangka bahwa
kisah Pycho akan berakhir
serperti itu, jenius!!!. Banyak
momen-momen menarik
dan mengejutkan yang coba
ditampilkan dalam film yang
empat nominasi Academy
Awards ini, semuanya
ditampilkan dalam medium
hitam putih dengan alasan
untuk mengurangi tingkat
kesadisan, walaupun alasan
sebenarnya adalah untuk
menghindari biaya produksi

agar tidak terlalu mahal.


Adegan-adegan seperti
adegan perselingkuhan
dan juga adegan yang
menampilkan tokoh
wanita memakai pakaian
dalam terbilang adalah
adegan yang cukup berani
ditampilkan oleh Hitchcock
pada saat itu.
Siapa yang bisa melupakan
shower murder scene yang
fenomenal itu. Adegan yang
hanya berdurasi 45 detik itu
dibuat sedetail mungkin oleh
Hitchcock dengan 70 sudut
pengambilan gambar yang
dilbuat selama 4 minggu
plus dukungan scoring musik
gesekan biola menyeramkan

dari komposer Bernard


Herrmann semakin semakin
melengkapi atmofer kelam
yang ditampilkan film yang
awalnya berada di bawah
bendera Paramount Pictures
ini.
Ya, tidak bisa dipungkiri
Pyscho jelas adalah
salah satu karya terbaik
yang pernah dibuat oleh
Alfred Hitchcock. Sebuah
psychological thriller
hebat yang tidak hanya
menawarkan ketegangan dan
kengerian semata namun
juga cerita yang menarik dan
pintar serta penuh kejutan
didalamnya. Inilah mahakarya
dari sutradara legendaris
Alfred Hitchcock, The Master
of Suspense.

Writer : Hary Susanto Art : Quilava

Classic Horror Movies

THE SHINING
J

ack Torrance (Jack


Nicholson) mendapatkan
pekerjaan baru menjadi
seorang penjaga sebuah hotel
besar dan mewah yang sangat
terpencil dan sangat terisolasi
dari keramaian. Hotel bernama
Overlook Hotel itu berada di
pegunungan Rocky Mountain,
Colorado yang mempunyai
kejadian menakutkan pada 5
tahun lalu. Jack juga sedang
mempunyai proyek penulisan
sebuah novel, atas alasan
itu, Jack sangat bersemangat
menerima pekerjaan itu,

karena menurutnya dengan


kesunyian dan ketenangan
hotel itu akan menjadi
tempat yang baik baginya
untuk menyelesaikan novel
itu dengan mudah. Betapa
menakutkannya kejadian
5 tahun yang lalu di hotel
tersebut tidak mengurungkan
niat Jack untuk tetap bekerja di
hotel tersebut dan membawa
serta istri dan seorang anak
indigo nya bernama Danny
untuk tinggal beberapa bulan
di hotel tersebut.

psikologinya mulai terganggu,


ya, rupa-rupanya kejadian
menakutkan 5 tahun yang lalu
pun kembali terulang.

Satu bulan kemudian,


kejadian-kejadian aneh terjadi.
Danny yang mempunyai
kemampuan melihat hal
yang akan terjadi di masa
datang terus menerus
diganggu bayangan-bayangan
menakutkan. Jack pun secara
perlahan dan pasti, kondisi

dari film ini yang berjalan


dengan tempo yang lambat
di awal. Tapi justru ini
menjadi nilai plus dari The
Shining. The Shining mampu
merangkak dengan baik dari
awal, perlahan namun pasti
menciptakan ketegangan
dan horror yang semakin
Moviemagz Horror Movies 56

meningkat dan akhirnya


mencapai kllimaks yang syarat
dengan ketegangan.
Tidak lupa, twist ending
yang ada di film ini, serta
kemunculan beberapa karakter
yang tidak disangka pada
awalnya hanyalah imajinasi si
Jack saja, dua hal itu kemudian
menjadi pertanyaan yang
meninggalkan celah interpretasi
sehingga patut didiskusikan
dan ditonton ulang filmnya.
Sebuah strategi jitu, seperti
ketika Nolan yang juga dengan
sengaja menciptakan hal-hal
seperti ini dalam Inceptionnya,
sehingga banyak penonton
yang kemudian menonton
ulang film tersebut hanya untuk
mencari bukti dari interpretasi
masing-masing dan tentunya

itu juga hanya sekedar untuk


mendapatkan interpretasi
yang sama dengan rekan
nontonnya, atau bisa juga,
sutradara dan orang-orang yang
bekerja dibalik film itu dengan
sengaja mengetes sejauh
mana kemampuan kecermatan
beranalisis kita sebagai para
penontonnya.
Yah, apapun itu, kembali ke
topik utama, The Shining yang
diangkat dari novel karya
Stephen King dan disutradarai
oleh Stanley Kurbick ini menjadi
sebuah film psychological horror
yang sangat menegangkan dan
meinggalkan celah interpretasi
di otak para penontonnya.
Tapi tenang, walau begitu The
Shining bukanlah tipe film berat,
The Shining hanya sedikit
berjalan lambat untuk mencapai
klimaks ketegangan yang kuat.
Butuh waktu yang tenang dan
mood yang pas untuk menonton
film berdurasi sekitar 2 jam 20
menit.
The Shining mampu
menciptakan ke hororrannya
dengan cara memperkuat

Writer : Azwar Hamzah Art : Starkiller

suasana angker dalam setiap


scenenya, juga dengan
dukungan penampakan
hantu walaupun dengan porsi
sedikit tetapi tetap mampu
menciptakan suasana horror
yang sangat mencekam. Tidak
hanya itu, pemilihan setting
hotel yang sangat besar
dan megah berdiri ditengahtengah kesunyian sebuah
pegunungan membuat
elemen keangkerannya
bertambah. Scoring ala film
horror classicnya, Ekspresi
spooky dari Si Danny dan
Si Jack. Ya semua elemen
pencipta keangkeran sebuah
film horror itu mampu saling
berkait erat satu sama lain
dan menjadikan The Shining
sebagai sebuah film horror
yang sangat horror.

Classic Horror Movies

POLTERGE
I S T ( 1982 )
sh:
Dr. Le

.
e is a wonderful light
at when you die ther
ve th
Some people belie
look into it. All the
t it doesnt hurt to
n bu
are inside that
As bright as the su
s you want to know
estion
answers to all the qu
light. And when you
walk to it you
become a part of
it forever. Now,
some people die,
but they dont
know theyre gone

Berawal dari
peristiwa gempa
bumi yang kemudian
berlanjut dengan
peristiwa-peristiwa
aneh yang melibatkan
fenomena gaib,
Poltergeist seperti
benda-benda yang
bergerak sendiri,
suara-suara yang
hanya bisa didengar
oleh Carol Anne
sampai sebuah
peristiwa puncak
dimana Carol Anne
hilang secara
misterius bak ditelan
bumi.

ra 80an bisa
dibilang
adalah era
emas bagi horrorhoror Holywood,
dimana pada saat
itu banyak sekali
bermunculan filmfilm horror klasik
bermutu yang
namanya
melegenda
hingga
sekarang
ini, sebut
saja juduljudul
seperti
Friday The
13th, Halloween, Evil
Dead, The Thing,
A Nightmare on Elm Street, Hellraiser, Childs Play, Pet
Sematary, The Shining, Dll. Bahkan sebagian besar dari
judul-judul tersebut sudah dibuat dibuat versi remake-nya
di era millenium ini. Dan salah satu yang paling sukses
secara komersil saat itu adalah Poltergeist yang berhasil
meraup 76 juta dollar dan sampai dibuat dua sekuelnya,
Poltergeist II: The Other Side dan Poltergeist III

Horror
dengan
premis rumah
berhantu
memang
selalu menjadi
tema menarik
untuk diangkat
dalam media film,
apalagi jika melibatkan
nama
seorang Steven Spielberg yang
berada dibaliknya. Ya, Steven Spielberg, walaupun tidak
menyutradarai langsung Poltergeist dan diserahkan kepada
Tobe Hooper, namun hampir semua elemen-elemen
penting, seperti penulisan naskah, editing dan produser
berada ditangan pria yang sukses menggarap sci-fi keluarga,
E.T ditahun yang sama.

Diceritakan Steve (Craig T. Nelson) and Diane Freeling


(JoBeth Williams) adalah pasangan suami istri Amerika
yang hidup normal dengan tiga anak mereka, Dana
(Dominique Dunne ), Robbie (Oliver Robins) dan Carol
Anne (Heather ORourke). Suatu hari ketenangan mereka
terganggu oleh kejadian-kejadian kejadian misterius.

Steven Spielberg memang seorang sutradara hebat, hampir


semua orang mengakuinya, namun tampaknya Ia tidak
terlalu hebat membuat film horror, seperti yang terlihat
dalam film 114 menit ini. Untuk ukuran film horror
yang digandang-gadang sebagai salah satu horror terbaik
sepanjang masa oleh berbagai lembaga perfilman ternyata

Caroll Anne :
Theyre Here

tidak 100% benar, bahkan bisa


dibilang Poltergeist adalah film yang
overated.
Premis yang menjanjikan tidak
dibarengi dengan penyajian yang
baik, sepertinya ciri khas seorang
Hooper yang sebelumnya sukses
menghadirkan kengerian dalam The
Texas Chain Saw Massacre (1974)
dan Salems Lot (1979) benar-benar
dibatasi dan tampak hanya menjadi
boneka Spilberg karena hampir
semua adegan yang ditampilkan
mencerminkan gaya seorang
Spielberg, seperti pengunaan spesial
efek berlebihan yang walaupun
harus diakui termasuk yang terbaik
dijamannya, namun lemah disegi
cerita, karakter dan penciptaan

suasana, sehingga banyak dari


ceritanya yang tidak jelas serta
atmosfer horror yang seharusnya
kelam dan mengerikan pun tidak
terlalu nampak disini. Malah kalau
mau dibilang, Poltergeist lebih
nampak seperti drama keluarga
ketimbang horror. Memang masih
terdapat scene-scene beraroma
supranatural disini, namun sekali
lagi semua yang disajikan tidak
terasa menakutkan, setidaknya
jika dibandingkan dengan horrorhorror lain pada jamannya yang
jauh lebih mencerminkan sebuah
tontonan horror sejati. Jadi bagi
yang menjadikan Poltergeist sebagai
horror terbaiknya, disarankan untuk
lebih meningkatkan jam terbangnya
dengan lebih banyak lagi menonton

film-film horror lain, karena jelas


masih banyak film-film lain yang
kualitasnya jauh lebih baik daripada
film overated satu ini.

Writer : Hary Susanto Art : Quilava

Classic Horror Movies

THE INNOCENTS

(1961)

i adaptasi dari buku The Turn of The Screw


dan disutradarai oleh Jack Clayton, film horror
Inggris ini berkisah tentang seorang wanita muda
Miss Giddens (Deborah Kerr) yang dibayar untuk
mengasuh dua orang anak di sebuah mansion
yang terpencil. Hingga terjadilah peristiwa yang
membuatnya yakin bahwa arwah mantan pengasuh
sebelumnya berusaha merasuki tubuh kedua anak
tersebut.

Hal yang paling menarik dari film adalah sisi


psikologis dimana penonton akan bertanya-tanya
apakah arwah gentayangan itu benar-benar ada
atau semua ini hanyalah imajinasi dari si pengasuh.
Dengan setting yang sangat atmospheric dan
mencekam, The Innocents adalah salah satu film
horror klasik dengan pengaruh yang tidak akan
lekang oleh waktu. ( RedSharkz )

Sutradara kenamaan
Martin Scorsese
memasukkan film ini
kedalam List 11 horror
terbaik sepanjang
masa versi dirinya
sendiri.

Penampakan yang tak Sengaja Terekam di Film . . .


Lupakan segala hal kengerian yang
ada di film horror. Mulai dari hantu
yang membuat bulu kuduk merinding,
musik yang mendebarkan, atau
surprise scene yang bikin jantung
berdebar-debar. Karena semua
hal itu sudah diatur dalam naskah.
Bagaimana kalau semua hal itu
terjadi tidak ada unsur kesengajaan
dalam film?

Imej film horror sudah menjadi film yang paling


memacu adrenalin untuk setiap penontonnya.
Nyatanya, hal-hal yang menakutkan pada film
horror sudah tersusun dalam skenario film.
Bagaimana kalau penampakan tersebut ditemukan
dalam film yang bukan bernuansa horror? Mungkin
pada film action, cartoon, drama, atau bahkan
comedy? Mulai dari kru film sampai orang biasa
pun saling beropini mulai dari hal ilmiah sampai hal
yang mistik. (Simplicious)

Hanging Munchkin di Wizard of Oz (1939)


Wizard of Oz, nenek moyang dari film yang rilis
tahun ini, Oz : The Great and Powerful, rasanya sulit
menerima kalau sebuah film anak-anak terdapat
penampakan yang menakutkan. Jika anda anak 90an, tentunya tidak asing adegan popular dalam film ini,
Dorothy, Cowardly Lion, dan Tin Man berjalan dengan
girang gembira di Yellow Brick Road, ada sesuatu
yang mengayun di antara pepohonan. Pihak dari film
pun bungkam, sementara hal yang beredar sesosok
yang mengayun tersebut adalah Munchkin, salah satu
tokoh film tersebut yang memutuskan bunuh diri.

Ghost Boy di film Three


Man and A Baby (1987)
Menilik kalau film ini bukan bergenre
horror, nyatanya banyak penonton
film era 80an setuju berpendapat
film komedi ini menjadi salah
satu film yang mengerikan untuk
ditonton. Bagaimana tidak, film yang
disutradarai oleh Leonard Nimoy ini
ada bocah misterius yang nampak
pada salah satu adegan. Dimana
salah satu adegannya, Jack Holden
(Ted Hanson) dan sang ibu (Celeste
Holms) sedang menggendong bayi
di sebuah rumah. Tampak sesosok
bocah yang berdiri misterius di
belakang kelambu jendela. Sontak,
penonton yang menyadari saat itu
ketakutan.

Smoke Face di Mission


Impossible : Ghost Protocol (2011)

Jika anda sudah menonton Mission


Impossible : Ghost Protocol, mungkin
anda tidak menyadari penampakan
yang terjadi. Film yang dibintangi oleh
Hollywood star ternama macamTom
Cruise, Paula Patton, dan Jeremy
Renner ini sarat akan adegan action.
Maklum saja, di tengah adegan William Brandt (Jeremy Renner) hendak
loncat ke sebuah ventilasi angin, jika
anda cermati di dinding ada makhluk
astral Smoke Face dengan mata
terpejam, setelah itu hilang tiba-tiba.
Anyone can explain this?

Kuntilanak di Malam Minggu Miko :


Jualan Keripik Orry (2012)

Shadow Guy di The Ring (2002)


Real ghost in horror movie? Yups, maniak horror
tentunya sudah tidak asing lagi dengan Samara,
sesosok hantu epic yang pernah ada. Namun
alihkan perhatian and a pada sosok siluet misterius
nan mencengangkan pada film tersebut. Di
salah satu adegan, Rachel (Naomi Watts) dan
Noah (Martin Henderson) sedang menggendong
anaknya dari ruang keluarga hendak keluar dari
rumah. Jika anda cermati, di ruang sebelah sekilas
ada siluet/bayangan yang cuma nongol, sekejap
mata hilang. Kesalahan kru film kah atau memang
makhluk astral?

Malam Minggu Miko, series tv lokal swasta


yang dibintangi oleh Miko (Raditya Dika) dan
Ryan (Ryan Adriandhy) selalu mengundang respon positif dari hampir semua khalayak karena
humor yang unik, fresh, dan anti-mainstream.
Nyatanya kemasan komedi pada series ini,
terutama pada episode Jualan Keripik Orry
membuat dunia maya geger. Pasalnya, di salah
satu scene,saat Anca (Hadian Saputra) sedang
menikmati es krim bersama pacarnya. Pada
menit 4:22 ada penampakan sesosok wanita
berambut panjang yang berjalan cepat (baca
: lewat sekilas) yang terlihat di kaca. Bahkan,
Raditya Dika pun juga bingung memberi penjelasan terkait penampakan tersebut.

AMAZING DIRECTOR

GUILERMO DEL TORO


by ReelSpeculator

BEGUILLING GUILLERMO Charting The Revered Cineastes Cinematic


Guillermo del Toro. Sepuluh tahun lalu,
nama tersebut mungkin kurang familiar di
telinga penonton awam. Bahkan dengan
karya Hollywood-nya yang cukup dikenal
di ranah mainstream seperti Blade II
dan dua seri Hellboy, sosok auteur asal
Meksiko ini masih belum berhasil meraih
simpati kalangan penonton film awam.
Tahun ini, dirilislah Pacific Rim sci-fi
berbudget besar tentang perjuangan
umat manusia melawan monster (Kaiju)
yang muncul dari kedalaman Samudera
Pasifik dengan bantuan robot-robot besar
(Jaeger). Dan, ya, PACIFIC RIM disutradarai
oleh Guillermo del Toro sendiri
filmmaker sejati yang beberapa tahun lalu
relatif kurang dikenal di kalangan awam.
Sebenarnya siapakah sosok sineas yang

sampai sekarang disebut-sebut sebagai


Future Poster Boy atau The Next Spielberg
(sangat jelas menyindir posisi M. Night
Shyamalan yang mana pada awal kariernya
dulu juga sempat di anugerahkan gelar
yang sama)? Atau mungkin pertanyaan yang
lebih menggelitik lagi adalah, bagaimana
seorang sutradara yang memulai kariernya
membuat film-film supernatural dengan
desain-desain makhluk fantasi aneh yang
hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang
dapat merambah ke ranah Hollywood dan
akhirnya dapat mengepalai proyek highbudget seperti Pacific Rim? Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari
kita tilik terlebih dahulu perjalanan karier
seorang Guillermo del Toro di industri
perfilman.
Moviemagz Horror Movies 64

TRAINING GROUND

Del Toro mulai mengenal seni filmmaking pada


umur yang amat belia, yakni delapan tahun. Di
masa-masa kecilnya tersebut, ia tidak hanya
belajar bagaimana cara membuat film dengan
baik, namun ia juga memperlihatkan minatnya
untuk memperdalam salah satu aspek terpenting
dalam pembuatan film, yaitu special effects
dan make-up artistry. Bakatnya dalam aspek
filmmaking tersebut terbukti dapat meraih
perhatian dari Dick Smith make-up artist
legendaris yang terlibat dalam pembuatan The
Godfather, Taxi Driver dan film-film klasik terkenal
lainnya. Kecintaan del Toro terhadap aspek makeup dalam pembuatan film kemudian membawanya
kepada pembentukan perusahaan spesial efek dan
make-up design miliknya sendiri yang bernama
Necropia. Dengan perusahaannya inilah del Toro
berhasil mendapatkan rekognisi sineas-sineas
internasional, termasuk Alfonso Cuaron (Harry
Potter and The Prisoner of Azkaban, Children of
Men) sineas berbakat yang mulai mengenal del
Toro dalam pembuatan beberapa episode sebuah
serial TV Meksiko yang berjudul La Hora Macarda.
Kesuksesan del Toro dalam men-design spesial
fek, make-up dan juga menyutradarai beberapa
Moviemagz Horror Movies 65

film pendek dan sebuah feature film pertamanya


(Cronos, bersama kolaborator setianya di dalam
beberapa karyanya nanti, Ron Perlman) membuat
lampu panggung perfilman selalu mengarah
kepadanya. Mimic (1997) adalah karya pertamanya
yang dibuat di bawah naungan sebuah studio film
Hollywood, Miramax. Dengan film tersebut, del
Toro sukses menjadi buah bibir penggemar creature
design & make-up yang diperlihatkan dengan
sangat apik olehnya. Namun, reaksi positif terhadap
Mimic seolah-olah hanya terbatas kepada kalangan
penggemar special effects dan creature design saja.
Alhasil, Mimic kurang sukses secara finansial. Del
Toro, seorang sineas visioner dan ambisius, tidak
menginginkan film-film karyanya hanya menjadi
sekedar display special effects dan design tanpa
memperhatikan segi kualitas secara keseluruhan.
Kendati demikian, semua orang yang telah menonton
Mimic mengetahui adanya kemunculan seorang
filmmaker menjanjikan yang baru memulai karier
panjangnya dengan beragam creature design dan
special effects impresif elemen-elemen yang
kemudian akan dilengkapi dengan sempurna oleh
kisah-kisah fantasi kelam nan menghipnotis khas del
Toro.

STRATOSPHERIC RECOGNITION

Del Toro is as much a visionary filmmaker


as he is a craftsman. Ia selalu mencintai
ketidaksempurnaan yang hadir dalam setiap
makhluk hidup. Kecintaannya terhadap hal
tersebut sering disebutnya sebagai inspirasi
utama dalam men-design makhluk-makhluk
mistis yang hadir dalam hampir seluruh
karyanya. Passion-nya dalam bidang ini terasa
setiap kali kita menikmati karya-karyanya:
bagaimana beragam makhluk mistis dalam
Pans Labyrinth Blade 2 beserta monstermonster lainnya dalam dua film HELLBOY
yang terlihat aneh, unik dan dapat membekas
di dalam pikiran kita sebagai ciptaan magis
nan cantik. Tidak hanya itu, kecerdasannya
dalam menciptakan sebuah dunia surreal,
supernatural dan mistis juga patut diancungi
jempol. Tidak ada karya del Toro yang
terkesan kosong. Semuanya, baik yang
berhasil maupun yang kurang berhasil, terisi
penuh oleh gambaran-gambaran imajinatif
yang mengagumkan. Tidak heran Hollywood
menganggapnya sebagai aset berharga yang
berpotensi besar. Maka dimulailah eksploitasi
rutin Hollywood terhadap del Toro. Dimulai dari
Blade 2 yang masih memberikan kebebasan
kreatif kepada del Toro, berlanjut ke dua film
Hellboy yang mulai menyodorkan berbagai
isu politis studio kepada del Toro. Del Toro
pun sampai di suatu poin di dalam kariernya
untuk memilih meninggalkan proyek The
Hobbit yang menurutnya menghadapi terlalu
banyak hambatan finansial yang berasal dari

politik etis studio. Karya teranyar del Toro,


Pacific Rim, juga tidak mampu menghindar
dari aturan-aturan ketat studio yang semakin
lama terasa semakin mengekang kekuasaan
kreatifnya. Awalnya, proyek Pacific Rim
adalah proyek adaptasi layar lebar novel HP
Lovecraft yang berjudul At The Mountains
Of Madness. Ditemani oleh produser James
Cameron, proyek del Toro yang di-green
lit oleh Universal Pictures pada bulan Juli
2010 sukses menjadi bahan pembicaraan
para penikmat film. Namun ternyata, sebulan
sebelum Universal Pictures memberikan kabar
bahwa At The Mountains Of Madness sedang
dalam penggarapan aktif, del Toro terlebih
dahulu menyatakan ketidaksetujuannya
mengenai proyek tersebut. Ia menganggap
bahwa membawa sebuah adaptasi buku HP
Lovecraft ke layar lebar merupakan pekerjaan
yang sulit dengan banyaknya tuntutan
studio yang menurutnya akan mengacaukan
proyeknya tersebut. Membuat sebuah film
period-piece berbudget besar yang sama
sekali tidak mengandung kisah cinta dan
memiliki ending yang keras dengan rating
R bukanlah hal yang mudah bagi studio,
anggap del Toro. Berpindahtanganlah del
Toro, dari Universal Pictures dan dampingan
James Cameron ke Legendary dengan
dampingan produser Thomas Tull. Proyeknya
di Legendary inilah yang lalu selesai menjadi
Pacific Rim summer event yang diklaim
sebagai blockbuster terbaik tahun ini.

REFLECTIVE CAP-OFF

I like actors
that are good with
pantomime and that
can transmit a lot
by their presence
and attitude more
than through their
dialogue.

Well, the first thing is that


I love monsters, I identify with
monsters.

I was directing
before I knew it was
called that.

Melihat kembali perjalanan karier seorang Guillermo del Toro, dapat dipetik sebuah pelajaran
bahwa untuk menjadi sukses dibutuhkan sebuah kecintaan terhadap pekerjaan yang kita
lakukan. Saat menjadi seseorang yang sukses pun dibutuhkan sebuah pendirian dan keteguhan
hati agar tetap mempertahankan apa-apa saja yang membuat kita sukses dulu. Del Toro
terbukti berhasil menghadapi bermacam inisiatif membingungkan studio dan menciptakan
karya-karyanya yang berbudget besar dalam rangka perayaan rasa cintanya terhadap hal-hal
imajinatif yang kerap kali membuat kita merasa kembali menjadi anak kecil lagi. Guillermo del
Toro adalah salah satu pionir apa yang disebut sebagai geeky is the new sexy. If it takes our
young halves to get the better of us in order to love what we do, why not? At least for this point
exactly, Im glad to have Mr. del Toro on our side.

ReelSpeculator
Moviemagz Horror Movies 67

Special features
Asian Fear Fest 2013 Siap Menghnatui Anda
Bagi Kalian yang
berlangganan tv kabel dan
juga bagi Kalian pecinta film
horor asia tentunya Asian
Fear Fest 2013 ini sayang
untuk Kalian lewatkan.
Dalam menyambut
perayaan Halloween stasiun
tv kabel Thrill menghadirkan
Asian Fear Fest 2013
dan siap menakuti kalian
dirumah. Thrill akan
mengambil 8 film horor dan
thriller paling terbaik untuk
masuk ke dalam Asian Fear
Fest. Thrill menjamin bahwa
Kalian tidak akan berani
keluar rumah sendirian
ataupun ke kamar mandi
sendirian.

Setiap Jumat dan Sabtu


malam di bulan Oktober
pukul 20.00 wib, thrill
menghadirkan serangkaian
film horor yang tentunya
membuat Anda ketakutan
setengah mati. Diawali
dari tiga film Korea yang
akan tayang perdana dan
eksklusif, seperti Dont Clik,
Two Moons and Loner. Dari
film supernatural sampai
aksi horor peraih pemenang
penghargaan, tak cukup
sampai disitu saja thrill juga
menyimpan sesuatu untuk
menakuti Anda di rumah.
Inilah film-film horor Asia
yang akan hadir di Asia Fear
Fest 2013 di tv kabel thrill:

1. Dont Clik (Perdana & Eksklusif)


Jumat, 4 Oktober 2013, pukul 20.00 wib
Pemain: Park Bo Young, Joo Won.
Film pilihan yang satu ini sering ikut serta
bertanding di berbagai Film Festival
Internasional, Dont Clik sendiri menceritakan
tentang video internet misterius yang
menghantui dua gadis tidak berdosa, dan
mengarah kepada kematian yang tidak terduga.

2. Two Moons (Perdana & Eksklusif)


Sabtu, 5 Oktober 2013 pukul 20.00 wib
pemain: park Han Byul, Kim Ji Suk
Film bergenre Thriller asal Korea ini disutradarai
oleh Kim Dong Bin (Red Eye) berkisah tentang dua
wanita yang menghadapi insiden tidak terduga ketika
mereka pindah ke pinggir kota
Moviemagz Horror Movies 68

5. Tebus

3. Loner (Perdana & Eksklusif)

Jumat, 11 Oktober 2013, pukul 20.00

Pemain: Ko Eun Ah, Jeong Yuk

Su Na mengurung diri dikamarnya


dimana sahabatnya mati bunuh diri,
tetapi masalah sebenarnya datang
dari sebuah rahasia dan sejarah di
dalam keluarganya.

Pemain: Rosyam Nor. Que Haidar


Jumat, 18 Oktober 2013, pukul 20.00 wib

Setelah mengalami kecelakaan


mobil, seorang pria dihantui oleh
bayangan dari sebuah kejadian
yang aneh dimana kejadian tersebut
terlihat sangat realistis.
Asian Fear Fast 2013 menampilkan
film horor dari berbagai macam
negara Asia seperti Indonesia, Korea,
Thailand, Filipina dan Malaysia.
Dimana semuanya itu bisa kalian
saksikan setiap hari Jumat dan Sabtu
malam pukul 20.00 wib hanya di Thrill
(StarHub Cable TV Channel 618 and
SingTel mioTv Channel 415) jangan
lupa Asian Fear Fast 2013 di mulai
pada tanggal 4 oktober 2013.
Selamat menonton. [Tyo]

Sabtu, 12 Oktober 2013, pukul 20.00 wib.


Pemain: Tio Pakusadewo, Chintami Atmanagara,

Filmnya sendiri bercerita tentang sebuah keluarga yang sedang


berlibur, dimana liburan satu keluarga ini tidak sesuai seperti yang
mereka harapkan, berbagai macam teror terus bertadatangan
menghantui anggota keluarga ini satu persatu, film ini juga masuk
dalam nominasi
Festival Film Indonesia.

6. Patient X

Sabtu, 12 Oktober 2013, pukul 20.00 wib.

Pemain: Richard Gutierrez, Cristine Reyes


Bercerita tentang seorang anak dimana ia menyaksikan
pembunuhan keluarganya dan anak tersebut tidak bisa
melepaskan trauma dari kejadian yang sangat menakutkan itu.

7. Meat Grinder
Sabtu, 26 Oktober 2013, pukul 20.00 wib
pemain: Mai Charoenpura, Ratatanabanrang

Buss membuat mie terbaik


dengan kaldu daging terenak
daripada siapun di kota, tetapi
tidak ada yang mengetahui
persis apa yang dia lakukan
untuk membuat hidangan
yang begitu lezat
Writer : Tyo Art : Starkiller

Sebuah petualangan luar angkasa dengan


segala teknis rumit yang menerobos batasbatas teknis sinematis. Ini adalah pengalaman
menonton yang susah dicari tandingannya.
Sebuah mahakarya ambisius yang tidak hanya
indah dipandang dengan segala efek visual
memesonanya, namun ia juga mengerikan,
menggedor keras jantung kecilmua hingga pada
akhirnya tanpa sadar menyentuh emosimu
dengan elemen spiritualnya dan akting menawan
Bullock. What a great work Cuarn!

Sleeper HIT

embilan tahun setelah salah satu


seri terbaik Harry Potter dan
tujuh tahun setelah fiksi ilmiah
Children of Men yang menggetarkan
itu, nama Alfonso Cuaron perlahan
seperti mulai tenggelam di belantika
perfilman. Ia kebanyakan hanya
duduk santai di kursi produser
buat film-film yang kurang terkenal
(kecuali Pans Labyrinth). Dan ketika
orang-orang mulai melupakannya,
siapa sangka sineas asal Meksiko ini
melakukan sebuah come back, bukan
come back sembarang come back,
mungkin istilah paling pas adalah
come back like a boss di 2013 ini
dengan karya terbarunya Gravity,
sebuah petualangan angkasa luar
biasa yang menerobos batasanbatasan teknik sinematis, sesuatu
yang sudah lama tidak kamu lihat
setelah mungkin yang terakhir ada
2001: A Space Odyssey-nya Kubrick
47 tahun lalu.
Tujuh tahun jelas bukan waktu
yang sebentar, dan empat tahun
setengahnya dihabiskan Cuarn
untuk melahirkan proyek ambisus
ini, sebuah jangka waktu yang lama
untuk membuat satu film yang
hanya berdurasi satu setengah jam
yang hanya diisi oleh dua pemain.
Tetapi setelah ketika credit rollnya muncul, saya sangat mengerti
kenapa sampai butuh waktu selama
itu untuk melahirkan Gravity. Ya, ini
adalah sajian yang hanya bisa lahir
dari seorang sutradara yang punya
dedikasi dan semangat pantang
menyerah yang sama tingginya
dengan tingkat kesabarannya dalam
mengatasi segala rintangan yang
ada (dari casting yang bergonta
ganti, sampai masalah spesial efek

Director: Alfonso Cuarn Writers: Alfonso Cuarn, Jons Cuarn Stars: Sandra Bullock, George Clooney, Ed Harris

PERFECT

90%
yang belum cukup canggih di
saat ide tentang dua astronot
yang tersesat di luar angkasa ini
muncul lima tahun lalu). Dan
seperti pepatah lama, kesabaran
Cuarn berbuah manis, Gravity
miliknya bisa kamu nobatkan
sebagai salah satu film terbaik
tahun ini, atau kalau tidak
berlebihan salah satu film terbaik
sepanjang masa atau paling
tidak salah satu film dengan efek
visual dan pergerakan kamera
terbaik yang pernah ada.
Tidak seperti proses
pembuatannya, narasi Gravity
bisa dibilang sangat sederhana,
kamu bahkan bisa menulisnya
dalam satu kalimat: Dua astronot
(Sandra Bullock dan George
Clooney) yang terdampar 600 km
di atas bumi setelah pesawat luar
angksa yang membawa mereka
dalam misi space shuttle hancur
berantakan dihajar serpihan
satelit dengan kecepatan tinggi.
Moviemagz Horror Movies 71

Seperti trademark Cuarn, Gravity


dihiasi dengan banyak long take,
single shot atau apalah istilahnya
yang menghindari terlalu banyak
pengeditan, lihat saja opening
scene-nya yang menghadirkan
take panjang tanpa putus yang
rumit selama 15 menit dengan
pemandangan bumi dari atas sana
yang memukau sementara George
Clooney melayang layang girang
ke sana kemari sembari bercakapcakap santai dengan juniornya
yang sibuk, sebuah gambaran
ketenangan dan keindahan luar
biasa yang seakan-akan ingin
menegaskan ungkapan Calm Before
the Storm karena beberapa menit
kemudian badai itu benar-benar
datang, menghancurkan semuanya
termasuk membuat dua astronot
kita hanyt luar diangkasa luar luas
tanpa batas dengan tingkat gravitasi
nol. Dan di luar angkasa, tidak ada
yang mendengar kamu berteriak,
kenapa? Pertama tidak ada oksigen,
kedua, dalam kasus Gravity, semua

komunikasi dengan Houston di


bawah sana terputus total, jadi
yang terjadi di sisa durasinya kita
akan melihat salah satu kisah
survival paling hebat yang pernah
ada dalam sejarah film.
Hanya diisi oleh dua pemain
dengan set yang seperti tak
terbatas, Cuarn menyulap
kesederhanaan premisnya bersama
dukungan dana 80 juta Dollar
menjadi sebuah opus luar angksa
tak terlupakan yang mungkin
akan dengan senang hati terus
kamu rekomendasikan buat anak
cucumu nanti di masa depan.
Luar angkasa, space shuttle dan
astronot, menariknya ini bukan
masuk jenis sci-fi karena settingnya
tidak berada di masa depan dan
tidak ada alien atau pengunaan
teknologi berlebihan. Cuarn
melakukan pendekatan serealistis
mungkin termasuk melakukan
penelitian yang dalam untuk
menciptakan sebuah pengalaman

Sandra Bullock menghabiskan


waktu selama 6 bulan untuk
menjalani latihan fisik guna
persiapan pengambilan gambar
Gravity, sambil terus mendalami
naskah yang ditulis Cuarn

luar angkasa yang logis, bahkan


Gravity banyak dipuji karena
berhasil menghadirkan premis dan
prinsip-prinsip fisika yang realistis
termasuk semua pergerakan tanpa
bobotnya yang mendominasi 95%
film.

Gravity sukses menduduki


puncak Box Office selama
tiga pekan berturut-turut
dengan pendapatan lebih
dari 250 juta dolar AS.

Malick, Emmanuel Lubezki, scoring


medebarkan Steven Price, sound
editing jempolan dan tentu saja,
kepiawaian Cuarn dalam mengolah
setiap momennya yang semua
campuran itu mampu menghasilkan
efek jaw dropping yang pada
akhirnya ditutup dengan ungkapan
penuh ketakjuban Hei! Bagaimana
mereka membuat semua ini? Dan
sebagai pelengkapnya, ada efek 3D
yang benar-benar dimaksimalkan
untuk menjadikan Gravity sebagai
pengalaman sinematik yang tak
terlupakan.

Dan untuk menghadirkan segalanya


agar terlihat nyata, Cuarn bersama
ahli visual efek, Tim Webber
membuatnya seteliti dan sedetil
mungkin di studio Framestore di
London. Hasilnya bisa dilihat tanpa
henti sejak adegan pembukaannya
yang memesona sampai klimaksnya
yang menggetarkan itu, apalagi
kemudian efek-efek ciamik ini
dikombinasikan degan sentuhan
sineatografi brilian dengan kamera
yang seperti tidak bisa berhenti
bergerak dari sinematografer handal
langganan Cuarn dan Terrence

Tetapi Gravity bukan hanya tentang


ketegangan di luar angkasa dan
bagaimana kamu bertahan hidup
di luar sana dengan oksigen yang
terbatas. Ada sebuah sentuhan
emosional yang diwakili karakterkarakter penting yang dimainkan
fantastis oleh dua cast utamanya;
Sandra Bullock dan George
Clooney bersama banyak metafora
kehidupan dan juga banyak
bermain sisi spritual. Porsi paling
besar ada pada Sandra Bullock
dengan performa terbaik sepanjang
kariernya, bahkan penampilannya

Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

sebagai Dr. Ryan Stone, astronot


pemula ini jauh lebih baik ketika
ia mendapat Oscar di The Blind
Side. Ya, ada perjalanan besar yang
dilakukan oleh karakter Bullock,
bagaimana ia harus menghadapi
rintangan mengerikan, kesendirian
dan kesunyian total, mencari
jawaban buat tragedi masa lalunya
di antara kehancuran, serpihanserpihan satelit dan kematian
yang bisa saja terjadi setiap saat.
Ini adalah peran yang menguras
tidak hanya fisik namun emosi,
dan Bullock melakukan semuanya
dengan penuh dedikasi dan kerja
keras yang bisa saja kembali berbuah
manis untuknya. Dan adegan yang
melibatkanya dengan suara anjing
itu sangat menyentuh. Sementara
George Clooney mungkin punya
pekerjaan yang lebih mudah sebagai
Matt Kowalski, sang astronot veteran
periang yang sangat menikmati
pekerjaannya, tugasnya adalah
membuat tenang para juniornya
yang canggung dengan tugas
pertama mereka, dan meskipun
tidak mendapatkan jatah sebanyak
Bullock, perannya tetap sangat
penting.
Moviemagz Horror Movies 72

Sleeper HIT

THE WAY

WAY BACK
Directors: Nat Faxon, Jim Rash Writers: Nat Faxon, Jim Rash
Stars: Steve Carell, Toni Collette, Allison Janney, Sam Rockwell
Jika berbicara soal salah satu peraih
Oscar 2012 lalu, The Descendants,
mungkin hanya ada dua hal yang
kita ingat jelas, pertama; Penampilan
apik George Clooney sebagai tuan
tanah, kedua; kembalinya sutradara
malas Alexander Payne setelah
tujuh tahun hiatus. Tetapi Payne
yang mendapatakan Best Adapted
Screenplay waktu itu tidak menulis
naskahnya sendiri, ada duo cowriter-nya, Nat Faxon dan Jim Rash
membantunya. Nah, dua orang itu
kini kembali lagi dalam drama indie
terbaru Fox Searchlight Pictures
ini, tetapi mereka tidak hanya
menuliskan naskahnya, namun
melakukan debut penyutradaraan
sekaligus mengisi peran kecil di
dalamnya. Dan kamu tahu, untuk
duet sutradara bau kencur, karya
perdana mereka sama sekali tidak
mengecewakan.
Moviemagz Horror Movies 73

The Way Way Back (ditambah satu


lagi kata way agar tidak keliru
dengan survival drama The Way
Back-nya Peter Weir 2010 lalu) diisi
dengan Musim panas, pantai dan
keluarga disfungsional, ya, ini terlihat
seperti The Descendants, tetapi
karakter utama kita bukan land lord
galau yang ditinggal koma istrinya
melainkan Duncan (Liam James),
remaja tanggung 14 tahuan yang
introvert-nya bukan main. Musim
panas ini Duncan bersama ibunya,
Pam (Toni Collete), calon ayah
tirinya, Trent (Steve Carell) bersama
putri Trent, Steph (Zoe Levin)
dipaksa pergi berpelesir ke rumah
pantai milik Trent di Cape Cod.
Kecuali Duncan yang kesal karena
selalu diremehkan oleh semua orang,
terutama Trent, semuanya tampak
menikmati liburan ini. Tetapi liburan
Duncan menjadi tidak terlalu buruk

ketika ia bertemu dengan karyawan


water park, Owen (Sam Rockwell)
yang merubah hidupnya selamanya.
Weve All Been There, seperti bunyi
tag line-nya itu kita mungkin pernah
mengalami apa yang terjadi seperti
Duncan; Liburan buruk, liburan
yang merubah segalanya, orangtua
membosankan yang sok ngantur dan
kerap meremehkan kita, jatuh hati
dengan tetanggamu yang secantik
AnnaSophia Robb, dan kalau
beruntung, mungkin kamu berteman

AWESOME

Trent: Duncan! On a
scale of 1 to 10, what
do you think you are?
Duncan: A 6!
Trent: I think youre
a 3! Since Ive been
dating your mom, I
dont see you putting
yourself out there
bud! You could try getting that score up at
my beach house this
summer!

(Hary Susanto / Movienthusiast )

dengan karyawan taman rekerasi air


yang super fun!. Ya, narasi Faxon-Rash
yang disini turut mengambil peran
sebagai petugas water park memang
terlihat sederhana dan familiar, tetapi
sejak opening scene-nya mereka
sudah menetapkan tone-nya melalui
percakapan canggung antara Carell dan
James.
Setting pinggir pantai Cape Cod
di New England lengkap dengan
keceriaan Water Park menjadi tempat
sempurna buat kisah perjalan menuju
kedewasaan karakter utamanya,
dalam kasus ini ada si Duncan yang
dimainkan apik oleh Liam James
sebagai remaja canggung 14 tahun
yang selalu diremehkan oleh pacar
ibunya dalam wujud Steve
Carrell bersama karakter
paling menyebalkan yang
pernah dibawakannya. Jika
Lian James tampil prima
sebagai Duncan, Steve
Carell sebaliknya, terasa
miss cast tanpa humor
dan kelewat serius, persis
seperti di lakukannya di
Hope Spring. Carrel bereuni kembali
dengan alumnus Sundance hit Little

80%

Miss Sunshine, Toni Collete yang di


sini didapuk menjadi single mother
yang galau, sementara masih ada
AnnaSophia Robb yang semakin
dewasa, semakin cantik, semakin
menawan yang berperan love interst
Duncan tanpa chemistry kuat, tetapi
bintang utama The Way Way Back
bisa jadi ada pada Sam Rockwell
yang memainkan karakter paling
menyenangkan, jauh dari kesan
sinting atau kriminal seperti tipikal
karakternya.

Pertemuan Duncan dan Owen


menjadi titik balik The Way Way Back
meskipun harus diakui, sedikit telat
untuk masuk ke momen itu. Tetapi
better late than never. Perlahan namun
pasti Faxon dan Rash memberi banyak
simpati dan kelebutan buat Duncan
dalam usahanya menemukan sosok
keluarga, di sini ada pada diri Owen
dan karyawan water park lain yang
memperlakukannya dengan baik. Dari
sini karakter Duncan berkembang,
Owen secara tidak langsung sudah
mengeluarkan remaja malang itu dari
cangkang introvert-nya, membuatnya
berani menghadapi dunia, terlebih
dirinya sendiri.

All About Movie Reviews

WWW.IDFL.ME

WWW.IDFL.ME

Index Movies Reviews


Byzantium

76

Escape plan

78

The Heat

80

2 Guns

82

Riddick

84

This Is The End

86

Odd Thomas

88

Asian Movies
Pee Mak Phra Kanong

90

Raanjhanaa

92

Khriiss 3

94

Dhoom 3

95

Noah Sebuah Awal

96

Anime
Rainbow

97

Ginga Kikoutai Majestic Prince 98

New Rozen Maiden

99

Have You Ever Seen


Shelter

101

Dream House

102

Phontypool

104

Confession

106

Credit Writer : Hary Susanto ( Movienthusiast ), Azwar Hamzah, ajoem, LordAetherion, Ackiel_Khan, Irwan19, Vio Tatsuya

MOVIES REVIEWS
GOOD

76%
Director: Neil Jordan Writer: Moira Buffini Stars: Saoirse Ronan, Gemma Arterton, Sam Riley
Tidak sampai sekuat Interview
with the Vampire, tetapi
Byzantium adalah sebuah
usaha yang bagus dari Neil
Jordan dalam usahanya
mempertahankan sisi old-school
sebuah vampir movie baik dari
sisi teknis dan narasi modfikasi
yang diisi dengan kisah kelam
para wanita cantik penghisap
darah dengan kejutankejutan yang menarik dan
sedikit romansa terlarangnya.
Aset terbesarnya selain
penyutradaraan Jordan terletak
pada performa duo Irish chicks;
Gemma Arterton dan Saoirse
Ronan yang tampil memesona.
Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

ubgenre vampir sedikit


banyak sudah bergeser
semenjak kedatangan Bella
dan gerombolan Cullen-nya.
Banyak diantara penontonnya
yang menyukai perubahan
yang lebih manis ini namun
sayangnya ada lebih banyak
lagi yang membencinya ketika
para mahkluk penghisap
darah yang seharusnya
menjadi tontonan mengerikan
ini berubah menjadi saga
roman picisian. Tetapi
sutradara Neil Jordan sendiri
sudah ada sebelum kehadiran
para vampir bergliter lahir
bersama Interview with the
Vampire dua puluh tahun lalu
dan The Company of Wolves
sedekade sebelumnya. Jadi
melalui Byzantium seharusnya
Jordan tahu benar bagaimana

seharusnya memperlakukan
salah satu mahluk peghuni
genre horor klasik ini dalam
sebuah sajian yang pantas.
So, Byzantium di sini bukan
mengarah ke sebuah eks kota
Yunani kuno yang kini kita
kenal sebagai ibu kota Turki,
Instanbul, melainkan sebuah
penginapan kecil di yang
dialih fugsikan menjadi rumah
bordil oleh Clara (Gemma
Arterton) dan Eleanor Webb
(Saoirse Ronan), duo vampir
wanita yang masih belum jelas
hubungannya di awal-awal
cerita. Yang jelas, selama
200 tahun ini keduanya
hidup dalam pelarian setelah
sebuah kesalahan di masa
lalu membuat mereka dikejarkejar oleh persaudaraan
Moviemagz Horror Movies 76

My story can never be


told. ...I write of what I cannot speak, the truth. I write
all I know of it, then I throw
that pages to the wind,
maybe the birds can read it.

The Pointed Nails of Justice.


Sementara Clara sibuk dengan
rumah bordilnya, Elenor jatuh
hati dengan pemuda lokal, Frank
(Caleb Landry Jones) yang juga
pengidap leukemina.
Dengan begitu mendominasinya
duet Arterton-Ronan di garis depan
bersama perjalanan karkater
mereka yang kelam selama dua
abad, Byzantium layaknya versi
feminim dari adaptasi novel Anne
Rice, Interview with the Vampire
bersama elemen old-school gothic
Moviemagz Horror Movies 77

khas Jordan yang stylish.


Narasinya sendiri dipinjam dari
drama panggung A Vampire
Story milik Moira Buffin,
Byazntium jelas tidak bisa kamu
bandingkan dengan Twlight
meskipun ada sedikit elemen
romansa di dalamanya antara
vampir dan manusia, tetapi
tenang saja, fokus utamanya
ada pada jatuh bangun
hubungan Clara dan Eleanor
yang sukses menjadi kisah
menarik dan juga mengejutkan
bersama plotnya familiarnya
yang sering berpergian bolakbalik dari masa sekarang ke
masa lalu.
Tone-nya kelam dan sendu
seperti seharusnya sebuah
film vampir, Jordan berupaya
memasukan hal baru ke
dalam ramuan klasiknya
termasuk bagaimana para
vampir menghisap darah tanpa
menggunakan taring dan
bagaimana mereka tetap hidup
di siang hari. Tetapi sebagai film
vampir, ia tidak punya cukup

darah untuk memuaskan


dahagamu akan sebuah
tontonan mahkluk penghisap
darah yang mengerikan tidak
peduli ketika Clara dengan
dingin memutilasi pemburunya
di awal film, Byzantium
tampaknya menempatkan
porsi gore-nya berada jauh
dibarisan belakang kisah
karakternya dalam bertahan
hidup dan teknisnya yang
cantik. Berbicara soal karakter
seluruh durasi Byzantium
dikuasai oleh performa bagus
Artenton dan Ronan. Karkater
Clara yang dimainkan Artenton
menjadi menarik karena di
satu sisi ia adalah vampir
seksi sekaligus mematikan
namun di sisi lain ia adalah
sosok overprotektif buat
Eleanor. Eleanor sendiri
adalah pribadi yang bertolak
belakang. Meskipun sudah
berusia dua ratus tahun ia
tetap adalah gadis 16 tahun
yang membuthkan cinta.

Neil Jordan
>
Neil Jordan adalah seorang
sutradara, penulis, dan
juga produser

>
Neil Jordan Lahir pada 25
February 1950 di Sligo Irlandia

>
Memenangkan pila OSCAR (Best Writing)
lewat The Crying Game (1992)

>
Pada tahun 1994 membuat karya fenomenal lewat
filmnya Interview with the Vampire

MOVIES REVIEWS

Tidak peduli Escape Plan itu menjadi film


apa, toh daya tariknya ada pada duet maut
dari dua jagoan aksi abadi dan bagaimana
mereka tampil bersama trademarknya, tidak
peduli seberapa banyak kerutan dan uban di
kepala mereka. Bonusnya, ini adalah sebuah
prison movie yang menghibur, lebih pintar dari
kebanyakan film Stallone dan Arnie.

ambo dan Terminator


muncul lagi, kali ini keduanya
berada di action thriller terbaru
sutradara Swedia, Mikael
Hfstrm (1408, The Rite).
Ya, kita sudah pernah melihat
penampakan Stallone dan Arnie
sebelumnya dalam satu film
ketika bergabung di dua seri
franchise senang-senang, The
Expendables. Tetapi Stallone
terlalu mendominasi, sementara
Arnie tampil terlalu singkat,
tentu saja itu tidak cukup untuk
memuaskan mimpi basah para
penonton veterannya yang
berharap dua jagoan mereka
berbagi layar dengan layak dan
sepantasnya. Escape Plan bisa
jadi adalah jawaban dari semua
mimpimu, dan buat Summit
dan Lionsgate, ini sekaligus
bisa jadi lumbung dollar yang
Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

besar mengingat baik Stallone dan


Schwarzenegger punya fans lintas
generasi yang jumlahnya tidak
sedikit.
Stallone menjadi Ray Breslin,
mantan jaksa penuntut umum
cerdas yang punya hobi dan
pekerjaan aneh; Menghabiskan
14 tahun hidupnya keluar masuk
penjara demi penjara guna
menjajal sistem keamanan mereka
yang katanya super ketat. Jadi
selama ini bersama perusahaan
jasa keamanannya, Breslin-Clark,
Breslin selalu berhasil membobol
setiap penjara yang dimasukinya,
tetapi tidak untuk yang satu ini.
Penjara yang ditawarkan oleh
seorang pengacara CIA ini berbeda.
Tidak ada seorangpun yang tahu
di mana lokasinya, setiap selnya
terbuat dari kaca tebal, jadi seperti

dalam akuarium raksasa, semua


bisa melihat aktivitasmu. Lalu ada
penjagaan super maksimum dari
kamera-kamera disetiap ruangan,
penjaga-penjaga kejam bertopeng
hitam yang dipimpin oleh sipir
brutal, Willard Hobbs (Jim Caviezel)
dan tangan kanannya, Drake
(Vinne Jones) yang sama gilanya,
mereka menamakan penjara itu
The Tomb. Dan untuk lolos
dari kuburan maut itu, Breslin
membutuhkan bantuan dari sesama
napi, Emil Rottmayer (Arnold
Schwarzenegger)
Dengan banyaknya hamburan
testoteron dari para kakek-kakek
keladi ini, cukup mengejutkan
ternyata Escape Plan tidak berakhir
sebagai film aksi yang melulu di
dominasi oleh otot, adu jotos,
senjata mesin dan ledakan, tetapi
juga ada sedikit otak di dalamnya,

GOOD

72%
sesuatu yang jarang dipunyai filmfilm Arnie dan Stallone sebelumnya.
Ya, ini lebih cerdas dari perkiraan
saya, meskipun faktanya tetap
lebih banyak menampilkan hal-hal
tidak logis yang membuat dahi
berkerut. Dan karena ini adalah
sebuah Prison movie, jelas tidak
dibutuhkan terlalu banyak energi
buat dua jagoan uzur ini. Escape
Plan itu bisa jadi seperti ajang
keduanya bernostalgia sembari
berjalan-jalan di taman dan
melemaskan otot tua mereka. Dan
bagian yang lebih mengejutkan lagi
dari twist-twist yang ditawarkan di
sini adalah bagaimana Hfstrm
dan penulis naskah Miles Chapman
bisa membuat Stallone menjadi
seorang super jenius, karakter yang
sebenarnya terasa aneh dengan
tampang tidak simentris dan bisep
sebesar itu.

Formulanya masih sama cheesy-nya


seperti kebanyakan film bertema
kabur dari penjara tanpa menjadi
jenius kamu pasti tahu pada
akhirnya Stallone dan Arnie, atau
setidaknya salah satu dari mereka
pasti lolos bagaimanapun, dan ini
bukan spoiler. Daya tariknya tentu
saja ada pada duo action man
abadi itu, meskipun jelas umur
dan setting penjara membatasi
gerak-gerik mereka untuk berbuat
liar seperti dulu, plus tambahan
kepala penjara bengis dan dingin
dalam wujud Jim Caviezel sedikit
banyak sudah membantu menaikan
tensinya.
Lalu daya tarik lainnya adalah
bagaimana mencari celah untuk
kabur, permainan adu pintar dan
kucing-kucingan dengan para
penjaga dan sipir penjara dan itu
semua disajikan Hfstrm editing

menghibur nan cepat sejak menit


pertama ketika penontonnya
diperlihatkan bagaimana
karkater Breslin melakukan
pertunjukan sulapnya. Escape
Plan punya semuanya itu, dengan
penyutradaraan cepat yang
membuatmu lupa ada begitu
banyak hal diluar nalar, naskah
sederhana yang terlihat pintar
dan bodoh disaat bersamaan,
parade aksi klasik meliputi baku
hantam, tembak menembak dan
ledakan sampai dialog-dialog one
liner bersama sedikit komedi yang
beberapa diantaranya mungkin
terlalu sensitif
bagi kalangan
tertentu. Tetapi
keseluruhan,
Escape
Plan sangat
menghibur.

MOVIES REVIEWS

he Heat, sebuah film


komedi yang kembali
menempatkan sosok
wanita sebagai
karakter utama
sekaligus penghasil tawa di dalam
jalan ceritanya. Disutradarai
oleh Paul Feig dan naskah yang
ditulis oleh Katie Dippold, Bullock
berperan sebagai Agent Sarah
Ashburn, seorang agen khusus
FBI dengan kemampuan yang luar
biasa sebagai seorang detektif
sehingga membuat rekan-rekan
prianya merasa terintimidasi
namun tergolong lemah dalam
pergaulan sosialnya. Dan tentu
saja, McCarthy berperan sebagai
Shannon Mullins, seorang detektif
dengan kemampuan dominan
dalam pekerjaan sekaligus
kemampuan sosialnya. Sarah
Ashburn adalah sosok yang selalu

bertindak berdasarkan aturan


sedangkan Shannon Mullins
menjalani hidup dengan melanggar
berbagai aturan yang ada
Singkat cerita, Sarah dikirim oleh
pimpinannya, Agent Hale (Demian
Bichir), untuk berangkat ke kota
Boston guna menginvestigasi
keberadaan seorang mafia obatobatan terlarang yang dikenal
dengan nama Larkin. Dalam
usahanya untuk mengumpulkan
berbagai barang bukti itulah Sarah
lalu mengenal sosok Shannon yang
jelas langsung tidak disukainya.
Meskipun memiliki cara pandang
yang bertolak belakang, namun
mengingat karena Shannon
tahu lebih banyak tentang seluk
beluk kota Boston, Sarah lalu
memutuskan untuk bekerjasama
dengan hannon. Tapi, sekali lagi,

tentu saja, dalam perjalanan


mereka, Sarah dan Shannon
kemudian saling mengenal satu
sama lain dan akhirnya menjadi
mampu menjalin hubungan seerat
hubungan persaudaraan. Sebagai
sebuah sajian komedi, The Heat
adalah sebuah presentasi yang
benar-benar berhasil dalam
mengeksekusi setiap elemen
komedinya. Ada banyak momen
komedi yang akan sanggup
menghasilkan tawa dari para
penontonnya meskipun momenmomen komedi tersebut tidak
selalu hadir dalam 117 menit durasi
penceritaan The Heat.
The Heat secara perlahan
bertransisi menjadi kisah
persahabatan sebelum akhirnya
berubah menjadi drama keluarga
dan akhirnya berujung pada sajian
aksi para polisi dalam menghadapi
Moviemagz Horror Movies 82

GOOD
gerombolan penjahatnya. Terlalu
banyak aspek yang ingin digali dan
sejujurnya tidak begitu dibutuhkan
oleh jalan cerita utama film ini.
The Heat jelas tetap akan mampu
tampil prima berkat penampilan
yang begitu apik dari dua pemeran
utamanya, Sandra Bullock dan
Melissa McCarthy. Bullock dan
McCarthy memang tidak asing
dengan karakter yang mereka
perankan dalam film ini, karakter
Bullock jelas akan mengingatkan
banyak orang pada perannya di
dua seri Miss Congeniality (2000
2005) sedangkan peran McCarthy
merupakan variasi dari peran
yang ia tampilkan di Bridesmaids
(2011). Bedanya, khususnya bagi
Bullock, keduanya kini berada di
bawah pengarahan Feig, dimana
karakter wanita dieksplorasi
sedemikian rupa sehingga mampu
melakukan berbagai hal memalukan,
Moviemagz Horror Movies 81

menjijikkan maupun kasar seperti


banyak karakter pria dalam setiap
film komedi demi menghasilkan
lelucon dalam jalan cerita. And
it works really well ! Penonton
akan dibawa dalam sengatan
komedi kuat oleh berbagai aksi
gila dari Bullock dan McCarthy
yang sekaligus menjadi nyawa
utama bagi The Heat. Berada di
jajaran terdepan adalah dua aktris
dengan kemampuan komedi terbaik
yang dimiliki oleh Hollywood saat
ini, Sandra Bullock dan Melissa
McCarthy. Dengan daya tarik yang
jelas tidak akan dapat ditolak
oleh siapapun, keduanya mampu
menjalin chemistry komikal yang
begitu kuat sekaligus hangat
sehingga berhasil memberikan
kehidupan tersendiri bagi kualitas
penceritaan The Heat . Layaknya
Bridesmaids, The Heat masih
menampilkan kemampuan Feig

74%

dalam menghasilkan lelucon dari


berbagai situasi umum yang sama
sekali tidak memiliki atmosfer
komedi. Meskipun harus diakui
tidak secerdas maupun sekonsisten
Bridesmaids dalam menyajikan
komedinya, namun perpaduan
chemistry yang erat antara kedua

Whats your wife


a five pound bag of
flour with a hole in it?..

pemeran utamanya, McCarthy dan


Sandra Bullock, jelas akan mampu
memikat dan membuat setiap
penonton jatuh cinta dengan
mudah pada film komedi ini dan
berhasil menjadi sebuah sajian
komedi paling menghibur dari
Hollywood untuk tahun ini.
Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

MOVIES REVIEWS

Seperti versi modern


Tango & Cash, 2 Guns menawarkan
keasikan sebuah action comedy bad
cop vs good cop dengan 2 cast memesona
bersama tone western modern-nya yang
diisi ledakan, kekerasan dan dialog
cerewet yang kocak. Ya, setelah Flight,
2 Guns bisa jadi ajang Washington
buat bersantai ria mengendurkan
otot wajahnya yang terlalu
serius itu.

anzel Washington adalah


aktor veteran Hollywood
dengan kualitas akting yang
sudah tak diragukan lagi, kita tahu
pasti soal itu. Lihat saja segunung
daftar film besarnya dan juga
penghargaannya, termasuk 2 piala
emas Oscar, tetapi masalahnya,
dari Death Wish sampai Flight

You ever heard the


saying, dont rob the bank
across from the diner that
has the best donuts in 3
sepengetahuan saya, Danzel
sepertinya hanya bermain di filmfilm yang punya wujud seperti
tampangnya; serius (Mungkin
sedikit komedi di The Preachers
Moviemagz Horror Movies 82

Wife, tapi itu belum cukup). Ya,


Danzel, kamu terlalu serius, hidup
ini singkat maka santai sedikitlah
dan sering-seringlah bermain di film
seperti 2 Guns ini.
Dipasangkan dengan Mark Whalberg
yang terlebih dahulu sudah mencicipi
manisnya alam komedi sejak The
Others Guy sampai Pain & Gain, di
sini, di adaptasi graphic novel milik
Boom! Studios, Danzel berperan
sebagai Robert Bobby Trench, agen
rahasia DEA yang menyamar menjadi
drug dealer guna menangkap
gembong narkotik paling dicari,
Papi Greco (Edward James Olmos).
Usaha terakhirnya untuk menjebak
Greco gagal, maka bersama Michael
Stigman (Mark Wahlberg), Bobby
berencana merampok uang 3 juta
Dollar sang drug lord di banknya
sendiri.

2 GUNS
D

Bagian terbaik dari premis 2 Guns


adalah baik Booby dan Michael
adalah agen-agen pemerintah
yang menyamar. Booby dari DEA
sementara Michael ditugaskan oleh
komandannya, Harold Quince (James
Marsden) dari badan intelejen
angkatan laut. Dan bagian terbaik
dari terbaiknya adalah, keduanya
tidak saling mengetahui satu
sama lain tentang prihal misi dan
penyamaran masing-masing, dan ini
bukan spoiler, kamu akan langsung
tahu ketika melihat trailler-nya.
Tentu saja susah untuk memasukan 2
Guns sebagai salah satu the best dari
Danzel Washington. Ini bukan jenis
film yang serius apalagi pintar dan
menariknya, ia memang tidak ingin
terlihat seperti itu. Digawangi oleh
sutradara Islandia, Baltasar Kormkur

GOOD

73%
yang sebelumnya pernah bekerja
sama dengan Whalberg dalam
Contraband tahun lalu, 2 Guns
mencoba bersantai ria dalam
sajian action komedi dengan
menjual duet maut Danzel
Washington dan Mark Whalberg
dalam balutan tawa dan juga
aksi. Pertanyaannya, dengan
wajah seserius itu apakah masih
ada ruang buat Danzel untuk
melucu? Untungnya Danzel
tidak perlu berusaha keras
mempermalukan dirinya, karena
kebanyakan leluconnya datang
dari dialog-dialog kocak garapan
penulis naskah Blake Masters
ketimbang aksi slapstik bodoh
yang membutuhkan banyak
body gag. Beruntungnya lagi, ia
dipasangkan dengan Whalberg
dengan karkater intel yang seperti
Moviemagz Horror Movies 83

tidak bisa berhenti berbicara


yang sedikit banyak sudah banyak
membantu menghasilkan irama
komedi yang pas.
Jadi dua cast kharismatik yang
bergabung dalam buddie
movie santai yang berisi aksi,
perampokan, misi penyamaran,
kekerasan dan Paula Patton yang
bertelanjang dada, sepertinya
agak susah menolak pesona 2
Guns terlebih ketika elemen
bromance-nya bekerja dengan
baik, lalu seperti yang saya bilang
di atas, Kormkur tidak pernah
berusaha untuk menjadikan
2 Guns sebuah sajian yang
serius, malah kalau mau jujur
narasinya cenderung klise, seperti
mencomot sana sini materimateri familiar yang pernah kamu

lihat di film sejenis. Tetapi selama


di garap dengan baik, klise bukan
masalah besar. Mungkin beberapa
plot hole-nya yang sedikit
menganggu namun aksi, ledakan,
tone ala western modern dan
chemistry-nya berhasil dihadirkan
dengan porsi yang berimbang.
Dan saya belum lagi menyebut
kehadiran Bill Paxton sebagai
agen CIA korup yang sadis.
Penampilan Paxton bisa dibilang
paling bagus di sini, sayang
Kormkur tidak banyak memberi
jatah kepadanya, ia lebih memilih
memaksimalkan kecantikan Paula
Patton dengan segala peran yang
tidak penting dan akting buruk,
satu-satunya kontribusi besar
Patton adalah satu menit adegan
topless-nya, ya, itu saja.
Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

MOVIES REVIEWS

Riddick adalah
hiburan yang menyenangkan
baik buat kamu para fans maupun
penonton stand alone-nya. David Twohy
mengembalikan sang antihero ke genre
aslinya dengan segala elemen-elemen
pendukungnya yang familiar. Pesonanya
tentu saja masih ada pada Vin Diesel yang
keren, dan Twohy harus banyak-banyak
berterima kasih pada wara laba Fast &
Furious yang sudah mengembalikan
kejayaan Diesel dan meenjadkan
alasan banyak orang menonton
Riddick

VIN DIESEL

RIDDICK
Director: David Twohy Writers: David Twohy, Jim Wheat Stars: Vin Diesel, Karl Urban, Katee Sackhoff
Tidak banyak yang mengetahui
bahwa sebelum menjelma
menjadi montir kharismatik
Dominic Toretto di enam seri
franchise action Fast & Furious
dan membawa namanya melejit
ke jajaran aktor papan atas
Hollywood, Vin Diesel pernah
terlebih dahulu menjadi Riddick.
Ya, tiga belas tahun lalu Pitch
Black yang kini menjadi cult
sci-fi thriller itu adalah debut
kemunculan salah satu karakater
anti hero paling keren yang
pernah ada, nama lengkapnya
Richard B. Riddick, kriminal
berbahaya, buronan kelas
kakap, escape artist, petarung
Moviemagz Horror Movies 84

dan survivor tangguh dengan


kemampuan melihat dalam gelap
yang kepalanya menjadi incaran
para pemburu hadiah. Pitch
Black sendiri adalah sleeper hit
di tahun 2000 lalu, selain sukses
menjadi sebuah thriller luar
angkasa yang menegangkan, ia
membawa pulang 50 juta Dollar
lebih dari budget 23 juta-nya, ia
juga menghasilkan fan base baru
buat karakter Riddick sendiri,
sebuah sekuel, The Chronicles of
Riddick empat tahun kemudian
dengan budget lebih besar yang
sayang, mengecewakan serta
beberapa adaptasi video game
yang bagus.

Dan setelah hampir sedekade


tertidur, Riddick kini kembali
lagi dalam seri ketiganya yang
diberi tajuk singkat: Riddick. Ini
jelas adalah sebuah comeback
yang tepat mengingat faktor
semakin ngetopnya Vin Diesel
paska kembali ke seri Fast &
Furious yang menciptakan banyak
pengikut Diesel. Masih dengan
sutradara yang sama dari dua seri
pendahulunya, David Twohy dan
tentu saja Vin Diesel yang kali ini
juga bertindak sebagai produser
Riddick kembali dengan kekuatan
penuh. Dan kalau ada hal yang
paling menggembirakan adalah
Twohny yang mengembalikan

GOOD

71%

Riddick: Betrayed
again... shoulda seen it
coming. Especially since
the first time it happened
was the day I was born.
Riddick ke akarnya, sebuah space
thriller murni ketimbang lancang
mengubahnya ke action oriented
dengan banyak CGI membosankan
seperti The Chronicles of Riddick.
Dibuka dengan dengan opening act
yang solid. 25 menit pertamanya
yang miskin dialog diisi dengan
sekuen-sekuen mendebarkan yang
melibatkan, planet asing, proses
survival luar biasa, kharisma besar
Vin Diesel sebagai Riddick yang
tangguh (dan sangat beruntung),
mahkluk-mahkluk aneh nan ganas
yang meyerupai kaljengking rakasa
dan anjing dubuk aneh. Narasinya
sendiri mengambil setting setelah
The Chronicles of Riddick dan 10
tahun paska insiden di Pitch Black.
Riddick yang dibuang oleh anak
buahnya sendiri harus bertahan
Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

hidup di planet antah berantah.


Dan kita akan salah jika mengira
di sisa 110 menit ke depannya
akan diisi oleh banyak aksi solo
Riddick dalam menaklukan alam
ganas, karena lagi-lagi ada para
bounty hunter yang mengejarnya,
hidup atau mati (mati lebih baik
karena harganya dinaikan dua
kali lipat). dan tidak hanya satu,
namun dua kelompok sekaligus
pemburu hadiah dengan tujuan
berbeda yang datang untuk
menjemput Riddick. Masalahnya
seperti kata Riddick, Bukan aku
yang harus kamu takuti, Ada
sesuatu yang lain yang jauh lebih
mematikan dan berbahaya di
planet itu ketimbang buronan
botak yang ingin pulang. Dengan
mengembalikan franchise Riddick

ke habitat asalnya mungkin Twohny


terlihat bermain aman. Ini seperti
versi 1.2 Pitch Black dengan planet
yang mirip tanpa Radha Mitchell
dengan elemen the hunter becomes
the haunted ala Rambo: First Blood.
Tetapi kembali ke akar itu terkadang
lebih baik ketimbang melakukan
terobosan baru nan ambisius
tanpa tahu apa yang dilakukan
macam space opera bernama The
Chronicles of Riddick. Jadi jika
kamu sudah pernah menonton
Pitch Black maka Riddick akan
terasa familiar dengan segala unsur
thrillernya tanpa kejutan berarti,
bahkan ada karakter Johns (Matt
Nable), salah satu pimpinan bounty
hunter sebagai benang merah yang
menghubungkan antara Pitch Black
dan Riddick.

MOVIES REVIEWS

THIS IS THE END


D

iadaptasi dari film pendek


Jay and Seth versus the
Apocalypse 2007 lalu,
This is the End menghadirkan
sebuah film tentang akhir dunia,
hmmm.terdengar serius dan
mengerikan? Tidak juga, terlebih
jika kamu melihat siapa orang
yang duduk di bangku sutradara
dan menuliskan naskahnya, yap!
Seth Rogen. Tentu saja kamu
tidak pernah mengharapkan
sesuatu yang serius datang dari
seorang komedian macam Rogen.
Dan untuk kesembilan kalinya,
bersama rekan sehidup sematinya,
Evan Goldberg yang sebelumnya
juga pernah berkolaborasi
dengannya sejak Superbad,
keduanya meghadirkan debut
penyutradaraan gila-gilaan dengan
skala masif, menjadikan film-film
mereka sebelumnya terasa begitu
kecil.

Temanya tentang kehancuran


bumi, ini jelas bukan materi
yang biasanya bisa kamu campur
dengan komedi, tetapi terkadang
dengan sedikit kegilaan, kombinasi
aneh ini bisa berhasil. Tidak
seperti kebanyakan sineas lainnya
yang kebanyakan bermain aman
ketika memilih bencana alam
besar-besaran dan serbuan alien
jahat untuk menghancurkan
bumi beserta isinya, duet RogenGolderg memilih tema biblical
untuk menggambarkan kekacauan
yang terjadi di akhir jaman. Jadi
karena didasarkan dari kitab
wahyu umat Nasrani, kamu akan
menemukan bahwa Iblis beserta
mahkluk-mahkluk mengerikan
lainnya telah menguasai dunia.
Sementara itu manusia-manusia
baik dibawa Tuhan ke Surga
melalui sinar biru. Lalu, orangorang lain yang tidak beruntung

macam Seth Rogen dan Jay


Baruchel serta manusia-manusia
malang penuh dosa yang berada di
pesta James Franco harus berjuang
betahan hidup.
Komedi bercampur apokaliptik,
seperti yang saya bilang, ini
memang bukan pasangan paling
serasi di dunia, tetapi komedi
kiamat Inggris macam Shaun of
The Dead berhasil menghadirkan
wabah zombie dengan fantastis,
lalu ada variasi romcom-nya
macam Seeking a Friend for the
End of the World yang juga tidak
buruk, bahkan di tahun ini juga ada
The Worlds End-nya Edgar Wright
yang kembali membawa serta duo
Simon Pegg dan Nick Frost. Jadi
This is the End sebenarnya bukan
pemain baru lagi di subgenre ini,
tetapi bisa jadi ia mungkin yang
paling gila sejauh ini dalam hal

GOOD

77%
Best comedy of the year so far. This is the End adalah sebuah komedi
kiamat yang berisi kekacauan luar biasa menyenangkan. Deretan ensemble
cast-nya sendiri yang berisi lebih dari separuh anak buah Judd Apatow
sebenarnya sudah lebih dari cukup menjadi daya tarik terbesar.

mengawinkan komedi dan kiamat


(dalam hal positif).
Pertama, coba lihat pilihan
main cast-nya, ini seperti
episode spesial Saturday Night
Live impiannmu, ada Seth
Rogen, Baruchel, James Franco,
Jonah Hill, Danny McBride,
Craig Robinson, dan saya masih
belum menyebut daftar panjang
cameo-cameo-nya, dari Michael
Cera, Jason Segel, Paul Rudd,
Christopher Mintz-Plasse,
Aziz Ansari, Rihanna, Emma
Watson, Channing Tatum sampai
Backstreet Boys, ya, kamu tidak
salah baca, Backstreet Boys. Dan
bagian terbaiknya adalah mereka
memerankan diri mereka sendiri,
jadi James Franco adalah James
Franco, Seth Rogen adalah Seth
Rogen dan berlaku untuk sisanya,
hanya saja karakter-karakter
seperti versi dunia alternatif-nya

(atau mungkin tidak?) lengkap


dengan segala potty humour,
guyonan seks dan joke-joke norak
yang kebanyakan berisi ejekan
dan sindiran kasar yang ditujukan
kepada artis-artis lain bahkan diri
mereka sendiri serta film-film
yang mereka bintangi (Franco
yang terobsesi untuk membuat
sekuel Pinneaple Express sampaisampai ia membuat versi swedednya).
Kedua, humor-humornya
mungkin tidak sampai terlalu
lucu, tetapi bagaimana Rogen
dan Goldberg menyajikannya
dengan santai tanpa terlihat
terlalu memaksakan diri itu yang
membuat This is The End menjadi
tontonan menyenangkan dan
saya masih belum menyebut
klimaksnya yang melibatkan iblis
raksasa, pertobatan, surga dan
Everybody (Backstreets Back),

ya, This is the End mungkin


menyajikan klimaks paling edan
dari film-film komedi yang saya
tonton beberapa tahu ini. Lalu
Setiap karakternya bermain
lepas, alih-alih berakting, mereka
seperti sedang melakukan arisan
atau reuni dengan teman-teman
di rumah Franco yang menjadi
setting hampir buat keseluruhan
film, saling mengolok satu sama
lain termasuk bagaimana mereka
membawa elemen survivalnya
ke level berbeda bersama tributtribut ke film-film besar dari The
Mist sampai The Exorcist.

Danny McBride:
Seth, thats some of the
best acting Ive seen
you do in 10 years,
where the fuck was that
in The Green Hornet?

Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

MOVIES REVIEWS

Dengan modal
novelnya yang kuat,
Odd Thomas seharusnya bisa
menjadi franchise baru yang kuat,
sayang kontroversi tentang hak cipta
dan buruknya eksekusi yang dihasilkan
Stephen Soomers menjadikan ia hanya
seperti sebuah serial buruk yang
dimulai dengan 10 menit pilot
yang meyakinkan.
(Hafilova)

Odd Thomas

menandakan kembalinya
Stephen Sommers ke lajur
penyutradaraan setelah sempat
vakum empat tahun paska G.I.
Joe: The Rise of Cobra. Dalam
rentang waktu itu ia hanya duduk
di bangku produser The Scorpion
King 3: Battle for Redemption
dan sekuel G.I Joe, G.I. Joe:
Retaliation. Tidak seperti yang
sudah dilakukannya di 13 tahun
ini bersama franchise The
Mummy, Van Helsing dan G.I
Joe, Odd Thomas bukan jenis
film blockbuster raksasa, ia
hanya thriller indie berbudget 26
juta Dollar tanpa sokongan studio
besar yang narasinya diadaptasi
dari novel best seller milik Dean
Koontz yang banyak menuai
pujian dan hingga kini sudah
meneluarkan empat sekuel, dua
graphic novel serta rencananya
akan ada tiga buku lagi ke
depannya.

Director: Stephen Sommers \ Writers : Stephen Sommers (screenplay), Dean R.


Koontz \ Stars : Anton Yelchin, Ashley Sommers, Leonor Varela, Willem Dafoe

Jika kamu penggemar thriller misteri


dan tahu premisnya mungkin kamu
tahu mengapa Sommers sampai
mau menyutradarai dan menulis
naskahnya. Ya, Odd Thomas punya
kisah menarik tentang seorang
pemuda dua puluhan yang bernama
Odd Thomas (Anton Yelchin) -ya,
namanya mungkin seaneh orangnya.
Sepintas Odd seperti pemuda biasa
seperti kebanyakan penghuni kota
kecil di padang pasir California.
Masalahnya Odd tidak seperti yang
terlihat. Ia punya kemampuan
supranatural yang memungkinkannya
berkomunikasi dengan arwah
orang-orang mati dan terkadang
membantu mereka menyelesaikan
urusan duniawinya. Dan suatu hari ia
mendapati penglihatan mistis bahwa
kotanya akan terjadi sebuah bencana
besar yang akan mengakibatkan
Moviemagz Horror Movies 88

OKAY

tidak langsung terpikat dengan


apa yang ditawarkan Odd Thomas
dan menunggu apa yang terjadi
selanjutnya. Ini seperti versi lain The
Sixth Sense yang bercampur dengan
The Final Destination tanpa blood
and gore dengan sedikit komedi
gelap dan romansa.

banyak korban. Bersama bantuan


kekasihnya, Stormy Llewellyn
(Addison Timlin) dan kepala polisi
Wyatt Porter (Willem Dafoe) yang
percaya kepadanya, Odd berusaha
untuk menghentikan mimpi buruk
yang akan terjadi itu.
Odd Thomas mengejar seorang pria
pembunuhan dan pemerkosaan
seorang gadis kecil setelah arwah
gadis kecil itu memberitahunya
siapa sang pelaku, lalu ia bertemu
dengan banyak bodachs (mahluk
kegelapan yang biasanya
menghinggapi kematian). Ya, itu
semua terjadi cepat di 10 menit
pertamanya setelah narasi Odd yang
memperkenalkan siapa dirinya dan
apa yang menjadikannya berbeda
dengan kebanyakan orang, itu
jelas membuat saya susah untuk

Perpaduan elemen supranatural dan


misterinya cukup kuat untuk sekedar
membuatmu betah setidaknya di
separuh awal sebelum klimaksnya
datang menjemput, apalagi cast Odd
Thomas itu menarik seperti Anton
Yelchin (saya selalu suka dengan
bocah satu ini), Addison Timlin
kekasih Odd yang kecantikanya bikin
betah, mereka tidak hanya menarik
maun juga berpikiran terbuka
yang masih bisa menerima segala
keanehan karakter utamanya yang
biasanya selalu dihindari oleh filmfilm sejenis termasuk karkter kepala
polisi Wyatt Porter yang tahu apa
yang terjadi kepada Odd dan percaya
kepadanya.
Tetapi ada hal-hal yang tidak
konsisten dan dipaksakan dalam
perjalannya menuju akhir yang
membuat plotnya berlubang
di beberapa bagian, belum lagi

61%

karkater-karkater baru yang


seperti selalu muncul silih
berganti, seperti ingin membuat
penontonnya bingung untuk
menebak siapa pelakunya tanpa
adanya latar belakang yang
jelas. Entah karena Sommers
tidak lihai mengubah narasi
novelnya ke naskah film tanpa
dukungan Koontz (FYI, Sommers
menulis sendiri naskahnya setelah
membaca novelnya karena tidak
mendapatkan hak cipta dari
Dean Koontz sebelum akhirnya
diberikan pada juni 2012 lalu
) atau sederhana, memang
novelnya sendiri yang tidak kuat
(saya tidak terlalu percaya yang
ini), menjadikan Odd Thomas
kedodoran di setengah jam
terakhir, plus twist ending yang
maksa. Hal ini masih diperparah
dengan eksekusi yang buruk
untuk sebuah film layar lebar,
apalagi mengingat ini datangnya
dari seorang Stephen Sommers.
Bisa dikatakan Odd Thomas lebih
menyerupai produksi untuk serial
televisi murahan ketimbang
sebuah feature film. Sayang,
padahal ini bisa menjadi tontonan
misteri yang bagus dengan segala
potensi novelnya yang ada.
Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

ASIAN MOVIES

Pee Mak Phra Khanong


Director: Banjong Pisanthanakun Writers: Chantavit Dhanasevi, Nontra Kumwong Stars: Mario Maurer, Davika Hoorne Nattapong

Film Pee Mak Phra Kanong


merupakan remake film klasik
Thailand berjudul Mae Nak Phra
Kanong. Cerita ini sudah banyak
diadaptasi untuk Thai TV dan
bioskop, terutama oleh Nonzee
Nimibutrpada tahun 1999, dengan
versi drama yang banyak digemari,

Nang Nak.Bahkan juga pernah


diadaptasi menjadi sebuah komik.
Tetapi menurut sang sutradara, ini
merupakan film baru dan bukan
remake karena jalan ceritanya
sangat berbanding terbalik dengan
Nang Nak.
Dalam film ini, Mario Maurer
berperan sebagai Mak yang
memiliki istri Nak (Davina
Hoorne). Bersama Mak, Nak
memiliki seorang anak, Dang. Mak
sendiri dikisahkan pergi berperang
dan meninggalkan sang istri.
Ternyata, istri dan anaknya adalah
hantu yang telah meninggal sejak
Mak pergi berperang.Mak bersama
empat temannya, Ter(Nuttapong
Chartpong),Puak(Pongsathorn
Jongwilak), Shin (Wiwat

Kongrasri)dan Aey(Kantapat
Permpoonpatcharasuk).
Jika kalian pernah menonton film
4bia, Phobia 2 tentu tidak akan
pernah asing dengan keempat
tokoh aneh tersebut. Kalau
mengenai Mario Maurer, siapa
sih yang tidak kenal dengan aktor
tampan dan cute satu ini? Kalau
belum kenal, kemana saja kalian
selama ini, hehehe..
Jalan cerita yang sangat ciri khas
film Thailand serta kekocakan
semua tokohnya membuat film

Film horor komedi tentu sering


kita jumpai, apalagi genre tersebut
beberapa tahun ini menjadi tren
di Indonesia dengan dibumbui
adegan syur dan dewasa dengan
menonjolkan tubuh-tuuh sexy si
pemain cewek. Tetapi bukan itu
yang akan kita bicarakan kali ini,
kawan. Kita berbicara tentangga
film negara tentangga yakni
Thailand. Yang sudah banyak diakui
ciamik dalam pembuatan film horor.

Kau tahu aku takut


hantu, tapi aku lebih takut
hidup tanpamu.

satu kawanan yang terdiri dari empat


karakter yangsebelumnya melejit
lewat film Phobia. Ia mengatakan
sengaja menampilkan kembali
karakter Ter,Puak, Shin dan Aey
dalam film ini karena mereka
dirindukan penggemar film di
Thailand.

ini menjadi Box Office dalam


sehari peluncurannya tanggal 28
Maret 2013. Menjadi salah satu
film terlaris di Thailand sepanjang
masa. Dengan pemasukan
$614,000 (21.2 juta baht Thailand)
dan masih di bawah film Ong Bak
yang dibintangi aktor laga Tony
Jaa dengan $1.000.000 (30 juta
baht Thailand) pada tahun 2003.
Box office yang seperti ini sudah
lama sekali enggak terjadi di
Thailand. Ini membanggakan
sekali untuk saya, kata Banjong
selaku sutradara, saat ditemui di
Blitzmegaplex Grand Indonesia,
Jakarta, Minggu (7/4).
Kesuskesan ini tentu tidak lepas
dari tangan dingin sang sutradara,
Banjong Pisanthanakun. Yang
begitu jeli dan cerdik meramu
film horor komedi ini layak
ditonton. Penunjukkan sutradara
oleh studio Thailand Gmm Thai
Hub ( GTH ) dalam membidani

film ini tentu bukan kebetulan


semata. Track record Banjong
yang sukses menggarap film-film
laris semisal Shutter (2004), Alone
(2007), 4bia (2008), Phobia 2 (2009),
Hello Stranger (2010) menjadi
bukti nyata. Dan hasilnya film ini
merupakan judul paling sukses
untuk Gmm Thai Hub ( GTH ),
sejak didirikan tahun 2003 silam.
Banjong menggodok film ini
selama satu setengah tahun. Tidak
heran kan, jika hasilnya memang
memuaskan. Terlebih, hadirnya

Banjong Pisanthanakun

Film ini memang bukan remake bagi


saya tapi kita menilai baru dengan
unsur-unsur baru karena ambil sudut
pandang dari suami Nang Nak, Pee
Mak dengan 4 kawan yang enggak
pernah ada di film sebelumnya. Saat
Phobia 1 dan 2, karakter empat orang
ini dapat respon yang baik sekali,
karenanya sekarang saya bawakan
karakter mereka di film ini, ujarnya.
Suatu film tentu tidak akan sukses
jika tidak didukung oleh skenario
yang bagus dan baik pula. Inilah
faktor lain yang membawa film ini
sukses. Selain sutradara, Banjong
juga menggarap skenarionya
sendiri dengan bantuan Chantavit
Dhanasevidan Nontra Kumwong.
Lagi-lagi jika kalian penyuka film
Thailand, terutama film komedi
ATM: Er Rak Error (2012) tentu tidak
asing dengan dengan nama Chantavit
Dhanasevi (Sua dalam ATM : Er Rak
Error). Aktor tampan satu ini ternyata
juga sangat piawai dalam menulis
script film.
Kolaborasi pas dan menawan mulai
dari sutradara, pemain, skenario
membuat film ini sangat disukai di
Thailand dan Indonesia, serta negaranegara tetangga lainnya.Seharusnya
menjadi contoh bagi sineas Indonesia
yang sering melahirkan film horor
komedi dengan bumbu dewasa.
Bahwa film horor komedi tidak harus
melulu disuguhi pemain-pemain sexy
dan adegan yang syur untuk laku dan
laris. Kita tunggu hasil karya anak
negeri yang tidak kalah berkualitas
lagi! (Vio Tatsuya)

Film Romance India klasik


dengan cita rasa yang berbeda

RAANJHANAA
ak banyak ekspektasi yang
saya harapkan setelah
menonton trailer film
ini, atau mungkin bisa dikatakan
kurang tertarik. Jajaran cast-nya
bukan aktor terkenal dan kurang
komersial. Sebut saja Dhanush,
salah seorang debutan Bollywood
tahun ini yang dari sisi goodlooking nya tidak mencerminkan
aktor utama pria dengan premis
menjanjikan. Setting dan konsep ala
india klasik juga tak menawarkan
ketertarikan bagi seseorang yang
menonton trailernya. Ya, sekali
lagi review positif film ini baik dari
kritikus, media, ataupun penonton
yang membuat saya tertarik untuk
menontonnya. Dan benar, ini beda!

Film dibuka dengan konsep yang


sudah lumrah di film Bollywood,
yaitu flashback. Paruh pertama film
ini menyajikan kisah romance klasik
tentang seorang pemudayang jatuh
cinta dan cinta mati dengan seorang
gadisdari kecil hingga ia dewasa.
Kundan (Dhanush) merupakan
anak dari seorang pendeta Hindu
di Banaras. Sejak masih anak-anak,
Moviemagz Horror Movies 92

Director : Aanand Rai \ Writer : Himanshu Sharma


Stars: Dhanush, Sonam Kapoor, Mohammed Zeeshan
Kundan sudah jatuh hati pada Zoya
(Sonam Kapoor) yang merupakan
anak dari seorang pemuka agama
Islam di Banaras. Ia rela melakukan
dan mengorbankan apa saja
untuk merebut hati Zoya dengan
menerima banyak tamparan
bahkan mempertaruhkan
nyawanya sekalipun. Karena
kegigihan itulah, Kundan sempat
berhasil merasakan cinta monyet
dengan Zoya walaupun pada
akhirnya Zoya harus dikuliahkan
jauh di Kota Delhi oleh orang
tuanya. 8 Tahun berlalu, tak lantas
membuat Kundan kehilangan
cintanya akan Zoya, namun
sebaliknya. Zoya yang sudah
melewatkan hari demi hari di Delhi
menemukan pujaan hatinya yang
merupakan seorang pimpinan
pergerakan mahasiswa di JNU
tempat Zoya Kuliah, Akram Zaidi
(Abhay Deol). Lalu, bagaimana
dengan nasib kisah cinta Zoya dan
Kundan serta Zoya dan Akram
selanjutnya? Apakah Kundan
bisa menerima kenyataan atau
malah memperburuk keadaan?
Siapa sebenarnya Akram? dan

pergerakan mahasiswa seperti


apa yang Akram jalankan?
Semuanya akan terungkap di
paruh kedua film ini yang bagi
saya merupakan kekuatan dari
film ini.
Film bergenre Romance-Comedy,
Drama-Romance, atau ActionRomance mungkin sudah
familiar di telinga kita khususnya
untuk film Bollywood, namun
bagaimana jika bumbu kali ini
adalah perpanduan RomancePolitical? Ya, inilah genre film
Raanjhaana yang menjadikannya
kisah Romance klasik dengan
cita rasa berbeda. Mungkin
Dhanush sebagai sosok Kundan
gagal menawankan pesonanya
dari faktor ketampanan, tapi
dia sukses memukau sebagai
aktor dengan akting apik untuk
seorang debutan. Sonam Kapoor
juga berhasil membawa karakter
Zoya yang realistis dan agak
idealis. Mungkin bisa dibilang
inilah penampilan Sonam Kapoor
terbaik sejauh ini sebagai seorang
aktris. ( Ackiel_Khan )

Krrish 3 Vs Dhoom 3
Heroic or Stylish Villain?
Tahun ini mungkin bukan tahun keemasan bagi perfilman Bollywood mengingat film
yang sukses besar tak sebanyak tahun lalu (2012). Tapi, tahun ini mungkin salah satu
tahun paling fantastis. Ya, tahun ini ada 2 film besar dengan budget mahal, aktor
terkenal dan dari sequel yang sukses besar beberapa tahun yang lalu. Sebut saja
Krrish 3 yang merupakan sequel ke-3 setelah film Koi Mil Gaya (2003) dan Krrish
(2006) dan Dhoom 3 yang merupakan sequel dari Dhoom (2004) dan Dhoom 2
(2006) yang keempatnya meraih sukses besar di India pada masanya. Melihat hal itu,
rasanya tahun 2013 tetap menjadi tahun istimewa bagi dunia perfilman Bollywood
mengigat ada sebuah film yang mencetak sukses besar selama sejarah Bollywood,
yaitu Chennai Express yang telah menjadi Film Bollywood terlaris sepanjang masa
sejauh ini setelah melewati rekor pendapatan 3 Idiots di Box Office. Walaupun
begitu, posisi Chennai Express tak sepenuhnya aman dan bisa bertahan lama
mengingat 2 film mendatang (Krrish 3 dan Dhoom 3) sepertinya bisa mengambil alih
posisi sakral tersebut dengan cukup meyakinkan.

Krrish 3
Krrish 3 merupakan lanjutan dari kisah
superhero asli India (Krrish) dalam film
Krrish (2006) yang merupakan anak dari
seorang pria keterbelakangan mental (Rohit
Mehra) yang memiliki kelebihan khusus
berkat bantuan alien dalam film Koi... Mil
Gaya (2003). Di film ini, akan dikenalkan
villain baru yang kisahnya sepertinya tak
akan jauh berbeda dengan kisah superhero
pada umumnya sebagai penyelemat bumi
dan atau pelindung umat manusia. Krrish
3 dibintangi oleh aktor terkenal Hrithik
Roshan dan Priyanka Chopra di jajaran aktor
utama serta Kangana Raut dan Vivek Oberoi
di jajaran aktor pendukung. Melihatanimo
masyarakat terkait views trailernya di
youtube yang sudah mencapai angka 15
juta views, sepertinya Krrish 3 memiliki
kesempatan besar untuk mencetak hits
dan bahkan mungkin menggeser posisi
Chennai Express di Box Office. Krrish 3 akan
tayang serentak di seluruh dunia tanggal 4
November 2013.

Dhoom 3 merupakan kisah lanjutan dari polisi Jai


Dixit (Abhishek Bachchan) dan Ali (Uday Chopra)
yang memburu penjahat kriminal dari masa ke
masa. Uniknya, dalam film aksi ini figur penjahat
yang diperankan menjadi bagian penting atau
pemeran utama melebihi kedua aktor yang
selalu ada di setiap series Dhoom ini. Bukan
hanya itu, sang produser biasanya juga mematok
standar tinggi untuk aktor yang mengambil
peran ini, misalnya stylish, atletis atau populer.
Akhirnya, terpilihlah John Abraham dalam film
Dhoom (2004) dan Hrithik Roshan dalam film
Dhoom 2 (2006). Dan untuk sequel ketiga ini si
Mr. Perfectionist Aamir Khan akan mengisi slot

Review By Ackiel_Khan IDFLSUBSCREW

pemeran utama. Melihat ada nama Aamir Khan


dalam film ini, banyak orang berharap sequel
Dhoom kali ini akan memiliki kualitas yang baik
sebagaimana film-film Aamir biasanya. Selain Aamir,
aktris cantik Katrina Kaif juga akan meramaikan
sequel terbaru produksi Yash Raj Films ini
mendampingi Sang Lead ActorAamir Khan. Saat ini,
Teaser (Pre-Trailer) film Dhoom 3 sudah mencapai
angka 8 juta views di youtube yang menjadikannya
Teaser film Bollywood paling banyak dilihat di
youtube. Film ini akan rilis menjelang natal tahun
ini, 20 Desember 2014. Film ini juga disebut-sebut
sebagai film Bollywood yang paling dinantikan
tahun ini disusul Krrish 3 di urutan ke-2.

ASIAN MOVIES

P
AWAL SEMULA

eterpan adalah sebuah nama


yang harus mereka relakan saat
kedua anggotanya Andika dan Indra
tidak lagi memiliki visi yang sama
dengan Ariel, Lukman, Uki dan Reza.
Dua minggu sebelum nama NOAH
dikumandangkan, kelompok musik
ini mengalami saat terberatnya
saat Ariel sang vokalis harus
mendekam di penjara akibat tuduhan
keterlibatannya dalam kasus video.
Kepergian sang vokalis tidak hanya
memberikan dampak pada band
dan setiap personilnya, kepercayaan
mereka juga teruji pada saat itu.
Berada di puncak kejayaan adalah
bagian dari perjalanan hidup mereka,
dan kini mereka tiba-tiba harus
jatuh. Kekuatan Noah sebagai sebuah
keluarga tidak selamanya mudah
dengan ketenaran.Kru-kru yang rela
bekerja di bank sampai menjadi supir
angkot demi menunggu keluarganya
bersatu kembali. Kehadiran

sosok David dan vonis penyakit


yang dideritanya membuat Noah
bersatu dan menjadi lebih kuat dari
sebelumnya.
Keyakinan bahwa bagian yang hilang
itu akan kembali dan keluarga itu
memiliki kesempatan lagi untuk
menjadi besar, bahkan lebih besar dari
sebelumnya. Keyakinan itulah yang
membuat mereka masih bisa berjalan.
Kepercayaan dimana pada saat kita
sudah berada di titik terendah, dan
hanya ada satu jalan yang bisa dilalui,
yaitu jalan kembali ke atas.
Film ini disutradari oleh Sutradara :
Putrama Tuta, Produser : Ilya Sigma,
Penulis Naskah : Putrama Tuta dan
film ini dirilis di gedung bioskop pada
tanggal 14 November 2013. Filmnya
sendiri di produksi oleh rumah
produksi 700 Pictures dan filmnya
sendiri mengusung tema dokumenter.
[Tyo]

CHOICE

Anime

Rainbow : Nisha Rokubou no Shichinin


Di anime ini pelangi tidaklah
seindah pandangan mata
ketika melihatnya. Anime
Rainbow menceritakan arti
Pelangi dari sudut pandang
yang berbeda, bukan dari
sudut pandang meraka yang
merdeka tapi dari sudut
pandang 7 remaja sekolah
yang kehidupannya harus
dilalui dari balik jeruji
Penjara. Remaja dengan
latar belakang yang suram
dan berbeda-beda ini adalah
bentuk dari pancaran 7 warna
pelangi yang ada di angkasa,
mereka adalah 7 warna
berbeda yang dimana satu
warna dengan warna yang
lainnya akan terlihat indah
apabila saling bersama.
(by. Asingkun_IDFL.ME)

ainbow bukanlah anime


action yang hanya
membutuhkan satu atau dua
tokoh utama untuk mengatasi
semua permasalahan, ini juga
bukan anime dengan isi gadisgadis cantik berdada besar dengan
rok mini yang menggoda. Tapi
ini adalah anime yang penuh
dengan intrik kehidupan, dimana
semua tokoh di dalamnya memiliki
peran yang sama besarnya dan
digambarkan memiliki watak serta
karakter yang kuat. Anime dengan
banyak darah dan air mata yang
mengalir karena begitu banyaknya
pengorbanan yang harus dilalui
agar tercapainya sebuah cita-cita,
harapan dan tujuan hidup yang
bahagia.
Rainbow : Nisha Rokubo no
Shichinin adalah anime yang dirilis

tahun 2010, yang diadaptasi dari


Manga dengan judul yang sama
Rainbow karangan George
Abe dan diilustrasikan oleh
Kakizaki Masasumi, yang pernah
mendapatkan penghargaan manga
Shogakukan ke-51 tahun 2006.
Anime dengan efek gambar yang
sangat bagus dan mendetail,
dengan nuansa gelap serta warnawarni pelangi disetiap adegan
penting membuat Rainbow
menjadi sangat indah dinikmati
mata. Dengan lagu pembuka yang
dibawakan Coldrain yang berjudul
Were not Alone, dan diakhiri
dengan lagu penutup A Far off
Distance oleh Galneryus sangatlah
pas menggambarkan perjuangan
7 sosok remaja yang hidup di
gedung 2 sel 6 penjara khusus
remaja (Shnan Special Reform
School).

Moviemagz Horror Movies 97

Sebuah kisah yang dimulai dari Lembaga


Permasyarakatan Remaja dengan latar
belakang 10 tahun setelah perang dunia
ke-2, sekitar tahun 1955-an. Mengisahkan
tentang 7 orang remaja yang hidup
bersama dalam satu sel penjara. Cerita ini
diawali dengan datangnya 6 orang remaja
(Mario, Heitai, Suppon, Joe, Cabbage
dan Baremoto) ke dalam Lapas, mereka
berenam kemudian dimasukan dalam sel
yang sama dengan seorang pria bernama
Rokutaro Sakuragi yang telah 2 tahun
menghuni sel tersebut. Awal pertemuan
dan persahabatan mereka dengan
Sakuragi tidaklah sederhana, pertemuan
mereka diselingi oleh perkelahian dan
tidak kepercayaan, apalagi melihat sikap
awal Sakuragi yang menganggap mereka
rendah. Setelah beberapa permusuhan
awal, mereka semuapun menjadi sahabat
dan bersama-sama bertahan dalam
kerasnya kehidupan Penjara Remaja.

Perjuangan mereka untuk


bertahan hidup di mulai
dari penjara ini. Bagaimana
mereka berusaha untuk
tetap hidup dari penindasan
para sipir terutama Ishihara,
dari ancaman tahanantahanan lain dan juga
tentunya dari dokter Sasaki
Gisuke seorang dokter
penjara
yang
memiliki
penyakit kelainan sex yaitu
Review By Asingkun IDFLSTAFF

Di setengah bagian awal dari


anime ini peran Sakuragi
sebagai seorang yang lebih tua
dan telah dianggap Abang oleh
yang lainnya lebih dominan,
Sakuragi menjadi tumpuan
bagi keenam adik-adiknya. Dia
rela berkorban apapun agar
keenam adiknya tidak tertindas
di dalam penjara tersebut.
Sakuragi banyak memberi
contoh
dan
mengajarkan
kepada adik-adiknya bagaimana
untuk tetap survive di dalam
penjara, bahkan dia rela
menerima hukuman lebih demi
melindungi yang lainnya. Di sini
mereka menjalin hubungan
yang erat, mereka banyak
belajar dari banyak kesalahan,
mereka belajar dari perihnya
luka dan derita, mereka belajar
dari kesulitan dan suramnya
masa lalu. Dan dari dalam
penjara itulah mereka tumbuh
menjadi karakter-karakter yang
kuat, hingga akhirnya mereka
berhasil keluar dari Neraka
Moviemagz Horror Movies 98

CHOICE

Anime

Sedangkan disetengah bagian akhir dari anime ini lebih menitik beratkan pada kehidupan mereka setelah berhasil
keluar dari Penjara Remaja. Dan dari luar penjara itupun mereka berhasil membalas semua kejahatan Ishihara dan
dokter Sasaki dengan cara yang unik. Demikianpun dengan kehidupan mereka, di tengah kondisi perekonomian
negara yang belum stabil mereka pun dituntut untuk tetap eksis dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang
mereka miliki agar semua yang dicita-citakan berhasil diwujudkan. Disini sudah tidak begitu banyak menceritakan
tentang sosok Abang (Sakuragi), dibagian ini banyak diperlihat bagaimana tiap-tiap tokoh (Mario, Heitai, Suppon, Joe,
Cabbage dan Baremoto) memiliki peran yang sama besarnya. Walaupun terkadang terjadi ketidak cocokan bahkan
perkelahian, namun mereka tetap saling bahu-membahu dan tolong-menolong dalam menjalani kerasnya kehidupan.

Dan diakhir nanti kita akan melihat bagaimana


mereka menjadi karakter yang kuat dan
membentuk diri mereka menjadi sebuah keluarga
yang bahagia. Sebuah keluarga yang tercipta bukan
karena hubungan darah, tapi tercipta karena proses
dari perjalan hidup yang menjadikan mereka
merasa satu dan sama. Bak menanam pohon,
hanya dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam
menanam untuk menghasilkan sebuah pohon
yang besar, kokoh dan rindang. Ya, mungkin itulah
gambaran dari proses perjuangan 7 remaja yang
pernah hidup dalam satu sel penjara yang sama.
Info : Anime Rainbow berlangsung selama 26 episode dan terdiri dalam 2 bagian cerita, dimana 12 episode bagian awal
dari anime ini menceritakan tentang awal mula 7 orang remaja yang bersama dan bahu-membahu mengarungi masa-masa
menyeramkan di penjara. Dan diselingi satu episode (eps 13) yang merangkum perjalan 12 episode awal. Sedangkan 13
episode sisa (eps 14-26) menceritakan kehidupan mereka setelah keluar dari penjara.
Moviemagz Horror Movies 99

Ginga Kikoutai

Majestic Prince

Ginga Kikoutai Majestic


Prince (atau Majestic Prince)
merupakan anime mecha yang
menawarkan kepada penonton
storyline yang kuat dan kualitas
design mecha yang mantab.
Meskipun pada season Spring
2013, serial ini masih tertutupi
oleh bayang-bayang Valvrave
dan Suisei no Gargantia yang
diproduksi oleh rumah produksi
yang besar, tetapi pada season
Summer 2013, mungkin serial
ini merupakan serial mecha
satu-satunya yang ditawarkan ke
penonton.

Mengambil setting di akhir


abad 21, dimana manusia mulai
membuat koloni di luar angkasa,
manusia mendapatkan serangan
dari alien yang disebut Wulgaru.
Alien ini menyerang bumi dan
koloninya dengan menggunakan
robot besar yang bergerak dengan
cepat dan mematikan. Sebagai
countermeasures-nya, manusia
mulai membuat robot yang mereka
sebut Advanced High Standard
Multipurpose Battle Device

Review By LordAetherion _IDFL.ME

(disingkat AHSMB) yang


menggunakan Julia-System yang
membuatnya menjadi senjata
termutakhir yang dibuat manusia
untuk melawan para Wulgaru.
Adapun yang ditugaskan
mengendarai mecha ini adalah
tim Rabbit, tim yang sering gagal
dalam ujian sehingga mereka
mendapatkan julukan Fail
Five. Walaupun begitu, mereka
dapat langsung beradaptasi
dengan AHSMB ini dan mampu
memenangi hampir semua battle.
Kekalahan-kekalahan yang
dialami Wulgaru ini membuat
para petinggi Wulgaru untuk
mengambill tindakan. Salah
satunya adalah Pegasus Jiart, adik
dari Raja Wulgaru yang memiliki
kemampuan bertarung yang
sangat mumpuni. Berulangkali
dia bertarung dengan Izuru
(kapten tim Rabbit) hingga Izuru
berulangkali cedera dan terluka.
Hal ini kemudian berakbiat
buruk kepada tubuhnya sehingga
dia hanya dapat stand by dalam
misi-misi selanjutnya.
Majestic Prince
bukan hanya
mempertontonkan
battle antar
mecha, tetapi
juga tentang
kehidupan antar
manusianya. Penulis sempat
teringat Macross yang
direlease tahun 80an dimana
si tokoh utama dianggap inferior
jika dibandingkan dengan

Intinya, bagi
kalian-kalian
yang
suka mecha, jangan
lewatkan serial ini
kakaknya, tetapi pada akhirnya
dialah yang menjadi kunci
menuju kebebasan.
MP juga menyajikan beragam
twist mulai dari Theoria,
seorang puteri Wulgaru,
yang memberikan dasar
teknologi Wulgaru kepada
manusia sehingga manusia
dapat membuat AHSMB. Juga
hubungan Theoria dan Izuru
yang pada awalnya diduga
adalah lover ternyata bukan. Juga
kenyataan bahwa Izuru ternyata
memiliki kakak laki-laki dengan
based
DNA yang
sama.

New Rozen Maiden


apartemennya
yang sempit
dengan kehidupan
kuliah yang tidak
menggairahkan
dan atasan di
tempat kerja yang
sangat bossy.
Saat penulis menulis artikel ini,
penulis belum pernah menonton
season sebelumnya (yang diputar
tahun 90an) ataupun membaca
manganya. Tidak heran, ketika
penulis mulai menonton episode
pertama anime ini, ada semacam
kebingungan dikarenakan plot
yang cepat (meskipun dengan
penuturan yang indah). Tetapi
hal itu hanya terjadi pada
episode pertama. Episode
setelahnya terlihat lebih indah
dan menarik penonton untuk
menikmati alur ceritanya.
Adapun New Rozen Maiden ini
tidak berfokus kepada Alice Game
semata, tetapi tentang hubungan
para boneka dengan masternya.
Hal ini memberikan kesegaran
tersendiri bagi penonton untuk
terus menyimak anime ini untuk
mengetahui apa yang akan terjadi
selanjutnya? bukan hanya siapa
yang akan menjadi Alice pada
akhirnya.
Cerita bermula dari Sakurada
Jun yang memilih not
wind saat surat misterius
tiba di mejanya. Dan dengan
pilihannya itu, saat ia duduk di
bangku kuliah saat ini, hidupnya
terasa sangat membosankan.
Tinggal sendirian di

Review By LordAetherion _IDFL.ME

Hal ini berubah


ketika ia
nemukan majalah dengan parts
boneka di dalamnya, yang ternyata
pada akhirnya diketahui bahwa yang
mengirimkannya adalah dirinya
yang lain yang memilih wind saat
surat misterius itu datang. Dengan
rasa penasaran, akhirnya ia mulai
mengumpulkan dan merakit parts
boneka tersebut hingga yang tersisa
tinggal kepala dan sebelah telapak
kakinya. Tetapi tiba-tiba, majalah
tersebut tidak dikirimkan kembali.
Dalam kebingungan, ia dibawa
ke N-Field oleh boneka ketujuh,
Kirakishou.
Setelah melalui cobaan yang sulit,
akhirnya dia berhasil menemukan
parts yang tersisa. Dan ketika parts
tersebut telah terkumpul, muncullah
boneka kelima, Shinku. Hidup Jun
setelah Shinku datang sangatlah
berbeda dibanding kehidupannya
sebelumnya. Jun diminta oleh Shinku
untuk melayaninya. Jun harus
membeli poci teh karena Shinku
suka sekali minum teh. Dia juga
diajari cara membuat teh yang
baik oleh Shinku, diberi nasehat
mengenai kehidupannya
dan masih banyak lagi.
Begitu pula saat Suigintou
datang dan bertengkar
satu sama lain sampai
membuat apartemen Jun
berantakan.

Tetapi kebahagiaan ini hanya


berlangsung sebentar, saat
Jun mulai mendapatkan
kembali parts boneka yang
lain. Dengan alasan ingin
membuat bonekanya sendiri,
ia mulai merakit boneka ini
sembunyi-sembunyi. Dia tidak
ingin Shinku mengetahui
hal ini. Hal ini diketahui
oleh Suigintou dan akhirnya
mereka membuat perjanjian
tertentu agar Suigintou tidak
memberitahukannya kepada
Shinku.
Sekali lagi, serial ini tidak
menitikberatkan fokusnya
kepada siapa yang akhirnya
menjadi Alice?, tetapi lebih
kepada bagaimana hubungan
para Master (terutama Jun)
dengan para bonekanya dan
hubungan antar boneka. Dengan
alur cerita yang solid dan
gaya penuturan bahasa yang
cantik juga disertai beberapa
flashback yang mengharukan,
tidak mengherankan jika penulis
memasukkan anime ini kedalam
must watched anime.

HAVE YOU EVER SEEN

Satu Film dari


Penulis Naskah
Identity

Directors: Mns Mrlind, Bjrn Stein Writer: Michael


Cooney Stars: Julianne Moore, Jonathan Rhys Meyers,
Jeffrey DeMunn
Genres: Horror, Mystery, Thriller

eorang psikolog
forensik wanita,
Dr. Cara Harding
(Julianne Moore),
pada awalnya tidak percaya
akan adanya seseorang yang
memiliki multi kepribadian.
Dia menganggap hal itu
hanyalah alasan bagi para
pembunuh untuk mengurangi
masa hukuman mereka. Hal
itu berubah ketika ayahnya
memperkenalkan seorang pria
yang memiliki multi kepribadian
(Jonathan Rhys Meyers). Pada
awalnya dia belum percaya
sampai lama kelamaan dia
menemukan bahwa pria ini
memiliki hubungan atau terlibat
dalam beberapa pembunuhan
Moviemagz Horror Movies 103

menggunakan karakter yang


berbeda-beda. Di tengah
situasi yang tidak pasti, Dr.
Cara kemudian mengambil
resiko dengan berusaha untuk
menolong pria ini sebelum
jatuh lebih banyak korban,
termasuk dirinya sendiri.
Dapatkah dia menyelamatkan
pria ini? Sebenarnya misteri
apa yang sebenarnya
tersembunyi di balik kasus
multi kepribadian ini?
Film dengan tema multi
kepribadian selalu menyimpan
potensi cerita yang
mengejutkan. Benar saja,
karena penulis naskah film
ini adalah orang yang sama

dengan penulis film dengan tema


yang sama berjudul Identity.
Bagi penyuka film misteri (atau
horor) dan juga penggemar
akting keren Jonathan Rhys
Meyers dan Julianne Moore,
Shelter bisa menjadi pilihan bagi
Anda. [aJ/MMC]

Kalimat
pertama yang
harus Anda
tahu. Film ini
bukanlah film
horror.

DREAM
HOUSE

HAVE YOU EVER SEEN

Director : Jim Sheridan Writer : David Loucka Stars : Daniel Craig, Rachel Weisz,
Naomi Watts Genres : Drama, Mystery, Thriller Date : 30 September 2011

ungkin Anda
pernah menonton
film berjudul The
Others yang
dibintangi Nicole
Kidman beberapa
tahun yang lalu. Tema cerita
Dream House sangat mirip
dengan The Others, hanya
pemeran utamanya di film ini
lebih tertuju pada tokoh pria.
Karakter utama dalam film
ini adalah Will Atenton yang
diperankan dengan baik oleh
Daniel Craig. Akting dari aktor
yang juga berperan sebagai
James Bond ini membuat
para penonton menaruh simpati
padanya. Selain itu, Daniel
Craig juga didukung oleh akting
menawan Rachel Weisz dan
Naomi Watts. Dua nama ini
sudah tidak usah dipertanyakan
lagi kualitas akting mereka.
Segi akting inilah yang menjadi
kekuatan utama Dream
House. Seperti yang dikatakan
kalimat paling atas di artikel ini,
Dream House bukanlah film
horor. Film ini lebih menjurus
ke arah thriller menegangkan
yang dipenuhi unsur misteri
pembunuhan.

Moviemagz Horror Movies 105

Filmnya sendiri bercerita tentang


seorang editor di sebuah
perusahaan percetakan yang
sukses, Will Atenton (Daniel
Craig), mengundurkan diri dari
pekerjaannya di New York untuk
pergi menepi ke daerah yang
terpencil bersama keluarga
tercintanya. Di daerah baru
ini mereka tinggal di sebuah
rumah tua yang ternyata pernah
menjadi saksi dari sebuah
kejahatan menyeramkan di
masa lalu. Dulunya, di rumah
itu pernah terjadi sebuah
pembunuhan seorang wanita dan
kedua putrinya. Para tetangga
mencurigai sang suami (satusatunya orang yang selamat dari
peristiwa tragis tersebut) sebagai
dalang pembunuhan. Banyak
kejanggalan yang terjadi di rumah
tersebut sehingga memaksa Will
dan istrinya menyelidiki apa yang
sebenarnya terjadi. Penyelidikan
mereka mengarah pada salah
seorang tetangga yang dulunya
pernah dekat dengan keluarga
korban pembunuhan (Naomi
Watts). Namun semakin mereka
menyelidiki misteri ini, bahaya
semakin datang mengancam dan
meneror mereka.

Cerita film ini mengalir


cukup halus. Perpindahan
setting yang agak melompatlompat masih bisa dimengerti
karena benang merah yang
mengaitkan cerita tersambung
dengan baik. Kalau Anda belum
menonton The Others, Anda
mungkin akan terkejut dengan
akhir cerita. Tapi apabila
Anda pernah menonton The
Others, film yang sebenarnya
menegangkan ini hanya seperti
film drama tragis saja. Unsur
dramatis tersebut berkat akting
menawan para pemerannya,
Tapi terlepas dari itu, Dream
House bukanlah film yang
menawarkan hal baru. Filmfilm sejenis Dream House,
seperti The Others maupun
Shutter Island, telah banyak
berkeliaran.
Tontonlah film ini apabila Anda
penggemar film misteri yang
menegangkan. Hati-hati karena
banyak adegan yang membuat
Anda kaget. Bagi yang sudah
pernah nonton The Others
atau Shutter Island, Anda tak
akan melihat hal baru di film ini.
[aJ/MMC]

aya percaya kamu belum


pernah melihat jenis
zombie outbreak macam
ini. Jika kebanyakan
subgenre horor
seperti ini membangun
ketegangannya melalui
apa yang kamu lihat
di layar maka itu
yang kamu percaya,
bersiaplah untuk
merasakan sensasi
berbeda. Pontypool
garapan Bruce
McDonald itu
jenius, ia
menawarkan
premis segar
yang tidak kamu
temukan dalam
puluhan film

tetang virus dan mayat hidup


manapun di luar sana. Ini
adalah jenis horor langka yang
menebar terornya melalui
perantara audio a.k.a suara,
tetapi maksud saya bukan
menggempurmu dengan
rentetan scoring atau sound
effect mengerikan macam
yang dilakukan James Wan
dengan Insidious-nya, namun
murni benar-benar melalui
kata demi kata yang nantinya
berujung malapetaka.

Dibuka dengan suasana badai
salju di kota kecil Pontypool,
Ontario, Kanada. Kita akan
melihat karakter utamanya,
Grant Mazzy (Stephen
McHattie), seorang penyiar

radio lokal yang sedang


dalam perjalanan menuju
tempat kerjanya. Dan setelah
mendapat kejutan dari
seorang wanita misterius
yang mengetuk jendela
penumpang mobil Mazzy
kita mesti bersabar dengan
plotnya yang bergerak
lambat. 30 menit pertamanya
yang cukup tenang diisi
dengan pengenalan karakterkarakternya, selain sang
bintang utama Grant Mazzy
kita akan bertemu dengan
asisten teknisi Laurel-Ann
Drummond (Georgina
Reilly) dan manajer stasiun
radio, Sydney Briar (Lisa
Houle). Lalu terjadi banyak
percakapan, dari siaran radio

remeh-temeh sampai kemudian


sebuah breaking news aneh dari
korespoden mereka di luar sana
merubah segalanya menjadi
mimpi buruk.
Dibutuhkan sedikit kesabaran
untuk beradaptasi dengan
plotnya yang lambat di awal,
tetapi sesungguhnya kesabaran
kita akan dibayar lunas setelah
bertemu dengan konfliknya. Ya,
mungkin sedikit membosankan
jika tidak terbiasa, tetapi
sebenarnya dibalik banyaknya
dialog-dialog yang dihamburkan
di kurang lebih satu jam
setengah durasinya, McDonald
diam-diam sudah mengikatmu
erat dengan narasi dan karakterkarakternya yang kuat bersama
ruang lingkup stasiun radio plus
segala hal yang berhubungan
Art By Mysecondhenz _IDFL.ME

dengan proses penyiaran


yang menempel erat para
premisnya dan tidak pernah
melepaskanmu sedikitpun.
Menyaksikan Pontypool mungkin
sama sensasinya dengan
mendengarkan acara radio horor
secara langsung. McDonald tahu
jika sesuatu yang hanya bisa kita
dengar dan tidak bisa kita lihat
itu bisa jauh lebih mengerikan
karena semua terbentuk dari
imajinasi liar kita yang terdalam,
dan hal ini yang benar-benar
dimanfaatkan dengan maksimal
untuk menutupi sumber dayanya
yang terbatas (setting-nya hanya
berada di satu lokasi dan cast
yang minim).
Seperti yang saya katakan di
atas tadi, setiap kata-kata bisa
sangat mematikan dan ini bukan

sekedar kiasan semata, lihat


tagline-nya Shut up or Die,
ada sesuatu yang jahat dan
menular di setiap kata-kata yang
terucap. Dan di saat kita pada
akhirnya menyadari apa yang
sebenarnya terjadi, segalanya
menjadi jauh lebih menarik dan
menegangkan dan kita tahu
mengapa Pontypool itu pantas
disebut sebagai sajian horor
zombie jenius dengan premis
yang tidak ada duanya. Jarangjarang ada film horor zombie
yang benar-benar mengandalkan
setiap dialog yang terucap
dan imajniasi liar penontonnya
sebagai senjata utamanya
dalam membangun kengerian,
terlebih mengingat semuanya
hanya berkutat di stasiun radio
kecil dengan sedikit karakter.
Fantastis!
Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

CONFESSIONS
Director:
Tetsuya Nakashima
Writers:
Kanae Minato
(based on the novel by),
Tetsuya Nakashima
(screenplay)
Stars:
Takako Matsu, Yoshino
Kimura, Masaki Okada

pa yang terlintas di pikiran


anda jika anda ditanya Film
Revenge apa yang Paling
Sadis Di Dunia? I Spit on Your
Grave?, Kill Bill?, The Last House
on the Left?,. Mungkin list-list
film tersebut yang ada di pikiran
anda. Wajar saja karena film itu
adalah salah satu film revenge
sadis yang pernah ada di perfilman Hollywood. Tapi tahu-kah
anda ada film revenge Jepang
yang paling sadis dan paling
mengerikan diantara film-film
yang saya sebutkan tadi. Karena
terlewat sadis, film ini sangat tidak
direkomendasikan oleh anda atau
teman anda yang masih memiliki
jiwa labil. karena di film ini banyak
unsur-unsur kekejaman, dendam,
rasa dengki, rasa marah, rasa
emosional yang beradu menjadi
satu yang bisa mempengaruhi
pikiran dan jiwa anda.
Mungkin kata-kata saya sedikit
berlebihan, tapi inilah yang
terjadi pada film Jepang berjudul

CONFESSIONS atau di Jepang


bernama KOKUHAKU. Film ini
mungkin tidak terlalu menampilkan
adegan penyiksaan sadis secara
fisik seperti di Film I Spit on Your
Grave?, Kill Bill?, The Last House
on the Left, dll. mungkin film-film
revenge seperti itu sudah biasa
ditonton, tapi bagaimana jika ada
film yang bermain-main dengan
penyiksaan psikologis seseorang?
Anda tidak disajikan adegan
penyiksaan fisik disini, tapi anda
disajikan sebuah adegan penyiksaan
psikis yang sadis, tapi cerdas.
Saat menonton film
CONFESSIONS, Anda akan diajak
untuk berfikir dan bermain-main
dengan trik penyiksaannya. Di
film ini anda seolah-olah seperti
dibawa naik, lalu dibanting
jatuh kebawah, karena twist
penyiksaannya yang kejam. Anda
juga akan merasakan sensasi rasa
seram dan takut yang berbeda dari
film-film berjenis revenge lainnya.
Tidak ada kekerasan fisik di film

ini, tapi melihat seseorang yang jiwa


psikisnya dibawa main-main seperti
boneka, rasanya lebih kejam daripada
melihat seseorang yang fisiknya
disiksa dengan pisau tajam.
CONFESSIONS adalah sebuah film
Jepang yang disutradarai oleh Tetsuya
Nakashima pada tahun 2010, film
ini bercerita tentang seorang guru
SMP bernama Yuko Moriguchi yang
kehilangan anak semata wayangnya
bernama Manami Moriguchi karena
dibunuh oleh sesorang. Awalnya
polisi menyimpulkan, kematian
Manami Moriguchi adalah murni
kecelakaan, maka kasus-pun ditutup.
Tetapi, ternyata Yuko Moruguchi
menemukan bukti bahwa anaknya
dibunuh oleh dua muridnya sendiri.
Tetapi karena hukum di Jepang
mengatakan bahwa Anak Dibawah
Umur 14 Tahun Kebal Akan Hukum
dan Dilindungi Oleh Komisi
Perlindungan Anak maka Yuko
tidak dapat menuntut hukuman
pengadilan ke dua muridnya.
Sehingga akhirnya dia menghukum
anak murid yang membunuh
anaknya, dengan cara dia sendiri.
Dengan cara yang sangat kejam dan
tidak berperi-kemanusiaan.
Yuko menjebak kedua muridnya
kedalam permainan penyiksaan
psikologis. Yuko beralasan hukuman
ini, agar kedua muridnya bisa
memahami arti kehidupan dan
mengakui kesalahannya, tapi sayang
hukuman itu juga ternodai dengan
Rasa Dendam yang Luar Biasa,
sehingga hukuman ini bukannya

I dont know how effective milk will


be on thirteen year-old bodies and minds,
but Im sure well see some changes in
you come the March health checkups.
mendidik tapi malah mempunyai
dampak psikologis yang luar
biasa terhadap kedua muridnya.
Tidak cukup sampai situ, Yuko
juga menggunakan trik psikis
kejam untuk mempengaruhi, agar
muridnya yang lain beramai-ramai
mem-bully si pembunuh anaknya.
Apakah hanya begitu saja ceritanya?,
tunggu dulu masih banyak kegilaan
dan madness di film ini yang tidak
bisa saya ceritakan, yang saya tulis
ini hanya rangkuman cerita di awal
film, masih banyak twist-twist film
Confessions yang bisa membuatmu
gila saat menontonnya. yang jelas
film ini penuh dengan trik dan intrik
balas dendam paling kejam yang
pernah saya tonton. Film ini sangat
berbeda dengan film psikopat atau
revenge lainnya. Biasanya film-film
Revenge seperti ini dibuat dengan
cara penyiksaan fisik secara kejam,
tapi tidak di CONFESSIONS, di film
ini menggunakan cara mennyiksa
psikologis untuk membalaskan
dendam dan amarah. Wajar jika
film ini mendapatkan Japan Official
Entry Academy Award tahun 2011,
film yang luar biasa dan Genius.
Sekali lagi film ini tidak layak
ditonton buat anda yang masih
memiliki jiwa labil, karena anda bisa
terpengaruh dengan film ini. Tetapi
walaupun begitu, ada pesan tersirat
dalam film ini, bahwa jangan pernah
menumpahkan dan melibatkan
orang yang tidak tau apa-apa
kedalam masalah kita. Rating saya
untuk film ini 9 dari 10. Highly
Reccomended Movie.

Review By PamanGie _IDFL.ME

Director: Alejandro Jodorowsky Writers: Alejandro Jodorowsky, Roberto Leoni , Stars: Axel Jodorowsky, Blanca Guerra, Guy Stockwell

S
Review

By iRWAN19

anta Sangre, film dari Alejandro Jodorowsky ini bergenre


horor. Jadi sudah sewajarnya
bila penonton mengharapkan adegan-adegan yang mampu membuat
bulu kuduk merinding dalam film
ini. Dan, dalam taraf tertentu, itulah
yang terjadi. Akan tetapi, mengkotakkotakkan Santa Sangre dalam kategori
yang sempit semacam itu hanya akan
menjadi perangkap yang mengkerdilkan kekayaan yang terkandung dalam
film ini. Santa Sangre adalah parade
imajinasi yang sureal, ganjil dan absurd, dimana bayangan samar Fellini,
Bunuel dan Lynch turut serta dalam
iring-iringan yang riuh namun kelam.

Adegan pembuka memperlihatkan seorang lelaki, telanjang dan
sepertinya ketakutan, tengah meringkuk di atas sebatang kayu di bangsal
rumah sakit jiwa. Lalu dokter dan

perawat masuk membawa dua porsi


makanan, salah satunya adalah ikan
mentah. Seorang dokter menawarkan makanan yang wajar dan meminta Fenix, nama lelaki itu, untuk
makan seperti layaknya manusia
normal. Diabaikan, dokter itu menawarkan ikan mentah, yang anehnya
justru dimakan dengan lahap oleh
Fenix. Tampak jelas bahwa kondisi
mental Fenix telah terdegradasi sampai taraf mendekati binatang. Dia
bahkan tidak mau, atau tidak bisa,
atau takut, untuk berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Muncul pertanyaan, apa
yang membuatnya berlaku abnormal
seperti itu? Di titik ini, Jodorowsky
memainkan peran sebagai seorang
psikoanalis yang melacak akar permasalahan psikologis itu di masa
lalu.


Melalui kilas balik, penonton diajak
menelusuri jejak Fenix semasa kecil. Dia adalah
seorang pesulap kecil dan dibesarkan di lingkungan sirkus. Ayahnya adalah seorang lelaki gemuk
yang ahli melempar pisau sekaligus pemilik sirkus
itu. Sedang ibunya selain sebagai pemain sirkus
juga merangkap sebagai pimpinan sekte religius
Santa Sangre, sekte yang memuja orang suci
dalam wujud seorang wanita yang tangannya
terpotong. Dikelilingi oleh badut, orang kerdil,
binatang-binatang eksotis, dan pertunjukan-pertunjukan ajaib, apakah Felix kecil menjalani masa
kecil yang menyenangkan? Jika benar maka dia
tentu tak akan berakhir di rumah sakit jiwa. Pada
kenyataannya dia mengalami kejadian yang akan
membuat mentalnya terganggu. Kedua tangan
ibunya dipotong oleh sang ayah, yang kemudian
bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri.
Semua itu disebabkan oleh adanya wanita lain
yang masuk dalam kehidupan rumah tangga itu.
Trauma atas kejadian itu masih membekas kuat
dalam ingatannya.

Kembali ke masa sekarang, Fenix kabur
dari rumah sakit jiwa untuk menemani dan menjadi tangan bagi ibunya yang buntung. Kita melihat bahwa sang ibu adalah sosok yang dominan
dalam kehidupan Fenix. Kapanpun dibutuhkan,
Fenix akan meminjamkan tangannya pada sang
ibu, mulai dari hal sederhana seperti makan sampai melakukan sesuatu yang tak diinginkannya.
Ibunya punya kuasa penuh atas kedua tangan
Fenix. Dan dari sini, rentetan pembunuhan itu
dimulai. Setiap kali ada wanita yang mendekati
Fenix, ibunya menggunakan tangannya untuk
membunuh wanita itu.

Secara alur cerita keseluruhan, Santa
Sangre terlihat seperti horor pembunuhan balas
dendam yang klise. Namun bukan Jodorowsky
namanya, yang dikenal sebagai dedengkot cult
cinema, jika film ini hanya sebatas menawarkan
adegan-adegan tikam-tusuk-sayat yang berdarahdarah. Sepanjang film ini penuh dengan imajiimaji sureal dan ganjil, seperti jika kita sedang
bermimpi atau berfantasi. Menelaah dasar logika
dari setiap adegan tidaklah berguna, dan mungkin memang tak perlu dijelaskan. Nikmati saja sisi
banal dari fantasi ala Fellini yang dipadu dengan
gaya surealis Bunuel dalam situasi yang terlihat
ganjil dan absurd seperti yang biasa ditemukan
dalam film-filmnya David Lynch.

HOT MUSIC

THE MONSTER LAGU BARU EMINEM


BERKOLABORASI DENGAN RIHANNA
Rapper
kulit putih
ini kembali
berkolaborasi
dengan
mantan
kekasih Chris Brown, Rihanna.
Dimana mereka berdua
terlibat di dalam sebuah lagu
baru berjudul The Monster.
Lagu baru dari Eminem ini
diambil dari album terbaru
milik Eminem yang berjudul
The Marshall Mathers LP 2,
di perkirakan lagu baru milik

Eminem ini akan laku di


pasaran seperti lagu Love
The Way You dimana dirinya
juga berkolaborasi dengan
Rihanna di tahun 2010. Isi lirik
lagu tersebut seperti ini: Im
friends with the monster thats
under my bed/Get along with
the voices inside of my head/
Youre trying to save me stop
holding your breath. Album
LP terbaru milik Eminem ini
akan dirilis di pasaran pada
tanggal 5 November, album
ini adalah sekuel album yang

sukses besar di tahun 2000


yang berjudul The Marshall
Mathers LP. Di album
terbarunya ini akan terdapat
16 lagu di dalamnya, dimana
Eminem akan
berkolaborasi
dengan Skylar
Grey, Kendrick
Lamar, Nate
Ruess
dengan
judul
fun.
[Tyo]

Reign
Sleepy Hollow
The Originals
Design: The Unfortunate Kyd

Writers: Eichi01, er1ck9, The Unfortunate Kyd, lyna_3n

SERIES

Welcome to

Sleepy Hollow

elamat datang di Sleepy Hollow, sebuah


drama misteri yang mencekam karya
executive produser Alex Kurtzman dan
Roberto Orci ( Star Trek , Transformers,
Fringe).

Diadaptasi dari cerita pendek klasik karya


Washington Irving, The Legend of Sleepy
Hollow, Sleepy Hollow bercerita tentang
Ichabod Crane yang dibangkitan kembali
dari 250 tahun yang lalu, guna menyingkap
misteri misteri yang terjadi kala itu. Ternyata
yang bangkit kembali tidak hanya si Ichabod
sendiri, tapi juga Si Penunggang kuda tanpa
kepala yang jahat pun ikut bankit,. Ichabod pun
menyadari bahwa tugas dia yang sebenarnya
ialah menghentikan aksi si Penunggang kuda
tanpa kepala itu. Namun ini semua hanya
sebuah permulaan, sang penunggang kuda itu
hanya salah satu dari Empat Penunggang Kuda
Akhir Jaman dan dari sekian banyak lawan
tangguh yang harus dilawan Ichabod, tidak
hanya untuk melindungi Sleepy Hollow, tapi
juga Dunia.
Ichabod bangkit kembali dari kematian di tahun
2013, 250 tahun setelah kematiannya. Dia
mencoba beradaptasi dengan dunia yang tidak
dikenalinya lagi, ditengah perjalanannya dia
bertemu dengan Letnan Abbie Mills, seorang
polwan yang punya pengalaman tragis yang
misterius. Dari sinilah mereka berdua memulai
misinya menghentikan Iblis jahat yang bangkit
kembali.
Petunjuk-petunjuk mengenai masa lalu pun
bermunculan, seiring dengan misteri-misteri
yang terurai di tiap episodenya. Nanti juga
akan dikisahka mengenai kehidupan Ichabod di
masa lalu di tahun 1776. Sleepy Hollow dikemas

dari sejarah Amerika masa silam yang misterius


dan kelam, dibagi menjadi dua bagian, bagian
yang ber-setting masa lalu dan bagian yang
ber-setting modern, kombinasi yang semakin
membuat kisah Sleepy Hollow ini penuh misteri
dan mencekam. Katrina (Katia Winter, Dexter),
seorang perempuan yang berperan penting
dalam misi Ichabod kali ini pun ikut bagian.
Siapa Katrina? dia tidak lain dan tidak bukan
adalah Istri Ichabod, yang mana diketahuai
sudah meninggal ratusan tahun silam karena
Witchcraf, sebuah aksi pembunuhan terhadap
pelaku sihir ilmu hitam ( penyihir ), Ichabod
sendiri tidak mengetahui kalau istrinya adalah
seorang penyihir.
Tidak ada satupun yang percaya dengan
Ichabod kala itu, tentang kehidupannya di
tahun 1776 dan Iblis misterius, terutama
Kepala Kepolisian Abbie yang baru, Kapten
Frank Irving (Orlando Jones, The Chicago
8, Drumline). Bahkan pada saat dia
berhadapan dengan kasus yang dia sendiri
tidak bisa jelaskan, kapten Irving malasmalasan membantu Ichabot dan Abbie dalam
penyelidikan.
Ichabot dengan pengetahuannya yang luas
tentang rahasia tersembunyi dalam sejarah,
ditambah dengan Abbie dengan kemampuaanya
dalam Profilling dan teknik kepolisian modern
yang luar biasa, menjadikan mereka duet
yang hebat. Masa lalu yang kompleks kedua
pasangan ini, Pengetahuan Ichabod mengenai
perkumpulan rahasia fremansons yang kuat
sampai penglihatan masa lalu Abbie, akan
membantu mereka menyelesaian teka-teki rumit
Sleepy Hollow dan menyelamatkannya (Sleepy
Hollow) dan masa depan dunia.

ejauh ini serial-serial yang mengangkat


tema Cerita Rakyat atau Dongeng jarang
menjadi primadona, namun itu tidak menjadi
sebuah penghalang bagi FOX, salah satu stasiun
televisi terbesar di Amerika, merilis sebuah serial
yang diangkat dari cerpen klasik Amerika, Sleepy
Hollow, yang tayang perdana pada hari senin 16
September lalu. Sleepy Hollow diangkat dari salah
satu Novel karya terbaik Washington Irving, yang
mengangkat tema klasik dibalut dengan modern,
mengkombinasikan keduanya dengan mitos dan cerita
rakyat.
Sebuah Pilot yang dimulai dengan adegan Ichabod
Crane berperang bersama George Washington 250
tahun silam. Walaupun jalan ceritanya terasa
cepat namun inti dari awal kisah
mengerikan ini cukup jelas,
dimulai dari Ichabod yang
memenggal kepala
salah seorang prajurit,
mati, dan terbangun
kembali 250
tahun setelah itu.

Tanpa mengetahui apa yang terjadi, dia malah bertemu


dengan Deputi Abbie Mills, yang mana rekan kerjanya
August Corbin (Clancy Brown, The Shawshank
Redemption) baru saja terbunuh oleh musuh lama
Ichabod, yang sudah mati tentunya, Si Penunggang
Kuda Tanpa Kepala (Richard Cetrone).
Pastinya cerita Sleepy Hollow tidak hanya berhenti
sampai disini, dimana si penunggang kuda tanpa kepala
ini datang dari masa lalu, untuk memburu Ichabod,
tentu tidak. Si penunggang kuda tanpa kepala ini
adalah salah satu dari empat penunggang kuda akhir
zaman, seperti yang sudah di Nubuatkan oleh kitab
Wahyu (Alkitab), kemunculan mereka ini adalah
tanda-tanda akhir zaman (Kiamat). Dikatakan bahwa
mereka datang disaat dua orang saksi yang tetap teguh
melawan neraka, dimana puncaknya akan banyak
sekali kematian dan kehancuran. Mengingat bahwa
keterkaitan kisah perjalanan Ichabod dan pengalaman
masa kecil Abbie,maka mereka harus tetap bersama.
Tema yang diangkat sudah cukup menarik. Terasa
begitu natural sekali cerita yang menyatukan kisah
alkitab kedalam dongeng klasik Amerika ini, sang
sutradara mencoba menggabungkan beberapa element

seperti suasana
ceritanya lebih
misterius, Oleh
karena itu
Sleepy Hollow
begitu kaya
dalam isi cerita,
ditambah
dengan
beragam
karakter yang
dimasukan.
Kita akan
disuguhkan
sebuah cerita
sejarah yang berisikan hal-hal fiksi yang menarik.
Salah satu yang menarik disini adalah para
pemerannya. Mison yang berperan sebagai Ichabod
di serial ini cukup piawai memerankan Ichabod,
seorang pahlawan yang mencoba memenuhi takdirnya
sendiri, walaupun dia sendiri tidak cukup memahami
takdirnya tersebut. Abbie seorang polisi wanita yang
punya pendirian kuat terhadap apa yang dipercayainya,
walaupun terkadang kepercayaanya itu malah membuat
dia di tegur atasannya. Tidak ketinggalan juga pemeran
Death, seorang penunggang kuda yang tidak berkepala
yang bakit dari kematian (walaupun dia sendiri tidak
bisa mati), perannya disini cukup membuat merinding
yang menontonnya. Special effect yang dihadirkan
disini juga cukup memukau. Sleepy Hollow sebuah
kota yang bernuansa Inggris klasik yang sunyi dibuat
semakin menyeramkan dengan nuansa gelap.
Banyaknya perbedaan versi serial dengan versi filmnya
besutan Tim Burton yang penuh akan nuansa gelap
dengan akting Johnny Depp yang sedikit comedic
yang rilis pada tahun 1999 itu, mengingatkan kita
akan serial ABC, Once Upon a Time, yang diadaptasi
dari banyak dongeng anak-anak dengan banyak
penambahan alur cerita yang sangat berbeda dari versi
aslinya, namun justru faktor ini tidak lantas membuat
serial tersebut gagal, namun menjadikannya suatu
cerita baru yang lebih segar dan dipenuhi twist yang
bisa mencengangkan dengan tidak merusak image
yang sudah melekat pada karakter-karakter asli di
dalamnya. Mudah-mudahan Sleepy Hollow juga akan
mengikuti kesuksesan serial ABC tersebut dengan tidak
menimbulkan kekecewaan fans versi layar lebarnya

yang bisa dibilang


cukup iconic pada masanya itu. Dan
memang tampaknya Tom Mison-pun berusaha keras
untuk melepas bayang-bayang karakter Ichabod versi
Depp yang comical dengan membawa karakter Ichabod
yang lebih misterius dan penuh kharisma ditambah
aksen British yang bisa membuat para wanita dimabuk
kepayang melihatnya.
Moviemagz Horror Movies 117

erbicara mengenai adaptasi, Sleepy


Hollow ini diambil dari cerpen karangan
Washington Irving, cerpen ini termasuk
dalam 34 koleksi essai dan cerpen yang berjudul
The Sketch Book of Geoffrey Crayon, Gent.
Ditulis Irving selama dia tinggal di Brimingham,
Inggris. Buku ini pertama kali dipublikasikan
pada tahun 1820. Bersamaan dengan karyanya
yang lain Rip Van Winkle, The Legend of Sleepy
Hollow ini adalah contoh paling awal sebuah
cerita fiksi khas Amerika yang populer.

Sleepy Hollow. Sleepy Hollow terkenal dengan


Hantunya yang sering bergentayangan, tidak
hanya penduduk setempat bahkan juga para
pengunjung desa tersebut. Hantu yang paling
jahat adalah si penunggang kuda tanpa kepala.
Seorang tentara sewaan yang mati tertembak
di kepala oleh peluru nyasar sebuah meriam
perang, di sebuah perang Revolusi Amerika,
dan setelah itu dia terus menunggangi kudanya
guna pencarian kepalanya yang hilang setelah
kematiannya.

From the listless repose of the place, and the


peculiar character of its inhabitants, who are
descendants from the original Dutch settlers,
this sequestered glen has long been known by
the name of Sleepy Hollow... A drowsy, dreamy
influence seems to hang over the land, and to
pervade the very atmosphere.

Dan Legenda ini terbentuk dari kisah


pertualangan Ichabod Crane, pria yang bertubuh
tinggi dan kurus, seorang kepala sekolah yang
sangat percaya takhayul, berasal dari kota
Connecticut, berkompetisi dengan Abraham
Brom Bones Van Brunt, seorang preman kota.
Kisah cintanya bersama Katrina Van Tassel,
gadis cantik yang berusia 18 tahun, anak semata
wayang Baltus Van Tessel, seorang petani kaya.
Sleepy Hollow juga menceritakan pangalamanpengalaman mistis Crane selama berada di Desa
itu.

Cerita ini berlatar belakang tahun 1790, di


sebuah perkampungan Belanda di daerah
Tarry Town ( Sejarah kota TarryTown, New York
), di sebuah lembah desa terpencil bernama

Who is Ichab
I

chabod Crane adalah karakater fiksi dan


karakter protagonis dalam cerpen karya
Washington Irving, The Legend of Sleepy
Hollow, pertama di publikasikan pada tahun
1820. Nama Ichabod berasal dari nama cucu Eli
, seorang Pendeta tertinggi di Alkitab (Nasrani).
Tapi Irving mungkin mengambil nama tersebut dari
nama Ichabod B. Crane, seorang colonel di angkatan
darat AS selama perang di tahun 1812. Menurut
tulisan Irving, karakter Ichabod Crane berdasarkan
pada seorang guru bernama Jesse Merwin, yang
berteman dengan Irving di Kinderhook, New York, di
Tahun 1809. Namun menurut sebuah artikel pada
harian New York Times tahun 1894, Sudah
di klaim banyak orang, bahwa karakter
yang digambarkan oleh Irving adalah
Samuel Youngs .
Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, Ichabod Crane,
seorang guru pemalu yang
bepergian ke Sleepy Hollow
untuk mengajar anak-anak di
daerah tersebut. Crane yang
pemalu dan penakut ini sangat
percaya dengan takhayul,
terlalu percaya-nya dia kepada
hal-hal seperti mitos, legenda,
dongeng, dan lain-lain sehingga
sering kali dia semakin takut
ketika mendengar kata hantu
atau setan. Titik balik cerita ini
terjadi ketika Ichabod terpikat
oleh kecantiikan Katrina Van
Tessel, putri tunggal seorang
petani kaya bernama Baltus Van
Tassel, yang kurang memperhatikan
putrinya ketimbang membanggakan
atau memujinya. Karena kecantikan
dan kekayaannya Katrina, Ichabod
tertarik untuk memilikinya, Ichabod pun
mulai merayu Katrina, dan direspon
dengan baik oleh Katrina. Hal ini pun
menarik perhatian Abraham Brom
Bones van Brunt, seorang preman
kota.. Abraham juga berniat menikahi
Katrina, dan dia juga menantang

bod Crane?
Ichabod. Meskipun Brom berupaya untuk
mempermalukan dan menghukum kepala
sekolah itu, Ichabod tetap teguh dan sabar,
dan tampaknya kedua kontestan ini tidak
mendapatkan keuntungan apa-apa dari
persaingan ini.
Setelah itu cerita berlanjut, kedua orang
ini diundang ke sebuah festival panen di
kediaman Van Tassel, disini dia memperlihatkan
kemampuannya dalam bersosialisasi,
kemampuannya ini melebihi kemampuan
Brom. Setelah pesta bubar, Ichabod pun kembali
keinginannya semula, maka dia pun melanjutkan
aksinya, Ichabod pun melamar Katrina, namun
lamaran itu ditolak, diduga karena satu-satunya
tujuannya dalam hubungan ini hanya untuk
meladeni keinginan Brom yang menantangnya.
dan Ichabod pun pulang dengan rasa hampa.
Diperjalanannya pulang, Ichabod bertemu
dengan hantu, yang mana akhirnya
diketahui bahwa hantu itu adalah si
penunggang kuda tanpa kepala, si hantu itu
dulunya adalah seorang tentara bayaran yang
mati tertembak meriam di kepalanya sewaktu
perang revolusi Amerika. Menyadari hal
itu Ichabod pun melarikan diri, namun si
penunggang tanpa kepala mengejarnya,
pengejaran tersebut terhenti setelah
Ichabod melintasi sebuah jembatan
di dekat pemakaman Belanda. Si
penunggang kuda tanpa kepala
sepertinya tidak mampu melintasi
jembatan tersebut, Ichabod berasumsi
bahwa dia aman sekarang. Namun, si
penungggang kuda tanpa kepala itu
melemparkan kepalanya sendiri yang
sudah terputus itu kearah Ichabod,
Ichabod pun terjatuh. Keesokan
paginya, topi Ichabod ditemukan
tertinggal, di dekatnya ada sebuah
labu yang sudah hancur. Setelah
kejadian itu Ichabod tidak pernah
terlihat lagi di Sleepy Hollow, diduga
dia diam-diam sudah dibawa pergi
oleh si pengunggang kuda tanpa
kepala.

Eichi01

SERIES

The Ri
M

ary stuart,
seorang
wanita muda
yang lebih
dikenal dunia dengan Mary,
Ratu Skotlandia. Di masa
mudanya ini, Mary sudah
mempunyai kharisma seorang
ratu, dia juga cantik namun
keras kepala, walau masih
muda, Mary terlihat sangat siap
dan bergairah untuk menjadi
pemimpin.
Berawal dari kisah perjalannya
ke Perancis, sesampainya di
Perancis bersama dengan
empat dayang-dayangnya,
Mary ditugaskan untuk
mengamankan aliansi antar
Kerajaan, dengan meresmikan
pertunangannya dengan
Putra Mahkota kerajaan
Perancis, Pangeran Francis.
Tapi pertunangan ini tidak
dengan mudah disetujui dan
diresmikan, masih banyak
kendala seperti politik, agama
dan juga masalah perasaan
kedua belah pihak. Seperti
kebanyakan pria lainnya,
Francis juga tertarik dengan
Putri Skotlandia itu. tapi dia

Mary sudah dijodohkan


kepada putra Raja
Perancis, Francis, pada
saat Ia masih berusia lima
tahun.

ise of Mary Queen of Scots


masih belum siap untuk lanjut ke
pernikahan, terutama mengingat hubungan ini berkaitan erat
dengan aliansi kedua Kerajaan,
namun terlepas dari itu semua,
hubungan kedua calon pemegang tahta ini cukup dekat.
Ditengah hubungannya dengan
Mary, Francis harus menghadapi
sebuah masalah, yaitu Bash,
pria tampan, nakal, yang juga
mendekati Mary. Bash tidak
lain adalah saudara tiri Francis,
walaupun Bash merupakan anak
haram, Bash sangat disukai
oleh ayahnya. Bash sadar betul
bahwa Francis adalah pewaris
tahta dan Mary adalah calon
pendampingnya, namun Bash
tetap saja mendekai Mary. Di
lain pihak Ibu Francis, Ratu
Catherine sadar betul dengan
hubungan ini, sesadarnya
dia terhadap hubungan
gelap suaminya, tidak hanya
dengan wanita simpanannya
bahkan juga wanita-wanita
di lingkungan kerajaan. Ratu
Catherine pun mencoba
menyelamatkan anaknya Francis
dan saudara tirinya Bash dari
hubungan ini, karena menurut

Tinggi dalam kekuasaan


dan fisik, Mary berdiri
tegak dengan tinggi
badan hampir 6 kaki.

penglihatan Nostradamus,
penasehat kepercayaan Ratu
Catherine, pernikahan ini akan
menimbulkan petaka pada
kehidupan Francis. Sebagai Ibu,
Catherine tidak mau terjadi apaapa kepada anaknya, apapun
caranya.
Terlepas dari itu semua, Mary
belajar beradaptasi dengan
semua masalah ini, dia
menyadari persengkongkolan
musuhnya untuk menyabotase
pernikahannya bahkan
mengancam hidupnya. Dia
menyadari ada sebuah
kekuatan gelap di lingkungan
kerajaan. Sosok misterius hadir
di lingkungan kerajaan, dan
bisa saja sosok misterius ini
membahayakan nyawa Mary.
Para penduduk setempat
percaya dengan hal-hal
berbau misterius seperti sihir
dan lainnya, Mereka percaya
bahwa di hutan yang gelap dan
misterius yang mengelilingi
kerajaan Perancis hidup
sesosok mahluk yang mengintai,
menginginkan persembahan
berupa nyawa manusia.

Kesemua empat orang


dayang Mary, Ratu
Skotlandia, bernama
Mary.

Tiga tahun setelah


kepindahannya dari Australia
ke Los Angeles, Adelaide
Kane langsung ditawari untuk
memerankan Mary, seorang
Ratu Skotlandia muda dalam
serial terbaru CW. Serial yang
akan tayang pada hari kamis
pukul 9:00. Mary yang tiba di
lingkungan keraajan Perancis
bersiap untuk menikah dengan
Francis, seorang calon raja yang
tampan, hubungan ini ada guna
mempererat hubungan kedua
kerajaan.
Beberapa kritikus angkat bicara
mengenai serial ini, karena
di serial Reign ini McCarthy
(Laurie McCarthy) , eksekutif
produser, akan melenceng dari
sejarah aslinya. Francis yang
akan digambarkan disini adalah
seorang Playboy yang tampan,
namun pada kenyataanya
Francis adalah seoarang anak
yang sakit-sakitan , dan juga
Bash yang pada kenyataanya
tidak pernah ada. Nostradamus
yang pada kenyataanya adalah
Pria berjanggut yang sudah
berusia sekitar 50 tahun ketika
diangkat menjadi penasehat

Mary sudah menjadi


Ratu Skotlandia sejak Ia
berumur enam hari.

Ratu Catherine, Ibu Francis, namun disini


diperankan oleh Rossif Sutherland aktor Canada
yang berusia 35 tahun. Namun, McCarthy
menegaskan bahwa serial REIGN, tidak akan
melenceng jauh dari jalan cerita kehidupan Mary
sebenarnya, dan tidak akan menghilangkan
momen-momen penting lainnya, termasuk
peristiwa pernikahannya dengan Francis dan
kematian Francis setahun kemudian.
Para pemeran Serial Reign diantaranya,
Adelaide Kane yang pada Teen Wolf season
2 yang saat ini masih tayang ini berperan
sebagai Cora Hale, adik dari sang srigala alpha,
Derek, namun kali ini Ia berhasil mendapatkan
peran utama pertamanya di dunia pertelevisian
Amerika sebagai Mary Stuart, Ratu Skotlandia
yang terkenal berperawakan tinggi itu. lalu
ada Toby Regbo yang pernah memerankan
Dombledore muda dalam film Harry Potter
and the Deathly Hallows Part 1, aktor muda
berkebangsaan Inggris ini didapuk untuk
memerankan Pangeran Francis, kemudian
dijajaran The Royal Trio ini juga ada nama
Torrance Coombs, mungkin aktor yang satu
ini namanya kurang begitu akrab di telinga
anda, namun bagi anda pecinta serial
televisi Amerika pasti langsung mengenali
wajahnya yang memang terlihat licik dan
Moviemagz Horror Movies 124

ambisius namun tampan yang memang


sangat cocok untuk memerankan
tokoh antagonis di beberapa serial
televisi, salah satunya dalam serial
The Tudors saat Ia memerankan
Thomas Culpepper, kekasih gelap
Catherine Howard, Ratu kelima
dari Henry VIII, kali ini di Reign
Ia memerankan Sebastian
atau yang biasa dipanggil
Bash, yang lagi-lagi berwatak
nakal dan penggoda. Ratu
Catherine de Medici ibu dari
Mary, diperankan oleh aktris
kanada yang sudah lama
malang melintang di dunia
film dan pertelevisian
Amerika,

Megan Follows, Ia dikenal


berkat perannya sebagai
Anne Shirley dalam
miniseries Kanada,Anne
of Green Gables berikut
juga dengan kedua
sequelnya. Satu lagi
jebolan serial The
Tudors, Alan Van
Sprang yang kali
ini berperan
sebagai Raja
Perancis, King
Henry II.
Berikutnya
ada Rossif

Sutherland sebagai Nostradamus, seorang aktor


Kanada yang juga sudah cukup lama malang
melintang di dunia pertelevisian Kanada, seperti
Being Erica, Flashpoint, King dan The Listener.
Lola sahabat dari Mary Stuart, diperankan oleh
Anna Popplewell yang terkenal lewat perannya
sebagai Susan Pevensie dalam film trilogy
Narnia. Lalu ada Jenessa Hibah sebagai Aylee
serta dua orang newcomer Celina Sinden dan
Caitlin Stasey yang memerankan Greer dan
Kenna.
Reign memang banyak dipenuhi oleh pemainpemain muda yang memanjakan mata serta
tema-tema percintaan remaja, hal ini mungkin
karena memang The CW terkenal banyak
menelurkan serial-serial untuk remaja Amerika
baru gede, sebut saja serial seperti The Vampire
Diaries, reboot 90210, Gossip Girl, The Carrie
Diaries, dan serial lainnya yang akan panjang
jika disebutkan satu-persatu. Terlepas dari
hal-hal diatas, mudah-mudahan Reign bisa
menarik minat penonton dewasa mengingat
serial ini diangkat dari sejarah walau banyak
dipermak sana-sini. Yah, kita tunggu saja
kehadiran serial ini pada tanggal 17 Oktober
nanti.

Eichi01

SERIES

enggemar The Vampire Diaries pasti


sudah tidak sabar rmenanti yang satu
ini. Awal tahun ini, pihak The CW telah
mengumumkan akan membuat sebuah spin-off
bagi para penggemar The Vampire Diaries, yang
akan hadir pada Fall Season 2013 ini. Namanya
pun telah diumumkan. The Originals, yang
menceritakan mengenai kehidupan para vampire
original. Sebelumnya kita mengenal ada keluarga
vampire original yang bermain dalam serial The
Vampire Diaries. Ada Klaus, Elijah, Rebekah, Kol,
Finn dan Henrik, beserta kedua orang tua mereka,
Mikael, dan Esther. Dalam cerita yang dikisahkan
di TVD, Masih ada keluarga original lainnya yakni
Aaron walaupun Ia tak ditampilkan dalam series
TVD. Namun seperti yang telah kita ketahui, kedua
orang tua mereka serta Henrik, Finn dan Kol pun
telah terbunuh di series TVD. Jadi tersisa 3, yakni
Klaus, Elijah serta Rebekah. Klaus adalah seorang
Vampire Hybrid Original pertama, dia memiliki
sifat yang sadis dan tanpa ampun, dan melakukan
apa saja demi mewujudkan keinginannya. Lalu
ada Elijah, yang merupakan kakak tertua dalam
keluarga Original, dari antara semua keluarga
Original, mungkin Elijah yang paling pengertian.

In New Orleans, the a

Terakhir ada Rebekah, yang merupakan satusatunya anak perempuan dalam keluarga
Original.
Cerita bermula, di mana kita mengenal adanya
Keluarga Vampire Originals yang awalnya
memiliki janji untuk selalu bersama selamanya.
Namun seiring berjalannya waktu, ikatan itu
terputus sudah. Berawal dari Klaus Mikaelson,
yang merupakan Vampire Hybrid, yang kembali
pulang ke New Orleans, sebuah kota yang
keluarganya bangun bertahun-tahun lalu, namun
ditinggalkan, dan bersumpah tidak akan pernah
kembali. Dan sekarang, dia kembali ke Orleans,
dan menimbulkan tanda tanya yang besar bagi
saudara-saudaranya, Elijah dan Rebekah. Klaus
kembali ke Orleans setelah menerima surat dari
Katherina (Nina Dobrev, The Vampire Diaries)
mengenai adanya seorang penyihir yang
berencana untuk menentangnya. Elijah yang tak
tahu tujuan saudaranya itu ke sana, menyusul dia
dan mencari tahu sendiri. Sesampainya di sana,
Klaus terkejut dengan adanya Peraturan Marcel.
Pergi menemui Marcell dengan tujuan mencari tahu
si penyihir yang berencana menentangnya.

air is thick with blood.

Marcel sendiri adalah vampire yang memimpin


kota New Orleans sepeninggalan Klaus. Marcel
adalah mantan didikan Klaus, dan Ia pun dengan
senang hati mempertemukan mereka. Tapi,
belum sempat berbicara padanya, Jane-Anne
sudah terlebih dahulu dibunuh Marcel akibat
diketahui melakukan praktek sihir yang dilarang
di New Orleans. Kesal dengan Marcell, Klaus pun
melampiaskan kemarahannya dengan menggigit
salah satu orang Marcel dan mengancamnya.
Selesai dari situ, Klaus malah dipertemukan
dengan seorang werewolf yang sudah tak asing
lagi, Hayley, di mana Ia ternyata Hayley sedang
mengandung anak hasil hubungannya dengan
Klaus, dimana bisa dibilang itu adalah sebuah
keajaiban. Dengan penuh kebimbangan, Klaus
menyatakan tidak peduli, hingga Elijah sang kakak
menemuinya dan berbicara padanya. Setelah
merenungkan kembali, Klaus memutuskan untuk
tinggal di New Orleans dan berencana untuk
merebut kembali kekuasaan dari tangan Marcel.
Akhirnya mereka pun sepakat untuk menjatuhkan
Marcel dengan cara yang tepat. Setuju dengan
itu, akhirnya Klaus kembali menemui Marcel dan

meminta maaf dengan menyembuhkan korban


gigitannya tadi itu dengan memberikan darahnya.
Marcel pun langsung menerima itikad baiknya itu.
Rencana mereka untuk menggulingkannya pun
masih terus berlanjut.
The Originals dipenuhi dengan banyak intrik yang
terjadi. ditambah lagi beberapa karakter baru
sebagai pendukung ceritanya, yang pasti akan
menarik. Julia Plec yang merupakan salah satu Tim
dari Vampire Diaries dipercaya untuk menggarap
serial ini, tanpa bantuan Kevin Williamson. Mari
kita lihat apakah spin-off The Originals ini akan
sesukses pendahulunya, The Vampire Diaries.
Pilot dari The Originals sudah dirilis pihak The
CW beberapa bulan lalu yang merupakan bagian
dari The Vampire Diaries tepatnya pada Season
4 Episode 20. The Originals sendiri akan mulai
tayang pada Kamis, 3 Oktober 2013 khusus untuk
premiere, dan berlanjut ke hari Selasa. Sementara
The Vampire Diaries juga akan memulai season
barunya pada 3 Oktober 2013 nanti.

er1ck9

RETURN
P

enyihir wanita versus Voodoo. Sudah sekitar


300 tahun sejak persidangan penyihir
Salem, pengadilan penyihir Salem adalah
serangkaian pemeriksaan dan penuntutan orang
yang dituduh sebagai penyihir di negara bagian
Massachusetts, antara Februari 1692 dan Mei
1693, penyihir-penyihir yang tersisa terancam
bahaya dan hampir punah. Musim ke tiga dari
American Horor History ini berpusat pada sebuah
akademi di New Orleans, Miss Robichauxs
Academy for Exceptional Young Ladies, yang
dikelola oleh Cordelia (Sarah Paulson). Akademi
ini ditujukan untuk menjaga keturunan yang tersisa
dari penyihir yang memiliki garis darah yang unik.
Sekolah yang misterius ini juga mengajarkan
penyihir muda bagaimana melindungi diri terhadap
serangan misterius yang mengganggu jenis
mereka.
Muak dengan perburuan penyihir dan menyimpan
agenda rahasia tersendiri, Fiona Goode (Jessica
Lange), penyihir paling kuat dari generasi mereka
yang juga ibu dari Cordelia kembali ke New
Orleans dari Los Angeles. Fiona bertekad untuk
melindungi Coven dan bertekad menghancurkan
apa dan siapapun yang menghalangi jalannya
sehingga menyalakan kembali persaingan lama
dengan musuh bebuyutan para penyihir wanita,
The Voodoo. Terjebak dalam kekacauan ini adalah

lyna_3n

pendatang baru di akademi , Zoe (Taissa Farmiga),


yang menyimpan rahasia mengerikan sendiri.
Dalam American Horror Story: Coven kita
akan melihat banyak konflik seperti perburuan
para penyihir, hubungan incest, minoritas dan
perbudakan. Hubungan antara ibu dan anak
perempuan, serta pertarungan antara sihir
melawan voodoo. Seting peristiwamya sendiri
akan ditampilkan pada waktu sekarang dan tahun
1830an.
Setelah sukses dengan musim pertamanya dengan
cerita horor klasik tentang rumah berhantu, dan di
musim keduanya tentang rumah sakit jiwa yang
menyimpan banyak misteri menyeramkan, kali ini
sang creator, Ryan Murphy mencoba dengan tema
penyihir Salem yang sudah melegenda selama
berabad-abad. Dan bagi anda yang belum pernah
menyaksikan musim pertama dan keduanya tidak
perlu khawatir, karena setiap musim, American
Horror Story selalu berganti cerita dan selalu
berakhir tamat di akhir musimnya, bahkan,
walaupun ada beberapa aktor dan aktris yang
sama di setiap musimnya, karakter merekapun
tidak pernah sama.
Mari kita tunggu kehadiran Jessica Lange dan
kawan-kawan pada 9 Oktober 2013 nanti.

THE WALKING season 4


DEAD

RETURN

ahaya bisa datang dari


mana saja !!! Musim
4 dari The Walking
Dead menggambarkan
kelanjutan hidup survivor di
penjara. Masyarakat di penjara
tumbuh secara signifikan dan
mereka secara perlahan menjadi
mandiri . Mereka menanam
sayuran dan beternak hewan
agar tidak perlu berburu
makanan lagi. Setelah melepas
kepemimpinannya, Rick (Andrew
Lincoln) mengundurkan diri
ke dalam kehidupan bertani
dan mengurus babi. Rick juga
menolak untuk membawa
senjata , dengan harapan untuk
menjadi contoh yang lebih baik
kepada putranya , Carl. Penjara

Moviemagz Horror Movies 129

Review By lyna_3n _IDFL.ME


telah menjadi lokasi yang ideal dan
damai bagi para survivor karena
bisa menahan The Walkers untuk
masuk.
Dalam musim ini akan ada ancaman
baru untuk para survivor selain
dari The Walkers dan the Governor.
Ancaman yang tidak biasa dan
belum pernah dilihat sebelumnya.
Zombie yang akan menjadi lebih
berbahaya tetap akan menjadi
ancaman besar, seperti yang mereka
lakukan dalam dua musim pertama.
Akan ada perubahan pada Governor
akibat peristiwa pada final musim
ke 3. Konflik pada season 4 akan
berkisar antara grup Woodbury
yang lama dengan kelompok Rick.
Episode musim ke 4 ini dijadwalkan

sebanyak 16 episode yang akan


dibagi menjadi 2 bagian. Dengan
tambahan karakter baru, ancaman
yang lebih berbahaya dan konflik
kelompok yang terus berkembang
tampaknya banyak yang bisa kita
dinantikan dari The Walking Dead
musim ke 4.

NEW FALL SERIES


2013/2014

Dracula
Premiere : 25 Oktober 2013, Chanel : NBC

The Blacklist
Premiere : 23 September 2013, Chanel : NBC

ia bekerja untuk FBI atau FBI bekerja untuknya?


Salah satu buronan yang paling dicari oleh FBI, mantan
agen pemerintah Raymond Reddington alias Red tibatiba menyerahkan diri ke markas FBI di Washington DC. Red
menawarkan kerja samanya dengan syarat bahwa dia hanya
akan bicara kepada Elizabeth Liz Keen, profiler pemula FBI
yang baru lulus dari Quantico. Liz Keen mempertanyakan
ketertarikan Red pada dirinya meskipun Red menyatakan
bahwa dia sangat istimewa. Red mengklaim bahwa dia dan FBI
memiliki minat yang sama, yaitu menyingkirkan penjahat dan
teroris berbahaya yang masuk dalam daftar yang disebutnya
The Blacklist

Hostages

Premiere : 23 September 2013, Chanel : CBS

Dengan membawa tujuan untuk


membalas dendam pada orangorang yang telah menghianatinya
berabad-abad yang lalu, Dracula
datang ke London. Dia menyamar
sebagai pengusaha Amerika yang
ingin mengenalkan ilmu pengetahuan
modern untuk masyarakat Victorian.
Hanya saja ada satu masalah
yang berpotensi menggagalkan
rencananya: Dracula jatuh cinta
dengan seorang wanita yang
tampaknya merupakan reinkarnasi
dari istrinya yang sudah meninggal.

Sebuah keluarga Dokter bedah ternama Ellen Sanders yang


akan melakukan operasi bedah kepada Presiden Amerika
serikat menjadi sasaran penyanderaan sekelompok agen
FBI yang dipipmpin Duncan. Dia memerintahkan Dokter
Bedah tersebut untuk membunuh Presiden saat menjalani
operasi. Dengan kehidupan keluarganya dalam bahaya,
Ellen menghadapi dilema moral untuk menyelamatkan
Art By Mysecondhenz _IDFL.ME
dirinya, suaminya Brian (Tate Donovan), dan kedua anaknya
Morgan dan Jake. Drama penyanderaan ini akan semakin
menarik karena kemudian secara perlahan terkuak masingmasing rahasia dari anggota keluarga tersebut bahkan juga
sang penyandera Duncan.

Design By Starkiller _IDFL.ME

Atlantis
Premiere : 28 September 2013, Chanel : BBC One

Kota yang hilang ditemukan!


Seorang anak muda bernama
Jason (Jack Donnelly) menyelam
untuk mencari puing-puing kapal
selam ayahnya. Ketika akhirnya
dia menemukan puing-puing
tersebut tiba-tiba ada cahaya
terang dan hal yang terjadi
berikutnya adalah dia terdampar
di pantai berpasir. Jadi di mana
dia? Benar, Atlantis,kota hunian
kuno dan aneh , tempat pahlawan
legendaries, dewi berambut ular,
makhluk mitos dan istana yang
begitu besar sehingga seolaholah dibangun oleh raksasa.
Di kota inilah petualangan epik
Jason dimulai.

The Peaky Blinders

Premiere : 12September 2013, Chanel : BBC Two

If there are bodies to be buried, dig holes and dig them deep.

Masters of Sex
Premiere : 29 September 2013, Chanel : Showtime

Masters of Sex terinspirasi oleh kisah


hidup Masters dan Johnson. William Masters
(Michael Sheen) dan Virginia Johnson (Lizzy
Caplan) adalah dua peneliti yang merintis ilmu
pengetahuan tentang kehidupan seksualitas
manusia di Universitas Washington St Louis,
Missouri. Penelitian mereka memicu revolusi
seksual dan membawa mereka dari rumah sakit
pendidikan ke sampul majalah Time dan hampir
selusin penampilan di acara Johnny Carson.
Review By lyna_3n _IDFL.ME
Review By Hary Susanto MOVIENTHUSIAST

Serial ini mengungkap kisah keluarga gangster


kriminal The Peaky Blinders yang berbasis di
Birmingham pada akhir abad ke-19 sampai awal
abad ke-20, dengan bossnya yang ambisius
dan berbahaya Tommy Shelby (Cillian Murpy) .
Mereka menjahit pisau cukur ke puncak topi yang
kemudian digunakan sebagai senjata sehingga
lawan mereka sering kehilangan mata dalam
perkelahian. Peaky Blinders mendapatkan uang
mereka dari taruhan ilegal, pemerasan dan pasar
gelap di Birmingham. Kepala Inspektur Chester
Campbell (Sam Neill), detektif di Royal Irish
Constabulary dikirim dari Belfast ke Birmingham
untuk membersihkan kota dari kejahatan gang
serta membawa misi khusus yang diperintahkan
langsung oleh Secretary of State for War, Winston
Churchill (Andy Nyman).

Kyd's
ORTS
REP
ate Kyd

By: The Unfortun

ke, sekarang sudah


memasuki musim
gugur di Amerika
sana atau yang
bahasa kerennya
disebut fall
season. Dan saatnya juga kita
berpisah pada serial-serial musim
panas tahun ini untuk sementara
atau selamanya seperti Breaking
Bad. Ya.. ya.. ya.. Its sad, I know.
Terlebih bagi anda yang sudah
kecanduan Walter White dan
Jesse Pinkman, but dont worry
I wont spoil the ending here.
Breaking Bad juga mendapatkan
hadiah manis di akhir musimnya
ini dengan membawa pulang 2
Emmy Awards pada tanggal 15
Sepetember 2013 kemarin, dalam
kategori Outstanding Drama
Series dan Outstanding Supporting
Actress in a Drama Series untuk
Anna Gunn yang berperan sebagai
istri dari Walter White yang
diperankan oleh Bryan Cranston.
Berbicara tentang Emmy, Clair
Danes kembali membawa pulang
Emmy dalam kategori Outstanding
Lead Actress in a Drama Series
dalam serial Homeland sebagai
Carrie Mathison, setelah tahun
lalu juga memenangkan Emmy
pada kategori yang sama.
Memang kemenangannya
kali ini bukanlah sesuatu yang
mengagetkan melihat dari
aktingnya yang memang luar
biasa, dan saya pribadipun sudah
melirik daya tarik aktingnya dalam
Film Televisi Temple Grandin
pada tahun 2010 silam, namun
beberapa nominasi dalam kategori
yang dimenanginya tersebut pada
tahun ini, juga diisi oleh beberapa
aktris brilian dengan akting yang
tidak kalah menawan, antara

Moviemagz Horror Movies 133

lain Vera Farmiga yang berperan


sebagai ibu dari icon pembunuh
berantai Amerika, Norman Bates,
dalam serial Bates Motel, lalu
ada Connie Britton, Elisabeth
Moss dan Michelle Dockery yang
masing-masing mewakili serial
Nashville, Mad Men dan Downton
Abbey, dua nama lainnya ada
Robin Wright yang sangat brilian
memerankan Claire Underwood,
seorang wanita ambisius yang
tidak akan berhenti untuk
menaklukkan segala sesuatu
yang diinginkannya dalam serial
Netflix, House od Cards, dan
terakhir ada my personal favorite
for the win, Kerry Washington,
yang mencuri perhatian penonton
dalam memerankan Olivia Pope,
sang wanita simpanan Presiden
Amerika dalam serial Scandal.
Sesungguhnya banyak orang
yang menjagokan Kerry untuk
membawa pulang Emmy tahun
ini, tapi apa mau dikata, Claire
Danes memang pantas untuk
mendapatkanya lagi, mudahmudahan di Emmy Awards tahun
depan, Kerry dapat merebutnya
dari tangan Claire Danes., cuz she
really deserve it.
Dalam jajaran kategori Lead
Actor, Jeff Daniels berhasil
merebut Emmy dari pemenang
tahun lalu, Damian Lewis, dalam
serial Homeland. Kemenangan
Jeff Daniels ini bisa dibilang
mengejutkan saya pribadi dan
beberapa orang diluar sana,
mengingat ketatnya persaingan
dalam kategori tersebut, selain
Damian Lewis juga ada langganan
Emmy, Hugh Bonneville, Bryan
Cranston dan Jon Hamm serta
satu lagi nama baru di nominasi
Emmy tahun ini, Kevin Spacey,

yang banyak dijagokan untuk


membawa pulang Emmy pada
tahun ini, setelah akting briliannya
dalam serial House of Cards
sebagai the scheming husband,
Frank Underwood. Keterkejutan
akan kemenangan Jeff Daniels
kali ini bukanlah karena aktingnya
dalam serial The Newsroom tidak
bagus, Jeff bisa dibilang berhasil
membawakan karakter kuat
sebagai News Anchor bernama
Will McAvoy, but again, jika anda
sudah menonton House of Cards,
anda pasti setuju Mr. Spacey
deserves it more.
Kemenangan terbanyak pada The
65th Annual Primetime Emmy
Awards kali ini, diperoleh film
televisi produksi HBO, Behind The
Candelabra, dengan memenangi
tiga dari 6 nominasi, antara lain
dalam kategori Outstanding
Directing, Outstanding Miniseries
or Movie dan Outstanding Lead
Actor in a Miniseries or Movie
untuk Michael Douglas yang
sangat epic memerankan pianis
legendaris kontroversial, Liberace,
yang memiliki orientasi seksual
sesama jenis. Michael Douglas
berhasil menyingkirkan nama
besar di nominasi tersebut
seperti Benedict Cumberbatch,
Toby Jones, Al Pacino dan lawan
mainnya dalam Behind The
Candelabra, Matt Damon.
Well, sekian report dari saya pada
bulan ini, dan jangan lewatkan
report saya di bulan depan untuk
mengetahui serial-serial baru
mana saja yang berhasil merajai
rating di musim gugur tahun ini,
dan serial mana saja yang justru
gagal meraih rating yang baik.
Adios.

CheongDAm dong

Apakah kalian m
asih ingat dan
menyukai kisah
dongeng Alice
In
Wonderland? Ji
ka iya, maka ad
a
satu drama kore
a yang cocok u
ntuk kalian nikm
ati. Kisah Cheo
ngdam-dong Alice
(bisa juga disebut Alice in Cheo
ngdam-dong)
sedikit banyak
terinspirasi ole
h
kisah dongeng
terkenal itu.

yang di
ak 16 episode yang ta
gu
an drama Korea sebany
merupak
setiap Sabtu dan Ming
Cheongdam-dong Alice
ngga 27 Januari 2013
r mulai
Desember 2012 hi
i ditayangkan di Indosia
stasiun tv SBS mulai 1
nesia sendiri, drama in
mpat. Di Indo
m-dong Alice
pukul 21.55 waktu sete
pukul 15.30. Cheongda
lewat
ri Senin hingga Jumat
tiap ha
h dikenal sebelumnya
16 September 2013 se
Kim Jin Hee yang suda
lian sudah
m Ji Woon dan
merannya, tentunya ka
ditulis kisahnya oleh Ki
ed tree. Untuk para pe
Deep Root
dan Kim Ji Seok bukan?
Queen Seondeok dan
rk Si Hoo, So Yi Hyun,
on Geun Young, Pa
yuk
tidak asing dengan Mo
ngsung saja kita intip
perti apa kisahnya? La
Sudah penasaran se


Cheongdam-dong Alice berkisah tentang
seorang gadis muda bernama Han Se Kyung.
Dia merupakan seorang desainer pakaian
berbakat yang banyak mendapat penghargaan
dalam kontes fashion designer setempat.
Sayangnya karena berasal dari keluarga
sederhana, Se Kyung tidak bisa mewujudkan
cita-citanya untuk belajar ke luar negeri. Meski
begitu, ia tetap semangat dalam menjalani
kehidupannya. Prinsip hidupnya adalah leffort
est ma force yang berarti kerja keras adalah
kekuatanku. Masalah mulai muncul saat bisnis
toko roti yang dijalani oleh ayahnya terancam
bangkrut karena sepi pelanggan. Mau tidak
mau Se Kyung-lah yang menjadi tulang
punggung keluarga. Di sisi lain, kekasihnya,
So In Chan juga sedang menghadapi masalah.
Ibunya divonis mengidap kanker, sehingga
ia harus membiayai biaya rumah sakit yang
besar. Sebagai kekasih yang baik, Se Kyung
berusaha membantu biaya pengobatan. Namun
ia juga tidak bisa berbuat banyak karena
gajinya yang pas-pasan.

Peluang mulai terbuka bagi Se Kyung
saat ia diterima bekerja di GN Fashion,
sebuah perusahaan pakaian yang terkenal.
Harapan Se Kyung adalah dirinya bisa menjadi
salah satu desainer pakaian di perusahaan
tersebut. Sayangnya disana ia malah menjadi
pesuruh dari istri presiden, yang setiap hari
harus membawakan barang-barang belanjaan
yang telah dipesannya. Yang membuat Se
Kyung terkejut adalah bahwa ternyata sang
istri presiden adalah Seo Yoon Joo, teman
sekolahnya dulu sekaligus musuhnya. Se
Moviemagz Horror Movies 135

Kyung akhirnya tahu bahwa dirinya diterima


bekerja di GN Fashion karena campur tangan
Yoon Joo. Yoon Joo berniat mengerjai Se Kyung
dan tidak benar-benar ingin mempekerjakannya di
kantor suaminya. Di saat yang bersamaan, In Chan
yang begitu ia sayangi, malah mengkhianatinya
dan membawa kabur uang tabungan yang telah
disimpannya bertahun-tahun.
Hal ini membuat kepercayaan diri Se Kyung
menjadi runtuh. Ia mulai meragukan prinsip hidup
yang selama ini dipegangnya. Se Kyung mulai
berpikir bahwa seseorang bisa menjadi sukses
dan kaya jika bisa menjalin relasi dengan orang
kaya pula. Secara tidak sengaja, Se Kyung
bertemu dan berkenalan dengan Cha Seung Jo,
presiden perusahaan fashion terkenal, Artemis.
Lewat beberapa kali pertemuan, keduanya pun
menjadi akrab. Namun Seung Jo merahasiakan
jati diri yang sebenarnya dan mengatakan pada Se
Kyung bahwa ia hanyalah karyawan di perusahaan
Artemis. Karena pengalaman masa lalunya, Se
Kyung berusaha tidak jatuh cinta pada Seung
Jo. Dengan pemikirannya yang baru, Se Kyung
menganggap bahwa Seung Jo hanyalah pria biasa
yang tidak kaya, sehingga tidak bisa memberi
kebahagiaan dalam hidupnya

Review By.. bleach77 DESIGN by.. Quilava

Se Kyung lalu meminta bantuan pada Yoon Joo


untuk mengajarinya masuk ke dalam golongan elit
orang kaya dan berkenalan dengan mereka. Yoon
Joo yang merasa kasihan, lalu memberitahu Se
Kyung tahap-tahap agar ia bisa diterima di dalam
golongan orang kaya. Pertama-tama Se Kyung harus
bisa menemukan seorang kelinci putih yang bisa
menjadi perantaranya masuk ke dalam golongan
elit. Pilihan pun jatuh pada Tommy Hong, seorang
desain pakaian di Korea yang sangat terkenal. Berkat
bantuan Yoon Joo, Se Kyung pun bisa berkenalan
dan menjadi dekat dengan Tommy. Lewat Tommy-lah,
Se Kyung bisa berkenalan dengan golongan elit di
kawasan Cheongdam-dong. Tahap pertama berhasil,
selanjutnya Se Kyung harus mencari orang yang
tepat untuk dijadikan pasangan. Pilihan pun jatuh
pada presiden Artemis. Sangat sedikit informasi yang
diketahui tentang presiden Artemis ini, selain dari
namanya yang biasa disebut Jean Thierry Cha. Se
Kyung lalu berusaha memanfaatkan
Seung Jo, tanpa tahu bahwa
mereka adalah orang yang
sama, untuk bisa berkenalan
dengan Jean Thierry Cha.

Apakah Seung Jo bisa
terus menutupi fakta yang
sebenarnya? Lalu bagaimana
dengan Se Kyung sendiri?
Tanpa ia sadari, ternyata
dirinya telah jatuh cinta pada
Seung Jo. Namun maukah
Seung Jo menerima Se
Kyung jika mengetahui bahwa
niat wanita itu mendekatinya
karena dirinya yang terkenal dan
kaya? Pada akhirnya, kebohongan
tidak bisa terus ditutupi dan mereka pun harus
mengungkapkan rahasia yang selama ini telah
mereka simpan

Last Word

Saat menonton serial ini, ada beberapa


hal yang bisa kita renungkan. Apakah
kekayaan yang dimiliki seseorang bisa
menjamin orang tersebut hidup bahagia?
Bagi sebagian orang, kekayaan merupakan
tolak ukur segalanya, sehingga mereka
tidak segan-segan untuk menghalalkan
segala cara demi mendapatkannya.
Lewat serial ini, kita diajarkan bahwa
masih banyak hal yang lebih penting
yang bisa memberi kita kebahagiaan,
seperti cinta dan persahabatan. Setelah
menonton Cheongdam-dong Alice,
kita bisa bertanya pada diri kita sendiri,
apakah hanya kekayaan dan kemakmuran
sajakah yang kita butuhkan? Dan setelah
mendapatkannya, apakah kita bahagia?

CHA SEUNG JO
as Park Si Hoo

CAST

Moon Geun Young


as HAN SE KYUNG

eorang gadis muda yang sangat optimis


dan yakin bahwa dengan usahanya sendiri, ia bisa menggapai sukses. Segalanya
berubah saat kekasih yang sangat disayanginya malah mengkhianatinya. Sejak itu ia berusaha mengubah gaya hidupnya agar bisa masuk bergabung dengan golongan orang kaya
di Cheongdam-dong. Pertemuannya secara tidak sengaja dengan Cha
Seung Jo secara perlahan membuatnya jatuh cinta pada pria itu. Namun
dirinya berusaha untuk mengubur perasaannya itu. Baginya Seung Jo hanyalah pria biasa yang tidak bisa memberi kemapanan hidup.

So Yi Hyun
as SEO YOON JOO

erupakan presiden dari perusahaan fashion terkenal, Artemis. Meski berasal dari keluarga kaya,
namun ia hidup terpisah dari ayahnya dan b i s a
menggapai kesuksesan seperti sekarang ini berkat kerja
kerasnya sendiri. Sejak mengenal Se Kyung, Seung Jo mulai jatuh cinta padanya. Ini dikarenakan ia menganggap Se
Kyung berbeda dengan wanita-wanita lain pada umumnya.
Di masa lalunya, ia mengalami trauma dalam hubungan
cinta karena dikhianati oleh pasangannya yang tidak lain
adalah Seo Yoon Joo. Yoon Joo pergi meninggalkan Seung Joo karena lebih
memilih uang. Itulah sebabnya Seung Jo tidak mengungkapkan
jati diri yang sebenarnya pada Se Kyung

anita yang satu ini sangat terobsesi untuk masuk


ke dalam golongan elit di Cheongdam-dong. Itulah sebabnya ia menghalalkan segala cara untuk
bisa mencapai cita-citanya tersebut. Pada suatu kesempatan,
ia kembali bertemu dengan rivalnya, Han Se Kyung. Tadinya
ia berencana untuk mempermainkannya, namun pada akhirnya ia malah bersimpati dengannya dan membantunya untuk bisa masuk dan diterima di Cheongdam-dong.

Kim Yoo Ri
as Shin In Hwa

Kim Ji
as Tommy

Seok
Hong

eorang
d e sainer
Korea yang
sangat terkenal.
Ia dianggap sebagai kelinci putih yang menjadi perantara para gadis
muda dalam mencari dan menemukan pasangan orang kaya. Itulah
sebabnya banyak yang ingin berkenalan dengannya, termasuk Han
Se Kyung. Awalnya Tommy Hong berniat membantu Se Kyung, namun setelah tahu bahwa wanita ini bisa merusak rencananya dalam
perjodohan antara Cha Seung Jo dan Shin In Hwa, ia pun berusaha
memisahkan Se Kyung dari kehidupan Seung Jo.

anita ini adalah adik


dari suami Seo Yoon
Joo, sekaligus atasan
langsung dari Se
Kyung.
Karena berasal dari keluarga
kaya, ia pun berharap memiliki
pasangan yang setara dengannya.
Pilihan pun jatuh kepada Cha
Seung Jo. Sayangnya Seung Jo
lebih memilih Se Kyung. Tentu
saja In Hwa tidak menerima hal
itu. Ia merasa lebih unggul dalam
segala hal dibandingkan Se
Kyung. Itulah sebabnya
dengan berbagai cara ia
berusaha menghancurkan
hubungan mereka.

Review By.. bleach77 DESIGN by.. Quilava

SOME TRIVIA FOR YOU


Cheongdam-dong adalah sebuah nama daerah di Gangnam, Seoul yang


terkenal dengan fashionnya yang berkualitas tinggi dan juga mahal. Cheongdam-dong sering pula disebut-sebut sebagai Beverly Hillsnya Korea.
Dikarenakan sedang musim dingin di Korea, maka saat syuting berlangsung
seluruh kru dan pemain setiap hari mengenakan pakaian tebal yang berlapis.

Di dalam cerita, karakter yang dimainkan oleh Park Si Hoo dan Moon Geun
Young memiliki selisih umur yang tidak terlalu jauh. Namun dalam kenyataannya, umur mereka lumayan jauh selisihnya.

Drama ini ditulis berdasarkan cerita dari novel remaja Cheongdam-dong Audrey yang ditulis oleh Lee Hye Kyung.

preview

Kamen Teacher
MERUBAH HATI | DENGAN KEKUATAN ATAUKAH CINTA ?

etika di masa sekarang


para murid sudah
susah sekali dididik, pemerintah
Jepang menerapkan sebuah
program yang dinamakan Kamen
Teacher untuk mendorong sebuah
rehabilitasi. Para agen dikirim
ke sekolah yang telah ditentukan
untuk memperbaiki kelakuan dan
masalah yang disebabkan oleh para
murid.
Menceritakan mengenai
seorang bernama Araki Gota. Gota
dikirim dan ditempatkan di Kelas
2C dimana kelas tersebut adalah
kelas terburuk yang dikuasai oleh 4
murid paling berandal yang dikenal
dengan sebutan 4M (Money Man,
Mad Man, Shadow Man, and Ice

Man). Didalam kelas Gota bersikap


super sabar dan tidak pernah
melawan balik bahkan saat para
murid mulai menghajarnya, namun
pelajaran sikap yang sebenarnya
dimulai saat Gota mengenakan
topeng Kamen berwarna perak
demi mengubah murid-murid yang
sulit menjadi lebih baik.
Kisah ini bukan melulu
perkelahian berdarah layaknya
kisah Crows Zero, namun unsur
drama dan pelajaran yang dipetik
seperti kebanyakan dorama Jepang
lain, sangat banyak. Terutama saat
Gota menyadari bahwa kelakuan
berandal tersebut lebih disebabkan
oleh luka batin yang tidak pernah
terbayangkan sebelumnya. Bila

sepintas melihat jalan cerita,


tentu bagi penggemar Manga
akan terlihat familiar, terutama
yang mengikuti karya Tooru
Fujisawa, sang pencipta manga
legendaris GTO (Great Teacher
Onizuka). Dapat dimaklumi karena
Kamen Teacher pun berasal dari
orang yang sama. Akan tetapi
sang producer Hiroyuki Ueno
mengatakan bahwa dia ingin
menampilkan pahlawan baru yang
tidak pernah dilihat sebelumnya
dalam sebuah dorama. Jadi mereka
memutuskan rising star Fujigaya
Taisuke untuk memerankan
karakter utama dari dorama ini.
Dinobatkan sebagai highly
anticipated drama series, tentunya

Kamen Teacher akan sayang


untuk dilewatkan, melihat dari
jajaran line up aktor dan aktrisnya
saja dapat dimaklumi bila para
penonton mempunyai ekspektasi
yang cukup tinggi. Ambil contoh
Fujigaya Taisuke, member KisMyFt, bukanlah orang baru dalam
memerankan karakter utama.
Beberapa drama termasuk yang
mendapat rating
bagus

seperti Ikemen desu ne/You are


Beautiful (2011) dan Priceless (2012).
Didampingi oleh Aya Oomasa,
pemenang best supporting actress
dalam 13th Annual Nikkan Sports
Drama Grand Prix, sebagai guru
bahasa Inggris ditambah seorang
ringleader Fuuma Kikuchi, belum
dilengkapi
anggota
lain dari
Johnnys
Jr.Jesse
Lewis,
Taiga
Kyomoto
and Yuuta
Kishi

menjadikan drama ini patut untuk


dijadikan salah satu dorama wajib
tonton.
Konflik dan cerita yang
dibangun cukup intense yang
membuat penonton diajak untuk
menebak-nebak dan penasaran
bagaimana penyelesaian yang ingin
digunakan oleh Araki Gota dalam
menghadapi permasalahan masing
masing siswa yang berbeda beda.
Walaupun tidak selalu menonjolkan
kekerasan tentu saja aksi bela diri
dan atraksi motor khas Kamen
akan termasuk didalamnya, karena
apapun juga penggemar Tokusatsu
tidak akan memaafkan pencatutan
merk Kamen bila semua itu tidak
ada didalamnya bukan ?

Review & DESIGN by.. Quilava

WATCHER

Story : Sansan Xaverius


Art : Sansan Xaverius IDFL SubsCrew

Anda mungkin juga menyukai